Anda di halaman 1dari 42

I Putu Tangkas Suwantara, S.Farm., M.Farm., Apt.

Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara
fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis. (UURI
No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan)

Sistem Kesehatan Nasional


Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah
pengelolaan kesehatan yang
diselenggarakan oleh semua komponen
bangsa Indonesia secara terpadu dan saling
mendukung guna menjamin tercapainya
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya. (Peraturan Presiden RI No. 72
Tahun 2012 tentang SKN)
Pengelolaan Kesehatan
Pengelolaan kesehatan diselenggarakan melalui
pengelolaan administrasi kesehatan, informasi
kesehatan, sumber daya kesehatan, upaya
kesehatan, pembiayaan kesehatan, peran serta dan
pemberdayaan masyarakat, ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang kesehatan, serta pengaturan
hukum kesehatan secara terpadu dan saling
mendukung guna menjamin tercapainya derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.

 Dilakukan secara berjenjang di pusat


dan daerah
 Memperhatikan otonomi daerah dan
otonomi fungsional di bidang
Tujuan SKN :
 SKN menjadi acuan dalam penyusunan dan
pelaksanaan pembangunan kesehatan yang
dimulai dari kegiatan perencanaan sampai
dengan kegiatan monitoring dan evaluasi.
 Terselenggaranya pembangunan kesehatan
oleh semua komponen bangsa secara sinergis,
berhasil guna dan berdaya guna, sehingga
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.
Sistem Kesehatan Nasional
Asas-Asas Penyelenggaraan SKN
 Perikemanusiaan
 Keseimbangan
 Manfaat
 Perlindungan
 Keadilan
 Penghormatan HAM
 Sinergisme dan kemitraan yang
dinamis
 Komitmen dan tata pemerintahan yang
baik (good governance)
 Legalitas
 Antisipatif dan proaktif
 Gender dan nondiskriminatif
 Kearifan lokal.
1. Subsistem –Upaya Kesehatan
• Upaya kesehatan diselenggarakan oleh
Pemerintah (termasuk TNI dan POLRI),
pemerintah daerah
provinsi/kabupaten/kota, dan/atau
masyarakat/swasta melalui upaya
peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit, pengobatan, dan pemulihan
kesehatan, di fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas kesehatan.
2. Subsistem-Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
• Pengelolaan penelitian dan
pengembangan kesehatan terbagi atas:
• penelitian dan pengembangan biomedis
dan teknologi dasar kesehatan,
• teknologi terapan kesehatan dan
epidemiologi klinik,
• teknologi intervensi kesehatan
masyarakat dan humaniora,
• kebijakan kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat.
3. Subsistem-Pembiayaan
Kesehatan
• Pembiayaan pelayanan kesehatan
masyarakat yang merupakan barang publik
(public good) menjadi tanggung jawab
pemerintah, sedangkan untuk pelayanan
kesehatan perorangan pembiayaannya
bersifat privat, kecuali untuk masyarakat
miskin dan tidak mampu menjadi tanggung
jawab pemerintah.
• Pembiayaan pelayanan kesehatan
perorangan diselenggarakan melalui
jaminan pemeliharaan kesehatan dengan
mekanisme asuransi sosial yang diharapkan
akan mencapai universal health coverage
sesuai dengan UU No 40 Th 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan
UU No 24 Th 2011 tentang BPJS.
4. Subsistem-Sumber Daya Manusia
Kesehatan
• SDM kesehatan yang mencukupi dalam jumlah,
jenis, dan kualitasnya, serta terdistribusi adil dan
merata.
• Tenaga medis
• Tenaga kefarmasian
• Tenaga keperawatan dan kebidanan
• Tenaga kesehatan masyarakat
• Tenaga kesehatan lingkungan
• Tenaga gizi
• Tenaga keterapian fisik
• Tenaga keteknisian medis,
• Peneliti kesehatan.
• Perencanaan, pengadaan, pendayagunaan,
peningkatan kesejahteraan, pembinaan dan
pengawasan.
5. Subsistem-Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Makanan.
• Kegiatan untuk menjamin aspek keamanan,
khasiat/kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi,
alat kesehatan, dan makanan yang beredar

• Ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan


obat, terutama obat esensial.

• Perlindungan masyarakat dari penggunaan yang


salah dan penyalahgunaan obat

• Penggunaan obat yang rasional

• Upaya kemandirian di bidang kefarmasian melalui


pemanfaatan sumber daya dalam negeri
6. Subsistem-Manajemen, Informasi, dan
Regulasi Kesehatan
• Peranan manajemen kesehatan adalah koordinasi,
integrasi, regulasi, sinkronisasi, dan harmonisasi
berbagai subsistem SKN agar efektif, efisien, dan
transparansi dalam penyelenggaraan SKN.

• Subsistem ini meliputi:


• Kebijakan kesehatan
• Administrasi kesehatan
• Hukum kesehatan
• Informasi kesehatan
7. Subsistem-Pemberdayaan
Masyarakat
• Pemberdayaan masyarakat dan upaya kesehatan
pada hakekatnya merupakan fokus dari
pembangunan kesehatan.

• SKN akan berfungsi optimal apabila ditunjang oleh


pemberdayaan perorangan, keluarga dan
masyarakat.

• Dalam pemberdayaan perorangan, keluarga dan


masyarakat meliputi pula upaya peningkatan
lingkungan sehat oleh masyarakat sendiri dan
upaya peningkatan kepedulian sosial dan
lingkungan sekitar.

• Upaya pemberdayaan perorangan, keluarga dan


masyarakat akan berhasil pada hakekatnya apabila
kebutuhan dasar masyarakat sudah terpenuhi.
Sistem
Jaminan
Sosial
Nasional
ISU GLOBAL
• Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948
tentang Hak Azasi Manusia. Pasal 25 Ayat (1)
Deklarasi menyatakan, setiap orang berhak atas
derajat hidup yang memadai untuk kesehatan dan
kesejahteraan dirinya dan keluarganya termasuk
hak atas pangan, pakaian, perumahan dan
perawatan kesehatan serta pelayanan sosial yang
diperlukan dan berhak atas jaminan pada saat
menganggur, menderita sakit, cacat, menjadi
janda/duda, mencapai usia lanjut atau keadaan
lainnya yang mengakibatkan kekurangan nafkah,
yang berada diluar kekuasaannya.
ISU GLOBAL
• Dalam sidang ke-58 tahun 2005 di Jenewa,
World Health Assembly (WHA) menggaris
bawahi perlunya pengembangan sistem
pembiayaan kesehatan yang menjamin
tersedianya akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan dan memberikan
perlindungan kepada mereka terhadap risiko
keuangan. WHA ke-58 mengeluarkan resolusi
yang menyatakan, pembiayaan kesehatan
yang berkelanjutan melalui Universal Health
Coverage diselenggarakan melalui
mekanisme asuransi kesehatan sosial
Amanat UU Kesehatan

Setiap orang berkewajiban turut serta dalam


program Jaminan Kesehatan Nasional.
(Pasal 13, UURI No.36 tahun 2009 tentang
kesehatan)

Pemerintah bertanggung jawab atas


pelaksanaan Jaminan Kesehatan
masyarakat melalui Sistem Jaminan Sosial
Nasional bagi upaya Kesehatan
perorangan. (Pasal 20, UU RI No. 36 Tahun
2009 tentang kesehatan)
Peraturan Terkait SJSN
• UURI. No. 40 TH 2004 tentang Jaminan Sosial
Nasional  Sejak berlakunya Undang-Undang ini, badan
penyelenggara jaminan sosial yang ada (Jamsostek,
TASPEN, dll) dinyatakan sebagai Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial menurut Undang-Undang ini
• UURI. No. 24 Th. 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial  BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan mulai berlaku 1 Januari 2014
• Peraturan Menteri Kesehatan RI. No. 71 Th. 2013 Tentang
Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional
• DLL
Apa SJSN?
Sistem Jaminan Sosial Nasional
• Adalah suatu tata cara penyelenggaraan
program jaminan sosial oleh beberapa
badan penyelenggara jaminan sosial.

• Program Negara yang bertujuan untuk


memberi perlindungan dan kesejahteraan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Apa saja Program SJSN?
1. Jaminan Kesehatan
• Untuk menjamin agar peserta dan anggota
keluarganya memperoleh manfaat pemeliharaan
kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan

2. Jaminan Kecelakaan Kerja


• Menjamin agar peserta memperoleh manfaat
pelayanan kesehatan dan santunan uang tunai
apabila ia mengalami kecelakaan kerja atau
menderita penyakit akibat kerja

3. Jaminan Hari Tua


• Menjamin agar peserta menerima uang tunai
apabila memasuki masa pensiun, mengalami cacat
total tetap, atau meninggal dunia.
Apa saja Program SJSN?
4. Jaminan Pensiun
• Untuk mempertahankan derajat kehidupan
yang layak pada saat peserta mengalami
kehilangan atau berkurang penghasilannya
karena memasuki usia pensiun atau
mengalami cacat tetap total.

5. Jaminan Kematian
• Untuk memberikan santunan kematian
yang dibayarkan kepada ahli waris peserta
yang meninggal dunia.
Jaminan Kesehatan Nasional
• Jaminan Kesehatan Nasional yang
selanjutnya disingkat JKN adalah
Jaminan berupa perlindungan kesehatan
agar peserta memperoleh manfaat
pemeliharaan kesehatan dan
perlindungan dalam memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan yang
diberikan kepada setiap orang yang telah
membayar iuran atau iurannya dibayar
oleh pemerintah.
Jaminan Kesehatan Nasional
Landasan Yuridis:

UU NO. 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN


SOSIAL NASIONAL (UU SJSN)

UU NO. 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA


JAMINAN SOSIAL (UU BPJS)

•UU BPJS adalah dasar hukum bagi pembentukan badan


penyelenggara jaminan sosial, yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan.

BPJS Kesehatan menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi


seluruh penduduk Indonesia.

BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan program jaminan


kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, dan jaminan
pensiun bagi seluruh tenaga kerja di Indonesia.

Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan


Berapa yang Anda butuhkan?
Asuransi kesehatan mengurangi
risiko masyarakat menanggung
biaya kesehatan dari kantong sendiri
(out of pocket), dalam jumlah yang
sulit diprediksi dan kadang-kadang
memerlukan biaya yang sangat
besar.

Untuk itu diperlukan suatu jaminan


dalam bentuk asuransi kesehatan
karena peserta membayar premi
dengan besaran tetap. Dengan
demikian pembiayaan kesehatan
ditanggung bersama secara gotong
royong oleh keseluruhan peserta,
sehingga tidak memberatkan secara
orang per orang.
Asuransi Kesehatan JKN
Tetapi asuransi kesehatan saja tidak
cukup. Diperlukan Asuransi Kesehatan
Sosial atau Jaminan Kesehatan Sosial
(JKN). Mengapa?
Keuntungan JKN
Keuntungan JKN
Asuransi Sosial Vs Asuransi Komersial
Fasilitas Kesehatan tingkat pertama yang
bekerja sama dengan BPJS Kesehatan harus
menyelenggarakan pelayanan kesehatan
komprehensif.
 komprehensif berupa pelayanan kesehatan
promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif,
pelayanan kebidanan, dan Pelayanan Kesehatan
Darurat Medis, termasuk pelayanan penunjang
yang meliputi pemeriksaan laboratorium
sederhana dan pelayanan kefarmasian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
 Fasilitas Kesehatan yang tidak memiliki
sarana penunjang wajib membangun jejaring
dengan sarana penunjang.  contoh : APOTEK
Daftar obat, Alat Kesehatan, dan bahan medis
habis pakai dituangkan dalam Formularium
Nasional dan Kompendium Alat Kesehatan.

Jika tidak tercantum dalam Formularium


Nasional ??? dapat digunakan obat lain
berdasarkan persetujuan Komite Medik dan
kepala/direktur rumah sakit.

Dibayarkan dalam sistem paket

Obat program Rujuk Balik dibayar BPJS Kesehatan di


luar biaya Kapitasi  ALKES ??
Cara Pembayaran Fasilitas
Kesehatan
• BPJS Kesehatan akan membayar
kepada Fasilitas Kesehatan tingkat
pertama dengan Kapitasi. Untuk
Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat
lanjutan, BPJS Kesehatan membayar
dengan sistem paket INA CBG’s.

INA CBG’s ?
INA DRG ?
PROSEDUR PELAYANAN

• FASILITAS KESEHATAN TINGKAT


PERTAMA  CONTOH ??

KEGAWAT
DARURATAN
RUJUKAN MEDIS

• FASILITAS KESEHATAN
LANJUTAN  CONTOH ??
PEMBIAYAAN
1. Iuran
Iuran Jaminan Kesehatan adalah sejumlah uang yang
dibayarkan secara teratur oleh Peserta, Pemberi Kerja,
dan/atau Pemerintah untuk program Jaminan Kesehatan (Pasal
16, Perpres No. 12/2013 tentang Jaminan Kesehatan).

2. Pembayar Iuran
• bagi Peserta Pekerja Penerima Upah, Iurannya dibayar oleh
Pemberi Kerja dan Pekerja.
• bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta
Bukan Pekerja iuran dibayar oleh Peserta yang bersangkutan.
• Besarnya Iuran Jaminan Kesehatan Nasional ditetapkan
melalui Peraturan Presiden
Iuran Jaminan Kesehatan
Peraturan Presiden RI. No. 111 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden
No. 12 Tahun 2013 tetang Jaminan
Kesehatan
a. sebesar Rp 25.500,00 (dua puluh lima ribu lima
ratus rupiah) per orang per bulan dengan Manfaat
pelayanan di ruang perawatan Kelas III.
b. sebesar Rp 42.500,00 (empat puluh dua ribu lima
ratus rupiah) per orang per bulan dengan Manfaat
pelayanan di ruang perawatan Kelas II.
c. sebesar Rp 59.500,00 (lima puluh sembilan ribu
lima ratus rupiah) per orang per bulan dengan
Manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas I.
Siapa Peserta JKN?
Peserta JKN meliputi:

I. Pekerja Penerima Upah dan anggota


keluarganya, yaitu:
a) Pegawai Negeri Sipil;
b) Anggota TNI;
c) Anggota Polri
d) Pejabat Negara;
e) Pegawai Pemerintah Non Pegawai
Negeri;
f) Pegawai Swasta; dan
g) Pekerja yang tidak termasuk huruf a
sampai dengan huruf f yang
menerima Upah
Siapa Peserta JKN?
II. Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota
keluarganya, yaitu:

a)Pekerja di luar hubungan kerja atau Pekerja mandiri


dan
b)Pekerja yang tidak termasuk huruf a yang bukan
penerima Upah.
c)Pekerja sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b,
termasuk warga negara asing yang bekerja di Indonesia
paling singkat 6 (enam) bulan.

III. Bukan Pekerja dan anggota keluarganya terdiri atas:


Investor; Pemberi Kerja; Penerima Pensiun; Veteran;
Perintis Kemerdekaan; dan Bukan Pekerja yang tidak
termasuk huruf a sampai dengan huruf e yang mampu
membayar Iuran.
BAGAIMANA DENGAN FAKIR MISKIN DAN
RAKYAT TERLANTAR ??

1) Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Negara.


   

2) Negara mngembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat


   

dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu


sesuai dengan martabat kemanusiaan.
3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
   

kesehatan dan fasilitas dan fasilitas pelayanan umum yang layak.


4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur
   

dalam undang-undang. (Pasal 34 UUD 1945)

JELASKAN PERAN PEMERINTAH ??

Anda mungkin juga menyukai