Sitifatimah1022@gmail.com, sucinurindahsari14@gmail.com
ABSTRAK
ABSTRACT
BPJS is a legal entity with the aim of realizing the implementation of the provision of
guarantees for the fulfillment of the basic needs of a decent life for each participant and their
family members. Every citizen has the same right to obtain welfare, one of which is social
security which is the basic pillar of the realization of this welfare. This study aims to
determine the level of knowledge of UINSU FKM students towards BPJS. This research is a
quantitative study using a cross sectional approach. Descriptively provides an overview of the
level of knowledge of FKM uinsu students towards the Social Security Administering Body
(BPJS). From the results of the answers to the questionnaire, it can be seen that the
knowledge about BPJS in FKM UINSU students is very good. Judging from the distribution
of knowledge about BPJS, the majority answered correctly and had very good knowledge,
namely as much as 100%. The results also show that as many as 43% of respondents
answered that BPJS Kesehatan affects the respondent's economy and as much as 57% of the
economy does not affect the respondent's economy, it can be said that BPJS Kesehatan does
not really affect the people's economy but BPJS Kesehatan can affect the health economy.
Where if the health economy experiences problems and constraints, this will affect the
demand for health services, so that demand will also affect the BPJS financial deficit.
PENDAHULUAN
Setiap orang memiliki resiko jatuh sakit dan membutuhkan biaya cukup besar ketika berobat
ke rumah sakit. Apalagi, jika sakit yang dideritanya merupakan penyakit yang kronis atau
JKN(Jaminan Kesehatan Nasional). Program pelayanan kesehatan yang merata dan tidak
pemberian jaminan untuk terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta
dan anggota keluarganya.(Kompas,2014).Setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk
memperoleh kesejahteraan, satu diantaranya yaitu jaminan sosial yang merupakan pilar dasar
tentang Hak Asasi Manusia dan sidang World Health Assembly (WHA) ke 58 tahun 2005 di
kesehatan.
Asuransi kesehatan adalah suatu sistem pembiayaan kesehatan yang berjalan berdasarkan
konsep resiko (Ilyas, 2003). Fungsi asuransi kesehatan adalah mentransfer resiko dari satu
individu ke suatu kelompok dan membagi bersama jumlah kerugian dengan proporsi yang
adil oleh seluruh anggota kelompok. Asuransi kesehatan dapat menjadi bagian dari program
asuransi sosial yang disponsori pemerintah, atau dari perusahaan asuransi swasta. Asuransi
kesehatan dapat juga dibeli secara kelompok (misalnya oleh perusahaan untuk perlindungan
karyawannya) atau dibeli oleh seorang individu. Asuransi kesehatan dilaksanakan dengan
memperkirakan biaya keseluruhan risiko kesehatan, dan dibiayai dari premi bulanan atau
pajak tahunan.
model pembiayaan dan pemberian pelayanan kesehatan terbagi menjadi (Docteur dan Oxley
penyediaan perawatan kesehatan dengan rumah sakit yang merupakan bagian dari sektor
pemerintah. Sistem ini menggabungkan fungsi asuransi dan penyedia yang diorganisasikan
dan dioperasikan seperti bagian pemerintah. Staf secara umum dibayar atas gaji dan
kebanyakan merupakan pegawai sektor publik. Dokter dan perawatan kesehatan profesional
dapat juga pegawai sektor publik atau kontraktor swasta ke otoritas perawatan kesehatan.
Memastikan cakupan keseluruhan penduduk dalam sistem ini lebih mudah. Tetapi sistem ini
memiliki insentif yang lemah untuk meningkatkan output, meningkatkan efisiensi atau
2). Public-contract model yaitu public payer membuat kontrak dengan penyedia perawatan
kesehatan swasta. Pembayar ini bisa agen pemerintah atau sebuah lembaga penjamin dana
sosial. Sistem single payer kedudukan akan lebih kuat dan cenderung memiliki biaya
administrasi yang lebih rendah dibandingkan dengan sistem multiple payer. Klinik dan rumah
sakit swasta dijalankan atas dasar non profit. Sistem ini secara umum lebih responsif terhadap
kebutuhan pasien dibandingkan pengaturan publik, namun kurang berhasil dalam mengatur
biaya perawatan, membutuhkan regulasi tambahan dan kontrol dari otoritas publik.
3). Private insurance/ provider model yaitu menggunakan asuransi swasta dikombinasikan
dengan penyedia swasta. Asuransi dapat diwajibkan seperti di Switzerland atau sukarela
seperti di Amerika Serikat. Metode pembayaran secara tradisional berdasarkan atas aktivitas,
dan sistem memberikan tingkatan tinggi dari pilihan dan tingkat responsif atas kebutuhan
pasien, tapi control biaya lemah. Dalam sistem ini, penjamin asuransi lebih selektif dalam
kontrak dengan penyedia yang kompetitif dan membatasi pilihan pasien atas penyedia dan
pelayan.
kesehatan. Dalam pemikiran rasional, semua orang ingin menjadi sehat. Kesehatan
merupakan modal untuk bekerja dan hidup untuk mengembangkan keturunan, sehingga
timbul keinginan yang bersumber dari kebutuhan hidup manusia. Tentunya demand untuk
menjadi sehat tidaklah sama antar manusia. Seseorang yang kebutuhan hidupnya sangat
tergantung pada kesehatannya tentu akan mempunyai demand yang lebih tinggi akan status
kesehatannya. Sebagai contoh, seorang atlet profesional akan lebih memperhatikan status
Jaminan Sosial merupakan komponen yang paling penting untuk pembangunan masyarakat
indonesia dalam hal kesehatan. Adapun jenis program jaminan sosial meliputi jaminan
kesehatan,kecelakaan kerja,hari tua,pensiun dan kematian. Jaminan sosial yang pertama kali
penyelenggaraan jaminan sosial. Kesehatan merupakan hal yang krusial bagi setiap makhluk,
kesehatan adalah hak dan investasi, dan semua warga negara berhak atas kesehatannya
termasuk masyarakat miskin. Tujuan sehat yang ingin dicapai oleh sistem kesehatan adalah
yang mengatur pelaksanaan bagi upaya pemenuhan hak warga negara untuk tetap hidup
Nasional (JKN) yang diseleggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Nasional (BPJS)
Kesehatan sesuai tata cara pelaksanaan program jaminan sosial pada Sistem Jaminan Sosial
sosial. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN) menjadi suatu bukti yang kuat bahwa pemerintah dan pemangku kepentingan terkait
memiliki komitmen yang besar untuk mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh
Nomor 24 Tahun 2011 mengatur badan hukum publik yang ditugaskan khusus oleh
Pengetahuan tenaga kesehatan sangat penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan, baik
pada aspek kebijakan,pelayanan dan juga pembiayaan. Bukan hanya menjadi tantangan bagi
pemerintah dalam hal mendistribusikan tenaga kesehatan, namun haal ini menjadi tantangan
lembaga pendidikan untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang berkompetensi dalam bidang
keilmuannya. Kebutuhan pengetahuan tentang BPJS perlu diberikan kepada calon tenaga
kesehatan dan juga tenaga kesehatan yang terlibat dalam sistem pelayanan kesehatan.
FKM UINSU Medan sebagai salah satu lembaga pendidikan penghasil tenaga kesehatan
memiliki mahasiswa yang berasal dari latarbelakang mahasiswa kesehatan yaitu para
penelitian tingkat pengetahuan mahasiswa FKM UINSU sehingga nantinya diharapkan dapat
lebih meningkatkan pengetahuan mahasiswa terkait BPJS dan dapat memberikan informasi
METODE PENELITIAN
FKM uinsu terhadap Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Responden dalam
penelitian ini adalah mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat UIN Sumatera Utara Medan
memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel. Total sampel pada penelitian ini sebesar 100 mahasiswa aktif
ilmu Kesehatan masyarakat universitas Islam negeri Sumatera Utara Medan. Data pada
penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh langsung dari responden dengan
HASIL
Karakteristik Responden
Karakteristik responden pada penelitian ini terdiri dari Jenis kelamin, Umur serta semester.
mahasiswa FKM UINSU berdasarkan jenis kelamin adalah perempuan berjumlah 89 orang
Dengan standar deviasi 1,071 tahun. Umur termuda ialah 17 tahun dan umur tertua ialah 23
tahun. Dari estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa umur rata-rata
semester 3 berjumlah 25 orang (25%), responden semester 5 berjumlah 52 orang (52%) dan
responden semeter 7 berjumlah 3 orang atau (3%). Responden terbanyak diperoleh dari
pernah memperlajari tentang BPJS Kesehatan sebesar 89 responden (89%) dan yang tidak
pengguna BPJS dengan 74 responden (74%) dan bukan pengguna bpjs sebesar 26 responden
(26%).
ekonomi kesehatan
Ya 87 87%
Tidak 13 13%
Berdasarkan hasil analisis tabel 6 sebesar 87 responden (87%) menjawab bahwa BPJS
mempengaruhi.
mempengaruhi
perekonomian responden
Ya 43 43%
Tidak 57 57%
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 7 sebesar 43 responden (43%) menjawab bahwa BPJS
menengah kebawah
menggunakan BPJS
Ya 78 78%
Tidak 22 22%
sosial
Badan penyelenggara 95 95%
jaminan sosial
Badan pelaksana jaminan 4 4%
sosial
Berdasarkan hasil analisis tabel 10 menunjukan bahwa pengetahuan mahasiswa FKM uinsu
mengenai kepanjangan BPJS sudah sangat baik dengan jumlah jawaban benar 95 responden
dana
Badan hukum yang diberikan 100 100%
untuk menyelenggarakan
jaminan sosial
Badan hukum social 0 0%
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 11 menunjukan bahwa pengetahuan mahasiswa FKM
Uinsu mengenai apa yang dimaksud dengan BPJS sudah sangat baik, dengan jawaban benar
menunjukan 100 responden menjawab benar (100%) tentang apa yang di maksud dengan
BPJS yaitu Badan hukum yang diberikan untuk menyelenggarakan jaminan sosial.
Uinsu mengenai pembagian golongan dalam BPJS sudah baik dengan jawaban benar
berjumlah 77 responden (77%) dan yang menjawab terbagi menjadi 2 terdapat 8 responden
kesehatan
Iklan agar saling membantu 1 1%
Untuk meningkatkan 1 1%
kehidupan masyarakat
kurang mampu
Untuk mewujudkan 1 1%
terselenggaranya pemberian
jaminan
Berdasarkan analisis dari tabel 13 menunjukan bahwa pengetahuan mahasiswa FKM Uinsu
mengenai Tujuan Program BPJS sudah sangat baik, dengan 97 responden menjawab benar
mengenai tujuan program BPJS Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan
mengenai peserja BPJS yang berhak menjadi penerima bantuan iuran (PBI) sudah baik
dengan jumlah responden 61 menjawab fakir miskin dan orang tak mampu (61%).
PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa mahasiswa yang mengisi
kuesioner melalui google form didominasi oleh mahasiswa perempuan dibanding dengan
umur responden maka diketahui bahwa responden yang paling banyak berpartisipasi rata-rata
umur 19,41 sampai dengan 19,43 tahun atau umur 20 tahun. Dan dilihat dari tingkat semester
maka yang paling banyak yaitu responden semester 5 sebanyak 52 orang (52%).
Pengetahuan Responden
Gambaran pengetahuan mahasiswa terhadap BPJS kesehatan dilihat dari hasil jawaban
kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai BPJS. Hasil tersebut kemudian dipersentasekan.
Dari hasil jawaban kuesioner maka dapat diketahui bahwa pengetahuan mengenai BPJS pada
mahasiswa FKM UINSU sudah sangat baik. Dilihat dari distribusi pengetahuan mengenai
BPJS mayoritas menjawab benar dan memiliki pengetahuan yang sangat baik yaitu sebanyak
kesehatan. Hasil penelitian mengenai pengetahuan Mahasiswa FKM UINSU terhadap BPJS
Kesehatan yang dilakukan terhadap 100 responden menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan
mahasiswa FKM UINSU terhadap BPJS Kesehatan menunjukkan sangat baik (100%).
Tingkat pengetahuan mahasiswa FKM uinsu mengenai kepanjangan BPJS sudah sangat baik
dengan jumlah jawaban benar 95% responden dan terdapat 5% responden yang memilih
jawaban yang salah. pengetahuan mahasiswa FKM Uinsu mengenai pembagian golongan
dalam BPJS sudah baik dengan jawaban benar berjumlah 77 responden (77%) dan yang
menjawab terbagi menjadi 2 terdapat 8 responden (8%) dan yang menjawab 4 terdapat 15
responden (15%). pengetahuan mahasiswa FKM Uinsu mengenai Tujuan Program BPJS
sudah sangat baik, dengan 97 responden menjawab benar mengenai tujuan program BPJS
kesehatan dengan persentase 97%. pengetahuan mahasiswa FKM Uinsu mengenai peserja
BPJS yang berhak menjadi penerima bantuan iuran (PBI) sudah baik dengan jumlah
responden 61 menjawab fakir miskin dan orang tak mampu (61%).Hasil penelitian juga
87% responden atau mahasiswa menjawab “iya” dan Hasil penelitian juga menjukkan bahwa
hal ini dapat dikatakan bahwa BPJS Kesehatan tidak terlalu mempengaruhi perekonomian
masyarakat namun BPJS Kesehatan dapat mempengaruhi ekonomi kesehatan. Seperti yang
kita ketahui bahwa BPJS kesehatan selalu mengalami defisit keuangan sejak 2014, dimana
defisit tertinggi terjadi pada tahun 2017 yaitu mencapai 9,75 triliun rupiah.Menteri keuangan
Sri Mulyani menjelaskan akar masalah defisit BPJS Kesehatan salah satunya yaitu
banyaknya peserta bukan penerima upah dari sektor mandiri atau informal yang hanyak
mendaftar pada saat sakit lalu berhenti membayar iuran setelah mendapatkan pelayanan
kesehatan.Hal ini berkaitan pada permintaan (demand) dimana keinginan terhadap produk
spesifik yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membeli. Permintaan
pelayanan kesehatan adalah suatu perilaku atau tindakan yang dimiliki oleh individu untuk
dalam masyarakat yang bertujuan untuk membantu dalam menentukan status kesehatan.
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan maka dapat diketahui bahwa pengetahuan mengenai BPJS pada
mahasiswa FKM UINSU sudah sangat baik. Dilihat dari distribusi pengetahuan mengenai
BPJS mayoritas menjawab benar dan memiliki pengetahuan yang sangat baik yaitu sebanyak
kesehatan. Hasil penelitian mengenai pengetahuan Mahasiswa FKM UINSU terhadap BPJS
Kesehatan yang dilakukan terhadap 100 responden menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan
mahasiswa FKM UINSU terhadap BPJS Kesehatan menunjukkan sangat baik (100%).Hasil
yaitu sebanyak 87% responden atau mahasiswa menjawab “iya” dan Hasil penelitian juga
pempengaruhi perekonomian responden, hal ini dapat dikatakan bahwa BPJS Kesehatan tidak
terlalu mempengaruhi perekonomian masyarakat namun BPJS Kesehatan dapat
permasalahan dan kendala hal ini akan mempengaruhi permintaan(demand) pada pelayanan
keuangan BPJS.
SARAN
Pada mahasiswa kesehatan dapat melakukan penelitian seperti ini terkait BPJS kesehatan
maupun ekonomi kesehatan lainnya agar dapat menambah referensi bacaan untuk orang lain
dan dapat memberikan ilmu dan manfaat kepada orang lain khususnya pada mahasiswa dan
studi lanjutan terkait tingkat pengetahuan BPJS pada masyarakat,dan faktor faktor yang
DAFTAR PUSTAKA
Terhadap Aksebilitas BPJS. Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan. 2 (2), 131-140.
Asyerem, Asrin Yudith. (2019). Tingkat Pengetahuan Mahasiswa STIKes Papua tentang
Rajagukguk, Tiur dan Siregar, Selamat. (2019). Analisis Implementasi Kebijakan BPJS
pada Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Puskesmas Sukadana Tahun