DISUSUN OLEH:
1. SURYA FADLY
2. EKA PUTRI MAHA
SUMATERA UTARA
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan kekuatan dan kemampuan sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ekonomi Kesehatan tentang Asuransi Kesehatan .
Kelompok III mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Frans
Judea Samosir ,S.Psi,MPH yang telah membimbing Kami di mata kuliah Ekonomi Kesehatan
dan juga kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan
makalah ini. Kami sadar makalah ini belum sempurna dan memerlukan berbagai perbaikan.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua yang
berkepentingan.
Tim Punyusun
Kelompok III
- Surya fadli
- Eka Putri Maha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Kesimpulan
2.1 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2. Asuransi kesehatan sosial menerapkan prinsip kendali biaya dan mutu. Itu
berarti peserta bisa mendapatkan pelayanan bermutu memadai dengan biaya
yang wajar dan terkendali, bukan “terserah dokter” atau terserah “rumah sakit”.
3. Asuransi kesehatan sosial menjamin sustainabilitas (kepastian pembiayaan
pelayanan kesehatan yang berkelanjutan).
Oleh sebab itu, untuk melindungi seluruh warga dan Peserta asuransi kesehatan
sosial atau JKN sangat penting diselenggarakan Pemerintah.Mengingat akan
pentingnya asuransi kesehatan bagi setiap orang untuk itu makalah ini akan
menjelaskan lebih rinci tentang asuransi kesehatan khususnya asuransi kesehatan
sosialyang diselenggarakan Pemerintah melalui Program JKN agar bisa menjadi
referensi dan meningkatkan pemahaman bagi pembaca semua hal tentang asuransi
kesehatan khususnya JKN.
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan asuransi kesehatan
2. Menjelaskan pengertian asuransi kesehatan Sosial dan bagaimana
hubunganya dengan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ?
3. Menjelaskan prinsip-prinsip Jaminan Kesehatan Nasional?
4. Menjabarkan dasar hukum penyelenggaraan program JKN?
5. Menjelaskan Peserta yang menggunakan asuransi kesehatan sosial dalam
program JKN?
6. Menjelaskan pengertian iuran dan proses membayaranya?
7. Menjelaskan manfaat askes sosial pada program JKN?
8. Menjelaskan pelayanan kesehatan yang di jamin dan tidak dijamin oleh
pengguna asuransi sosial(JKN)?
1.3 Manfaat
1. Mengetahui makna asuransi kesehatan
2. Mengetahui pengertian asuransi kesehatan Sosial dan bagaimana
hubunganya dengan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ?
3. Mengetahui prinsip-prinsip Jaminan Kesehatan Nasional?
4. Mengetahui dasar hukum penyelenggaraan program JKN?
5. Mengetahui Kepesertaan asuransi kesehatan sosial dalam program JKN?
6. Mengetahui pengertian iuran dan proses membayaranya?
7. Mengetahui manfaat askes sosial pada program JKN?
8. Mengetahui pelayanan kesehatan yang di jamin dan tidak dijamin oleh
pengguna asuransi sosial(JKN)?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Prinsip kegotongroyongan
2. Prinsip nirlaba
4. Prinsip portabilitas
Dana yang terkumpul dari iuran peserta merupakan dana titipan kepada
badan-badan penyelenggara untuk dikelola sebaik-baiknya dalam rangka
mengoptimalkan dana tersebut untuk kesejahteraan peserta.
1. Peserta
Peserta adalah setiap orang , termasuk orang asing yang bekerja paling
singkat 6 bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran atau yang iuranya
dibayar oleh Pemerintah. Peserta Jaminan Kesehatan Nasional diberikan nomor
identitas tunggal oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS)
Kesehatan,Peserta dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kota
Subulussalam meliputi:
1) Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) yaitu fakir miskin ,orang tidak mampu
atau penduduk yang belum termasuk peserta JKN yang didaftarkan oleh
pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi atau pemerintah kabipaten/ kota.
Sehingga iuran asuransi kesehatannya di bayar oleh Pemerintah
2) Peserta Bukan Penerima Bantuan Iuran ( NON PBI) yaitu Peserta yang
membayar asuransi kesehatan sendiri baik secara langsung maupun dari
pemotongan gaji, yang termasuk Peserta NON PBI adalah Peserta eks ASKES
PNS, eks Jamsostek,TNI, POLRI, dan Peserta mandiri.
2. Pendaftaran Peserta
Syarat pendaftaran akan diatur kemudian dalam peraturan BPJS Kesehatan
a. Pemerintah mendaftarkan PBI JKN sebagai Peserta kepada BPJS Kesehatan
b. Pemberi Kerja mendaftarkan pekerjanya atau pekerja dapat mendaftarkan diri
sebagai Peserta kepada BPJS Kesehatan
c. Bukan pekerja dan peserta lainnya wajib mendaftarkan diri dan keluarganya
sebagai Peserta kepada BPJS Kesehatan.
Lokasi pendaftaran :Pendaftaran Peserta dilakukan di kantor BPJS
terdekat/setempat.
.
.
3. Hak dan kewajiban Peserta
5. Pentahapan kepesertaan
Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional dilakukan secara bertahap, yaitu
tahap pertama mulai 1 Januari 2014, kepesertaannya paling sedikit meliputi: PBI
Jaminan Kesehatan; Anggota TNI/PNS di lingkungan Kementerian Pertahanan
dan anggota keluarganya; Anggota Polri/PNS di lingkungan Polri dan anggota
keluarganya; peserta asuransi kesehatan PT Askes (Persero) beserta anggota
keluarganya, serta peserta jaminan pemeliharaan kesehatan Jamsostek dan
anggota keluarganya. Selanjutnya tahap kedua meliputi seluruh penduduk yang
belum masuk sebagai Peserta BPJS Kesehatan paling lambat pada tanggal 1
Januari 2019.
2.7 IURAN
1. Pengertian Iuran
Iuran Jaminan Kesehatan adalah sejumlah uang yang dibayarkan secara
teratur oleh Peserta, Pemberi Kerja, dan/atau Pemerintah untuk program Jaminan
Kesehatan (pasal 16, Perpres No. 12/2013 tentang Jaminan Kesehatan).
2. Pembayar Iuran
Peserta PBI, iuran dibayar oleh Pemerintah. bagi Peserta Pekerja Penerima Upah,
Iurannya dibayar oleh Pemberi Kerja dan Pekerja.
Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta Bukan Pekerja iuran dibayar
oleh Peserta yang bersangkutan.
3. Pembayaran Iuran
Setiap Peserta wajib membayar iuran yang besarnya ditetapkan
berdasarkan persentase dari upah (untuk pekerja penerima upah) atau suatu jumlah
nominal tertentu (bukan penerima upah dan PBI).
Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja wajib
membayar iuran JKN pada setiap bulan yang dibayarkan paling lambat tanggal 10
(sepuluh) setiap bulan kepada BPJS Kesehatan. Pembayaran iuran JKN dapat
dilakukan diawal.
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembayaran iuran diatur dengan
Peraturan BPJS Kesehatan.
4. Cara Pembayaran Fasilitas Kesehatan
BPJS Kesehatan akan membayar kepada Fasilitas Kesehatan tingkat
pertama dengan Kapitasi. Untuk Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjutan,
BPJS Kesehatan membayar dengan sistem paket INA CBG’s.
1. Jenis Pelayanan
Ada 2 (dua) jenis pelayanan yang akan diperoleh oleh Peserta JKN, yaitu
berupa pelayanan kesehatan (manfaat medis) serta akomodasi dan ambulans
(manfaat non medis). Ambulans hanya diberikan untuk pasien rujukan dari
Fasilitas Kesehatan dengan kondisi tertentu yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan.
2. Prosedur Pelayanan
Peserta yang memerlukan pelayanan kesehatan pertama-tama harus
memperoleh pelayanan kesehatan pada Fasilitas Kesehatan tingkat pertama.
Bila Peserta memerlukan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan, maka hal itu harus
dilakukan melalui rujukan oleh Fasilitas Kesehatan tingkat pertama, kecuali
dalam keadaan kegawatdaruratan medis.
3. Kompensasi Pelayanan
Bila di suatu daerah belum tersedia Fasilitas Kesehatan yang memenuhi
syarat guna memenuhi kebutuhan medis sejumlah Peserta, BPJS Kesehatan wajib
memberikan kompensasi, yang dapat berupa: penggantian uang tunai,
pengiriman tenaga kesehatan atau penyediaan Fasilitas Kesehatan tertentu.
Penggantian uang tunai hanya digunakan untuk biaya pelayanan kesehatan dan
transportasi.
3.1 Kesimpulan
Asuransi adalah istilah yang merujuk pada tindakan, sistem atau bisnis
dimana perlindungan financial untuk jiwa, property,kesehatan, dan lain
sebagainya mendapat pengganti dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga
seperti kematian, kehilangan,kerusakan atau sakit, dimana melibatkan pembayaran
premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang
menjamin perlindungan tersebut.
Asuransi kesehatan adalah sebuah jenis produk asuransi yang secara
khusus menjamin biaya kesehatan,perawatan para anggota asuransi tersebut jika
mereka jatuh sakit atau kecelakaan. Secara garis besar asuransi kesehatan terbagi
2 yaitu asuransi kesehatan sosial dan asuransi kesehatan komersial .
Asuransi kesehatan sosial merupakan bagian dari perlindungan sosial yang
bertujuan untuk melindungi masyarakat terhadap resiko-resiko biaya layanan
kesehatan yang mahal sehingga setiap orang dapat menggunakan haknya terhadap
pelayanan kesehatan. Untuk mewujudkan komitmen tersebut, pemerintah
bertanggung jawab atas pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi kesehatan perorangan. Usaha ke arah itu
sesungguhnya telah dirintis pemerintah dengan menyelenggarakan beberapa
bentuk jaminan sosial di bidang kesehatan, diantaranya adalah melalui PT Askes
(Persero) dan PT Jamsostek (Persero) yang melayani antara lain pegawai negeri
sipil, penerima pensiun, veteran, dan pegawai swasta. Untuk masyarakat miskin
dan tidak mampu, pemerintah memberikan jaminan melalui skema Jaminan
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).
Namun demikian, skema-skema tersebut masih terfragmentasi, terbagi bagi. Biaya
kesehatan dan mutu pelayanan menjadi sulit terkendali. Untuk mengatasi hal itu,
pada 2004, dikeluarkan Undang-Undang No.40 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN). UU 40/2004 ini mengamanatkan bahwa jaminan sosial wajib
bagi seluruh penduduk termasuk Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui
suatu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
3.2 Saran
Di Indonesia pemahaman mengenai asuransi kesehatan masih sangat
beragam, bahkan banyak masyarakat yang belum mengerti. Sehingga program
asuransi kesehatan sosial yang dijalankan oleh Pemerintah menjadi kurang efektif.
Sebaiknya Pemerintah harus lebih giat lagi dalam mensosialisasikanya kepada
masyarakat dan terus menerus melakukan pengawasan baik itu terhadap badan
penyelenggaranya yaitu BPJS Kesehatan dan pada pemberi atau penyedia
pelayananan kesehatan seperti Rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainya.
Diharapkan melalui penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional dapat
menjamin perlindungan dan meningkatakan derajat kesehatan masyarakat
Indonesia .
DAFTAR PUSTAKA
1. https://dosenekonomi.com/bisnis/asuransi/dasar-hukum-asuransi
2. https://www.slideshare.net/ChaJonas/makalah-asuransi-kesehatan-bpjs-upload
3. http://makalah-asuransikesehatan.blogspot.com/
4. Peraturan Menteri Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan
Nasional