Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ASURANSI SOSIAL DAN ASURANSI KOMERSIAL

DOSEN :Bermansyah M.Kes

SEMESTER 5 AKK

OLEH : KELOMPOK 2

1. Alda Mai Zafira (2013201002)


2. Asri Jumiati (2013201010)
3. Novia Ramadanis (2013201045)
4. Silna Oktafia (2013201060)

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN ALIFAH PADANG

PRODI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

T.P 2022/2023
KATA PENGANTAR

Kiranya tidak ada kata yang pantas terucap dari penulis, selain rasa syukur kepada
Allah SWT, atas segala petunjuk, kekuatan, dan kejernihan pikiran dalam menyusun
makalah ini hingga bisa terselesaikan dan tersaji kepada para pembaca yang budiman.
Makalah ini merupakan sebagian materi yang di ajarkan pada matakuliah Dasar
Asuransi Kesehatan. Makalah ini juga diselesaikan untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan dosen pengampu mata kuliah.
Dalam penyajian makalah ini penulis juga berupaya untuk membuat ringkasan
materi yang sangat sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca. Walaupun penulis sudah
berupaya semaksimal mungkin untuk mempersembahkan yang terbaik, namun penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang membangun sangatlah penulis
harapkan dari para pembaca untuk pengembangan penulisan maupun materi yang
dipaparkan pada makalah ini. Akhir kata, terima kasih kepada pembaca yang budiman, dan
semoga hari ini jauh lebih baik dari hari-hari sebelumnya.

Padang, 02/10/2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Sejarah perkembangan Asuransi kesehatan di Indonesia sudah dimulai sejak tahun


1934, Pemerintah Hindia Belanda mengatur mekanisme pembiayaan pelayanan
kesehatan melalui gaji pegawai pemerintah Hindia Belanda. pada tahun 1968 asuransi
kesehatan bagi pegawai negeri dan keluarganya. selain itu banyaknya perusahaan
Asuransi yang berdiri di awal tahun 1980-an. Beberapa diantaranya seperti AIA
Financial, Allianz, Avrist AXA Mandiri, CIGNA, Prudential, dan Asuransi Sinar Mas
dll menawarkan berbagai macam produk perlindungan dan bahkan investasi.
Di Indonesia mengenal dua Asuransi kesehatan yaitu Asuransi Sosial dan
Asuransi Komersial. Asuransi Sosial merupakan Asuransi yang menyediakan jaminan
sosial bagi masyarakat yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan peraturan-peraturan
yang mengatur hubungan antara pihak Asuransi dengan seluruh golongan masyarakat.
Tujuan Asuransi Sosial meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama para pegawai
dan pensiun. Program Asuransi Sosial sepenuhnya atau sebagian besar dibiayai dari
kontribusi para manajer dan karyawan organisasi pemerintah, bukan dibiayai oleh
pendapatan negara.
Sedangkan Asuransi komersial merupkan Asuransi kesehatan yang
kepersertaannya bersifat sukarela dengan membayar sejumlah premi yang besarnya
sesuai keinginan individu pemilik Asuransi berdasarkan tingkatan yang ditetapkan oleh
provider. Asuransi kesehatan Komersial memiliki kelebihan dan kekurangan
diantaranya Asuransi kesehatan komersial mampu menyediakan pelayanan yang lebih
bervariasi, sistem manajemen yang responsif dan kreatif Asuransi kesehatan sosial dan
Asuransi komersial memiliki banyak perbedaan dari segi kepersertaan, perhitungan
premi, manfaat yang ditawarkan, premi yang dibayarkan, kegotongroyongan, peran
pemerintah maupun tujuan pengelolaan Asuransi.
BAB II

PEMBAHASAN

 ASURANSI SOSIAL
A. Pengertian asuransi sosial

Berdasarkan Undang-undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan


Sosial Nasional (SJSN), berikut adalah pengertian asuransi sosial.Asuransi sosial
adalah mekanisme pengumpulan dana yang bersifat wajib yang berasal dari iuran
guna memberikan perlindungan atas risiko sosial ekonomi yang menimpa peserta
atau anggota keluarganya.

Prinsipnya adalah mengedepankan nilai-nilai gotong royong, kerja sama, dan


subsidi silang untuk mendapatkan manfaat yang optimal. Sederhananya, berbagai
golongan masyarakat bisa saling membantu. Diharapkan, mereka yang berasal
dari kalangan menengah ke atas bisa menjadikan produk ini sebagai bentuk
tanggung jawab sosial mereka terhadap masyarakat yang tidak mampu. Sama
halnya seperti asuransi pada umumnya, terdapat premi yang harus dibayarkan.

Jadi, peserta dalam hal ini masyarakat wajib menyetorkan premi sesuai dengan
aturan yang berlaku. Namun, mekanismenya diatur sedemikian rupa sehingga
lebih meringankan. Karena fokusnya adalah perlindungan dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat, sebisa mungkin premi atau iuran tidak memberatkan
peserta.

A. Ciri-ciri asuransi sosial


Terdapat lima ciri-ciri yang menjadikan asuransi ini berbeda dengan produk
asuransi pada umumnya. Ciri-ciri atau karakteristik asuransi sosial:

1. Bersifat wajib bagi setiap individu.


2. Dibangun dengan berlandaskan asas gotong royong dengan prinsip
kebersamaan.
3. Premi berasal dari masyarakat atau pekerja dan perusahaan tempat pekerja
bernaung.
4. Bersifat sosial dan tidak bertujuan mencari keuntungan.
5. Bertujuan untuk memberikan jaminan kesejahteraan kepada seluruh
masyarakat.

Selain dari ciri-ciri yang sudah disebutkan di atas, asuransi ini juga memiliki dua
sifat, yaitu bersifat kerugian dan jiwa. 

1) Sifat kerugian artinya asuransi jenis ini akan memberikan ganti rugi
kepada pihak yang merasa dirugikan berdasarkan ketetapan yang telah
disepakati. Contohnya, BPJS Ketenagakerjaan.
2) Sementara, sifat jiwa artinya asuransi ini akan memberikan sejumlah uang
kepada pihak kedua yang mendapatkan santunan untuk hari tua ataupun
meninggal dunia. Contohnya, Program Dana Pensiun dan Tabungan Hari
Tua bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

B. Jenis-jenis asuransi sosial di Indonesia


Di masa lalu, penyedia layanan program pemerintah ini terdiri atas lima
perusahaan persero berstatus BUMN, antara lain:

 PT Askes (Persero)
 PT Jamsostek (Persero)
 PT Jasa Raharja (Persero)
 PT Taspen (Persero)
 PT Asabri (Persero)

Pada perkembangannya, PT Askes dan PT Jamsostek dilebur menjadi Badan


Penyelenggara Jaminan Sosial atau disingkat BPJS. Sebagai hasilnya, terdapat
contoh asuransi sosial di Indonesia yang diberikan oleh perusahaan BUMN
penyedia layanan ini, yaitu:

1. BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan pada mulanya dikenal dengan nama ASKES (Asuransi


Kesehatan Pegawai Negeri). ASKES pada masa itu memberikan jaminan proteksi
kesehatan kepada para pegawai negeri, pejabat negara, penerima pensiun
TNI/Polri/Pejabat Negara, dan keluarga termasuk veteran, perintis kemerdekaan,
dan pegawai negeri tidak tetap yang membayar iuran.

Kemudian, berubah menjadi BPJS Kesehatan yang berfungsi sebagai asuransi


kesehatan sosial sekaligus jaminan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia yang
bersifat wajib dengan premi nasional.  

2. BPJS Ketenagakerjaan

Tidak jauh berbeda dengan BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan awalnya


adalah Jaminan Sosial Tenaga Kerja (ASTEK) yang memberikan proteksi
terhadap asuransi kecelakaan, tabungan hari tua, dan santunan kematian.

Program tersebut didukung dengan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja


(JAMSOSTEK) dan kini berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan. Asuransi
tenaga kerja ini juga memberikan jangkauan yang lebih luas terutama para pekerja
lepas seperti tukang ojek, pedagang, nelayan, petani, hingga pekerja biasa lainnya.

3. Asuransi Kecelakaan Lalu Lintas (Jasa Raharja)

Masyarakat Indonesia sudah terlindungi dengan asuransi kecelakaan dari PT Jasa


Raharja. Asuransi yang diberikan termasuk para pengguna transportasi umum dan
pengguna kendaraan pribadi.

Proteksi yang diberikan berupa santunan kematian, cacat tetap, perawatan, biaya
penguburan jika tidak punya ahli waris, dan penggantian biaya ambulans jika
mengalami kecelakaan transportasi di seluruh wilayah Indonesia.

4. Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil (TASPEN)

Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri atau asuransi TASPEN memberikan


jaminan hari tua berupa tabungan pensiun sekaligus proteksi jiwa. Ini merupakan
program yang terbatas hanya bagi para Pegawai Negeri Sipil dengan premi yang
dipotong dari gaji mereka setiap bulan.
5. Asuransi Sosial ABRI

Cakupannya terbatas bagi para personil Tentara Nasional Indonesia saja. PT


Asabri memberikan proteksi terhadap risiko kematian, kehilangan pekerjaan
akibat pensiun, atau memutuskan mundur dari TNI.

Tidak perlu bingung atau khawatir, kamu bisa dapatkan referensi ke berbagai
produk asuransi kesehatan terbaik dan terlengkap hanya di Lifepal. 

Kelebihan dan kekurangan asuransi sosial

 Kelebihan asuransi sosial

Kelebihannya terletak pada biaya premi bisa dibilang terjangkau, apalagi  kalau
dibandingkan dengan tarif premi asuransi swasta yang umumnya lebih tinggi.
Maka dari itu, layanan ini menjadi solusi bagi masyarakat yang memiliki
penghasilan rendah agar mereka tidak mengalami kerugian finansial yang lebih
besar ketika tertimpa musibah.

 Kekurangan asuransi sosial

Untuk kekurangannya, bila dibandingkan dengan asuransi pada umumnya,


biasanya nilai pertanggungan asuransi ini jauh lebih kecil. Sebagai
contoh, Asuransi Jasa Raharja menetapkan jenis santunan meninggal dunia akibat
kecelakaan sebesar Rp50 juta.

Sementara, beberapa perusahaan asuransi swasta bisa memberikan santunan dua


kali lipat dari uang pertanggungan Jasa Raharja. Uang pertanggungan asuransi
swasta bahkan bisa lebih dari Rp100 juta hingga Rp2 miliar, tergantung paket
asuransi yang dipilih. Sebagai konsekuensinya memang premi yang harus
dibayarkan jauh lebih besar. Hal ini tidak mengherankan karena asuransi memang
ditujukan sebagai perlindungan dasar nilai ekonomi yang dibutuhkan peserta.
Bukan mencari keuntungan atau manfaat lebih seperti halnya pada produk
asuransi swasta. Jadi, nominal pertanggungannya tidak fantastis karena memang
dengan dana tersebut sebenarnya terbilang cukup.

Oleh sebab itu, jika ingin lebih berimbang, kamu dapat melengkapi dengan
asuransi kesehatan dan asuransi jiwa konvensional. Dengan begitu, kamu pun bisa
mendapatkan kedua manfaat asuransi dengan maksimal secara bersamaan.

 ASURANSI KOMERSIAL
A. Pengertian Asuransi Komersial

Asuransi komersial adalah perusahaan memberikan perlindungan finansial kepada


nasabahnya sesuai dengan kebutuhan perlindungan masing-masing yang juga
sekaligus menjalankan prinsip jual beli dan investasi. Dengan sistem ini, kedua
pihak antara nasabah dan perusahaan bisa mendapatkan keuntungan.

Keuntungan ini dibagikan kepada pemilik saham atau investor pada asuransi
komersial untuk pengembangan perusahaan asuransi. Umumnya, produk-produk
asuransi yang seperti ini disediakan selain pihak pemerintah, alias ditawarkan oleh
perusahaan swasta.

Namun, semua keputusan dalam pembelian polis asuransi komersial ini


diserahkan kepada nasabahnya. Jika nasabah ingin terlindungi dan bisa
meminimalisir risiko hidup, maka tak ada salahnya beli polis asuransi dan begitu
sebaliknya. Pihak asuransi tidak akan melakukan pemaksaan apapun.

B. Manfaat Asuransi Komersial

Asuransi komersial memiliki manfaat berbeda-beda yang disesuaikan dengan usia,


jenis kelamin, tingkat risiko penyakit, hingga fasilitas dan pelayanan yang dipilih
pemegang polis. Misalnya saja, kamu ingin membeli asuransi kesehatan untuk diri
sendiri dan kedua orangtua.

Kamu memilih polis dengan manfaat yang standar. Sementara, orangtua memilih
polis yang bisa mengcover penyakitnya dan sekaligus fasilitas rumah sakit yang
dibutuhkan. Dengan polis yang berbeda ini tentunya membuat premi yang harus
dibayarkan juga lebih mahal dibanding asuransi sosial. Akan tetapi, dengan premi
yang dibayarkan tersebut tentunya akan sebanding dengan manfaat yang akan
kamu terima jika risiko menghampiri, seperti:

 Pelayanan yang ekstra

 Fasilitas rumah sakit sesuai kebutuhan

 Memberikan ketenangan karena sudah terlindungi

 Biaya dicover perusahaan asuransi, dll

C. Keunggulan Asuransi Komersial

Bagi nasabah asuransi komersial, tentunya harus membayar sejumlah premi mulai
dari ratusan ribu rupiah hingga jutaan rupiah sesuai dengan pemilihan polis.
Meski preminya mahal, akan tetapi ada beberapa keunggulan dari asuransi
komersial, antara lain:

1. Pertanggungan Lebih Besar

Bagi yang telah menggunakan asuransi sosial atau dari pemerintah pastinya
fasilitan yang diberikan terbatas. Misalnya saja, kelas rawat inap tidak bisa
memilih, tidak bisa ditunggu anggota keluarga selama rawat inap, jenis obat yang
didapat tak semuanya gratis, dan sebagainya.

Hal ini jelas berbeda dengan asuransi komersial yang memberikan pertanggungan
lebih besar. Perusahaan asuransi memberikan fasilitas yang sesuai dengan polis
yang dipilih nasabahnya, mulai dari mengcover kebutuhan rawat inap, rawat jalan,
obat-obatan dan sebagainya.

2. Peserta di Luar Negeri Bisa Tertanggung

Bagi kamu yang saat ini sedang berada di luar negeri dan sudah memiliki asuransi
komersial, tak perlu khawatir lagi jika terjadi risiko seperti jatuh sakit secara tiba-
tiba. Sebab, asuransi komersial sudah melakukan kerja sama dengan banyak
rumah sakit di luar negeri.
3. Produk Asuransi Komersial Lebih Banyak

Tak hanya satu saja, melainkan produk asuransi komersial lebih banyak.
Mengingat perusahaan swasta melihat dan memanfaatkan peluang apa saja yang
dibutuhkan masyarakat. Berikut beberapa produk asuransi komersial, antara lain:

 Asuransi kesehatan

 Asuransi kendaraan (mobil dan motor)


 Asuransi pendidikan

 Asuransi jiwa

 Asuransi properti

 Asuransi harta, dll

4. Klaim Mudah

Asuransi komersial memberikan perlindungan dengan banyak fasilitas dan


pelayanan yang dibutuhkan pemegang polis. Meski banyak pertanggungannya,
tapi ketika nasabah ingin menggunakan asuransinya maka kamu bisa klaim
dengan mudah. Cara klaimnya, mulai dari menggesek kartu asuransi atau hanya
menunjukkan kartu kepesertaan di rumah sakit, bengkel, dan sebagainya.

Perbedaan asuransi sosial dan komersial

Perbedaan utama kedua jenis asuransi ini ada pada ketentuannya. Jika
asuransi komersial bersifat sukarela dan berorientasi profit, maka berbeda dengan
asuransi sosial.  Asuransi sosial justru wajib dimiliki oleh seluruh Warga Negara
Indonesia dan bersifat non-profit. Ini membuat adanya perbedaan harga premi
asuransi sosial dengan premi asuransi komersial.

Selain itu, dalam pengertian asuransi komersial dinyatakan bahwa asuransi


komersial tidak menanggung semua jenis penyakit, sementara perlindungan sosial
menanggung hampir semua jenis penyakit, termasuk gagal ginjal hingga kanker.
Tujuan dari asuransi ini juga memiliki perbedaan yang signifikan. Pada asuransi
sosial, tujuan utamanya adalah memberikan bentuk perlindungan dasar kepada
seluruh masyarakat, bukan untuk mencari keuntungan. Tujuan ini jelas berbeda
dengan asuransi komersial, karena asuransi swasta atau asuransi komersial
memiliki salah satu tujuan utama untuk mencari keuntungan.
BAB III
KESIMPULAN

Asuransi sosial adalah mekanisme pengumpulan dana yang bersifat wajib yang


berasal dari iuran guna memberikan perlindungan atas risiko sosial ekonomi yang
menimpa peserta atau anggota keluarganya. Prinsipnya adalah mengedepankan
nilai-nilai gotong royong, kerja sama, dan subsidi silang untuk mendapatkan
manfaat yang optimal. Asuransi sosial mempunyai sifat kerugian dan sifat jiwa.

Sifat kerugian artinya asuransi jenis ini akan memberikan ganti rugi kepada pihak
yang merasa dirugikan berdasarkan ketetapan yang telah disepakati.
Contohnya, BPJS Ketenagakerjaan. Sifat jiwa artinya asuransi ini akan
memberikan sejumlah uang kepada pihak kedua yang mendapatkan santunan
untuk hari tua ataupun meninggal dunia. Contohnya, Program Dana Pensiun dan
Tabungan Hari Tua bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Asuransi komersial adalah perusahaan memberikan perlindungan finansial kepada


nasabahnya sesuai dengan kebutuhan perlindungan masing-masing yang juga
sekaligus menjalankan prinsip jual beli dan investasi. Adapun manfaat Asuransi
Komersial yaitu Pelayanan yang ekstra, Fasilitas rumah sakit sesuai kebutuhan,
Memberikan ketenangan karena sudah terlindungi dan Biaya dicover perusahaan
asuransi.

Asuransi komersial bersifat sukarela dan berorientasi profit, berbeda dengan


asuransi sosial.  Asuransi sosial justru wajib dimiliki oleh seluruh Warga Negara
Indonesia dan bersifat non-profit.
DAFTAR PUSTAKA

https://lifepal.co.id › media › asuransi-sosial

https://lontar.ui.ac.id › file

Anda mungkin juga menyukai