Anda di halaman 1dari 4

LANDASAN HUKUM KESEJAHTERAAN PEGAWAI

ASURANSI SOSIAL PEGAWAI

A. Pengertian Asuransi Sosial


Berdasarkan Undang-undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN), berikut adalah pengertian asuransi sosial.
Asuransi sosial adalah mekanisme pengumpulan dana yang bersifat wajib yang berasal dari iuran
guna memberikan perlindungan atas risiko sosial ekonomi yang menimpa peserta atau anggota
keluarganya.
Prinsipnya adalah mengedepankan nilai-nilai gotong royong, kerjasama, dan subsidi silang untuk
mendapatkan manfaat yang optimal. Sederhananya, berbagai golongan masyarakat bisa saling membantu.
Diharapkan, mereka yang berasal dari kalangan menengah ke atas bisa menjadikan produk ini sebagai
bentuk tanggung jawab sosial mereka terhadap masyarakat yang tidak mampu.

B. Perbedaan asuransi sosial dan komersial


Perbedaan utama kedua jenis asuransi ini ada pada ketentuannya. Jika asuransi komersial bersifat
sukarela dan berorientasi profit, asuransi sosial wajib dimiliki oleh seluruh WNI dan bersifat non-profit. 
Selain itu, asuransi komersial tidak menanggung semua jenis penyakit, sementara asuransi sosial
menanggung hampir semua jenis penyakit, termasuk gagal ginjal hingga kanker.

C. Ciri-Ciri Asuransi Sosial


Terdapat lima ciri-ciri yang menjadikannya berbeda dengan produk asuransi pada umumnya,
yaitu:
1. Bersifat wajib bagi setiap individu.
2. Dibangun dengan berlandaskan asas gotong royong dengan prinsip kebersamaan.
3. Premi berasal dari masyarakat atau pekerja dan perusahaan tempat pekerja bernaung.
4. Bersifat sosial dan tidak bertujuan mencari keuntungan.
5. Bertujuan untuk memberikan jaminan kesejahteraan kepada seluruh masyarakat.

D. Jenis-jenis Asuransi Sosial di Indonesia


Di masa lalu, penyedia layanan program pemerintah ini terdiri atas lima perusahaan persero
berstatus BUMN, antara lain:
 PT Askes (Persero)
 PT Jamsostek (Persero)
 PT Jasa Raharja (Persero)
 PT Taspen (Persero)
 PT Asabri (Persero)

Pada perkembangannya, PT Askes dan PT Jamsostek dilebur menjadi Badan Penyelenggara


Jaminan Sosial atau disingkat BPJS. Sebagai hasilnya, terdapat lima jenis asuransi yang diberikan oleh
perusahaan BUMN penyedia layanan ini, yaitu:
1. BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan pada mulanya dikenal dengan nama ASKES (Asuransi Kesehatan Pegawai
Negeri). ASKES pada masa itu memberikan jaminan proteksi kesehatan kepada para pegawai
negeri, pejabat negara, penerima pensiun TNI/Polri/Pejabat Negara, dan keluarga termasuk veteran,
perintis kemerdekaan, dan pegawai negeri tidak tetap yang membayar iuran.
Kemudian berubah menjadi BPJS Kesehatan yang berfungsi sebagai asuransi kesehatan
sosial sekaligus jaminan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia yang bersifat wajib dengan
premi nasional.

2. BPJS Ketenagakerjaan
Tidak jauh berbeda dengan BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan awalnya adalah Jaminan
Sosial Tenaga Kerja (ASTEK) yang memberikan proteksi terhadap kecelakaan kerja, tabungan hari
tua, dan santunan kematian.
Program tersebut didukung dengan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)
dan kini berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan. Asuransi sosial tenaga kerja ini juga memberikan
jangkauan yang lebih luas terutama para pekerja lepas seperti tukang ojek, pedagang, nelayan,
petani, hingga pekerja biasa lainnya.

3. Asuransi Kecelakaan Lalu Lintas (Jasa Raharja)


Masyarakat Indonesia sudah terlindungi dengan asuransi kecelakaan dari PT Jasa Raharja.
Asuransi yang diberikan termasuk para pengguna transportasi umum dan pengguna kendaraan
pribadi.
Proteksi yang diberikan berupa santunan kematian, cacat tetap, perawatan, biaya penguburan
jika tidak punya ahli waris, dan penggantian biaya ambulans jika mengalami kecelakaan
transportasi di seluruh wilayah Indonesia.

4. Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil (TASPEN)


Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri atau asuransi TASPEN memberikan jaminan hari
tua berupa tabungan pensiun sekaligus proteksi jiwa. Ini merupakan program yang terbatas hanya
bagi para Pegawai Negeri dengan premi yang dipotong dari gaji mereka setiap bulan.
Asuransi Sosial ABRI
Cakupannya terbatas bagi para personil Tentara Nasional Indonesia saja. PT
Asabri memberikan proteksi terhadap risiko kematian, kehilangan pekerjaan akibat pensiun, atau
memutuskan mundur dari TNI.

E. Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Sosial


Seperti halnya asuransi lain, program ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya
terletak pada biaya premi bisa dibilang terjangkau. Maka dari itu, layanan ini menjadi solusi bagi
masyarakat yang memiliki penghasilan rendah agar mereka tidak mengalami kerugian finansial yang
lebih besar ketika tertimpa musibah.
Untuk kekurangannya, sayangnya bila dibandingkan dengan asuransi pada umumnya, biasanya
nilai pertanggungan asuransi sosial jauh lebih kecil.
Sebagai contoh, Asuransi Jasa Raharja menetapkan jenis santunan meninggal dunia akibat
kecelakaan sebesar Rp50 juta. Sedangkan beberapa perusahaan asuransi swasta bisa memberikan
santunan memberikan dua kali lipat dari uang pertanggungan Jasa Raharja.
Uang pertanggungan asuransi swasta bahkan bisa lebih dari Rp100 juta hingga Rp2 miliar,
tergantung paket asuransi yang dipilih. Sebagai konsekuensinya memang premi yang harus dibayarkan
jauh lebih besar.
Hal ini tidak mengherankan karena asuransi ini memang ditujukan sebagai perlindungan dasar
nilai ekonomi yang dibutuhkan peserta. Bukan mencari keuntungan atau manfaat lebih seperti halnya
pada produk asuransi swasta. Jadi, nominal pertanggungannya tidak fantastis karena memang dengan
dana tersebut sebenarnya terbilang cukup.
Oleh sebab itu, jika ingin lebih berimbang, dapat melengkapi asuransi sosial dengan asuransi
kesehatan konvensional. Dengan begitu, nasabah bisa mendapatkan kedua manfaat asuransi dengan
maksimal secara bersamaan.

Anda mungkin juga menyukai