NIM : 22802299014
NO.UKG : 201504076539
Wawancara Pakar :
MKS. Bidang Kurikulum
1. Guru belum menerapkan secara optimal
suasana, pembelajaran, metode dan
media yang menyenangkan.
2. Guru belum optimal dalam melakukan
pendekatan ke peserta didik tentang
karakter dan latar belakangnya.
3. Peserta didik tidak memiliki komitmen
dan belum memahami dengan cita-
citanya di masa yang akan datang.
2 Kurangnya Kajian Literatur : Berdasarkan kajian literatur
komunikasi guru 1. Chandran & Ariffin. 2015. Untuk dan wawancara hasil
dengan orang tua mendapatkan hasil yang optimal, analisis eksplorasi
terkait pengawasan keterlibatan komponen-komponen utama pesenyebab masalah
belajar peserta dalam pendidikan yaitu guru, orang tua dan tentang hubungan
didik. anak di sekolah harus dikelola dengan baik. komunikasi antara guru
dengan orang tua peserta
2. Astiti, Suminar, & Rahmat, 2018. Guru didik terkait pengawasan
adalah motor dalam menggerakkan dalam pembelajaran masih
pendidikan di sekolah. Sebagai motor kurang dan terbatas adalah:
sekaligus komunikator guru berinteraksi 1. Kurangnya pemahaman
dengan berbagai komponen pendidikan, dan kemampuan orang
diantaranya anak, orang tua dan guru lain. tua terhadap dukungan
Guru dan siswa merupakan bagian dari keberhasilan
sistem pendidikan yang membutuhkan pembelajaran .
interaksi yang tinggi. Oleh karena itu, guru 2. Sikap orang tua yang
dan siswa perlu menjalin komunikasi apatis .
positif, guru harus memiliki kemampuan 3. Latar belakang
berkomunikasi yang efektif dengan siswa pendidikan orang tua.
dan orang tua. 4. Kesibukan orang tua
bekerja atau mencari
nafkah untuk kebutuhan
3. Umar Samsudin. 2020. Hambatan- keluarga dianggap lebih
hambatan dalam Menjalin Kerjasama penting sehingga
antara Guru dan Orang Tua yaitu : tanggung jawab
1) Hambatan yang disebabkan oleh sikap keberhasilan
guru. Beberapa guru memiliki pendidikan diserahkan
pandangan yang salah jika keluarga kepada sekolah.
yang berpenghasilan rendah kurang 5. Kunjungan rumah yang
berminat pada pendidikan anaknya dilakukan guru belum
dibanding dengan yang berpengasilan optimal.
tinggi.
2) Kurang yakinnya guru untuk mengubah
pemahanan orang tua siswa. Hambatan
yang datang dari guru terlihat dari
ketidakyakinannya untuk melibatkan
orang tua di sekolah. Hal ini disebabkan
karena guru beranggapan bahwa dialah
yang lebih efektif untuk mendidik anak
di sekolah.
3) Pandangan orang tua yang kurang tepat.
Hambatan kerjasama guru dan orang tua
disebabkan atas pandangan-pandangan
orang tua terhadap sekolah di antaranya:
bahwa ada penghambat antara orang tua
dan cara mendidik anak dari kalangan
ekonomi rendah.
Wawancara :
Garis besar dari hasil wawancara yang saya
lakukan yaitu sebagai berikut :
1. Teman Sejawat (Guru Mapel):
a. Lingkungan sekolah yang kurang
mendukung.
b. Faktor pergaulan
c. Pengaruh latar belakang pendidikan
orang tua peserta didik
d. Pengaruh latar belakang ekonomi.
Wawancara Pakar :
MKS. Bidang Kesiswaan
1. Orang tua menyerahkan sepenuhnya
kepada guru tentang perkembangan
pembelajaran peserta didik.
2. Orang tua yang enggan meninggalkan
pekerjaannya karena menganggap jika
ditinggalkan akan berpengaruh dengan
pendapatan hariannya.
3. Latar belakang pendidikan dari orang
tua peserta didik.
4. Kunjungan rumah (home visit) yang
dilakukan oleh guru belum optimal.
Wawancara
Garis besar dari hasil wawancara yang saya
lakukan yaitu sebagai berikut :
1. Teman Sejawat (Guru Mapel)
a. Kurangnya pembiasaan dalam
menggunakan platform pembelajaran.
b. Keterbatasan kuota peserta didik dan
kendala jaringan internet.
c. Peserta didik lebih menyukai aplikasi-
aplikasi sosial media seperti Facebook,
Instagram, Tiktok dan lain sebagainya.
Wawancara Pakar
MKS. Bidang Kurikulum
1. Keterbatasan peserta didik dalam
pemahaman materi yang diberikan melaui
platform pembelajaran.
2. Kurangnya pembiasaan dalam
memanfaatkan platform pembelajaran
yang ada.
3. Kurangnya kemauan guru dalam
pemanfaatan platform pembelajaran.