Anda di halaman 1dari 6

NAMA : DONI SATIYA NUGRAHA

NIM : 22802299014
NO.UKG : 201504076539

LK 1.2. Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah Yang Analisis Eksplorasi


No Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Diidentifikasi Penyebab Masalah
1 Motivasi belajar Kajian Literatur : Berdasarkan kajian literatur
yang rendah. 1. Ali Imron dalam Siregar dan Nara, dan wawancara hasil
2010. Faktor-faktor yang mempengaruhi analisis dari penyebab
motivasi yaitu: semangat/motivasi belajar
1) Cita-cita/aspirasi pembelajar. yang rendah dikarenakan :
2) Kemampuan Pembelajaran. 1. Peserta didik tidak
3) Kondisi Pembelajaran. memiliki komitmen dan
4) Kondisi Lingkungan. belum memahami
5) Unsur-unsur dinamis dengan cita-citanya di
belajar/pembelajaran. masa yang akan datang.
6) Upaya Guru Dalam Membelajarkan 2. Peserta didik lebih
Pembelajar antusias dan aktif
dengan gadgetnya
2. Sardiman (2011:83). Ciri-ciri motivasi untuk bermain game
belajar yaitu : dan bersosial media.
1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja 3. Lingkungan keluarga
terus-menerus dalam waktu yang lama, dan sosial peserta didik
tidak pernah berhenti sebelum selesai). kurang mendukung.
2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekat 4. Suasana pembelajaran
putus asa). Tidak memerlukan dorongan yang membosankan
dari luar untuk berprestasi sebaik dikarenakan guru
mungkin (tidak cepat puas dengan belum menerapkan
prestasi yang telah dicapainya). secara optimal suasana,
3) Menunjukan minat terhadap bermacam- pembelajaran, metode
macam masalah.. dan media yang
4) Lebih senang bekerja mandiri. menyenangkan.
5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin 5. Strategi pembelajaran
(hal-hal yang bersifat mekanis, guru yang diterapkan
berulang-ulang begitu saja, sehingga belum sesuai dengan
kurang kreatif). karakteristik dan latar
6) Dapat mempertahankan pendapatnya belakang peserta didik.
(kalau sudah yakin akan sesuatu).
7) Tidak mudah melepaskan hal yang
diyakini itu.
8) Senang mencari dan memecahkan
masalah soal-soal.

3. Slameto. 2015. Faktor yang mempengaruhi


motivasi belajar siswa diantaranya :
1) Kondisi Internal. Kondisi internal yaitu
kondisi (situasi) yang ada didalam diri
siswa itu sendiri misalnya kesehatannya,
keamananya ketentramannya dan
sebagainya.
2) Kondisi Eksternal. Kondisi eksternal
adalah kondisi yang ada diluar pribadi
manusia, misalnya kebersihan rumah,
penerangan, serta keadaan lingkungan.
3) Stategi belajar. Belajar yang efisisen
dapat tercapai apabila dapat
menggunakan stategi yang tepat.
Strategi belajar diperlukan untuk dapat
mencapai hasil yang semaksimal
mungkin.

4. Irwan dkk, 2019. Salah satu media


pembelajaran yang menarik, memiliki sifat
interaktif yang mengutamakan kerjasama,
komunikasi, dan bisa menimbulkan
interaksi antar siswa adalah melalui
permainan, yang mempunyai karakteristik
untuk menciptakan motivasi dalam belajar,
yaitu khayalan (fantasy), tantangan
(challenge) dan keingintahuan (curiosity).

5. Sudaryono dalam Moslem, dkk. 2019.


Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar siswa diantaranya :
1) Faktor Internal yaitu faktor yang
bersumber dari dalam diri siswa seperti
kondisi jasmani dan rohani, cita-cita
atau aspirasi, kemampuan siswa dan
perhatian.
2) Faktor Eksternal yaitu faktor yang
bersumber dari luar diri siswa seperti
kondisi lingkungan siswa, unsur-unsur
dinamis dalam belajar dan upaya guru
dalam mengelola kelas.

Wawancara Teman Sejawat:


Garis besar dari hasil wawancara yang saya
lakukan yaitu sebagai berikut :
1. Teman Sejawat (Guru Mapel)
a. Gaya mengajar dan materi yang
membosankan.
b. Faktor lingkungan yang kurang
mendukung.
c. Peserta didik menganggap materi yang
sedang dibahas tidak begitu penting
dalam penerapan di kehidupan sehari-
hari.

2. Teman Sejawat (Wali Kelas)


a. Suasana pembelajaran yang
membosankan.
b. Pengaruh negatif dari gadget yang lebih
sering digunakan oleh peserta didik
untuk bermain game dan soial media.
c. Lingkungan sosial peserta didik kurang
mendukung seperti sikap orang tua yang
apatis (tidak peduli dengan
perkembangan pembelajaran anaknya).

Wawancara Pakar :
MKS. Bidang Kurikulum
1. Guru belum menerapkan secara optimal
suasana, pembelajaran, metode dan
media yang menyenangkan.
2. Guru belum optimal dalam melakukan
pendekatan ke peserta didik tentang
karakter dan latar belakangnya.
3. Peserta didik tidak memiliki komitmen
dan belum memahami dengan cita-
citanya di masa yang akan datang.
2 Kurangnya Kajian Literatur : Berdasarkan kajian literatur
komunikasi guru 1. Chandran & Ariffin. 2015. Untuk dan wawancara hasil
dengan orang tua mendapatkan hasil yang optimal, analisis eksplorasi
terkait pengawasan keterlibatan komponen-komponen utama pesenyebab masalah
belajar peserta dalam pendidikan yaitu guru, orang tua dan tentang hubungan
didik. anak di sekolah harus dikelola dengan baik. komunikasi antara guru
dengan orang tua peserta
2. Astiti, Suminar, & Rahmat, 2018. Guru didik terkait pengawasan
adalah motor dalam menggerakkan dalam pembelajaran masih
pendidikan di sekolah. Sebagai motor kurang dan terbatas adalah:
sekaligus komunikator guru berinteraksi 1. Kurangnya pemahaman
dengan berbagai komponen pendidikan, dan kemampuan orang
diantaranya anak, orang tua dan guru lain. tua terhadap dukungan
Guru dan siswa merupakan bagian dari keberhasilan
sistem pendidikan yang membutuhkan pembelajaran .
interaksi yang tinggi. Oleh karena itu, guru 2. Sikap orang tua yang
dan siswa perlu menjalin komunikasi apatis .
positif, guru harus memiliki kemampuan 3. Latar belakang
berkomunikasi yang efektif dengan siswa pendidikan orang tua.
dan orang tua. 4. Kesibukan orang tua
bekerja atau mencari
nafkah untuk kebutuhan
3. Umar Samsudin. 2020. Hambatan- keluarga dianggap lebih
hambatan dalam Menjalin Kerjasama penting sehingga
antara Guru dan Orang Tua yaitu : tanggung jawab
1) Hambatan yang disebabkan oleh sikap keberhasilan
guru. Beberapa guru memiliki pendidikan diserahkan
pandangan yang salah jika keluarga kepada sekolah.
yang berpenghasilan rendah kurang 5. Kunjungan rumah yang
berminat pada pendidikan anaknya dilakukan guru belum
dibanding dengan yang berpengasilan optimal.
tinggi.
2) Kurang yakinnya guru untuk mengubah
pemahanan orang tua siswa. Hambatan
yang datang dari guru terlihat dari
ketidakyakinannya untuk melibatkan
orang tua di sekolah. Hal ini disebabkan
karena guru beranggapan bahwa dialah
yang lebih efektif untuk mendidik anak
di sekolah.
3) Pandangan orang tua yang kurang tepat.
Hambatan kerjasama guru dan orang tua
disebabkan atas pandangan-pandangan
orang tua terhadap sekolah di antaranya:
bahwa ada penghambat antara orang tua
dan cara mendidik anak dari kalangan
ekonomi rendah.

4. Arsiah. 2022. Hambatan-hambatan dalam


Menjalin Kerjasama antara Guru dan
Orang Tua yaitu :
1) Pemahaman dan kemampuan orang tua
terhadap dukungan keberhasilan
pembelajaran kurang karena disebabkan
oleh latar belakang pendidikan orang
tua.
2) Kesibukan orang tua bekerja atau
mencari nafkah untuk kebutuhan
keluarga dianggap lebih penting
sehingga tanggung jawab keberhasilan
pendidikan diserahkan kepada sekolah.
3) Kurangnya motivasi guru untuk
melakukan kunjungan rumah bagi siswa
yang memiliki masalah dalam
pembelajaran.
4) Kurangnya perhatian dan respon orang
tua terhadap pendidikan anaknya.
Misalnya dikarenakan faktor ekonomi.

Wawancara :
Garis besar dari hasil wawancara yang saya
lakukan yaitu sebagai berikut :
1. Teman Sejawat (Guru Mapel):
a. Lingkungan sekolah yang kurang
mendukung.
b. Faktor pergaulan
c. Pengaruh latar belakang pendidikan
orang tua peserta didik
d. Pengaruh latar belakang ekonomi.

2. Teman Sejawat (Wali Kelas):


a. Latar belakang orang tua peserta didik.
b. Masih banyak orang tua yang tidak
peduli dengan perkembangan
pembelajaran anaknya di sekolah.
c. Orang tua sibuk dengan pekerjaannya.
d. Banyak orang tua peserta didik yang
tidak memiliki alat komunikasi

Wawancara Pakar :
MKS. Bidang Kesiswaan
1. Orang tua menyerahkan sepenuhnya
kepada guru tentang perkembangan
pembelajaran peserta didik.
2. Orang tua yang enggan meninggalkan
pekerjaannya karena menganggap jika
ditinggalkan akan berpengaruh dengan
pendapatan hariannya.
3. Latar belakang pendidikan dari orang
tua peserta didik.
4. Kunjungan rumah (home visit) yang
dilakukan oleh guru belum optimal.

3 Rendahnya Kajian Literatur Berdasarkan kajian literatur


pemanfaatan 1. Fany Rachma. 2021. Hambatan dan wawancara hasil
platform menggunakan platform digital dalam analisis tentang
pembelajaran mewujudkan Merdeka Belajar. permasalahan kurangnya
a) Keterbatasan penguasaan teknologi pemanfaatan platform-
informasi oleh guru dan peserta didik. platform pembelajaran
b) Sarana dan prasarana kurang memadai. adalah :
c) Kesadaran orang tua dalam 1. Kurangnya pembiasaan
mewujudkan merdeka belajar. dalam penggunaan
d) Akses internet yang terbatas. platform pembelajaran
e) Kurang siapnya penyediaan angaran. sehingga peserta didik
kurang memahami
2. Muhamad Sholichin, dkk. 2021. Kendala materi yang diberikan.
dalam pemanfaatkan platform pembelajara 2. Beberapa guru belum
yaitu peserta didik kurang memahami menguasai media
materi yang diberikan oleh guru, jaringan pembelajaran berbasis
internet yang kurang stabil. teknologi.
3. Kurangnya kemauan
3. Fauzy dan Nurfauziah. 2021. Kendala guru dalam
umum yang di alami siswa selama pemanfaatan platform
pembelajaran daring di dominasi jaringan pembelajaran.
internet yang tidak memadai dan memori 4. Keterbatasan perangkat
HP yang penuh. dan kuota peserta didik
serta jaringan internet
yang kurang memadai.
4. Sari Yulpida. 2022. Penggunaan platform
dalam pembelajaran sangat memberikan
pengaruh terhadap respon peserta didik,
dengan penggunaan platform dalam proses
pembelajaran akan lebih efektif, aktif, dan
kreatif serta dapat menumbuhkan minat
dan motivasi belajar peserta didik. Oleh
karena itu, peran seorang guru saat ini
sangat dibutuhkan, bukan hanya
profesional dan kompeten dalam
bidangnya tetapi mampu meningkatkan
pengetahuannya, menguasai dan
mengembangkan media pembelajaran, serta
mampu meningkatkan pencapaian
prestasi belajar yang sesuai dengan
standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator.

Wawancara
Garis besar dari hasil wawancara yang saya
lakukan yaitu sebagai berikut :
1. Teman Sejawat (Guru Mapel)
a. Kurangnya pembiasaan dalam
menggunakan platform pembelajaran.
b. Keterbatasan kuota peserta didik dan
kendala jaringan internet.
c. Peserta didik lebih menyukai aplikasi-
aplikasi sosial media seperti Facebook,
Instagram, Tiktok dan lain sebagainya.

2. Teman Sejawat (Wali Kelas)


a. Keterbatasan kuota yang dimiliki oleh
peserta didik.
b. Jaringan internet yang kurang memadai.
c. Beberapa guru belum menguasai media
pembelajaran berbasis teknologi.

Wawancara Pakar
MKS. Bidang Kurikulum
1. Keterbatasan peserta didik dalam
pemahaman materi yang diberikan melaui
platform pembelajaran.
2. Kurangnya pembiasaan dalam
memanfaatkan platform pembelajaran
yang ada.
3. Kurangnya kemauan guru dalam
pemanfaatan platform pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai