Anda di halaman 1dari 5

ASURANSI SEBAGAI PAYUNG

Filosofi:
 Antisipasi (payung), tidak ada yang tahu kapan diri terkena musibah
 Yang kuat membantu yang lemah

Makna dan tujuan asuransi adalah proteksi diri, materi dan jiwa, manfaatnya tidak
dirasakan saat ini. Dengan memiliki asuransi kita tidak harus kehilangan aset yang
dimiliki untuk membayar kerugian yang kita hadapi. Secara tidak langsung melindungi
aset-aset yang kita miliki yang diharapkan akan jadi passive income yang sudah
dipersiapkan untuk masa depan (financial independence).
1. Apa itu asuransi
 Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dimana penanggung
mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk
memberikan penggantian bila terjadi musibah contohnya kerugian, kerusakan,
kehilangan keuntungan yang diharapkan, karena terjadi peristiwa tertentu.
 Salah satu fungsi asuransi adalah memberikan jaminan perlindungan dari risiko
kerugian yang diderita satu pihak.
 Garis besar, ada 3 macam asuransi kerugian, asuransi jiwa dan asuransi sosial.

2. Yang harus diperhatikan sebelum memutuskan membeli produk asuransi


1) Tahu tujuan berasuransi
2) Rekam jejak perusahaan asuransi situ perushaan dapat dicari melalui mesin
pencarian
3) Pelajari produk asuransi yang mau dibeli
4) Pahami polis asuransi, terkait mekanisme klaim, manfaat yang didapatkan dll
5) Karena sifatnya perlindungan untuk mengurangi kerugian atau risiko maka
perusahaan asuransi sering menawarkan hal yang beragam mulai dari asuransi
jiwa, kesehatan, pendidikan hingga properti.
6) Keberagaman produk perlindungan diharapkan dapat menghadirkan rasa aman
dan perlindungan nyata bagi tiap peserta.

3. Membeli polis asuransi bukan hanya didasarkan pada manfaat yang ditawarkan
melainkan juga sistem pengelolaannya, karena akan berdampak pada besar
perlindungan yang akan diberikan. Ada dua jenis asuransi yang beredar di industri
asuransi Indonesia yakni asuransi sosial dan asuransi komersial.

4. Asuransi Sosial:
1) Asuransi sosial merujuk pada program perlindungan yang disediakan oleh
pemerintah, baik secara resmi maupun dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), untuk menjamin perlindungan finansial seluruh warga negara
Indonesia.
2) Punya misi sosial mensejahterakan dan melindungi kepentingan masyarakat
3) Salah satu contoh adalah asuransi kesehatan dan jaminan hari tua dari Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan program pensiun dan hari tua
pegawai negeri sipil atau angkatan bersenjata yang dikelola oleh PT Taspen
(Persero) dan PT Asabri (Persero). Ini adalah bentuk layanan sosial dari
pemerintah agar setiap warganya mendapatkan perlindungan finansial
maksimal dari resiko sakit dan kematian.
4) Sifat kepesertaan: hukumnya wajib (tidak terkecuali). Setiap WN tidak bisa
menolak (untuk dapat polis) dan dipaksa membayar premi meskipun produk
perlindungannya mungkin tidak pernah digunakan
5) Dari sisi pengambilan keuntungan: asuransi sosial tidak mencari keuntungan,
seluruh biaya premi yang dibayarkan tiap peserta murni untuk pengadaan
kebutuhan peserta. Karena dikelola oleh pemerintah, asuransi sosial tidak
memerlukan biaya operasional. Karena itu premi yang dipatok juga lebih
murah.
6) Asuransi sosial terbilang lebih murah, tetapi produk perlindungan juga
terbatas. Contoh: BPJS punya 2 produk asuransi yakni BPJS Kesehatan dan
BPJS Ketenagakerjaan.
7) Aturan-aturan:
a. Sesuai UU no. 2 th 1992 tentang usaha perasuransian, asuransi sosial
merupakan program dari jenis asuransi kerugian atau asuransi jiwa.
Pemerintah memberikan jaminan tinggi agar asuransi sosial tetap berjalan
dengan baik dan diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
sehingga setiap peserta dapat terlindung secara maksimal.
b. Sesuai undang-undang Nomor 24 tahun 2011 tentang BPJS, program JKN
adalah sebuah asuransi sosial yang diamanatkan dalam pasal 1 angka 3
Undang-undang nomor 40/2004 tentang SJSN yang menyatakan bahwa
asuransi sosial adalah suatu mekanisme pengumpulan dana yang bersifat
wajib yang berasal dari iuran guna memberikan perlindungan atas risiko
sosial ekonomi yang menimpa peserta dan anggota keluarganya.

8) Dari sisi manfaat yang ditawarkan, manfaat asuransi sosial lebih menyeluruh.
Misalnya BPJS, meskipun preminya relatif kecil tetapi menanggung hampir
semua jenis penyakit (ringan sampai berat)
9) Dari sisi jangka waktu asuransi: asuransi sosial diproyeksikan
berkesinambungan dalam jangka panjang.
10) Dari sisi penyelenggaranya; badan penyelenggara asuransi sosial adalah BUMN
dan tidak ada campur tangan pihak swasta
11) Dari sisi Pembentukan: mulai pemilihan tenaga sampai sistem kerja,
pembentukan dan pendiriannya berdasarkan undang-undang tersendiri.
12) Asuransi sosial maupun komersial pasti sudah membentuk aturan bisnis sendiri
tetapi keduanya berada dibawah pengawasan OJK.
13) Dari sisi klaim: asuransi sosial lebih ribet dalam urusan administrasi. Contoh:
Untuk pendaftaran pasien dibutuhkan KTP dan KK, prosesnya panjang. Dengan
asuransi komersial peserta dapat lebih menghemat waktu dan tenaga.

5. Asuransi Komersial:
1) Adalah produk asuransi yang dijual oleh swasta.
2) Melindungi finansial peserta sekaligus mencari untung dari penjualan produk.
3) Mencari keuntungan bagi pemegang saham maupun investor, keuntungan
nantinya akan dibagikan kepada investor dan juga diputar untuk
pengembangan perusahaan asuransi.
4) Sifat kepesertaan: Tidak ada paksaan kepada calon peserta untuk membeli
polis, semua bersifat sukarela karena ingin terlindungi. Tidak ada paksaan
untuk membeli premi tertentu, semua pilihan diserahkan kepada peserta agar
disesuaikan dengan kondisi finansial mereka.
5) Dari sisi pengambilan keuntungan:
a. Asuransi komersial dibuat selain untuk menawarkan produk perlindungan
juga diharapkan bisa menghasilkan keuntungan yang bisa digunakan
sebagai biaya operasional perusahaan.
b. Keuntungan didapat dari premi yang dibayarkan peserta setiap bulan.
Inilah sebab harga premi asuransi komersial lebih mahal dari asuransi
sosial. Asuransi juga harus memperhitungankan balik modal (BEP). Sesuai
UU no. 2 th 1992 asuransi komersial merupakan salah satu dari jenis usaha
perasuransian.
6) Dilihat dari manfaat yang ditawarkan: asuransi komersial tidak menanggung
semua jenis klaim, artinya ada beberapa pengecualian, misal penyakit bawaan
tidak ditanggung. Beberapa produk juga menerapkan ‘dana hangus’ yaitu bila
pada periode yang dijanjikan belum dimanfaatkan maka peserta tidak bisa
mengajukan klaim.
7) Dari sisi klaim: Produk proteksi yang ditawarkan perusahaan swasta memiliki
sistem klaim lebih mudah dan kadang cashless. Misalnya untuk kesehatan,
peserta hanya perlu menggesek atau menunjukkan kartu kepesertaan di
rumah sakit, langsung mendapatkan perawatan medis.
8) Dari sisi jangka waktu yang ditawarkan: asuransi komersial memiliki batas
waktu pertanggungan sesuai kesepakatan.
9) Dari sisi penyelenggaranya: Asuransi komersial yang berdiri sendiri
penyelenggaranya adalah perusahaan swasta, ada pula swasta yang
bekerjasama dengan pemerintah maupun BUMN, contohnya adalah AXA
Mandiri.
10) Dari sisi Pembentukan, pembinaan dan pengawasan Asuransi Komersial
dilakukan oleh menteri keuangan.
11) Asuransi sosial maupun komersial pasti sudah membentuk aturan bisnis sendiri
tetapi keduanya berada dibawah pengawasan OJK.
12) Dari besaran premi: Makin besar premi yang dibayar, semakin besar
perlindungan yang bakal didapat. Asuransi komersial dapat meng cover
kebutuhan rawat inap dan rawat jalan pesertanya. Uang pertanggungan atau
santunan kematian yang diberikan juga lebih besar.. Sebagai perbandingan,
suransi komersial bisa membiayai musibah yang terjadi di luar negeri, bisa
cashless ataupun imburse.
13) Ada Pembagian Keuntungan setahun sekali, meski yang dibagi tidak seberapa,
tapi cukup membuat peserta menjadi loyal
14) Produk Perlindungan banyak pilihan misalnya asuransi kesehatan, pendidikan,
properti, kendaraan dll. Untuk asuransi kesehatannya pun bermacam misalnya
perlindungan penyakit tertentu ada asuransi DBD dan asuransi penyakit kritis.

6. Jenis Asuransi Komersial


Asuransi komersial yang dikelola perusahaan swasta umumnya terbagi dalam dua
jenis yaitu asuransi konvensional dan syariah. Keduanya menawarkan manfaat dan
perlindungan yang sama, pembedanya adalah model bisnis yang ditawarkan.

1. Asuransi Konvensional
a. Konsep: mengalihkan risiko tertanggung kepada perusahaan asuransi.
b. Ketentuannya: peserta membayar premi secara teratur dan perusahaan
asuransi akan memberikan ganti rugi ketika pemegang polis mengajukan
klaim.
c. Premi yang dibayar termasuk keuntungan dari premi yang diputar di
instrumen investasi sepenuhnya menjadi milik perusahaan.
d. Perusahaan dengan sistem konvensional ini bisa menggunakan dana dari
peserta tanpa batas, selama untuk tujuan pengembangan perusahaan.
e. Asuransi semacam ini menerapkan sistem dana hangus, bila dalam masa
perjanjian tidak dimanfaatkan, uang tidak dapat diminta kemabali

2. Asuransi Syariah
a. Konsep: risk sharing antara para nasabah, perusahaan asuransi berfungsi
sebagai perantara saja.
b. Dana pembayaran klaim berasal dari rekening bersama, yang berisi premi
bulanan dari para peserta.
c. Keuntungan yang dihasilkan akan dibagikan kepada peserta secara merata.
d. Pada asuransi syariah ada Dewan Pengawas untuk menjaga agar perusahaan
asuransi tetap berbisnis sesuai syariat Islam.

Tugas mandiri: cari dan bacalah referensi sebanyak mungkin untuk memperluas
wawasan

Anda mungkin juga menyukai