Anda di halaman 1dari 5

Kondisi Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan di Indonesia termasuk rendah.

Pada
tahun 2005 Indonesia menempati posisi di bawah Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand.
Indonesia akan sulit menghadapi pasar global karena mengalami ketidakefisienan pemanfaatan
tenaga kerja. Maka dari itu, diperlukan perhatian dari perusahaan maupun pemerintah untuk
memfasilitasi dengan jaminan sosial berupa BPJS Ketenagakerjaan.

Penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja di kalangan petugas kesehatan dan non kesehatan
di Indonesia belum terekam dengan baik. Sebagai faktor penyebab, sering terjadi karena
kurangnya kesadaran pekerja dan kualitas dan serta keterampilan pekrja yang kurang memadai.
Oleh karena sering terjadinya penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja, terbentuklah lembaga
yang berhubungan dengan asuransi kesehatan di tempat kerja yang dikeluarkan oleh
Pemerintah guna meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan tenaga kerja. Seperti yang telah
diketahui bahwa BPJS Ketenagakerjaan memiliki banyak manfaat dan sangat dibutuhkan bagi
para tenaga kerja.

Globalisasi merupakan sebuah fenomena mendunia yang tidak bisa kita hindari. Globalisasi
telah mempermudah segala aspek kehidupan manusia dan dimanfaatkan sebagai salah satu
sarana untuk mengembangkan negara-negara dalam berbagai bidang. Globalisasi juga
berdampak jasa pelayanan kesehatan. Globalisasi menyebabkan bertambahnya jumlah sarana
pelayanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Tidak hanya itu,
bertambahnya kesempatan kerja bagi tenaga kesehatan. Namun di sisi lain, dampak dari
globalisasi ini tidak selamanya menguntungkan. Banyak terjadi ketimpangan dalam pelayanan
kesehatan yang tidak merata sehingga banyak dari golongan ke bawah tidak mendapatkan
pelayanan kesehatan yang diharapkan. Globalisasi ini erat kaitannya dengan ekonomi yang
pada akhirnya akan terjadi perubahan dari yang bersifat sosial menjadi bersifat komersial.
BPJS Ketenagakerjaan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan) merupakan program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga
kerja untuk mengatasi risiko sosial ekonomi tertentu dan penyelenggaraan nya menggunakan
mekanisme asuransi sosial.

Sebagai Lembaga Negara yang bergerak dalam bidang asuransi sosial BPJS Ketenagakerjaan
yang dahulu bernama PT Jamsostek (Persero) merupakan pelaksana undang-undang jaminan
sosial tenaga kerja.

U BPJS menetukan bahwa BPJS Kesehatan berfungsi menyelenggarakan program


jaminan kesehatan. Jaminan Kesehatan menurut UU SJSN diselenggarakan secara nasional
berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas, dengan tujuan menjamin agar
peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan. BPJS Ketenagakerjaan menurut UU BPJS berfungsi
menyelenggarakan 4 program, yaitu

- Program jaminan kecelakaan kerja

Memberikan perlindungan atas risiko-risiko kecelakaan yang terjadi dalam hubungan


kerja, termasuk kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat
kerja atau sebaliknya dan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja.

- Program jaminan hari tua

Sebuah perlindungan bagi karyawan yang diambil setiap bulannya dari upah karyawan
yang bertujuan agar ketika karyawan telah pensiun kesejahteraan karyawan tetap dapat
terjaga.
- Program jaminan pensiunan
jaminan sosial yang bertujuan untuk mempertahankan derajat kehidupan yang layak
bagi peserta dan/atau ahli warisnya dengan memberikan penghasilan setelah peserta
memasuki usia pensiun, mengalami cacat total tetap, atau meninggal dunia.
- Program jaminan kematian
perlindungan atas resiko kematian bukan akibat kecelakaan kerja berupa santunan
kematian. Santunan ini diberikan kepada ahli waris dari keluarga tersebut.
Dalam upaya pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia pemerintah saat ini telah
mengeluarkan kebijakan berupa program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Ketenagakerjaan. Lembaga ini ditujukan bagi seluruh tenaga kerja untuk menjamin kesehatan
dan kesejahteraannya.

Dalam penerapannya, BPJS Ketenagakerjaan ini digunakan dalam keadaan darurat. Seperti
halnya, jika terjadi kecelakaan padaa saat bekerja lalu memerlukan penanganan khusus dan
lebih lanjut (Operasi Medis).

Sistem penggunaan BPJS Ketenagakerjaan diawali dengan adanya rekomendasi dokter praktek
yang dapat dijangkau dari tempat tinggal. Jika memerlukan penanganan lebih lanjut maka akan
dirujuk ke rumah sakit.

BPJS memiliki dua macam yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Kedua BPJS ini
memiliki perbedaan dalam segi kartu. Di sisi lain juga di bedakan dalam hal fasilitas yang
diberikan oleh rumah sakit, seperti BPJS Kesehatan diberikan fasilitas kelas 3 sedangkan BPJS
Ketenagakerjaan diberikan fasilitas kelas 1.
Di era globalisasi ini kesehatan adalah suatu investasi bagi setiap individu. Dalam hal tersebut,
maka Pemerintah dari masing-masing negara mengupayakan agar warganya hidup dengan sehat
dan sejahtera. Di Indonesia masing-masing warga negara berhak untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan, yang sebagaimana diatur dalam UUD 1945 Pasal 28 H ayat 1.

Globalisasi juga berdampak jasa pelayanan kesehatan. Globalisasi menyebabkan


bertambahnya jumlah sarana pelayanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Pertambahan jumlah sarana ini tentu saja akan menguntungkan masyarakat, karena
masyarakat yang membutuhkan akan dengan mudah mendapatkan pelayanan kesehatan
tersebut.
Bidang kesehatan yang paling terpengaruh oleh dampak globalisasi, yakni antara lain bidang
perumahsakitan, tenaga kesehatan, industri farmasi, alat kesehatan dan asuransi kesehatan.
BPJS Ketenagakerjaan sebagai salah satu bidang dalam dunia kesehatan mulai berlomba-
lomba memperbaiki mutu pelayanan kepada konsumennya karena dengan adanya globalisasi
kesehatan. Dalam memilih pelayanan kesehatan, masyarakat semakin diberikan banyak
pilihan untuk memilih pelayanan kesehatan yang berkualitas dan bermutu tinggi sesuai
dengan kemampuan mereka. Sehingga mereka akan berusaha untuk menjamin kesehatannya
dengan sebuah jaminan sosial dari Pemerintah.
Namun, di balik ini semua tentu ada sisi negatif dari efek globalisasi, seperti halnya adanya
perbedaan dalam hal kelas rumah sakit maupun pemilihan obat. Hal ini diakibatkan oleh
dampak globalisasi yang erat kaitannya komersial. Walaupun demikian, BPJS
Ketenagakerjaan tetap memiliki jiwa sosial dilihat dari programnya yang berkonsep gotong
royong.
https://www.academia.edu/8808247/Globalisasi_Di_Lingkungan_Hidup_dan_Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai