Anda di halaman 1dari 2

Hasil

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dengan mengunakan sampel


es teler, sampel tersebut diambil dari penjual es teler di depan Balai Teknik
Kesehatan Lingkungan Kelurahan Banta-bantaeng. Maka diperoleh hasil data
sebagai berikut :
Pengama Tes Perkiraan Tes Tes Pembacaan Ket.
tan Penegasan Lengkap (Uji
Biokimia)

Media LB (TSL, SSL) EC-Medium Endo Media Gula- -


Agar Gula

Hasil Positif (+) Positif (+) Positif(+) Negati (-) Bukan


bakteri
E-Coli

Ciri-ciri  Terdapat gas  Terdapat Terdapat Pada media -


pada tabung gas pada koloni Mal : +AG
durham tabung Berwarna Man : +AG
 Berwarna durham hijau Sac : +AG
kuning keruh  Berwarna metalik Lac : +AG
pada media kuning Glu :+AG
keruh pada (+Enterobact
media er
Aerogenes)

Ket : + AG , positif asam gas


Analisa Hasil
Berdasarkan hasil yang didapatkan pada pemeriksaan E-Coli pada sampel es
teler maka didapatkan hasil pada uji biokimia (media gula-gula) yaitu +AG (positif
asam gas) pada semua media gula-gula itu berarti pada sampel es teler tersebut
tidak mengandung bakteri e-coli akan tetapi ditemukaan bakteri koliform lain yaitu
Enterobacter aerogenes hal ini sesuai pada tabel uji biokimia (media gula-gula).
Bakteri koliform dapat dibedakan menjadi dua (2) grup yaitu koliform fecal
misalnya Escerichia coli yaitu berasal dari kotoran hewan dan manusia dan koliform
nonfecal yaitu Enterobacter Aerogenes yang secara alami berada pada permukaan
kulit dan tumbuhan yang telah mati. Berdasarkan Pereturan menteri kesehatan
republik lndonesia No. 1098/Menkes/per/VII/2003 tentang persyaratan higiene
sanitasi rumah makan dan restoran bahwa angka kolifom dalam makanan harus nol
(0) / gram. Hal ini pun menegaskan bahwa bakteri patogent tidak boleh berada pada
makanan seperti enterobacter aerogenes karena dapat menyebabkan masalah-
masalah kesehatan yaitu infeksi saluran kemih, dan infeksi kulit.
Adapun beberapa faktor yang dapat menyebabkan keberadaan bakteri
tersebut pada esteler yaitu :
1. Penjamah makanan yang tidak bersih dalam melakukan perlakuan pada
makanan tersebut sehingga pada saat pengolahan terjadi kontaminasi bakteri
2. Peralatan , peralatan yang digunakan tidak bersih baik dalam pencucian maupun
penyimpanan peralatan yang kurang baik sehingga menjadi peluang terjadinya
kontaminasi
3. Fasilitas sanitasi yang kurang
4. Bahan makanan yang digunakan tidak bersih
5. Tempat pengolahan yang kurang terjaga kebersihannya dan tidak tertutup
sehingga peluang kontaminasi bakteri semakin besar.

Anda mungkin juga menyukai