Anda di halaman 1dari 8

Nama : Amin Indra Wahyuni Hari, Tanggal : Rabu,10Desember 2019

NIM : 11180950000058 Dosen Pengampu : Arina Findo Sari, M.Si.


Kelas/kelompok : 3B2-2 : Remila Selvani, M.Si.
Asisten Lab : Reza Amalia Putri
: Trisan Andrean Putra
: Vira Maulidina

PRAKTIKUM IX
MIKROBIOLOGI AIR :
ANALISIS KUALITATIF STANDARD DENGAN METODE MPN

I. TUJUAN
Menentukan keberadaan bakteri coliform didalam sampel air dan
memperoleh index jumlah mikroba yag mungkin ada dalam sampel air yang
dianalisis.
II. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Uji Praduga (Persumtive Test)
Tabung dengan hasil positif Kisaran dengan
Jenis
3 tabung seri-1 3 tabung seri-2 3 tabung seri-3 MPN batas kepercayaan
Sampel
1 2 3 1 2 3 1 2 3 95%
Air Es Batu + + - + + + + + + 1100 150-4800
Air Masak - - - - - - + - - 4 0,5-20
Air Depot - - - - - + + - - 7 1-23

Tabel 2. Uji Penguat (Confirmed Test)


Jenis Karakteristik Koloni E. coli pada EMBA Hasil (+ atau -)
Sampel
Warna gelap, hijau metalik, permukaan sedikit naik,
Air Es Batu koloni-koloni yang berdekatan memiliki sedikit +
kecenderungan untuk bergabung.

1
Warna gelap, hijau metalik, permukaan sedikit naik,
Air Depot koloni-koloni yang berdekatan memiliki sedikit +
kecenderungan untuk bergabung.
Air Masak Warna koloni putih susu (tidak terdapat koloni E. coli) -

Tabel 3. Uji Penyempurna (Completed Test)


Kesimpulan
Jenis Sampel Asamdan Gas (+ atau -) Pewarnaan Gram
(Tercemar/tidak)
Sel batang pendek,
Air Es Batu + Tercemar
gram negatif
Sel batang pendek,
Air Depot + Tercemar
gram negatif

III. PEMBAHASAN
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat
penting bagi kelangsungan hidup, modal dasar dan fungsi utama pembangunan
untuk memajukan kesejahteraan umum, sehingga perlu dilakukan pengelolaan
kualitas air dan pengendalian pencemaran air agar kualitas air tetap alamiah dan
sesuai dengan baku mutu air. Air bersih merupakan air yang dibutuhkan oleh
manusia untuk kebutuhan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Menurut ketentuan WHO
(World Health Organization) dan APHA (American Public Health Association),
kualitas mikrobiologi air ditentukan berdasarkan ada atau tidaknya bakteri
Escherichia coli di dalam air dan jumlah bakteri tersebut didalamnya
(Suriawiria,2008).
Bakteri Coliform (fecal / Eschericia coli dan non-fecal) merupakan bakteri
yang lazim digunakan sebagai indikator adanya polusi kotoran dan kondisi yang
tidak baik terhadap air. Bakteri ini dapat menjadi sinyal untuk menentukan suatu
sumber air telah terkontaminasi oleh patogen atau tidak karena densitasnya
berbanding lurus dengan tingkat pencemaran air. Semakin sedikit kandungan
bakteri Coliform berarti semakin baik kualitas air tersebut. Selain itu, mendeteksi

2
bakteri Coliform lebih cepat, murah, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri
patogen lain (Alang, 2015).
Untuk mengetahui bakteri yang terkandung di dalam air dapat digunakan
metode Most Probable Number (MPN). Metode ini memperkirakan jumlah
bakteri Coliform dalam 100 ml sampel air yang positif terhadap uji perkiraan
(presumtive test), uji penegas (confirmative test), dan uji pelengkap (complete
test). Metode MPN mudah dilakukan dan memiliki sensitivitas cenderung lebih
baik sehingga cocok untuk sampel dengan konsentrasi mikroorganisme rendah
khususnya dari jenis sampel air, susu, dan makanan. Metode ini mengusahakan
agar bakteri terdistribusi sempurna dalam homogenisasi sampel sehingga sel
bakteri terpisah-pisah secara individual, tidak membentuk rantai atau kumpulan
(koloni). Data akhir untuk hasil berupa angka yang dimasukkan kedalam tabel dan
disebutkan apakah hasil mikrobiologi air keran positif tercemar atau tidak
(Suriawiria, 2008).
Dalam metode MPN, hasil yang positif dapat dilihat dengan mengamati
terbentuknya gas di dalam tabung durham yang diletakkan pada posisi terbalik,
yaitu untuk jasad renik pembentuk gas sehingga tabung durham naik ke
permukaan media (Sarah, 2014).
Dalam pengujian mengenai kualitas air, dilakukan tiga tahap pengujian.
Tahap pertama yaitu uji pendugaan dengan menggunakan medium LB (Lactose
brooth). Uji pendugaan ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya
mikroorganisme pada air dengan indikator ada atau tidaknya gelembung pada
medium dalam waktu 1x24 jam. Berdasarkan data yang diperoleh dalam uji ini
hasil positif diperoleh dari air es batu pada tabung 1 dan 2 seri 1, pada ketiga
tabung seri 2, dan pada ketiga tabung seri 3. Pada air masak hanya positif pada
tabung 1 seri ketiga dan pada air depot positif pada tabung 3 seri 2 dan tabung 1
seri 3. Pada tabung-tabung tersebut dinyatakan positif ditemukan mikroba yang
mampu memfermentasiakan laktosa karena mikroba tersebut menghasilkan gas
pada tabung durham. Terbentuknya gelembung gas dalam tabung durham
disebabkan karena adanya mikroba pembentuk gas. Bakteri pada air yang di
masak akan terbunuh beserta endosporanya sehingga pada air masak paling

3
sedikit ditemukan hasil positif mengandung coliform pada uji pendugaan (Fardiaz
S., 1992).
Tahap kedua adalah uji kepastian. Dalam uji ini digunakan medium Eosin
Methylen Blue Agar (EMBA). Koloni bakteri Escherichia coli tumbuh berwarna
merah kehijauan dengan kilap metalik (Adam, 1992).
Escherichia coli merupakan bakteri fermentasi, seringkali menghasilkan
warna hijau metalik mengkilap. Bakteri yang menfermentasi dengan lambat akan
menghasilkan koloni berwarna merah muda. Fungsi tabung durham yang dipasang
terbalik adalah sebagai tempat berkumpulnya gelembung udara yang merupakan
hasil metabolisme bakteri. Escherichia coli merupakan bioindikator terhadap
perairan yang tercemar oleh kotoran atau fesesmanusia. Selain itu, pada suatu
perairan jika ditemukan adanya Escherichia coli maka kemungkinan besar akan
terdapat juga bakteri-bakteri lain seperti Shigella sp. dan Vibrio sp. Bakteri
golongan koliform memang selalu terdapat pada kotoran manusia dan hewan dan
ditemukan dalam jumlah yang banyak (Athena, 2004)
Hijau berlian yang terdapat pada uji kepastian berguna untuk menghambat
pertumbuhan bakteri gram positif dan menggiatkan pertumbuhan bakteri golongan
kolon dengan melihat ada atau tidaknya gas sebelum 48 jam berakhir. Dengan
demikian hanya bakteri golongan kolon saja yang dapat tumbuh di medium ini
(Dwijoseputro, 2005).
Setelah 2x24 jam didapatkan data yang diperoleh , diketahui bahwa dari
ketiga seri tabung hanya tabung berisi air es batu dan air depot yang menunjukkan
hasil positif dengan ciri tampak adanya koloni warna gelap, hijau metalik,
permukaan sedikit naik, koloni-koloni yang berdekatan memiliki sedikit
kecenderungan untuk bergabung.
Tahap pengujian yang ketiga yakni pengujian penyempurnaan dengan
pewarnaan gram. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya bakteri
E.coli pada sampel air yang diuji dengan melihat ada tidaknya koloni E.coli
berwarna merah. Dari data yang kami peroleh mengenai uji ini diketahui bahwa
pada sampel air es batu dan air depot positif mengandung bakteri colliform.
Bakteri Escherichia coli adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna
metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram positif akan

4
mempertahankan warna ungu gelap setelah dicuci dengan alcohol, sementara
bakteri gram negative tidak (Hartanti, 2015)

IV. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan dari praktikum yang telah dilakukan, diketahui
bahwa metode MPN bertujuan memperkirakan jumlah bakteri Coliform dalam
sampel air yang positif terhadap uji perkiraan (presumtive test), uji penegas
(confirmative test), dan uji pelengkap (complete test). Bakteri coliform yang
difermentasi dengan media laktosa akan menghasilkan gas jika diinkubasi selama
lebih dari 48 jam pada suhu 35˚C sehingga air sampel yang digunakan
mengindikasikan adanya bakteri coliform yang mencemari. Berdasarkan hasil
MPN/100mL air minum masak dan air es batu memiliki kisaran bakteri 1100,
sedangkan air depot diperoleh angka 7 dan air masak diperoleh angka 4, sehingga
air es dari sumber diperolehnya dapat dinyatakan kurang layak konsumsi karena
kadar coliform yang tinggi.

V. DAFTAR PUSTAKA

Adam, Syamsunir. 1992. Dasar-Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi untuk


Perawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Alang, H. 2015. Deteksi Colliform air PDAM di beberapa kecamatan Kota
Makassar. Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan da
Lingkungan. Makassar. Dirjen Dikti
Athena. 2004. Kandungan Bakteri Total Coli dan Escherechia coli / Fecal Coli
Air Minum Isi Ulang di Jakarta, Bekasi, dan Tangerang. Buletin Penelitian
Kesehatan. 32 (4): 135-143.
Dwijoseputro. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : Penerbit Jembatan
Fardiaz, S.1992. Mikrobiologi Pangan 1. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Pelczar, Michael J dan Chan, E. C. S. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi Jilid I.
Jakarta: UI Press.
Hartanti, A.S. 2015. Mikrobiologi kesehatan. Ed. I. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Sarah, R. E., Soleha T. U, and Warganegara, E. 2014. Most Probable Number
(MPN) Test of Coliform Bacteria in Household. Journal of Experimental
Sciences. 2 (9) : 42 – 48.
Suriawiria. 2008. Mikrobiologi Dasar. Jakarta. Papas Sinar Sinanti

5
VI. LAMPIRAN PERTANYAAN
1. Mengapa metode MPN tidak diterapkan secara langsung untuk menghitung
bakteri Salmonella thyposa (penyebab penyakit tikus) atau patogen lain?
Jawab : Karena metode MPN adalah perhitungan yang dilakukan dengan
menjumlahkan sel (sel mati dan hidup) yang ada pada sampel, dan
dilakukan berdasarkan jumlah tabung yang positif yaitu yang ditumbuhi
oleh jasad renik setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu.

2. Jelaskan maksud hasil yang merugikan pada Uji praduga! Mengapa hasil ini
diikutsertakan pada uji penguat selanjutnya?
Jawab : Hasil yang meragukan adalah tabung yang menghasilkan gas
setelah 48 jam inkubasi, hasil ini diikutsertakan karena diduga pergerakan
bakteri baru tumbuh setelah inukbasi 48 jam. Makadari itu hasil ini
diikutsertakan.

VII. LAMPIRAN FOTO

1. Uji Praduga (Persumtive Test)

Gambar 1. 3 Tabung Seri 1 Gambar 2 Tabung Seri-2


Air Es Batu Air Es Batu
(Sumber: Dok. Kel. 3B1, 2019) (Sumber: Dok. Kel. 2B1, 2019)

Gambar 3. 3 Tabung Seri-3 Gambar 4. 3 Tabung Seri-1


Air Es Batu Air Masak
(Sumber: Dok. Kel. 1B1, 2019) (Sumber: Dok. Kel.4B2, 2019)

6
Gambar 5. 3 Tabung Seri-2 Gambar 6. 3 Tabung Seri-3
Air Masak Air Masak
(Sumber: Dok. Kel. 4B2, 2019) (Sumber: Dok. Kel.3B2,
2019)

Gambar 7. 3 Tabung Seri-2 Gambar 1.5. 3 Tabung Seri-2


Air Depot Air Depot
(Sumber: Dok. Kel. 4B2, 2019) Sumber: Dok. Kel. 4B2, 2019)

2. Uji Penguat (Confirmed Test) Dengan EMBA

Gambar 2.1. Air Es Batu Gambar 2.2. Air Depot


(Sumber: Dok. Kel. 2B1, 2019) (Sumber: Dok. Kel. 4B1, 2019)
7
\

3. Uji Penyempurna (Completed Test) Dengan Pewarnaan Gram

Gambar 3.1. Air Depot Gambar 3.2. Air Es Batu


(Sumber: Dok. Kel.3B2, 2019) (Sumber: Dok. Kel. 3B2, 2019)

Anda mungkin juga menyukai