PENGUJIAN TVB-N
TERHADAP PRODUK
DAGING KALENG
EXSPIRED
NURHARDIYANTI DUYO
651421035
LABORATORIUM ILMU
DAN TEKNOLOGI
PANGAN FAKULTAS
PERTANIAN
SUSTAINABLE FASHION
UNIVERSITAS NEGERI
GORONTALO
PENDAHULUAN
Latar belakang
Di Indonesia sekarang ini, banyak masyarakat yang menginginkan
sesuatu secara instan, sebagai contoh makanan siap saji. Makanan
siap saji yang digemari masyarakat adalah kornet. Seiring
berkembangnya industri makanan, maka semakin banyak pula
produk daging yang diproduksi, dijual, dan dikonsumsi dalam bentuk
yang lebih awet, menarik dan lebih praktis dibanding dengan produk
segarnya, seperti sosis dan kornet daging sapi. kornet adalah produk
yang diawetkan dalam air garam, yaitu air yang dicampur dengannss
larutan garam jenuh. Kemudian dagiang sapi dimasak dengan
direbus dengan api kecil untuk mempertahankan tekstur dagingnya,
kemudian kornet di kemas menggunakan kaleng. (ibrahim 2015)
Tujuan masalah
ALAT
Dalam praktikum ini alat yang
digunakan dalam praktikum ini adalah
sebagai berikut : timbangan analitik, gelas
ukur, cawan
Conway, kertas saring, pipet 1 ml, dan
bunsen.
BAHAN
METODE PENELITIAN
TVB-N
Menurut Suwetja(1992), analisa TVB- N adalahsebagai berikut:
1. Sampel ditimbang sebanyak 5 gr dengan menggunakan timbangan analitik, dihaluskan
menggunakan mortar kemudian dihomogenkan dengan 10 ml larutan TCA 7 % di dalam
mortar sampai sampel homogen. Kemudian sampel di pindahkan ke gelas beakerterus di
diamkanselama 30 menit.
2. Selama menungguproses tersebut, permukaanbadan cawan Conway beserta tutupnya diolesi
dengan vaselin secara merata untuk mencegah keluarnya basa- basa menguap dari dalam cawan
tersebut.
3. Sampel yang didiamkan tadi disaring dengan kertas whatman (no. 2 – 3) untuk mendapatkan
ekstrak terasi.
4. selanjutnya 1 ml larutanAsam Borat (H3BO2),dan 2 tetes larutan indikator dipipetkan ke dalam
cawan bagian dalam (inner chamber).
5. Dipipet 1 ml ekstrak terasi ke dalam cawan bagian luar (outer chamber), kemudiancawan
ditutup dengan sedikit terbuka.
6. Selanjutnya dipipetkan 1 ml larutan Potassium Karbonat Jenuh (K2CO3) kedalam cawan
bagian luar di sisi yang bersebrangan dengan ekstrak terasi kemudian ditutup rapat.
7. Kemudian diputar-putar beberpa kali supaya larutan ekstraksi terasi ikan dan larutan
Potassium Karbonat (K2CO3)dapat tercampur.
8. Bersamaan dengan pekerjaan diatas,dibuat blanko, di mana sebagaipengganti larutan ekstraksi
terasi ikan dipakai1 ml larutan TCA 7 %.
9. Kemudian disimpan dalam inkubator dengan suhu 37°C selama 80 menit atau didalam suhu
kamar selama 24 jam. Pada saat tersebut terjadipenguraian ekstrak daging yang melepaskan basa-
basa menguap oleh PotassiumKarbonat. Basa- basa tersebut kemudiandiserap oleh Asam Borat.
10. Pada waktu reaksi itu terjadi, pH larutan akan meningkat dan berubah menjadi basa dan di
tandai oleh warna hijau.
11. Asam Boratyang mengandung basa-basa menguap segera dititrasidengan larutan Asam Klorida
encer (0,02 N HCL).
12. Titik akhir titrasi adalah pada waktu Asam Borat kembali warna merah muda atau ketingkat
pH awal dari larutan. Hal ini berarti titrasi hanya ditujukan untuk pengambilan basa-basa
menguap yang terikat pada Asam Borat.
13. Kadar TVB-N dalam 100 g daging ikandapat ditentukan dengan rumus berikut:
ket
DB = Daging baik
DE = Daging Exspired