Disusun Oleh :
AULIA PUTRI APSARI 20210250002
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………….....1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………....1
1.3 Maksud dan Tujuan ………………………………………………………………...…..1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kemunduran Mutu Ikan Kaleng……………………………………………………….2
2.2 Kemunduran Mutu Ikan Segar…………………………………………………………3
2.3 Kemunduran Mutu Ikan Asin …………………………………………………………4
BAB 3 KESIMPULAN
A. Kesimpulan …………………………………………………………………………….6
Metode penelitian yang digunakan yaitu sampel ikan bandeng segar diuji dengan teknik
mikrobiologi melalui isolasi kultur bakteri meliputi kultur universal (pra- enrichment)
menggunakan Nutrient Agar, selanjutnya diperkaya (enrichment) menggunakan Nutrient Broth.
Koloni bakteri yang tumbuh pada nutrient broth kemudian diinokulasi di media selektif
Salmonella Shigella Agar. Koloni Salmonella spp. yang tumbuh di media Salmonella Shigella
Agar selanjutnya diencerkan menggunakan metode Angka Lempeng Total (ALT).
Hasil yang didapatkan setelah melakukan penelitian diketahui bahwa ke-8 sampel
semuanya terkontaminasi Salmonella spp. Kontaminasi Salmonella spp. tertinggi pada pengujian
ALT sebesar 6×105 CFU/g dan terendah sebesar 3×104. Isolasi pada media SSA menunjukkan
hasil yang positif dengan ditandai adanya koloni berwarna transparan dan terdapat bintik hitam
di inti, sehingga dari penelitian tersebut menandakan bahwa ikan bandeng yang dijual di TPI
Gadukan Lumpur, Kabupaten Gresik belum memenuhi standar kesehatan dan keamanan pangan.
Terjadinya cemaran pada ikan bandeng yang di jual di TPI Gadukan Lumpur, Gresik
disebabkan oleh kurangnya kesadaran sanitasi dan higienitas dari para penjual dan pembeli.
Tempat berjualan yang dimiliki para penjual yang ada di TPI Gadukan Lumpur tidak sesuai
dengan standar yang dikeluarkan oleh Peraturan Menteri Kelautan Perikanan Nomor 10 Tahun
2021, bahwa fasilitas yang ideal dan harus dimiliki TPI: 1) terlindung dan mempunyai dinding
yang mudah untuk dibersihkan; 2) mempunyai lantai yang kedap air yang mudah dibersihkan
dan disanitasi; 3) dilengkapi dengan saluran pembuangan air dan mempunyai sistem
pembuangan limbah cair yang higienis, dilengkapi dengan fasilitas sanitasi seperti tempat cuci
tangan dan toilet dalam jumlah yang mencukupi. Oleh karena itu denga tidak memperhatikan
standar sanitasi dan higienitas yang sudah dipersyaratkan hal ini akan menyebabkan terjadinya
kontaminasi pada ikan yang diperjualbelikan.
Saat infeksi tersebut sudah menyebar kepada para konsumen tentu saja akan menyebabkan
infeksi. Infeksi yang disebabkan oleh penularan Salmonella spp. Disebut dengan Salmonellosis,
infeksi ini menyebabkan peradangan pada system gastrointestinal yang dimana para penedrita
akan mengalami diare, mual, muntah hingga darah pada tinja.
Berdasarkan penjelasan diatas didapatkan bahwa faktor utama yang menjadi penyebab
pencemaran mikroba pada bahan pangan adalah kurangnya kesadaran dalam sanitasi dan
higienitas yang dilakukan oleh para produsen hingga distributor, terlihat pada analisis yang
dilakukan pada sampel ikan kaleng, ikan segar dan ikan asin kering yang menunjukkan semua
sampel yang diuji mengandung mikroba yang menyebabkan kemunduran mutu pada produk
yang diperjualbelikan. Terlebih lagi ikan merupakan bahan pangan yang mudah rusak
(perishable food) karena daging ikan memiliki kadar air yang tinggi dimana hal ini menjadi
tempat yang baik bagi berkembang biaknya mikroba. Proses penanganan ikan setelah ditangkap
hingga diolah bahkan saat pendistribusian untuk diperjualbelikan sangat memerlukan sanitasi
dan higienitas yang tinggi dan terjaga, tidak hanya ikan itu sendiri yang harus bersih atau tidak
tercemar mikroba, tetapi segala alat, bahan yang digunakan saat produksi juga harus steril dari
mikroba.
DAFTAR PUSTAKA
Putra, L. V. (2022). Deteksi Cemaran Bakteri Salmonella spp. Pada Ikan Bandeng Segar (Chanos
chanos) Di Tempat Pelelangan Ikan Gadukan Lumpur Kabupaten Gresik . Jurnal Ilmiah
Biologi .
Sormin, M. L. (n.d.). Deteksi Kapang Pada Ikan Tenggiri (Scomberomorus commerson) Asin
Kering Asal Pulau Banda. E-ISSN.
Supenah, P. (2019). Identifikasi Bakteri Clostridium Botulinum pada Sarden Kemasan Kaleng
Berbagai Merk Yang Dijual di Swalayan X. Jurnal Ilmiah Indonesia.