Anda di halaman 1dari 2

Tugas Ekonomi Kelautan

Nama : Aulia Putri Apsari


NIM : 20210250002
Prodi : Perikanan

Pada kegiatan studi kenal lapangan (SKALA) program studi perikanan yang
dilaksanakan tanggal 21 sampai 23 maret 2022, yang bertempat di 3 kota berbeda
yaitu Blitar, Trenggalek, dan Pacitan. Pada kota pertama yaitu Blitar, kita
melaksanakan kunjungan studi ke Proklamator Ikan Koi. Proklamator ikan koi
sendiri merupakan tempat pembudidayaan hingga pemasaran ikan koi. Ilmu yang
bisa kita dapatkan dari proklamator ikan koi ini sangat banyak, seperti halnya
dalam kegiatan pemijahan, kita dapat mengetahui bagaimana cara stripping pada
ikan koi, ada juga yang disebut dengan Sim Stripping.
Tidak hanya itu kualitas air dan oksigen dalam pemijahan juga sangat
penting, kualitas air yang bagus adalah jika mineral air yang lebih tinggi dan
dengan Ph 7,2. Selain itu kita juga dapat mengetahui tentang anatomi ikan, yang
membedakan antara ikan jantan dan betina. Pada ikan jantan bentuk badan lebih
panjang, pipinya yang kasar, sedangkan pada ikan betina bentuk badan lebih
torpedo, pipinya lebih halus, dan dubur berbentuk oval, jika dubur ikan koi betina
sudah merah, artinya ikan koi betina sudah siap kawin secara alami.
Selain dalam pembudidayaan, pak Toni sebagai pelaku usaha proklamator
ikan koi, juga menjelaskan mengenai kegiatan pemasaran ikan koi. Dalam kegiatan
pemasaran sebelum ikan siap dikirim, ikan koi harus melewati masa karantina dan
juga berpuasa agar saat pengiriman ikan tidak membuang kotoran, dan juga ikan
koi harus diadaptasikan terlebih dahulu dengan suhu tempat tujuan. Pemasaran
ikan koi sendiri memiliki tiga grid, yaitu kelas pasar, kelas showroom dan kelas
menteri. Dari kegiatan di proklamator ikan koi yang kita kunjungi kita
mendapatkan banyak masukan ilmu yang dapat kita gunakan jika ingin membuka
wirausaha ikan hias.
Pada hari selanjutnya kita beralih ke kota Trenggalek. Di hari kedua ini kita
mengunjungi dua tempat sekaligus yaitu Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi dan
Instansi Balai Perikanan. Di tempat pertama yang kita kunjungi yaitu PPN Prigi,
kita bertemu dengan orang-orang dari dinas kelautan dan perikanan. Mereka
menjelaskan tentang apa saja fasilitas dan kegiatan usaha di pelabuhan perikanan
Prigi. Fasilitas yang terdapat di PPN Prigi yaitu, kolam timur yang terdapat TPI
(Tempat Pelelangan Ikan) khusus ekspo seperti tongkol dan tuna. Terdapat juga
kolam barat, yang juga terdapat TPI, dan khusus untuk tempat bersandar kapal
perangkap dibawah 30 gt. Yang terakhir terdapat kolam tengah yang dikhususkan
untuk kapal diatas 30 gt. Kita juga dijelaskan mengenai wilayah kerja operasional
yang sesuai SK Bupati Trenggalek nomor 872 tahun 2006 tanggal 24 november
2006.
Dinas kelautan dan perikanan yang bekerja di PPN Prigi memiliki dua
fungsi yaitu fungsi pemerintahan, untuk melaksanakan pengaturan, pembinaan,
pengendalian, pengawasan serta keamanan dan keselamatan operasional kapal
perikanan. Fungsi yang kedua yaitu, fungsi pengusahaan, untuk penyediaan atau
pelayanan jasa kapal.
Pada hari ketiga, kita mengunjungi unit pengolahan ikan Dewaruci di kota
Pacitan. Nama dewaruci sendiri dipilih karena memiliki arti yaitu kecil tapi
bermakna, dan memiliki visi yaitu, semua ikan lele yang ada dipenggorengan
orang-orang harus dari kolam saya. Membuka suatu kegiatan usaha yang dimulai
sejak nol tidaklah mudah, ada beberapa kendala seperti mesin mudah rusak, bulan
januari hingga maret tidak musim ikan tuna, sehingga harus memikirkan sebuah
solusi baru, bahan baku yang semakin mahal, dan menguruss surat perijinan yang
lama.
Dalam suatu kegiatan usaha pasti akan menghasilkan limbah, solusi yang
dilakukan oleh unit pengolahan ikan dewaruci ini dibagi dua yaitu, limbah padat
diatasi dengan cara dikubur, yang dimana hal ini dapat mengubah limbah menjadi
pupuk. Solusi kedua dilakukan terhadap limbah cair yaitu dengan ditampung dalam
septitank besar. Dalam kegiatan pemasaran dewaruci hanya dapat memasarkan di
daerah Jawa-Bali, hal ini dikarenakan fastfood ikan yang cepat busuk dan rusak.

Anda mungkin juga menyukai