Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
BULE KRIBO GILE (BUDIDAYA LELE DAN KRIPIK BALADO
DAGING LELE) SEBAGAI PELUANG USAHA KREATIF MAHASISWA
STKIP SINGKAWANG
BIDANG KEGIATAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN

DIUSULKAN OLEH :
ERMAUS ERVAN (11308502150024/2015)
CHIKY FEBRIANTI (11308502150008/2015)
DWI PRANAJAYA (11308502150086/2015)
RODI RADIUS (11308502150064/2015)
IRA ARYANTI (11308504160033/2016)

STKIP SINGKAWANG
SINGKAWANG
2016
PENGESAHAN PKM KEWIRAUSAHAN

1. Judul Kegiatan : BULE KRIBO GILE (Budidaya Lele dan


Kripik Balado Daging Lele) Sebagai
Peluang Usaha Kreatif Mahasiswa STKIP
Singkawang
2. Bidang Kegiatan : PKM-K
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Ermaus Ervan
b. NIM : 11308502150024
c. Jurusan : Pendidikan Matematika
d. Universitas/Institusi/Politeknik
: STKIP Singkawang
e. Alamat rumah dan No Tel./HP : Jl. Diponegoro, Gg. Juang No.10,
Singkawang, Kalimantan Barat/
089627112755
f. Alamat email : fhanmaus@yahoo.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 orang
a. Nama lengkap dan Gelar : Gunta Wirawan, M.Pd
b. NIDN : 1113127201
c. Alamat Rumah dan No Telp./HP : Jl. Veteran, Gg.H.Ibrahim, Singkawang,
Kalimantan Barat/ 081256116997
5. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp 5.000.000,-
b. Sumber lain (sebutkan..) :-
6. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 bulan
Singkawang, 11 Juli 2017
Menyetujui,
Ketua Prodi Pendidikan Matematika Ketua Pelaksana Kegiatan

(Nindy Citroresmi Prihatiningtyas,.M.Pd) (Ermaus Ervan)


NUPN. 9911621548 NIM. 11308502150024

Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping

(Susan Neni Triani, M.Pd) (Gunta Wirawan, M.Pd)


NIDN. 1104058802 NIDN. 1113127201

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
RINGKASAN ............................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Prioritas masalah.............................................................................. 2
1.3 Tujuan Program ............................................................................... 2
BAB II. TARGET LUARAN ....................................................................... 2
2.1 Luaran.................................................................................... ......... 2
BAB III. METODE ....................................................................................... 3
3.1 Aspek Manajemen Produksi ............................................................ 3
3.2 Manajemen Usaha ........................................................................... 3
BAB IV. HASIL YANG DICAPAI .............................................................. 5
4.1 Penyediaan Peralatan Pembuatan Kolam Terpal ............................. 5
4.2 Aspek produksi ................................................................................ 6
4.3 Pemasaran Produk .................................................................... ...... 6
4.4 Ketercapaian Target Luaran ......................................................... .. 6
BAB V. POTENSI HASIL......................................................................... .. 7
5.1 Manfaat Artikel Ilmiah ............................................................... .... 7
5.2 Manfaat Terhadap Berbagai Aspek .............................................. .. 8
BAB VI. TARGET BERIKUTNYA......................................................... ... 8
Lampiran 1. Penggunaan Dana. ................................................................... 9
Lampiran 2. Bukti-Bukti pendukung Kegiatan............................................ . 10

iii
RINGKASAN
Budidaya ikan lele merupakan salah satu peluang usaha yang cukup
diperhitungkan saat ini. Pembudidayaan ikan lele terbesar di Indonesia adalah
Jawa Timur. Pembudidayaan ikan lele di Kalimantan Barat khususnya di kota
Singkawang, masih sangat jarang ditemukan. Untuk mengatasi hal tersebut, kami
akan mencoba membuka lahan usaha dalam pembudidayaan ikan lele. Dalam
usaha budidaya ikan lele, perlu dilakukan secara intensif dan professional baik
mulai dari pemilihan bibit, pembesaran dan sampai ikan siap dipasarkan.
Pembudidayaan ikan lele yang kami budidayakan ini tidak hanya akan
dijual kepada konsumen saja ataupun kepada orang yang berpeluang usaha
warung pecel lele tetapi juga akan dapat diproduksi sendiri dengan inovasi dari
olahan daging ikan lele. Selain itu, mengingat kebanyakan orang sering
mengonsumsi makanan ringan di luar waktu makan utama maka olahan daging
lele dapat dijadikan sebagai kripik ikan lele. Di tinjau dari lokasi tempat kami
tinggal saat ini sangat dekat dengan keramaian, sehingga usaha kripik ikan lele ini
dapat berkembang apabila dijalankan dengan usaha yang maksimal.

Kata Kunci : Ikan lele, Budidaya, Keripik Ikan Lele.

iv
1

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang luas dan kaya akan keanekaragaman
hayati yang bermacam-macam, seperti keanekaragaman flora dan fauna. Salah
satu contoh keanekaragaman fauna adalah ikan lele (Clarias Batrachus). Ikan
lele merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan tubuh memanjang dan
kulit licin. Di Indonesia ikan lele mempunyai beberapa nama daerah, antara
lain ikan kalang (Padang), ikan maut (Gayo,Aceh), ikan pintet (Kalimantan
Selatan), ikan keling (Makasar), ikan cepi (Bugis) dan ikan lele atau lindi
(Jawa Tengah).
Untuk meningkatkan jumlah ikan lele, maka dapat dilakukan dengan
pembudidayaan ikan lele. Budidaya ikan lele merupakan salah satu peluang
usaha yang cukup diperhitungkan saat ini. Pembudidayaan ikan lele terbesar
di Indonesia adalah Jawa Timur tepatnya di daerah Kabupaten Tulungagung,
Madiun, Jombang, Malang, Mojokerto, Ponorogo, Trenggalek, Bojonegoro,
Magetan, Lumajang, Bangkalan, dan Pasuruan. Selain dikonsumsi untuk
konsumen lokal, ikan lele asal Jawa Timur ini juga ada yang diekspor hingga
ke mancanegara. Jumlah produksi lele juga terus mengalami kenaikan dalam
kurun waktu selama tiga tahun terakhir. Pada 2012, jumlah produksi ikan lele
mencapai 62.807 ton. Di 2013, meningkat menjadi 79.927,5 ton. Sedangkan di
2014, produksi ikan lele menembus angka 96.830,1 ton. Pembudidaya lele di
Jawa Timur mencapai sekitar 46 ribu orang.
Pembudidayaan ikan lele di Kalimantan Barat khususnya di kota
Singkawang, masih sangat jarang ditemukan. Apabila kita perhatikan banyak
terdapat penjual pecel lele di kota Singkawang yang memerlukan pasokan
ikan lele setiap harinya, hal ini yang membuat permintaan ikan tersebut
menjadi semakin tinggi di pasaran. Untuk mengatasi hal tersebut, kami akan
mencoba membuka lahan usaha dalam pembudidayaan ikan lele. Ternak ikan
lele juga relatif lebih mudah apabila dibandingkan dengan ikan air tawar
lainnya seperti ikan mas atau ikan mujair karena lebih tahan terhadap penyakit
maupun kondisi lingkungan.
Dalam usaha budidaya ikan lele, perlu dilakukan secara intensif dan
professional baik mulai dari pemilihan bibit, pembesaran dan sampai ikan siap
dipasarkan. Dimana ketiga hal ini merupakan mata rantai yang saling
berhubungan, namun bisa berdiri sendiri apabila diusahakan. Sebelum tahun
1990-an, menurut masyarakat, ikan lele merupakan binatang yang
menggelikan dengan bentuk seperti ular dan hidup di tempat yang kotor.
Tetapi saat ini pamor ikan lele menjadi naik.
2

Pembudidayaan ikan lele yang kami budidayakan ini tidak hanya akan
dijual kepada konsumen saja ataupun kepada orang yang berpeluang usaha
warung pecel lele tetapi juga akan dapat diproduksi sendiri dengan inovasi
dari olahan daging ikan lele. Selain itu, mengingat kebanyakan orang sering
mengonsumsi makanan ringan di luar waktu makan utama maka olahan
daging lele dapat dijadikan sebagai kripik ikan lele. Dari hasil pengamatan,
ternyata belum ada yang menjalankan bisnis kripik ikan lele ini di daerah kota
Singkawang dan sekitarnya. Di tinjau dari lokasi tempat kami tinggal saat ini
sangat dekat dengan keramaian, sehingga usaha kripik ikan lele ini dapat
berkembang apabila dijalankan dengan usaha yang maksimal.
1.2 Prioritas Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan
yang akan kami angkat dalam proposal ini adalah sebagai berikut.
a. Bagaimana membudidayakan ternak ikan lele yang mempunyai kualitas
yang baik?
b. Bagaimana cara mengolah daging ikan lele menjadi keripik yang banyak
disukai oleh masyarakat?
c. Bagaimana pemasaran ikan lele dan keripik olahan ikan lele dilakukan?
1.3 Tujuan Program
a. Menjadikan ikan lele sebagai produksi utama dalam pemasaran.
b. Memenuhi kebutuhan konsumen yang memiliki usaha pecel lele.
c. Membuka peluang usaha baru.
d. Menjadikan keripik ikan lele sebagai makanan ringan yang disukai oleh
masyarakat.
e. Menciptakan inovasi baru dalam dunia kewirausahaan khususnya di
bidang peternakan dan di bidang perdagangan.

BAB II. TARGET LUARAN


Luaran yang dapat diperoleh dalam penulisan Program Kreatifitas
Mahasiswa pada bidang Kewirausahaan ini adalah :
2.1 Luaran
1. Terwujudnya keterampilan berwirausaha bagi mahasiswa, sehingga
mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata untuk masyarakat yang
menyukai ikan lele sebagai menu makanan sehari-hari.
2. Selain untuk dijual ke konsumen, ikan lele ini akan diolah dagingnya
menjadi keripik ikan lele. Keripik ikan lele ini akan dibubuhi bumbu
balado yang memberikan rasa pedas. Di pasaran belum ditemukan keripik
dari daging lele, hal ini yang membedakan usaha keripik ini dengan usaha
yang lainnya.
3. Ikan lele siap produksi dan konsumsi.
3

BAB III. METODE


3.1 Aspek Manajemen Produksi
Tahapan pertama yang ditempuh sebelum produksi dalam
pembudidayaan ikan lele ini adalah mendesain dan mengkontruksi
kolam terpal. Kemudian melanjutkan dengan penyediaan peralatan
dan bahan-bahan pembuatan kolam terpal, membeli bibit ikan lele
serta pakannya dan perawatan ikan lele yang dilakukan secara
intensif.
Selama kurang lebih 2 bulan, tahap kedua yang ditempuh adalah
memproduksi ikan lele. Ikan lele akan dijual kepada pedagang yang
mempunyai usaha Warung Pecel Lele dan akan dijual kepada
konsumen yang membutuhkan. Ikan lele ini tidak hanya dijual saja
melainkan dapat diproduksi untuk pengolahan keripik daging ikan
lele. Peralatan dan bahan-bahan disiapkan terlebih dahulu sebelum
melakukan pengolahan keripik daging ikan lele.
Setelah produksi selesai, tahap selanjutnya adalah kegiatan
pengemasan dan pemasaran produk.
3.2 Manajemen Usaha
a. Lokasi Usaha
Lokasi kolam terpal untuk pembudidayaan ikan lele ini berada di
Jalan Veteran, Roban, Singkawang Tengah, tepatnya berada di
belakang halaman rumah. Halaman belakang rumah ini memiliki
luas dengan panjang 15 meter dan lebar 20 meter. Lokasi ini juga
sudah memenuhi kriteria yang perlu untuk dilakukan untuk
pembudidayaan yaitu nyaman, aman, tenang dan cukup
mendapatkan sinar matahari. Sedangkan lokasi untuk pembuatan
keripik dilaksanakan pada tempat yang sama dengan
pembudidayaan ikan lele.
b. Waktu
Persiapan pelaksanaan kegiatan membutuhkan waktu kurang lebih
2 minggu. Persiapan tersebut dilaksanakan pada bulan Maret 2017
minggu ke 3. Persiapan ini meliputi survey lokasi pembudidayaan,
diskusi tentang strategi pelaksanaan program kegiatan, penyediaan
peralatan dan bahan baku, dan persiapan administrasi.
c. Pemasaran
Berikut ini ada beberapa strategi pemasaran yang akan
dilaksanakan untuk menunjang keberhasilan usaha ini :
1) Peluang yang dijadikan target dalam pemasaran ikan lele ini
sangat mudah dan sangat banyak, mulai dari warung pecel
lele, rumah-rumah makan dan resto-resto yang menyajikan
4

menu ikan lele konsumsi dengan bumbu dan resep andalan


masing-masing.
2) Menjual ikan lele dan keripik daging ikan lele dengan harga
yang terjangkau oleh masyarakat sekitar maupun masyarakat
luas.
3) Menawarkan produk dengan via online bagi orang-orang yang
tidak dapat datang langsung dan menawarkan produk secara
langsung kepada teman-teman kampus dan masyarakat yang
sekitar rumah.
d. Pelaksanaan Produksi
Pelaksanaan produksi pembudidayaan ikan lele ini siap dijual dan
diproduksi sendiri dimulai dari bulan Juni 2017. Untuk penjualan
ikan lele dilaksanakan setiap ada konsumen yang ingin membeli
atau memesan dan untuk pembuatan dan penjualan keripik ikan
lele dilaksanakan setiap hari kerja yaitu Senin-Sabtu. Dengan
kapasitas produksi semakin hari semakin meningkat.
e. Pemasaran Produk
Pemasaran produk dilaksanakan secara langsung dengan
konsumen maupun secara via online. Pemasaran secara langsung
dilakukan dengan cara menjual kepada konsumen yang
membutuhkan ikan lele, menitipkan keripik ke warung dan
sekolah-sekolah. Sedangkan untuk pemasaran secara via online
dilakukan dengan cara mempromosikan produk melalui media
sosial seperti BBM, Line, Whatsapp, Instagram, dan Facebook.

Gambar 3.1 Promosi melalui media sosial Facebook


5

BAB IV. HASIL YANG DICAPAI


Hasil yang dicapai dalam Pembudidayaan Ikan Lele dan Pembuatan
Keripik Balado Daging Lele ini adalah pembelian dan penyediaan peralatan serta
bahan-bahan produk yang diperlukan sehingga ikan lele dapat diproduksi dan
diolah menjadi keripik ikan lele. Adapun luaran yang berhasil dicapai yakni :
4.1 Penyediaan Peralatan Pembuatan Kolam Terpal
Penyediaan peralatan untuk pembuatan kolam terpal meliputi kayu, papan,
terpal biru orange, paku, gergaji, dan palu seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.1.1 Peralatan pembuatan kolam terpal

Penyediaan peralatan untuk pembuatan keripik daging lele meliputi kompor gas,
gas tabung, pisau, serokan, baskom, kuali, talenan, plastik kemasan, blender dan
sarung tangan.

Gambar 4.1.2 Peralatan pembuatan keripik daging lele


6

Selanjutnya yang kedua adalah pembelian bibit ikan lele serta pakannya.

Gambar 4.1.3 Bibit ikan lele dan Pakan


Selanjutnya yang ketiga adalah pembelian bahan-bahan yang diperlukan dalam
pembuatan keripik ikan lele meliputi tepung beras, bawang merah, bawang putih,
ketumbar, masako, minyak goreng, lada, bumbu balado, kapur sirih dan kemiri.

Gambar 4.1.4 Bahan-bahan untuk pembuatan keripik daging lele

4.2 Aspek Produksi


Selama kurang lebih 2 bulan 3000 bibit ikan lele yang terdiri dari bibit lele
Dumbo dan bibit lele biasa, yang telah dibudidayakan akan menghasilkan kurang
lebih 3000 ekor ikan lele. Karena mengingat kondisi lingkungan yang tidak dapat
diprediksi, jadi ikan lele Dumbo yang hidup sebanyak 1455 ekor dan ikan lele
biasa 1473 ekor. Hasil dari pembudidayaan ikan lele ini dijumlahkan sebanyak
2928 ekor. Hasil tersebut akan dibagi yaitu 2628 ekor untuk dijual ke konsumen
dan 300 ekor untuk diolah menjadi keripik ikan lele.
4.3 Pemasaran Produk
Harga jual 1 kg ikan lele Rp.26.000,00 dan harga 1 bungkus keripik ikan
lele Rp. 3.000,00. Untuk 2628 ekor ikan lele didapatkan 262 kg dan untuk 300
ekor lele diperoleh 520 bungkus keripik. Sehingga keuntungan yang diperoleh
7

dalam setiap produksi adalah sebesar Rp 8.372.000 – Rp. 5.000.000 = Rp.


3.372.000,-

4.4 Ketercapaian Target Luaran


Ketercapaian Target Luaran dapat dilihat sebagai berikut :
Ketercapaian Target 100%
No. Target
Terlaksana Belum terlaksana
1 Survey Pasar 100% ‫־‬
2 Penyediaan Alat dan Bahan 90% 10%
3 Tempat Produksi 100% ‫־‬
4 Pelaksanaan Produksi 80% 20%
5 Pemasaran 70% 30%
a. Display Produk 80% 20%
b. Sosial Media 100% ‫־‬
c. Brosur, Banner 80% 20%
d. Perluasan ke Kota lain 30% 70%
6 Laporan 80% 20%
Tingkat Pencapaian 86% 14%

BAB V. POTENSI HASIL


5.1 Manfaat Artikel Ilmiah
Manfaat Pembudidayaan Ikan lele dan Pembuatan Keripik Balado Daging
Lele sebagai berikut :
a. Bagi Masyarakat
Dengan adanya pembudidayaan ikan lele maka permintaan konsumen
terhadap pasar dapat berkurang. Masyarakat juga dapat terjun langsung
untuk mempelajari tentang pembudidayaan ikan lele dan dapat melihat
cara memproduksi ikan lele menjadi produk keripik daging ikan lele
dengan rasa balado.
b. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa menjadi mempunyai keterampilan dan pengalaman dalam
membudidayakan ikan lele sekaligus memproduksi ikan lele tersebut
menjadi suatu inovasi makanan ringan yang unik dan akan disukai oleh
masyarakat luas.
8

5.2 Manfaat Terhadap Berbagai Aspek


a. Aspek Teknologi
Budidaya lele sangat mudah untuk dilakukan dan tidak membutuhkan suatu
teknologi yang mutakhir. Teknologi yang diperlukan dalam budidaya ikan lele
adalah ilmu titen, telaten dan tekun. Titen berarti cermat pada setiap perubahan
yang terjadi pada kondisi perairan tempat memelihara ikan yang dipelihara.
Telaten berarti tidak mudah putus asa dalam menghadapi setiap kendala dalam
budidaya ikan. Tekun berarti harus rajin, tidak mempunyai rasa malas dan putus
asa dalam melakukan usaha budidaya ikan.
c. Aspek Ekonomi
Budidaya lele dapat dilakukan oleh setiap orang dengan modal yang tidak
begitu mahal, sehingga dapat dilakukan dalam skala rumah tangga. Hasil dari
budidaya ikan lele yang dilakukan oleh mahasiswa dapat dijual kepada konsumen
sebagai pendapatan sendiri bagi mahasiswa. Hasil dari budidaya ikan lele juga
dapat dikonsumsi sendiri sebagai pemenuhan gizi bagi diri sendiri.
d. Aspek Sosial
Komoditas hasil budidaya ikan lele dapat diterima oleh masyarakat luas
dan dapat diterima oleh berbagai lapisan masyarakat, berbagai adat dan berbagai
agama. Sehingga dengan kata lain bahwa budidaya lele tidak bertentangan dengan
adat maupun agama.

BAB VI. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Dalam pembudidayaan ikan lele ini diharapkan dapat berkembang dari


setiap produksi ke produksi selanjutnya, maka dilakukan pengembangan kulaitas
produk dengan cara-cara perawatan yang lebih intensif lagi.

Sedangkan tehnik yang ditempuh dalam pemasaran ikan lele pada rencana
berikutnya adalah dengan cara melakukan pemasaran yang intensif yaitu sebuah
tehnik penjualan yang tanpa repot. Perlu dipahami bahwa jenis ikan lele sangat
disukai masyarakat Indonesia di kota dan desa karena rasanya sangat enak, gurih
dan lezat serta memiliki kandungan vitamin yang menyehatkan tubuh. Hal ini
membuat usaha membudidayakan dan memproduksi ikan lele sangat perlu
dilakukan. Teknik pemasaran yang efektif baik dan benar adalah para pembeli
datang sendiri ke peternakan budidaya ikan lele untuk membeli. Oleh karena itu,
perlu dilakukan hubungan kerjasama yang baik dengan warung-warung pecel lele
yang terdekat, menjalin relasi dengan para pedagang besar di pasar tradisional dan
menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan restoran besar.
9

Lampiran
Lampiran 1. Penggunaan Dana

Pengeluaran Jumlah Harga Satuan Total Harga


Peralatan
Kayu 16 buah Rp. 10.000,- Rp. 160.000,-
Papan 20 buah Rp. 22.000,- Rp. 440.000,-
Terpal Biru Orange
4x6 3 pcs Rp. 220.000,- Rp. 660.000,-
Paku 2 set Rp. 20.000,- Rp. 40.000,-
Gergaji 1 buah Rp. 47.000,- Rp. 47.000,-
Palu 3 buah Rp. 25.000,- Rp. 75.000,-
Pipa panjang 1 buah Rp. 10.000,- Rp. 10.000,-
Kompor gas 1 buah Rp. 410.000,- Rp. 410.000,-
Tabung gas 12 kg 2 buah Rp. 160.000,- Rp. 320.000,-
Serokan 1 buah Rp. 10.000,- Rp. 10.000,-
Baskom 2 buah Rp. 20.000,- Rp. 40.000,-
Kuali 1 buah Rp. 56.000,- Rp. 56.000,-
Talenan 2 buah Rp. 15.000,- Rp. 30.000,-
Pisau 3 buah Rp. 15.000,- Rp. 45.000,-
Plastik Kemasan 3 pcs Rp. 9.000,- Rp. 27.000,-
Blender 1 buah Rp. 235.000,- Rp. 235.000,-
Sarung Tangan 3 pasang Rp. 1.500,- Rp. 4.500,-
Total Rp. 2. 609.500,-
Bahan Produksi
Bibit Lele Jumbo 1500 bibit Rp. 500,- Rp. 750.000,-
Bibit Lele Biasa 1500 bibit Rp. 350,- Rp. 525.000,-
Pakan Lele 20 kg Rp. 20.000,- Rp. 400.000,-
Tepung Beras 5 pcs Rp. 7.000,- Rp. 35.000,-
Bawang Putih 2 kg Rp. 25.000,- Rp. 50.000,-
Bawang Merah 2 kg Rp. 32.000,- Rp. 64.000,-
Ketumbar 3 ons Rp. 5.000,- Rp. 15.000,-
Masako 3 bks Rp. 8.000,- Rp. 24.000,-
Minyak Goreng 6 kg Rp. 15.000,- Rp. 90.000,-
Lada 4 pcs Rp. 3.000,- Rp. 12.000,-
Bumbu Balado 4 pcs Rp. 5.500,- Rp. 22.000,-
Kapur Sirih 3 ons Rp. 4.000,- Rp. 12.000,-
Kemiri 2 ons Rp. 1.500,- Rp. 3.000,-
10

Total Rp. 2.002.000,-


Biaya lain-lain
Sewa Portable Sealer 1 buah Rp. 65.000,- Rp. 65.000,-
Sewa Mesin Air 1 buah Rp. 100.000,- Rp. 100.000,-
Print 32 lembar Rp. 500,- Rp. 16.000,-
Bensin 5 liter Rp. 7.000,- Rp. 35.000,-
Parkir 3 motor Rp. 2.000,- Rp. 6.000,-
Konsumsi Rp. 200.000,-
Total Rp. 422.000,-
Total Pengeluaran Rp. 5.033.500,-
Dana dari DIKTI Rp. 5.000.000,-

Lampiran 2. Bukti-Bukti Pendukung Kegiatan


Bukti-Bukti Pembelian Bahan
11

Bukti-Bukti Kegiatan

Gambar 1. Survey Lokasi Gambar 2. Penyediaan alat-alat


dan bahan-bahan

Gambar 3. Membuat kolam terpal Gambar 4. Membeli bibit

Gambar 5. Pembudidayaaan Gambar 6. Pengolahan keripik

Gambar 7. Pengemasan
12

Bukti-bukti produk

Anda mungkin juga menyukai