Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TUGAS MK.

STRATEGI dan PELUANG PASAR PERIKANAN

Oleh :

NAMA : Tri Ardi Ramadhan


NIM : 1710715310020

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2020

1
2

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur praktikan haturkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala,


karena atas curahan rahmat serta karunia-Nya, sehingga saya mampu menyelesaikan
makalah ini.
Shalawat serta salam saya ucapkan dan curahkan untuk Nabi Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, yang telah telah menyampaikan petunjuk dari Allah
kepada seluruh umat manusia.
saya mengucapkan rasa terima kasih kepada setiap pihak, yakni kepada
dosen pengampu mata kuliah strategi dan peluang pasar perikanan dan pihak yang
bersangkutan karena telah membantu dalam pembuatan serta penulisan makalah ini.
Semoga perbuatan baik dari pihak-pihak yang telah membantu, mendapatkan
kebaikan dan dimudahkan segala urusannya.
Terkait penulisan dan pembuatan makalah ini, saya selaku mahasisiwa
menyadari bahwa ada kekurangan yang terdapat pada laporan ini. Maka dari itu,
praktikan mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun, agar kedepannya
menjadi lebih baik lagi.
.
3

BAB 1. PENDAHULUAN

Perikanan berasal dari kata dasar ikan yang berimbuhan pe dan an yang
berarti segala kegiatan yang berhubungan dengan ikan. Perikanan adalah kegiatan
manusia yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hayati
perairan. Sumberdaya hayati perairan tidak dibatasi secara tegas dan pada umumnya
mencakup ikan, amfibi, dan berbagai avertebrata penghuni perairan dan wilayah yang
berdekatan, serta lingkungannya. Di Indonesia, menurut UU RI No. 31/2004,
sebagaimana telah diubah dengan UU RI No. 45/2009, kegiatan yang termasuk dalam
perikanan dimulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran,
yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Dengan demikian, perikanan
dapat dianggap merupakan usaha agribisnis.
perikanan dimaksudkan untuk kepentingan penyediaan pangan bagi manusia.
Selain itu, tujuan lain dari perikanan meliputi olahraga, rekreasi (pemancingan ikan),
dan mungkin juga untuk tujuan membuat perhiasan atau mengambil minyak ikan.
Usaha perikanan adalah semua usaha perorangan atau badan hukum untuk
menangkap atau membudidayakan (usaha penetasan, pembibitan, pembesaran) ikan,
termasuk kegiatan menyimpan, mendinginkan, pengeringan, atau mengawetkan ikan
dengan tujuan untuk menciptakan nilai tambah ekonomi bagi pelaku usaha
(komersial/bisnis). Usaha perikanan di Indonesia ada 3 jenis bidang usaha

1. Usaha perikanan tangkap

Bisnis atau bidang usaha perikanan tangkap adalah sebuah kegiatan usaha
yang serius dalam produksi ikan melalui cara penangkapan ikan. Hal ini bisa ditinjau
berdasarkan bidang usaha yang dijalankan oleh nelayan atau rakyat yang tinggal di
daerah pesisir pantai ataupun dekat perairan darat. Contoh bisnis perikanan tangkap
ini di antaranya penangkapan ikan sarden, ikan tuna, ikan bawal bahari, dan
sebagainya yang menggunakan alat-alat penangkapan ikan
4

2. Usaha perikanan budidaya (akuakultur)

Bidang bisnis perikanan budidaya atau yang diklaim sebagai akuakultur


merupakan sebuah aktivitas bisnis yang bertujuan memproduksi ikan pada sebuah
wadah atau loka pemeliharaan. Dimana syarat berdasarkan tempat pembudidayaan
tersebut terkontrol dan berorientasi pada keuntungan. Contohnya meliputi budidaya
ikan lele, budidaya ikan nila, budidaya ikan gurami, budidaya ikan patin, budidaya
ikan hias serta masih banyak lagi. Bidang usaha yang satu ini pula dievaluasi relatif
terjangkau karena hanya membutuhkan media budidaya buat menyebarkan bibit ikan.
Akan tetapi, juga membutuhkan keahlian dan pengetahuan agar dapat melakukan
pembudidayaan ikan dengan sempurna.

3. Usaha perikanan pengolahan

Untuk usaha perikanan pengolahan ini sendiri merupakan sebuah aktivitas


bisnis perikanan dengan tujuan primer, yakni menaikkan nilai tambah yang telah
dimiliki sebuah produk perikanan. Entah itu bidang bisnis perikanan, baik budidaya
atau akuakultur maupun usaha perikanan tangkap. Kegiatan bisnis yang satu ini pula
memiliki tujuan lain, yakni untuk bisa mendekatkan produk perikanan ke pasar.
Contohnya, pembuatan nugget berbahan dasar ikan, pengolahan kerupuk ikan,
pembuatan bakso ikan, pengalengan ikan dan sebagainya.

Ikan kaleng merupakan jenis usaha pengolahan ikan dan produk ikan yang
telah melalui pemrosesan, dikemas dalam kaleng kedap udara, dan diberikan panas
untuk mematikan bakteri di dalamnya serta mematangkannya.
Pengalengan merupakan salah satu jenis metode pengawetan makanan dan
mampu memperpanjang usia simpan makanan hingga lima tahun. Ikan merupakan
salah satu jenis makanan yang memiliki tingkat keasaman yang rendah
(pH cenderung tinggi, lebih dari 4.6) sehingga bakteri dapat tumbuh dengan mudah.
Dibutuhkan sterilisasi dengan temperatur yang tinggi, umumnya hingga 130 derajat
celcius. Sumber panas dan cara memanaskannya bervariasi, mulai dari
5

penggunaan panci tekan hingga paparan ke uap panas sembari pemindahan


dengan konveyor. Sterilisasi dapat dilakukan sebelum maupun setelah kaleng
ditutup. Membusuknya daging ikan dikarenakan keberadaan bakteri yang mencerna
ikan serta mengeluarkan aroma dan rasa yang tidak sedap bagi daging ikan.
Pengalengan atau pengetinan adalah metode pengawetan makanan dengan
memanaskannya dalam suhu yang akan membunuh mikroorganisme, dan kemudian
menutupinya dalam stoples maupun kaleng. Pengalengan makanan pertama kali
dilakukan oleh Nicolas Appert menanggapi sayembara dari Napoleon
Bonaparte untuk mengawetkan makanan dalam jumlah besar untuk ransum tentara.
Karena adanya risiko botulisme, satu-satunya metode yang aman untuk
mengalengkan sebagian besar makanan adalah dengan panas dan tekanan tinggi.
Makanan yang biasanya dikalengkan yaitu sayur-mayur, daging, makanan laut, susu,
dll. Satu-satunya makanan yang mungkin bisa dikalengkan dalam wadah air masak
(tanpa tekanan tinggi) adalah makanan dengan keasaman tinggi seperti buah, sayur
asin, atau makanan lain yang ditambahkan asam.
Tuna adalah ikan laut pelagis yang termasuk bangsa Thunnini, terdiri dari
beberapa spesies dari famili skombride, terutama genus Thunnus. Ikan ini adalah
perenang andal (pernah diukur mencapai 77 km/jam). Tidak seperti kebanyakan ikan
yang memiliki daging berwarna putih, daging tuna berwarna merah muda sampai
merah tua. Hal ini karena otot tuna lebih banyak mengandung myoglobin daripada
ikan lainnya. Beberapa spesies tuna yang lebih besar, seperti tuna sirip biru
Atlantik (Thunnus thynnus), dapat menaikkan suhu darahnya di atas suhu air dengan
aktivitas ototnya. Hal ini menyebabkan mereka dapat hidup di air yang lebih dingin
dan dapat bertahan dalam kondisi yang beragam. Kebanyakan bertubuh besar, tuna
adalah ikan yang memiliki nilai komersial tinggi.
6

BAB 2. PEMBAHASAN

PT. INDOTUNA merupakan usaha yang saya kembangkan. Alasan saya


memilih usaha ini kerana pengalengan ikan merupakan usaha yang sangat
menguntungkan karena dengan adanya pengalengan ikan menjadi lebih awet dan
tahan lama serta produk kalengan di era globalisasi ini sangat marak produk kalengan
dikarenakan produk kalengan sangat mudah diolah dan tidak membutuhkan waktu
yang lama dalam penyajiannya hal ini membuat produk kalengansangat digemari
masyarakat luas khususnya orang-orang yang kurang memiliki waktu dikarenakan
pekerjaan yang padat produk kalengan ini dapat menjad solusi agar kebutuhan akan
makanan bergiyi tetap terjaga. Usaha ini bergerak dibidang pengolahan tuna
khususnya pengalengan ikan tuna. Tuna merupkan komoditas ikan dunia yang sangat
populer oleh kalayak masyarakat khusunya USA dan Jepang. Pada tahun 2018 nilai
ekspor komoditas Tuna mengalami peningkatan sebesar 8,9% atau senilai USD 41
Juta. Peningkatan ini didorong adanya perubahan bentuk komoditas ekspor terutama
ke USA dan Jepang yang semula dalam bentuk utuh beku menjadi produk fillet dan
produk olahan lainnya. Pada pasar global, tuna merupakan komoditas perikanan yang
memiliki nilai ekonomis tinggi. Tingginya permintaan atas komoditas ini
menyebabkan komoditas tuna menjadi salah satu primadona dalam komoditas
perikanan dengan harga jual yang cukup tinggi. Secara statistik, permintaan impor
ikan tuna dunia adalah sebesar 1.101.646 ton pertahun, dan dari jumlah tersebut
Indonesia baru dapat mensuplai 7,52% dari kebutuhan dunia tersebut. Apabila dilihat
dari volume produksi, jenis tuna yang paling mendominasi adalah skipjack tuna atau
yang lebih dikenal sebagai ikan cakalang di Indonesia (50%). Jenis tuna lainnya yang
cukup besar dipasaran adalah tuna sirip kuning (yellow fin tuna) (31.7%) dan albakor
(10.8%). Pasar tujuan ekspor bagi negara-negara penghasil tuna di dunia cukup
tersebar namun terdapat tiga negara utama yaitu Jepang, Amerika Serikat dan Uni
Eropa. Ketiga pasar negara tersebut juga telah menjadi daerah tujuan ekspor bagi
Indonesia. Pasar ikan tuna terbesar di dunia saat ini adalah Jepang, Amerika Serikat
7

dan Uni Eropa. Ekspor ikan tuna ke Jepang sebesar 27 persen, dan ke Amerika
Serikat 17 persen sedangkan ke Uni Eropa juga cukup besar volume dan nilainya
yaitu sebesar 12 persen (Food and Agriculture Organization (FAO), 2011). Di
kawasan ASEAN, Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara produsen ikan
tuna setelah Thailand. Hal ini disebabkan perbedaan tingkat eksploitasi baik dari segi
jumlah maupun teknologi penggunaan alat tangkap. Mengingat bahwa perairan
Indonesia masih luas maka peluang untuk meningkatkan produksi masih besar dan itu
berarti juga peluang untuk meningkatkan ekspor sebagai penambah devisa negara
juga besar.
PT. INDOTUNA yang saya jalankan ini tergolong usaha besar mengingat
cakupan distribusi produk yang mencangkup internasional, produk tuna kalengan
sangat digemari, karena produk ini tahan lama dan mudah dibawa untuk persediaan
makanan dalam perjalanan jauh memiliki strategi bisnis yang memungkinkan dapat
menjaring masyarakat luas, strategi bisnis usaha ini dapat dilihat dari diagram
dibawah ini

PT. INDOTUNA

MINIMARKET
DISTIBUTOR DISTRIBUTOR MULTINASIONAL

GROSIR MINI MARKET


EKSPORTIR CABANG

PASAR
SWALAYAN
.
PASAR
INTERNASIONAL KONSUMEN
KONSUMEN

KONSUMEN
8

Pada diagram diatas dapat dijelaskan strategi pemasaran usaha saya yakni PT.
INDOTUNA memiliki 2 pasar yakni local dan internasional. Pada pasar local
perjalanan produk untuk mencapai konsumen terbagi menjadi 2 jalur yakni grosir ke
pasar swalayan dan minimarket hingga sampai ke tangan konsumen local. Pada pasar
internasional strategi pemasaran terbagi menjadi 2 yakni distributor menuju ke
esportir dan bekerja sama dengan perusahaan multinasional yang bergerak di bidang
pemasaran seperti 7 eleven yang memiliki 78 cabang di seluruh dunia hal ini dapat
menguntungkan kedua belah pihak. Tetapi untuk pasar ekspor Indonesia masih
memiliki berbagai kelemahan yakni kurangnya teknologi yang mendukung
berkembangnya ekspor Negara Indonesia. Pada dasarnya teknologi yang ada saat ini
masih tergolong jauh dari Negara-negara maju di dunia. Selain teknologi kelemahan
yang ada saat ini juga dari mutu produk yang masih rendah dari kualifikasi Negara-
negara maju, hal-hal tersebut adalah kelemahan yang harus dibaiki mulai sekarang
demi kemajuan ekspor Indonesia. Tingkat kualifikasi ekspor yang rendah membuat
produk ikan tuna kalengan Indonesia dianggap rendah oleh Negara-negara maju yang
membuat sulit untuk melakukan ekspor menuju Negara-negara besar yakni pasar
eropa. Akan tetapi dengan adanya kerjasama dengan perusahaan multinasional
membuat produk ikan tuna kalengan mudah dpasarkan di pasar internasional

Gambar Produk ikan tuna kaleng


Pada gambar produk ikan tuna kaleng dapat dilihat bahwa produk perusahaan
saya sangat bermutu tinggi hingga mendapat sertifikasi TOP BRAND dan produk ini
bersertifikasi halal dengan tingkat ketahanan hingga 1 tahun. Produk kami sangat
disukai oleh anak-anak hngga orang dewasa karena mudah diolah menjadi masakan
lain atau bisa dikonsumsi langsung karena telang melewati proses perebusan seblum
dikemas sehingga dapat langsung dikonsumsi.
BAB 3. KESIMPULAN

PT. INDOTUNA memiliki 2 pasar yakni local dan internasional. Pada pasar
local perjalanan produk untuk mencapai konsumen terbagi menjadi 2 jalur yakni
grosir ke pasar swalayan dan minimarket hingga sampai ke tangan konsumen local.
Pada pasar internasional strategi pemasaran terbagi menjadi 2 yakni distributor
menuju ke esportir dan bekerja sama dengan perusahaan multinasional yang bergerak
di bidang pemasaran seperti 7 eleven yang memiliki 78 cabang di seluruh dunia hal
ini dapat menguntungkan kedua belah pihak. Tingkat kualifikasi ekspor yang rendah
membuat produk ikan tuna kalengan Indonesia dianggap rendah oleh Negara-negara
maju yang membuat sulit untuk melakukan ekspor menuju Negara-negara besar yakni
pasar eropa. Akan tetapi dengan adanya kerjasama dengan perusahaan multinasional
membuat produk ikan tuna kalengan mudah dpasarkan di pasar internasional. Produk
perusahaan saya sangat bermutu tinggi hingga mendapat sertifikasi TOP BRAND dan
produk ini bersertifikasi halal dengan tingkat ketahanan hingga 1 tahun.

Anda mungkin juga menyukai