Anda di halaman 1dari 11

RENCANA USAHA (Bussines Plan)

“PERIKANAN”

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan dibimbing oleh:


Bapak Nandra Eko Nugroho, S.T, M.T

Disusun Oleh :
Nama : Erlin Dian A
NIM : 114200031
Kelas : Kewirausahaan B

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, puji syukur penulis


panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala Rahmat, Taufiq, dan
Hidayah-Nya yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal Rencana
Usaha yang berjudul “Perikanan” dengan tepat waktu sebagai salah satu tugas mata
kuliah Kewirausahaan di Program Studi Teknik Lingkungan Kebumian, Jurusan
Teknik Lingkungan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Yogyakarta.
Ucapan terimakasih tak lupa penulis sampaikan kepada semua pihak yang
mendukung selama proses penyelesaian proposal. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan
proposal ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan
memberi manfaat untuk semua pihak, khususnya bagi para pembaca.

Yogyakarta, 12 Desember 2022

Erlin Dian A
BAB I
GAMBARAN UMUM USAHA

1.1 Latar Belakang


Wilayah perairan Indonesia dimanfaatkan bukan semata untuk
menyediakan bahan pangan dan gizi, tetapi sebagai sumber bahan baku obat,
pertambangan dan energi serta kegiatan pariwisata dalam upaya meningkatkan
kekuatan perekonomian. Secara nasional pemanfaatan wilayah perairan bagi
kegiatan perikanan telah didukung dengan peraturan perundangan sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 tentang
Perikanan dimana Wilayah Perikanan Republik Indonesia meliputi Perairan,,
Sungai, Danau, Waduk, Rawa, dan genangan air lainnya. Dalam Undang-undang
tersebut dikemukakan bahwa pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk
memelihara, membesarkan, membiakkan ikan, dan memanen hasilnya dalam
lingkungan yang terkontrol, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk
memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan
mengawetkannya.
Ikan merupakan sumber protein yang bagus untuk manusia mulai dari anak-
anak, dewasa sampai lanjut usia. Ikan termasuk sumber protein yang mudah
diperoleh, apalagi Indonesia sebagai negara maritim dengan sekian banyak
koleksi aneka ikan dan masih ditambah lagi dengan diperairan darat Indonesia
tersedia jenis aneka ikan air tawar yang melimpah. Ikan air tawar menghabiskan
sebagian atau seluruh hidupnya di air tawar, seperti sungai dan danau, dengan
salinitas kurang dari 0,05%. Dalam banyak hal, lingkungan air tawar berbeda
dengan lingkungan perairan laut, dan yang paling membedakan adalah tingkat
salinitasnya.
Lokasi dengan sumber air yang melimpah, salinitas serta suhu udara yang
sesuai membuat ikan mampu bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama. Ikan
selain mudah dibudidayakan juga dapat diolah menjadi masakan yang lezat.
Selain itu, harga ikan sendiri lebih murah dibanding dengan ayam dan daging.
Maka dari itu, bisis perikanan air tawar dapat menjadi ide baru untuk peluang
usaha sebagai peningkatan perekonomian.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan yang ingin dicapai dari bisnis ini adalah :
a. Memperoleh keuntungan usaha
b. Sarana pengembangan hobi memancing
c. Pengolahan sampah organik yang dapat dimanfaatkan
BAB II
IDENTITAS

2.1 Identitas Usaha


Nama : Kolam Ikan Suparno
Jenis Usaha : Ikan air tawar (Ikan Bawal dan Ikan Nila)
Pemilik Usaha : Suparno
Alamat : Kasuran X, Margomulyo, Seyegan, Sleman, D.I Yogyakarta
Contact Person : 082230776884

Gambar 1 Kolam ikan ukuran 3x4 meter


(Sumber : Koleksi Pribadi)

Gambar 2 Kolam ikan ukuran 5x6 meter


(Sumber : Koleksi Pribadi)
2.3 Penjelasan dan Hasil Usaha
Jenis ikan yang dibudidaya didominasi jenis ikan nila dan ikan bawal.
Kolam pembudidayaan ini pada umumnya pematang dan dasar kolam tanah,
hanya sebagian kecil yang pematang kolam dibuat dari bahan semen (beton). Pintu
pemasukan air ke kolam terdiri dari pipa paralon yang ditutupi saringan kawat
agar sampah-sampah dari sumber air dapat tersaring serta ikan tidak berpindah
tempat. Demikian pula untuk pintu pengeluaran air kolam (untuk mengatur tinggi
air di kolam) dan pintu untuk panen juga sama terbuat dari paralon yang diberi
saringan.
BAB III
ANALISIS USAHA

3.1 Analisis Produksi


Tempat pembudidayaan ikan berada di kawasan perikanan Desa Kasuran X,
Margomulyo, Seyegan, Sleman, D.I Yogyakarta. Penyewaan lahan selama 1
tahun dengan jangka waktu panen selama 9 bulan sekali. Kolam perikanan berada
dekat dengan pertanian sehingga potensi air cukup banyak. Kolam dengan ukuran
5x6 meter merupakan kolam utama sebagai pembenihan dikarenakan tempatnya
luas dan aerasi cukup baik, sedangkan kolam dengan ukuran 3x4 meter sebagai
kolam pemberdayaan jika ikan sudah cukup besar atau sekitar 3-4 bulan kemudian
dipilah supaya kolam tidak penuh dan persaingan makanan tidak terlalu banyak.
Pakan ikan bersumber dari pellet, sampah organik keluarga, dan sampah
pemotongan ayam. Pemberian pellet hanya sekitar 2-3 bulan pada saat
pembenihan dikarenakan masih kecil dan butuh suplemen makan yang baik.
Setelah sekitar 3 bulan lebih pakan diganti menjadi sampah organik sisa makanan
dan sampah pemotongan ayam serta terkadang rumput-rumputan. Pemberian
sampah tersebut memicu ikan tumbuh dengan pesat dan berisi. Pemberian pakan
dilakukan 2x sehari yaitu saat pagi diberi sampah pemotongan ayam sedangkan
saat sore atau malam diberi sisa makanan.
3.4 Analisis Pasar
Ikan air tawar sebagai sumber protein yang paling murah disbanding dengan
ayam dan daging membuat peluang pasar lebih dominan. Hal ini dapat
meningkatkan keuntungan bagi bisnis perikanan air tawar. Pemasaran kami
targetkan untuk teman sesama bisnis perikanan dan rumah makan.
3.5 Analisis Resiko Usaha
Industri perikanan memiliki beberapa hal berikut yaitu Kekuatan, Kelemahan,
Peluang, dan Ancaman (SWOT).
Kekuatan (Strenght) dalam perikanan sebagai berikut :
1. Potensi dan ketersediaan lahan luas
2. Jenis komoditas banyak dan beberapa ekonomis penting
3. Ikan berdarah dingin, efisien energi produksi protein lebih tinggi (20-40%),
berdarah panas (5-20%)
4. Produksi tidak tergantung musim, produktivitas sangat tinggi
5. Jenis komoditas, ukuran dan bentuk produk dapat disesuaikan permintaan
pasar
Kelemahan (Weakness) :
1. Merubah/mengkonversi lahan, fungsi alami berubah dan timbulkan konflik
kepentingan
2. Kebutuhan air relatif besar
3. Mencemari melaui eutrofikasi akibat utama penggunaan pakan
4. Rentan penyakit dan penyebab penyebaran penyakit
5. Rentan terhadap pencemaran lingkungan
Peluang (Opportunity) :
1. Peluang dan pangsa pasar besar, jenis komoditas, ukuran dan kualitas
(hidup, segar dan olahan)
2. Peluang pengembangan besar, ketersediaan lahan, air dan jenis ikan
3. Dapat dilakukan oleh berbagai tingkat masyarakat/pelaku, teknologi
berbeda dan modal.
Ancaman (Threat) :
1. Konflik kepentingan utama antar sektor
2. Ancaman wabah penyakit dan pencemaran plasma nutfah akibat distribusi
berbagai benih, induk dan ikan hias
3. Daya dukung lahan dan air seluruh kawasan turun bila tidak dikelola dengan
baik, menjadi tidak produktif dan resiko wabah penyakit tinggi akibatnya
tidak bisa digunakan lagi
Dengan mengetahui keempat aspek tersebut, maka dapat menentukan langkah
langkah terbaik untuk melakukan budidaya perikanan.
3.6 Analisis Keuangan
Modal usaha dalam suatu kegiatan usaha, tidak hanya modal material
(uang), tetapi sangat penting pula modal tenaga kerja (manusia, termasuk yang
bertindak sebagai pengelola dan perawatan). Modal material banyak digunakan
pada pembelian benih dan makanan ikan (pellet) serta bahan untuk renovasi
kolam. Pengelolaan kegiatan pembudidayaan ikan dilaksanakan oleh anggota
keluarga sendiri.
3.6.1 Sumber Permodalan
Sebagai sumber awal usaha mengunakan uang sendiri sedangkan
pengembangan menggunakan pinjaman dari Bank BRI Cabang Seyegan
sebagai investasi.
3.6.2 Biaya Awal Usaha
Modal Investasi

Modal Kebutuhan

Biaya Pengeluaran

Biaya Total

3.6.3 Investasi Pengembangan Usaha


Investasi Pengembangan Usaha
Total Penghasilan

Total Laba

Keterangan :
Penjualan pokok = Total penjualan hasil awal dan pengembangan
Harga pokok = Total harga pengeluaran awal dan pengembangan
Laba operasi = Total pokok – harga pokok
Biaya penjualan = Keperluan pemasaran dan distribusi
3.7 Analisis Pemasaran
3.7.1 Strategi Pemasaran
Promosi merupakan bagian dari proses pemasaran. Kami melakukan
promosi menggunakan media elektronik dan dari mulut ke mulut.
3.7.2 Penetapan Harga
Harga yang akan dikenakan adalah harga sesuai pasar. Harga ini kami
anggap sesuai dengan kualitas yang kami berikan. Adapun untuk selanjutnya
harga akan disesuaikan dengan perkembangan selanjutnya. Berdasarkan analisis
keuangan yang telah dilakukan maka ditetapkan nilai jual barang perkilo yaitu
Rp. 16.000 dengan isi ikan sebanyak 2-3 ekor. Harga ini merupakan harga yang
sangat murah dan terjangkau diberbagai lapisan masyarakat karena target utama
pasar adalah masyarakat sesame bisnis perikanan dan rumah makan.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Bisnis perikanan merupakan bisnis keluarga yang berawal dari hobi
memancing kemudian terdapat fasilitas sebagai penunjang perikanan sehingga
dijadikan peluang untuk bisnis ikan air tawar. Kelayakan suatu usaha dapat dilihat
dari berbagai macam aspek yang saling berkaitan, diantaranya yaitu dukungan
biaya operasional untuk menjalankan usaha tersebut dan sikap telaten untuk
merawat serta menjaga bisnis tersebut. Sebuah usaha didirikan untuk mencapai
tujuannya yaitu memberikan manfaat secara maksimal kepada pemilik usaha. Jika
usaha tersebut telah memberikan manfaat maka usaha tersebut layak untuk
dijalankan.
4.2 Saran
Lebih memperluas pemasaran agar dapat meningkatkan pengembangan

Anda mungkin juga menyukai