OLEH KELOMPOK 1 :
AGRILIZHAR P. 01
AZEL FIRAS A. A. 04
CHELSEA AMELIA 07
CLARRISA YUMNA M. 08
DAVINA AURA S. 08
EUNIKE BRILLYNA A. 13
KADEK ANCHAYUDHA 20
M. KELIP SETYA P. 22
M. SALMAN MUSTOFA 25
NIKEN YUANA 31
SYAVIRA AURELIA H. 35
KELAS XI-9
SMA NEGERI 01 BATU
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas berkat dan rahmat-Nyalah,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini baik dan tepat pada waktunya yang
berjudul “BISNIS PLAN PERENCANAAN USAHA BUDIDAYA IKAN HIAS TETRA
DAN BUDIKDAMBER IKAN KONSUMSI NILA”.
Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapat banyak mendapat bantuan
dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis berkewajiban untuk menyampaikan banyak
ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu penulis.
Selain itu, penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekuranga
dan sangat jauh dari kata “sempurna”. Karena itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran-
saran yang sifatnya membangun demi untuk penyempurnaan makalah ini. Namun, kami
tetap berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan khususnya bagi para
pelajar.
Kami ucapkan terimakasih kepada pihak www.google.com, www.wikipedia.com dan
pihak lainnya yang telah memberikan informasi tentang penyusunan makalah ini. Semoga
Allah SWT, memberikan pahala kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
rangka penulisan makalah ini dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang
memerlukannya.
1
Penulis
DAFTAR ISI
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era pertumbuhan populasi yang cepat, kebutuhan akan sumber protein
berkualitas tinggi semakin meningkat. Budidaya ikan memberikan solusi
berkelanjutan untuk memenuhi permintaan tersebut tanpa memberikan dampak
negatif pada ekosistem perairan alami. Seiring dengan itu, laporan ini akan merinci
berbagai aspek budidaya ikan, termasuk pemilihan jenis ikan yang tepat, sistem
budidaya yang efisien, manajemen kesehatan ikan, dan faktor-faktor lingkungan
yang dapat memengaruhi kesuksesan dalam kegiatan ini.
B. Tujuan
Tujuan budidaya ikan hias tetra dapat bervariasi, namun beberapa tujuan
umumnya melibatkan aspek estetika, edukasi, dan pasar hobi ikan hias. Berikut
beberapa tujuan umum budidaya ikan hias tetra:
1. Keindahan dan Estetika: Tetra dikenal karena keindahan warna dan pola
mereka. Tujuan utama budidaya bisa jadi untuk memelihara dan membiakkan varietas
tetra yang memiliki warna-warna yang menarik dan pola-pola yang unik, agar dapat
memberikan pengalaman visual yang memikat bagi para pecinta ikan hias.
2. Pendidikan dan Penelitian: Beberapa orang dan lembaga memilih budidaya
tetra untuk tujuan edukasi dan penelitian. Ini dapat mencakup studi perilaku ikan,
reproduksi, serta penelitian genetika untuk memahami lebih lanjut tentang spesies ini.
3
3. Pasar Hobi Ikan Hias: Budidaya tetra juga dapat menjadi sumber pendapatan
bagi para penghobi dan pebisnis ikan hias. Penjual ikan hias sering memilih untuk
memelihara tetra karena permintaan yang tinggi di pasar dan daya tarik estetika yang
dimilikinya.
4. Konservasi dan Pelestarian: Beberapa individu atau organisasi terlibat dalam
budidaya tetra dengan tujuan konservasi dan pelestarian spesies. Ini dapat mencakup
usaha untuk mempertahankan spesies tertentu yang mungkin terancam di alam.
Dengan menetapkan tujuan yang jelas dalam budidaya ikan hias tetra, penghobi
dan pelaku bisnis dapat mengembangkan praktik budidaya yang berkelanjutan,
mendukung kelestarian lingkungan, dan memberikan kontribusi positif bagi
komunitas penggemar ikan hias.
Budidaya ikan nila memiliki beberapa tujuan utama, yang mencakup aspek
ekonomi, pemenuhan kebutuhan pangan, dan pelestarian sumber daya perairan.
Berikut adalah beberapa tujuan umum budidaya ikan patin:
1. Produksi Ikan Konsumsi: Tujuan utama budidaya ikan nila adalah untuk
memproduksi ikan konsumsi. Patin merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang
memiliki daging yang lezat dan banyak diminati oleh masyarakat sebagai sumber
protein hewani.
2. Pemberdayaan Ekonomi: Budidaya ikan nila dapat menjadi sumber
pendapatan ekonomi yang signifikan bagi petani atau pelaku usaha perikanan.
Penjualan ikan patin secara langsung atau melalui saluran distribusi pangan dapat
meningkatkan taraf hidup dan menggerakkan perekonomian lokal.
3. Diversifikasi Usaha Pertanian: Budidaya ikan nila sering kali menjadi bagian
dari diversifikasi usaha pertanian. Hal ini membantu petani atau pengusaha pertanian
untuk memperluas portofolio mereka dan mengurangi risiko finansial.
4. Pemeliharaan Kualitas Air: Dalam budidaya ikan nila, pemeliharaan kualitas
air menjadi fokus penting. Oleh karena itu, tujuan budidaya juga mencakup
pengelolaan lingkungan air yang baik untuk mendukung pertumbuhan dan kesehatan
ikan.
5. Konservasi dan Pemeliharaan Lingkungan: Budidaya ikan nila yang
berkelanjutan dapat meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan
ekosistem perairan. Praktek-praktek yang ramah lingkungan dapat membantu dalam
pelestarian sumber daya alam.
6. Penelitian dan Inovasi: Seiring dengan perkembangan teknologi budidaya,
tujuan budidaya ikan nila juga dapat mencakup aspek penelitian dan inovasi untuk
meningkatkan efisiensi produksi, kesehatan ikan, dan manajemen sumber daya.
Dengan merinci tujuan-tujuan tersebut, budidaya ikan nila dapat diarahkan untuk
memberikan dampak positif pada sektor ekonomi, pangan, dan lingkungan, sambil
memastikan keberlanjutan kegiatan budidaya.
C. Manfaat
Budidaya ikan hias tetra memiliki sejumlah manfaat, termasuk aspek estetika,
ekonomi, pendidikan, dan pelestarian. Berikut adalah beberapa manfaat utama:
4
1. Penghias ruangan sebagai estetika: Tetra dikenal karena keindahan warna dan
pola tubuhnya. Budidaya tetra memberikan kesempatan untuk memelihara dan
membiakkan varietas dengan warna-warna yang menarik, meningkatkan nilai estetika
dan keunikan dalam hobi ikan hias.
2. Pengembangan Industri Ikan Hias: Budidaya tetra dapat menjadi sumber
pendapatan bagi pelaku usaha ikan hias. Permintaan yang tinggi terhadap tetra di
pasar hobi ikan hias memungkinkan pengembangan industri yang dapat mendukung
ekonomi lokal.
3. Edukasi dan Penelitian: Budidaya tetra memberikan kesempatan untuk
mempelajari perilaku ikan, siklus hidup, serta aspek genetika. Ini dapat menjadi alat
edukasi yang bermanfaat di kalangan akademisi, peneliti, dan pecinta ikan.
4. Pelestarian dan Konservasi: Beberapa orang dan organisasi terlibat dalam
budidaya tetra untuk melestarikan dan melestarikan spesies tertentu. Dengan
melakukan budidaya.
Budidaya ikan patin memberikan sejumlah manfaat, yang melibatkan aspek
ekonomi, pemenuhan kebutuhan pangan, lingkungan, dan sosial. Berikut adalah
beberapa manfaat utama budidaya ikan patin:
1. Sumber Protein: Budidaya ikan patin menyediakan sumber protein hewani
yang tinggi. Daging ikan patin mengandung nutrisi penting seperti protein, omega-3,
dan berbagai vitamin, yang bermanfaat untuk pemenuhan kebutuhan gizi manusia.
2. Pemberdayaan Ekonomi: Budidaya ikan patin dapat menjadi sumber
pendapatan ekonomi yang signifikan bagi petani atau pelaku usaha perikanan.
Penjualan ikan patin di pasar lokal atau regional dapat meningkatkan taraf hidup dan
menggerakkan perekonomian.
3. Diversifikasi Usaha Pertanian: Menambahkan budidaya ikan patin ke dalam
sistem pertanian merupakan bentuk diversifikasi usaha pertanian. Ini membantu
petani untuk memiliki sumber pendapatan alternatif dan mengurangi risiko finansial.
4. Penyerapan Tenaga Kerja: Kegiatan budidaya ikan patin dapat menciptakan
lapangan kerja, terutama di sektor pertanian dan perikanan. Hal ini dapat membantu
penyerapan tenaga kerja lokal dan mengurangi angka pengangguran.
5. Pemulihan Ekosistem Perairan: Dalam beberapa kasus, budidaya ikan patin
dapat membantu dalam pemulihan ekosistem perairan. Praktek-praktek yang
berkelanjutan dapat mendukung keseimbangan ekosistem dan pelestarian
keanekaragaman hayati di perairan.
6. Pengelolaan Limbah: Ikan patin dapat membantu dalam pengelolaan limbah
organik di perairan. Dalam sistem budidaya tertentu, limbah organik dapat
dimanfaatkan oleh ikan patin sebagai sumber nutrisi, mengurangi dampak negatif
limbah pada lingkungan.
7. Pentingnya Pasar Global: Budidaya ikan patin, terutama jenis Pangasius,
memiliki dampak besar pada pasar global. Ini mencakup kontribusi signifikan dalam
ekspor ikan air tawar dan kontribusi devisa negara.
Dengan menyadari manfaat-manfaat ini, budidaya ikan patin dapat diarahkan untuk
memberikan dampak positif pada aspek-aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan,
sambil memperhatikan prinsip-prinsip keberlanjutan.
5
BAB 2
PEMBAHASAN
Budikdamber
Aquascape
6
ada beberapa jenis tanaman aquascape yang bisa menjadi pilihan, beda jenisnya beda
pula cara merawatnya. Untuk diketahui, aquascape telah dikenal di seluruh dunia dan
sudah sejak lama. Karena itu, menyebabkan banyaknya jenis aquascape. Namun, rata-
rata aliran jenis aquascape menggunakan 2 jenis saja diseluruh dunia, yaitu :
1. Dutch Style
Dutch style dipopulerkan tahun 1930-an dan digunakan oleh hampir semua aquarist di
Belanda. Gaya Belanda (Dutch Style) tidak menggunakan hardscape seperti kayu atau
batu, melainkan hanya tumbuhan saja. Fokus utama dari gaya ini yaitu penempatan
dan pemilihan warna yang berbeda sehingga memunculkan efek kontras yang luar
biasa. Yang perlu diketahui, yaitu jika ingin menggunakan gaya ini memerlukan
pengetahuan tentang tanaman air yang luas. Karena fokus utamanya adalah tanaman
air yang mengedepankan faktor estetis, pemilik harus mengetahui penempatan,
pengkombinasian, dan pemilihan yang tepat agar hasil akhir yang dimiliki bisa
membuat orang yang melihat aquascape anda terpesona.
2. Natural Style
Natural Style dipopulerkan tahun 1990-an oleh maestro Takashi Amano. Sudah jelas
dari namanya, gaya ini sangat mengedepankan landscape pemandangan yang tumbuh
secara alami dan terinspirasi dari perkebunan Waka Sabi di Jepang. Ciri dari gaya ini
adalah dengan memperhatikan keselarasan pengelompokan batu, kayu apung, dan
tumbuhan sehingga tampak benar-benar alami. Pada beberapa contoh, aquarist
mencoba memberikan gambaran tentang hutan hujan, lembah, bukit, atau
pegunungan.
B. Karakteristik
Neon tetra adalah salah satu ikan hias paling populer di dunia karena warna
tubuhnya yang cerah dan indah.Ikan neon tetra memiliki nama ilmiah Paracheirodon
innesi. Ikan ini termasuk dalam famili Characidae, yaitu famili ikan air tawar yang
memiliki gigi di rahang atas dan bawah. Paracheirodon innesi berasal dari sungai-
sungai air hitam dan air jernih di hutan hujan Amazon di Amerika Selatan. Ciri khas
ikan ini adalah warna tubuhnya yang biru metalik dengan garis merah menyala di sisi
bawah tubuh. Ikan ini juga memiliki sirip transparan kecuali sirip dubur yang
berwarna putih atau merah muda. Ikan ini memiliki panjang maksimal 3 cm dan umur
maksimal 5 tahun. Dari ekor sampai kepala memiliki 3 warna yang terang, terdapat
garis merah pada bagian ekor sampai sirip tengah, lalu di punggungnya dihiasi warna
biru secara horizontal, dan di bagian perut terdapat warna perak yang menjadikannya
kemilau.
Biasanya pada malam hari warna biru dan merah akan semakin cerah tapi bila
sedang itirahat warna terang tersebut menjadi abu-abu atau hitam. Tapi tenang saja
warna cerahnya akan kembali saat dia aktif kembali di pagi hari.
Ikan neon tetra memiliki karakter agresif dan mempunyai sifat schooling, arti
schooling yaitu hidup berkelompok bersama teman-temannya. Jadi apabila kalian
7
ingin memelihara neon tetra sebaiknya membeli 6 jenis atau lebih, supaya mereka
betah di dalam akuarium sekaligus menambah kecantikan akuarium anda.
Ikan nila merupakan jenis Tilapia yang berasal dari perairan di lembah sungai
Nil Afrika, dan pertama kali didatangkan ke Indonesia pada tahun 1969, 1990, dan
1994 yang masing-masing berasal dari Taiwan, Thailand, dan Filipina. Ikan nila
termasuk kedalam Filum Chordata, Klas Pisces, Sub klas Teleostei, Ordo
Percomorphi, Subordo percoidea, Famili Cichlidae, Genus Oreochromis, dengan
Species Oreochromis Sp. (Sucipto, dan Prihartono, 2007).
Secara umum karakteristik ikan ini yaitu; bentuk tubuh agak memanjang dan
pipih, memiliki garis vertical berwarna gelap sebanyak 6 buah pada sirip ekor, pada
bagian tubuh memiliki garis vertikal yang berjumlah 10 buah, dan pada ekor terdapat
8 buah garis melintang yang ujungnya berwarna kehitamhitaman. Mata agak
menonjol dan pinggirannya berwarna hijau kebiru-biruan, letak mulut terminal, posisi
sirip perut terhadap sirip dada adalah thoric, sedangkan linea lateralis terputus
menjadi dua bagian, letaknya memanjang diatas sirip dada, jumlah sisik pada garis
rusuk berjumlah 34 buah, memiliki 17 jari-jari keras pada sirip punggung, pada sirip
perut terdapat 6 buah jari-jari lemah, sirip dada 15 jari-jari lemah, sirip dubur 3 jari-
jari keras dan 10 jari-jari lemah dan bentuk ekornya berpinggiran tegak (Kordi, 1997).
C. Syarat Hidup
8
4. Kekeruhan air rendah hingga sedang.
Ikan neon tetra tidak suka air yang terlalu keruh karena akan mengganggu penglihatan
dan kesehatannya. Anda dapat menggunakan filter atau saringan untuk membersihkan
kotoran, sisa makanan, atau zat-zat berbahaya yang ada di air. Anda juga dapat
mengganti sebagian air secara berkala dengan air bersih yang sudah disesuaikan suhu
dan pH-nya.
6. Substrat berupa pasir halus atau kerikil halus dengan tambahan tanaman air dan
kayu apung.
Ikan neon tetra tidak suka substrat yang kasar atau tajam karena akan melukai
tubuhnya. Anda dapat menggunakan pasir halus atau kerikil halus sebagai lapisan
dasar akuarium. Anda juga dapat menambahkan tanaman air atau kayu apung untuk
memberikan dekorasi, oksigen, dan tempat bersembunyi bagi ikan neon tetra.
Tanaman aquascape yang bisa Anda gunakan seperti, tanaman aquascape jenis karpet
atau tanaman anubias.
1. Ikan nila memiliki toleransi terhadap kondisi lingkungan yang sangat baikm yaitu
salinitas air 0-29 permil.
2. Ikan nila dapat bertahan pada rentang suhu antara 14-38oC.
3. pH air yang cocok adalah antara 5-11.
4. Golongan ikan omnivora yang menyukai pakan alami seperti berbagai jenis
fitoplankton, Rotifera, Dahnia sp., Benthos, Perifiton, dan berbagai jenis
zooplankton lain.
5. Dapat memijah sepanjang tahun, sejak ikan nila berumur 6 bulan.
6. Larva ikan yang dihasilkan dari indukan berukuran 200-400 gram adalah sekitar
500-1000 ekor larva.
7. Sesuaikan ukuran kolam dengan luas lahan yang Anda miliki. Sebagai contoh,
ukuran kolam ikan nila 1000 ekor adalah 100 m 2. Tentu saja, Anda bisa
membagi-baginya kedalam beberapa kolam, agar bisa membudidayakan 1000
ekor ikan nila.
Alat :
9
- Lampu aquarium
- Gergaji
- Gunting
- Filter
- Gelembung
- Selang
Bahan :
- Tangkai pohon
- Aquarium
- Rumput sintetis
- Bebatuan dan pasir
- Ikan tetra
- Air
Alat :
- Ember
- Kawat
- Solder
- Cup/botol bekas
- Selang
Bahan :
- Sayur kangkung
- Ikan Nila
- Air
- Pakan
- Nutrisi
- Tanah
E. Cara Pembudidayaan
Ikan neon tetra bentuknya kecil, bahkan induknya tidak lebih dari 4 cm. Ikan
ini telah mampu kawin ketika umurnya 6 bulan. Induk jantan mempunyai tubuh yang
ramping, garis warna neon lurus, serta gerakannya lebih lincah dari pada ikan betina.
10
Sedangkan, ikan betina ukurannya pendek, gemuk di bagian perut, serta ada garis
warna neon bengkok dengan gerakan yang lebih lamban.
Ikan neon tetra adalah salah satu ikan tetra yang menjadi primadona ekspor.
Proses budidaya ikan neon tetra dimulai dari pemilihan induk. Induk yang dipijah
sebaiknya dipilih dari kelompok ikan yang gesit, sehat, dan responsif terhadap pakan.
Adapun langkah membudidayakan ikan neon tetra, antara lain:
1. Tebar Induk
Siapkan 2 akuarium dan tebar 200 ekor induk ikan neon tetra per akuarium. Pisahkan
pemeliharaan induk jantan dan betina. Siapkan juga air steril dengan keasaman sekitar
6,4. Letakkan akuarium pada daerah gelap dengan suhu sekitar 20 derajat Celsius.
2. Pemijahan
Gunakan air steril untuk pemijahan dan diamkan kurang lebih 1-2 minggu.
Manfaatkan tawas dan air rendaman kayu asam dalam beberapa tetes untuk proses
disterilisasi. Diamkan 2-3 hari. Kemudian, masukkan induk yang siap dipijah. Selama
proses ini, beri makan ikan cukup dengan jentik nyamuk. Pemijahan biasanya
berlangsung malam hari selama 3-4 jam. Setelah itu, letakkan induk di akuarium.
3. Perawatan
Perawatan Telur Ikan Neon Tetra :
Jangan biarkan telur terkena sinar matahari. Setelah 24 jam, telur akan menetas.
Beri pakan berupa MGO (Malachite Green Oxalate) 0,01 mg/lt air. Jika sudah
berumur 3 hari, beri nauphli artemia atau rotifera.
Perawatan Anak Ikan Neon Tetra :
Larva bisa kamu pindahkan dalam akuarium dengan ukuran 100 cm x 50 cm x 40 cm
setelah berumur 7-10 hari. Beri pakan kutu air maupun cacing rambut setiap 2 kali per
hari. Ganti air sekitar 5-7 hari sekali, caranya dengan disipon. Ikan neon tetra
membutuhkan pemeliharaan sekitar 25 hari hingga mencapai ukuran 1 cm.
11
Proses pembibitan pada budidaya cabai adalah berikut ini:
-Setelah benih telah berkecambah atau berumur 10-14 hari, pindahkan benih ke
tempat pembibitan berupa polybag ukuran 8 x 9 cm yang sudah diberi campuran
tanah, pasir, dan pupuk kandang. Bisa juga menggunakan bumbungan dari bahan
daun pisang sebagai wadahnya. Rasio tanahnya adalah 2:1 antara campuran tanah dan
pupuk kandang, 1/3 dari volume polybag.
-Ketika menanam bibit di bumbungan, tekan tanah di sekitar akar tanaman agar
sedikit padat dan bibir berdiri tegak.
-Letakkan bibit di tempat teduh dan siram secukupnya.
4. Penanaman di Lapangan
Menyiapkan bedengan yang dicampur dengan pupuk kandang. Jika pH tanah rendah
(4-5), lakukan pengapuran terlebih dahulu. Hal ini dilakukan bersamaan dengan
pembuatan bedengan dan kapur disebar, diaduk rata, dan dibiarkan tiga minggu.
Semprotkan larutan pupuk hayati secara merata sebanyak 2 liter per hektar.
Tutup bedengan dengan mulsa plastik.
Menggunakan kaleng yang diberi arang untuk melubanginya.
Pindahkan bibit ke dalam lubang tanam secara hat-hati.
5. Penanaman
Tahap selanjutnya dalam budidaya cabai adalah penanaman. Berikut ini rinciannya:
-Pilih bibit cabai yang tumbuh segar, daun berwarna hijau, dan tidak terkena hama.
-Tanam bibit di bagian tengah polybag penanaman. Wadahnya perlu dibuka terlebih
dahulu sebelum ditanam dan pastikan agar akar tidak lepas. Media tanah dapat
ditambahkan hingga mencapai 2 cm dari bibir polybag.
-Padatkan permukaan media tanah dan siram dengan air.
Letakkan di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung.
6. Pemeliharaan Penyiraman
Pemeliharaan dapat dilakukan dengan penyiraman secukupnya demi menjaga
kelembapan tanah. Berikan pupuk kimia 7 hari setelah penanaman dengan 5 gr SP 36,
2 gr KCl, dan 1/3 bagian dari campuran 2 gr Urea dan 5 gr ZA per tanaman,
sedangkan 2/3 bagiannya untuk pupuk susulan. Setelah tiga hari, Anda dapat
menyiramnya dengan larutan pupuk hayati berdosis 10 ml : 1 liter air.
F. Manfaat
12
Manfaat memelihara ikan hias bagi kesehatan selanjutnya adalah membantu
mengurangi stres. Setiap orang pada umumnya akan mudah merasa jenuh saat
menerima pekerjaan yang terlalu menumpuk. Dengan memelihara ikan hias,
maka pikiran bisa menjadi lebih tenang dan membantu memperbaiki suasana hati.
Sebab, ikan hias memiliki warna yang indah dan bisa membuat orang bahagia.
3. Menurunkan Tekanan Darah
Manfaat memelihara ikan hias bagi kesehatan juga dapat membantu
menurunkan tekanan darah. Oleh sebab itu, para penderita hipertensi bisa
mencoba memelihara ikan hias di rumah. Sebab, akuarium dapat menciptakan
suasana tenang melalui aliran airnya dan warna ikan hias yang cantik.
4. Menormalkan Detak Jantung
Menormalkan detak jantung juga termasuk salah satu manfaat memelihara
ikan hias bagi kesehatan tubuh. Masalah jantung biasanya diakibatkan oleh aliran
darah yang kurang lancar. Dengan memelihara ikan hias dan melihat ke
akuarium, maka tubuh akan menjadi lebih rileks serta tenang, sehingga detak
jantung akan normal kembali.
5. Meningkatkan Konsentrasi
Manfaat memelihara ikan hias untuk kesehatan yang terakhir adalah
membantu meningkatkan konsentrasi serta kreativitas seseorang. Saat menata
akuarium, biasanya setiap orang akan mendesainnya dengan cantik, mulai dari
penataan tanaman hingga bebatuan. Hal ini tentu saja dapat menstimulasi otak
agar lebih fokus dan meningkatkan kreativitas.
13
Ikan menjadi makanan sehat yang baik untuk menjaga kesehatan otot. Manfaat ini
berkat kandungan kalsium yang sangat penting dalam proses pembekuan darah dan
kesehatan otot, termasuk otot jantung.
Selain kalsium, kandungan fosfor pada nila juga mendukung kesehatan tulang dan
gigi. Inilah sebabnya, rutin mengonsumsi ikan nila dapat membantu mencegah
osteoporosis dan menjaga kepadatan tulang.
5. Menjaga kesehatan kulit dan mencegah penuaan dini
Kandungan asam lemak omega-3 dalam ikan nila membantu menjaga kelembapan
kulit, mengurangi peradangan, dan memperbaiki kondisi kulit kering serta gatal.
Selain itu, selenium pada ikan ini bekerja dengan menstimulasi vitamin E dan C
yang bermanfaat bagi kesehatan kulit.
Jenis antioksidan ini membantu mencegah kerusakan sel akibat paparan radikal
bebas. Dengan begitu, munculnya tanda penuaan seperti keriput, kulit kendur, garis
halus, dan bercak hitam bisa dicegah.
6. Ikan nila menjaga kesehatan mata
Studi dalam Frontiers in Nutrition menyebutkan bahwa vitamin A, terutama dalam
bentuk retinoid dan provitamin karotenoid mempunyai banyak fungsi penting
dalam tubuh, termasuk mata dan sistem kekebalan.
Faktanya, ikan nila mengandung vitamin A yang menjaga fungsi penglihatan
sekaligus mencegah penyakit mata. Contohnya degenerasi makula dan rabun senja.
7. Meningkatkan kualitas tidur
Manfaat lain mengonsumsi ikan nila secara teratur adalah membantu meningkatkan
kualitas tidur. Ini berkat adanya kandungan DHA yang dapat merangsang
pembentukan hormon melatonin. Hormon tersebut berfungsi untuk meningkatkan
kualitas tidur.
Melatonin bekerja dengan membantu tubuh mempersiapkan diri untuk tidur.
Hormon ini mengirimkan sinyal ke otak sehingga tubuh menjadi lebih rileks dan
lebih cepat mengantuk.
8. Ikan nila membantu menurunkan berat badan
Sedang menjalani diet untuk menurunkan berat badan? Kamu bisa memilih ikan
nila sebagai salah satu menu harian. Ikan ini mengandung protein dan lemak sehat
yang bisa membantu membuat perut terasa kenyang lebih lama.
Selain itu, kandungan asam lemak omega-3 pada nila dapat meningkatkan
metabolisme tubuh sehingga membantu menurunkan kadar lemak. Oleh karena itu,
proses diet yang kamu jalani akan memberikan hasil yang lebih cepat.
9. Mengurangi depresi dan stres
Faktanya, ikan nila memiliki dampak positif pada kesehatan mental. Salah satunya
membantu mengurangi depresi dan stres. Ini berkat asam lemak omega-3 dalam
ikan yang membantu memperbaiki fungsi otak. Selain itu, nutrisi tersebut bekerja
dengan menstabilkan mood atau suasana hati.
10. Meningkatkan kekebalan tubuh
Protein, vitamin, dan mineral dalam ikan nila efektif untuk meningkatkan sistem
kekebalan. Protein bekerja dengan membangun dan memperkuat sel serta jaringan
14
tubuh. Sementara itu, vitamin dan mineralnya memaksimalkan kerja sistem
kekebalan tubuh
1. Kegelisahan
Pada tahap awal, satu-satunya gejala yang mungkin timbul adalah kegelisahan,
terutama di malam hari. Seringkali hal pertama yang diperhatikan oleh pemilik
adalah ikan yang terkena dampak tidak lagi berkumpul dengan ikan lainnya—
sebuah tanda jelas bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Lambat laun, aktivitas
berenang menjadi semakin tidak menentu, dan terlihat jelas bahwa kondisi ikan
sedang tidak baik.
2. Hilangnya Warna
Ketika penyakit ini berkembang, jaringan otot yang terkena mulai berubah
menjadi putih, umumnya dimulai pada pita warna dan area sepanjang tulang
belakang. Ketika jaringan otot tambahan terpengaruh, warna pucat meluas.
3. Kista
Kista sering kali mulai terbentuk di otot ikan saat parasit menginfeksi area
tersebut. Bukan hal yang aneh jika tubuh tampak menggumpal karena adanya
kista tersebut.
4. Kesulitan Berenang
Kerusakan pada otot dapat menyebabkan tulang belakang melengkung atau
berubah bentuk sehingga menyebabkan ikan kesulitan berenang. Karena ototlah
yang paling terkena dampaknya, bahkan mereka yang tidak memiliki tulang
belakang melengkung pun dapat mengalami gangguan pergerakan.
5. Infeksi Sekunder
Kembung pada tubuh atau pembusukan pada sirip (terutama sirip ekor) tidak
jarang terjadi. Namun, kondisi ini disebabkan oleh infeksi sekunder dan bukan
akibat langsung dari penyakit itu sendiri.
1. Penyakit Gatal
Penyakit gatal merupakan penyakit yang paling umum menyerang berbagai
jenis ikan, termasuk juga ikan nila. Ikan nila yang terserang penyakit gatal dapat
anda ketahui dengan melihat perilakunya.
Ikan nila yang terkena penyakit gatal akan sering menggosokkan badannya ke
dinding kolam supaya bisa menghilangkan gatal. Jika terus dilakukan, maka
tubuh ikan nila bisa mengalami luka.
Penyebab dari penyakit gatal ini adalah air kolam yang sangat kotor dengan
tingkat kepadatan ikan nila yang cukup tinggi.
2. Saprolegniasis
15
Saprolegniasis merupakan salah satu jenis penyakit yang disebabkan oleh
jamur Saprolegnia sp yang biasa menyerang ikan nila. Artinya, penyakit yang
satu ini bisa dinamakan ikan nila jamuran. Gejala penyakit jamur pada ikan nila
antara lain adalah munculnya bercak putih pada beberapa bagian tubuh ikan
nila.
Penyebab ikan nila berjamur adalah air kolam yang sangat kotor. Jamur ini
juga dapat berkembang dengan sangat cepat pada kolam dengan suhu air
yang terlampau tinggi. Meski terlihat tidak berbahaya, penyebab ikan nila
jamuran ini bisa mengganggu pertumbuhan ikan nila. Karena itu, anda harus
mengetahui cara menghilangkan jamur pada ikan nila.
Cara mengatasi jamur pada ikan nila yang dapat anda lakukan pertama
adalah memisahkan ikan nila yang jamuran terlebih dahulu. Jamur ini dapat
menular dengan sangat cepat pada ikan nila yang masih sehat.
Cara menghilangkan jamur pada kulit ikan nila yang selanjutnya bisa anda
lakukan adalah merendam ikan nila tersebut di air garam. Biarkan terlebih
dahulu selama 24 jam untuk mengatasi jamur pada ikan nila secara efektif.
Cara mengatasi ikan nila jamuran memang tidaklah sulit. Air garam sudah
cukup sebagai cara mengatasi ikan nila jamuran. Cara mengobati jamur pada
ikan nila memang tidak sulit, tetapi ada baiknya anda mencegah penyakit ini
dengan melakukan sanitasi air kolam yang baik.
3. Epistyls spp
Penyakit yang satu ini disebabkan oleh parasit yang membuat badan ikan nila
berubah warna menjadi cokelat kemerahan. Ikan nila yang terserang penyakit ini
juga umumnya menjadi stress dan malas berenang.
4. Aeromonas
Kalau penyakit ini bisa menyebabkan ikan nila berubah menjadi pucat
kemerahan dan mengalami pendarahan, terutama pada bagian anus. Pada kasus
yang sudah sangat parah, hati dan ginjal ikan nila juga akan mengalami
pendarahan.
5. Bintik Putih
Sesuai namanya, penyakit bintik putih akan menyebabkan munculnya bintik
putih pada ikan nila. Kebanyakan ikan nila juga akan menggosokkan badannya
ke dinding kolam karena merasa gatal. Penyebab dari penyakit ini juga adalah
jamur pada ikan nila.
6. Lernea
Lernea merupakan salah satu jenis cacing parasit yang akan menghisap darah
ikan nila. Biasanya luka dari serangan cacing ini akan menyebabkan penyakit
jamur. Ikan nila yang mendapati serangan cacing akan malas berenang dan lebih
sering berada di atas permukaan air.
7. Pseudomonas
Penyakit yang satu ini juga merupakan infeksi bakteri yang sama
seperti aeromonas dengan gejala yang hampir sama pula. Biasanya serangan
16
bakteri pseudomonas akan menyebabkan bagian yang mengalami pendarahan
menjadi borok.
8. Tilapia Lake Virus
Penyakit yang disebabkan oleh virus ini akan membuat ikan nila berubah warna
menjadi hitam dengan kornea mata yang mengecil. Tingkat kematian karena
virus pada ikan nila cukup tinggi. Biasanya ikan nila yang mengalami penyakit
ini akan melemah dengan sangat cepat.
H. Perbanyakan
Perbanyakan ikan Neon Tetra dapat dilakukan dengan beberapa metode, termasuk
pemijahan di dalam akuarium. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk
memperbanyak ikan Neon Tetra:
17
- Setelah telur menetas, berikan makanan berukuran sangat kecil, seperti infusoria
atau pakan serbuk, kepada larva.
7. Perawatan Lanjutan:
- Setelah beberapa minggu, larva akan tumbuh menjadi fry yang lebih besar.
Pindahkan mereka ke akuarium yang lebih besar dan berikan makanan yang sesuai
dengan ukuran mereka.
- Pemeliharaan yang baik dan pemantauan terus-menerus diperlukan untuk
memastikan perkembangan yang sehat.
Perbanyakan ikan nila bisa dilakukan melalui beberapa metode, termasuk cara alami
seperti pemijahan di dalam akuarium. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk
memperbanyak ikan nila:
1. Pemilihan Indukan:
- Pilih ikan nila yang sehat dan matang seksual. Biasanya, ikan nila yang sudah
mencapai ukuran tertentu dan sudah matang reproduksi lebih baik untuk dipilih
sebagai indukan.
- Pastikan ada kombinasi yang seimbang antara jantan dan betina untuk
meningkatkan peluang pemijahan.
2. Persiapan Akuarium Pemijahan:
- Siapkan akuarium pemijahan yang sesuai dengan kebutuhan ikan nila. Akuarium
ini sebaiknya memiliki kondisi air yang mirip dengan akuarium utama.
- Tambahkan tanaman air atau benda-benda tertentu sebagai tempat
persembunyian dan tempat meletakkan telur.
3. Pengaturan Kondisi Air:
- Pastikan kondisi air sesuai dengan preferensi ikan nila. Suhu air yang optimal
untuk pemijahan biasanya berkisar antara 24-28°C.
- Jaga agar parameter air seperti pH dan kekerasan air berada dalam rentang yang
sesuai.
4. Proses Pemijahan:
- Ikan nila cenderung memijah pada pagi hari. Pemijahan biasanya dimulai dengan
ritual tarian atau gerakan khusus antara jantan dan betina.
- Jantan dan betina dapat melepaskan telur dan sperma ke tempat yang telah
disiapkan sebelumnya.
5. Penjagaan dan Pemeliharaan Telur:
- Setelah pemijahan, pindahkan indukan ke akuarium utama untuk mencegah
pemangsaan telur oleh indukan.
- Telur nila yang menempel pada substrat dapat dibiarkan di dalam akuarium
pemijahan atau dipindahkan ke akuarium inkubator khusus.
6. Pemeliharaan Larva:
18
- Setelah telur menetas, perhatikan perkembangan larva (fry). Pindahkan larva ke
akuarium yang lebih besar seiring pertumbuhan mereka.
- Berikan makanan yang sesuai untuk larva, seperti pakan serbuk atau infusoria,
hingga mereka cukup besar untuk menerima makanan berukuran lebih besar.
7. Pemeliharaan Lanjutan:
- Selama beberapa minggu pertama, berikan perhatian khusus terhadap kesehatan
dan kebersihan air di akuarium pemijahan.
- Monitor pertumbuhan ikan dan pastikan mereka mendapatkan makanan yang
cukup untuk mendukung perkembangan yang sehat.
I. Biaya Kegiatan
19
Meskipun ikan Neon Tetra dapat menjadi pilihan yang menarik untuk budidaya di
dalam akuarium, ada beberapa kesulitan atau hambatan yang mungkin dihadapi oleh
pemelihara. Berikut adalah beberapa masalah yang umumnya dapat terjadi:
Budidaya ikan nila dapat melibatkan beberapa kesulitan atau hambatan. Berikut
adalah beberapa masalah umum yang bisa dihadapi oleh petani ikan nila:
1. Penyakit:
20
- Ikan nila rentan terhadap beberapa jenis penyakit, seperti infeksi bakteri, parasit,
dan jamur. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian massal jika tidak ditangani
dengan cepat dan efektif.
2. Kualitas Air yang Buruk:
- Kualitas air yang buruk dapat menjadi hambatan serius dalam budidaya ikan nila.
Tingginya tingkat amonia, nitrit, atau nitrat, serta pH yang tidak stabil, dapat
menyebabkan stres dan penyakit pada ikan.
3. Overfeeding dan Polusi Lingkungan:
- Memberikan pakan berlebihan atau tidak efisien dapat menyebabkan penumpukan
sisa pakan di dasar kolam. Ini dapat menyebabkan polusi air dan memicu masalah
kualitas air.
4. Pemilihan Benih yang Tidak Baik:
- Pemilihan benih ikan yang buruk dapat mengakibatkan pertumbuhan yang tidak
seragam dan masalah kesehatan dalam populasi ikan.
5. Perubahan Suhu yang Tidak Terkendali:
- Perubahan suhu yang tiba-tiba atau ekstrem dapat menyebabkan stres pada ikan
nila. Ini dapat terjadi karena perubahan cuaca atau faktor lain yang mempengaruhi
suhu air.
6. Pemangsa:
- Pemangsa seperti burung, kucing, atau serangga air dapat menjadi ancaman bagi
ikan nila, terutama pada tahap awal pertumbuhan.
7. Kesulitan dalam Mencapai Kepadatan Ideal:
- Menjaga kepadatan ikan yang optimal dalam kolam bisa menjadi tantangan.
Kepadatan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan persaingan makanan dan stres,
sedangkan kepadatan yang terlalu rendah dapat membuat proses budidaya kurang
efisien.
8. Biaya Operasional yang Tinggi:
- Operasional budidaya ikan nila, termasuk pakan, pemeliharaan kolam, dan
pengelolaan kualitas air, bisa memerlukan biaya yang signifikan. Ini dapat menjadi
hambatan terutama untuk petani kecil atau usaha budidaya dengan modal terbatas.
9. Pasar dan Harga Jual:
- Fluktuasi harga ikan nila di pasar dapat memengaruhi profitabilitas budidaya.
Faktor-faktor seperti penawaran dan permintaan, serta persaingan dengan ikan lain,
dapat mempengaruhi harga jual ikan nila.
10. Perubahan Lingkungan dan Bencana Alam:
- Perubahan iklim, banjir, atau bencana alam lainnya dapat mengancam keberlanjutan
budidaya ikan nila. Hal ini dapat mempengaruhi kondisi kolam dan kesejahteraan
ikan.
Pemantauan rutin, manajemen yang baik, dan penanganan cepat terhadap masalah
yang muncul dapat membantu mengatasi sebagian besar hambatan ini dalam budidaya
ikan nila. Tetap konsultasi dengan ahli perikanan atau ahli budidaya ikan untuk
mendapatkan panduan lebih lanjut.
21
BAB 3
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
B. Saran
22
DAFTAR PUSAKA
utm_source=Desktop&utm_medium=copy-to-clipboard&shareID=j5f3K9S45ekL
seller/ciri-dan-karakteristik-ikan-nila/
cara-budidaya-ikan-neon-tetra-bagi-pemula-di-akuarium-20FUIlQLNYd
https://www.sumbarprov.go.id/home/news/1120--cara-budidaya-ikan-nila
manfaat-memelihara-ikan-hias-bagi-kesehatan-tubuh-20WXLkdHhUS
bergizi-ini-10-manfaat-ikan-nila-bagi-kesehatan
23
Lestari, Vivi. 2022. “waspada penyakit ikan nila !” https://www.thesprucepets.com/neon-
tetra-disease-1378484
LAMPIRAN – LAMPIRAN
24
25