Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH RESUME JURNAL

MATA KULIAH PENGANTAR AGRIBISNIS PERIKANAN


(Pengembangan Agribisnis dan Faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan sistem Agribisnis)

Dosen:

Bapak Dr. Ir. Agus Tjahjono, MS.

Disusun Oleh:

Kelompok 9

1. Sherly Cleodora Elshada M01 (235080100111001)

2. Amalia Prasetyani Putri M01 (235080100111013)

3. Maya Anindya Maheswari L. M01 (235080100111015)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2024

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Resume Jurnal ini sebagai tugas
untuk memenuhi nilai dari mata kuliah Pengantar Agribisnis Perikanan mengenai
Pengembangan Agribisnis dan Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan sistem
Agribisnis.

Kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak terkait yang sudah membantu sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah ini dengan tepat waktu dan tidak terlambat.
Kami sebagai penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Dalam makalah ini, kami akan membahas Pengembangan Agribisnis dan Faktor-faktor
yang mempengaruhi keberhasilan sistem Agribisnis. Kami berharap makalah ini dapat
memberikan wawasan yang bermanfaat dan menjadi referensi yang berguna bagi
pembaca.

Malang, 19 Februari 2024

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pembangunan perikanan sebagai bagian dari pembangunan pertanian dan


pembangunan nasional, diarahkan untuk mendukung tercapainya tujuan dan cita-cita
luhur bangsa Indonesia dalam mewujudkan suatu masyarakat adil dan merata, materil dan
spiritual, berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Perikanan mempunyai
peranan yang cukup penting, terutama dikaitkan dengan upaya meningkatkan kualitas
dan kuantitas produksi perikanan yang diarahkan untuk meningkatkan pendapatan dan
taraf hidup nelayan, menghasilkan protein hewani dalam rangka memenuhi kebutuhan
pangan dan gizi, meningkatkan ekspor, menyediakan bahan baku industri, memperluas
lapangan kerja dan kesempatan berusaha, serta mendukung pembangunan wilayah
dengan tetap memperhatikan kelestarian dan fungsi lingkungan hidup.
Subsektor perikanan merupakan salah satu sumber pertumbuhan baru
perekonomian mengingat prospek pasar, baik dalam negeri maupun internasional cukup
cerah. Permintaan dalam negeri komoditas perikanan semakin meningkat disebabkan
oleh karena semakin meningkatnya penduduk, perekonomian semakin membaik dan
semakin tingginya kesadaran akan gizi.
Perikanan modern pada dasarnya merupakan suatu pembangunan perikanan yang
berorientasi agribisnis. Sasaran akhir dari pembangunan perikanan keseluruhan adalah
meningkatkan pendapatan sekaligus kesejahteraan bagi para n elayan. Untuk mencapai
sasaran tersebut, diperlukan langkah-langkah atau strategi pembangunan perikanan yang
mengutamakan keterpaduan baik dalam lingkup lintas sektor, antar sektor maupun
wilayah. Dengan pendekatan tersebut, diharapkan dapat terwujud suatu pembangunan
perikanan yang mantap dan efisien di dalam menunjang pembangunan yang
berkelanjutan. Pembangunan perikanan semacam itu tidak lain adalah usaha pengentasan
kemiskinan dan pengembangan wilayah pesisir dengan pemanfaatan berbagai
sumberdaya yang tersedia, melalui peningkatan produktivitas perikanan serta nilai
tambah, dengan orientasi agribisnis.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mendapatkan pemahaman yang luas tentang
berbagai pihak yang berperan penting dalam pengembangan sektor agribisnis perikanan,
termasuk pemerintah, petani dan peternak ikan, pelaku usaha, akademisi, lembaga riset
dan pengembangan, dan masyarakat luas. Selain itu, tujuan lain adalah untuk
menekankan betapa pentingnya bagi pihak-pihak tersebut untuk bekerja sama dan bekerja
sama satu sama lain untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, dan produktivitas daratan.
Tujuan berikutnya juga Untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
agribisnis perikanan.

BAB 2
PEMBAHASAAN
2.1 RESUME JURNAL 1

Bab Pembahasan : Pihak-pihak yang berkaitan dengan agribisnis perikanan dalam


Pembangunan perikanan
Judul Jurnal : Strategi Pengembangan Agroindustri Perikanan Laut Di Kabupaten
Tuban
Pembuat Jurnal : Cholid Fatih
Jenis Jurnal : Journal of Social and Agricultural Economics
Tahun Jurnal : 2010
Volume dan Halaman : Vol. 4, No 3, Hal. 77-88
Fatih, C. (2010). Strategi pengembangan agroindustri perikanan laut di Kabupaten Tuban.
JSEP (Journal of Social and Agricultural Economics), 4(3), 77-88.

Latar belakang :
Pengembangan agroindustri perikanan laut di Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten
Tuban. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor pendorong dan
penghambat dalam pengembangan agroindustri perikanan laut serta memberikan solusi
dan aktivitas investasi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sektor tersebut.

Tujuan penelitian :
Mengidentifikasi model dan strategi pengembangan agroindustri perikanan laut di
Kabupaten Tuban, khususnya di Kecamatan Tambakboyo. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis faktor pendorong dan penghambat dalam pengembangan agroindustri
perikanan laut, serta menyusun strategi pengembangan yang dapat meningkatkan sektor
tersebut. Metode analisis data yang digunakan meliputi Force Field Analysis untuk
mengidentifikasi faktor kunci keberhasilan dalam pengembangan agroindustri perikanan
laut.

Metode penelitian :
Disproportionate Random Sampling untuk pengambilan sampel agroindustri
penangkapan ikan dan agroindustri perikanan laut. Sampel diambil sebanyak 15% dari
populasi, dengan pertimbangan bahwa jenis sampel homogen, yaitu agroindustri rumah
tangga yang menggunakan peralatan dengan teknologi sederhana, berskala kecil, dan
bersifat musiman. Selain itu, dalam analisis data digunakan Force Field Analysis (FFA)
untuk mengidentifikasi faktor pendorong dan penghambat dalam pengembangan
agroindustri perikanan laut.
Keunggulan jurnal:
penggunaan metode Disproportionate Random Sampling dalam pengambilan sampel
agroindustri perikanan laut. Metode ini memungkinkan peneliti untuk mengambil sampel
yang representatif dari populasi dengan pertimbangan yang jelas terhadap homogenitas
sampel yang diambil. Selain itu, penggunaan Force Field Analysis (FFA) dalam analisis
data juga menjadi kelebihan jurnal ini karena dapat membantu mengidentifikasi faktor
pendorong dan penghambat secara sistematis dalam pengembangan agroindustri
perikanan laut.

Kekurangan isi jurnal :


Kurangnya pembahasan mendalam mengenai potensi dampak negatif dari pengembangan
agroindustri perikanan laut di Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban. Meskipun
faktor pendorong dan penghambat telah diidentifikasi, belum ada analisis yang mendalam
mengenai potensi dampak lingkungan, sosial, atau ekonomi dari sektor pengembangan
ini. Selain itu, jurnal ini juga tidak memberikan cukup detail mengenai metodologi
penelitian yang digunakan, seperti proses pengambilan sampel yang lebih rinci atau
informasi analisis statistik yang mendukung temuan penelitian

Hasil penelitian :
Pengembangan agroindustri perikanan laut di Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten
Tuban, dinilai positif karena faktor pendorong lebih dominan daripada faktor
penghambat. Faktor pendorong utama meliputi kekayaan komoditas laut yang melimpah
dan beragam, kemudahan pengolahan, peluang ekspor, dan permintaan pasar yang luas.
Namun, terdapat beberapa faktor penghambat seperti penggunaan perahu tradisional,
kurangnya dukungan IPTEK, mahalnya alat tangkap modern, dan ketergantungan pada
musim dan cuaca. Dalam analisis medan kekuatan (FFA), disusun rencana
pengembangan agroindustri perikanan laut di Kecamatan Tambakboyo yang meliputi
berbagai jenis usaha seperti agroindustri penangkapan ikan laut, pengeringan ikan,
kerupuk ikan, dan pengasapan ikan. Rancangan ini diharapkan dapat mendorong
pertumbuhan sektor agroindustri perikanan laut di wilayah tersebut. Selain itu, penelitian
juga menyarankan beberapa langkah untuk mendukung pengembangan agroindustri
perikanan laut, seperti memberikan rangsangan bagi kelompok usaha agroindustri melalui
kredit, bimbingan dan pelatihan bagi anggota kelompok usaha, serta pentingnya adanya
jasa pemeliharaan seperti lembaga keuangan, infrastruktur, koperasi, dan investor.
dengan demikian, hasil penelitian ini memberikan gambaran tentang potensi dan
tantangan dalam pengembangan agroindustri perikanan laut di Kecamatan Tambakboyo,
serta memberikan rekomendasi strategi untuk meningkatkan sektor tersebut.
Kesimpulan:
Pengembangan agroindustri perikanan laut di Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten
Tuban memiliki potensi yang positif untuk dikembangkan. Faktor pendorong dalam
pengembangan agroindustri perikanan laut lebih dominan dibandingkan faktor
penghambat, sehingga sistem memiliki potensi untuk pertumbuhan dan pengembangan
yang lebih baik. Strategi pengembangan yang disarankan meliputi pembangunan
kerjasama jaringan, pembentukan klinik agribisnis, forum agribisnis, sub terminal
agribisnis, perbaikan fasilitas dan infrastruktur, serta dukungan pemerintah. Dukungan
pemerintah, lembaga keuangan, infrastruktur, koperasi, dan investor juga dianggap
penting dalam keberhasilan pengembangan sektor agroindustri perikanan laut ini. Selain
itu, pembentukan jaringan kelembagaan yang efektif juga diperlukan untuk mewujudkan
kawasan agribisnis terpadu.

2.2 RESUME JURNAL 2

Bab Pembahasan : Pihak-pihak yang berkaitan dengan agribisnis perikanan dalam


pembangunan perikanan
Judul Jurnal : Pengembangan Agribisnis Terpadu di Sektor Perikanan
Pembuat Jurnal : Umar Zainal Abidin
Jenis Jurnal : Jurnal inovasi
Tahun Jurnal : 2011
Volume dan Halaman : Vol. 8, No 4.
Umar, Z. A. (2011). PENGEMBANGAN AGRIBISNIS TERPADU DI SEKTOR
PERIKANAN (Suatu Tinjauan Evaluasi dan Strategi Kebijakan). Jurnal Inovasi, 8(04).

Latar belakang :
Jurnal tersebut membahas tentang pengembangan agribisnis terpadu dalam bidang
perikanan, dengan fokus pada keberlanjutan sistem agribisnis dan pentingnya kemitraan
serta hubungan manajerial yang tepat dalam meningkatkan pendapatan dan mutu
kehidupan. Dalam konteks ini, evaluasi formal dilakukan untuk mengevaluasi kebijakan
perikanan yang telah diterapkan, dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi, keadilan,
dan insentif untuk perbaikan di sektor perikanan. Penulis juga menyoroti pentingnya
sosialisasi kemitraan secara transparan sebagai langkah awal dalam strategi
pengembangan kemitraan yang lebih operasional. Selain itu, jurnal tersebut menekankan
bahwa perikanan di Indonesia memiliki potensi besar dari segi sumber daya manusia,
ilmu dan teknologi, organisasi dan manajemen, serta modal, yang dapat menjadi peluang
usaha agribisnis yang menjanjikan nilai tambah.

Tujuan penelitian:
Untuk mengkaji dan menganalisis pengembangan agribisnis terpadu di sektor perikanan,
dengan fokus pada keberlanjutan sistem agribisnis, pentingnya kemitraan, evaluasi
kebijakan, serta faktor-faktor strategis yang perlu diperhatikan dalam pengembangan
agribisnis tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi dan solusi
dalam meningkatkan efisiensi, keadilan, dan kesejahteraan dalam sektor perikanan
melalui pendekatan agribisnis yang terintegrasi.

Metode penelitian :
Evaluasi formal dan evaluasi semu. Evaluasi formal menggunakan metode deskriptif
untuk menghasilkan informasi yang valid dan cepat dipercaya mengenai hasil kebijakan,
dengan tujuan untuk mengevaluasi hasil tersebut berdasarkan tujuan program kebijakan
yang telah diumumkan secara formal. Sementara itu, evaluasi semu juga menggunakan
metode deskriptif untuk menghasilkan informasi yang valid mengenai hasil kebijakan,
tanpa menanyakan tentang manfaat atau nilai dari hasil tersebut terhadap individu,
kelompok, atau masyarakat secara keseluruhan.

Keunggulan jurnal :
Menyajikan analisis mendalam mengenai pengembangan agribisnis terpadu di sektor
perikanan dengan fokus pada keberlanjutan sistem agribisnis, kemitraan, evaluasi
kebijakan, dan faktor-faktor strategis yang relevan. Jurnal ini memberikan rekomendasi
dan solusi yang dapat membantu meningkatkan efisiensi, keadilan, dan kesejahteraan
dalam sektor perikanan melalui pendekatan agribisnis yang terintegrasi.

Kelemahan jurnal :
Kurangnya penjelasan atau analisis mendalam mengenai dampak sosial, ekonomi, dan
lingkungan dari pengembangan agribisnis terpadu di sektor perikanan. Meskipun jurnal
tersebut memberikan rekomendasi dan solusi untuk meningkatkan efisiensi dan keadilan
dalam sektor perikanan, namun tidak terlalu mendalami dampak-dampak yang mungkin
timbul dari implementasi strategi agribisnis tersebut terhadap masyarakat, ekonomi, dan
lingkungan sekitar.

Hasil analisis :
Pengembangan agribisnis terpadu di sektor perikanan memerlukan kemitraan dan
hubungan manajerial yang tepat untuk memastikan dinamika dan keberlanjutan sistem
agribisnis. Kebijakan perikanan yang mengintegrasikan program kemitraan telah
memenuhi kriteria efisiensi, keadilan, dan insentif untuk perbaikan dalam meningkatkan
aktivitas pedesaan.

Pembahasan:
Potensi sumber daya pertanian, khususnya perikanan, memberikan kesempatan luas
untuk mengembangkan prinsip-prinsip keunggulan kompetitif dengan memperhatikan
wawasan agroekosistem dan wawasan lokalita/wilayah/regional. Ilmu dan teknologi juga
dianggap sebagai perangkat instrumental penting untuk meningkatkan produktivitas dan
efisiensi dalam pengembangan agribisnis di pedesaan. Selain itu, evaluasi kebijakan
perikanan dalam pengembangan agribisnis terpadu telah menunjukkan bahwa upaya
untuk meningkatkan keterkaitan antara subsistem perikanan dapat berjalan secara
berkelanjutan dengan tingkat efisiensi yang tinggi. Melalui pembinaan yang kontinu dan
pilot proyek yang sesuai dengan aturan kebijakan, diharapkan dapat mewujudkan usaha
perikanan yang berwawasan agribisnis. Dalam konteks pengembangan agribisnis terpadu,
penting untuk menyelenggarakan temu usaha dan temu kemitraan yang melibatkan
berbagai pihak terkait, seperti kontak tani nelayan, petugas perikanan, pengusaha
perikanan, dan pejabat pemerintah daerah. Dengan demikian, diharapkan dapat terbentuk
kemitraan usaha yang berkelanjutan dalam bidang penangkapan, budidaya, pemasaran,
dan pengolahan hasil perikanan.

Kesimpulan :
Pengembangan agribisnis terpadu di sektor perikanan merupakan strategi pembangunan
yang penting untuk menciptakan struktur perekonomian yang tangguh, efisien, dan
fleksibel. Evaluasi kebijakan perikanan diperlukan untuk menilai kinerja kebijakan dan
program yang telah dilakukan serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan di masa
depan. Dalam konteks pengembangan agribisnis perikanan, penting untuk
memperhatikan keberagaman dan karakteristik wilayah serta melibatkan perguruan tinggi
dan lembaga penelitian. Kemitraan antara pelaku ekonomi di pedesaan juga dianggap
penting untuk meredam ketimpangan. Sosialisasi yang transparan diperlukan untuk
mengembangkan kemitraan yang lebih operasional. Selain itu, penting untuk menerapkan
pendekatan terpadu yang utuh dalam pengembangan agribisnis perikanan, dengan
memperhatikan penanganan pasca panen, penyimpanan, pengolahan, pengangkutan, dan
pemasaran yang baik. Pembangunan pertanian dan perikanan berwawasan agribisnis
diharapkan dapat menjadi solusi untuk memenuhi permintaan pasar dan mencapai
kesejahteraan yang merata, dengan memperhatikan faktor strategis seperti lingkungan
strategis, permintaan pasar, sumberdaya, dan ilmu serta teknologi.
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pembangunan pertanian berwawasan agribisnis bukan lagi sekedar bertumpu pada


persoalan produksi semata-mata, akan tetapi lebih berwawasan kepada peningkatan
pendapatan dan mutu kehidupan yang lebih baik. Dengan demikian upaya penting
daripadanya adalah bagaimana sejauh mungkin menangkal ekses negatif yang
ditimbulkan oleh distorsi yang dapat ditimbulkan oleh ekonomi pasar. Kebijakan
Perikanan mengenai Pengembangan Agribisnis Terpadu telah memenuhi kriteria
efisiensi, keadilan (adanya program kemitraan), insentif untuk perbaikan yaitu dengan
adanya upaya untuk meningkatkan aktivitas pedesaan. Kebijakan Perikanan tersebut
disusun berdasarkan alur proses perencanaan pembangunan perikanan, yaitu telah
mengetahui situasi lingkungan dalam rangka pembangunan perikanan, misalnya telah
mengetahui permasalahan, dan peluang yang akan dihadapi dalam pembangunan
perikanan. Sehingga kebijakan yang dibuat telah mengacu kepada hasil analisa situasi
lingkungan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Fatih, C. (2010). Strategi pengembangan agroindustri perikanan laut di Kabupaten Tuban. JSEP (Journal

of Social and Agricultural Economics), 4(3), 77-88.

Umar, Z. A. (2011). PENGEMBANGAN AGRIBISNIS TERPADU DI SEKTOR PERIKANAN (Suatu

Tinjauan Evaluasi dan Strategi Kebijakan). Jurnal Inovasi, 8(04).

Anda mungkin juga menyukai