1
Correspondence Author:Email : alqamari@umsu.ac.id
4446 Jurnal Pertanian Agros Vol. 26 No.1, Januari 2024: 4445-4454
al.,2017). Kajian ini nantinya akan bermanfaat interpretasi data. Hal ini dikarenakan peneliti
dan sebagai acuan serta landasan kualitatif lebih menyukai pembahasan
berfikir bagi Dinas Perikanan Kabupaten/Kota masalah atau generalisasi penelitian. Pada
yang berada pada kawasan perairan danau penelitian kualitatif, bukan masalah atau
toba untuk melaksanakan pengembangan generalisasi penelitian yang lebih penting,
kegiatan perikanan budidaya yang berada melainkan pengujian teori.
pada wilayahnya masing-masing. Teori adalah gagasan (konsep)
defenisi-defenisi dan proposisi-proposisi
2. BAHAN DAN METODE yang berhubungan satu sama lain yang
Persiapan penelitian meliputi : (1) menunjukan fenomena yang sistematis
Koordinasi dengan instansi/lembaga terkait, dengan menetapkan hubungan antar variable
(2) penyamaan persepsi dan pembekalan dengan tujuan untuk menjelaskan dan
diantara sesama tim peneliti, (3) pengumpulan meramalkan fenomena. Pada penelitian
informasi wilayah pengusahaan perikanan di kuantitatif yang menjadi dasar penelitian
Perairan Danau Toba. Pengumpulan data yang untuk diuji, maka pada penelitian kualitatif,
dilakukan meliputi : survey sekunder, survey teori berfungsi sebagai “inspirasi dan
potensi lokasi dimasa yang akan datang dan perbandingan”. Mungkin peneliti terinspirasi
identifikasi hambatan/ permasalahan dari suatu teori yang kemudian menjadi
pemungutan di lapangan. kerangka berpikir peneliti dalam meng-
Pelaksanaan Kajian Status Pengusahaan capture suatu fenomena Atau ketika peneliti
perikanan di Perairan Danau Toba dilakukan menjelaskan dan membahas suatu
dengan metode survey dan wawancara. fenomena, peneliti teringat pada suatu teori
Survey lapangan dilakukan pada daerah- yang berkaitan dengan fenomena tersebut,
daerah yang sudah ditentukan berdasarkan maka ungkapkanlah.
daerah yang memiliki wilayah pengusahaan Penelitian kualitatif mengkaji
perikanan di perairan Danau Toba. Pada studi perspektif partisipan dengan strategi-strategi
lapang ini sekaligus dilakukan wawancara yang bersifat interaktif dan fleksibel.
kepada petani Keramba Jaring Apung (KJA) Penelitian kualitatif ditujukan untuk
dengan menggunakan kuisioner guna memahami fenomena-fenomena sosial dari
mendapatkan gambaran faktor Produksi sudut pandang partisipan. Dengan demikian
terhadap kondisi sosial ekonomi, terutama arti atau pengertian penelitian
pendapatan petani. Data yang diperoleh kualitatif tersebut adalah penelitian yang
Ditabulasi dan diolah menggunakan perangkat digunakan untuk meneliti pada kondisi objek
lunak komputer, Selanjutnya Data dianalisis. alamiah di sini peneliti merupakan instrumen
Data hasil analisis digunakan sebagai dasar kunci.
evaluasi terhadap pengusahaan perikanan di Selanjutnya data yang diperoleh
Perairan Danau Toba. dianalisis menggunakan SWOT. Analisis
Metodelogi yang digunakan dalam SWOT mampu membandingkan antara faktor
pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan eksternal Peluang dan Ancaman, dengan
pendekatan secara kualitatif (qualitative faktor internal Kekuatan dan Kelemahan
methode). Penelitian kualitatif merupakan (Saragih et al, 2021).
penelitian yang berusaha menemukan teori Analisis SWOT menghasilkan empat
yang berasal dari data. Oleh karena itu, teori kombinasi strategi Streghs Opportunities
yang digunakan dalam penelitian kualitatif (SO) adalah strategi yang menggunakan
sangat berpengaruh. Baik dimulai dari kekuatan untuk memanfaatkan peluang,
penemuan fenomena sampai pada simpulan. strategi Streghs Threats (ST) adalah strategi
Kenyataan di lapangan, penelitian kualitatif yang menggunakan kekuatan untuk
jarang memasukkan teori ke dalam mengatasi ancaman, strategi Weakneases
4448 Jurnal Pertanian Agros Vol. 26 No.1, Januari 2024: 4445-4454
tahun 2015), akan tetapi mengalami pada tahun 2013 dan meningkat menjadi
peningkatan yang cukup tinggi di Kabupaten 96.804,6 ton pada tahun 2014.
Humbang Hasundutan dan Dairi. Pada tahun 2015 produksi KJA
Peningkatan jumlah keramba di Kabupaten mengalami penurunan dari 96.804,6 pada
Humbahas dari Tahun 2014 sebesar 64 tahun 2014 menjadi sebesar 84.806,9 ton
menjadi 1.290 pada tahun 2015 dan pada tahun 2015. Jumlah total produksi
peningkatan juga terjadi pada kabupaten Keramba Jaring Apung (KJA) telah terjadi
Dairi sebesar 882 pada tahun 2014 menjadi penurunan pada Tahun 2015 sekitar 12 %
2.360 pada tahun 2015. dari Tahun 2014. Kondisi ini berbanding
Produksi ikan yang terdapat di lurung dengan menurunnya jumlah KJA pada
perairan danau toba saat ini sangat tahun 2015 dibanding tahun 2014.
mengalami peningkatan, hal tersebut terlihat Kabupaten yang memiliki produksi
dari total jumlah produksi pada Tahun 2015 kepemilikan Perusahaan/swasta yaitu
mencapai 84.806,9 ton yang bersumber dari Kabupaten Simalungun (PT.AN sebesar
Produksi Keramba Jaring Apung (KJA) milik 943,85 ton dan PT.SP 21.000 ton),
masyarakat sebanyak 29.806,9 ton, Produksi Kabupaten Toba Samosir (PT. AN 7.939,15
PT.AN sebesar 34.000 ton, dan produksi ton), dan kabupaten Samosir (PT.AN 25.117
PT.SP sebesar 21.000 ton. ton). Dari kedua perusahaan yang memiliki
Dari 7 (Tujuh) Kabupaten yang produksi KJA, bahwa PT. AN yang memiliki
memiliki Produksi Keramba Jaring Apung produksi terbesar sebanyak 34.000. Ton.
(KJA) yang berada pada kawasan perairan Salah satu faktor untuk pertumbuhan
Danau Toba , bahwa Kabupaten Simalungun ikan ialah pakan yang memadai dan
memiliki produksi terbesar sebanyak mencukupi secara komposisi, baik alami
39.847,3 ton yang bersumber dari produksi maupun buatan. Kecukupan Pakan sangat
masyarakat sebesar 17.903,45 ton, PT.AN mempengaruhi akan berkembangnya proses
sebesar 943,85 ton, dan PT.SP sebesar budidaya yang dilakukan oleh masyarakat,
21.000 ton. Sedangkan produksi terendah termasuk dalam hal ini masyarakat yang
terdapat pada Kabupaten Tapanuli Utara melakukan aktivitas usaha budidaya keramba
sebesar 29 Ton yang bersumber dari Produksi jaring apung di perairan Danau Toba.
KJA masyarakat. Manajemen pakan ikan merupakan
Pada Tahun 2015 produksi KJA salah satu faktor menentukan keberhasilan
terbesar terdapat pada kepemilikan PT. AN usaha budidaya ikan. Pakan merupakan unsur
sebesar 34.000 ton, selanjutnya Produksi terpenting dalam menunjang pertumbuhan
KJA kepemilikan masyarakat sebesar dan kelangsungan hidup ikan. Pakan
29.806,9 ton, dan Produksi KJA milik PT.SP berperan penting sebagai makanan yang
sebesar 21.000 ton. Dari tujuh Kabupaten, sangat dibutuhkan oleh ikan.
terlihat secara umum Produksi KJA berada Feed Convertion Ratio adalah suatu
pada kepemilikan masyarakat, kecuali pada 3 ukuran yang menyatakan ratio jumlah pakan
(tiga) Kabupaten yang memiliki produksi yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg
KJA yang berada pada kepemilikan ikan kultur. Nilai FCR=2 artinya untuk
Perusahaan/swasta. memproduksi 1 kg daging ikan dalam sistem
Produksi KJA pada tahun 2012 akuakultur maka dibutuhkan 2 kg pakan.
mengalami peningkatan dari tahun Semakin besar nilai FCR, maka semakin
sebelumnya yakni sebesar 42.912,4 ton pada semakin banyak pakan yang dibutuhkan
tahun 2011 menjadi 50.899,3 ton pada Tahun untuk memproduksi 1 kg ikan daging kultur.
2012. Pada tahun berikutnya produksi Budidaya ikan masyarakat di
semakin meningkat, yakni sebesar 82.835,8 kawasan perairan Danau Toba rata-rata FCR
sebesar 1,5 (FCR = 1,5). Dengan Jumlah
4452 Jurnal Pertanian Agros Vol. 26 No.1, Januari 2024: 4445-4454
Produksi ikan sebesar 84.806,9 ton maka 86,0 %. Kelangsungan hidup ikan ditentukan
kebutuhan pakan sebesar 84.806,9 ton X 1,5 oleh beberapa faktor, diantaranya kualitas air
(FCR) sehingga diperoleh hasil sebesar meliputi suhu, kadar amoniak dan nitrit,
127.210,35 ton pakan. oksigen yang terlarut, dan tingkat keasaman
Kelangsungan hidup adalah peluang (pH) perairan, serta rasio antara jumlah pakan
hidup suatu individu dalam waktu tertentu, dengan kepadatan (Sitorus, S, 2013). Tingkat
sedangkan mortalitas adalah kematian yang kelangsungan hidup ikan yang dibudidayakan
terjadi pada suatu populasi organisme yang di perairan danau toba rata-rata sebesar 80 %.
menyebabkan berkurangnya jumlah individu Dengan jumlah produksi sebesar 84.806,9 ton
di populasi tersebut. Tingkat kelangsungan maka jumlah benih yang diperlukan sebanyak
hidup akan menentukan produksi yang 106.008,625 ton.
diperoleh dan erat kaitannya dengan ukuran Nilai ekonomi merupakan aspek
ikan yang dipelihara. yang perlu diperhatikan dari kegiatan
Kelangsungan hidup benih aktivitas usaha apapun. Pada kegiatan
ditentukan oleh kualitas induk, kualitas telur, budidaya ikan di kawasan perairan danau
kualitas air serta perbandingan antara jumlah toba memiliki nilai ekonomi yang sangat
makanan dan kepadatannya. Padat tebar yang besar, dimulai dari nilai penjualan/beli benih,
terjadi dapat menjadi salah satu penyebab jual/beli pakan, jual/beli ikan segar, dan
rendahnya tingkat kelangsungan hidup suatu pemenuhan lapangan pekerjaan bagi
organisme, terlihat kecenderungannya bahwa masyarakat sekitar. Adapun hitungan rata-
makin meningkat padat tebar ikan maka rata nilai ekonomi yang diperoleh terdapat
tingkat kelangsungan hidupnya akan makin pada Tabel 2.
kecil (Tampubolon et al 2011).
Nilai tingkat kelangsungan hidup
ikan rata-rata yang baik berkisar antara 73,5-
Tabel 2. Perputaran Nilai Ekonomi dari Aktivitas Budidaya KJA di Danau Toba
No Jenis Nilai Jumlah Nilai Harga TOTAL
Ekonomi Satuan
1 Ikan Segar 84.806,9 ton Rp25.000,-/Kg Rp 2.120.172.500.000,-
Total Rp 4.028.327.750.000,-
Sumber : Data diolah, 2016
Perputaran nilai ekonomi rata-rata dari diperoleh dari aktivitas KJA sangat besar dan
aktivitas budidaya Keramba Jaring Apung memiliki nilai ekonomi yang sangat besar.
(KJA) sebesar Rp 4.028.327.750.000,- Guna optimalisasi kekuatan yang
dengan rincian ikan segar sebesar Rp dimiliki Danau Toba menjadi suatu hasil
2.120.172.500.000,-, pakan sebesar Rp yang optimal dan meminimalisir kelemahan
636.051.750.000,-, dan benih sebesar Rp dan ancaman untuk memperoleh peluang,
1.272.103.500.000,- . Dari uraian Tabel 2 maka dilakukan analisis SWOT. Analisis
terlihat bahwa potensi nilai ekonomi yang SWOT merupakan metode perencanaan
Analisis Strategi (M F Abdina, M Alqamari, R S Sitorus, N T M Br Kabeakan) 4453
cepat terkorosi. Pertumbuhan alga dalam Saragih, J. R., Lela, J., & Harmain, U.
perairan sangat cepat. (2021). Peran Subsektor Perikanan
6. Potensi nilai ekonomi yang diperoleh dari Dalam Pembangunan Wilayah Dan
aktivitas KJA sangat besar dan memiliki Strategi Pengembangannya Di
nilai ekonomi yang diperkirakan Kabupaten Dairi. Jurnal Ilmiah
mencapai 4.028.327.750.000,- Membangun Desa dan Pertanian
7. Perlu adanya pengaturan zonasi dan (JIMDP), 6(6), 221-229.
pengaturan skenario pengurangan jumlah Sitorus, S. W. (2013). Analisis Keberlanjutan
produksi ikan di perairan Danau Toba. Budidaya Udang Vaname
(Litopenaeus vannamei) dalam
DAFTAR PUSTAKA Pengembangan Kawasan
Gandhi, P., & Tanjung, D. (2022). Kelayakan MInapolitan di Beberapa Desa
Finansial dan Jaringan Sosial pada Kecamatan Pantai Cermin
Keramba Jaring Apung, Haranggaol, Kabupaten Serdang Bedagai
Danau Toba, Provinsi Sumatera Provinsi Sumatera Utara (Doctoral
Utara. Jurnal Akuatiklestari, 5(2), dissertation, Program Magister Ilmu
66-72. Lingkungan).
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2010. Suryanti, A., Sulistiono, S., Muchsin, I., &
Rencana Strategis Kementerian Kartamihardja, E. S. (2017). Habitat
Kelautan dan Perikanan 2010-2014. Pemijahan Dan Asuhan Ikan Bilih
Kementerian Kelautan dan Mystacoleucus padangensis (Bleeker,
Perikanan. Jakarta. 1852) di Sungai Naborsahan, Danau
Koeshendrajana, S. (2017). Kebijakan dan Toba, Sumatera Utara. BAWAL
Strategi Pengelolaan Perikanan Widya Riset Perikanan
Tangkap di Danau Toba Paska Tangkap, 9(1), 33-42.
Introduksi Ikan Bilih. Jurnal Tampubolon, Dewi Murni, Muchtar Ahmad
Kebijakan Perikanan Indonesia, 3(1), dan Nurmatias. 2011. Analisis
1-12. Finansial Usaha Perikanan yang
Mahulae, P. J. M. (2020). Perubahan Berbeda Pemasarannya.Jurnal
Lingkungan Perairan Danau Toba Perikanan dan Kelautan 16,1 (2011)
Akibat Budidaya Perikanan Dalam : 79-89.
Perspektif Ekologi Tobing, S. J. L., & Kennedy, P. S. J. (2017).
Politik. Inovasi, 17(1), 109-114. Pengelolaan Ekosistem Danau Toba
Muhadjir, M., & Nasution, Z. (2020). Secara Berkelanjutan (Sustainable
Strategi Pengembangan Sentra Development). In Seminar Nasional
Perikanan Perairan Umum Daratan dan Call Papers Seminar Inovasi
Sebagai Kawasan Manajemen, Ekonomi dan Akuntansi
Minapolitan. Jurnal Kebijakan Sosial Blue Economy Menembus Globalisai.
Ekonomi Kelautan dan Wardani, M. P., & Nasution, N. A. (2016).
Perikanan, 2(1), 13-26. Kontribusi Pengembangan Pariwisata
Rambe, T. R., Parinduri, W. M., Putra, T., Danau Toba Melalui Skema Bop
Purba, A., Kesumawati, D., (Badan Otorita Pariwisata) Bagi
Anggraini, D. P., ... & Fadli, M. Masyarakat Di Sekitar Danau
(2022). Penebaran 1.000 Benih Ikan Toba. Call for Paper FW Great
Bersama Masyarakat Kecamatan Event.
Girsang Sipangan Bolon Kabupaten
Simalungun. Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat, 3(1), 61-67.