Anda di halaman 1dari 11

Apa itu Hidroponik ?

Hidroponik berasal dari bahasa Yunani (hydroponic), berasal dari kata


“hydro” artinya air dan “ponic” Artinta Mengerjakan. Jadi arti dari
hidroponik adalah metode bercocok tanam dengan menggunakan air
sebagai medianya.
Jadi yang membedakan metode bercocok tanam hidroponik dengan
bercocok tanam konvensional adalah pada medianya. Pada hidroponik
kita menggunakan air sedangkan pada tanaman konvensional kita
menggunakan tanah
Sejarah Hidroponik Masuk Di Indonesia
Hidroponik masuk Indonesia sekitar tahun 1970-an baru sekala
penelitian diperguruan tinggi, baru diaplikasikan dalam skala industi
oleh Bob Sadino tahun 1982, itupun belum dikenal dan diterima oleh
masyarakat indonesia. Tahun 2012 mulai menjadi tren di dunia
pertanian, dan baru tahun 2014 dikenal dan diterima oleh masyarakat
luas
Penerapan Hidroponik
Cara menerapkan hidroponik sangat mudah, hidroponik tidak
membutuhkan lahan luas dan juga perawatan yang rumit. Cukup
sesuaikan dengan tempatnya lalu lakukan perawatan biasa saja, yakni
menyiramnya rutin dan memanennya berkala.
Secara garis besar berdasarkan pengalaman ada beberapa tahap dalam
budidaya hidroponik yaitu: persiapan instalasi dan media tanam,
persemaian, perawatan serta panen, yang penting belajar menanam
dan tumbuh, kemudian merawat dan meberi nutrisi yang sesuai, dan
menjaga agar terhindar dari hama dan penyakit
Kiat-kiat
• Niat Untuk Belajar
Berhidroponik
• Praktik, Praktik, Praktik
• Bertanya Jika Tidak Tahu
• Berkomunitas
• Konsisten Diterapkan

Syarat Tanaman Hidoponik Tumbuh Dengan


Baik
• Media tanama air dengan kandungan nutrisi, selama air bisa dikonsumsi, bisa untuk hidroponik
• Sinar matahari dan oksigen cukup, sinar matahari 6 jam sehari terpenuhi, air mengalir menyuplai
oksigen
• Suhu lingkungan sesuai tergantung jenis tanaman
• Benih yang baik
• Perwatan tanaman
• Mengantisipasi dan mengatasi hama dan penyakit
Alat Instalasi Hidroponik
Pipa Ember

Pompa Netpot
Bahan Instalasi Hidroponik
Benih Sayuran Rockwool

Nutrisi Catatan:
Barang tambahan akan mengikuti
praktik dilapangan
Jenis Instalasi Hidropinik
• DFT • NFT
Sistem ini merupakan mode air Sistem ini mengunakan metode
tergenang dalam pipa PVC atau gully, air budidaya tanaman dengan akar
tetep dialirkan melalui tandon nutrisi tanaman yang tumbuh di dangkal dan
lewat pompa air yang dialirkan setiap bersirkulasi lapisan hara, sehingga
gully, air yang dialirkan tidak mngalir tanaman dapat ,memperoleh cukup air,
secara langsung melainkan tergenang unsur hara dan oksigen.
dahulu
• Benih
Benih atau yang sering disebut biji yang telah dipilih dan diseleksi untuk bahan tanam atau
budidaya, ciri benih biasanya berbentuk biji
• Bibit
Bibit adalah bahan tanam yanb berasal dari benih yang telah disemai dan sudah berkecambah, ciri
dai bibit dalah tumbuhnya sudah berakar, daun dan batang
• Penyemaian
langkah-lagkah dalam penyemaian
1. Ptong media tanam (rockwool) ukuran 2,5 x 2,5 cm
2. Basahi media tanam dengan cara menyemprotkan air di atas permukaan media tanam
3. Buat lubang ditengah media tanam dengan kedalaman lubang 2 mm
4. Masukkan benih kedalam lubang, contoh untuk kangkung dalam satu lubang diletakkan 3-5
benih
5. Tutup dengan plastik hitam simpan dalam ruangan gelap
6. Setelah 1-2 hari lihat hasil persemaian
7. Kemudian buka plastik dan letakkan dibawah cahaya matahari langsung
8. Jemur stiap hari dan siram media tanam apabila sudah kering
9. Apabila daun sejati telah muncul, maka bibit sudah bisa dipindahkan ke tempat hidroponika
Nutrisi Dan Perawatan
• Nutrisi Hidroponik
Nutrisi adalah suatu hal yang diperlukan oleh tanaman sebagai syarat tumbuhnya
suatu tanaman seperti unsur makro dan mikro seperti layaknya unsur hara pada tanah.
Unsur makro mikro ini terdapat pada nutrisi ABmix yang bisa dipakai di Hidroponik
Pengunaan pupuk AB mix dengan dosis 10ml/liter air mencukupi untuk pertumbuhan
sayur hidroponik.
• Perawatan Dan Instalasi
Perawatan Tanaman : setiap hari memperhatikan kondisi tanaman khususnya diawal
pertunbuhan bagaimana bentuk daun, tinggi batang. Mengecek tanaman apakah
diserang ulat, belalang atau menunjukan kerusakan tanaman.
Instalasi : setiap hari mengecek air apakah mengalir dengan lancar, tidak mampet,
bocor, jadi nutrisi tidak terbuang. Setelah panen melakukan pembersihan netpot dari
akar dan pembersihan pipa dengan cara mengosongkan selama 3-5 hari agar lumut
didalam pipa mati.
Hama Dan Penyakit
• Hama
jika tanaman sudah diserang hama seperti ulat daun, belalang dan seragga
sejenis. Maka dilakukan penyemprotan dengan menggunakan bahan organik,
dilarang memberikan pestisida pada sayuran. Karena sayuran hidroponik rata-
rata berumur pendek dan segera dikonsumsi dalam bentuk segar.
Bahan organik untuk mengatasi hama dan penyakit tanaman hidroponik,
salah satunya membuat larutan cabe yang sudah di belender atau digiling
dicampurkan air secukupnya dan siap disemprotkan langsung pada tanaman.
Selain cabai bisa juga menggunakan daun pepaya daun tembakau atau asap
cair yang sudah banyak ditemukan dipasaran.
Panen
Panen dilakukan sesuai denga jenis sayuran yang kita tanam sekitar 30-
35 hari setelah tanam artinya dalam waktu sekitas sebulan kita sudah
bisa menikmati hasil tanaman kita.
Panen harusdilakukan dengan cara mencabut beserta semua akarnya,
lebih baik dilkukannya pemanenan pagi atau sore hari agar sayuran
tetap dalam kondisi segar, keuntungan sayur hidroponik adalah
tanaman yang sudah kita panen akan lebih tahan atau segar lebih lama
selama akar tanaman masih basah.

Anda mungkin juga menyukai