Anda di halaman 1dari 9

AGRIKAN - Jurnal Agribisnis Perikanan

OPEN ACCES (E-ISSN 2598-8298, P-ISSN 1979-6072)


Vol. 14 No. 2: 467-475 URL: http://www.jurnal.ummu.ac.id/index.php/agrikan
Oktober 2021
Peer-Reviewed  https://doi.org/10.52046/agrikan.v14i2.467-475

Strategi Pengembangan Budidaya Air Tawar di Kao Barat dan Tobelo


Kabupaten Halmahera Utara

(Freshwater Aquaculture Development Strategty At Kao Barat And Tobelo North Halmahera
Regency)

Sophia N. M. Fendjalang 1, Selvanda M. Bunga 1, Krisostomus Rupilu 1, dan Melinda Djorebe2
1
Staf Pengajar Program Studi Pengelolaan Perikanan Pesisir Politeknik Perdamaian Halmahera, Tobelo Indonesia.
Email : sophiafendjalang@gmail.com, vandabunga03@gmail.com, krisostomus.rupilu@gmail.com
2 Mahasiswa Program Studi Pengelolaan Perikanan Pesisir Politeknik Perdamaian Halmahera, Tobelo, Indonesia,
Email : indahimanuel2001@gmail.com

 Info Article:
Diterima: 6 September 2021 Abstrak. Sejak tahun 1991 hingga kini, jumlah pembudidaya air tawar di Kabupaten Halmahera Utara
Disetujui: 9 November 2021 bertambah dan sebaran lokasi budidaya semakin meluas terutama di Kao Barat dan Tobelo. Tujuan
Dipublikasi: 9 November 2021 penelitian yaitu mendeskripsikan profil budidaya air tawar, mengidentifikasi faktor eksternal dan internal
dan merumuskan strategi pengembangan budidaya air tawar. Penelitian dilakukan pada lokasi budidaya
 Article type :
air tawar di Kao Barat dan Tobelo, dimulai dari September – Oktober 2021. Metode yang digunakan yaitu
Riview Article
purposive sampling, observasi dan wawancara, analisa data menggunakan metode deskriptif kualitatif dan
Common Serv. Article
SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SDM dan ketrampilan membudidayakan ikan, ketersediaan
 Research Article
lahan, sumber air dan lokasi, adanya Balai Benih Ikan Lokal merupakan faktor kekuatan, sedangkan modal
 Keyword: dan pengalaman, kualitas dan kuantitas benih merupakan kelemahan yang mempengaruhi perkembangan
Pengelolaan, budidaya, air tawar, budidaya air tawar. Disisi lain, ancaman seperti kurangnya bimbingan dan pendampingan pemerintah,
Kao barat, Tobelo cuaca, keamanan lokasi menjadi kendala dalam memanfaatkan peluang yang terdiri dari terbukanya
lapangan kerja, pengembangan teknologi budidaya termasuk minapadi, harga jual dan pemasaran. Strategi
 Korespondensi: yang digunakan untuk merumuskan perkembangan budidaya air tawar di Kao Barat dan Tobelo yaitu
Sophia N. M. Fendjalang
peningkatan peran pemerintah melalui kegiatan penyuluhan, meningkatkan kualitas dan kuantitas benih
Politeknik Perdamaian Halmahera
Tobelo, Indonesia
ikan budidaya oleh BBIL, pengembangan sistem budidaya terintegrasi, meningkatkan sistem keamanan
lokasi budidaya dan meningkatkan pengetahuan tentang teknik pembenihan kepada pembudidaya.
Email: sophiafendjalang@gmail.com
Abstract. The Aim of this research was to describe the profile of freshwater aquaculture, identify external
and internal factors and formulate a strategy for developing freshwater aquaculture. The research was
Copyright© 2021 conducted at freshwater aquaculture locations in West Kao and Tobelo. The method used purposive
Sophia N. M. Fendjalang, Selvanda sampling methods, observation, and interviews, data analysis used qualitative descriptive methods and
M. Bunga, Krisostomus Rupilu,
SWOT. The results showed that human resources and skills in cultivating fish, availability of land, water
Melinda Djorebe
sources and locations, the existence of Balai Benih Ikan Lokal are strength factors, while capital and
experience, quality and quantity of seeds are weaknesses that affect the development of freshwater
aquaculture. On the other hand, threats such as the lack of government guidance and assistance, weather,
location security are obstacles in taking advantage of opportunities consisting of opening employment
opportunities, developing cultivation technology including Minapadi, selling prices, and marketing. The
strategies used to formulate the development of freshwater aquaculture in West Kao and Tobelo are
increasing the role of the government through outreach activities, increasing the quality and quantity of
fish cultured by BBIL, developing an integrated aquaculture system, improving the safety system of
aquaculture sites and increasing knowledge about hatchery techniques to cultivators.

I. PENDAHULUAN terhadap peningkatan pendapatan dan


Kegiatan budidaya ikan merupakan salah kesejahteraan keluarga bagi masyarakat perikanan
satu kegiatan perikanan yang terus dikembangkan jika dikelola dengan baik dan terarah. (Lailasari
untuk memenuhi kebutuhan ikan sebagai sumber dkk., 2017). Budidaya ikan juga merupakan bentuk
protein hewani masyarakat. Budidaya perikanan pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat
secara bebas dapat didefenisikan sebagai suatu yang semakin hari semakin bertambah (Nursandi,
kegiatan memproduksi biomassa biota akuatik 2018). Oleh karena itu, budidaya air tawar di
secara terkontrol dengan memanfaatkan prinsip Indonesia terus mengalami perkembangan,
ekosistem perairan untuk mendapatkan sekalipun luas lahan produksi rendah
keuntungan ekonomi. Oleh karena itu, kegiatan dibandingkan budidaya air laut, namun berbagai
budidaya perairan juga turut berkontribusi metode dan teknik budidaya telah banyak

467
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Vol. 14. No. 2 (Oktober 2021)

dikembangkan baik untuk pemanfaatan lahan menganalisa data hasil observasi dan wawancara
maupun sumberdaya air, peningkatan kualitas dan dilanjutkan dengan penarikan kesimpulan
pakan pun telah semakin kompleks sehingga dan pengelompokan data sehingga dapat
kualitas biota yang dibudidaya pun semakin mempermudah dalam menjawab tujuan
meningkat. Peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian.
produksi budidaya air tawar sejalan dengan Metode yang digunakan dalam penelitian
peningkatan jumlah penduduk dan permintaan ini adalah metode deskriptif. Analisis deskriptif
masyarakat akan ikan air tawar. merupakan salah satu metode pemecahan masalah
Secara geografis, Halmahera utara adalah dengan menggambarkan subjek atau objek
sebuah kabupaten yang berada di Provinsi penelitian saat ini dengan fakta yang tampak
Maluku Utara, Indonesia Timur dengan luas (Pradikta, 2013). Dalam penelitian ini, metode
wilayah Kabupaten Halmahera Utara yaitu 3.891,62 analisis deskriptif digunakan untuk memperoleh
km², terdapat 17 kecamatan di dalamnya dan gambaran faktor pendorong dan panghambat
memiliki 199 desa (BPS Halmahera Utara, 2020). pengembangan budidaya air tawar di daerah Kao
Perkembangan budidaya air tawar di Kabupaten Barat dan Tobelo. Analisa data digunakan untuk
Halmahera Utara cukup baik, karena Halmahera mengkaji profil budidaya air tawar yang telah
Utara memiliki cukup banyak usaha budidaya dilakukan di daerah Kao Barat dan Tobelo, yang
ikan yang tersebar di beberapa Kecamatan. Selain kemudian dilanjutkan dengan analisis SWOT
wilayah daratan yang luas, Halmahera utara juga untuk merumuskan strategi pengembangan
memiliki 2 buah danau dengan luas yang cukup budidaya air tawar.
besar yang telah dikembangkan sebagai lokasi Sebelum merumuskan strategi melalui
budidaya air tawar yang cukup populer. Sejak analisa SWOT, dilakukan klasifikasi antara faktor
tahun 1991 hingga kini, jumlah pembudidaya ikan internal dan eksternal, dimana masing-masing
air tawar makin bertambah, sebaran lokasi faktor diberikan pembobotan nilai. Prosedur
budidaya pun semakin meluas terutama di daerah analisis faktor internal antara lain. 1).
Kao Barat dan Tobelo. Oleh karena itu, penelitian Mengklasifikasikan faktor internal menjadi
ini dilakukan dengan tujuan untuk kekuatan dan kelemahan; 2). Dilakukan
mendeskripsikan profil budidaya air tawar yang pemberian bobot 1 – 0 (penting hingga tidak
telah dilakukan di daerah Kao barat dan Tobelo, penting), tergantung dari besar atau kecilnya
mengidentifikas faktor eksternal dan internal dampak faktor tersebut; 3). Dilakukan pemberian
dalam pengembangan budidaya air tawar serta rating dari 4-1 untuk kekuatan (nilai 4 diberikan
merumuskan strategi pengembangan budidaya air bagi kekuatan yang terbesar) dan nilai 1 diberikan
tawar di daerah Kao Barat dan Tobelo. kepada yang terkecil; 4). Dilakukan pemberian
rating dari 1-4 untuk kelemahan (kelemahan
II. METODE PENELITIAN terbesar diberi nilai 1 dan yang terkecil diberi nilai
Penelitian ini dilakukan pada lokasi 4; 5). Dilakukan perkalian antar bobot dengan
budidaya air tawar yang tersebar di daerah Kao rating sehingga diperoleh nilai antar faktor.
Barat khususnya pada desa-desa yang melakukan Untuk analisa faktor eksternal, dilakukan
kegiatan budidaya air tawar meliputi Desa tahapan analisis yakni; 1). Menyusun faktor yang
Beringin Jaya, Desa Margomulyo, Desa Tolabit, menjadi peluang dan ancaman perusahaan; 2).
Desa Toliwang, Desa Wonosari, Desa makarti, dan Dilakukan pemberian bobot 1 hingga 0 (penting
di daerah Tobelo meliputi Desa Talaga Paca, desa hingga tidak penting) tergantung besar atau
Kusuri, desa Pitu, desa Lina Ino, Desa Wosia, Desa kecilnya dampak dari faktor tersebut; 3).
WKO dan Desa MKCM Kabupaten Halmahera Dilakukan pemberian peringkatan dari 4-1 untuk
Utara, dimulai dari bulan September – Oktober peluang (peluang terbesar diberi nilai 4 dan
2021. terkecil diberi nilai 1); 4). Dilakukan pemberian
Data yang digunakan yaitu data primer dan peringkatan dari 1-4 untuk ancaman (ancaman
data sekunder. Penentuan sampel data dalam terbesar diberi nilai 1 dan yang terkecil diberi nilai
penelitian ini menggunakan metode Purposive 4); dan 5). Dilakukan perkalian antar bobot dengan
Sampling, yaitu data diambil dari pembudidaya air rating sehingga hasilnya yakni diperoleh nilai
tawar di daerah Kao Barat dan Tobelo. antar setiap faktor. Setelah melakukan
Pengambilan data di lapangan menggunakan perhitungan pembobotan, strategi kemudian
metode observasi dan wawancara, serta dirumuskan sesuai tingkatan pembobotan.

468
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Vol. 14. No. 2 (Oktober 2021)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN budidaya. Dalam sistem budidaya kolam yang
3.1. Profil Budidaya Air Tawar di Kao Barat dan digunakan pembudidaya yaitu kolam tanah,
Tobelo kolam setengah beton dan kolam beton (sistem
Budidaya di daerah Kao Barat dan Tobelo budidaya ekstensif, semi intensif, dan intensif). Di
memiliki teknik budidaya yang hampir sama daerah Tobelo, pembudidaya di Desa Talaga Paca
dengan kebanyakan budidaya ikan air tawar menggunakan KJA sebagai sistem budidaya
lainnya. Wadah Budidaya yang digunakan di sedangkan pembudidaya Desa Tobe dan Wosia
daerah Kao Barat dan Tobelo yaitu menggunakan menggunakan kolam beton, setengah beton dan
karamba jaring apung (KJA) dan kolam. KJA kolam tanah sebagai wadah budidaya.
adalah satu wadah budidaya perairan yang cukup Komoditas yang umumnya dibudidayakan
ideal, yang ditempatkan di badan dalam air, yaitu ikan nila dan mujair, namun ada beberapa
seperti waduk, danau dan laut, termasuk dalam jenis ikan yang baru mulai dikembangkan sejak
budidaya perairan sistem intensif, oleh karena itu akhir tahun 2020 yakni ikan lele, mas, dan patin.
lokasi yang dipilih dalam pengggunaan KJA Benih ikan nila dan mujair yang digunakan oleh
merupakan perairan yang relatif tenang. Beberapa pembudidaya ikan air tawar di daerah Kao Barat
kelebihan budidaya dengan menggunakan KJA dan Tobelo bersumber dari Balai Benih Kusuri,
antara lain: terjadinya pergantian air secara terus Tobelo, Manado, Subaim, hibah benih dari
menerus, lahan produksi yang luas, rendahnya pemerintah dan ada juga pembudidaya yang
tingkat akumulasi limbah padatan dan memproduksi benih sendiri. Penebaran benih
tersuspensi, adanya pakan alami yang turut dilakukan pada pagi atau sore hari yang diawali
membantu memenuhi nutrisi ikan (Zarain- dengan aklimatisasi dan penyortiran. Benih yang
herzberg et al., 2010; Fendjalang dkk., 2016). digunakan dalam kegiatan budidaya oleh
Karamba Jaring Tancap (KJT) merupakan salah pembudidaya umumnya berukuran 3-5 cm dan 5-7
satu system budidaya konvensional yang hanya cm. Padat tebar di setiap wadah budidaya berbeda,
menggunakan kayu/bambu dan jaring yang disesuaikan dengan ukuran wadah. Ukuran wadah
dipancang ke dasar perairan. Beberapa yang digunakan bervariasi, beberapa ukuran
keunggulan dari KJT yaitu desain wadah yang kolam dan paling banyak digunakan yaitu 16 m2,
mudah dalam pembuatannya, biaya yang 20 m2, 40 m2, 50 m2, 100 m2, 120 m2, bahkan ada
dibutuhkan relatif lebih murah, tidak memerlukan beberapa pembudidaya yang memiliki lahan yang
kedalaman yang tinggi untuk penetapan wadah, luas memiliki kolam dengan ukuran 200 m2 dan
pengoperasian mudah dan produktivitas tinggi 300 m2. Padat tebar yang digunakan 100 – 150
(Wowor dkk, 2016). ekor/m2.
Kolam merupakan suatu perairan buatan Pakan merupakan faktor tumbuh terpenting
yang luasnya terbatas dan sengaja dibuat manusia karena merupakan sumber energi yang menjaga
agar mudah dikelola dalam hal pergantian air, pertumbuhan, serta perkembangbiakan. Nutrisi
jenis hewan budidaya dan target produksinya yang terkandung dalam pakan harus benar-benar
(Susanto, 2009). Ekosistem pada kolam merupakan terkontol dan memenuhi kebutuhan ikan. Pakan
salah satu ekosistem perairan air tawar yang yang digunakan oleh pembudidaya daerah Kao
sifatnya tenang (lentik), terakumulasi dalam suatu Barat adalah pakan tenggelam dan terapung (MG
tempat dan keberadaan tumbuhan air terbatas dan Confeed) serta pakan tambahan (dedak padi
hanya di pinggir saja (Barus, 2004). Minapadi dan ubi kayu), sedangkan di Tobelo hanya
adalah budidaya pertanian dan perikanan secara menggunakan pakan buatan (MG dan Confeed).
terintegrasi yang dapat meningkatkan Harga pakan MG Rp.550.000 per karung, pakan
produktivitas lahan sawah yaitu meningkatkan confeed Rp.420.000 per karung, Pemberian pakan
pendapatan petani, meningkatkan diversifikasi pada ikan 2–3 kali sehari (pagi, siang dan sore)
hasil pertanian dan perikanan, meningkatkan dengan cara ditebar. Pembudidaya Kao Barat dan
kesuburan tanah dan air. Umumnya sistem ini Tobelo umumnya memiliki lama waktu
hanya digunakan untuk memelihara ikan yang pemeliharaan hampir sama yaitu 3-4 bulan, namun
berukuran kecil (fingerling) atau menumbuhkan ada beberapa pembudidaya yang waktu
benih ikan yang akan dijual sebagai ikan pemeliharaaannya lebih cepat atau lebih lambat
konsumsi (Nurhayati dkk., 2013). Di daerah Kao misalnya, pembudidaya di Desa Kali Paca lama
Barat, pembudidaya menggunakan sistem pemeliharaan 2,5 bulan sampai 3 bulan (lebih
budidaya minapadi dan kolam sebagai wadah cepat), sedangkan Desa Makarti Kao Barat salah

469
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Vol. 14. No. 2 (Oktober 2021)

satu pembudidaya memiliki lama pemeliharaan Beberapa pembudidaya di daerah Kao Barat
yaitu 6 bulan hingga pemanenan (lebih lama). dan Tobelo melakukan usaha kegiatan budidaya
Di daerah Kao Barat dan Tobelo kualitas air secara berkelompok dengan anggota 10-29 orang,
belum terlalu diperhatikan karena para ada juga yang melakukan budidaya milik pribadi
pembudidaya tidak melakukan pengontrolan atau keluarga, dan ada pula yang melakukan
kualitas air. Sumber air yang berasal dari sungai, budidaya secara berkelompok hanya untuk
air tanah, kolam tadah hujan, air PDAM dan mendapatkan bantuan dari pemerintah. Di daerah
bendungan membuat pembudidaya merasa bahwa Kao Barat dan Tobelo hanya sebagian kecil yang
pengontrolan kualitas air belum terlalu penting. pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah
Hama yang sering ditemui oleh pembudidaya air daerah maupun pemerintah desa, dengan bantuan
tawar yaitu ikan gabus, ikan lele, burung elang berupa benih ikan, pakan ikan dan ada pula
serta ada pula orang yang melakukan pencurian pembudidaya yang mendapatkan bantuan berupa
ikan. Pembudidaya melakukan pengendalian modal usaha budidaya. Modal yang dikeluarkan
hama dengan cara ditembak menggunakan oleh pembudidaya Kao Barat dan Tobelo berkisar
senapan (untuk burung), disetrum dan diserok dari Rp. 500.000 dan yang paling besar
untuk ikan gabus dan ikan lele, serta dilakukan Rp.150.000.000. Dalam usaha budidaya di Kao
penjagaan dan pemasangan lampu di lokasi Barat dan Tobelo hanya beberapa yang
budidaya untuk menghindari pencurian ikan menggunakan tenaga kerja, misalnya di Kali Paca
terjadi lagi. Penyakit ikan yang sering ditemui menggunakan 2 orang tenaga kerja dengan gaji
pembudidaya Kao Barat dan Tobelo yaitu jamur Rp.1.100.000/orang setiap bulan. Lahan yang
dan kutu ikan. Pengendalian penyakit yang digunakan dalam usaha budidaya sebagian besar
dilakukan yaitu ikan yang terkena jamur merupakan milik pribadi.
direndam ke dalam air garam selama 15 menit,
sedangkan untuk kutu ikan pembudidaya akan 3.2. Sebaran lokasi Budidaya air tawar
memisahkan ikan yang terkena kutu ikan dan Kegiatan budidaya sudah banyak
melepaskan kutu ikan yang menempel pada ikan. dikembangkan di Kabupaten Halmahera Utara
Penyakit yang disebabkan Oleh Protozoa khususnya daerah Kao barat dan Tobelo. Budidaya
Ichthiophthirius multifillis (penyakit bintik putih). air tawar yang ada di Kao barat yaitu sistem
Ikan yang sudah mencapai ukuran minapadi yang memiliki volume produksi 22,34
konsumsi akan dipanen. Teknik pemanenan ikan ton, sistem ektensif dengan menggunakan tambak
di daerah Kao Barat dan Tobelo berbeda-beda, sederhana berada di daerah Kao volumenya 0,3
misalnya yang melakukan pemanenan sebagian ton, dan sistem semi intensif dengan
(parsial) sesuai permintaan konsumen. Cara panen menggunakan wadah kolam air deras berada di
yaitu pembudidaya akan menggunakan jaring daerah Kao Barat dengan volume produksi 43,36
untuk mengambil ikan dari kolam setelah itu ikan ton. Dengan total produksi untuk budidaya air
dimasukan ke dalam ember dan ditimbang, ada tawar sebesar 66 ton dari data produksi perikanan
pula yang menggunakan alat pancing untuk budidaya di daerah Kao Barat, sedangkan total
memancing ikan satu-persatu setelah dimasukan produksi ikan air tawar untuk daerah Tobelo
ke dalam ember. Pemanenan secara keseluruhan sebanyak 6.18 ton pada tahun 2019.
akan dilakukan dengan cara air pada kolam Dari data produksi budidaya air tawar di
dikurangi setelah itu akan diserok dan ditimbang. Kao barat dan Tobelo, dapat dilihat bahwa potensi
Ikan yang dipanen memiliki harga jual yang perikanan budidaya yang memiliki cukup besar
berbeda-beda, misalnya ikan nila yang memiliki dan berpeluang untuk ditingkatkan. Demikian
bobot 200-330 gr dengan harga jual Rp. 50.000– jumlah produksi perikanan budidaya di Kao Barat
Rp.60.000/kg, harga jual ikan mas Rp.75.000/kg, dan Tobelo dapat terus meningkat sehingga
ikan komet dengan ukuran panjang 15 cm dijual mampu memenuhi kebutuhan ikan bagi
dengan harga Rp.20.000/ekor. Konsumen yang masyarakat. Jenis ikan air tawar yang ada di
paling banyak ditemui oleh pembudidaya Kao Halmahera Utara adalah jenis ikan komsumsi dan
Barat dan Tobelo yaitu konsumen yang berasal jenis ikan hias. Jenis ikan komsumsi yaitu ikan
dari masyarakat sekitar lokasi budidaya dan ada nila, mujair, ikan mas konsumsi, sedangkan jenis
pula konsumen yang berasal dari Kecamatan dan ikan hias adalah ikan mas koi, ikan mas, ikan mas
Kabupaten yang berbeda untuk membeli ikan koki. Ikan komsumsi dan ikan hias yang ada di
untuk usaha restoran. Halmahera Utara menggunakan wadah KJA,

470
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Vol. 14. No. 2 (Oktober 2021)

kolam beton, kolam setengah beton, dan kolam Kao Barat dan Tobelo dapat dilihat pada Tabel 1
tanah. Sebaran lokasi budidaya air tawar di daerah dan Gambar 1.

Tabel 1. Sebaran lokasi budidaya air tawar di Kao Barat dan Tobelo
Lokasi Jumlah Wadah
No. Status Komoditas
Kecamatan Desa Pembudidaya Budidaya
1. Kao Barat Beringin Jaya 3 Aktif Nila, Mujair Kolam
2. Margomulyo 2 Aktif Nila, mujair, mas, Kolam
3. Tolabit 4 Aktif Nila, Mujair Kolam
4. Toliwang 6 Aktif Nila, Mujair Kolam
5. Wonosari 2 Aktif Nila, Mujair Kolam
6. Makarti 2 Aktif Nila, Mujair Kolam
7. Tobelo Selatan Talaga Paca 4 Aktif Nila, Mujair KJA, KJT
8. Tobe 1 Aktif Nila, Mujair, Mas, koi, koki Kolam
9. Tobelo Barat Kusuri 1 Aktif Nila, Mujair Kolam
10. Tobelo Tengah Pitu 2 Aktif Nila, Mujair Kolam
11. Lina Ino 1 Aktif Nila, Mujair Kolam
12. Tobelo Wosia 2 Aktif Nila, Mujair Kolam
13. WKO 1 Aktif Nila, Mujair, mas, koi Kolam
14. MKCM 1 Aktif Nila, Mujair Kolam
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2021

Gambar 1. Peta sebaran lokasi budidaya air tawar di Kao Barat dan Tobelo

3.3. Faktor internal dan eksternal sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari
Komponen faktor internal yang sebuah usaha budidaya, SDM yang terampil akan
teridentifikasi terbagi atas kekuatan dan memiliki peluang lebih besar untuk berkembang.
kelemahan. Beberapa komponen yang 2) Pengetahuan, dalam proses budidaya,
teridentifikasi sebagai kekuatan dalam usaha pengetahuan menjadi salah satu kekuatan yang
pengembangan budidaya air tawar di daerah Kao penting yang harus dimiliki oleh pembudidaya.
Barat dan Tobelo anatar lain. 1) Sumber Daya Pengetahuan yang dimaksudkan adalah
Manusia (Pembudidaya), merupakan faktor yang pengetahuan dalam melakukan proses budidaya

471
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Vol. 14. No. 2 (Oktober 2021)

perikanan mencakup teknik budidaya ikan yang daerah Kao dan Tobelo yaitu masih rendahnya
baik dan benar, agar pembudidaya dapat produksi benih oleh lembaga pemerintah (Balai
memahami penyebab, akibat dan solusi dari Benih Ikan Lokal Kusuri), benih yang diproduksi
masalah – masalah yang terjadi dalam kegiatan mengalami penurunan kuantitas dan kualitas
budidaya. 3) Pengalaman, menjadi salah satu sehingga kebutuhan benih belum terpenuhi,
kekuatan penting dalam proses budidaya. Dengan seperti yang terjadi pada awal tahun 2021. 4)
pengalaman, pembudidaya dapat meminimalisir Asosiasi/organisasi pembudidaya air tawar,
kesalahan atau masalah yang pernah terjadi dengan tujuan sebagai wadah bekerja sama agar
sebelumnya agar tidak terjadi lagi. 4) Lokasi dapat mengembangkan IPTEK atau memajukan
Budidaya yang strategis, lokasi yang strategis usaha perikanan. Namun di daerah ini belum
adalah salah satu kekuatan bagi pembudidaya. adanya asosiasi atau organisasi yang menaungi
Daerah Kao dan Tobelo memiliki sumber air pembudidaya ikan sehingga belum dapat bekerja
misalnya sungai, bendungan dan danau sehingga sama untuk lebih memajukan usaha perikanan
sumber air di lokasi budidaya tidak menjadi khususnya di Kabupaten Halmahera Utara.
masalah bagi pembudidaya Kao Barat dan Tobelo. Faktor eksternal terbagi atas dua bagian
5) Perhatian Pemerintah, dapat berupa dukungan yaitu berupa peluang dan ancaman. Peluang dapat
maupun bantuan. Bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan oleh pembudidaya untuk
berupa pakan, benih maupun modal, hal ini meningkatkan usaha budidaya. Peluang yang
menjadi kekuatan untuk proses budidaya karena dimiliki oleh pembudidaya ikan di daerah Kao
dengan bantuan yang diterima, pembudidaya dan Tobelo yaitu: 1) Membuka lapangan kerja,
dapat mengembangkan usaha budidaya, dapat dalam usaha budidaya, pembudidaya
meningkatkan produksi benih ikan maupun ikan membutuhkan tenaga kerja untuk membantu
konsumsi serta dapat mencukupi permintaan melakukan perkerjaan dalam budidaya ikan.
konsumen (pemasaran). 6) Izin Usaha, beberapa Tenaga kerja yang dibutuhkan biasanya dari
pembudidaya yang memiliki izin usaha akan masyarakat sekitar lokasi budidaya sehingga
mendapatkan jaminan dari badan hukum yang menjadi peluang atau kesempatan kerja bagi
berwenang jika terjadi hal yang merugikan usaha masyarakat sekitar. 2) Perkembangan ilmu
budidaya. Dengan izin usaha, pembudidaya pengetahuan dan teknologi Usaha budidaya
memiliki kekuatan yang sah secara hukum untuk memiliki peluang untuk mengembangkan ilmu
mempertahankan sesuatu yang menjadi haknya. 7) pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat
Ketersediaan lahan. 8) Balai Benih Ikan Lokal sekitar tentang teknik budidaya perikanan. 3)
Kusury sebagai penyuplai benih ikan bagi Pasar yang luas menjadi salah satu peluang besar
sebagian besar pembudidaya ikan. Kelemahan dalam usaha budidaya perikanan. Dengan
internal dapat mempengaruhi jalannya usaha. pemasaran yang luas pembudidaya dapat
Kelemahan yang terindentifikasi di daerah Kao memaksimalkan penjualan. 4) Nilai jual ikan dan
Barat dan Tobelo yaitu: 1) Modal yang terbatas minat masyarakat di Kabupaten Halmahera Utara
menjadi kelemahan bagi sebagian besar untuk ikan air tawar seperti ikan nila, ikan mujair,
pembudidaya di daerah Kao dan Tobelo, karena ikan mas dan lain-lain yaitu cukup tinggi,
belum bisa mengembangkan usaha budidaya sehingga menjadi salah satu peluang yang besar
misalnya modal untuk pengadaan indukan dan dalam usaha budidaya. 5) Adanya sistem budidaya
benih, pengadaan kebutuhan pakan, anggaran minapadi yang merupakan bentuk usaha tani
perbaikan dan pengadaan sarana dan prasarana gabungan yang memanfaatkan genangan air
yang kurang memadai. 2) Pengetahuan dan sawah yang tengah ditanami padi sebagai kolam
pengalaman dalam kegiatan budidaya ikan yang untuk budidaya ikan. Integrasi sistem minapadi
masih kurang menjadi masalah bagi beberapa menjadi salah satu peluang karena dapat
pembudidaya. Sebagian pembudidaya yang meningkatkan efisiensi lahan karena dalam satu
minim pengetahuan dan pengalaman biasanya lahan menjadi sarana untuk dua komoditas
tidak bisa menyelesaikan masalah yang dialami, sekaligus.
misalnya tentang penanganan penyakit, sehingga Ancaman merupakan faktor eksternal usaha
ikan yang sakit hanya dibiarkan saja hingga mati yang dapat menghambat kelancaran
atau langsung dibuang tanpa diberikan pengembangan usaha. Ancaman yang
penanganan. 3) Benih menjadi salah satu teridentifikasi di daerah Kao dan Tobelo meliputi:
kelemahan yang ditemukan pada pembudidaya 1) Keamanan lokasi yang kurang dapat menjadi

472
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Vol. 14. No. 2 (Oktober 2021)

ancaman untuk usaha budidaya misalnya hama digunakan dapat menjadi masalah, yaitu kematian
predator (burung, ikan gabus, ikan lele) dan ikan yang berakibat pada kerugian usaha.
manusia yang melakukan pencurian ikan. 2)
Pengaruh Cuaca menjadi ancaman yang sulit 3.4. Analisis strategi pengembangan
dikendalikan oleh sebagian besar pembudidaya Analisis SWOT merupakan suatu analisis
Kao dan Tobelo karena perubahan cuaca menjadi yang mengidentifikasi berbagai faktor secara
salah satu penyebab kematian ikan juga hilangnya sistematis baik faktor internal dan eksternal
populasi ikan karena banjir, mengingat sebagian dengan memaksimalkan kekuatan (Strength) dan
pembudidaya memanfaatkan perairan umum peluang (Opportunities), serta meminimalkan
sebagai lokasi budidaya. 3) Kurangnya Bimbingan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threat)
dan Pembinaan tentang usaha budidaya oleh secara yang bersamaan (Rangkuti, 2001).
pemerintah, membuat pembudidaya kekurangan Pertimbangan faktor internal dan eksternal dalam
informasi sehingga sulit untuk mencegah masalah kegiatan budidaya air tawar di daerah Kao Barat
yang terjadi dalam proses budidaya dan sulit juga dan Tobelo kemudian menghasilkan strategi bagi
untuk menyelesaikan masalah karena penyuluh pengembangan budidaya air tawar tersebut.
dibidang perikanan budidaya hampir tidak ada. 4) Strategi yang teridentifikasi dapat dilihat pada
Penyakit ikan menjadi ancaman karena jika tidak matriks SWOT (Tabel 2).
tahu cara penanganan dan obat yang harus

Tabel 2. Matriks SWOT strategi pengembangan budidaya air tawar


STRENGHTS (S) WEAKNESSES(W)
1. Sumberdaya manusia 1. Modal yang masih terbatas
(pembudidaya) 2. Kurangnya pengetahuan dan
2. Pengetahuan tentang teknik pengalaman dalam teknik
budidaya perikanan budidaya perikanan
INTERNAL 3. Pengalaman untuk meminimalisir 3. Rendahnya kuantitas produksi
kesalahan yang sama terjadi dan kualitas benih oleh Balai
kembali Benih Ikan Lokal Kusuri
4. Lokasi budidaya ikan yang 4. Belum adanya asosiasi bagi
strategis pembudidaya di Kabupaten
5. Perhatian yang diberikan oleh Halmahera Utara
pemerintah daerah
6. Izin usaha dalam melakukan
budidaya perikanan
EKSTERNAL 7. Ketersediaan lahan budidaya dan
sumber air di daerah Kao dan
Tobelo
8. Adanya Balai Benih Ikan Lokal
Kusuri
1.Membuka lapangan kerja 1. Peningkatan peran pemerintah 1. Optimalkan produksi benih dan
bagi masyarakat sekitar melalui kegiatan penyuluhan, peningkatan kualitas benih oleh
OPPORTUNITIES (O)

misalnya usaha budidaya pelatihan dan pendampingan bagi BBIL Kusuri.


atau restoran ikan pembudidaya ikan sekaligus 2. Pengenalan dan pengembangan
2.Perkembangan IPTEK pengenalan metode/sistm ketrampilan sistem budidaya
budidaya perikanan budidaya baru. terintegrasi bagi pembudidaya
3.Pemasaran yang luas 2. Meningkatkan kapasitas produksi ikan khususnya di daerah Kao,
4.Nilai jual ikan yang tinggi benih ikan budidaya oleh misalnya sistem minapadi,
5.Adanya System budidaya pemerintah melalui Dinas maupun integrasi budidaya ikan
minapadi Perikanan dan Kelutan Kabupaten dengan peternakan ayam atau
Halmahera Utara bebek.

473
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Vol. 14. No. 2 (Oktober 2021)

1.Kurangnyanya keamanan 1. Hindari penebaran benih saat 1. Meningkatkan pengetahuan


lokasi budidaya musim hujan. P tentang budidaya ikan terutama
TREATHS (T)

2.Pengaruh cuaca yang terjadi 2. Meningkatkan sistem keamanan teknik pembenihan kepada
di daerah usaha budidaya pada lokasi budidaya seperti pembudidaya.
3.Kurangnya bimbingan adanya patroli jaga malam,
pembinaan dari pemerintah pembangunan pagar disekeliling
4.Penyakit ikan lokasi, penerangan di sekitar
lokasi budidaya.
Sumber: Data primer tahun 2021

Strategi yang dapat dirumuskan melalui sistem budidaya terintegrasi bagi pembudidaya
peningkatan kekuatan untuk memanfaatkan ikan khususnya di daerah Kao Barat, misalnya
peluang antara lain: 1). Peningkatan peran sistem minapadi, maupun integrasi budidaya ikan
pemerintah melalui kegiatan penyuluhan, dengan peternakan ayam atau bebek. Kombinasi
pelatihan dan pendampingan bagi pembudidaya antara kelemahan dan ancaman yang tidak
ikan sekaligus pengenalan metode/sistem menguntungkan dan berusaha meminimalkan
budidaya baru. Strategi ini diambil berdasarkan kelemahan internal yang ada serta menghindari
pertimbangan bahwa perhatian pemerintah masih ancaman dapat dilakukan melalui meningkatkan
kurang terhadap perkembangan budidaya. Hal ini pengetahuan tentang budidaya ikan terutama
dapat dilihat dari adanya pembudidaya teknik pembenihan kepada pembudidaya, agar
mengeluhkan kurangnya pendampingan tentang pembudidaya bisa memproduksi benih ikan
penanganan penyakit dan hama. 2). Meningkatkan sendiri dan tidak terlalu bergantung pada BBIL
kapasitas produksi benih ikan budidaya oleh Kusuri untuk memenuhi kebutuhan benih.
pemerintah melalui Dinas Perikanan dan Kelutan
Kabupaten Halmahera Utara. Strategi ini diambil IV. PENUTUP
karena produksi benih ikan pada BBIL Kusuri Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik
makin berkurang dari waku ke waktu, baik dari kesimpulan sebagai berikut.
sisi jumlah maupun kualitas. Ikan yang 1. Sebagian pembudidaya air tawar di daerah
diproduksi biasanya berukuran kerdil, hal ini Kao Barat dan Tobelo sudah berkembang,
tentu saja berpengaruh terhadap produksi beberapa sudah memahami cara budidaya
pembudidaya yang menggunakan benih tersebut. ikan yang baik. Wadah yang digunakan yaitu
Strategi yang mampu dirumuskan dengan kolam, KJA dan KJT dengan komoditas yang
maksimal kekuatan internal untuk menghadapi paling banyak dibudidayakan yaitu nila dan
tantangan atau kelemahan antara lain: 1). Hindari mujair. Kendala yang dialami oleh sebagian
penebaran benih saat musim hujan. Penebaran pembudidaya lainnya yaitu keterbatasan
benih pada musin hujan akan berpengaruh modal, pengendalian keamanan lokasi dan
terhadap kualitas air yaitu air menjadi keruh, suhu penyakit ikan.
air dingin yang akan membuat ikan lebih mudah 2. SDM dan ketrampilan membudidayakan
terserang jamur. Selain itu juga untuk ikan, lokasi yang strategis dan ketersediaan
menghindari ancaman banjir. 2). Meningkatkan lahan, serta adanya Balai Benih Ikan Lokal
sistem keamanan pada lokasi budidaya seperti merupakan kekuatan yang dimiliki dalam
adanya patroli jaga malam, pembangunan pagar pengembangan budidaya air tawar,
disekeliling lokasi, penerangan di sekitar lokasi sedangkan modal dan pengalaman, kualitas
budidaya. Strategi gabungan antara kelemahan dan kuantitas benih merupakan kelemahan
dan peluang yang berupaya untuk meminimalkan yang mempengaruhi perkembangan budidaya
kelemahan internal untuk memanfaatkan peluang air tawar. Disisi lain, kehadiran ancaman
yang ada yaitu; 1). Optimalkan produksi benih dan seperti kurangnya bimbingan dan
peningkatan kualitas benih oleh BBIL Kusuri. pendampingan pemerintah, cuaca, keamanan
Benih merupakan modal utama dalam kegiatan lokasi dan penyakit ikan menjadi kendala
budidaya ikan, oleh karena itu pentingnya dalam memanfaatkan peluang yang terdiri
ketersediaan benih yang berkualitas dengan dari terbukanya lapangan kerja,
jumlah yang cukup untuk dapat menunjang pengembangan teknologi budidaya termasuk
perkembangan budidaya ikan di daerah ini. 2). minapadi, harga jual dan pemasaran.
Pengenalan dan pengembangan ketrampilan

474
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Vol. 14. No. 2 (Oktober 2021)

3. Strategi yang digunakan untuk merumuskan meningkatkan sistem keamanan pada lokasi
perkembangan budidaya air tawar di daerah budidaya dan meningkatkan pengetahuan
Kao Barat dan Tobelo yaitu peningkatan tentang budidaya ikan terutama teknik
peran pemerintah melalui kegiatan pembenihan kepada pembudidaya.
penyuluhan, meningkatkan kapasitas
produksi benih ikan budidaya oleh UCAPAN TERIMA KASIH
pemerintah, optimalkan produksi benih dan Terima kasih disampaikan kepada
peningkatan kualitas benih oleh BBIL Kusuri, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan,
pengenalan dan pengembangan ketrampilan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan
sistem budidaya terintegrasi, hindari Tinggi yang telah mendanai penelitian ini melalui
penebaran benih saat musim hujan, Dana Hibah Penelitian Dosen Pemula Tahun 2021.

REFERENSI

Barus T A. 2004. Pengantar Limnologi Studi Tentang Ekosistem Air Daratan. USU Press. Medan.

Fendjalang S N M, Budiardi T, Supriyono E, Effendi I. 2016. Produksi Udang Vaname Litopenaeus


vannamei Pada Karamba Jaring Apung dengan Padat Tebar Berbeda Di Selat Kepulauan
Seribu. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 8(1): 201-214.

Halmahera Utara Dalam Angka 2020. 2020. Badan Pusat Statistik Halmahera Utara.

Lailasari S, Sumpena D, Aliyudin. 2017. Pemberdayaan masyarakat dalam Upaya Peningkatan


Kesejahteraan Keluarga melalui Budidaya Ikan. Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat
IslamVolume 2, Nomor 1, 2017, 77-95.

Nurhayati, Atikah. Rustikawati, Ike. Maulina, Ine. 2013. Analisis Optimalisasi Minapadi Yang
Berkelanjutan (Suatu Kasus di Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat)
[Skripsi]. Universitas Padjajaran.

Nursandi J. 2018. Budidaya Ikan dalam Ember “Budikdamber” dengan Aquaponik di Lahan Sempit.
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri
Lampung 08 Oktober 2018. ISBN 978-602-5730-68-9 Halaman 129-136.
http://jurnal.polinela.ac.id/index.php/PROSIDING.

Pradikta R. 2013. Strategi Pengembangan Objek Wisata Waduk Gunungrowo Indah Dalam Upaya
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pati. EDAJ (4) (2013):246-256.

Rangkuti. 2001. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Penerbit:
Erlangga. Jakarta.

Susanto H. 2009. Budidaya Ikan di Pekarangan. Jakarta. PT. Penebar Swadaya.

Wowor I V, Pangemanna J F, Lomenta V. 2016. Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Ikan Nila
(Oreochromis niloticus) Sistem Karamba Jaring Tancap di Desa Paslaten Kecamatan
Remboken Kabupaten Minahasa. Akulturasi - Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan, Vol. 4
No. 8 (Oktober 2016) ISSN. 2337-4195.

Zarain-Herzberg M, I Fraga, and A Hernandez-Llamas. 2010. Advances in intensifying the cultivation of


the shrimp Litopenaeus vannamei in floating cages. Aquaculture, 300:87-92.

475

Anda mungkin juga menyukai