Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

MANAJEMEN PRODUKSI BENIH IKAN MAS (CHYPRINUS CARPIO)


DAN IKAN NILA(OREOCHROMIS NILOTICUS) DI BALAI BENIH IKAN
(BBI) SURAE KECAMATAN TEMPE KABUPATEN WAJO

DISUSUN OLEH:

KARMILA

(200303013)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBER DAYA


PERAIRAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG

SENGKANG

2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG

FAKULTAS PERTANIAN

DISAHKAN OLEH

DOSEN SUPERVISOR SUPERVISOR LAPANGAN

SRI HARDIANTI ROSADI S.P., M.SI ARWAN S.P

NIDN:0910079301 NIP:198110282010011009

Disetujui,

DEKAN FAKULTAS PERTANIAN

DR.HAERUNNISA,S.Pi.,M.Si
NIDN:0910067704
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Yang bertanda tangan di bawah ini ,saya:

Nama mahasiswa : Karmila

Nim : 200303013

Program studi : Manajemen sumber daya perairan

Judul Laporan : Manajemen Produksi Benih Ikan Mas (chyprinus


carpio) dan Ikan Nila (oreochromis niloticus) di
Balai Benih Ikan Surae Kecamatan Tempe
kabupaten wajo .

Menyatakan bahwa laporan praktik kerja lapangan ini merupakan karya


ilmiah penulis dan bukan merupakan tiruan/ salinan dari laporan praktik kerja
lapangan yang telah dipergunakan untuk mendapatkan nilai dari kampus manapun
serta belum pernah dipublikasikan .

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta
bersedia menerima segala resiko jika ternyata pernyataan ini tidak benar

Sengkang ,20 oktober 2022

Karmila
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya serta kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Hasil Praktek Kerja Lapangan ini dengan judul “ Manajemen produksi Benih
Ikan Mas (chyprinus scarpio) dan Ikan Nila (oreochromis niloticus) Di Balai
Benih Ikan (BBI) Surae kecamatan Tempe kabupaten wajo” .

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat kepada kedua


orangtua saya tercinta atas doanya selama ini yang menjadi penyemangat dalam
dinamika kehidupan untuk menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini,
serta saudara dan teman-teman yang telah banyak membantu dan mendukung
penulis.

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini tidak akan terselesaikan tanpa dukungan
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan banyak terimakasih
kepada :

1.kedua orangtua Ibu dan Ayah tercinta serta saudara(i) juga keluarga yang telah
memberikan doa dan dukungannya sehingga laporan ini dapat terselesaikan
dengan tepat waktu;

2.Ibu Dr.Haerunisa S.pi.,M.si selaku Dekan Fakultas Pertanian;

3.Ibu Andi Sompa S.kel.,M.si selaku ketua prodi Manajemen Sumber Daya
Perairan;

4.Ibu Sri Hardianti Rosadi S.p.,M.si selaku dosen supervisor yang senantiasa
membimbing sebelum pelaksanaan PKL sampai dengan penyelesaian laporan ini;

5.Pak Arwan s.p selaku pembimbing lapangan yang telah meluangkan waktunya
untuk mengarahkan dan memberikan arahan dan nasihat serta motivasi dalam
penyusunan laporan ini .

Penulis mohon maaf jika terdapat kekurangan dalam laporan ini karena
sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.

Sengkang ,31 oktober 2022


penulis

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAH

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Universitas puangrimaggalatung sebagai institusi pendidikan yang


mengedepankan kualitas mahasiswa dalam tantangan dunia kerja ,milenial perlu
diadakan praktik kerja lapangan (PKL) . hal ini merupakan realisasi tuntutan
tujuan pendidikan Nasional dan Tri Dharma perguruan tinggi .objek kajian
program PKL .

Pogram PKL merupakan akumulasi dari kegiatan belajar yang telah ditempuh
oleh mahasiswa di program studi Manajemen Sumber Daya Perairan fakultas
pertanian Universitas Puangrimaggalatung .PKL dapat diartikan sebagai sarana
pelatihan mental,sikap,penerapan ilmu,dan pembentukan awal lulusan yang
kompeten pada bidangnya masing-masing. Dengan demikian PKL adalah suatu
kegiatan yang terpadu dari seluruh pengalaman belajar sebelumnya ke dalam
program pelatihan berupa kinerja dalam semuahal yang berhubungan dengan
penerapan ilmu yang telah dipelajari .

Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk keterampilan


dan kecakapan seseorang untuk memasuki dunia kerja. Pendidikan yang
dilakukan di perguruan tinggi masih terbatas pada pemberian teori serta praktik
dalam skala kecil. Agar dapat memahami dan memecahkan setiap permasalahan
yang muncul di dunia kerja, maka mahasiswa perlu melakukan kegiatan pelatihan
kerja secara langsung di instansi/lembaga yang relevan dengan program
pendidikan yang diikuti. Salah satu program yang dapat ditempuh untuk dapat
mewujudkan hal diatas yaitu dengan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
(PKL). Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah kerja praktik dengan mengikuti
semua aktifitas di lokasi kerja. Dengan melakukan PKL diharapkan mahasiswa
mempunyai pengalaman tentang situasi dan kondisi dunia kerja berikut
permasalahan yang dihadapi. PKL juga memberikan manfaat lain, yaitu
menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesionalitas yang diperlukan
mahasiswa untuk memasuki dunia kerja, serta meningkatkan daya kreasi dan
produktifitas kepada mahasiswa sebagai persiapan dalam menghadapi atau
memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. Praktikan melaksanakan kegiatan PKL
di UPT Balai Benih Ikan surae Tempe kabupaten wajo.

Ikan air tawar merupakan komoditas perikanan air tawar yang saat ini
menghasilkan keuntungan dalam proses budidaya. Seiring dengan meningkatnya
jumlah penduduk di Indonesia serta kebutuhan akan bahan pangan serta gizi yang
baik permintaan ikan akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Permintaan ikan
yang meningkat tentunya memiliki makna positif bagi pengembangan perikanan
khususnya bagi para pembudidaya ikan terlebih lagi bagi negara kepulauan seperti
Indonesia yang memiliki potensial perairan yang cukup luas (Wahyu Mei Lestari,
2015).

Ikan Nila merupakan salah satu ikan air tawar yang banyak dibudidayakan di
seluruh pelosok tanah air dan menjadi ikan konsumsi yang cukup populer. Nama
nila ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perikanan tahun 1972, diambil dari nama
spesies ikan ini yaitu Niloticus menjadi nila. Sejak nila di introduksi ke Indonesia
pada tahun 1969, perkembangan budidayanya di masyarakat cukup pesat.
Sekarang jenis ikan ini sudah dibudidayakan di 32 provinsi di Indonesia
(Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, 2006). Produksi nila pada tahun 1996
tercatat sebesar 25 668 ton dan menjadi 148 249 ton pada tahun 2005. Dengan
demikian telah terjadi peningkatan sebesar 578% dalam kurun waktu 9 tahun
(Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, 2006).

Ikan mas merupakan salah satu jenis ikan konsumsi yang mempunyai nilai
ekonomis penting. Menurut Saprianto (2010) permintaan untuk ikan mas cukup
tinggi. Jumlah untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Jabodetabek)
dapat mencapai 50 ton setiap hari, jumlah tersebut belum termasuk permintaan
dari kota lain. Jumlah permintaan komoditas ikan mas diperkirakan meningkat
pada kisaran 100 ton per-hari. Jumlah tersebut harus diimbangi dengan
pemasokan ikan mas secara kontinu.

Benih ikan mas yang unggul dalam kualitas dan kuantitas tidak lepas dari
peranan kegiatan pembenihan. Kegiatan pembenihan ini ditujukan untuk
mendapat benih secara kontinu yang memenuhi permintaan pasar, sehingga dapat
menghasilkan keuntungan dari segi ekonomi. Tanpa pembenihan, subsistem yang
lain tidak akan dapat berjalan karena kegiatan pendederan dan pembesaran sangat
memerlukan benih yang merupakan produk dari kegiatan pembenihan. Proses
pembesaran benih juga memerlukan penanganan yang baik agar benih ikan mas
yang dihasilkan dapat tumbuh dengan optimal, sehingga dapat memenuhi standar
penjualan (Susanto, 2006).

Kegiatan yang dilakukan dalam teknik pembenihan ikan mas secara alami
meliputi sarana persiapan kolam, seleksi induk, pemijahan, pemeliharaan telur dan
larva, pendederan, pengelolaan kualitas air,pengendalian hama dan penyakit.
Keterampilan dan pengetahuan tentang teknik pembenihan ikan mas yang baik
dapat menunjang keberhasilan dalam usaha tersebut, sehingga diharapkan dapat
meningkatkan kualitas dan produktifitas ikan mas.
Manajemen pembenihan merupakan suatu proses atau prosedur untuk
menghasilkan benih ikan secara maksimal dengan cara efektif dan efisien. Dalam
manajemen terdapat beberapa kegiatan yang meliputi
perencanaan,pengorganisasian,pelaksanan dan pengawasan,perencanaan
pembenihan ikan merupakan suatu kegiatan dalam mempersiapkan segala sesuatu
yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai . Adapun
kegiatan dalam manajemen benih ikan meliputi berbagai kegiatan diantaranya
pengadaan seser benih,sortir,packing,dan pengangkutan .penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui manajemen produksi benih ikan di Balai Benih Ikan (BBI)
Surae kabupaten wajo. Analisis dilakukan secara kualitatif dengan
mendeskripsikan hasil penelitian.

1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan

Adapun tujuan dari praktik kerja lapangan ini antara lain:

1.mahasiswa memperoleh gambaran yang lebih komperehensif mengenai


dunia kerja.

2.mahasiswa mampu mengaplikasikan teori dan praktik didunia kerja.

3.mahasiswa mampu mengenal,mengetahui,dan menganalisis kondisi


lingkungan dunia kerja.

1.3.Manfaat Praktik Kerja Lapangan

1.3.1.Manfaat untuk Mahasiswa (i)

a)Dapat meningkatkan pengalaman kerja bagi mahasiswa (i) PKL


sebelum terjun langsung ke dunia kerja

b)Dapat membandingkan antara konsep atau teori yang dihadapi


selama perkuliahan dengan kenyataan yang terjadi di operasional
dunia kerja .

c)Mahasiswa (i) dapat meningkatkan jiwa sosialisasi dan mampu


hidup dalam perbedaan .

1.3.2.Manfaat untuk program studi

a)Menjadi salah satu acuan untuk konsentrasi dalam bidang


perikanan .
b)Mengevaluasi kemampuan mahasiswa (i) dalam
mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan di
universitas .

c)Sebagai informasi dan referensi kepada program studi fakultas


pertanian tentang program kerja yang ada di dinas pengelolaan
lingkungan hidup sulawesi selatan dan dinas perikanan wajo .

1.3.3 Manfaat Bagi Instansi

a)Membina hubungan baik dengan mahasiswa (i) PKL dengan


instansi tempat PKL

b)Menjalin kerjasama yang berkelanjutan dan dinamis antara


instansi dengan lembaga perguruan tinggi

c)Dapat bertukar ilmu dengan mahasiswa (i) yang melakukan PKL.

1.4. Tempat Praktik Kerja Lapangan

Tempat Praktik Kerja Lapangan yaitu:

 Tempat : Balai Benih Ikan Surae Tempe Dinas Perikanan


Kabupaten Wajo
 Alamat : Jl.Merak Surae Kelurahan
Wiringpalannae ,Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Provinsi
Sulawesi Selatan

Alasan saya memilih Balai Benih Ikan (BBI) Surae Tempe, karena
tempatnya yang dekat dari kampung saya sehingga saya bisa bolak balik
kampung untuk menegecek kondisi orangtua saya dan tempatnya yang
strategis sehingga mudah di jangkau.Tempat ini juga sangat cocok
dijadikan sebagai tempat praktikum bagi mahasiswa karena lokasinya
yang sangat dekat dari kampus Universitas Puangrimaggalatung.

1.5.Jadwal Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

Praktik kerja Lapangan dilakukan selama 2 bulan dimulai pada tanggal 22


Agustus – 22 Oktober 2022. Praktik Kerja Lapangan di Balai Benih Ikan Surae
Tempe dilakukan dari hari senin – jumat mulai pukul 08.00-17.00 akan tetapi
pada saat-saat tertentu bias hingga malam.
BAB II

TINJAUAN UMUM TEMPAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN

2.1. Sejarah Balai Benih Ikan Surae Tempe

Gambar 1. Bagian depan kantor BBI

Balai Benih Ikan (BBI) Surae Tempe didirikan pada tanggal 3 september
1994, awalnya BBI Surae Tempe masih berstatus kepemilikan oleh provinsi
Sulawesi Selatan unuk menopang benih ikan Danau Tempe dan masyarakat
dengan demikian usaha budidaya perikanan diharapkan dapat berkembang pesat.
Selanjutnya pada tahun 2021 BBI Surae Tempe diambil alih oleh Dinas Perikanan
Kabupaten Wajo dibawah pengawasan bapak Arwan S.Pi selaku kordinator BBI
Surae Tempe saat ini.

Balai Benih Ikan Surae Tempe adalah unit pelaksana teknis daerah di
bawah pengelolaan dan pengawasan dinas kabupaten wajo yang bertugas
melaksanakan penerapan teknik pembenihan dan distribusi benih serta penerapan
teknik pelestarian sumberdaya ikan dan lingkungannya. BBI Surae Tempe juga
sebagai sarana untuk menghasilkan benih yang bermutu baik dan jumlah yang
memadai, peningkatan kesejahteraan pembudidaya ikan adalah suatu target yang
ingin dicapai kedepannya di Kabupaten Wajo.

Tugas pokok dari BBI Surae Tempe ialah menyediakan dan menyebarkan
jenis ikan yang unggul untuk benih 3-5 cm, 5-7 cm,7-9 cm, seacara kontinyu
untuk restocing ikan di Danau Tempe, rawa-rawa ataupun perairan umum lainnya.
Selain itu juga menyuplai kebutuhan benih untuk pembudidaya ikan baik untuk
sistem kolam terpal, sistem mina padi ataupun sistem kolam ikan biasa. Untuk
sementara Balai Benih Ikan Surae Tempe menyediakan benih ikan mas jenis
malaysia dan untuk ikan nila menyediakan jenis sultana, kedepannya BBI Surae
Tempe diharapkan memproduksi benih ikan lokal seperti, ikan betok, gabus, sepat
siam, betutu, tawes dan ikan air tawar lainnya.

2.2. Struktur Organisasi Balai Benih Ikan Surae

2.3. Visi dan Misi BBI Surae Tempe

Visi:

Melaksanakan kegiatan pengelolaan benih ikan berdasarkan kaidah cara


pembenihan ikan yang baik (CPIB) melaksanakan pembinaan terhadap kelompok
pembudidaya ikan di daerah binaan, berkordinasi dengan bidang perikanan
budidaya dan secara struktural bertanggung jawab langsung kepada kepala Dinas
Perikanan Kabupaten Wajo.

Misi :

a. sebagai sarana untuk memproduksi benih ikan unggul dan bermutu sesuai
dengan kaidah CPBI.
b. Sebagai sarana untuk mendapatkan informasi teknologi pembenihan ikan
air tawar.
c. Sebagai tempat melaksanakan Praktik kerja Lapangan (PKL) atau magang
bagi siswa/siswi maupun mahasiswa program studi perikanan lainnya.
d. Sebagai sumber PAD Kabupaten Wajo dann Sektor perikanan.

2.4. Kegiatan Umum BBI (Balai Benih Ikan ) Surae

Kegiatan – kegiatan yang dilakukan di UPTD Balai Benih Ikan Kalola


Meliputi :
1. Manajemen induk
2. Manajemen pakan.
3. Manajemen kualitas air.
4. Manajemen pasca panen dan packing.

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

3.1. Pelaksanaan kerja

Waktu pelaksanaan praktik kerja lapangan:

Tanggal : 22 Agustus – 22 oktober 2022

Tempat PKL : Balai Benih Ikan ( BBI ) Surae Tempe

Jadwal Aktivitas : Senin – Jumat

Jam : 08.00 – 17.00 WITA.

Berada dibawah : Dinas Perikanan Kab. Wajo.

Bertanggung Jawab : Supervisor yakni Arwan, S.Pi selaku kordinator Balai


Benih Ikan (BBI) Surae Tempe.

Tahap pelaksanaan kegiatan budidaya manajemen benih ikan


Mas(chyprinus scarpio) dan Ikan Nila (oreochromis niloticus.)

1. Persiapan panen
a. Alat dan bahan
-pompa air
-seser
-ember
-waring
-hapa

Pemanenan benih dilakukan sama dengan waktu


pemanenan larva yaitu pada suhu perairan di kolam relatif sejuk
biasanya dilakukan pemanenan pada pukul 05.00 atau pada malam
hari diwaktu tertentu. Sebelum dilakukan pemanenan benih maka
air kolam harus di surutkan terlebih dahulu sebelum memanen.
Penyurutan air kolam dengan membuka saluran pembuangan air
pada kolam dan dipasang paralon dengan diameter 16 cm dengan
diameter lubang paralon berukuran 1,5 cm. untuk mempercepat
penyurutan air maka ditutup juga saluran pemasukan air. Panen
benih dilakukan dengan menggiring benih ke daerah kabakan
kolam, ditempat inilah benih ikan akan berkumpul sehingga
memudahkan dalam penangkapan benih. Benih dapat ditangkap
menggunakan seser/serokan.

Ketika penangkapan benih harus dilakukan dengan hati-hati


agar benih tidak terluka dan stress. Benih yang di panen di
tampung di jaring penampungan sementara (hapa) dengan ukuran
4,5 kali 2m kali 1m. proses pemindahan benih dibawa dengan
menggunakan ember.

A. Pemanenan

Ada 2 teknik pemanenan yang dilakukan di Balai Benih Ikan Surae


yaitu panen selektif dan total , panen total dilakukan apabila benih
dibutuhkan dalam jumlah banyak sedangkan panen selektif dilakukan
apabila benih yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit.

1. Panen selektif
Panen selektif dilakukan apabila konsumen hanya membeli separuh
atau sebagian dari isi kolam saja. Benih ditangkap dengan menggunakan
waring. Panen biasanya dilakukan oleh 3orang dengaan cara 2orang
turun ke kolam, masing-masing memegang sudut waring .setelah benih-
benih ikan masuk ke dalam waring tersebut, kemudian benih ikan
tersebut dimasukan kedalam ember yang berisi air ½ dari ember
tersebut, dan yang lainnya mengangkut benih tersebut ke tempat
penampungan benih sementara.proses panen selektif dapat dilihat pada
gambar berikut:

2. Panen total
Panen benih dilakukan pada pagi hari pukul 05.00-08.00 tergantung
Cuaca, jika cuaca cerah panennya akan dimulai subuh. Panen dimulai
dengan memasang saringan di depan pintu pengeluaran air. Air kolam
pendederan dikurangi secara perlahan hingga ketinggian air di depan
pintu pengeluaran air sekitar di bawah 30cm. waring di pasang di depan
pintu pengeluaran air, menggantikan saringan. Benih yang terkumpul di
depan pintu kubangan air di tangkap menggunakan seser atau bias juga
menggunakan serok. Kemudian di kumpulkan di dalam ember. Benih di
tampung di hapa untuk sementara. Proses panen total dapat dilihat pada
gambar berikut:

3. Pasca panen
Kegiatan pemberokan setelah pasca panen yakni bertujuan untuk
tidak memberi pakan pada benih ikan agar pada saat di packing ikan
tidak mengeluarkan sisa metabolisme dalam tubuhnya yang mana sisa
metabolisme tersebut dapat mengotori air di kantong plastik yang juga
mengurangi oksigen dalam kantong plastik tersebut. Pemberokan
dilakukan selama beberapa hari. Pada pemberokan benih ikan, hapa
dilengkapi dengan aerasi agar oksigenya tetap stabil.hapa yang
berukuran 4,5m kali 2m kali 1m. dengan ukuran tersebut hapa dapat
menampung benih ikan sejumlah kurang lebih 500-600 ekor.

B. penyortiran

Penyortiran benih ikan dilakukan untuk menyeragamkan ukuran


bibit ikan , dari penyortiran tersebut bibit ikan dikelompokkan berdasarkan
ukuran yang sesuai, adapun ukuran ikan yang biasa di sortir di Balai Benih
Ikan surae bervariasi yaitu 2-3cm, 3-5cm, 5-7cm, dan 7-9cm. Penyortiran
bibit ikan nila dan ikan mas sangat penting untuk dilakukan agar kita dapat
mengetahui ukuran bibit tersebut tanpa diukur. Adapun alat yang di pakai
untuk menyortir adalah alat yang terbuat dari plastik menyerupai baskom
atau wadah yang dilengkapi lubang-lubang diseluruh sisinya dengan
diameter yang sama. Diameter pada lubang menyesuaikan dengan ukuran
kepala daripada benih ikan yang diproduksi. Penggunaan alat ini
bertujuan untuk memudahkan petani dalam menyortir benih agar
ukurannya seragam sehingga mengurangi tingkat kanibalisme pada ikan,
mengontrol perkembangan bobot ikan, menjaga agar perolehan pakan
seimbang dan memudahkan pemackingan.

C. Packing

Pemackingan dilakukan pada saat pagi dan sore karena pada saat
pagi dan sore cuaca dingin , packing dilakukan dengan cara membawa
ikan yang telah di sortir sesuai ukuran ke tempat pemackingan kemudian
di packing menggunakan kantong plastik yang berukuran kurang lebih
1m,setelah itu kantong plastik tersebut di isi air 1/3 dari kantong plastik
tersebut jika benih ikan akan menempuh jarak yang jauh maka kantong
tersebut di isi dengan air aqua gelas gunanya untuk menetralisir suhu yang
ada dalam kantong tersebut dan juga agar ikan tidak stress atau mabuk.
setelah itu masukan bibit ikan yang tadinya sudah di sortir kemudian
masukan oksigen 1/4 dari kantong tersebut, lalu tutup dengan cara
mengikatkan karet ke kantong tersebut.

D. Pengangkutan

Pengangkutan bibit ikan yang akan menempuh jarak jauh diberikan


air aqua gelas untuk menetralisir suhu pada ikan agar ikan tidak mabuk
ataupun stress. Pengangkutan benih ikan di lakukan menggunakan mobil
dan bisa juga langsung di jemput dibalai benih ikan surae.

3.2. Kendala yang dihadapi

1. Adanya kebocoran di salah satu kolam sehingga mengurangi air kolam


secara terus menerus dan menambah air di kolam lainnya sehingga harus
waspada akan hanyutnya benih ikan yang sudah di tebar tadi.

3.3. Cara mengatasi kendala

Adapun cara mengatasi kendala tersebut dengan cara memindahkan benih


ikan ke kolam yang tidak bocor

.
BAB IV

KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan

4.2. Saran-saran

4.3. Refleksi Kegiatan Praktik Kerja Lapangan

Anda mungkin juga menyukai