Anda di halaman 1dari 20

USULAN PRAKTEK MAGANG

SISTEM PEMASARAN GURITA (Octopus sp.)


DI PERUSAHAAN UMUM PERIKANAN INDONESIA CABANG
BELAWAN KECAMATAN MEDAN BELAWAN PROVINSI SUMATERA
UTARA.

OLEH

M. SYAHRUL ARIFIN

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021
USULAN PRAKTEK MAGANG

SISTEM PEMASARAN GURITA (Octopus Sp.)


DI PERUSAHAAN UMUM PERIKANAN INDONESIA CABANG
BELAWAN KECAMATAN MEDAN BELAWAN PROVINSI SUMATERA
UTARA.

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Melaksanakan Praktek Magang Di


Fakultas Peikanan dan Kelautan Universitas Riau

OLEH

M. SYAHRUL ARIFIN
1804124627

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat

dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan praktek magang ini.

Adapun judul usulan praktek magang magang ini mengenai “Sistem Pemasaran

Gurita (Octopus Sp.) Di Perusahaan Umum Perikanan Indonesia Cabang Belawan

Kecamatan Medan Belawan Provinsi Sumatera Utara.”

Pada kesempatan ini penulis mengcupkan terimakasih kepada Ibu Ir. Kusai,

M.Si sebagai penasehat akademik yang mengarahkan penulis, kepada rekan-rekan

yang sudah membantu dan memberikan masukan dalam pembuatan usulan praktek

magang ini, kepada kedua orangtua serta keluarga yang memberi motivasi kepada

penulis.

Dalam penyusunan praktek magang ini, penulis menyadari masih terdapat

kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan

hati penulis mengharapkan masukan yang membangun demi kesempurnaan usulan

praktek magang ini.

Pekanbaru, 21 Januari 2021

M. Syahrul Arifin
I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Negara Indonesia memiliki sumberdaya alam yang begitu besar.Laut adalah

bagian terbesar dari wilayah Indonesia dan memiliki potensi yang dapat memberikan

konstribusi tidak sedikit pada peningkatan ekonomi bangsa. Sebagai Negara

kepulauan dengan luas wilayah perairan laut lebih dari 75% yang mencapai 5,8 juta

kilometre persegi, terdapat lebih dari 17.500 pulau dengan panjang garis pantai

sekitar 81.000 km. Sumberdaya perikanan dan kelautan yang sangat besar dan

permintaan yang tinggi baik di dalam maupun di luar negeri, merupakan kesempatan

untuk memperbaiki perekonomian Negara melalui pemanfaatan sumberdaya

perikanan dan kelautan yang ada. Menurut siregar (2015), Indonesia memiliki

potensi sumber daya alam laut yang menjanjikan untuk di eksporasi dan dieksploitasi

sebagai penggerak utama (primer mover) pembangunan nasional.

Perusahaan Umum Perikanan Indonesia  merupakan badan usaha milik

negara (BUMN)  yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 2

Tahun 1990  yang  terbit tanggal 20 Januari 1990 dengan nama Perusahaan Umum

Prasarana Perikanan Samudera (Perum PPS). Lalu, diatur kembali dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 23 Tahun 2000. Tahun 2013 terbit PP Nomor 9 yang antara lain

mencantumkan perubahan nama perusahaan, menjadi Perusahaan Umum Perikanan

Indonesia atau disingkat sebagai Perum Perindo. Pengusahaan dan pelayanan di

laksanakan di 6 (enam) pelabuhan perikanan yaitu Pelabuhan Perikanan Samudera

Nizam Zachman Jakarta di Jakarta, Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan di


Belawan; Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan di Pekalongan; Pelabuhan

Perikanan Nusantara Brondong di Brondong; Pelabuhan Perikanan Nusantara

Pemangkat di Pemangkat, dan Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi di Prigi (Profil

Perum Perindo, 2017).

Pemasaran merupakan kegiatan yang penting dalam menjalankan usaha

perikanan, karena pemasaran merupakan tindakan ekonomi yang berpengaruh

terhadap naik turunnya pendapatan nelayan. Produksi akan sia-sia bila harga rendah,

maka pemasaran harus baik dan efesien.

Gurita adalah hewan moluska dari kelas Cephalopoda.Gurita dapat ditemukan

di daerah tropis perairan dangkal sampai perairan dalam di region Indo-Pasific.

Gurita bermanfaat sumber makanan yang mengandung protein hewani yang cukup

tinggi, selain itu mempunyai nilai ekonomi tinggi karena memiliki harga yang

tinggi.Gurita adalah salah satu produk hasil laut tanah air yang diminati pasar

internasional.

Dengan informasi tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui dan melakukan

tahap-tahap praktek magang yang dilakukan dengan judul “Manajemen Pemasaran

Gurita (Octopus Sp.) Di Perusahaan Umum Perikanan Indonesia Cabang Belawan

Kecamatan Medan Belawan Provinsi Sumatera Utara.”

I.2. Tujuan Praktek Magang

Tujuan dilaksanakan praktek magang ini adalah untuk menambah pengetahuan

dan keterampilan secara langsung Sistem Pemasaran Gurita (Octopus Sp.) Di

Perusahaan Umum Perikanan Indonesia Cabang Belawan Kecamatan Medan

Belawan Provinsi Sumatera Utara.


I.3. Manfaat Praktek Magang

Manfaat dilakukannya praktek magang ini diharapkan penulis memiliki bekal

dalam sistem pemasaran gurita yang berguna menambah pengalaman kerja dan

keterampilan setelah selesai melaksanakan praktek magang, serta mampu

mengaplikasikan keterampilan tersebut sebagai bekal ilmu, juga dapat menambah

pengetahuan dan wawasan penulis dengan melihat secara langsung bagaimana suatu

perusahaan membuat suatu perencanaan dalam pemasaran, dan memberikan

informasi yang jelas dan pengalaman yang nantinya dapat digunakan dimasa

mendatang.
II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Gurita (Octopus sp.)

Berikut ini adalah klasifikasi umum Gurita Octopus sp. Menurut Georgio

(2010) :

Kingdom : Animalia

Filum : Mollusca

Kelas : Cephalopoda

Ordo : Octopoda

Famili : Octopodidae

Genus : Octopus

Spesies : Octopus sp.

Gurita (Octopus sp.) adalah hewan moluska dari kelas Cephalopoda (kaki

hewan terletak di kepala). Gurita terdiri dari 300 spesies, hidup di perairan bahari,

mulai dari daerah kutulistiwa hingga ke perairan kutup, di daerah pasang surut hingga

kedalaman sekitar 5.000 m. Gurita memiliki 8 lengan dengan alat pengisap berupa

bulatan-bulatan cekung pada lengan yang digunakan untuk bergerak di dasar laut dan

menangkap mangsa. Gurita tidak memiliki cangkang sebagai pelindung di bagian

luar, hanya paruh yang merupakan bagian terkeras dari tubuh Gurita yang digunakan

sebagai rahang untuk membunuh mangsa dan menggigitnya menjadi bagian-bagian

kecil. Gurita memiliki ukuran tubuh yang relatif besar dan kuat, warna tubuh

biasanya coklat namun mereka memiliki kemampuan untuk mengubah warna. Pola

warna sangat bervariasi mulai dari putih polos, coklat tua, hingga bintik-bintik coklat.
Pola warna terkait dengan kemampuan kamuflase O,cyanea terhadap berbagai

habitatnya. (Toha et al., 2016).

Gurita banyak di temukan di laut dan subtropik di sekitar daerah Mediterania,

daerah-daerah timur jauh dari Pasifik Selatan.Di Indonesia diduga terdapat di perairan

Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Banda.Gurita dapat hidup di air dangkal dan juga

terdapat pada batas pasang surut sampai agak dalam dengan kedalaman 4000 meter

sampai 5000 meter. Spesies gurita memiliki peran ekologis penting baik sebagai

peredator maupun mangsa. Gurita merupakan salah satu sumber daya hayati laut yang

memiliki potensi yang besar. Gurita memiliki kandungan protein yang cukup tinggi

sehingga mempunyai potensi dalam penyediaan bahan makanan bagi kehidupan

manusia. (Winarko, 2017).

II.2. Pemasaran

Menurut William J. Stanton (dalam Usmara, 2008:7) Pemasaran merupakan

suatu sistem keseluruan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditunjukkan untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang

dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun

pembeli yang potensial.

Menurut Kotler (2004), pemasaran adalah proses sosial dan manjerial dimana

individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui

penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain.

Tujuan pemasaran adalah mengadakan keseimbangan antar lembaga atau daerah

saling mengisi antara lembaga atau daerah yang surplus dengan lembaga atau daerah

yang minus (Buchari, 2005).


Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari

program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangundan memelihara

penukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan

perusahaan.

1. Perencanaan(planning)

Perencanaan merupakan salah satu fungsi fundamental dari manajemen yang

sangat menentukan, karena di dalamnya termuat apa yang diinginkan oleh suatu

organisasi serta langkah-langkah akan perlu dilakukan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Perencanaan harus mempertimbangan kebutuhan

fleksibelitas agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru

secepat mungkin. Dalam perencanaan, manejer memutuskan apa yang harus

dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana melakukannya dan siapa yang

melakukan [ CITATION Naw00 \l 1057 ].

Perencanaan yang baik dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu

yang akan datang sedalammana perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan

dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat. Perencanaan

merupakan pekerjaan yang menyangkut penyusunan konsep serta kegiatan yang

telah ditetapkan demi masa depan yang lebih baik. Selain itu, perencanaan

menganut beberapa upaya yang menjabarkan cara penyelesaian masalah yang

telah ditetapkan ke dalam unsur-unsur rencana yang lengkap serta saling terkait

dan terpadu hingga dapat dipakai sebagai pedoman dalam melaksanakan dan cara

menyelesaikan masalah.

2. Pengorganisasian(organizing)
Pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokan orang-orang, alat-alat,

tugas-tugas kewenangan dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta

suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah

ditetapkan.

3. Pelaksanaan(actuating)

Pelaksanaan atau penggerakan (actuating) yang dilakukan setelah organisasi

memiliki perencanaan dan melakukan pengorganisasian dengan memiliki struktur

organisasi termasuk tersedianya personil sebagai pelaksana sesuai dengan

kebutuhan unit atau satuan kerja yang dibentuk. Di antara kegiatan pelaksanaan

adalah melakukan pengarahan, bimbingan dan komunikasi termasuk koordinasi

(Nawawi 2000).

Koordinasi sebagai proses pengintegrasian tujuan dan kegiatan pada satuan

kerja yang terpisah suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara

efisien. Tanpa koordinasi, individu dan departemen-departemen akan kehilangan

pegangan atas peranan mereka dalam organisasi. Mereka mulai mengejar

kepentingan diri sendiri yang sering merugikan pencapaian tujuan organisasi

secara keseluruhan.

Kebutuhan akan koordinasi tergatung pada sifat dan kebutuhan komunikasi

dalam pelaksanaan tugas dan derajat saling ketergantungan bermacam-macam

satuan pelaksanaan. Apabila tugas tersebut memerlukan informasi antar satuan,

derajat koordinasi yang tinggi adalah yang paling baik. Koordinasi sangat

dibutuhkan bagi organisasi yang menetapkan tujuan tinggi.

4. Pengawasan (controlling)
Pengawan adalah proses pengamatan, pengendalian, dan pengoreksian dari

pada pelaksanaan seluruh kegiantan organisasi yang dilakukan berjalan sesuai

dengan rencana yeng telah dtetapkan sebelumnya. Funsi pengawasan adalah untuk

mengendalikan segala macam aktivitas agar tidak terjadi penyimpangan.

Menurut Assauri, (2004), manajemen pemasaran merupakan kegiantan

menganalisis, merencanakan, mengoordinasikan, dan mengendalikan semua

kegiatan yang terkait perancangan dan peluncuran produk.

II.3. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran adalah seperangkat alat dari variable-variabel pemasaran

yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam

pasar sasaran.Rangkaian variabel atau unsur-unsur itu adalah unsur produk (product),

unsur harga (price), unsur promosi (promotion), dan unsur tempat (place) (Saladin,

2007).

2.5.1. Produk

Produk adalah alat pemasaran yang paling mendasar menurut Kotler dan

Amstrong (2016:11) menyatakan bahwa : “ Produk adalah segala sesuatu yang dapat

ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikomsumsi yang

dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan. Produk mencakup objek fisik, jasa,

orang, tempat, organisasi dan gagasan.

2.5.2. Harga

Menurut Kotler dan Amstrong (2012:345) harga dapat didefenisikan secra

sempit sebagai jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk dan jasa. Atau dapat

didefenisikan secara luas harga sebagai jumlah nilai yang ditukarkan konsumen untuk
keuntungan memiliki dan menggunkan produk atau jasa yang memungkinkan

perusahaan mendapatkan laba yang wajar dengan cara dibayar untuk nilai pelanggan

yang dicipkannya.

2.5.3. Promosi

Promosi adalah suatu upaya dalam menginformasikan atau menawarkan

produk atau jasa yang bertujuan untuk menarik calon konsumen agar membeli atau

mengkonsumsinya, sehingga diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan

(Kotler dan Keller, 2012;519). Sedangkan menurut Gitosudarmo ditunjukkan untuk

mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang

ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka yang kemudian mereka menjadi senang

lalu membeli produk tersebut.

2.5.4. Tempat

Tempat adalah salah satu konsep Bauran Pemasaran yang biasanya juga

sering disamakan dengan saluran distribusi.Saluran distribusi adalah perantara-

perantara, para pembeli dan penjual yang dilalui oleh perpindahan barang baik fisik

maupun perpindahan milik sejak dari produsen hingga ke tangan konsumen (Sunyoto,

2013).
III. METODE PRAKTEK

3.1 Waktu dan Tempat

Praktek magang ini dilaksanakan mulai dari bulan Februari 2021 sampai

dengan bulan Maret 2021, yang bertempat di Perusahaan Umun Perikanan Indonesia

Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan Provinsi Sumatera Utara dengan

pertimbangan bahwa Perusahaan Umum Perikanan Indonesia Cabang Belawan

merupakan perusahaan yang banyak bergerak dibidang pemasaran dan produksi.

3.2 Metode Praktek

Metode yang digunakan dalam praktek ini adalah observasi partisipatif atau

lebih tepatnya pengamatan yang terlibat langsung dalam kegiatan Manajemen

Pemasaran Gurita (Octopus Sp.) Di Perusahaan Umum Perikanan Indonesia Cabang

Belawan Kecamatan Medan Belawan Provinsi Sumatera Utara.

3.3 Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Magang

Tabel 1.1.Tabel Kegiatan Selama Magang

No Waktu Kegiatan Magang


1. Hari 1-2
Perkenalan, penyerahan dan adaptasi dengan lingkungan

di Perusahaan Umun Perikanan Indonesia Bagan Deli

Kecamatan Medan Belawan Provinsi Sumatera Utara


2. Hari 3-4
Mengamati dan mengenal bagaimana proses pemasaran

ikan di Perusahaan Umun Perikanan Indonesia Bagan

Deli Kecamatan Medan Belawan Provinsi Sumatera

Utara
3. Hari 5- 24
Ikut serta dalam kegiatan-kegiatan proses pemasaran

ikan di Perusahaan Umun Perikanan Indonesia Bagan

Deli Kecamatan Medan Belawan Provinsi Sumatera

Utara
4. Hari 25-29
Berada di kantor untuk mengumpulkan data yang

berhubungan dengan proses manajemen pemasaran ikan

di Perusahaan Umun Perikanan Indonesia Bagan Deli

Kecamatan Medan Belawan Provinsi Sumatera Utara


5. Hari 30 Hari terakhir di lokasi magang berpamitan/perpisahan.
Sumber: Data Pribadi

DAFTAR PUSTAKA

Handoko.2003. Pengertian pemasaran.Alfabeta : Bandung. 145 hlm

Kotler, Philip .2004. Pengertian Pemasaran. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.


Kotler, Philip and Gary Armstrong, 2012. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 13, Jilid
1. Jakarta: Erlangga.

Profil Perum Perindo. 2017. https://www.perumperindo.co.id/2-profil-perusahaan


(diakses pada 17 Desember 2019)

Siregar, Y. I. (2015). Menggali Potensi Sumber Sumber Daya Laut Indonesia.


Medan:Universitas Sumatera Utama
Sunyoto, Danang. 2013. Teori, Kuesioner & Analisis Data Untuk Pemasara dan
Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Toha, A.H.A., Jeni, N. Widodo, L. Hakim, & S.B. Sumitro. 2016. Gurita Octopus
indicus (Orbigny,1840) from Mumbai Waters. J. Mar. Biol. Ass. India, 53(1):
145-148
Winarko, A. 2017. Studi Beberapa Aspek Biologi dan Efisiensi Ekonomi Unit Usaha
Perikanan Gurita (Octopus sp.) [Skripsi] Jurusan Perikanan Fakultas Ilmu
Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin Ujung Pandang
LAMPIRAN

JADWAL PRAKTEK MAGANG


Waktu (Bulan dan Minggu)

No. Kegiatan Februari Maret April

1 2 3 4 1 2 3 4 1

1. Persiapan (Pra
Pelaksanaan Praktek
Magang)

2. Pelaksanaan Praktek
Magang

3. Pasca Pelaksanaan
Magang (Penyusunan
Laporan)

4. Presentasi dan Ujian

Praktek magang ini dilaksanakan di Perum Perindo Kelurahan Bagan Deli

Kecamatan Medan Belawan Kota Medan Provinsi Sumatera Utara, dimulai pada awal

bulan Februari 2021. Dengan jadwal

ORGANISASI PRAKTEK MAGANG

1. Pelaksana Praktek Magang


Nama : M. Syahrul Arifin

NIM : 1804113325

Pekerjaan : Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Riau

Jurusan : Sosial Ekonomi Perikanan

Alamat : Jl.Bangau Sakti. Gg. Pipit

2. Dosen Pembimbing I

Nama : Ir. Kusai, M.Si

NIP :19610903 198803 1 003

Pekerjaan : Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan

Universitas Riau

Alamat : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

RINCIAN ANGGARAN
PRAKTEK MAGANG DI PERUM PERINDO JL. GABION,
KELURAHAN BAGAN DELI, KECAMATAN MEDAN BELAWAN,
PROVINSI SUMATERA UTARA.
NO KEPERLUAN VOLUME HARGA JUMLAH
A. Persiapan      

1 Kertas A4 2 rim Rp25,000 Rp 50,000

2 Penggandaan Proposal 5 buah Rp10,000 Rp100,000

3 Penulisan dan Penjilidan 5 buah Rp 5,000 Rp 25,000

  Sub Total Rp175,000

   

B. Pelaksanaan

1 Transportasi (PP) 1 paket Rp1.200,000 Rp1,200,000

2 Biaya Hidup 30 hari Rp 40,000 Rp1,200,000

3 Akomodasi 1 paket Rp 350,000 Rp 150,000

4 Transportasi local 15 Paket Rp 10,000 Rp 150,000

5 Dokumentasi 1 paket Rp 100,000 Rp 100,000

  Sub Total Rp2,800,000

   

C. Penulisan Laporan

1 Pengetikan 1 paket Rp 50,000 Rp 50,000

2 Penjilidan 10 paket Rp 20,000 Rp200,000

3 Revisi 1 paket Rp100,000 Rp100,000

4 Ujian 1 Paket Rp500,000 Rp500,000

  Sub Total Rp850,000

TOTAL Rp3,825,000

OUTLINE SEMENTARA
OUTLINE SEMENTARA

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan Praktek Magang
1.3. Manfaat Praktek Magang

II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi Gurita
2.2 Manajemen
2.3 Pemasaran
2.4 Manajemen Pemasaran
2.4 Bauran Pemasaran

III. METODE PRAKTEK


3.1. Waktu dan Tempat
3.2. Metode Praktek
3.3. Prosedur Kegiataan Praktek

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil
4.2. Pembahasan

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

JADWAL PRAKTEK
ORGANISASI PRAKTEK
ANGGARAN BIAYA
OUTLINE SEMENTARA
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai