Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG

MENGENAL BUDIDAYA IKAN LELE DI DESA


KARANGHARJA

Marshanda Putri Setiyo Rahayu


20.4.04.069

TEKNIK PENGOLAHAN PRODUK PERIKANAN


POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2021
MENGENAL KEHIDUPANBUDIDAYA IKAN LELE DI DESA
KARANGHARJA

Marshanda putri Setiyo Rahayu


20.4.04.069

Sebagai salah satu syarat untuk melanjutkan ke semester berikutnya

TEKNIK PENGOLAHAN PRODUK PERIKANAN


POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Praktik Pengenalan Kehidupan Masarakkat Perikanan (PPKMP) di Desa
Karangharja
Nama : Marshanda Putri Setiyo Rahayu
NIT : 20.4.04.069

Disetujui oleh :

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi Teknik


Pengolahan produk perikanan

Ir. Aris Kabul Pranoto,M.Si Sukma Budi Prasetyati, S.Pi,M.Ti.Pi


NIP. 195907121985031002 NIP. 1981092620110112002
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
akhirnya laporan Praktik Kerja Lapang (PKL) yang berjudul “Praktik Pengenalan
Kehidupan Masyakat Pesisir” ini dapat diselesaikan sesuai dengan target dan
waktu yang direncanakan.
Proses persiapan pelaksanaan, dan penyusunan laporan ini telah melibatkan
konstribusi pemikiran dan saran konstruktif banyak pihak. Pada kesempatan ini
penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia – Nya dapat melaksanakan
PPKMP tanpa suatu halangan
2. Bapak Ir. Aris Kabul Pranoto,M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan mengenai penyusunan dan rangkaian acara PPKMP
berlangsung.
3. Ibu Sukma Budi Prasetyati, S.Pi,M.Ti.Pi selaku ketua Program Studi
Teknik Pengolahan Produk Perikanan.
4. Bapak Sopiyan selaku pengurus Budidaya ikan Desa Karangharja yang
telah memberikan izin untuk melaksanakan PPKMP
5. Syaiful Fiqri Muhammad selaku rekan kerja yang telah banyak membantu
dalam menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapang.
Penulis menyadari bahwa laporan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini masih jauh
dari kesempurnaan, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan laporan ini. Akhirnya penulis
berharap semoga laporan ini memberikan informasi dan manfaat bagi semua
pihak.

Tangerang, 27 Maret
2021

Marshanda Putri Setiyo


Rahayu
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABLE
DAFTAR GMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
1. PENDAHULUAN
1.1........................................................................................Latar Belakang
.................................................................................................................1
1.2.....................................................................................................Tujuan
............................................................................
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jaring Insang (gill net) adalah salah satu jenis alat tanggkap ikan dari bahan
jaring yang bentuknya empat persegi panjang dimana ukuran mata jaring (mesh
size) nya sama.(Martasuganda, 2002).
Masyarakat yang mempunyai mata pencaharian dan berpenghasilan sebagai
usaha nelayan merupakan salah satu dari kelompok masyarakat yang melakukan
aktivitas usaha dengan mendapatkan penghasilan bersumber dari kegiatan usaha
nelayan itu sendiri. Nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan pekerjaan
dalam operasi penangkapan ikan dan binatang air lainnya. Tingkat kesejahtraan
nelayan sangat ditentukan oleh hasil tangkapannya. Banyaknya tengkapan
tercermin pula besar pendapatan yang diterima dan pendapatan tersebut sebagian
besar untuk keperluan konsumsi keluarga. Dengan demikian tingkat pemenuhan
kebutuhan konsumsi keluarga sangat ditentukan oleh pendapatan yang diterima.
Desa Kertojayan Kabupaten Purworejo merupakan salah satu wilayah
perikanan diantara desa perikanan lainnya, masyarakat di Desa Kertojayan dikenal
dengan profesinya sebagai nelayan kecil. Alat tangkap yang digunakan adalah
jaring insang. Faktor – faktor yang mempengaruhi produksi penangkapan ikan
menggunakan kapal jaring insang adalah trip penangkapan, ukuran mesin kapal,
jumlah bahan bakar, ukuran alat tangkap dan tenaga kerja serta faktor yang besar
mempengaruhi adalah alat tangkap pukat harimau (trawl) yang digunakan oleh
nelayan di Desa Kertojayan.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan hal ini mendorong penulis untuk
melakukan praktik pengenalan kehidupan masyarakat perikanan di Desa
Kertojayan.

1.2. Tujuan
Tujuan penulis melakukan kegiatan praktik ini adalah :
1. Mengenal ruang lingkup kegiatan industri perikanan masyarakat pesisir
Desa Kertajayan
2. Mengenal lingkungan pesisir masyarakat nelayan Desa Kertajayan
3. Mengenal dan membaur dengan masyarakat nelayan untuk mengetahui
karakteristik kehidupan sosial ekonominya
1.3. Manfaat
Adapun manfaat penulis melakukan kegiatan praktik ini adalah :
1. Mengetahui dan menghayati secara langsung kehidupan masyarakat
perikanan di Desa Kertjayan
2. Menumbuhkan jiwa dan semangat layaknya nelayan di Desa Kertajayan
3. Mengetahui dan memahami berbagai aspek kehidupan masyarakat
perikanan, lembaga desa dan penyuluhan serta memahami mekanisme
kerja lembaga perekonomian di Desa Kertojayan
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Profil Desa
Desa Kertojayan merupakan salah satu desa yang teretak di Kecamatan
Grabag. Desa ini terletak di ujung selatan Kabupaten Purworejo dan langsung
berbatasan dengan Samudra Hindia di Bagian selatan. Sedangkan di bagian barat
berbatasan dengan Kabupaten Kebumen sebelah utara berbatasan dengan desa
Ukirsari dan Pasaranom, sedangkan di bagian timur berbatasan dengan Desa
Munggangsari. Desa kertojayan sendiri mempunyai Panjang = 4000 M, Lebar =
1500 M, dan Luas = 60.000.000 m2 = 60.000 Ha.
Jumlah penduduk desa Kertojayan kurang lebih 1100 dengan 300 KK.
Sebagian penduduk di desa kertojayan bekerja sebagi petani dan nelayan, tetapi
setelah masuknya tambak udang di desa kertojayan tidak sedikit warga kertojayan
terjun menjadi pengusaha tambak udang dengan bantuan adanya investor yang
berminat dalam bidang pertambakan udang.
Letak desa Kertojayan yang berada di wilayah pesisir sebenarnya sangat
berpotensi untuk sektor perikanan, saat ini desa kertojayan telah dibentuk
kelompok nelayan untuk memulai pengembangan sektor perikanan. Kelompok
nelayan ini masih dapat dikatakan kecil karena anggotanya juga tidak terlalu
banyak, hasil tangkapannya pun juga tidak terlalu banyak karena masih
menggunakan cara cara tradisional. Sedangkan kegiatan nelayan ini sering
terganggu masalah cuaca terutama apabila cuaca buruk, hal ini terjadi karena
kapal kapal yang digunakan hanya berupa perahu motor kecil yang tentu tidak
akan tahan terhadap goncangan gelombang ombak. Namun dengan hal ini, maka
ini merupakan potensi apabila ada investor yang ingin datang untuk berinvestasi,
apalagi Kertojayan memiliki garis pantai sekitar 4 km. Selain perikanan laut,
warga juga memanfaatkan untuk membuat perikanan darat, dengan cara membuat
kolam kolam untuk ikan. Namun hasil produksi perikanan darat ini juga masih
sangat minim karena hanya beberapa orang saja yang berminat dan itupun
dikelola dengan skala kecil.

2.2. Nelayan Kecil


Nelayan Kecil adalah orang yang mata pencahariannya melakukan
penangkapan ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang
menggunakan kapal perikanan berukuran paling besar 5 (lima) gross ton (GT).

2.3. Alat Tangkap Gillnet


Jaring insang (gillnet) adalah salah satu jenis alat tangkap yang menangkap
ikan dengan cara menghadang ruaya ikan secara pasif. Pada umumnya ikanikan
yang menjadi tujuan penangkapan ialah jenis ikan yang horizontal migration dan
vertikal migrationnya tidak seberapa aktif. Jenis-jenis ikan yang umumnya
tertangkap dengan gillnet ini ialah jenis-jenis ikan pelagis.
Jaring insang sangat baik karena mempunyai ukuran mata jaring yang sama,
juga pasif dalam pengoperasiannya sehingga selektif dalam proses penangkapan.
Sifat selektif jaring insang menyebabkan hasil tangkapannya terdiri dari
komposisi dan ukuran dari jenis-jenis ikan tertentu, tergantung ukuran mata jaring
yang digunakan. Hal ini merupakan jawaban yang positif terhadap masalah
penangkapan di Indonesia
3. METODE PRAKTIK

3.1. Waktu dan Tempat


Praktik Pengenalan Kehidupan Masyarakat Perikanan (PPKMP) dilaksanakan
di Desa Kertojayan, Kecamatan Grabag, Kab.Purworejo, Propinsi Jawa Tengah
pada tanggal 8 – 14 Maret 2021.

3.2. Alat dan Bahan


Alat – alat yang digunakan dalam melakukan Praktek Pengenalan Kehidupan
Masyarakat Perikanan (PPKMP) terdiri dari alat tulis, alat elektronik berupa
handphone untuk dokumentasi, dan kendaraan motor.

3.3. Prosedur Kerja


Metode pengambilan data yang dilakukan adalah metode observasi,
Wawancara, dan Dokumentasi. Metode observasi adalah metode yang dilakukan
dengan cara mengamati dan mencatat apa yang terjadi pada objek yang
diobservasi. Wawancara adalah kegiatan tanya – jawab secara lisan untuk
memperoleh informasi secara akurat. Dokumentasi sendiri digunakan untuk
mendapatkan hasil yang real dan fakta terhadap suatu penelitian. Pengambilan
data sendiri terdiri dari pengambilan data primer dan sekunder. Pengambilan data
primer dilakukan dengan mengambil data yang ada di lapangan. Sedangkan
pengambilan data sekunder dilakukan dalam usaha melengkapi data yang ada,
yaitu wawancara dan studi pustaka guna menunjang data-data yang didapatkan
dari lapangan.

Anda mungkin juga menyukai