Laporan
Diajukan kepada Program Studi Teknik Pengolahan Produk Perikanan
Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang
Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Praktek Pengenalan
Kehidupan Masyarakat Perikanan (PPKMP)
Tahun 2021
Oleh:
Marshanda Putri Setiyo Rahayu (NIT 20.4.04.069)
Mourlita Ekasanti Ismaya (NIT 20.4.04.071)
Oktapia Herawati (NIT 20.4.04.073)
Disetujui oleh:
Dosen Pembimbing Kepala Unit Praktik
Mengetahui:
Direktur Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT karena berkat ridlo dan
di ”Kemplang Tunu Dini” Palembang dan ”JB Farm Catfish” Banten. Dalam
dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan kerendahan hati, penulis ucapkan
terima kasih.
berkat-Nya atas semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis, dan penulis
berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan pihak-
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan..................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
Daftar Gambar........................................................................................................vi
Daftar Tabel...........................................................................................................vii
Daftar Lampiran...................................................................................................viii
Bab I Pendahuluan................................................................................................1
Bab II Metodologi..................................................................................................4
iii
3.1.4. Fasilitas Umum dan Kesehatan Kecamatan Seberang Ulu I
Palembang...........................................................................................9
iv
5.1.3. Kegiatan Pengolahan Tekwan...........................................................29
6.1. Kesimpulan...................................................................................................36
6.2. Saran.............................................................................................................36
Daftar Pustaka
Lampiran
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Karawang merupakan suatu kegiatan yang sangat penting diikuti oleh para
”JB Farm Catfish”. Dari uraian latar belakang diatas penulis tertarik dengan
1
1.2. Rumusan Masalah
Palembang?
Palembang?
Banten?
Palembang;
2
d. Untuk mengetahui pemasaran produk di ”Kemplang Tunu Dini”
Palembang;
Catfish” Banten;
lain:
2. selain itu dapat menjadi bahan kajian pustaka bagi penulis yang lain
3
BAB II
METODOLOGI
”Kemplang Tunu Dini” Palembang dan ”JB Farm Catfish” Banten, dengan
Kegiatan Maret
22 23 24 25 26 27 28 29
Melakukan kunjungan ketempat
pengolahan dan melihat bagaimana
kehidupan masyarakat di daerah
tersebut
Melakukan wawancara guna
mengambil data primer
Mempraktikkan langsung kegiatan
pengolahan produk perikanan
Mengisi lembar kuisioner
Menganalisis hambatan apa saja yang
dialami dalam menjalankan usaha
Menyusun dan menyiapkan laporan
Melakukan presentasi hasil kegiatan
praktek
4
2.1.2. Jadwal Kegiatan di ”JB Farm Catfish”
Kegiatan Maret
22 23 24 25 26 27 28 29
Melakukan kunjungan ketempat
budidaya ikan lele dan melihat
bagaimana kehidupan masyrakat di
desa tersebut
Melakukan wawancara guna
mengambil data primer
Mempraktikkan langsung kegiatan
membudidaya ikan
Mengisi lembar kuisioner
Menganalisis hambatan apa saja yang
dialami dalam menjalankan usaha
Menyusun dan menyiapkan laporan
Melakukan presentasi hasil kegiatan
praktek
b. Sumber Data
Sumber data adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Pada
PPKMP ini menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan dari situasi aktual
dimana peristiwa terjadi. Sumber data primer meliputi dokumen historik dan
5
karangan-karangan yang disajikan hasil orisinal (Silalahi, 2017). Dalam
PPKMP ini, data primer diperoleh secara langsung dari responden melalui
dilakukan (Silalahi, 2017). Data ini diperoleh dari perpustakaan, laporan dan
data lainnya yang ada di ”Kemplang Tunu Dini” Palembang dan ”JB Farm
Catfish” Banten.
6
BAB III
PROFIL WILAYAH
sebanyak 87.883 jiwa yang terdiri dari 43.290 jiwa penduduk laki-laki dan
atau bisa dikatakan penduduknya padat. Jika dilihat dari luas wilayahnya,
dengan hanya seluas 17.440 km2, menempati urutan ke-10, artinya masih
banyak kecamatan yang lain yang memiliki luas wilayah yang lebih besar
Kecamatan Kertapati;
7
Gambar 1. Peta Kecamatan Seberang Ulu I Palembang
I Palembang juga terbilang rendah, hal ini dapat dilihat dari banyaknya
pedagang kecil di daerah tersebut, tetapi ada juga yang mempunyai usaha
8
dan sehat. Permukiman pada Kecamatan Seberang Ulu I Palembang juga
terbilang padat dan juga dibangun pada lahan yang sempit, sehingga
Palembang
Seberang Ulu I Palembang seperti jalan raya, tempat sampah, lampu lalu
fasilitas lainnya seperti puskesmas dan rumah sakit swasta. Pada tiap-tiap
9.444 jiwa yang terdiri dari 2.508 jiwa penduduk laki-laki dan 2.436 jiwa
9
3. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Carenang dan Desa Cempaka;
memiliki wilayah lahan yang tidak luas, namun banyak terdapat lahan tanah
yang belum terisi tetapi banyak ditutupi dengan rumput yang rimbun, dan
10
3.2.3. Ekologi dan Lingkungan Desa Karangharja Banten
11
BAB IV
Ibu Dini lahir pada tanggal 15 Mei tahun 1988. Beliau memulai
usahanya sejak tahun 2015 yang bernama “Kemplang Tunu Dini”. Usaha
Blok D.47, 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Kota Palembang. Ibu Dini
berjalannya waktu. Saat ini, “Kemplang Tunu Dini” banyak menjual produk
pempek, tekwan, model, kemplang tunu, dan daging giling. Pempek yang
dijual terbagi dari beberapa jenis yaitu pempek adaan, pempek telur, pempek
lenjer, pempek kapal selam, pempek kulit, pempek keriting, dan pempek
kulit crispy. Daging olahan yang dijual juga bermacam-macam antara lain
yaitu, daging giling ikan tenggiri, daging giling ikan gabus, daging giling
merah ikan tenggiri, daging giling ikan kakap, daging giling ikan sarden, dan
12
4.1.3. Sumber Daya Manusia pada “Kemplang Tunu Dini”
semangat yang tinggi. Jika mereka mempunyai itu semua maka akan
mengolah usaha yang ada dengan baik. Dengan itu maka usaha yang ada
makin berkembang.
13
Gambar 3. Sarana pada “Kemplang Tunu Dini”
lain:
14
Gambar 4. Freezer pada “Kemplang Tunu Dini”
garam;
4. Gelas takar 1000 ml digunakan untuk mengukur banyak air dan minyak
produk yang divakum bisa tahan lebih lama dan untuk menjaga kualitas
dan rasa pada produk makanan tersebut (sebagaimana pada Gambar 5);
15
7. Sealer platik berfungsi untuk merekatkan plastik atau kemasan plastik,
Gambar 6)
16
Gambar 8. Styrofoam dan Kardus pada “Kemplang Tunu Dini”
10. Tampah sebagai tempat untuk menjemur kemplang tunu yang masih
basah;
menjadi satu;
12. Botol sebagai wadah untuk mengemas cabai yang sudah diolah untuk
13. Pisau sebagai alat untuk memotong adonan kemplang menjadi pipih dan
berbentuk bulat.
modal yang cukup maka akan berpengaruh terhadap lancarnya usaha. Modal
awal saat merintis usaha pada “Kemplang Tunu Dini” adalah sebesar
Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) yang berasal berasal dari uang pribadi.
17
4.2. Profil “JB Farm Catfish”
budidaya ikan lele pada tahun 2017 yang bernama “JB Fram Catfish”. “JB
lele.
jika membudidayakan ikan yang lainnya tidak memiliki kolam yang cukup
dikarenakan pakan alami untuk berternak lele yang cukup susah dicari yaitu
cacing sutra.
usaha. Dengan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas maka usaha
18
1. Bapak Asep bertugas sebagai wakil admin;
19
b. Kolam pendederan berfungsi untuk mendederkan/membesarkan
larva ikan menjadi bibit ikan lele yang siap untu dibesarkan
20
2. Sarana penunjang, antara lain:
a. induk ikan;
b. pakan pelet;
c. pakan alami;
d. obat-obatan;
b. kakaban;
c. blower.
21
BAB V
otak-otak, dan kemplang. Pangan tradisional ini sudah menjadi ciri khas kota
Palembang yang dapat di jumpai di setiap pelosok kota mulai dari warung
pempek, tekwan, model, kemplang tunu, dan daging giling. Pada PPKMP
tunu.
sebagai produk pasta ikan. Bahan dasar pembuatan pempek adalah daging
ikan yang diberi bahan tambahan berupa tapioka, air, dan bumbu. Prinsip
cuka yang dibuat dari bumbu, gula merah, bawang putih, cabe, asam/cuka,
dan ebi (udang kering). Sebagai pelengkap dapat diberi irisan mentimun.
22
Kegiatan pengolahan pempek di “Kemplang Tunu Dini” melalui
1. Kompor;
3. Spatula plastik;
5. Timbangan digital;
6. Alat pengaduk;
7. Sendok;
8. Tirisan;
B. Proses Pengolahan
23
Gambar 12. Proses Pengolahan Pempek di “Kemplang Tunu Dini”
mendidih;
air;
24
* Catatan : Pempek disajikan dengan saus cuka, untuk bahan dan
C. Pemasaran Produk
Indonesia.
kemplang adalah makanan ringan dengan bahan utama tepung tapioka yang
diacampur dengan bahan perasa seperti ikan, udang, ubi, telur, susu, garam,
gula dan bumbu yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, ketumbar,
25
dan sebagainya. Kerupuk kemplang dibuat dengan mengukus atau merebus
adonan (campuran tepung tapioka, ikan, garam, dan air) yang berbentuk
1. Kompor;
2. Baskom plastik;
3. Alat pengaduk;
4. Sendok;
5. Spatula plastik;
8. Timbangan digital;
26
2. Telur 1 butir;
4. Tepung 3 kg;
5. Garam 85 gram;
6. Minyak 5 kg;
B. Proses Pengolahan
3. Aduk hingga merata hingga tidak ada lagi gumpalan daging ikan;
27
4. Masukkan tepung yang sudah di timbang sembari diaduk hingga
yang mendidih;
menjadi kering;
benar-benar panas;
kocoklatan;
saus cabe yang dibuat khusus, untuk bahan dan proses pembuatan
28
C. Pemasaran Produk
secara online yang dibantu dengan jasa kurir yang nantinya langsung
kota Palembang yang relatif sama dengan pempek berbahan dasar dari
campuran daging ikan, putih telor, pati (tapioka, sagu atau gandum) dan
memiliki citarasa khas dan bahan substitusi (pelengkap) atau bumbu yang
udang, sohun, irisan bengkoang, jamur kuping, bawang goreng dan timun.
Tekwan berasal dari kata “Berkotek Samo Kawan”, yang dalam bahasa
toko hingga restoran besar, dan kudapan ini dapat ditemukan khususnya
29
Kegiatan pengolahan tekwan di “Kemplang Tunu Dini” melalui
2. Kompor;
3. Baskom plastik;
4. Timbangan digital;
5. Alat pengaduk;
6. Spatula plastik;
7. Sendok;
3. Garam 30 gram;
5. Sagu 3 kg;
B. Proses Pengolahan
30
Gambar 14. Proses Pengolahan Tekwan di “Kemplang Tunu Dini”
5. Siapkan panci diatas kompor lalu tunggu hingga air didalam panci
permukaan air;
31
* Catatan : Tekwan disajikan dengan kuah yang dibuat secara
rahasia perusahaan.
C. Pemasaran Produk
beku. Pemasarkan produk yaitu dengan cara online dan nantinya kurir
Lele adalah salah satu jenis ikan yang paling banyak dikonsumsi
pasar-pasar tradisional, harga ikan lele juga tergolong murah. Selain itu,
ternyata banyak juga yang tertarik untuk membudidayakan ikan air tawar
yang satu ini. Budidaya ikan lele adalah salah satu bisnis yang cukup
ditinjau dari permintaan pasar terhadap ikan lele yang semakin meningkat
ikan lele (termasuk memijah, mendeder, dsb) untuk kemudian dijual. Ikan
32
lele relatif mudah dibudidayakan di perairan iklim hangat, sehingga dapat
menyuplai makanan yang murah bagi pasar setempat. Ikan lele dapat
dan kotoran ikan, sehingga air kolam tidak bau dan tidak meracuni ikan.
kemudian akan dimakan oleh ikan dalam kolam sehingga ikan jadi sehat dan
cepat besar. Hal ini hanya bisa dilakukan dengan kolam non-tanah, misalnya
kolam terpal.
33
Proses budidaya ikan lele yang ada di “JB Farm Catfish”
1. Menyiapkan kolam
Catfish” adalah kolam terpal. Keunggulan dari kolam terpal yang bulat
2. Memilih benih
benih ikan yang baik dan berkualitas hingga jual ikannya pun tinggi
benih ikan yang dipilih haruslah benih ikan yang sehat. Benih ikan
yang sehat bisa dilihat dari tubuhnya yang tidak memiliki luka atau
34
3. Penaburan benih
4. Pemberian pakan
dalam kolam haruslah merata. Pemberian vitamin pada ikan lele juga
5. Panen
Ikan lele bisa diambil dngan waktu 2-3 bulan saja. Untuk cara
35
BAB VI
6.1. Kesimpulan
Taruna Angkatan VI pada semester II ini, yang bertujuan agar taruna dengan
”JB Farm Catfish” Banten, sangat memberikan banyak manfaat bagi penulis
6.2. Saran
Tunu Dini”;
36
2. Pada situasi pandemik COVID-19 ini, secara umum masyarakat di
37
DAFTAR PUSTAKA
https://seberangulu1.palembang.go.id/44/peta-dan-batas-wilayah
JURNAL KEGIATAN HARIAN
PRAKTEK PENGENALAN KEHIDUPAN
MASYARAKAT PESISIR (PPKMP)
11:30 Istirahat -
12:30 Istirahat -
12:00 Istirahat -
11:30 Istirahat -
11:30 Istirahat -
12:30 Istirahat -
12:00 Istirahat -
11:30 Istirahat -