Anda di halaman 1dari 31

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TERIPANG ( HOLUTHUROIDAE)

DI PERAIRAN KAYO PULAU DISTRIK JAYAPURA SELATAN


KOTA JAYAPURA

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

(Minat Biologi Sumber Daya Perairan)

MARTEN L I. SEMBAI

141085427180009

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN

UNIVERSITAS OTTOW GEISLLER PAPUA

2022

i
LEMBAR PENGESAHAN

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TERIPANG (HOLUTHURIDAE)

DI PERAIRAN KAYU PULAU DISTRIK JAYAPURA SELATAN

KOTA JAYAPURA

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

(Minat Biologi Sumber Daya Perairan)

MARTEN L I. SEMBAI

141085427180009

Menyetujui,
Pembimbing:

Albida Rante Tasak, S.Kel,M.Si


NIDN : 1419048901

Mengetahui
Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan
Ketua

Jotje A Ingratubun, S.Pi., M.Si


NIDN. 1413088801

ii
RINGKASAN

MARTEN L I. SEMBAI, NPM: 141085427180009 IDENTIFIKASI


JENIS-JENIS TERIPANG (HOLUTHUROIDAE) DI PERAIRAN KAYO
PULAU DISTRIK JAYAPURA SELATAN KOTA JAYAPURA ”.
Di Bimbing Oleh Albida Rante Tasak, S.Kel,M.Si
Teripang (Holothuroidea) adalah kelompok hewan invertebrata laut dari

kelas Holothuroidea (Filum Echinodermata), tersebar luas di lingkungan laut

diseluruh dunia, mulai dari zona pasang surut sampai laut dalam terutama di

lautan India dan lautan Pasifik Barat. Teripang memiliki nilai ekonomis karena

adanya kandungan nutrisi yang tinggi pada beberapa jenis teripang. Tujuan

pelaksanaan praktek kerja lapangan ini untuk mengetahui jenis- jenis teripang

holuthuria di perairan Kayu Pulau.

PKL dilaksanakan pada hari rabu 06 Juli 2022 pukul 14:00 WIT berlokasi

di Perairan Kayo Pulau Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura.Pengamatan

dilakukan secara deskriptif-kualitatif dengan menggunakan metode garis transek.

Pengambilan sampel dilakukan didua stasiun yang berbeda secara acak dengan

menulusuri Perairan Kayu Pulau. Setiap stasiun memiliki garis transek sepanjang

100 meter dan lebar 100 meter yang ditarik dengan menggunakan roll meter.

identifikasi karakter morfologinya teripang dengan menggunakan buku

identifikasi Pedoman Umum Identifikasi dan Monitoring Populasi Teripang

(Didi dkk, 2015), Buku Identifikasi Zoology Invertebrata (Teori dan Praktek)

(Rusyana), Jurnal dan Skripsi. Berdasarkan dari hasil pengambilan sampel di

kawasan Perairan kayu pulau, secara keseluruhan di titik lokasih pengambilan

data, diperoleh 5 jenis spesies

iii
KATA PENGANTAR

Segalah Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan kesehatan dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Kerja Lapangan ini secepatnya pada waktunya. Laporan Kerja Lapangan
ini dengan judul “identifikasih jenis-jenis teripang (Holuthuroidae) di Perairan
Kayo Pulau Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura” , tidak terlepas dari masukan
dan campur tangan dari berbagai pihak oleh karena itu penulis menyampaikan
banyak terima kasih kepada dosen pembimbing yang sudah membimbing dan
memberi semangat sehingga penulis laporan PKL dapat terselesaikan.tidak lupa
penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada:

1. Ibu Jotje Aquarista Ingratubun, S.Pi, M.Si, sebagai Ketua Program Studi
Manajemen Sumber Daya Perairan Universitas Ottow Geissler Jayapura.
2. Ibu Albida Rante Tasak, S.Kel, M.Si. selaku Dosen Pembimbing.
3. Ibu Febriyani A. Nawipa, S.Si selaku staf program studi Manajemen Sumber
Daya Perairan.
4. Teman-teman MSDP tampah terkecuali mulai dari angkatan 2015-2021 yang
selalu memberi semangat kepada penulis.
5. Keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam
menyusun laporan
6. Semua pihak ang telah memberi dukungan dan membentu baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam penulisan laporan praktek kerja
lapangan ini.

penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dengan
segala kekurangannya. Untuk itu saya mengharapkan adanya kritik dan saran dari
semua pihak demi kesempurnaan dari Laporan Praktek Kerja Lapangan ini. Akhir
kata penulis berharap, semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan
mahasiswa-mahasiswi dan pembaca

Jayapura 22 Juni 2022


Penulis

MARTEN L I. SEMBAI

iv
DAFTAR ISI

RINGKASAN ..................................................................................................... I

KATA PENGANTAR ...................................................................................... IV

DAFTAR ISI ......................................................................................................V

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... VII

DAFTAR TABEL ..........................................................................................VIII

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... IX

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

I.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

I.2 Tujuan praktek kerja lapangan (PKL) ......................................................... 2

I.3 Manfaat praktek kerja lapangan (PKL) ....................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 3

2.1 Deskripsi Teripang ....................................................................................... 3

2.2 Klasisfikasi Teripang ................................................................................... 4

2.3 Habitat ........................................................................................................ 6

24 Tingkah Laku ............................................................................................... 6

2.5 Pengaruh Parameter Lingkungan Terhadap Pertumbuhan Teripang ......... 7

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ........................ 9

3.1 Waktu Dan Tempat Pengambilan Data ....................................................... 9

3.3 Metode Pengambilan Sampel ................................................................... 10

3.4 Identifikasi Sampel .................................................................................. 11

3.5 Pengukuran Parameter Lingkungan .......................................................... 11

v
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................... 12

4.1 Deskripsi Lokasi PKL .............................................................................. 12

4.2 Hasil Identifikasi Jenis – Jenis Teripang .................................................. 12

4.3 Deskripsi Jenis Jenis Teripang ................................................................ 13

4.4 Hasil pengukuran Kualitas Perairan .......................................................... 16

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 18

5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 18

5.2 Saran .......................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 19

LAMPIRAN ..................................................................................................... 21

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Morfologi Holothuroidae ................................................................. 5

Gambar 2 Peta Lokasi Praktek Kerja Lapangan ............................................................ 9

Gambar 3. Aktinopyga miliaris ........................................................................ 13

Gambar 4. Bohadschia marmorata .................................................................. 14

Gambar 5. Bohadschia vitiensis ...................................................................... 15

Gambar 6. Holothuria atra ............................................................................... 15

Gambar 7 Holothuria scabra .......................................................................... 16

vii
DAFTAR TABEL

Tabel .1 Alat Dan Bahan ................................................................................. 10

Tabel.2 Klasifikasi Jenis-Jenis Sampel Teripang ............................................ 13

Tabel .3 Pengukuran Perameter Kualitas Perairan Kayo Pulau ..................... 17

viii
DAFTAR LAMPIRAN

1 Alat yang digunakan pada saat dilapangan ................................................ 21

2. Pengambilan dan Identifikasi Sampel Teripang ........................................ 22

ix
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Teripang (Holothuroidea) adalah kelompok hewan invertebrata laut

dari kelas Holothuroidea (Filum Echinodermata), tersebar luas di

lingkungan laut diseluruh dunia, mulai dari zona pasang surut sampai laut

dalam terutama di lautan India dan lautan Pasifik Barat. Teripang memiliki

nilai ekonomis karena adanya kandungan nutrisi yang tinggi pada beberapa

jenis teripang.

Beberapa spesies teripang yang mempunyai nilai ekonomis penting

diantaranya: teripang putih (Holuthuridae scabra), teripang koro

(Microthele nobelis), teripang pandan (Theenota ananas), teripang dongnga

(Stichopu Sp) dan beberapa jenis teripang lainnya (Hermanto, 2009).

Tingginya kadar nutrisi dalam tubuh teripang inilah yang menyebabkan

terjadinya pengambilan teripang secara besar-besaran tanpa memperhatikan

kelestariannya. Kecenderungan ini diduga disebabkan adanya peningkatan

eksploitasi dan pengambilan teripang dari habitat alaminya dengan

meningkatnya permintaan ekspor akan produk teripang di Indonesia yang

diikuti dengan semakin naiknya harga di pasaran internasional (R. Hartati, 2005).

Salah satu perairan di sekitar Indonesia, khususnya di Papua, Kota

Jayapura Di Perairan Kayo Pulau memiliki populasi teripang yang cukup baik

dan memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi. Namun masih kurangnya

peneilitian tentang Keanekaragaman jenis, struktur komunitas dan pola

penyebaran dari biota laut khususnya dari kelas Holothuroidae sehingga perlu

1
dilakukan penelitian tentang “Identifikasi jenis jenis teripang (kelas

Holothuroidea ) di Perairan Kayo Pulau Distrik Jayapura Selatan Kota

Jayapura.

I.2 Tujuan praktek kerja lapangan (PKL)

Tujuan pelaksanaan praktek kerja lapangan ini untuk mengetahui

jenis- jenis teripang Holuthuroidae di perairan Kayo Pulau

I.3 Manfaat praktek kerja lapangan (PKL)

1. Untuk Menambah data informasi tentang jenis jenis teripang yang

terdapat di perairan Kayo Pulau

2. Sebagai sumber data bagi masyarakat setempat tentang adanya teripang

yang memiliki nilai ekonomis.

3. Sebagai referensi ilmiah bagi pengembangan ilmu pengetahuan

khususnya mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi pada mata kuliah

biologi laut

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Teripang

Teripang adalah salah satu anggota hewan berkulit duri (Echinodermata).

Duri pada teripang sebenarnya merupakan rangka atau skelet yang tersusun dari

zat kapur dan terdapat di dalam kulitnya. Rangka dari zat kapur itu tidak dapat

terlihat dengan mata telanjang karena sangat kecil sehingga perlu menggunakan

mikroskop. Meski demikian, tidak semua jenis teripang mempunyai duri

beberapa jenis teripang tidak memiliki duri.

Anggota Echinodermata sangat penting dalam ekosistem laut dan

bermanfaat sebagai salah satu komponen dalam rantai makanan, pemakan

sampah organik dan hewan kecil lainnya. Dahuri (2003) menyatakan bahwa

jenis-jenis Echinodermata dapat bersifat pemakan seston atau pemakan

destritus, sehingga peranannya dalam suatu ekosistem untuk merombak sisa-

sisa bahan organik yang tidak terpakai oleh spesies lain namun dapat

dimanfaatkan oleh beberapa jenis Echinodermata. Disamping itu, spesies

Echinodermata seperti teripang memiliki nilai ekonomi penting karena

merupakan bahan pangan yang memiliki nilai gizi penting (Satria,2014).

Teripang sendiri dikenal sebagai salah satu komoditas laut yang

banyak dicari karena memiliki khasiat yang dipercaya dapat memelihara

kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan, di dalam tubuh teripang mengandung

serat kolagen yang tinggi, yang dapat mempercepat penyembuhan luka. Selain

3
itu, teripang juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk mengobati

kerusakan pada sistem kerja ginjal, organ reproduksi, dan saluran cerna.

Dari sisi ekologi, teripang yang merupakan pemakan sedimen (deposit

feeder) berperan sebagai "bioturbator" atau pengolah sedimen dalam ekosistem

perairan dangkal. Melalui cara makan inilah teripang memberi manfaat pada

lingkungan. Keberadaan sisa-sisa bahan organik, bakteri dan mikroalga yang

terkandung di dalam sedimen/substrat merupakan makanan utama teripang

sehingga penimbunan zat-zat tersebut di alam dapat dicegah karena proses

makannya.

2.2 Klasisfikasi Teripang

Terdapat sekitar 1.250 jenis teripang yang telah didiskripsikan oleh

para taksonom. Teripang teripang tersebut dibedakan dalam enam bangsa

(ordo) yaitu Dendrochirotida, Aspidochirotida, Dactylochirotida, Apodida,

Molpadida, dan Elasipoda.

Secara taksonomi, klasisfikasi teripang adalah,

Filum : Echinodermata

Subfilum : Echinozoa

Kelas : Holothuroidea

Subkelas : Aspidochirotacea

Ordo : Aspidochirotida

Famili : Holothuriidae

Genus : Holothuria, Muelleria, Stichopus

4
Semua jenis teripang komersil, khususnya dari daerah tropika,

termasuk dalam bangsa (ordo) Aspidochirotida dari suku (family)

Holothuriidae dan Stichopodidae. Meliputi genus Holothuria, Actinopyga,

Bohadschia, Thelenota dan Stichopus. Terdapat 25 jenis teripang berpotensi

komersil yang diidentifikasikan berasal dari perairan karang di Indonesia,

sepuluh jenis diantaranya mempunyai nilai komersil baik

Tubuh teripang umumnya berbentuk bulat panjang atau silindris

sekitar 10-30 cm, dengan mulut pada salah satu ujungnya dan anus pada

ujung lainnya. Mulut teripang dikelilingi oleh tentakel atau lengan peraba

yang kadang bercabang-cabang. Tubuhnya berotot, sedangkan kulitnya dapat

halus atau berbintil. Holothuroidae secara umum adalah memanjang kearah

anus (orally –aborally) seperti pada (Gambar 1)

Gambar 1 Morfologi Holothuroidae

5
2.3 Habitat

Habitat teripang tersebar luas di lingkungan perairan di seluruh dunia,

mulai dari zona pasang surut sampai laut dalam terutama di Samudra india

dan Samudra Pasifik Barat. Beberapa diantaranya lebih menyukai perairan

dengan dasar berbatu karang, yang lainnya menyukai rumput laut atau

dalam liang pasir dan lumpur. Jenis teripang yang termasuk dalam

Holothuria, Scitopus dan Muelleria memiliki habitat berada di dasar

berpasir halus, terletak di antara terumbu karang, dan dipengaruhi oleh

pasang surut air laut.

Teripang memiliki peran yang cukup penting dalam perairan, karena

merupakan komponen utama dalam rantai pakan (food chain) terumbu

karang dan ekosistem asosiasinya pada berbagai tingkat struktur pakan

(trophic levels). Teripang berperan penting sebagai pemakan deposit

(deposit feeder) dan pemakan suspensi (suspensi feeder)

Dalam rantai makanan di perairan laut (marine aquatic), teripang

berperan sebagai penyumbang pakan berupa telur, larva dan juwana

teripang, bagi organisma laut lain seperti berbagai krustasea, moluska

maupun ikan. Teripang mencerna sejumlah besar sedimen, yang

memungkinkan terjadinya oksigenisasi lapisan atas sedimen

24 Tingkah Laku

Tingkah laku teripang yang “mengaduk” dasar perairan dalam cara

untuk mendapatkan pakannya, membantu menyuburkan substrat

disekitarnya. Keadaan ini mirip seperti dilakukan cacing tanah di darat.

6
Proses tersebut mencegah terjadinya penumpukan busukan benda organik

dan sangat mungkin membantu mengontrol populasi hama dan organisma

patogen termasuk bakteri. Siklus hidup sebagian besar teripang dilakukan di

dasar laut dangkal dan biasanya dijumpai tergeletak pada satu sisi tertentu

saja, yakni pada bagian tubuh yang biasanya berwarna lebih pucat. Ada juga

jenis teripang yang sering membenamkan diri di dalam pasir. Teripang

bergerak dengan sangat lambat dengan kaki tabung. Pada tiap-tiap kaki

tabung terdapat 2 baris pembuluh kaki yang secara bergantian (kontraksi

dan relaksasi) akan menghasilkan gerakan maju pada teripang

2.5 Pengaruh Parameter Lingkungan Terhadap Pertumbuhan Teripang

Keberadaan Holothuroidea di zona intertidal dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor lingkungan, antara lain: suhu, pH dan sanilitas. Menurut

Nybakken (1988) suhu merupakan salasatu faktor yang sangat penting

dalam mengatur proses Kehidupan dan penyebaran organisme. Suhu

mempengaruhi aktivitas metabolisme, laju fotosintesis, proses Fisiologi

hewan, dan perkembangan atau faktor reproduksi dari organisme. suhu

optimum untuk pertumbuhan Holothuroidea Adalah 26-31 oC dan dalam

kondisi ekspresimen menjadi immotile Pada suhu 36 oC Tetapi tentakel

masih dapat bergerak pada suhu 40oC (bakus, 2007)

Sebagaimana pendapat Ngurah (1988) dalam bandjar dkk.

(2001) bahwa pertumbuhan teripang Pasir juga dipengaruhi oleh pH perairan

di mana pH yang cocok bagi pertumbuhan teripang yaitu 6,50- 7,50 Untuk

perairan produktif 7,50- 8,50 untuk berakhiran sangat produktif

7
Sanilitas merupakan Faktor lingkungan yang sangat berpengaruh bagi

distribusi, kelimpahan, dan keanekaragaman biota laut, termasuk holothuroidea

(nybakken, 1993). Secara umum rata-rata senilitas air laut adalah 34,7%

(thurman dan wader, 1991). Holothuroidea mampu menyesuaikan diri pada

senilitas optimum yaitu itu 30 – 37% (pawson, 1976). Perubahan senilitas

yang melebihi 3% dari kisaran optimum nya akan menyebabkan

terjadinya kematian pada holothuroidea ( james et al, 1988).

8
BAB III

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

3.1 Waktu Dan Tempat Pengambilan Data

PKL dilaksanakan pada hari rabu 27 Juli 2022 pukul 14:00 wit berlokasi

di Perairan Kayo Pulau Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura.

Gambar. 2. Peta lokasi praktek kerja lapangan

3.2 Alat Dan Bahan

Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam praktek kerja lapangan ini

dapat dilihat pada Tabel. 1. dibawah ini:

9
Tabel. 1. Alat dan bahan

Nama Alat dan


No Kegunaan
bahan

Alat
1 Pena dan buku Untuk mencatat pada saat pengambilan sampel
2 Mistar Untuk mengukur panjang sampel
3 Tali rafia Untuk membuat kuadrat
4 Kamera Untuk dokumentasi sampel
5 Plastik sampel Untuk menyimpan sampel
6 Termometer Untuk mengukur suhu air laut
7 Refractor meter Untuk mengukur sanilitas
Untuk mengukur kadar keasaman atau basa
8 pH meter
suatu cairan/pH
9 Penjepit Menjepit sampel
Bahan
1 Teripang Sebagai sampel
2 Tissue Membersikan alat
3 Formalin/arkohol Pengawet bahan

3.3 Metode Pengambilan Sampel

Penelitian ini memiliki tiga tahapan yaitu tahapan persiapan, tahapan

pengambilan sampel, dan tahapan identifikasi. Tahap persiapan meliputi proses

persiapan alat-alat yang akan digunakan dan titik lokasi sampel penelitian.

Penentuan titik lokasi dilakukan dengan cara melakukan survei lokasi

penelitian. Survei pendahuluan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi lokasi

penelitian.

10
Pengamatan dilakukan secara deskriptif-kualitatif dengan

menggunakan metode garis transek. Pengambilan sampel dilakukan di

lokasi yang berbeda secara acak dengan menulusuri Perairan Kayo Pulau .

Setiap stasiun memiliki garis transek sepanjang 100 meter dan lebar 100

meter yang ditarik dengan menggunakan roll meter. Pengamatan dilakukan

pada saat air laut surut terendah pada sore hari.

3.4 Identifikasi Sampel

Pengambilan sampel teripang (Holothuroidea) dilakukan dengan

menjelajahi lokasi sepanjang garis transek. Identifikasi dilakukan berdasarkan

morfologi dan warna tubuh, sampel teripang di ambil menggunakan penjepit

kemudian sampel dibilas atau dibersikan menggunakan aquades. Sampel

diperoleh difoto dengan menggunakan kamera digital sebagai bahan

dokumentasi. Sampel yang diperoleh di dalam plot pada masing-masing

diindetifikasi karakter morfologinya dengan menggunakan buku identifikasi

Pedoman Umum Identifikasi dan Monitoring Populasi Teripang (Didi dkk,

2015), Buku Identifikasi Zoology Invertebrata (Teori dan Praktek) (Rusyana),

Jurnal dan Skripsi.

3.5 Pengukuran Parameter Lingkungan

Pengukuran parameter lingkunga pada waktu pangambilan sampal adalah

suhu perairan yang menggunakan termometer, sanilitas dengan menggunakan

refractometer dan pH dengan menggunakan pH meter ,pengukuran parameter

lingkungan dilakukan secara in-situ bersamaan pada saat pengambilan sampel

air fitoplanton.

11
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi PKL

Praktek kerja lapangan yang mengkaji tentang identifikasi jenis- jenis

teripang di Perairan Kayo Pulau Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura

terletak pada( 140043’094’ BT dan 02° 32’ 856” LS sementara berdasarkan

letak geografisnya Kota Jayapura, lokasi tersebut beradapan dengan kota

jayapura yang merupakan salah satu kampung dari 4 kampung yang berada

dalam wilayah Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura Provinsi Papua, dengan

luas wilayah :1.76 diatas Samudra Pasifik, dengan ketingian rata-rata berada

pada 500 meter diatas permukaan laut. Wilayah Kampung Kayo Pulau

berhadapan dengan sebelah utara Kantor Gubernur Dok 2 sebelah Selatan

berhadapan dengan teluk Yos Sudarso, sebelah Timur berhadapan dengan

Laut Samudra Pasifik sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Argapura,

untuk lebih tepatnya bisa kita lihat pada gambar 2. Peta Perairan Kayo Pulau

(https://www.papua.go.id)

4.2 Hasil Identifikasi Jenis – Jenis Teripang

Berdasarkan dari hasil pengambilan sampel di kawasan Perairan Kayo

Pulau, secara keseluruhan di titik lokasih pengambilan data, diperoleh 5 jenis

sampel teripang yang dapat kita lihat pada tabel .2. klasifikasi jenis-jenis

sampel teripang

12
Tabel. 2. klasifikasi jenis-jenis sampel teripang

No Kelas Ordo Family Genus Spesies


Actinopyga
1 Holothuroidae Holothuriida Holothuria Actinopyga
Miliaris
Bohadschia
2
Marmorata
Holothuroidae Holothuriida Holothuria Bohadschia
Bohadschia
3
Vitiensis
4 Holothuria atra
Holothuroidae Holothuriida Holothuria Holothuria
5 Holothuria scabra

4.3 Deskripsi Jenis Jenis Teripang

Hasil analisis morfologi sampel teripang yang diperoleh pada perairan

Kayo Pulau terdiri dari satu kelas yaitu Holothuroidae dan di dalam satu

kelas Holothuroidae ini terdapat 5 spesies yaitu Aktinopyga miliaris,

Bohadschia marmorata, Bohadschia vitiensis, Holothuria atra dan

Holothuria scabra

Secara morfologi dan anatomi, masing-masing jenis teripang memiliki

perbedaan. Perbedaan yang tampak secara nyata dapat dilihat langsung dari

bentuk, warna dan corak warna yang dimiliki oleh teripang

1. Aktinopyga miliaris

Gambar 3. Aktinopyga miliaris

13
Teripang Pasir (Aktinopyga miliaris) mempunyai bentuk tubuh bulat

memanjang. Panjang tubuh 16 cm dan lebar tubuh 8 cm. Pada bagian dorsal

berwarna coklat sampai kehitaman. Seluruh permukaan kulitnya kasar bila

diraba. Teripang ini hidup diperairan yang memiliki substrat pasir yang

sedikit kasar serta ditumbuhi padang lamun.

2. Bohadschia marmorata

Gambar 4. Bohadschia marmorata

Tubuhnya berdaging tebal dan lunak. Warna tubuh bervariasi dari

kecoklatan sampai coklat tua dengan corak membujur yang tidak teratur

memenuhi kedua sisi dorsal dan lateral tubuh. Warna corak biasanya

berlawanan dengan warna tubuhnya, sebagai contoh jika tubuhnya putih,

maka coraknya coklat, dan sebaliknya. Panjang tubuh 8cm sedangkan lebar

tubuh teripang 3cm. Teripang ini hidup di substrat pasir yang halus dan di

tumbuhi lamun.

Marmorata bentuk badan bulat panjang, ke seluruh bagian tubuh

apabila diraba tidak kasar, bila di tekan badannya akan mengeluarkan cairan

warna putih, warna tubuh umumnya coklat dan bercak-bercak hitam

14
dipunggungnya, bagian perutnya berwarna putih. Panjang teripang yang d

dijumpai ± 30 cm. Daerah penyebaran pada dasar perairan yang bersubstrat

karang berpasir, hidup pada kedalaman ± 60 cm.

3. Bohadschia vitiensis

Gambar 5. Bohadschia vitiensis

Tubuh gemuk dan bolat berdaging tebal dan keras, panjang tubuh 6cm

lebar 4cm tubuh Warna coklat muda dengan corak butir-butir coklat tua

yang juga merupakan dasar dari papilla di bagian dorsal. Papilla dorsal

tersebar memenuhi permukaan dorsal.

4. Holothuria atra

Gambar 6. Holothuria atra

15
Tubuh memanjang, berdaging sedang dan relatif keras. Warna seluruh

tubuhnya hitam kemerahan dan ditutupi dengan papilla yang panjang, kecil

dan rapat di permukaan dorsal. Permukaan ventral tubuh juga dipenuhi

dengan kaki tabung yang kecil dan panjang yang tersusun padat. Panjang

tubuh teripang atra ini 16cm, lebar tubuh 5cm

5. Holothuria Scabra

Gambar 7 Holothuria scabra


Tubuh gemuk, berdaging tebal, dan keras. Warna tubuh coklat abu

seperti pasir dengan garis-garis hitam terputus dan tersusun melintang di

permukaan dorsal. Warna di permukaan ventral lebih pucat daripada

dorsal. Papilla kecil dan pendek, tersebar rapat di permukaan dorsal. Kaki

tabung kecil dan tersebar rapat di permukaan ventral.

4.4 Hasil pengukuran Kualitas Perairan

Untuk di ketahui dari hasil pengukuran kualitas perairan pada lokasi

PKL dapat diliat pada Tabel .3. di bawah ini :

16
Tabel.3. pengukuran perameter kualitas perairan Kayu Pulau

No Keterangan Hasil pengukuran


1 pH 7
2 Salinitas 37 ppt
3 Suhu 31oC

Hasil pengukuran di lapangan nilai pH adalah 7 derajat keasaman

perairan. Nilai pH yang didapatkan sangat cocok bagi pertumbuhan teripang.

sebagaimana pendapat Ngurah(1988) dalam bandjar dkk. (2001) bahwa

pertumbuhan teripang Pasir juga dipengaruhi oleh pH perairan di mana pH

yang cocok bagi pertumbuhan teripang yaitu 6,50- 7,50.

Kiasaran nilai salinitas yaitu 37. kisaran nilai salinitas pada perairan ini

sangat baik bagi pertumbuhan teripang. Holothuroidae mampu menyesuaikan

diri pada sanilitas optimun yaitu 30-37ppt (thurman dan wader, 1991).

Kisaran nila Suhu yaitu 31oC, dimana nilai suhu tersebut baik bagi

pertumbuhan holothuroidea. Suhu optimum untuk pertumbuhan

holothuroidea adalah 26-310C, suhu ini cukup baik bagi pertumbuhan

holothuroidea dan aktivitas metabolisme, laju fotosintesis, proses Fisiologi

hewan, dan perkembangan atau faktor reproduksi dari organisme. (bakus,

2007).

17
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Praktek Kerja Lapangan di Perairan Kayo

Pulau Kota Jayapura maka dapat disimpulkan bahwa pada lokasi tersebut

ditemukan 1 ordo (Holothuriidae) 3 genus yaitu:( Actinopyga, Bohadschia

dan Holothuria) 5 spesies yaitu Actinopyga miliaris, Bohadschia

marmorata, Bohadschia vitiensis, Holothuria atra, dan Holothuria scabra.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disarankan terkait

dengan PKL dan masukan dalam rangka tindak lanjut terhadap Perairan

kayo pulau Perlu adanya upaya perlindungan terhadap Perairan Kayo Pulau

karena daerah tersebut terdapat spesies teripang khususnya pada spesies

Holothuroidea. Perlu diadakan penelitian lanjutan terkaitan dengan

kepadatan jenis Holothuroidea di Perairan Kayo Pulau Distrik Jayapura

Selatan Kota Jayapura.

18
DAFTAR PUSTAKA

Didi. S.,Sarmin. T.,dkk.2015. Pedoman UmumIdentifikasi dan Monitoring

Teripang. Penerbit: Jakarta.

Elfidasari, D., Noriko, N., Wulandari, N., & Perdana, A. T. (2012). Identifikasi

jenis teripang genus Holothuria asal perairan sekitar Kepulauan Seribu

berdasarkan perbedaan morfologi. Jurnal Al-azhar Indonesia seri sains dan

teknologi, 1(3), 140-146.

Elfidasari, D., Noriko, N., Wulandari, N., & Perdana, A. T. (2012). Identifikasi

jenis teripang genus Holothuria asal perairan sekitar Kepulauan Seribu

berdasarkan perbedaan morfologi. Jurnal Al-azhar Indonesia seri sains dan

teknologi, 1(3), 140-146.

Gerta, g. (2014). Pengaruh penggunaan berbagai jenis fitoplankton dalam green

water system terhadap tingkah laku dan lama hidup teripang lokal

(phyllophorus sp.) Selama masa adaptasi (disertasi doktor, universitas

airlangga).

Handayani, T., Sabariah, V., & Hambuako, R. R. (2017). Komposisi Spesies

Teripang (Holothuroidea) di Perairan Kampung Kapisawar Distrik Meos

Manswar Kabupaten Raja Ampat. Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada,

19(1), 45-51.

Herliany, N. E., Nofridiansyah, E., & Sasongko, B. (2016). Studi pengolahan

teripang kering. Jurnal Enggano, 1(2), 11-19.

19
https://www.papua.go.id/view-detail-page205/data;luas-wilaya-dan-

jumlah;penduduk.html

Pallo, NC, & Lewaherilla, N. (2001). Jenis-jenis teripang (Holonthuroidea) di

Perairan Kampung Auki Distrik Padaido Kabupaten Biak Numfor Papua.

Jurnal Biologi papua, 3 (1).

Pallo, Nia C., dan Nikki Lewaherilla. "Jenis-jenis teripang (Holonthuroidea) di

Perairan Kampung Auki Distrik Padaido Kabupaten Biak Numfor

Papua." Jurnal Biologi papua 3.1 (2001).

R. Hartati, Widianingsih, dan D. Pringgienis. Skripsi Teknologi Penyediaan Pakan

Bagi Teripang Putih (Holothuria scabra), Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan Universitas Diponegoro, Semarang, 2005.

Wisesa, M. M., Bakti, D., & Fadhilah, A. (2018, February). Abundance of sea

cucumbers on the ecosystem of seagrasses Inunggeh island, Tapanuli Tengah

Regency North Sumatera Province. In IOP Conference Series: Earth and

Environmental Science (Vol. 122, No. 1, p. 012107). IOP Publishing.

20
LAMPIRAN

1 Alat yang digunakan pada saat dilapangan

pH untuk menentukan tingkat


Untuk mengukur panjang dan
keasaman atau kebasaan dari lebar stasiun
perairan.

Refraktometer untuk mengukur


Untuk mengukur suhu air
sanilitas perairan
laut

21
2. Pengambilan dan Identifikasi Sampel Teripang

Sampel teripang yang di temukan

Identifikasi Sampel

22

Anda mungkin juga menyukai