Oleh :
ANNISA DELLA SHAFIRA
1710714220004
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Kegiatan Praktik Kerja
Lapang pada Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat
Oleh :
ANNISA DELLA SHAFIRA
1710714220004
Disetujui Oleh :
TIM PEMBIMBING
Mengetahui,
Dekan Koordinator Program Studi
Fakultas Perikanan dan Manajemen Sumberdaya Perairan
Kelautan ULM Fakultas Perikanan dan
Kelautan ULM
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................ iv
DAFTAR ISI............................................................................................... v
DAFTAR TABEL..................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. vii
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2. Permasalahan......................................................................... 2
1.3. Tujuan.................................................................................... 2
1.4. Manfaat.................................................................................. 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 4
2.1. Ikan Jelawat (Leptobarbus hoevenii)...................................... 4
2.2. Klasifikasi Ikan Jelawat (Leptobarbus hoevenii).................... 5
2.3. Habitat Ikan Jelawat (Leptobarbus hoevenii)......................... 7
2.4. Morfologi Ikan Jelawat (Leptobarbus hoevenii).................... 7
2.5. Pertumbuhan Ikan Jelawat (Leptobarbus hoevenii)................ 7
2.6. Siklus Hidup Ikan Jelawat (Leptobarbus hoevenii) .............. 7
BAB 3. RENCANA KERJA PRAKTIK.................................................. 19
3.1. Waktu dan Tempat.................................................................. 19
3.2. Metode Kerja.......................................................................... 19
3.3. Analisis Perhitungan............................................................... 19
3.4. Metode Pengumpulan Data.................................................... 19
3.5. Program Kerja......................................................................... 21
BAB 4. GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK.............................. 23
4.1. Lokasi Geografis dan Sekitarnya............................................ 23
4.2. Historis Kelembagaan............................................................. 24
4.3. Struktur Organisasi................................................................. 24
4.4. Fasilitas Infrastruktur.............................................................. 26
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................... 27
5.1. Perhitungan Panjang dan berat Ikan Jelawat (Leptobarbus
hoevenii).................................................................................. 28
5.2. Pemberian Pakan Ikan Jelawat (Leptobarbus hoevenii)......... 29
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN..................................................... 33
6.1. Kesimpulan............................................................................. 33
6.2. Saran....................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 34
LAMPIRAN................................................................................................ 30
v
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
3.2. Panjang dan Berat Ikan Jelawat (Leptobarbus hoevenii)................. 10
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
2.1. Ikan Jelawat (Leptobarbus hoevenii)............................................... 4
3.1. Peta Lokasi Praktik Kerja Lapang.................................................... 7
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB 1. PENDAHULUAN
1
2
1.4. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan Praktik Kerja Lapang sebagai berikut :
1. Bagi Instansi Pemerintah, Perusahaan Swasta dan BUMN
1. Realisasi dan adanya misi sebagai fungsi dan tanggung jawab sosial
kelembagaan.
2. Kemungkinan menjalin hubungan yang teratur, sehat dan dinamis antara
instansi/perusahaan dengan Lembaga Perguruan Tinggi.
3. Menumbuhkan kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat
bagi pihak-pihak yang terlibat.
2. Bagi Mahasiswa
1. Melatih keterampilan mahasiswa program diploma dan sarjana sesuai
dengan pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan di
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan FPK ULM.
2. Belajar mengenal dinamika dan kondisi nyata dunia kerja pada unit-unit
kerja, baik dalam lingkungan pemerintah maupun perusahaan.
3. Mengembangkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dan mencoba
menemukan sesuatu yang baru yang belum diperoleh dari pendidikan
formal.
3. Bagi Perguruan Tinggi
Mendapatkan umpan balik untuk menyempurnakan kurikulum yang sesuai
dengan kebutuhan di lingkungan instansi/perusahaan dan tuntutan
pembangunan pada umumnya. Perguruan Tinggi dapat mewujudkan konsep
link and match dalam meningkatkan kualitas layanan pada stakeholders.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
4
5
Ikan jelawat (Leptobarbus hoevenii) adalah salah satu jenis ikan lokal
yang hidup di perairan tawar. Ikan jelawat banyak ditemui di sungai. Habitat
yang disukai ikan jelawat adalah anak-anak sungai yang berlubuk dan berhutan
di bagian pinggirnya. Ikan jelawat umumnya mendiami perairan bebas
Kalimantan dan Sumatra. Habitat ikan jelawat adalah bagian-bagian sungai yang
banyak akar terbenam dalam air atau bagian- bagian lain yang dinaungi pohon
besar, terutama pohon- pohon yang buahnya dapat dimakan jika jatuh ke air.
Misalnya buah Tengkawang, bijinya banyak mengandung lemak, biji karet, atau
bunga - bunga di permukaan air. Ikan jelawat tergolong ikan omnivora, antara
lain daun singkong, daun pepaya, ampas kelapa, dan daging ikan yang telah
dicincang (Rimalia, 2014).
2.4. Morfologi Ikan Jelawat (Leptobarbus hoevenii)
Ikan jelawat memiliki bentuk tubuh agak bulat dan memanjang yang
menandakan bahwa ikan ini termasuk perenang cepat. Kepala bagian sebelah
atas agak mendatar, mulut berukuran sedang, garis literal tidak terputus, pada
sirip dada dan perut terdapat warna merah gurat sisi melengkung agak ke
bawah, serta memiliki 2 pasang sungut. Ikan jelawat memiliki sisik yang besar -
besar, mempunyai bentuk badan yang memanjang. Mulut jelawat lebar dan di
ujung moncong agak ke bawah, dan dapat dijulurkan ke depan seperti bibir ikan
karper (Saputra et al., 2016).
6
Siklus hidup ikan jelawat di alam di mulai dari Induk-induk yang hidup di
kolom air di sungai-sungai besar seperti sungai utama dibagian tengah dan
bagian hulu dari daerah pasang surut. Benih hidup di hutan-hutan rawang/rawa
banjiran sampai pada akhir musim penghujan kemudian bermigrasi ke sungai
utama sampai berukuran dewasa. Begitulah siklus kehidupan ikan jelawat yang
berada dialam (Agus & Krismono, 2006).
Siklus hidup ikan di tempat budidaya tidak mengalami banyak perbedaan
dengan yang ada dialam, hal ini dikarenakan agar ikan dapat dengan mudah
beradaptasi dengan lingkungan barunya. Siklus ikan di tempat budidaya di awali
dengan benih ikan yang hidup di kolam pembenihan dengan jumlah ribuan
benih pada satu kolam dengan ukuran 15 meter x 5 meter kedalaman 1 meter,
ikan jelawat yang menjadi dewasa akan dibagi menjadi 20 ikan per kolam dngan
ukuran 12 meter x 5 meter dan ikan dewasa akan tetap dikolam pembesaran
sampai ikan tersebut matang gonad.
BAB 3. RENCANA KERJA PRAKTIK
7
8
Data primer adalah data yang langsung dari dan segera diperoleh dari
sumber data oleh penyelidik untuk tujuan khusus. Sumber primer adalah sumber
asli, sumber tangan pertama penyelidik. Data primer diperoleh secara langsung
dari pencatatan hasil observasi, wawancara, partisipasi aktif dan deskriptif.
(Surakhmad, 1985).
3.3.1.1. Observasi
W= a Lb
W = Berat (gram)
L = panjang ikan (mm)
a = intersep
b = slope
Logaritma persamaan tersebut adalah:
Log W = Log a + b Log L
Nilai Log a berasal dari rumus :
log a=∑ logW x ∑ ( logL ) −∑ logL x ∑ ¿ ¿ ¿ ¿
2
Keterangan:
Menguji nilai b = 3 atau b ≠ 3 dilakukan uji-t (uji parsial), dengan hipotesis :
a. Bila b>3 Allometrik positif (pertambahan berat lebih dominan)
b. Bila b<3 Allometrik negatif (pertambahan panjang lebih dominan)
3.5. Program Kerja
11
12
1. Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas untuk melakukan penyiapan bahan
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pelaporan keuangan,
kegiatan teknis, anggaran, pengelolaan kepegawaian, tata laksana, barang milik
negara, rumah tangga, dan ketatausahaan.
2. Seksi Pengujian dan Dukungan Teknis, mempunyai tugas untuk melakukan
penyiapan bahan pelaksanaan layanan pengujian laboratorium persyaratan
kelayakan teknis, kesehatan ikan dan lingkungan, produksi induk induk unggul,
benih bermutu, dan sarana produksi, serta bimbingan teknis perikanan
budidaya air tawar.
3. Seksi Uji Terap Teknik dan Kerjasama, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pelaksanaan uji terap teknik, standardisasi, sertifikasi, kerja
sama teknis, pengelolaan dan pelayanan sistem informasi, serta publikasi
perikanan budidaya air tawar.
4. Kelompok Jabatan Fungsional, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
perekayasaan, pengujian, penerapan dan bimbingan penerapan
standar/sertifikasi perbenihan dan pembudidayaan ikan air tawar, pengendalian
hama dan penyakit ikan, pengawasan benih dan pembudidayaan, dan
penyuluhan serta kegiatan lain sesuai tugas masing-masing jabatan fungsional
berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku. Jabatan Fungsional
yang ada di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin sampai dengan
bulan Desember 2014 adalah Perekayasa, Teknisi Litkayasa, Pengawas
Perikanandan Pengendali Hama Penyakit Ikan.
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil yang didapatkan pada Praktik Kerja Lapang Mengukur panjang dan
berat induk ikan jelawat (Leptobarbus hoevenii) di Instalasi Budidaya Ikan Bincau
yaitu dapat dilihati pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1. Perhitungan Panjang dan berat Ikan ikan Jelawat (Leptobarbus
hoevenii)
Panjan W
N Log Log L . ∑(Log Log
g/L (gram Log L Log L2 Log a
o W Log W L) 2 b
(cm) )
3.10816
1 58 cm 2400 1.763 3.381 5.960703
9
3.16128
2 60 cm 2500 1.778 3.397 6.039866
4
3.16128
3 60 cm 2700 1.778 3.431 6.100318
4
3.16128
4 60 cm 3000 1.778 3.477 6.182106
4
-
3.16128
5 60 cm 3000 1.778 3.477 6.182106 665,66 2.312
4
6
3.21126
6 62 cm 2800 1.792 3.447 6.177024
4
3.21126
7 62 cm 3200 1.792 3.505 6.28096
4
3.23640
8 63 cm 3200 1.799 3.505 6.305495
1
3.28334
9 65 cm 3400 1.812 3.531 6.398172
4
3.28334
10 65 cm 3500 1.812 3.544 6.421728
4
17.88 34.69 620.4159 31.9789 319.76
∑
2 5 9 2 5
14
15
kemudian berat 2500 gram di logaritmakan maka didapatkan hasil 3.397, setelah
didapatkan logaritma panjang dan logaritma berat dikalikan didapatkan hasil
6.039, selajutnya dilakukan hasil perhitungan logaritma panjang yang
dikuadratkan didapatkan hasil 3.161.
Perhitungan ikan ketiga didapatkan ikan dengan panjang 60 cm, berat
2700 gram, setelah panjang 60 cm dilogaritmakan didapatkan hasil 1.778,
kemudian berat 2700 gram dilogaritmakan maka didapatkan hasil 3.431, setelah
didapatkan logaritma panjang dan logaritma berat dikalikan didapatkan hasil
6.100, selajutnya dilakukan hasil perhitungan logaritma panjang yang
dikuadratkan didapatkan hasil 3.161.
Perhitungan ikan keempat didapatkan ikan dengan panjang 60 cm, berat
3000 gram, setelah panjang 60 cm dilogaritmakan didapatkan hasil 1.778,
kemudian berat 3000 gram di logaritmakan maka didapatkan hasil 3.477, setelah
didapatkan logaritma panjang dan logaritma berat dikalikan didapatkan hasil
6.182, selajutnya dilakukan hasil perhitungan logaritma panjang yang
dikuadratkan didapatkan hasil 3.161.
Perhitungan ikan kelima didapatkan ikan dengan panjang 60 cm, berat
3000 gram, setelah panjang 60 cm dilogaritmakan didapatkan hasil 1.778,
kemudian berat 3000 gram di logaritmakan maka didapatkan hasil 3.477, setelah
didapatkan logaritma panjang dan logaritma berat dikalikan didapatkan hasil
6.182, selajutnya dilakukan hasil perhitungan logaritma panjang yang
dikuadratkan didapatkan hasil 3.161.
Perhitungan ikan keenam didapatkan ikan dengan panjang 62 cm, berat
2800 gram, setelah panjang 62 cm dilogaritmakan didapatkan hasil 1.792,
kemudian berat 2800 gram di logaritmakan maka didapatkan hasil 3.447, setelah
didapatkan logaritma panjang dan logaritma berat dikalikan didapatkan hasil
6.177, selajutnya dilakukan hasil perhitungan logaritma panjang yang
dikuadratkan didapatkan hasil 3.211.
Perhitungan ikan ketujuh didapatkan ikan dengan panjang 62 cm, berat
3200 gram, setelah panjang 62 cm dilogaritmakan didapatkan hasil 1.792,
kemudian berat 3200 gram di logaritmakan maka didapatkan hasil 3.505, setelah
didapatkan logaritma panjang dan logaritma berat dikalikan didapatkan hasil
16
b=
∑ log W −( N x log a)
∑ ❑ log L
34.695−(10 x−665.666)
b=
17.882
34.695−(−6,656) 41,351
b= =¿ =¿ 2.312
17.882 17.882
Keterangan:
Menguji nilai b = 3 atau b ≠ 3 dilakukan uji-t (uji parsial), dengan hipotesis :
1. Bila b>3 Allometrik positif (pertambahan berat lebih dominan)
2. Bila b<3 Allometrik negatif (pertambahan panjang lebih dominan)
setiap ikan akan terhambat bila kebutuhan makanan Pemberian pakan dalam
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. Makanan yang berlebihan tidak dapat
dimanfaatkan oleh ikan. Beragamanya waktu pemberian pakan bertujuan untuk
mengahasilkan pertumbuhan yang baik (Mudjiman, 1985).
Pemberian Pakan dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pukul 08.00 WIB dan
sore hari pukul 16.00 WIB. Jenis pakan untuk benih ikan yaitu PF800 dalam
sekali pemberian pakai mencapai 14,0 gram dan sore hari bisa kurang dari 14,0
gram sedangkan jenis pakan pada induk jelawat yaitu Legami dalam sekali
pemberian pakai mencapai 38 gram dan sore hari bisa kurang dari 38 gram dalam
20 ikan per kolam. pemberian pakan yang harus diperhatikan adalah jumlah pakan
yang cukup, waktu pemberian yang tepat, dan nutrisi yang sesuai dengan
kebutuhan ikan. Nutrisi tersebut meliputi protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan
mineral. Sumber nutrisi dapat berasal dari pakan alami dan buatan (pelet).
Pemberian pakan 2 dan 3 kali sehari pada ikan jelawat juga tidak memberikan
pengaruh nyata terhadap pertumbuhan berat mutlak. Laju pertumbuhan ikan
berhubungan juga dengan ketepatan antara frekuensi pakan yang diberikan dengan
kapasitas isi lambung. Jumlah pakan yang sesuai dengan kapasitas lambung serta
waktu pemberian pakan yang sesuai dengan waktu ikan membutuhkan pakan,
maka perlu diperhatikan karena pada saat itu ikan sudah dalam kondisi lapar
(Sunarno, 1991).
Ikan jelawat bersifat omnivora atau pemakan segala, cenderung herbivora,
di dalam usus ditemukan biji-bijian, buah-buahan dan tumbuhan air. Bagian usus
benih jelawat ditemukan berbagai jenis plankton, alga dan larva serangga air.Ikan
jelawat yang berukuran besar bersifat omnivora yang cenderung herbivore. Ikan
jelawat yang diberi pakan berbentuk pelet cenderung tumbuh lebih cepat dari pada
yang diberi pakan berbentuk gumpalan. Faktor yang menjadi alasan utama ikan
tdikategorikan sebagai ikan yang kurus yaitu bisa terjadi karena memang
kurangnya makanan yang diterima ikan tersebut atau mungkin gizi dan kesehatan
ikan yang sedang terganggu, selain itu ada juga yang menyebutkan bahwa kondisi
perairan sangat mempengaruhi bobot dari suatu ikan, hal ini juga berdampak
langsung dengan seberapa sering ikan tersebut berenang (Sunarno 1991).
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
6.2. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Abrar, M.Z., Edison, dan Sumarto. 2015. Profil asam amino ikan jelawat
(Leptobarbus hoevenii) berdasarkan perbedaan umur panen. Jurnal Online
Mahasiswa, 1-10.
Effendie, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan
Lingkungan Perairan. Yogyakarta. (168-169).
Farahiyah, I.J., A.R.Z. Abidin, A. Ahmad, dan H.K. Wong. 2017. Optimum
Protein Requirement for the Growth of Jelawat Fish (Leptobarbus
hoevenii). Mal.J. Anim.Sci, 20(2): 39-46.
Hadi, S. 2014. Penelitian Research. BPFE: Yogyakarta
20
21
Yanto, H. 2009. Penggunaan MS-222 dan Larutan Garam pada Transportasi Ikan
Jelawat (Leptobarbus hoevenii) Ukuran Sejari. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan
dan Perikanan Indonesia. (16)1: 47-54.
22