Disetujui oleh :
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
akhirnya laporan Praktik Kerja Lapang (PKL) yang berjudul “Praktik Pengenalan
Kehidupan Masyakat Pesisir” ini dapat diselesaikan sesuai dengan target dan
waktu yang direncanakan.
Proses persiapan pelaksanaan, dan penyusunan laporan ini telah melibatkan
konstribusi pemikiran dan saran konstruktif banyak pihak. Pada kesempatan ini
penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia – Nya dapat melaksanakan
PPKMP tanpa suatu halangan
2. Bapak Suratno Pamungkas, S.St.Pi. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan mengenai penyusunan dan rangkaian acara PPKMP
berlangsung.
3. Bapak Yusep Sugiantoselaku ketua Program Studi Teknik Pengolahan
Produk Perikanan.
4. Bapak Marsono dan Pak Paidi selaku pengurus TPI Desa Kertojayan yang
telah memberikan izin untuk melaksanakan PPKMP
5. Lin Yaa Liv selaku rekan kerja yang telah banyak membantu dalam
menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapang.
Penulis menyadari bahwa laporan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini masih jauh
dari kesempurnaan, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan laporan ini. Akhirnya penulis
berharap semoga laporan ini memberikan informasi dan manfaat bagi semua
pihak.
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................
1. LATAR BELAKANG.................................................................................
2. TUJUAN.....................................................................................................
3. METODOLOGI...........................................................................................
3.1 Lokasi dan Waku....................................................................................
3.2 Metode...................................................................................................
DATAR PUSTAKA.........................................................................................
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jaring Insang (gill net) adalah salah satu jenis alat tanggkap ikan dari bahan
jaring yang bentuknya empat persegi panjang dimana ukuran mata jaring (mesh
size) nya sama.(Martasuganda, 2002).
Masyarakat yang mempunyai mata pencaharian dan berpenghasilan sebagai
usaha nelayan merupakan salah satu dari kelompok masyarakat yang melakukan
aktivitas usaha dengan mendapatkan penghasilan bersumber dari kegiatan usaha
nelayan itu sendiri. Nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan pekerjaan
dalam operasi penangkapan ikan dan binatang air lainnya. Tingkat kesejahtraan
nelayan sangat ditentukan oleh hasil tangkapannya. Banyaknya tengkapan
tercermin pula besar pendapatan yang diterima dan pendapatan tersebut sebagian
besar untuk keperluan konsumsi keluarga. Dengan demikian tingkat pemenuhan
kebutuhan konsumsi keluarga sangat ditentukan oleh pendapatan yang diterima.
Desa Kertojayan Kabupaten Purworejo merupakan salah satu wilayah
perikanan diantara desa perikanan lainnya, masyarakat di Desa Kertojayan dikenal
dengan profesinya sebagai nelayan kecil. Alat tangkap yang digunakan adalah
jaring insang. Faktor – faktor yang mempengaruhi produksi penangkapan ikan
menggunakan kapal jaring insang adalah trip penangkapan, ukuran mesin kapal,
jumlah bahan bakar, ukuran alat tangkap dan tenaga kerja serta faktor yang besar
mempengaruhi adalah alat tangkap pukat harimau (trawl) yang digunakan oleh
nelayan di Desa Kertojayan.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan hal ini mendorong penulis untuk
melakukan praktik pengenalan kehidupan masyarakat perikanan di Desa
Kertojayan.
1.2. Tujuan
Tujuan penulis melakukan kegiatan praktik ini adalah :
1. Mengenal ruang lingkup kegiatan industri perikanan masyarakat pesisir
Desa Kertajayan
2. Mengenal lingkungan pesisir masyarakat nelayan Desa Kertajayan
3. Mengenal dan membaur dengan masyarakat nelayan untuk mengetahui
karakteristik kehidupan sosial ekonominya
1.3. Manfaat
Adapun manfaat penulis melakukan kegiatan praktik ini adalah :
1. Mengetahui dan menghayati secara langsung kehidupan masyarakat
perikanan di Desa Kertjayan
2. Menumbuhkan jiwa dan semangat layaknya nelayan di Desa Kertajayan
3. Mengetahui dan memahami berbagai aspek kehidupan masyarakat
perikanan, lembaga desa dan penyuluhan serta memahami mekanisme
kerja lembaga perekonomian di Desa Kertojayan
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Profil Desa
Desa Kertojayan merupakan salah satu desa yang teretak di Kecamatan
Grabag. Desa ini terletak di ujung selatan Kabupaten Purworejo dan langsung
berbatasan dengan Samudra Hindia di Bagian selatan. Sedangkan di bagian barat
berbatasan dengan Kabupaten Kebumen sebelah utara berbatasan dengan desa
Ukirsari dan Pasaranom, sedangkan di bagian timur berbatasan dengan Desa
Munggangsari. Desa kertojayan sendiri mempunyai Panjang = 4000 M, Lebar =
1500 M, dan Luas = 60.000.000 m2 = 60.000 Ha.
Jumlah penduduk desa Kertojayan kurang lebih 1100 dengan 300 KK.
Sebagian penduduk di desa kertojayan bekerja sebagi petani dan nelayan, tetapi
setelah masuknya tambak udang di desa kertojayan tidak sedikit warga kertojayan
terjun menjadi pengusaha tambak udang dengan bantuan adanya investor yang
berminat dalam bidang pertambakan udang.
Letak desa Kertojayan yang berada di wilayah pesisir sebenarnya sangat
berpotensi untuk sektor perikanan, saat ini desa kertojayan telah dibentuk
kelompok nelayan untuk memulai pengembangan sektor perikanan. Kelompok
nelayan ini masih dapat dikatakan kecil karena anggotanya juga tidak terlalu
banyak, hasil tangkapannya pun juga tidak terlalu banyak karena masih
menggunakan cara cara tradisional. Sedangkan kegiatan nelayan ini sering
terganggu masalah cuaca terutama apabila cuaca buruk, hal ini terjadi karena
kapal kapal yang digunakan hanya berupa perahu motor kecil yang tentu tidak
akan tahan terhadap goncangan gelombang ombak. Namun dengan hal ini, maka
ini merupakan potensi apabila ada investor yang ingin datang untuk berinvestasi,
apalagi Kertojayan memiliki garis pantai sekitar 4 km. Selain perikanan laut,
warga juga memanfaatkan untuk membuat perikanan darat, dengan cara membuat
kolam kolam untuk ikan. Namun hasil produksi perikanan darat ini juga masih
sangat minim karena hanya beberapa orang saja yang berminat dan itupun
dikelola dengan skala kecil.
Jumlah Armada
45
40
35
30
25
20
15
10
0
2003 2006 2010 2014 2019
Jumlah Armada
dfsdfsefsd
sdfsd
erwfsd
Kapal yang digunakan oleh nelayan desa Kertojayan adalah kapal congkreng.
Pada praktik PPKMP di Desa Kertojayan saya mewawancarai salah satu tekong /
nahkoda kapal penangkap ikan. Tekong tersebut bernama Pak Mujiman dengan
kapal ikannya yang bernama “xnxx”.Kapal tersebutalat milik pemerintah
kecamatan Kertojayan dan bukan milik perorangan. Pak Mujiman menjelaskan
bahwa ia tidak mengurus surat – surat seperti SIKPI, SIPI, dll. Yang hanya beliau
lakukan adalah menahkodai anak buahnya menuju daerah penangkapan ikan.
Kapal yang ditekongi oleh Pak Mujiman menggunakan mesin bermerk
Suzuki dengan daya mesin 15 PK dengan 3 baling – baling yang berputar searah
jarum jam, bahan bakar yang digunakan kapal adalah pertalite. Jauh jelajah kapal
tersebut dengan rata rata 15L pertalite adalah mampu menempuh 20 km.
Bahan kontruksi kapal yang digunakan adalah kayu. Kapal tersebut memiliki
ukuran Panjang 10m, lebar 1,1m dan tinggi 1,2 meter dengan isi kotor 0,30 GT.
Rata – rata hasil tangkapan ikan diatas dalam sekali melaut adalah :
1. Bawal putih. Ikan ini merupakan ikan prioritas dalam nelayan melakukan
penangkapan ikan, dalam sekali melaut mereka mampu mendapatkan
bawal putih sekitar 30 kg berat bersih.
2. Moto ombo. Ikan merupakan ikan yang kurang diminati oleh masyarakat
karena memiliki banyak duri. Dalam sekali melaut, mereka mampu
membawa pulang ikan ini sekitar 10 kg
3. Patin laut. Ikan ini jarang tertangkap oleh nelayan karena ikan ini bukan
ikan prioritas. Mereka mampu menangkap ikan ini sekitar 5 kg dalam
sekali melaut
4. Ikan pari hanya sekitar 2 kg per sekali melaut
5. Ikan sebelah. Mereka mampu membawa pulang ikan sebelah sekitar 10 kg
dalam sekali melaut
6. Ikan Layur. Mereka mampu menangkap ikan layur apabila ikan bawal
putih jarang dengan berat sekitar 20kg per satu kali melaut.
Mereka menyimpan ikan hasil tangkapan hanya di dalam ember biru besar
dengan volume 150 liter.
Menurut Pak Mujiman, musim panen ikan bawal yang menjadi prioritas bagi
nelayan desa Kertojayan adalah bulan Oktober – Maret apabila tidak terkendala
cuaca buruk.
Nelayan di desa Kertojayan tidak melaut apabila mereka menemui cuaca
buruk, ombak yang tinggi dan angin kencang. Mereka dapat memprediksi itu
melalui situs BMKG
gsd
Menimbang hasil
Kapal mendarat
tangkapan
Pengurus 5%
Tukang angkat hasil tangkap 4%
PAD desa 1%
PAD Pemda 1.5%
Kebersihan dan kenyamanan 1%
Kas nelayan 1%
Alat Tulis TPI 0.5%
Investasi mesin kapal 3%
Total 16%
Setelah dipotong 16% dan masih tersisa 84%, maka itu merupakan pembayaran
bersih terhadap setiap kapal.
Hasil 84% tersebut sudah murni milik kapal masing - masing tekong dan
dibagi rata oleh tekong kepada ABKnya dengan pembagian sama rata. Dalam
sekali melaut, rata – rata seluruh nelayan mendapat bayaran sekitar 150 – 200 ribu
dalam sehari.
Berikut adalah contoh / ilustrasi perhitungan laba kapal yang saya ikuti :
Pak Mujiman merupakan tekong kapal Mutiara Laut 02, ia selalu membawa 2
ABK dalam menangkap ikan. Sekali menangkap ikan, ia menghabiskan bahan
bakar sekitar 13 liter dengan jenis Pertalite. (13 x 7650 = 99450). Setelah lelang
selesai ternyata Pak Mujiman mendapat uang 670ribu belum terpotong 16% dan
bahan bakar. Setelah dipotong, ternyata Pak Mujiman mendapat uang bersih
463.350 dengan perhitungan 16% x 670.000 – 99.450 = 463.350. Kemudian
dibagi menjadi 3 sama rata dengan jumlah bersih tiap tekong dan nahkoda sekitar
154.450. Jadi, Pak Mujiman dan ABK mendapat uang bersih yang dibawa pulang
sekitar 154.450
4.9. Hal yang Dibutuhkan Saat ini Oleh Nelayan Desa Kertojayan
Hal yang dibutuhkan oleh nelayan di desa Kertojayan saat ini adalah
Pendidikan yang lebih tinggi dan sarana prasarana yang lebih memadai. Para
nelayang kurang mendapat Pendidikan karena rata – rata mereka hanya lulusan
SMP. Sarana dan prasarana yang kurang memadai juga membuat nelayan kurang
maksimal ketika menangkap ikan dan tidak menangkap ikan apabila bertemu
angin kencang.