Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN MAGANG

TEKNIK BUDIDAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) SISTEM


KERAMBA JARING TANCAP PADA KELOMPOK TANI TANJUNG
HARAPAN DI DESA SALATIGA KECAMATAN SALATIGA
KAB.SAMBAS

Wawan Kurniawan
NIM C1101171024

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2021

ii
LAPORAN MAGANG

TEKNIK BUDIDAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) SISTEM


KERAMBA JARING TANCAP PADA KELOMPOK TANI HARAPAN
TANJUNG DI DESA SALATIGA KECAMATAN SALATIGA
KAB.SAMBAS

Wawan Kurniawan
NIM C1101171024

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan Mata Kuliah Magang

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2021
LAPORAN MAGANG
TEKNIK BUDIDAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) SISTEM
KERAMBA JARING TANCAP PADA KELOMPOK TANI HARAPAN
TANJUNG DI DESA SALATIGA KECAMATAN SALATIGA
KAB.SAMBAS

Tanggung jawab yuridis material pada

Wawan Kurniawan
NIM C1101171024

Telah dipresentasikan dan diuji


pada tanggal
Ketua Prodi Pembimbing

Drs. Inpurwanto, M.si Yeni Hurriyani, S.Pi, M.si


NIP. 195803201987101001 NIP. 198610232013042004

Laporan ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk Kelulusan
Mata Kuliah Magang
Tanggal :.........................

Disahkan
Ketua Jurusan
Dr. Ir. Fadjar Rianto, MS
NIP. 196101261985031001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya maka Laporan Magang tentang Teknik Budidaya Ikan Nila Sistem
Keramba Jaring Tancap Pada Kelompok Tani Harapan Tanjung di Desa Salatiga,
Kecamatan Salatiga, Kabupaten Sambas dapat diselesaikan. Laporan Magang ini
disusun berdasarkan hasil yang diperoleh selama kegiatan magang yang berada di
Dusun Seradi Desa Salatiga Kabupaten Sambas. Dalam penyusunan laporan ini,
penulis menyadari bahwa selesainya laporan magang ini tidak lepas dari
dukungan dan bimbingan berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Inpurwanto, M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen
Sumberdaya Perairan arahan tentang Praktek Kerja Lapangan.
2. Ibu Yeni Hurriyani, S.Pi, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan serta bimbingan dalam proses PKL dan penulisan
laporan.
3. Bapak Supardi selaku Ketua Kelompok Tani Budidaya Ikan Nila di Dusun
Seradi, Desa Saalatiga, Kecamatan Salatiga, Kabupaten Sambas.
4. Bapak Zainal Abidin selaku Penyuluh Perikanan Kecamatan Salatiga
sekaligus pembimbing lapangan yag telah memberikan bimbingan dan arahan
terkait budidaya ikan nila selama Praktek Kerja Lapangan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan
dengan segala kekurangannya. Untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik dan
saran dari semua pihak demi kesempurnaan dari laporan kerja praktek ini. Akhir
kata penulis berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca
sekaligus menambah pengetahuan tentang teknik budidaya ikan. Akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih.

Pontianak, Oktober 2020

Wawan Kurniawan
DAFTAR ISI
Cover..........................................................................................................................
Lembar Pengesahan..................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Tujuan Magang............................................................................................3
C. Manfaat Magang..........................................................................................3
II PELAKSANAAN MAGANG............................................................................4
A. Waktu dan Tempat Magang.........................................................................4
B. Gambaran Umum Lokasi Kegiatan Magang................................................4
C. Batasan Masalah...........................................................................................6
D. Pelaksanaan Kegiatan Magang....................................................................6
III HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................................7
A. Hasil.............................................................................................................7
B. Pembahasan................................................................................................13
IV PENUTUP.......................................................................................................15
A. Simpulan....................................................................................................15
B. Saran...........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
LAMPIRAN..........................................................................................................18

ii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan sektor perikanan dan kelautan sebagai dari pembangunan nasional
bertujuan untuk mengusahakan agar setiap perikanan dan kelautan dapat dilakukan oleh
bangsa Indonesia, baik berkegiatan, pengolahan, maupun pemasaran. Hal tersebut pada
hakekatnya merupakan penjabaran operasional dari tujuan jangka panjang yang ingin
dicapai untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup nelayan maupun petani ikan [
CITATION Dah01 \l 1033 ].
Menurut Made L. Nurjana (2006), perikanan budidaya air tawar di mulai sejak
jaman penjajahan Belanda dengan penebaran benih ikan karper/ikan mas (Cyprinus
carpio) di kolam halaman rumah di Jawa Barat, pada pertengahan abad ke 19. Praktek
perikanan budidaya ini kemudian menyebar ke bagian lain Pulau Jawa, pada awal abad
20. Namun demikian baru pada tahun 1970-an terjadi peningkatan produksi yang luar
biasa dari budidaya ikan air tawar. Adanya pengenalan teknologi baru dalam perikanan
memberikan kontribusi pada ketersediaan benih yang dihasilkan dan perkembangan
pakan ikan. Spesies yang umum dibudidayakan adalah ikan Nila (Oreochromis
niloticus), ikan Mas (Cyprinus carpio), dan ikan Gurami (Osphronemus goramy).
Menurut zaldi (2010), usaha kearah pembudidayaan ikan di perairan umum
sangat di perlukan sebagai penyeimbang dan pembantu pemenuhan produksi ikan yang
selama ini di peroleh dari hasil penangkapan yang cenderung semakin menurun. Seiring
dengan berkembangnya zaman dan meningkatnya jumlah penduduk yang diiringi
dengan semakin meningkatnya kebutuhan protein hewani oleh manusia setip tahunnya,
maka perlu adanya peningkatan produksi ikan sebagai salah satu sumber pangan dan
sumber protein. Peningkatan produksi ikan sebagai salah satu sumber pangan dan
sumber protein. Peningkatan produksi perikanan dapat di lakukan dengan kegiatan
pembudidayaan ikan di keramba jaring apung (KJA) dan keramba jaring tancap (KJT).
Keramba jaring tancap (KJT) adalah metode pemeliharaan ikan yang memiliki
beberapa keunggulan dibandingkan dengan keramba jaring apung (KJA). Berikut ini
adalah beberapa keunggulan metode keramba jaring tancap dibandingkan dengan
keramba jaring apung, yaitu desain lebih mudah dan efisien dalam pembuatannya, dana
yang diperlukan tidak terlalu besar, pengoperasiannya mudah, produktivitas lebih tinggi,

1
tidak memerlukan air yang terlalu dalam seperti kermba jaring apung (Direktorat
Jendral Perikanan Budidaya, 2014).
Provinsi Kalimantan Barat adalah provinsi yang terletak di bagian barat Pulau
Kalimantan. Sama halnya dengan Provinsi lainnya, Kalimantan Barat juga memiliki
potensi pengembangan perikanan budidaya umumnya utamanya yaitu air tawar. Potensi
pengembangan budidaya di Kalimantan Barat masih sangat terbuka. Dari lahan yang
berpotensi untuk dikembangkan menjadi lahan perikanan budidaya hanya sedikit sekali
yang sudah dimanfaatkan oleh masyarakat disana untuk budidaya ikan. Salah satu
daerah yang memiliki potensi untuk perikanan budidaya adalah Kabupaten Sambas.
Sungai Sambas merupakan sungai yang berada di Kalimantan Barat tepatnya
berada di Kabupaten Sambas. Daerah aliran sungai Sambas Kecil memiliki 15 anak
sungai salah satunya berada di Kecamatan Salatiga. Kawasan sungai sambas kecil
merupakan pusat pertumbuhan kota, pengairan pertanian, perdagangan, dan jalur
pergerakan serta prasarana transportasi bagi masyarakat [ CITATION Nir \l 1033 ]. Kegiatan
masyarakat di Kabupaten Sambas sangat bergantung pada sungai sehingga menjadi
salah satu sarana terpenting bagi masyarakat terutama masyarakat di wilayah tepian
Sungai Sambaas Kecil [ CITATION Arp95 \l 1033 ]. Kecamatan Salatiga termasuk salah
satu Kecamatan di Kabupaten Sambas yang memiliki anak sungai. Sumber daya alam
yang melimpah menjadikan Kecamatan Salatiga memiliki potensi dalam sektor
perikanan budidaya.
Ikan Nila merupakan salah satu komoditas penting perikanan budidaya air tawar
di Indonesia. Ikan ini sebenarnya bukan asli perairan indonesia, melainkan ikan yang
berasal dari Afrika [ CITATION Kha06 \l 1033 ] . Ikan Nila adalah jenis ikan kosumsi air
tawar, jenis ikan ini di introduksi dari Afrika tepatnya Afrika bagian timur yaitu di
sungai Nil (Mesir), danau Tanganyika, Chad, Nigeria, dan Kenya pada tahun 1969, dan
kini menjadi ikan peliharaan populer di kolam-kolam air tawar di Indonesia. Nama
ilmiahnya adalah Oreochromi Niloticus, dan dalam bahasa Inggris di kenal sebagai Nile
Tilapia. Genus Oreochromis merupakan jenis ikan yang beradaptasi tinggi dan
mempunyai toleransi terhadap kualitas air dengan kisaran yang besar.

2
B. Tujuan Magang
Adapun tujuan dari Magang ini dibedakan menjadi tujuan umum dan tujuan
khusus.
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari pelaksanaan magang ini adalah
a. Untuk memenuhi syarat mata kuliah magang.
b. Untuk mengetahui dan mengenal secara langsung dunia kerja selama
Magang.
c. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman sehingga memjadikan bekal
untuk mahasiswa kedalam dunia kerja.
2. Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus dari pelaksanaan Magang ini antara lain:
a. Untuk mengetahui teknik budidaya ikan nila kelompok tani harapan tanjung
Dusun Seradi, Desa Salatiga, Kecamatan Salatiga, Kabupaten Sambas.
b. Untuk mengetahui permasalahan yang timbul pada budidaya ikan nila pada
Kelompok Budidaya Harapan Tanjung di Dusun Seradi, Desa Salatiga,
Kecamatan Salatiga, Kabupaten Sambas.
c. Mendapatkan informasi yang lengkap mengenai prospek usaha kegiatan
budidaya ikan nila pada Kelompok Budidaya Harapan Tanjung di Dusun
Seradi, Desa Salatiga, Kecamatan Salatiga Kabupaten Sambas.
C. Manfaat Magang
Manfaat dari kegiatan Magang ini adalah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan, pengalaman dan memperoleh keterampilan serta mendapatkan
pengalaman kerja secara langsung dalam kegiatan teknik budidaya ikan nila pada
kelompok tani harapan tanjung di Dusun Seradi, Desa Salatiga, Kecamatan Salatiga,
Kabupaten Sambas.

3
II. PELAKSANAAN MAGANG
A. Waktu dan Tempat Magang

Magang dikasanakan selama satu bulan, yaitu pada bulan agustus-


september 2020 yang bertempat di Dusun Seradi, Desa Salatiga, Kecamatan
Salatiga, Kabupaten Sambas

B. Gambaran Umum Lokasi Kegiatan Magang


a. Sejarah singkat

Gambar 1. Lokasi Praktek Kerja Lapangan


Awal mula Kelompok Tani Tanjung Harapan terbentuk karena adanya
kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan lahan pengairan pertanian yang
kosong agar lebih bermanfaat. Terbukti satu tahun terbentuknya kelompok tani
tanjung harapan sudah bisa memanfaatkan lahan pengairan pertanian yang
kosong menjadi lahan usaha yaitu budidaya ikan nila keramba jaring tancap.
Pada tanggal 05 September 2019 terbentuknya kelompok tani budidaya ikan ini
di gagasi oleh Supardi, Muhayat, dan Bong Miau Hin dan sekarang sudah
memiliki 11 anggota dan di ketuai oleh Supardi.
1. Letak dan Luas Wilayah
Lokasi kegiatan Magang di laksanakan di Kelompok Budidaya Ikan
Nila Tanjung Harapan terletak di Dusun Seradi, Desa Salatiga, Kecamatan
Salatiga, Kabupaten Sambas Kalimantan Barat. Dengan panjang tanah 145
m dan lebar 3 m denah lokasi Budidaya Ikan Nila Tanjung Harapan. Dengan
koordinat 108’5” N dan 108059’46” E. Keramba yang berada di Kelompok
Budidaya Ikan Nila Tanjung Harapan memiliki keramba jaring tancap
berjumlah 24 keramba diantaranya 2x3 m berjumlah 8 keramba dan 2x6 m
berjumlah 18 keramba.

4
2. Tanah dan topografi
Keadaan tanah yang subur membuat hasil pertanian masyarakat dengan
baik. Kawasan tanah adalah berlumpur dan sebagian berlumut.
3. Iklim
Kondisi tersebut beriklim tropis karena masih berada di wilayah
Kalimantan Barat, dimana secara geografis masih berhubungan dengan garis
khatulistiwa.
4. Keadaan penduduk
Jumlah penduduk yang mendiami Dusun Seradi rata-rata mata
pencahariannya adalah petani dan nelayan. Dengan terbentuknya Kelompok
budidaya ikan nila diharapkan dapat menambah penghasilan masyarakat.
b. Struktur Organisasi

KETUA
SUPARDI

SEKRETARIS BENDAHARA
ALI ASPAR ANWAR

ANGGOTA
BOHAIDI, BON MIAU HIN, HENDRO BUDI SUSILO, IMAM LAWI,
JAMEL, MISRAN, MUHAYAT, DAN RUSLAN SYA'AREN

c. Visi dan Misi


Memanfaatkan lahan yang sudah tersedia menjadi lahan yang berguna
dan memberdayakan masyarakat sekitar menjadi lahan yang berguna.
d. Tenaga Kerja
Tenaga kerja tersebut berjumlah 11 anggota yang bergantian setiap hari
sesuai jadwal yang telah dibuat oleh kelompok budidaya. Terkadang anak dari
anggota tersebut membantu dalam memberi makan, panen, dan mempromosikan
hasil panen untuk di jual.

5
e. Modal Usaha
Modal yang didapatkan oleh kelompok budidaya ikan nila harapan
tanjung diperoleh dengan pengajuan proposal dan bantuan dinas kelautan dan
perikanan harapan Kabupaten Sambas.
f. Sarana dan Prasarana
Untuk sarana dan sarana masih belum memadai hanya saja ada gubuk
yang digunakan untuk menyimpan pakan dan alat kerja lainnya.
C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam kegiatan magang adalah berfokus pada budidaya


ikan nila pada keramba jaring tancap kelompok tani harapan tanjung di Dusun
Seradi, Desa Salatiga, Kecamatan Salatiga, Kabupaten Sambas.

D. Pelaksanaan Kegiatan Magang


Untuk memperoleh informasi yang mendukung pelaksanaan magang
perlu dilakukan pengumpulan data guna mencapai tujuan praktek yaitu berupa
data primer dan sekunder. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif
deskriptif yaitu dengan cara data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan
informan dan dideskriptifkan secara menyeluruh. Data wawancara dalam
penelitian adalah sumber data utama yang menjadi bahan untuk menjawab
masalah yang sedang di hadapi. Analisis data dimulai dengan melakukan
wawancara mendalam dengan informan sehingga setelah melakukan wawancara,
peneliti membuat hasil wawancara dengan menuliskan kata-kata yang sesuai
dengan apa yang telah diwawancarai sebelumnya.

6
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
1. Klasifikasi dan Morfologi
Menurut Sannin (1984), Ikan nila (Oreochromis neloticus) mempunyai
klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Fillum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Osteichtyes
Subkelas : Acanthopterygii
Ordo : Percomorphii
Subordo : Percoidea
Famili : Chichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis niloticus

Gambar. Ikan Nila (Oreochromis niloticus)


Ikan nila (Oreochromis niloticus) menurut Saanin (1984), mempunyai
ciri-ciri bentuk tubuh bulat pipih, punggung lebih tinggi, pada badan dan sirip
ekor (caundal fin) ditemukan garis lurus (vertikal). Pada sirip punggung
ditemukan garis lurus memanjang. Ikan nila dapat hidup di perairan air tawar
dan mereka menggunakan ekor untuk bergerak, sirip perut, sirip dada dan
penutup insang yang keras untuk mendukung badannya. Ikan nila memiliki lima
buah sirip, yaitu sirip unggung (dorsal fin), sirip dada (pectoral fin), sirip perut

7
(ventral fin), sirip anal (anal fin), dan sirip ekor (caudal fin). Sirip punggungnya
memanjang dari bagian atas tutup insang sampai atas sirip ekor. terdapat juga
sepasang sirip dada dan sirip perut yang berukuran kecil dan sirip anus yang
hanya satu buah berbentuk agak panjang. Sementara itu, jumlah sirip ekornya
hanya satu buah dengan bentuk bulat.
2. Habitat dan Penyebaran
Ikan nila merupakan ikan kosumsi yang umum hidup di perairan air
tawar, terkadang ikan nila juga ditemukan di perairan air payau. Ikan nila
dikenal sebagai ikan yang bersifat euryhaline (dapat hidup pada kisaran salinitas
yang lebar). Ikan nila mendiami berbagai habitat air tawar, termasuk saluran air
yang dangkal, kolam, sungai maupun danau. Ikan nila dapat menjadi masalah
sebagai spesies invasif pada habitat perairan hangat, tetapi sebaiknya pada
daerah beriklim sedang karena tidakmampuan ikan nila untuk bertahan hidup di
perairan dingin, yang umumnya bersuhu di bawah 210 C (Harrysu, 2012).
3. Keramba Jaring Tancap
Keramba jaring Tancap (KJT) telah banyak digunakan sebagai wadah
budidaya di Indonesia, salah satunya ikan nila. Keramba jaring tancap (fixed net
cage) adalah sistem teknologi budidaya dalam wadah berupa jaring yang
dikatkan pada patok yang menancap kedasar perairan.
Koponen yang digunakan dalam membuat keramba jaring tancap sebagai
berikut:
a. kayu atau bambu.
b. keramba jaring yang sudah di jahit berbentuk persegi empat
c. tali untuk mengikat keramba dan patok
d. Paku
Keramba jaring tancap ditempatkan di lokasi budidaya secara berjejer
dengan jarak 1-2 meter dari satu keramba ke keramba lainnya. Budidaya ikan
nila sistem keramba jaring tancap dalam operasionalnya dilengkapi dengan
fasilitas pondok untuk pengawasan dan tempat menyimpan persediaan pakan
ikan.

8
Keramba yang berada di kelompok budidaya ikan tanjung harapan
memiliki 24. Untuk keramba yang berukuran 2x3 m berjumlah 6 keramba
sedangkan untuk keramba yang berukuran 2x6 m berjumlah 18 keramba.
4. Manajemen Budidaya Ikan Nila Keramba Jaring Tancap Kelompok
Budidaya Ikan Nila Tanjung Harapan
A. Pra Produksi
a. Persiapan Keramba Jaring Tancap
Sebelum melakukan menempatan bibit ke dalam keramba jaring
tancap, dilakukan pengecekan jaring keramba dimana bertujuan untuk
melihat apakah keramba tersebut sobek atau putus. Setelah pengecekan
jaring keramba anggota kelompok menancapkan tiang ke dasar sungai.
Setelah menancapkan tiang kedasar sungai selanjutnya pemasangan
jaring keramba. selama kegiatan magang pembuatan keramba tidak
dilakukan dikarenakan sudah adanya keramba dan masih belum
menambahan jumlah keramba.
b. Benih ikan nila
Benih ikan nila yang akan dipelihara didapatkan dari Balai Benih
Ikan (BBI) Singkawang dan dari bantuan Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Sambas. Selama kegiatan magang dilakukan seleksi benih
tidak dilakukan karena selama kegiatan magang benih sudah ada di
keramba, sehingga benih yang di pelihara memiliki ukuran yang tidak
seragam.
c. Penempatan benih ikan nila
Penempatan benih ikan nila dilakukan setelah keramba jaring
tancap sudah terpasang. Jumlah benih ikan nila dalam sekali pembesaran
adalah untuk ukuran 2x3 yang berjumlah 6 buah masing-masing setiap
keramba berjumlah 2000 ekor sedangkan untuk berukuran 2x6 yang
berjumlah 18 buah masing-masing setiap keramba berjumlah 5000 ekor.

9
B. Produksi
a. Pemberian Pakan
Pakan yang diberikan selama kegiatan magang adalah pakan
buatan dan pakan alami. Untuk pakan buatan sendiri berupa pelet hasil
dari bantuan dari Dinas Perikanan dan kelautan Kabupaten Sambas dan
hasil buatan dari kelompok budidaya itu sendiri. Sedangkan untuk pakan
tambahan itu sendiri berupa dedak dan pakan alami sepeti tumbuhan
tumbuhan contohnya kangkung, pucuk ubi, dll. Menurut Cahyono
(2001), pakan yang baik memiliki komposisi zat gizi yang lengkap
seperti lemak, protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Pakan
merupakan biaya terbesar dalam kegiatan budidaya. Menurut Sahwan
(2004), biaya pada pakan suatu proses budidaya bisa mencapai 60-70 %
dari biaya produksi. Selama kegiatan magang berlangsung pemberian
pakan dilakukan sehari 2 kali pada jam 08.00 dan 16.30.
b. Penyortiran
Penyortiran dilakukan ketika ukuran ikan sudah terlihat tidak
merata agar di suatu keramba memiliki ukuran ikan yang seragam. Ikan
yang sudah di sortir dimasukan di keramba yang telah dikosongkan.
Kegiatan penyortiran yang dilakukan oleh kelompok budidaya ikan nila
tanjung harapan dilakukan 4 minggu sekali.
c. Perawatan Keramba
Perawatan keramba jaring tancap berupa pembersihan sampah
yang berada di dalam keramba maupun di luar keramba yang tersangkut
di jaring. Hal ini sering terjadi seperti ranting pohon, dahan dan buah
kelapa, dan dedauanan sering menyangkut di jaring kermba. Jika
keramba mengalami sobek makan akan segera di jahit tetapi jika jaring
keramba tersebut memiliki robekan yang besar maka jaring keramba
akan segera di ganti untuk jga-jaga agar ikan nila tersebut tidak keluar
dari jaring keramba.

10
d. Pengendalian Hama dan Penyakit
Sumber hama dan penyakit pada ikan nila umumnya disebabkan
oleh parasit, ligkungan keramba yang mengandung toksin, makanan atau
pakan yang tidak sesuai dan kondisi panthogen karena kelainan-kelainan
dari tubuhnya (DR. K.F. Vaas dalam Kusumah H, 1976). Menurut
Gargas, (1995) organisme pantogen tersebut diantaranya adalah
endoparasit dan ekstoparasit. Arnott et al. (2000) menyatakan bahwa,
umumnya parasit pada ikan adalah golongan crustacea, cacing
(nematoda, trematoda, dan cestoda), dan protozoa. Parasit ini
menginfeksi sirip, sisik, operkulum dan insang ikan.
Selama kegiatan Magang pengamatan pengendalian hama dan
penyakit tidak dilakukan dengan secara efektif mengingat keterbatasan
alat. Hal yang dilakukan adalah dengan cara pemberian vitamin pada
ikan yang dilakukan 1 minggu sekali dan pembersihan feses yang
mengapung serta membuang ikan yang mati agar mencegah terjadinya
penyakit.
C. Pasca Produksi
a. Kegiatan panen
Pemanenan ikan nila dilakukan pada saat ikan berumur 3-4 bulan
atau bobor sekitar 200-250 gram/ekor. Ikan yang sudah di panen akan di
masukan ke keramba khusus bertujuan saat ikan di panen ikan masih
dalam keadaan kondisi hidup dan segar.
Selama kegiatan magang berlangsung hasil yang di dapat selama
pemanenan ikan memiliki ukuran yang berbeda, dikarenakan padat tebar
benih ikan yang berbeda.
b. Pemasaran
Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh Kelompok Budidaya
Ikan Nila Harapan Tanjung, Dusun Seradi, Desa Salatiga, Kecamatan
Salatiga, Kabupaten Sambas bersifat pasif yang artinya pembeli datang
sendiri ke tempat budidaya untuk membeli ikan. Pembeli biasanya adalah
pengepul ikan yang berasal dari pemangkat, selakau, maupun kota
sambas dan warga sekitar untuk kosumsi harian. Ikan yang ditawarkan 1

11
kg seharga Rp. 28.000 sedangkan untuk pembelian di atas 15 kg,
kelompok budidaya Tanjung Harapan menjual ikan nilah seharga Rp.
26.000.
Selama kegiatan magang berlangsung kami berinisiatif untuk
menjual ikan nila siap jual melalui media sosial seperti facebook dan
instagram bertujuan untuk memperluas jaringan pembeli.
c. Analisis Kelayakan Usaha
Analisis usaha dalam budidaya ikan nila (Oreochromis niloticus)
kelompok tani tanjung harapan di Desa Salatiga, Kecamatan Salatiga,
Kabupaten Sambas bertujuan untuk mengetahui keuntungan, kerugian
atau impas pada pembudidaya.
Dari hasil data yang di dapat dari bendahara budidaya ikan nila
tanjung harapan biaya total yang dikeluarkan oleh kelompok budidaya
ikan nila tanjung harapan sebesar Rp. 4.187.000 sedangkan hasil yang di
peroleh sebesar Rp. 4.870.000. Hal ini menunjukkan bahwa tidak
selamanya dalam suatu usaha budidaya ikan salah satunya ikan nila dapat
mengalami keuntungan yang besar. Pembudidaya yang memiliki lahan
yang luas akan memperoleh pendapatan yang lebih banyak tergantung
teknik yang budidaya yang dilakukan.
Kelebihan dari ikan nila adalah sifat ikan nila yang memakan apa
saja sehingga cukup baik digunakan dengan sistem tradisional salah
satunyya dengan bantuan pakan alami seperti dedak dan kangkung untuk
mengurangi biaya yang dikeluarkan.

12
B. PEMBAHASAN
Secara umum pembudidayaan ikan nila dengan keramba jaring tancap di
Dusun Seradi, Desa Salatiga, Kecamatan Salatiga memiliki potensi yang besar dari
segi ekonomi karena memiliki banyak sekali peminat dan memiliki kandungan
seperti fospor yang diperlukan oleh tubuh. Setiawati & Suprayudi (2003),
menyatakan bahwa ikan nila mampu beradaptasi pada media bersalinitas tinggi,
karena kemampuan osmoregulasinya cukup baik. Hal ini terbukti selama kegiatan
magang hanya 1 sampai 2 ekor bahkan tidak sama sekali ikan nila yang mati pada
setiap keramba.
Menurut Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
Kep.02/MEN/2007 tentang Cara Budidaya Ikan yang Baik telah menetapkan kriteria
dan standar dalam pembudidayaan ikan. Sehingga, memberikan jaminan bahwa
pembudidayaan ikan telah menerapkan prinsip-prinsip Cara Budidaya Ikan yang
Baik (CBIB).
Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (2007), syarat yang harus di
perhatikan dalam Cara Budidaya yang Baik (CBIB) yaitu lokasi harus bebas banjir
dan cemaran, menerapkan biosecurity, pakan yang bersertifikat, benih yang
memiliki Surat Keterangan Asal (SKA), dan mempunyai Standard Operasional
Prosedur (SOP) dari pengolahan kolam, pengadaan benih sampai dengan panen.
Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) yang di lakukan oleh kelompok
budidaya ikan nila tanjung harapan masi tergolong kurang. Untuk lokasi sendiri
kelompok budidaya ikan nila menggunakan lahan pengairan pertanian yang mudah
terkontaminasi oleh zat kimia dan saat musim hujan tiba lokasi lokasi budidaya
rentan terkena banjir. Tidak adanya manajemen kualitas air seperti filterisasi atau
penyaringan yang di lakukan oleh kelompok budidaya karena keterbatasannya alat.
Penerapan biosecurity pada kelompok budidaya ikan nila tanjung harapan
masih kurang mengingat kurangnya fasilitas untuk mengetahui penyebaran penyakit
pada ikan, pembudidaya hanya mengandalkan vitamin bantuan dari Kementerian
Kelautan dan Perikanan yang dilakukan 1 minggu sekali. Untuk pakannya sendiri
kelompok budidaya ikan nila mendapatkan bantuan dari Kementerian Kelautan dan
Perikanan dan pakan alami seperti dedak untuk tambahannya, untuk pakan buatan
sendiri para pembudidaya menggunakan kualitas yang baik dan bersertifikat.

13
Benih yang di dapatkan oleh kelompok budidaya ikan nila didapatkan dari
bantuan yang mana benih tersebut berasal dari Balai Benih Ikan (BBI) Singkawang
dan memiliki Surat Keterangan Asal (SKA). Standard Operasional Prosedur (SOP)
yang di lakukan oleh kelompok budidaya ikan nila tanjung harapan cukup baik yang
mana dilakukan pembersihan rutin keramba. Pada saat panen ikan akan dipisahkan
di keramba yang sudah disiapkan sehingga saat pembeli datang untuk membeli ikan
nila tersebut tetap keadaan yang masih hidup dan segar.
Kendala yang ada pada Kelompok Budidaya Ikan Nila Tanjung Harapan
dalam pelaksanaan CBIB adalah kurangnya informasi dan sosialisasi tentang Cara
Budidaya Ikan yang Baik karena kelompok budidaya tersebut masih tergolong baru.
Kendala lain juga, pembudidaya masih belum melakukan pencatatan atau rekaman
perkembangan usaha budidaya mulai dari pemasukan bibit, pembesaran, panen,
penanganan dan penjualan. Pencatatan ini seharunya dilakukan pada setiap tahap
pembudidayaan yaitu mulai dari pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Hal ini
kebanyakan dari pembudidaya hanya mencatat biaya-biaya yang besar saja seperti
pakan dan benih ikan, untuk pengeluaran-pengeluaran yang kecil sering kali
pembudidaya tidak di hitung sehingga pendapatan yang di terima tidak maksimal.

14
IV. PENUTUP

A. Simpulan
1. Secara umum pembudidayaan ikan nila menggunakan keramba jaring tancap
di Dusun Seradi, Desa Salatiga, Kecamatan Salatiga, Kabupaten Sambas
memiliki potensial yang besar dari segi ekonomi karena memiliki banyak
sekali peminat.
2. Manajemen Budidaya Ikan Nila Kelompok Budidaya Ikan Nila Tanjung
Harapan yaitu Pra Produksi, Produksi, Pasca Produksi.
3. syarat yang harus di perhatikan dalam Cara Budidaya yang Baik (CBIB)
yaitu lokasi harus bebas banjir dan cemaran, menerapkan biosecurity, pakan
yang bersertifikat, benih yang memiliki Surat Keterangan Asal (SKA), dan
mempunyai Standard Operasional Prosedur (SOP) dari pengolahan kolam,
pengadaan benih sampai dengan panen.

B. Saran
Mengingat usaha budidaya Ikan Nila di Dusun Seradi, Desa Salatiga,
Kecamatan Salatiga, Kabupaten Sambas sangat potensial perlu adanya perhatian
dari pemerintah dalam bentuk penyuluhan dan bantuan permodalan untuk
penyediaan sarana dan prasarana produksi. Selain itu pelatihan pembuatan pakan
sangat berguna mengingat pakan merupakan pengeluaran terbesar dalam
budidaya dan sosialisasi Cara Budidaya Ikan yang Baik mengingat kurangnya
pengetahuan pembudidaya tentang pembudidayaan yang baik dan benar. Dengan
adanya pelatihan pakan dan sosialisasi CBIB di harapkan para pembudidaya
dapat meningkatkan budidaya Ikan Nila dan menimalisir pengeluaran.

Daftar Pustaka

15
Arpan. (1995). Catatan Peninggalan Sejarah di Kabupaten Sambas. Sambas: Pemilik
Catatan Kebudayaan Sambas.
Cayono, B. 2001. Budi Daya Ikan di Perairan Umum. Kanisius. Yogyakarta
Dahuri, R., & dkk. (2001). pengelolaan SumberDaya Wilayah Peisisir dan Lautan
Secara Terpadu. Jakarta: PT.PradnyaParamita.
Fadri, S., Z.A. Muchlisin, Sugito. 2016. Pertumbuhan, kelangsungan hidup dan daya
cerna pakan ikan nila (Oreochromis niloticus) yang mengandung tepung daun
jaloh (Salixtetrasperma roxb) dengan penambahan probiotik EM-4. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah. 1(2): 210-221.
Harrysu. 2012. Budidaya Ikan Nila. Kanisius. Yogyakarta
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2007. Peraturan Menteri Kelautan dan
perikanan No. Kep.02 / men / 2007. Tentang Cara Budidaya Ikan yang Baik
(CBIB). Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan
Khairuman, & Khairul Amri. (2006). Rahasia Sukses Usaha Perikanan Ikan Nila
Nirwana Prospek Bisnis dan Teknik Budidaya Nila Unggul. Jakarta: Penerbit
Gramedia Pustaka Utama.
Made, L. N. (2006). Petunjuk Teknis. Jakarta: Direktorat Jendral Perikanan Budidaya,
Departemen Perikanan.
Nirmala, A. (2010). Sebaran Kawasan Rawan Banjir Kecamatan Sejangkung
Kabupaten Sambas dan alternatif penangannya. Journal Teknik Sipil Untan
(01), 47-62.
Putra, I., Setiyanto, D. D, Wahyuningrum, D. 2011. Pertumbuhan dan kelangsungan
hidup ikan nila (Oreochromis niloticus) dalam sistem resirkulasi. Jurnal
perikanan dan kelautan. 16 (1) : 56-63.
Sannin. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Bina Rupa Aksara. Jakarta
Sahwan F. 2004. Pakan Ikan ekonomi dan Udang: formulasi, pembuatan, Analisa
Ekonomi. penebar swadaya. Jakarta.
Setiawati M, Suprayudi M .A. 2003. Pertumbuhan dan Efesiensi Pakan Ikan Nila Merah
yang di Perlihara pada media bersalinitas. Jurnal Akuakultur Indonesia. 2(1): 27-
30.

16
Zaldi, S. (2010). Pemanfaatan Aliran Sungai UntukUsaha Budi daya Ikan Nila Gesit
DalamKaramba Jaring Tancap di Desa Semperiuk Kecamatan Jawa Selatan
Kabupaten Sambas. sambas.

17
LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Gambar 1. Pemberian pakan pada ikan Gambar 2. Proses pemanenan ikan

Gambar 3. Proses Pelatihan pembuatan Gambar 4. Penyortiran ikan


pakan

18
Gambar 6 . Jenis pellet yang
Gambar 5 . Ikan yang telah dipanen digunakan

Gambar 7. Penyerahan kenang- Gambar 8. Foto bersama


kenangan kepada kelompok tani

19
Gambar 9. Pelatihan pembuatan pakan Gambar 10. Kunjungan Dinas kelautan dan
perikanan Kab.Sambas

Gambar 11. Wawancara bersama Ketua Gambar 12. Wawancara bersama Ketua
Kelompok dan Penyuluh Perikanan Kelompok dan Sekretaris Kelompok budidaya

DAFTAR HADIR PELAKSANAAN MAGANG


(LOGBOOK)

20
21
22

Anda mungkin juga menyukai