PROPOSAL
Disusun Oleh
FITRIYANTI MAKASAU
1131415033
i
LEMBAR PERSETUJUAN
PROPOSAL
Oleh
FITRIYANTI MAKASAU
NIM: 113 141 5033
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
Rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapa menyelesaikan Proposal Penilitian
yang berjudul SOSIAL EKONOMI NELAYAN DI PANGKALAN
PENDARATAN IKAN (PPI) KABUPATEN BONE BOLANGO dengan baik.
Shalawat serta salam tak luput penulis haturkan kepada Nabi besar Muhammad
SAW, kepada keluarganya, para sahabat dan pengikutnya. Penulis menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dari materi maupun tehnik penyajiannya, dikarenakan
kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat diharapkan dan penulis berharap proposal ini dapat
bermanfaat untuk kita semua.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
masyarakat nelayan hidup dalam suasana alam yang keras yang selalu diliputi
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah orang atau masyarakat yang
Potensi sumber daya perikanan di Indonesia sangat besar dan beragam. Luas
laut yang melebihi daratan menjadikan Indonesia salah satu negara yang banyak
al, 2007). Nelayan memiliki ciri khusus seperti penggunaan wilayah pesisir dan laut
(common property) sebagai faktor produksi, jam kerja harus mengikuti kondisi
oseanografis (melaut hanya ratarata sekitar 20 hari dalam satu bulan, sisanya relatif
1
pekerjaan yang penuh resiko, sehingga pekerjaan ini umumnya dikerjakan oleh lelaki.
Hal ini mengandung arti bahwa keluarga yang lain tidak dapat membantu secara
penuh, sehingga masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir pada umumnya sering
Pangkalan pendaratan ikan (PPI) sebagai wadah transaksi jual beli dengan konsumen.
( Yuliastuti, 2010).
Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango dipilih sebagai lokasi penelitian
dikarenakan lokasi penelitian yang strategis dan merupakan PPI yang masih
beroperasi di Provinsi Gorontalo. Hal ini dilakukan untuk meninjau kondisi sosial
dilaksanakan dipelabuhan perikanan antara lain sebagai tempat pemasaran ikan dan
menggantungkan nasib kepada hasil laut, masih dalam taraf sederhana dengan pola
2
mata pencaharian menggunakan teknologi tradisional. Melihat fenomena tersebut,
Pendaratan Ikan (PPI) Inengo Desa Huangobotu Kecamatan Kabila Kabupaten Bone
Bolango.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
menggantung hidup mereka di laut, Masalah yang terjadi pada masyarakat nelayan
diperlukan solusi yang menyeluruh, dan bukan solusi secara parsial. Oleh karena itu,
harus diketahui akar masalah yang menjadi penyebab terjadinya kemiskinan pada
pada masyarakat nelayan, banyak program terkait masyarakat nelayan masih bersifat
top down dan selalu menjadikan masyarakat nelayan sebagai objek, bukan subjek.
terkadang beberapa pekan nelayan tidak melaut oleh karena musim yang tidak
menentu. Rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) dan peralatan yang digunakan
(Mugni, 2006).
4
nelayan merupakan bagian dari konstruksi sosial tersebut, meskipun disadari bahwa
kelangsungan hidup dan sebagai satua sosial, masyarakat nelayan memiliki identitas
didaratan rendah, peladang dilahan kering dan daratan tinggi, kelompok masyarakat
disekitar hutan dan satuan sosial lainnya yang hidup diperkotaan (Afriyani, 2018).
dan nelayan buruh. Mereka adalah penyumbang utama kuantitas produksi perikanan
tangkap nasional. Walaupun demikian, posisi sosial mereka tetap marginal dalam
proses transaksi ekonomi yang timpang dan eksploitatif sehingga sebagai pihak
produsen, nelayan tidak memperoleh bagian pendapatan yang besar. Pihak yang
paling beruntung adalah para pedagang ikan berskala besar atau pedagang perantara.
5
Para pedagang inilah yang sesungguhnya menjadi penguasa ekonomi di desa-desa
sosial tersebut, meskipun disadari bahwa tidak semua desa-desa di kawasan pesisir
sebagai berikut :
kemakmuran.
6
4) Terbuka dan ekspresif, sehingga cenderung “kasar”.
Salah satu ciri perilaku sosial dari masyarakat pesisir yang terkait dengan sikap
Orang pesisir memiliki orientasi yang kuat untuk merebut dan meningkatkan
kewibawaan atau status sosial. Mereka sendiri mengakui bahwa mereka cepat marah,
membalas sampai dengan pembunuhan. Orang pesisir memiliki rasa harga diri yang
amat tinggi dan sangat peka. Perasaan itu bersumber pada kesadaran mereka bahwa
pola hidup pesisir memang pantas mendapat penghargaan yang tinggi (Rahmah,
2017).
Sebagian nilai-nilai perilaku sosial di atas merupakan modal sosial yang sangat
pesisir memiliki relevansi yang baik untuk merekonstruksi kepemimpinan bangsa dan
7
negara Indonesia. Penjelajahan terhadap nilai-nilai budaya kepesisiran ini tentu saja
memiliki kontribusi yang sangat strategis untuk membangun masadepan bangsa yang
dalam hal akses pendidikan dan layanan kesehatan), dan kultural dibandingkan
nelayan diberbagai kawasan pada umumnya ditandai oleh adanya beberapa ciri,
(SDM) karena sebagian besar penduduknya hanya lulus sekolah dasar atau belum
tamat sekolah dasar, dan lemahnya fungsi dari keberadaan Kelompok Usaha
(Kusnadi, 2003).
8
pulau kecil. Hasil pembangunan selama ini belum dinikmati oleh masyarakat
hanya dilihat sebagai masalah sosial dan budaya sehingga perlu perubahan
ekstrem dalam sistem sosial atau nilai-nilai budaya, melainkan lebih sebagai
muaranya akan meningkatkan harkat sumber daya manusia, kualitas dan sistem atau
9
a) Modal
besar, maka modal mempunyai arti yang lebih menonjol lagi. Masalah modal dalam
perusahaan merupakan masalah yang tidak akan pernah berakhir karena bahwa
masalah modal itu mengandung begitu banyak dan berbagai macam aspek. Hingga
saat ini di antara para ahli ekonomi juga belum terdapat kesamaan opini tentang apa
b) Jam Berdagang
menjajakan barang atau jasa tertentu. Adapun waktuyang dimaksudkan disini adalah
lamanya jam yang benar-benar digunakan seseorang untuk kegiatan berdagang, maka
iya akan menjual barang yang mereka punya, jadi semakin banyak barang yang
yang mereka dapat juga semakin meningkat. Jones dan Bondan telah membagi lama
kerja seseorang dalam satu minggu menjadi tiga kategori (Harningsih, 2011):
10
c) Lama Usaha
seseorang dalam bertingkah laku (Asmie, 2008). Lama pembukaan usaha dapat
dan menekan biaya produksi lebih kecil dari pada penjualan. Semakin lama
selera dan perilaku konsumen serta semakin banyak relasi bisnis dan pelanggan
Jumlah tenaga kerja merupakan salah satu variabel yang cukup berpengaruh
terhadap besarnya keuntungan para pedagang. Semakin banyak jumlah tenaga kerja
atau karyawan yang dimiliki maka para pelanggan pun akan terlayani dengan baik
karena adanya efisiensi waktu sehingga kualitas dari pelayanan tersebut akan tampak
baik.
11
pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari
perpaduan antara daratan dan lautan yang dipergunakan sebagai pangkalan kegiatan
penangkapan ikan dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas sejak ikan didaratkan
kegiatan:
b) Angkutan sungai dan danau yang selanjutnya disebut pelabuhan sungai dan
danau
12
2.6 Fungsi pelabuhan perikanan
kontak bagi nelayan atau pemilik kapal, antara laut dan daratan melalui
13
2.7 Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)
berbeda dengan pelabuhan perikanan, yaitu lebih terbatas hanya pada kegiatan
perikanan tradisional dengan skala usaha yang lebih kecil. Pangkalan pendaratan ikan
memiliki peran yang sangat penting dalam memanfaatkan sumberdaya perikanan dan
pendaratan ikan (PPI) dapat ditinjau dari aspek produksi, pemasaran, dan
(Wisudawan, 2010 ).
pada suatu PPI tentunya akan meningkatkan kinerjanya dalam menangani dan
aktivitas PPI tersebut. Fasilitas di Pangkalan pendaratan ikan (PPI) sangat penting
penangkapan ikan, hingga kegiatan atau aktivitas pasca operasi penangkapan yaitu
penanganan hasil tangkapan dengan baik dan benar. Fasilitas Pangkalan pendaratan
14
dengan terlaksana atau tidaknya fungsifungsi fasilitas PPI secara optimal
(Wisudawan, 2010 ).
15
fasilitas tempat
pembuangan sampah.
2 Isranita et. al. Desa Kondisi Sosial Berdasarkan hasil dan pembahasan
(2017) Puasana Ekonomi mengenai kondisi sosial ekonomi
Kecamatan Masyarakat masyarakat nelayan Desa Puasana
Moramo Nelayan Kecamatan Moramo Utara
Utara Kabupaten Konawe Selatan dapat
disimpulkan bahwa kondisi sosial
masyarakat nelayan yang ditunjukan
adalah umur nelayan didominasi
usia produktif dengan kesehatan
yang cukup baik. Jenjang
pendidikan yang ditempuh adalah
pendidikan formal. Status rumah
yang ditempati adalah milik sendiri
yang luasnya 7m x 5m
menggunakan atap seng, dinding
permanen dan lantai dasar rumah
umumnya menggunakan keramik.
Jenis transportasi yang digunakan
nelayan lebih banyak menggunakan
kendaraan bermotor. Interaksi sosial
antar nelayan cukup baik. Nelayan
tersebut memperoleh berita lebih
banyak dari siaran TV. Kondisi
ekonomi yang ditunjukan yaitu
Mata pencaharian utama masyarakat
adalah sebagai nelayan karena
pendapatan yang diperoleh lebih
besar dibandingkan dengan jenis
pekerjaan lainnya, yaitu sebesar
Rp2.210.000/bulan.
3 Wasak, (2012) Kecamatan Keadaan Sosial Penduduk desa Kinabuhutan tercatat
Likupang, Ekonomi 1.089 jiwa di mana 90% beragama
Minahasa Masyarakat islam, berpendidikan formal tamat
Selatan Nelayan SD, dan sebagian besar (78,55%)
bermatapencaharian sebagai
nelayan, dengan menggunakan alat
tangkap soma pajeko, pukat pantai
dan pancing, di mana sekitar 51%
nelayan berpendapatan Rp. 610.000
- Rp 800.000 per bulan, yang
berdampak pada rendahnya tingkat
kesejahteraan keluarga nelayan.
4 Ridha, (2017) Kecamatan Analisis Faktor- Hasil pengujian secara simultan
Idi Rayeuk Faktor yang semua variabel bebas yaitu modal,
Mempengaruhi tenaga kerja, pengalaman, harga
Pendapatan ikan dan jumlah tangkapan
Nelayan berpengaruh nyata terhadap
pendapatan nelayan perahu tempel
di Kecamatan Idi Rayeuk pada
tingkat kepercayaan 95%.
16
sekitar pelabuhan perikanan Waetuo berupa peningkatan pendapatan bagi nelayan,
pedagang yang berjualan di dalam maupun disekitar pelabuhan dan para pemilik
perikanan Waetuo seperti tempat penyandaran kapal meskipun untuk kapal ukuran
kecil, sistem pelelangan di atas kapal untuk penjualan hasil tangkapan nelayan
Waetuo, terjadinya peralihan mata perncaharian atau profesi bagi pedagang makan
di dalam pelabuhan, pasar tradisional Waetuo. Perubahan sistem jual beli ikan bagi
pedagang, dan perubahan pola perilaku hidup bersih dan peduli lingkungan dengan
Penelitian yang dilakukan oleh Isranita et. al. (2017) tentang Kondisi Sosial
hasil dan pembahasan mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat nelayan Desa
bahwa kondisi sosial masyarakat nelayan yang ditunjukan adalah umur nelayan
didominasi usia produktif dengan kesehatan yang cukup baik. Jenjang pendidikan
yang ditempuh adalah pendidikan formal. Status rumah yang ditempati adalah
dan lantai dasar rumah umumnya menggunakan keramik. Jenis transportasi yang
sosial antar nelayan cukup baik. Nelayan tersebut memperoleh berita lebih banyak
17
dari siaran TV. Kondisi ekonomi yang ditunjukan yaitu Mata pencaharian utama
masyarakat adalah sebagai nelayan karena pendapatan yang diperoleh lebih besar
mana 90% beragama islam, berpendidikan formal tamat SD, dan sebagian besar
soma pajeko, pukat pantai dan pancing, di mana sekitar 51% nelayan
bebas yaitu modal, tenaga kerja, pengalaman, harga ikan dan jumlah tangkapan
Rayeuk pada tingkat kepercayaan 95%. Nilai koefesien determinasi (R2 ) sebesar
sisanya sebesar 48,14 persen dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan
dalam model.
18
BAB III
METODE PENELITIAN
19
3.3 Metode Penelitian
suatu individu atau unit sosial tertentu secara lebih mendalam. Peneliti akan
orang seperti nelayan terhadap aspek-aspek yang diteliti adalaha aspek-aspek yang
akan diteliti. Adapun aspek-aspek yang diteliti adalah aspek sosial, dan aspek
sampling adalah suatu proses penentuan sampel dengan didasarkan pada tujuan-
tujuan tertentu. Kriteria penentuan sampel adalah pada satu lokasi kegiatan yang
dapat mewakili populasi sehingga tujuan yang diinginan tercapai. Jumlah responden
yang dibutuhkan dalam penelitian ini dari 400 orang yakni keterwakilannya
sebanyak 80 responden.
Pada penelitian ini data yang dikumpulkan adalah data primer dan data
kegiatan masyarakat nelayan pada saat musim ikan adan musim penceklik. Data
20
sekunder yaitu meliputi, jumlah nelayan, jumlah alat tangkap, data pendapatan
kondisi masyarakat sekitar dilihat dari aspek sosial dan ekonomi, maka dilakukan
penelitian.
dalam bentuk tabel dan grafik serta analisis perbandingan terhadap pengaruh
keberadaan PPI dengan nelayan sekitar setelah melakukan identifikasi terhadap hal-
21
Metode analisa deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat suatu yang
telah berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari
suatu gejala tertentu. Selain itu metode ini menjawab pertanyaan yang menyangkut
π= TR – TC
Keterangan:
∏ = pendapatan bersih/keuntungan
TR = jumlah penerimaan
Penerimaan rumah tangga adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil kerja
anggota rumah tangga (suami, istri dan anak). Pendapatan dari rumah tangga buruh
nelayan dihasilkan dari berbagai sumber yang dikelompokan menjadi dua yaitu
pendapata usaha perikanan dan non perikanan, seperti berdagang, menyewakan kapal
Rtbn = R1+R2
22
R2 = pendapatan dari usaha non perikanan (Rp)
Pengeluaran rumah tangga terdiri dari pengeluaran pangan dan non pangan
kebutuhan pangan terdiri dari beras, lauk pauk, teh/kopi/susu, gula, garam, minyak
goring, dan lain-lain. Kebutuhan non pangan terdiri dari biaya anak sekolah,
kesehatan, perumahan, listrik, air, rekreasi dan rumah tangga. Adapaun rumus analisis
CT= C1+C2
DAFTAR PUSTAKA
23
Afriyani. 2006. Sosiologi Masyarakat Nelayan. Http://Www.Bppp-
Tegal.Com/Web/Index.Php/Artikel/122-Sosiologi-Masyarakat Nelayan
Ardi. 2002. Analisa Sistem Pelabuhan Perikanan Dikabupaten Lombok Timur Nusa
Tenggara Barat Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.
Https://Repository.Ipb.Ac.Id/Bitstream/Handle/123456789/6896/2002iar.Pdf?
Sequence=4&Isallowed=Y
Astuti W.A. 2013. Peran Ibu Rumah Tangga Dalam Meningkatkan Pendapatan
Kesejahteraan Keluarga. Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu
Pendidikan. Skripsi. Universitas Negeri. Semarang.
Https://Lib.Unnes.Ac.Id/17160/1/1201408037.Pdf
Departemen Kelautan Dan Perikanan (Dkp). 2006. Peraturan Menteri Kelautan Dan
Perikanan Nomor Per. 16/Men/2006 Tentang Pelabuhan Perikanan. Jakarta:
Departemen Kelautan Dan Perikanan.
Http://Jdih.Kkp.Go.Id/Peraturan/Per.16-Men-2006.Pdf
24
Gigentika. 2010. Kinerja Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai Labuhan Lombok,
Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Fakultas Perikanan Dan
Ilmu Kelautan. Intitut Pertanian Bogor
Https://Repository.Ipb.Ac.Id/Jspui/Bitstream/123456789/62859/1/C10sgi.Pdf
Hartley, J. (2004). Case Study Research Dalam Cassel, D & Symon, G. Essential
Guide To Qualitatice Methods In Organizational Research (Eds). London:
Sage Publications. Doi: 10.4135/978144628 0119.N9.
Http://Oro.Open.Ac.Uk/36979/
Isranita., Yusuf., Lawalle. 2017. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan Desa
Puasana Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan. J. Sosial
Ekonomi Perikanan Fpik Uho, Issn 2502-664x: 2(4). Ojs.Uho.Ac.Id
Kusnadi. 2002. Konflik Sosial Nelayan. Lkis. Yogyakarta.
Https://Catalogue.Nla.Gov.Au/Record/661580
Lihawa. 2019. Distribusi Tangkapan Ikan Layang (Decapterus Sp) Dipangkalan
Pendaratan Ikan (Ppi) Inengo Desa Huangobotu Kecamatan Kabila Bone
Kabupaten Bone Bolango.
25
Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor Bogor. Https://Repository.Ipb.
Ac.Id/Bitstream/Handle/123456789/54967/2007bma.Pdf?
Sequence=1&Isallowed=Y
Nayaka, Kartika, 2018. Pengaruh Modal, Tenaga Kerja Dan Bahan Baku Terhadap
Pendapatan Pengusaha Industri Sanggah Di Kecamatan Mengwi. E-Jurnal
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana 7.8 (2018): 1927-1956.
Ojs.Unud.Ac.Id
26
Studi Teknologi Dan Manajemen Perikanan Tangkap Departemen
Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakulats Perikanan Dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor. Http:// Repository. Ipb. Ac.Id
Soekidjo N. 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta. Jakarta
Sosial Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelaja. Https://Pustakapelajar.Co.Id/
Buku/Teori-Strukturasi-Dasar-Dasar-Pembentukan-Struktur-Sosial-
Masyarakat.
Usman. 2013. Studi Tempat Pelelangan Ikan Dalam Transaksi Pemasaran Hasil
Tangkapan Nelayan (Studi Kasus Ppi Birea Kecamatan Pa’jukukang
Kabupaten Bantaeng). Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan Jurusan
27
Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan Universitas Hasanuddin
Makassar.Http://Digilib.Unhas.Ac.Id/Uploaded_Files/Temporary/Digitalcolle
ction/Ntrmnmnlmjlimje1zdmxytq0owi2mtk1zdfinjjkztvjnzjhy2rjmg==.Pdf
Widihastuti. 2018. Istem Bagi Hasil Pada Usaha Perikanan Tangkap Di Kepulauan
Aru. Profit Sharing System Of Fishing Business In The Aru Islands. Ejournal.
Balitbang. Kkp.Go.Id
28
Lampiran 1
Kuisioner Penelitian
29
SOSIAL EKONOMI NELAYAN DI PANGKALAN PENDARATAN
IKAN ( PPI ) INENGO KABUPATEN BONE BOLANGO
A. KARAKTERISTIK RESPONDEN
1 Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
2 Status Pernikahan
Menikah
Janda/Duda
Belum Menikah
3 Pendidikan
SD Diploma/Sarjana
SMP
1 - 4 Orang
5 - 8 Orang
> 8 Orang
30
6 Lama pengalaman berprofesi sebagai nelayan: ………………………….. Tahun
Tani Wirausaha
Lainnya, sebutkan……………
Perahu
Kapal Motor
B. KONDISI SOSIAL
1. Bagaimana persepsi dan aspek sosial masyarakat nelayan terhadap keberadaan TPI
Inengo?
3. Berapa lama anda melakukan aktivitas berupa transaksi jual beli di TPI Inengo?
5. Menurut anda komoditas ikan apa yang memiliki minat beli yang tinggi dari
masyarakat?
31
9. Dinding rumah
Papan
1/2 permanen
Tembok Permanen
C. KONDISI EKONOMI
Pendapatan Keluarga
32
1. Jumlah pendapatan Bapak/Ibu/saudara(i) dalam 1 (satu) bulan:
a. Pendapatan dari usaha perikanan Rp. ……………………………….
- Harga satuan pokok ikan tuna per kg = Rp. ………………………
- Total produksi/hasiltangkapanikan tuna = …………….. kg /bulan
b. Pendapatan dari usaha non perikanan Rp. …………………………..
a. Pendapatan wanita pesisir Rp ……………………………………
b. Pendapatan suami Rp…………………………………………….
Pendapatan Sumber Lain Rp……………………………………..
c. Berapa hasil tangkapan satu perahu bapak/saudara pada satu kali melaut?
a. Tidak Sesuai
b. Kurang Sesuai
c. Cukup Sesuai
melaut?
a. Tidak berpengaruh
b. Kurang berpengaruh
c. Cukup berpengaruh
Pengeluaran keluarga
1. Jumlah pengeluaran yang biasanya Bapak/Ibu/saudara(i) gunakan dalam
memenuhi kebutuhan harian selama 1 (satu) bulan:
33
Rp. …………………………………
Rp. …………………………………
Rp. …………………………………
2. Jumlah pengeluaran yang biasanya Bapak/Ibu/saudara(i) gunakan dalam
memenuhi kebutuhan penangkapan ikanselama 1 (satu) bulan:
a. Bahan bakar mesin Rp. …………………………………
b. Peralatan pancing Rp. …………………………………
c. Biaya pengeluaran lainnya Rp. ………………………………
34