Anda di halaman 1dari 14

1.

ADDRESS
Fungsi Address digunakan untuk membuat teks referensi atau alamat sel
pada microsoft excel berdasarkan informasi posisi nomor baris dan nomor
kolom. Pada dasarnya hasil dari fungsi excel ini adalah sebuah teks yang
merepresentasikan sebuah alamat sel excel, baik dalam style A1 maupun R1C1.
Dalam penggunaannya, fungsi address ini biasanya di pakai untuk mengisi
argument teks referensi pada fungsi INDIRECT untuk membuat sebuah rumus
excel tertentu.
Cara penulisan atau cara menggunakan fungsi Address pada rumus excel
adalah sebagai berikut:
ADDRESS(PosisiBaris; PosisiKolom; [TipeRef]; [GayaRef]; [NamaSheet])
PosisiBaris : Menunjukkan nomor baris dari teks alamat sel yang ingin
dihasilkan
PosisiKolom : Menunjukkan nomor kolom dari teks alamat sel yang ingin
dihasilkan
[TipeRef] : Opsional (Bisa dikosongkan). Angka 1,2,3 atau 4 yang menentukan
tipe alamat sel yang akan dihasilkan. Jika dikosongkan atau tidak diisi maka
dianggap berisi 1 yang menunjukkan bahwa teks alamat sel yang dihasilkan
bertipe absolut.
1 - Untuk tipe alamat sel absolut kolom dan baris. Misal: $A$1
2 - Untuk tipe alamat sel relatif untuk kolom dan baris absolut. Misal : A$1
3 - Untuk tipe alamat sel absolut pada kolom dan relatif pada baris. Misal: $A1
4 - Untuk tipe alamat sel relatif kolom dan baris. Misal : A1
[GayaRef] ; Opsional (Bisa dikosongkan). Bisa diisi angka 0 atau 1. bisa juga
dengan FALSE atau TRUE yang menujukkan gaya penulisan alamat sel. Jika
dikosongkan maka akan dianggap TRUE atau 1 atau menggunakan gaya
penulisan A1.
False(0) - Untuk gaya penulisan R1C1. Misal: R2C[3]
True(1) - Untuk gaya penulisan A1. Misal: C$2
[NamaSheet] : Opsional (Bisa dikosongkan). Merupakan argument dari fungsi
Address yang menunjukkan nama sheet dari alamat sel yang akan dihasilkan.
Jika dikosongkan atau tidak diisi maka alamat sel yg dihasilkan oleh fungsi
Address tidak akan menunjukkan alamat Sheet.
CONTOH RUMUS ADDRESS EXCEL

Rumus Exel
= ADDRESS (2;3)
Angka 2 pada rumus address diatas menunjukkan nomor baris, sedangkan
angka 3 menunjukkan nomor kolom 3. Jika tipe tidak di isi maka akan
menghasilkan tipe absolut. Jika gaya tidak disebutkan maka akan menghasilkan
gaya A1. Jika nama sheet tidak di isi maka akan diabaikan atau nama sheet
tidak akan disebut pada teks alamat sel yang dihasilkan.
Tipe, gaya dan nama sheet tidak disebutkan sehingga menghasilkan teks alamat
sel SCS2. Yakni kolom ke-3 dan baris ke-2.

2. HLOOKUP
Fungsi Hlookup adalah mencari value secara horizontal (dari kiri ke
kanan), lalu menampilkan nilai lain yang sekolom dengan nilai tersebut sesuai
yang diinginkan.
Tabel di atas merupakan data penjualan 4 varian mie instan sebuah toko dari
bulan Januari sampai Juni 2016. Tabel disusun secara vertikal dimana varian
mie instan disusun dari kiri ke kanan, sedangkan data per bulan disusun dari
atas ke bawah.
Tujuan kita adalah ingin mencari tahu berapa jumlah penjualan mie
instan Soto Ayam pada bulan Mei? Untuk data dengan model tabel seperti ini,
akan lebih cocok menggunakan HLOOKUP.
Sintak Hlookup
=HLOOKUP(lookup_value,table_array,row_index_num,[range_lookup])
 lookup_value (wajib diisi) yaitu nilai yang digunakan untuk mencari
data yang diinginkan. Pada contoh simulasi di atas, lookup valuenya
adalah “Tepung Terigu”
 table_array (wajib diisi) yaitu range atau tabel yang akan digunakan
untuk mencari data yang diinginkan. Agar mudah diingat, table array
bisa kita sebut dengan tabel vlookup. Pada contoh di atas, tabel
vlookupnya adalah data stock barang.
 row_index_num (wajib diisi) yaitu nomor urut row atau baris yang akan
kita ambil nilainya sesuai dengan nomor kolom yang ada di tabel. Jika
kita isi dengan nilai kurang dari 1 akan menghasilkan ERROR
#VALUE!. Sedangkan jika kita isi dengan angka yang lebih besar dari
jumlah kolom yang ada dalam tabel, akan menghasilkan error #REFF!.
 range_lookup (opsional) yaitu nilai TRUE atau FALSE. TRUE
digunakan jika kita ingin hasil yang mendekatai (pendekatan).
Sedangkan, FALSE digunakan jika kita ingin hasil absolut atau pasti.
Agar syntax rumus kita jadi lebih singkat, TRUE dan FALSE bisa
diganti dengan nilai 0 untuk FALSE dan 1 untuk TRUE. (Ingat
FALSE=0, TRUE=1)
Rumus HLOOKUP pada cell D14 adalah sebagai berikut:
=HLOOKUP(C14,$C$4:$F$11,6,0)
Output dari rumus HLOOKUP pada cell D14 akan menghasilkan nilai 2200
sebagai berikut:

3. LOOKUP
Fungsi Lookup yaitu menghasilkan sebuah nilai baik dari satu baris maupun
satu kolom sebuah range atau dari sebuah array. Fungsi Lookup memiliki dua
varian. Yakni, LOOKUP dalam bentuk vektor dan Lookup dalam bentuk Array.
RUMUS LOOKUP DALAM BENTUK VEKTOR
Vektor merupakan sebuah range excel yang hanya terdiri dari satu
baris atau satu kolom. Bentuk vektor Lookup mencari nilai dalam range satu
baris atau satu kolom (yang disebut vektor) dan mengembalikan nilai dari
posisi yang sama dalam rentang satu baris atau satu kolom yang kedua.

Gunakan bentuk vektor saat kita harus mencari dari daftar nilai yang
ukurannya besar atau ketika nilainya mungkin berubah setelah sekian lama.
SINTAKSIS FUNGSI LOOKUP (VEKTOR)
Cara menggunakan fungsi Lookup dalam bentuk vektor mengikuti sintaks
berikut:
=LOOKUP(Lookup_value; Lookup_vector; [Result_vector])
Keterangan Argumen Sintaks:
1. Lookup_value : Merupakan nilai yang dicari LOOKUP pada vektor
pertama. Lookup_value bisa berupa angka, teks, nilai logika, nama
range atau referensi yang merujuk ke sebuah nilai.
2. Lookup_vector : Sebuah Range yang hanya berisi satu baris atau satu
kolom. Nilai-nilai di dalam lookup_vector dapat berupa teks, angka,
atau nilai logika.
Nilai-nilai dalam Lookup_vector harus ditempatkan dalam urutan naik
(..., -2, -1, 0, 1, 2, ..., A-Z, FALSE, TRUE). Jika tidak, LOOKUP
mungkin tidak mengembalikan nilai yang tepat. Teks huruf besar dan
huruf kecil sama saja.
3. Result_vector : (Opsional) Sebuah Range lain yang berisi satu baris atau
satu kolom. Ukurannya harus sama dengan Lookup_vector

=LOOKUP(A10;A2:A8;E2:E8)
Rumus excel diatas mencari nilai sel A10 (ID005) pada range vektor
berbentuk 1 kolom A2:A8 kemudian menghasilkan nilai yang sejajar pada
range vector E2:E8. Hasilnya adalah\ nilai 3.000.000.
=LOOKUP(A13;A2:E2;A5:E5)
Rumus Lookup Excel ini mencari nilai A13 (2) pada Range vektor
berbentuk 1 baris A2:E2 dan mengembalikan nilai yang sejajar pada range
vector A5:E5. Hasilnya adalah nilai "VasBunga".
=LOOKUP(A16;A3:A8)
Pada rumus lookup excel diatas argumen Result_vector
dikosongka/tidak diisi sehingga fungsi Lookup menghasilkan nilai pencarian itu
sendiri yang terdapat derange vector A3:A8.
Seperti yang di jelaskan sebelumnya bahwa saat menggunakan Rumus
Lookup vektor ini pastikan argument Lookup_vector tersusun dalam urutan
naik. Jika tersusun acak atau dalam urutan menurun maka kemungkinan
rumus/fungsi Lookup akan menghasilkan nilai yang tak diharapkan.
Perhatikan contoh berikut

Pada contoh penggunaan fungsi Lookup diatas Lookup_vector tidak


disusun urut naik (Ascending) sehingga menghasilkan nilai yang salah atau
tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Selain itu jika lookup_value tidak ditemukan dan atau nilainya lebih
kecil dari nilai Lookup_vector terkecil, maka rumus LOOKUP akan
menghasilkan nilai kesalahan #N/A.
=LOOKUP(A9;A2:A7;D2:D7)
Pada contoh pertama Rumus lookup mencari nilai tanggal 21/07/2014
pada Range vektor A2:A7. Nilai tersbut tidak ditemukan sehingga Lookup
menghasilkan manghasilkan nilai yang sejajar dengan tanggal 20/07/2014 pada
vektor D2:D7. Tanggal 20/07/2014 merupakan nilai terbesar dibawah nilai
tanggal 21/07/2014.
=LOOKUP(A12;A2:A7;D2:D7)
NIlai yang dicari pada rang vektor pertama (A2:A7) adalah 03/07/14.
Ternyata nilai tersebut tidak ditemukan pada vektor pertama. Selain tidak
ditemukan ternyata tidak ada nilai yang dibawah tanggal tersebut sehingga
akhirnya Rumuus Lookup menghasilkan pesan kesalahan #NA. Selalu pastikan
bahwa Lookup_vector tersusun ascending (urutan naik) saat menggunakan
fungsi Lookup. Selain itu Lookup_vector dan Result_Vektor ukuran
baris/kolomnya juga harus sama
RUMUS LOOKUP DALAM BENTUK ARRAY
Bentuk array fungsi Lookup mencari nilai tertentu di baris atau kolom
pertama sebuah array dan mengembalikan nilai dari posisi yang sama di baris
atau kolom terakhir dari array tersebut.
Gunakan bentuk array saat Anda harus mencari dari daftar nilai yang
ukurannya kecil atau ketika nilainya tetap setelah sekian lama.
SINTAKSIS FUNGSI LOOKUP (ARRAY)
Cara menggunakan fungsi Lookup (Array) adalah sebagai berikut:
LOOKUP(Lookup_value; Array)
Keterangan Argumen Sintaksis:
1. lookup_value : Nilai yang dicari oleh LOOKUP dalam sebuah array.
Argumen Lookup_value bisa berupa angka, teks, nilai logika, nama
range atau referensi yang merujuk ke sebuah nilai.
2. array : Sebuah rentang sel yang berisi teks, angka, atau nilai logika yang
ingin Anda bandingkan dengan lookup_value.
CONTOH RUMUS LOOKUP (ARRAY)

Selain seperti pada contoh cara lain penulisan seperti dibawah ini:

4. TRANSPOSE
Rumus Tranpose pada excel digunakan untuk membalik sel/range data
horizontal menjadi range data vertikal atau sebaliknya mengubah range data
vertical menjadi range data horizontal. Lalu bagaimana cara penggunaan fungsi
Transpose ini pada microsoft excel? mari kita pelajari bersama bagaimana cara
menggunakan rumus transpose excel berikut ini.
CARA MENGGUNAKAN FUNGSI TRANSPOSE
Sintaksis atau kaidah penulisan fungsi Transpose tidaklah rumit, yakni
mengikuti cara penulisan berikut:
TRANSPOSE(Array)
Argument array merupakan rentang atau range data yang akan kita ubah
atau kita balik urutan datanya.
Satu hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan fungsi Transpose ini
adalah bahawa setelah selesai menulis atau membuat rumus excelnya agar dapat
bekerja sebagaimana mestinya harus di akhiri dengan menekan tombol
Ctrl+Shift+Enter atau Sering disebut dengan CSE secara bersamaan dan tidak
cukup dengan menekan tombol Enter seperti biasanya.
CONTOH RUMUS TRANSPOSE EXCEL
Sebuah rumus excel sudah barang tentu harus ditulis dengan diawali
oleh karakter sama dengan (=). Hal ini sudah kita bahas pada bagian
pengenalan rumus dan fungsi pada microsoft excel.
Contoh penggunaan rumus transpose adalah sebagai berikut:
Mengubah Data Baris Menjadi Kolom

Jika kita ingin mengubah sususan data pada range B2:G2 yang mendatar
menjadi tersusun menurun pada range A4:A9 dengan rumus transpose, maka
langkah-langkah yang perlu kita lakukan adalah sebagai berikut:
1. Seleksi range A4:A9
2. Tulis rumus transpose berikut : =TRANSPOSE(B2:G2)
3. Kemudian tekan Ctrl+Shift+Enter secara bersamaan. Maka hasil akhir
yang kita dapatkan adalah seperti pada gambar berikut:

Dengan menggunakan fungsi Transpose maka saat kita mengubah nilai


salah satu sel pada range B2:G2 maka secara otomatis sel yang bersesuaian
pada range A4:A9 juga akan ikut berubah.
Mengubah Data Kolom Menjadi Baris

Untuk membalik data kolom menjadi data baris langkah-langkah yang


diperlukan sama seperti sebelumnya. Misalnya pada contoh berikut kita akan
mengubah urutan data pada range A4:A9 yang disusun secara menurun menjadi
tersusun secara mendatar pada range B2:G2.
1. Seleksi range B2:G2
2. Tulis rumus transpose berikut : =TRANSPOSE(A4:A9)

3.
4. Kemudian tekan Ctrl+Shift+Enter secara bersamaan. Dan hasil
transpose yang kita dapatkan adalah sebagai berikut:

5. VLOOKUP
Fungsi Vlookup adalah untuk mencari suatu nilai (lookup_value) pada
range atau tabel (lookup_array), kemudian setelah nilai tersebut ditemukan,
akan memanggil nilai di kolom yang lain dari tabel tersebut berdasarkan urutan
kolom yang diinginkan (col_index_num).
Sebagai contoh, seorang staf keuangan ingin mengetahui harga suatu stock
bahan baku, misalnya “Tepung Terigu”. Maka, staf keuangan tersebut akan
mencari stock “Tepung Terigu” di tabel atau database stock barang, dan setelah
ketemu, akan melihat kolom harga dari Tepung Terigu tersebut. Jadi, bukan
Tepung Terigunya yang ditampilkan, melainkan harga dari Tepung Terigu.
Simulasinya bisa Anda lihat pada gambar di bawah.
Syntax Fungsi VLOOKUP
=VLOOKUP(lookup_value,table_array,col_index_num,[range_lookup])
 lookup_value (wajib diisi) yaitu nilai yang digunakan untuk mencari
data yang diinginkan. Pada contoh simulasi di atas, lookup valuenya
adalah “Tepung Terigu”
 table_array (wajib diisi) yaitu range atau tabel yang akan digunakan
untuk mencari data yang diinginkan. Agar mudah diingat, table array
bisa kita sebut dengan tabel vlookup. Pada contoh di atas, tabel
vlookupnya adalah data stock barang.
 col_index_num (wajib diisi) yaitu nomor urut kolom yang akan kita
ambil nilainya sesuai dengan nomor kolom yang ada di tabel. Jika kita
isi dengan nilai kurang dari 1 akan menghasilkan ERROR #VALUE!.
Sedangkan jika kita isi dengan angka yang lebih besar dari jumlah
kolom yang ada dalam tabel, akan menghasilkan error #REFF!.
 range_lookup (opsional) yaitu nilai TRUE atau FALSE. TRUE
digunakan jika kita ingin hasil yang mendekatai (pendekatan).
Sedangkan, FALSE digunakan jika kita ingin hasil absolut atau pasti.
Agar syntax rumus kita jadi lebih singkat, TRUE dan FALSE bisa
diganti dengan nilai 0 untuk FALSE dan 1 untuk TRUE. (Ingat
FALSE=0, TRUE=1)
 Kesalahan Yang Sering Terjadi Saat Menggunakan Vlookup
 Range tabel tidak dibuat absolut atau mutlak (tidak pakai simbol $)
sehingga data bergerak pada saat dicopy. Misalnya A1:E20, seharusnya
$A$1:$E$20.
 Format nilai yang digunakan untuk melookup tidak sama. Misalnya,
salah satu nilai memiliki format number sedangkan di tabel
menggunakan format text.
Contoh Penggunaan Vlookup
Pada cell C16, rumusnya adalah sebagai berikut:
=VLOOKUP(B16,B4:G11,6,0)
Dan akan menghasilkan nilai 14,000 yang merupakan harga Tepung Terigu.
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mempermudah dan menghindari
kesalahan dalam menggunakan fungsi VLOOKUP adalah sebagai berikut:
 Gunakan reference absolute pada table array dengan menekan tombol
F4 pada argument range
 Jika Anda malas menggunakan reference absolute, Anda bisa
menggunakan define name untuk menamai range atau menggunakan
fitur table. Misalnya, pada contoh di atas, kita namai tabel data stock
dengan “tabel_stock”. Caranya, block table, pilih menu tab Formula,
lalu pilih Define Name. Beri nama “Tabel_Stok” lalu simpan.

Sehingga, rumus baru VLOOKUPnya menjadi lebih simple:


Output dari rumus VLOOKUP adalah sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai