Anda di halaman 1dari 13

KEGIATAN MASYARAKAT PESISIR DI BATU PUTIH,

KECAMATAN RANOWULU, KOTA BITUNG SULAWESI


UTARA

PROPOSAL PRAKTIK PENGENALAN KEHIDUPAN

MASYARAKAT PESISIR (PPKMP)

PROGRAM STUDI TEKNIK PENANGKAPAN IKAN

Oleh :

1.MUH RAFLY PAPUTUNGAN NIT: 22.1.01.039


2.MUH. AFDAL DG.MASENGE NIT: 22.1.01.040
3.MUHAMAD AKMIL MALURUNG NIT: 22.1.01.041
4.MUHAMMAD AKBAR RUSMANTO NIT: 22.1.01.042
5.MUHAMMAD RIFKY NIT: 22.1.01.043
6.PIUS LOUD ALVIAN BATMOMOLIN NIT: 22.1.01.044
7.RAFAEL DOLONGSEDA NIT: 22.1.01.045

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN RISET


DAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK
KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG TAHUN 2023
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul : KEGIATAN MASYARAKAT PESISIR DI BATU PUTIH,

KECAMATAN RANOWULU, KOTA BITUNG SULAWESI UTARA

Nama & Nit:

1.MUH RAFLY PAPUTUNGAN NIT: 22.1.01.039


2.MUH. AFDAL DG.MASENGE NIT: 22.1.01.040
3.MUHAMAD AKMIL MALURUNG NIT: 22.1.01.041
4.MUHAMMAD AKBAR RUSMANTO NIT: 22.1.01.042
5.MUHAMMAD RIFKY NIT: 22.1.01.043
6.PIUS LOUD ALVIAN BATMOMOLIN NIT: 22.1.01.044
7.RAFAEL DOLONGSEDA NIT: 22.1.01.045

Laporan PPKM-KP ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk


mengikuti ujian akhir semester I tahun akademik 2023 pada Politeknik
Kelautan dan Perikanan Bitung
Menyetujui :
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

(Ir.jenny manengkey,M.Si) (Elsari tanjung putri,S.Pi,M.Eng)


NIP. : 19640626199032003 NIP.198701012019022006

Mengetahui :
Ketua Program Studi Teknik Penangkapan Ikan Politeknik
kelautan dan Perikanan Bitung

(Ir.Jul Manohas,M.si)
NIP.196102131999032001
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis persembahkan kehadirat Tuhan Yang


Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Pengenalan Kehidupan
Masyarakat Kelautan dan Perikanan (PPKM-KP) yang berjudul
“KEGIATAN MASYARAKAT PESISIR DI BATU PUTIH, KECAMATAN
RANOWULU, KOTA BITUNG SULAWESI UTARA”. Penulis menyadari
bahwa proses persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan PPKM-KP ini
melibatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada
kesempatan ini menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada :
1. Direktur Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung
Daniel H. Ndahwali, S.Pi, M.Si atas izin pelaksanaan PPKM-KP di PT. Mina
Bahari Bitung;
2. Ir. Jenny I. Manengkey, M.Si selaku pembimbing Utama yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada kami untuk melaksanakan
PPKMP
3 Elsari Tanjung Putri S Pi, M selaku pembimbing Pendamping yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi kepada kami
4. Ir.Jul Monohas, M.Si Selaku Ketua Program Studi yang telah memberikan
arahan dan motivasinya;
5. Pihak- pihak yang telah membantu Ibu, Ayah, Keluarga dan semua rekan –
rekan kelompok Semoga laporan PPKM-KP ini bermanfaat bagi kemajuan
sektor kelautan dan perikanan.
Bitung, kamis,06 APRIL 2023
Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL............................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... vii
I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Tujuan ............................................................................................... 2
II. TINJAUAN UMUM LOKASI ..................................................... ................ 3
2.1 Karakteristik Kawasan Pesisir .................................................................. 3
2.2 Sosial ekonomi kawasan Pesisir............................................................... 5
2.3 Jenis Usaha Kelautan & Perikanan.......................................................6
2.3.1 Penangkapan Ikan.............................................................................6
2.3.2 Budidaya Ikan....................................................................................7
2.3.3 Pengolahan Hasil Perikanan..............................................................8
2.3.4 Pembuatan Garam.............................................................................8
III. METODE PRAKTIK................................................................................15
3.1 Waktu dan Tempat...................................................................................15
3.2 Peralatan...................................................................................................15
3.3 Bahan.......................................................................................................... 20
3.4 Prosedur Praktik da PengumpulanData...................................................21
3.5 Analisis Data .............................................................................................. 21
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 25
4.1 ........................................................................................................... 26
4.2 ........................................................................................................... 26
4.3 ........................................................................................................... 27
4.4 ............................................................................................................ 28
V. SIMPULAN DAN SARAN ............................................................................45
5.1 Simpulan ...................................................................................................45
5.2 Saran .........................................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................49
LAMPIRAN.......................................................................................................... 5
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Wilayah pesisir merupakan sebagian permukaan bumi yang


terletak antara pasang naik dan pasang surut pada wakttu pasang naik
pesisir tertutup oleh air laut dan pada waktu pasang surut nampak
berupa daratan. Pantai merupakan sebuah bentuk geografis yang terdiri
dari pasir dan terdapat di daerah pesisir laut atau bagian daratan yang
tersekat oleh laut. Masyarakat pesisir merupakan kelompok orang yang
tinggal di daerah pesisir dan sumber kehidupan perekonomiannya
bergantung secara langsung pada pemanfaatan sumber daya laut dan
pesisir. Golongan masyarakat pesisir yang di anggap paling
memanfaatkan hasil laut dan potensi lingkungan perairan dan pesisir
untuk kelangsungan hidupnya adalah nelayan (Kusnadi, 2006). Sebagai
Negara maritim sebagian besar penduduk pesisir di Indonesia
menggantungkan hidupnya dari bidang perikanan. Kelompok ini secara
langsung mengusahakan dan memanfaatkan sumberdaya ikan melalui
kegiatan penangkapan dan budidaya.
Pantai Batu Putih merupakan salah satu pantai kebanggaan warga
Alor. Tak heran jika pantai ini selalu ramai dikunjungi wisatawan baik
di hari libur maupun hari biasa.
Beragam kegiatan yang bisa dilakukan pantai ini. Termasuk
berenang, berkeliling laut dengan menyewa perahu warga, hingga
snorkeling untuk menikmati keindahan alam bawah lautnya yang
terkenal.
Pantai Batu Putih terletak VG94+5G5 di Desa Alila Timur,
Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Untuk
mencapai tempat ini, Anda harus melewati perjalanan sepanjang 30
kilometer dari Kota Kalabahi.
Pola kehidupan masyaarakat di Batu Putih cenderung mengikuti
daerah asalnya yaitu berada di pesisir laut. Mata pencaharian
masyarakat setempat adalah nelayan, petani, buruh, dan PNS. Mata
pencaharian sebagai nelayan mendominasi pekerjaan masyarakat di
kelurahan ini. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengambil
judul “KEGIATAN MASYARAKAT PESISIR DI BATU PUTIH,
KECAMATAN RANOWULU, KOTA BITUNG, SULAWESI
UTARA”
1.2. Tujuan
1. Taruna dapat mengetahui profil tentang Batu Putih, Kecamatan Ranowulu, Kota
Bitung, Sulawesi Utara.
2. Taruna dapat mengidentifikasi aktivitas masyarakat pesisir dibidang
penangkapan di Batu Putih, Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung, Sulawesi Utara.
II. TINJAUAN UMUM LOKASI
2.1 Karakteristik Kawasan Pesisir
Wilayah pesisir merupakan wilayah peralihan antara darat dan
laut yang bagian lautnya masih dipengaruhi oleh aktivitas daratan,
seperti sedimentasi dan aliran air tawar, dan bagian daratannya masih
dipengaruhi oleh aktivitas lautan seperti pasang surut, angin laut, dan
perembesan air asin (Ketchum, 1972). GESAMP1 (2001)
mendefinisikan wilayah pesisir sebagai wilayah daratan dan perairan
yang dipengaruhi oleh proses biologis dan fisik dari perairan laut
maupun dari daratan, dan didefinisikan secara luas untuk kepentingan
pengelolaan sumber daya alam. Sehingga deliniasi wilayah pesisir ini
dapat berbeda tergantung dari aspek administratif, ekologis, dan
perencanaan.
Undang-Undang (UU) No. 27 Tahun 2007 sebagaimana telah
diubah dengan UU No.1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil mendefinisikan wilayah pesisir sebagai
daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh
perubahan di darat dan laut. Dalam konteks ini, ruang lingkup
pengaturan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil meliputi daerah
peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh
perubahan di darat dan laut, ke arah darat mencakup wilayah
administrasi kecamatan dan ke arah laut sejauh 12 (dua belas) mil
menurut batas yurisdiksi suatu negara. Karakteristik umum wilayah laut
dan pesisir adalah sebagai berikut.
1. Pesisir merupakan kawasan yang strategis karena memiliki topografi
yang relatif mudah dikembangkan dan memiliki akses yang sangat baik
(dengan memanfaatkan laut sebagai “prasarana” pergerakan).
2. Pesisir merupakan kawasan yang kaya akan sumber daya alam, baik
yang terdapat di ruang daratan maupun ruang lautan, yang dibutuhkan
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Karakteristik utama coastal zone
(wilayah pesisir) tersebut antara lain:
1. Merupakan bagian dunia yang memiliki ekosistem yang paling
produktif (estuaria, daerah genangan, terumbu karang),
2. Kaya akan sumber daya hayati (mangrove, terumbu karang, ikan dan
bahan tambang/mineral),
3. Dipengaruhi kekuatan gaya dinamis (erosi, akresi, badai gelombang,
bertambahnya permukaan perairan laut),
4. Kepadatannya ¾ dari kepadatan penduduk dunia,
5. Diharapkan menyerap sebagian besar pertambahan penduduk global
di masa depan,
6. Merupakan tempat yang cocok untuk pelabuhan, fasilitas industri,
pengembangan kota, turisme, penelitian, pertanian, dan pembuangan
limbah

2.2 Sosial ekonomi kawasan Pesisir


Karakteristik sosial ekonomi masyarakat pesisir yaitu bahwa
sebagian besar pada umumnya masyarakat pesisir bermata pencaharian
di sektor kelautan seperti nelayan, pembudidaya ikan, penambangan
pasir dan transportasi laut. Dari segi tingkat pendidikan masyarakat
pesisir sebagian besar masih rendah. Serta kondisi lingkungan
pemukiman masyarakat pesisir, khususnya nelayan masih belum tertata
dengan baik dan terkesan kumuh. Dengan kondisi sosial ekonomi
masyarakatyang relative berada dalam tingkat kesejahteraan rendah,
maka dalam jangka panjang tekanan terhadap sumberdaya pesisir akan
semakin besar guna pemenuhan kebutuhan masyarakat pesisir.

2.3 Jenis Usaha Kelautan & Perikanan


2.3.1 Penangkapan Ikan
Perikanan tangkap merupakan usaha penangkapan ikan dan
organisme air lain nya di dalam alam liar (laut,sungai,danau,dan badan
air lainya). Kehidupan organisnisme air alam liar dan faktor-faktor nya
(biotik dan abiotic) tidak dikendalikan secara sengaja oleh manusia.
Perikanan tangkap sebagian besar dilakukan di laut, terutama di sekitar
pantai dan landasan kontinen. Perikanan tangkap juga ada di danau dan
di juga sungai. Hamzens et al., (2007) mengelompokkan nelayan dalam
dua (2) kelompok, yaitu :
(1) large scale (nelayan besar);
(2) small fishermen (nelayan kecil). Perbedaan keduanya, didasarkan
pada ciri-ciri usahanya, di mana perikanan tangkap skala besar
memiliki ciri, antara lain :
(1) diorganisasi dengan cara-cara yang mirip dengan perusahaan
agroindustri di negara-negara maju;
(2) relatif lebih padat modal;
(3) memberikan pendapatan yang lebih tinggi daripada usaha perikanan
tangkap sederhana bagi pemilik dan awak perahu;
(4) menghasilkan produk ikan beku dan produk ikan kaleng
berorientasi ekspor. Sedangkan usaha perikanan tangkap skala kecil
beroperasi di daerah pesisir yang tumpang tindih dengan kegiatan
budidaya dan bersifat padat karya. Nelayan kecil juga dapat dilihat dari
kapasitas teknologi (alat tangkap dan armada) yang digunakan. Seorang
nelayan yang belum menggunakan alat tangkap maju biasanya lebih
berorientasi pada pemenuhan kebutuhan sendiri. Alokasi hasil
tangkapan yang dijual lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan pokok
seharihari (khususnya pangan) dan bukan untuk diinvestasikan kembali
untuk pengembangan skala usaha (Widjaja dan Kadarusman, 2019).

2.3.2 Budidaya Ikan


Budidaya perikanan adalah usaha pemeliharaan dan pengembang
diakan ikan atau organisme lain nya. Budidaya perikanan di sebutjuga
sebagai budidaya perairan atau aquakultur mengingat organisme air
yang di budidayakan bukan hanya dari jenis ikan saja tetapi juga
oraganisme air juga seberit udang,maupun tumbuhan air. Kondisi usaha
perikanan tangkap yang stagnan dengan produksi yang cenderung
menurun pada saat ini, maka usaha perikanan budidaya merupakan
solusi dalam pemenuhan konsumsi protein ikan yang semakin
meningkat dari tahun ke tahun. Perkembangan teknologi budidaya
diharapkan dapat memenuhi konsumsi ikan domestik maupun dunia.
Tenaga kerja pada perikanan budidaya yang dikenal sebagai
pembudidaya ikan merupakan orang yang mata pencahariannya
melakukan pembudidayaan ikan (Widjaja dan Kadarusman, 2019).
2.3.3 Pengolahan Hasil Perikanan
Industri pengolahan perikanan hasil perikanan/organisme air
yang hidup dengan tujuan kormesial/industir baik hasil tangkap (Threne
et al., 2009). Usaha pengolahan ikan merupakan istilah umum yang
mendefinisikan penanganan pasca produksi tangkap atau panan
budidaya menggunakan sarana prasarana dan teknologi. Pengolahan
perikanan merupakan dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah
terhadap produk perikanan dan berfunsi untuk mengawetkan ikan
karena bersifat mudah rusak dan busuk. (Bar, 2015). Pada industri skala
besar seperti pengalengan ikan terdapat departemen yang tentunya diisi
oleh sumber daya manusia sesuai kompetensi bidangnya, yang meliputi
(1) Accounting and Finance,
(2) Human Research and Development,
(3) Marketing,
(4) Produksi,
(5) Production Planning and Inventory Control,
(6) Purchasing,
(7) Quality Control,
(8) Mechanic Electric
Setiap kepala depertemen dibantu oleh supervisor, asisten supervisor
dan staf pekerja (Hendriaswari, 2018 dalam Widjaja dan Kadarusman,
2019).
2.3.4 Pembuatan Garam
Garam dibuat petani/petambak di tepi pantai secara massal
dengan area yang luas dan tergantung pada musim kemarau
karena mengandalkan penguapan air laut dari sinar matahari yang
menyisakan endapan garam.
III. METODE PRAKTIK
3.1 Waktu dan Tempat
Kegiatan PPKMP dilaksanakan mulai pada tanggal 10 April
2023 – 15 April 2023 di Batu Putih, Kecamatan Ranowulu, Kota
Bitung, Sulawesi Utara.
3.2 Peralatan
1. Kamera handphone
2. Alat tulis menulis
3. Proposal
3.3 Bahan
3.4 Metode Pengolahan Data
Prosedur praktik dilakukan dengan mengikuti seluruh kegiatan
Praktik Pengenalan Kehidupan Masyarakat Pesisir (PPKMP). Adapun
metode yang dapat dilakukan dalam pengumpulan data adalah:
a. Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung dengan mengikuti
kegiatan selama PPKMP berlangsung.
b. Interview yaitu mengadakan wawancara dan tanya jawab dengan
pihak-pihakterkait/ahli di lapangan.
c. Melakukan studi literatur sabagai bahan pertimbangan dan penunjang
dalam penyusunan laporan.
d. Dokumentasi yaitu mengambil data yang telah disediakan oleh pihak
tertentu serta mengambil gambar pada pelaksanaan kegiatan PPKMP.
3.5 Analisis Data
Data yang didapat dan sudah diolah terlebih dahulu selanjutnya
di analisa dengan menggunakan anlisa deskriptif yaitu analisa yg
menggambarkan keadaan sebenarnya yang terjadi dilapangan dan
kemudian dibandingkan dengan teori yang ada

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


V. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1.simpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Widjaja, S dan Kadarusman. 2019. Buku Besar Maritim Indonesia (Seri
Buku 4): Sosial Budaya Masyarakat Maritim. AMAFRAD PRESS.
Jakarta
Bar, E. S (2015). A case study of obstacles and enablers for green
innovation within the fish pro-cessing equipment industry. Jounal of
Cleaner Production, 90, 234- 243.https://doi.org/10.1016/
j.jelepro.2014.11.055
Thrane, M., Nielsen, E. H., Christensen, P. (2009). Cleaner production
in Danish fish processing-experiences, status and possible
futurestrategies. Journal of Cleaner Production, 17(3), 380-390.
https://doi.org /10. 1016/ j.jelepro.2008.08.006
UU No.1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil

Anda mungkin juga menyukai