Oleh:
RATNA SARI
NIM. 3202010082
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal Praktek Kerja lapang ini sebagai salah Satu kegiatan terstruktur di Program
Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan
Politeknik Negeri Pontianak
Mengetahui Disetujui
Ketua Program Studi Pembimbing
Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan
i
RINGKASAN
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL .................................................................................................. v
1 PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................ 2
1.3 Manfaat .......................................................................................................... 2
2 TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 3
2.1 Klasifikasi Ikan Tenggiri ............................................................................... 3
2.2 Pengertian Ikan Tenggiri ............................................................................... 4
2.3 Pengertian Amplang ...................................................................................... 4
2.4 Proses Pengolahan Amplang ......................................................................... 5
2.5 Pengertian Pemasaran.................................................................................... 7
2.6 Strategi Pemasaran ........................................................................................ 8
3 Metodologi ............................................................................................................ 11
3.1 Waktu dan Tempat ........................................................................................ 11
3.2 Alat dan Bahan .............................................................................................. 11
3.3 Rencana Kegiatan PKL ................................................................................. 11
3.4 Jadwal Kegiatan ............................................................................................ 12
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .................................................... 12
3.5.1 Data Yang Dikumpulkan....................................................................... 12
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data ............................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 16
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Kandungan Ikan Tenggiri ................................................................................... 4
2. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan PKL ...................................................................... 12
3. Komponen Data dan Informasii Yang Dikumpulkan .......................................... 12
v
1 PENDAHULUAN
2
1
2 TINJAUAN PUSTAKA
4
telurnya, karena mengandung lesitin yang dapat mengembangkan adonan,
mempercepat hidrasi air dari tepung, dan juga berperan sebagai plastisizer (Koswara,
2009).
Cara menemukan amplang berkualitas baik berdasarkan warna. Jika amplang
benar-benar putih, ini pertanda bawang putih tidak cukup. Jika agak kemerahan,
bawang putih sudah cukup. Awalnya, bahan utama masakan ini adalah ikan tenggiri.
Dalam pembuatan amplang dengan berbagai bentuk dari zaman dahulu hingga
sekarang masih menggunakan cara-cara tradisional (Tajuddin, 2018).
2.4 Proses Pengolahan Amplang
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (BSN, 2013) proses pengolahan amplang
dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu:
1. Penerimaan Bahan Baku
Bahan baku yang diterima di unit pengolahan diuji untuk mengetahui
mutunya, kemudian ditangani secara cepat, cermat dan saniter dengan
mempertahankan suhu dingin (0°C– 5°C).
2. Pelelehan
Bahan baku yang masih dalam kemasan dilelehkan dengan cara direndam
dalam air dingin atau air yang mengalir dalam suhu ruang secara cermat dan saniter
3. Sortasi
Bahan baku dipisahkan berdasarkan mutu atau jenis. Disortasi mutu dilakukan
secara hati-hati, cepat, cermat dan saniter dengan mempertahankan rantai dingin (0°C
– 5°C).
3. Pencucian 1
Ikan dicuci dengan menggunakan air mengalir secara cepat, cermat dan saniter
dalam kondisi suhu dingin (0°C – 5°C).
4. Penyiangan
Ikan disiangi dengan cara membuang kepala, sisik dan isi perut. Penyiangan
dilakukan secara cepat, cermat dan saniter dalam kondisi suhu dingin (0°C – 5°C).
5. Pencucian 2
5
Ikan dicuci dengan menggunakan air mengalir secara cepat, cermat dan saniter
dalam kondisi suhu dingin (0°C – 5°C).
6. Pengambilan daging
Ikan diambil dagingnya secara cepat, cermat dan hati-hati serta tetap
dipertahankan suhu dingin (0°C – 5°C).
7. Pelumatan daging
Daging ikan dilumatkan dengan alat pelumat daging beberapa kali sampai
benar-benar halus dan tidak lengket bila ditekan dengan jari. Dilakukan secara cepat,
cermat dan saniter.
8. Pencampuran
Daging yang sudah halus tadi dicampur dengan telur dan bahan lainnya,
secara teratur, diaduk hingga tercampur rata, kemudian dicampurkan tepung sambil
diaduk hingga menyatu/kalis.
9. Pembentukan
Adonan dibentuk memanjang tipis seperti lenjer, kemudian dipotong dengan
ukuran sesuai spesifikasi. Dilakukan secara cepat, cermat dan saniter.
10. Penggorengan
Adonan amplang yang sudah dipotong tadi dimasukkan ke dalam minyak
goreng dengan api sedang, terus diaduk sampai matang sesuai spesifikasi.
11. Penirisan
Amplang ditiriskan dengan menggunakan alat peniris dan didinginkan disuhu
ruang secara cermat dan saniter.
12. Sortasi 2
Amplang disortasi secara cepat, cermat dan saniter.
13. Pengemasan dan Penimbangan
Amplang dikemas dan ditimbang sesuai spesifikasi serta dilakukan secara
cepat, cermat dan saniter.
14. Penyimpanan
Amplang disimpan didalam wadah yang kering, tertutup dan saniter.
15. Pemuatan
6
Amplang dalam kemasan dimuat dalam alat transportasi dan terhindar dari
penyebab yang dapat merusak atau menurunkan mutu produk.
2.5 Pengertian Pemasaran
Menurut Bangsawan (2015) pemasaran berarti menata olah (managing) pasar
untuk menghasilkan pertukaran dengan tujuan memuaskan kebutuhan dan keinginan
manusia. Dalam situasi normal pemasar adalah suatu perusahaan yang melayani suatu
pasar pemakai di tengah kompetisi. Perusahaan dan saingannya mengirimkan masing-
masing produk dan pesannya baik secara langsung atau melalui perantara pemasaran
kepada pemakai akhir.
2.6 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah rencana yang menggambarkan harapan perusahaan
mengenai dampak dari berbagai kegiatan pemasaran atau program terhadap permintaan
untuk produk atau lini produknya di pasar tujuan tertentu. Program pemasaran meliputi
kemungkinan tindakan pemasaran mempengaruhi permintaan akan suatu produk
termasuk perubahan harga, modifikasi kampanye iklan, pengembangan promosi
khususnya, menentukan pilihan saluran distribusi dan sebagainya. (Wibowo et.al
2015). Menurut Bangsawan (2015) menentukan strategi pemasaran yang berorientasi
pada pelanggan yaitu bisa dengan ketika menentukan strategi produk (menentukan
jumlah, jenis, ukuran dan warna produk); strategi promosi (pertimbangan jenis promosi
atau media yang akan digunakan dalam pengenalan produk yang akan dijual); strategi
penetapan harga (saat menentukan harga jual); dan strategi distribusi (di mana atau di
mana menjual produk) (Bangsawan, 2015).
1. Strategi produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
diperhatikan, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi dan dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan. Produk memiliki tiga tingkatan. Tingkat yang paling dasar adalah (1)
Produk inti adalah layanan pemecahan masalah atau manfaat utama yang diterima
konsumen ketika mereka membeli suatu produk. Saat merancang suatu produk,
pemasar pertama-tama harus menentukan esensi manfaat yang akan diberikan produk
kepada konsumen; (2) Produk aktual di sekitar produk inti. Produk aktual dapat
7
memiliki lima karakteristik, yaitu tingkat kualitas, karakteristik (karakteristik), gaya,
nama merek dan kemasan; dan (3) Produk tambahan atau pelengkap di sekitar produk
inti dan produk utama dengan menawarkan layanan dan manfaat tambahan kepada
konsumen (Bangsawan, 2015).
2. Strategi harga
Harga produk dan jasa merupakan faktor yang sangat penting bagi konsumen
dan produsen. Sebelum melakukan pembelian, konsumen umumnya selalu
mempertimbangkan harga produk sebagai salah satu faktor dalam mengambil
keputusan. Oleh karena itu, harga merupakan alat bagi pengusaha untuk mempengaruhi
konsumen. Bagi konsumen, harga merupakan salah satu bentuk pengorbanan untuk
memenuhi keinginan. Kemampuan suatu produk untuk memuaskan suatu keinginan
kemudian memberikan indikasi kemampuan produk tersebut untuk memberikan
manfaat kepada konsumen (Bangsawan 2015).
3. Strategi distribusi
Saluran distribusi adalah sekumpulan atau kelompok organisasi yang saling
bergantung yang terlibat dalam suatu proses yang membuat suatu produk tersedia bagi
konsumen atau pengguna industri. Kelancaran saluran distribusi dan proses pemesanan
akan mempengaruhi kepuasan pelanggan. Konsumen akan lebih puas jika
mendapatkan produk yang mereka butuhkan dan inginkan pada waktu yang tepat. Jika
perusahaan tidak dapat mengirimkan produk tepat waktu, mereka akan kecewa dan
kejadian ini akan mempengaruhi posisi produk di benak konsumen (Bangsawan 2015).
Saluran distribusi yang dipilih perusahaan jelas memengaruhi segala macam
keputusan pemasaran. Setiap alternatif akan menghasilkan tingkat penjualan yang
berbeda antara tim penjualan perusahaan dan perantara pemasaran. Tim penjualan
perusahaan sepenuhnya fokus pada produk perusahaan. Mereka harus lebih agresif
karena masa depan mereka bergantung pada keberhasilan perusahaan. Mereka lebih
sukses karena konsumen lebih suka berhubungan langsung dengan perusahaan. Di sisi
lain, perantara pemasaran dapat menjual lebih baik daripada tenaga penjualan
perusahaan karena (1) tenaga penjualan agen penjualan lebih banyak; (2) agen
penjualan bisa sama agresifnya dengan penjualan langsung; (3) beberapa konsumen
8
lebih suka bekerja dengan agen penjualan, dan (4) agen penjualan memiliki hubungan
yang luas (Bangsawan 2015).
4. Strategi promosi
Strategi promosi adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
komunikasi dari satu organisasi ke konsumen dan khalayak lainnya. Untuk memastikan
informasi yang disampaikan mencapai sasaran yang tepat, maka perusahaan harus
menyusun strategi promosi yang tepat (Bangsawan 2015).
Jika perusahaan menggunakan strategi dorong, berarti perusahaan mendorong
produk melalui saluran distribusi sampai ke konsumen akhir. Produsen mengirimkan
kegiatan pemasaran kepada anggota saluran distribusi untuk mendorong mereka
memesan dan menjual produk perusahaan dan mempromosikannya ke pengguna akhir.
Sebaliknya, jika menggunakan strategi tarik, berarti perusahaan memfokuskan
kegiatan pemasaran pada pengguna akhir dan mendorong mereka untuk membeli
produk perusahaan (Bangsawan 2015).
Untuk menjalankan strategi promosi, usaha kecil dapat melakukan delapan
langkah program promosi, yaitu (1) menentukan tujuan promosi; (2) menentukan
penggunaan pembelian dan penawaran untuk memberikan peluang promosi atau
keuntungan; (3) memilih pasar sasaran (target market); (4) memilih pesan, (5)
menetapkan anggaran; (6) mengalokasikan biaya; (7) mengukur kinerja; dan (8)
menyelenggarakan manajemen usaha kecil untuk menjalankan fungsi promosi
(Bangsawan 2015).
9
3 METODOLOGI
Tabel 3. komponen data dan informasi yang dikumpulkan dalam kegiatan PKL
No Data yang diperlukan Metode pengumpulan data
1 Mengamati penerimaan bahan baku: Observasi, wawancara dan
- Jenis bahan baku yang digunakan dokumentasi
- Jumlah barang baku
12
6 Pelumatan daging Observasi, wawancara,
dokumentasi dan praktek
langsung
13
• Bahan- bahan yang dicampurkan
• Bentuk adonan sesuai dengan di UMKM
• Cara menggoreng
• Pengemasan
• Pemasaran
b. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data, dengan mengamati secara
langsung, melihat situasi dan kondisi keadaan tempat praktek. Adapun data yang akan
dikumpulkan pada Praktek Kerja Lapang ini adalah:
• Jenis bahan baku yang digunakan
• Jumlah bahan baku yang digunakan
• Sumber air yang digunakan
• Penyiangan
• Daging ikan yang bisa digunakan
• Pelumatan daging
• Bahan- bahan yang dicampurkan
• Bentuk adonan sesuai dengan di UMKM
• Cara menggoreng
• Pengemasan
• Pemasaran
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara mengambil data-data dari
catatan dan foto agar memperkuat menggambarkan selama Praktek Kerja Lapang
(PKL). Adapun dokumentasi yang akan dikumpulkan pada Praktek Kerja Lapang ini
adalah:
• Jenis bahan baku yang digunakan
• Penyiangan
• Daging ikan yang bisa digunakan
• Pelumatan daging
14
• Bahan- bahan yang dicampurkan
• Bentuk adonan sesuai dengan di UMKM
• Cara menggoreng
• Pengemasan
d. Praktek langsung
Metode ini merupakan metode yang didapatkan dengan cara praktek langsung
di lapangan tanpa ada perantara. Adapun praktek langsung yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
• Pelumatan daging
• Pencampuran
• Pembentukan
• Cara menggoreng
• Pengemasan
15
DAFTAR PUSTAKA
16