Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

PEMBENIHAN IKAN NILA GESIT (Genetically Supermale Indonesia of


Tilapia ) SECARA ALAMI

DI BALAI BENIH IKAN LOKAL (BBIL) BANGKINANG

KABUPATEN KAMPAR

Laporan Praktik Kerja Industri ini diajukan sebagai salah satu


syarat mengikuti Uji Kompetensi Keahlian
dan Ujian Nasional 2022/2023

OLEH :

TRIO SAPUTRA
NISN:0051935609

KOMPETENSI KEAHLIAN AGRIBISNIS PERIKANAN AIR TAWAR


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 PERHENTIAN RAJA
PROVINSI RIAU
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Judul : Pembenihan Ikan Nila Gesit (Genetically Supermale


Indonesia of Tilapia) Secara Alami

Nama : Trio Saputra

NIS : 0333

Semester : 4 ( Empat )

Nama Industri : Balai benih ikan lokal bangkinang

Alamat : Bangkinang kota

Waktu Prakerin : 06 Januari Sampai 25 Mei 2022.

Telah diperiksa dan disetujui oleh,

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

Rini mastuti, S.Pi Suneri, S.Pd


NUPTK. NUPTK NUPTK

Ketua Panitia Praktik Kerja Industri Ketua Kompetensi Keahlian


SMKN 1 Perhentian Raja Agribisnis Perikanan Air Tawar

M. Cholil, S.Pd.I. Fahrul Rozi, S.Pi


NIP. 5649759662200002 NIP. 8534768669130123

Menyetujui,
Kepala SMKN 1 Perhentian Raja

i
Khairul Anwar, S.Pd.
NIP.196812172003121003

LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI

Judul : Pembenihan Ikan Nila Gesit (Genetically Supermale


Indonesia of Tilapia) Secara Alami

hNama : Trio Saputra

NIS : 0333

Semester : 4 ( Empat )

Nama Industri : Balai benih ikan lokal bangkinang

Alamat : Bangkinang kota

Waktu Prakerin : 06 Januari Sampai 25 Mei 2022.

Menyetujui

Plt Kepala UPTD KASI KONSERVASI

Kaharuddin.S.Pi.M.Si Edi Candra

ii
iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Industri dengan
judul “Pembenihan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) secara alami, Di Balai
Benih Ikan Lokal Bangkinang”Laporan ini dibuat sebagai syarat kelulusan tingkat
menengah kejuruan. Penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Khairul Anwar,S.Pd. Kepala Sekolah SMKN 1 PERHENTIAN


RAJA yang telah membantu penulis agar kegiatan praktek kerja industri
ini dapat di selenggarakan.
2. Bapak M.Cholil, S.pd.I. Sebagai Ketua Prakerin SMKN 1 PERHENTIAN
RAJA yang telah memberi kedisiplinan sebelum penulis terjun ke dunia
kerja.
3. Bapak Fahrul Rozi S,Pi.dan pembimbing I Sebagai Ketua Jurusan
Agribisnis Perikanan Air Tawar SMKN 1 Perhentian raja,yang telah
mendidik penulis selama di sekolah dan membekali penulis sebelum
penulis terjun langsung kedunia usaha yang sesungguhnya.

4. Ibu Rini Mastuti S.Pi. Sebagai Pembimbing I dan Ibu Suneri S.Pd. Sebagai
Pembimbing II yang telah mendukung penulis selama prakerin.
5. Bapak Kaharudin,S.Pi, M.Si Sebagai Kepala UPTD Di BBIL
Bangkinang.Yang memantau kami selama prakerin

6. Bapak Edi Candra Sebagai Pembimbing Lapangan Memberikan ajaran


dan praktek selama Prakerin
7. Ibu Rina Purwanti.S.Pd. Sebagai guru wali kelas yang telah mendukung
penulis selama prakerin.
8. Orang tua penulis yang telah mendukung dan berpartisipasi serta
membiayai penulis selama prakerin
9. Guru-guru dan staf tata usaha yang memberikan dukungan kepada penulis
selama prakerin.

iv
10. Dan seluruh teman-teman dan pihak yang terlibat dan juga telah terlibat
memberi dukungan kepada penulis.

Penulis sudah berusaha semaksimal mungkin dalam penulisan laporan


praktik kerja industri ini, namun penulis masih mengharapkan kritik dan saran
untuk menyempurnakan penyusunan laporan prakerin ini.

Perhentian Raja, Mei 2022

Trio Saputra

v
DAFTAR ISI

Isi Halaman
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI........................................................i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH...............................................................i
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI...............................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan Prakerin..............................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................3
2.1. Klarifikasi / Identifikasi Ikan Nila................................................................3
2.2. Morfologi Ikan Nila Gesit.............................................................................3
2.3. Habitat Dan Siklus Hidup.............................................................................4
BAB III KEADAAN UMUM LOKASI PRAKTIK............................................5
3.1. Kondisi Geografis Lokasi Prakerin...............................................................5
3.2. Visi Dan Misi................................................................................................6
3.3. Setruktur Organisasi......................................................................................7
3.4 Tugas Dan Fungsi..........................................................................................7
3.5 Saran Dan Prasaran........................................................................................8
3.6 Kondisi Yang Di Kembangkan......................................................................9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................11
4.1. Hasil............................................................................................................11
4.2. Pembahasan.................................................................................................11
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................12
5.1. Kesimpulan.................................................................................................12
5.2. Saran............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
LAMPIRAN..........................................................................................................14

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah negara kepulauan terbesar yang dikaruniai dengan 2
perairan yang sangat luas yang mana memiliki sumber daya perairan yang sangat
banyak dan beragam, termasuk di dalamnya sumber daya ikan yang tinggi. Karena
Indonesia memiliki luas wilayah perairan yang sangat luas. Dari segi peluang
sangat menjanjikan, banyak orang menggeluti profesi sebagai pembudidaya ikan
atau organisme budidaya air lainnya dikarenakan pada umumnya yang
dibudidayakan tersebut menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat.
Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh ikan adalah kandungan nutrien tinggi
yang bisa melebihi kandungan nutrien pada hewan maupun tumbuhan darat. Tak
jarang pula banyak orang yang rela mengeluarkan banyak dana hanya untuk
membeli ikan, udang dan sebagainya. Disamping banyaknya kebutuhan
masyarakat akan ikan Disitulah ide bagi pengusaha-pengusaha untuk menggeluti
bidang budidaya ini. Jika Kita lihai dalam mengelolanya maka kita akan meraup
untung yang sangat besar.
Dalam budidaya ikan air tawar memiliki sarana dan prasaran yang digunakan
dalam pembenihan. Sarana dan prasaran yang digunakan meliputi wadah
budidaya. Beberapa jenis wadah budidaya yang dapat digunakan antara lain
adalah kolam,bak,aquarius,keramba jaring apung. Kolam dan bak berdasarkan
definisinya dibedakan karena kolam dalam bahasa Inggrisnya “pond” adalah suatu
wadah yang dapat menampung air dalam luasan yang terbatas, sengaja dibuat oleh
manusia dengan cara melakukan penggalian tanah pada lahan tertentu dengan
kedalaman rata-rata berkisar antara 1,5 - 2,0 m dan sumber air bermacam-macam.
Jenis kolam yaitu kolam tradisional, kolam semi intensif, dan kolam intensif.
Salah satu ikan yang menjadi peluang untuk dibudidayakan adakan ikan nila. Ikan
nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Ikan ini diintroduksi dari Afrika,
tepatnya Afrika bagian timur, pada tahun 1969, dan kini menjadi ikan peliharaan
yang populer di kolam-kolam air tawar di Indonesia sekaligus hama di setiap
sungai dan danau Indonesia. Nama ilmiahnya adalah Oreochromis niloticus, dan
dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia.

1
Dengan tubuh berwarna kehitaman atau keabu-abuan, dan beberapa pita gelap
melintang (belang) yang makin mengabur pada ikan dewasa. Ekor bergaris-garis
tegak, 7 - 12 buah. Tenggorokan, sirip dada,sirip perut,sirip ekor dan ujung sirip
punggung dengan warna merah atau kemerahan (atau kekuningan) ketika musim
berbiak. Telur ikan nila berbentuk bulat berwarna kekuningan dengan diameter
sekitar 2,8 mm. Sekali memijah , ikan nila betina dapat mengeluarkan telur
sebanyak 300-1500 butir. Tergantung pada ukuran tubuhnya.
Peningkatan produksi benih dapat diperoleh dari peningkatan produksi larva yang
dihasilkan. Larva yang berkualitas baik akan menghasilkan benih dengan kualitas
yang baik. Usaha perawatan larva sampai menjadi benih ini bertujuan
mendapatkan benih yang sehat, aktif, tahan terhadap penyakit serta dapat tumbuh
dengan baik. Tahap larva adalah tahap yang paling kritis dalam kehidupan ikan
karena banyak faktor penyebab mortalitas mulai dari larva menetas ke alam
sampai dapat mencari makan sendiri. Terjadinya mortalitas itu karena faktor
lingkungan dan larva itu sendiri. Kematian larva karena lingkungan di sebabkan
oleh faktor: biologi (Makanan, Predator, dan Kanibal), kimia (Pencernaan,
Oksigen terlarut, Derajat keasaman dan Salinitas) serta Fisika (Suhu perairan,
Arus dan Turbinitas).
Mengingat budidaya ikan nila dapat menjadi salah satu prospek sekaligus
peluang usaha kedepan nya menjadi salah satu faktor pendorong bagi penulis
ingin mempelajari cara membudidayakan ikan nila (Oreochromis niloticus) di
Balai Benih Ikan Bangkinang.

1.2 Tujuan Prakerin


Tujuan dari pelaksanaan Praktek kerja lapangan ini bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan memahami kegiatan budidaya serta menambah
pengalaman dalam kegiatan pembenihan ikan nila gesit (Genetically Supermale
Indonesia of Tilapia) yang dilaksanakan di Balai Benih Ikan Lokal (BBIL)
Bangkinang.
1.3 Tujuan dan Manfaat
Praktek kerja lapangan ini telah dilaksanakan pada tanggal 06 Januari 2022
sampai 25 Mei 2022 Kegiatan berlangsung di Balai Benih Ikan Lokal (BBIL)
Bangkinang, Kabupaten Kampar Provinsi Riau.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Klarifikasi / Identifikasi Ikan Nila


Klasifikasi Ikan Nila Gesit (Genetically Supermale Indonesia of Tilapia)
sebagai berikut:

Filum : Chordata

Kelas : Osteichtyes

Subkelas : Acanthopterygii

Ordo : Percomorphi

Subordo : Percoidea

Famili : Cichlidae

Genus : Oreochromis

Spesies : Oreochromis niloticus

Gambar 1. Ikan Nila Gesit (Oreochromis niloticus.)

2.2. Morfologi Ikan Nila Gesit


Teknologi ikan nila gesit merupakan inovasi teknologi genetik umtuk
menghasilkan keturunan ikan yang 98-100% berkelamin jantan.Ikan nila
gesityang berkromosom YY apapbila dikawinkan dengan betina normalnya (XX)
akan menghasilkan yang seluruhnya berkelamin jantan XY (Genetically Male

3
Tilapia). Hal ini menjadi jawaban untuk efesiensi usaha budidaya ikan nila sebab
pertumbuhan ikan nila jantan lebih cepat daripada ikan nila betina.bahwa
pertumbuhan ikan nila gesit dapat mencapai 1,6 kali lebih cepat dibandingkan
ikan nila biasadan bobot bisa mencapai 600gram/ekor. Ikan nilagesit memiliki
tubuh yangmemanjang dan ramping dengan sisik-sisik berukuran besar.
Perbandingan panjang terhadap tinggi tubuh adalah 3:1. Pada sirip punggung,sirip
perut dan sirip ekor terdapat jari-jari lemah tetapi keras dan tajam seperti duri.
Sirip dada dan sirip ekor tidak memiliki jari-jari seperti duri. Matanya berukuran
besar dan menonjol dengan tepiberwarna putih. Gurat sisi terputus dibagian
tengah tubuh, kemudian lanjut lagi tetapi letaknya dibawah disbanding garis
memanjang diatas sirip dada. jumlah sisik pada gurat sisi ada 34 buah. Terdapat
polagaris vertical, 6 buah pada sirip ekor 8 buah pada sirip punggung, dan 8 buah
pada tubuh.

2.3. Habitat Dan Siklus Hidup


Habitat ikan nila berada di perairan tawar, seperti kolan, sawah, rawa,
sumgai, waduk. ikan ini juga dapat beradaptasi yang bertahap. Ikan nila tumbuh
normal pada suhu 14-38°C bahwa suhu air pemeliharaan merupakam suhu
airdengan suhu alami dengan kisaran 24,3-26,4°C. pada ikan ,keadaan suhu
rendah atau suhu tinggi dapat menghambat pertumbuhan ikan nila. Ikan nila akan
mati bila suhu air berada pada sushu 6°C atau 42°C. ikan nilamasih bisa tumbuh
dalamkeadaan air asin dengan kadar salinitas 0-35 ppm, seperti perairan payau,,
tambak, dan perairan laut. Keasaman yang optimal untuk perkembangbiakan
dan pertumbuhan ikan nilapada pH 7-8.ikkan nila jantan memiliki toleransi tinggi
terhadap salinitas daripada ikan betina.

4
BAB III
KEADAAN UMUM LOKASI PRAKTIK

3.1. Kondisi Geografis Lokasi Prakerin


Balai Benih Ikan Bangkinang dulunya adalah milik Pemerintahan Provinsi Riau,
yang didirikan pada tahun 1984, namun diserahkan kepada Pemerintahan daerah
Bangkinang dengan tujuan dapat mengelola dengan baik Balai Benih Ikan Ini
untuk memenuhi kebutuhan Masyarakat akan ikan. Balai Benih Ikan Bangkinang
beroperasi di bawah pimpinan Bapak Kaharuddin S.Pi

Gambar 3.1 Profil Dinas Perikanan BBIL Bangkinang

Dokumentasi:Foto Goggle maps


Kondisi geografis kampar dengan luas kurang lebih 2.908,32 km2
merupakan daerah yang terletak antara 1.00;40” Lintang Utara sampai 0.27’
Lintang selatan dan 100.28.30;101.14.30” Bujur timur. Kabupaten Kampar di
lalui oleh dua buah sungai besar dan beberapa sungai kecil, diantaranya sungai
kampar yang panjangnya 413,5km dengan kedalaman 7,7m dan lebar rata-rata
43m. Seluruh bagian sungai ini termasuk dalam Kabupaten Kampar, Bangkinang,
Bangkinang Barat, Kampar Siak, Siak Hulu, dan Kampar Kiri. Sumber air yang
digunakan Di Balai Benih Ikan Lokal Bangkinang menggunakan pompa air,
kemudian dialirkan kedalam bak penampung.

5
3.2. Visi Dan Misi
mempunyai Visi dan Misi:
VISI

Mewujudkan swasembada calon induk, terdepan dalam aplikasi iptek perikanan


dan dalam penerapan pada masyarakat tahun 2020.

MISI

- Membangun mental karyawan yang tangguh dan handal dalam bekerja.

- Berdedikasi dan disiplin yang tinggi terhadap pekerjaan dan pengabdian


masyarakat

- Membantu penerapan ilmu dan teknologi perikanan pada masyarakat.

6
3.3. Setruktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
BALAI BENIH IKAN (BBI) LOKAL BANGKINANG
DINAS PERIKANAN KABUPATEN KAMPAR

KEPALA UPTD
KAHARUDDIN.S.Pi. M.Si

KEPALA TATA USAHA


M. NUR

BENDAHARA
YENDRIYANTO, SE

MANAJER PENGENDALIAN MUTU


EDI CANDRA

POKJAPATI POKJANILA POKJABAW POKJAKOM


N - Edi AL ODITASLO
- firdaus candra - Dian KAL
- Asmar - Riduan Asmar - Dian
- Toto muis a Asmara
sugiarto - Aulia - M.rizal - Firdaus
- Mardale ferdiansya Rambe - fahrizal
na h - Desi
- Novri - zulkifli arisand

3.4 Tugas Dan Fungsi


Uraian tugas dan fungsi pokok kepala BBI menurut keputusan bupati Nomor 26
tahun 2001 adalah sebagai berikut:
a. Melakukan dan menjadikan BBI Lokal Bangkinang sebagai pusat pembinaan

7
dan pelatihan petani ikan, UPR/KPR serta penangkaran ikan.
b. Melakukan upaya peningkatan produksi benih ikan yang berkualitas.
c. Melakukan penyediaan induk ikan unggul.
d. Melakukan uji terap teknologi perikanan yang telah diteliti oleh instusi
penelitian.
e. Melakukan upaya restoking terhadap perairan yang dianggap potensial.
f. Melakukan koordinasi dengan unit kerja Dilingkungan Dinas Perikanan
Kabupaten Kampar.
g. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas dibidangnya kepada kepala Dinas.
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas Perikanan
Kabupaten Kampar

3.5 Saran Dan Prasaran


Nama Balai : Balai Benih Ikan Lokal Bangkinang

Alamat : Jl. Prof. M. Yamin. SH. No 59 Bangkinang

Lokasi : Bangkinang

Luas lahan : 1,8 Ha

Sumber : Sungai Stanum

Jarak : 1 km

A pokja
1. Kantor 1 unit Baik
2. Laboratorium 1 unit Baik.
3. Ruang pertemuan 1 unit Baik
4. Gudang Pakan 1 unit. Baik
5. Instalasi air bersih 1 unit Baik.
6. Instalasi Listrik 1 unit Baik
7. Instalasi Oksigen. 1 unit. Baik.
8. Penggunaan Pembanihan 1 unit. Baik
B Penunjang
1. Rumah Dinas 2 unit. Baik
2. Mess Operator -

8
3. Gudang Umum 1 unit. Baik
4. Rumah Genset 1 unit. Baik
5. Rumah Pakan Alami 1 unit
6. Rumah Pompa Diperlukan
7. Rumah Blower Diperlukan
8. Jalan Komplek Ada
9. Tempat Parkir Tahap pengerjaan
C. Fungsional
1. Guest Home Diperlukan
2. Rumah Jaga. 1 unit. Baik
3. Mushola Ada. Baik
4. Sarana Olahraga. -
D. Pengamanan
1. Pagar Ada. Baik
2. Pemadam Kebakaran. -
3. Penangkal Petir -
E. Pelengkap/Sarana Air Tawar
1. Kolam Pendederan 10 unit. Baik
2. Kolam Induk 14 unit. Baik
3. Kolam Pembesaran 2 unit Baik
4. Bak Reservoar 1 unit Baik
5. Bak induk 2 unit Baik
6. Bak Kultur Plankton Diperlukan
7. Bak Penetasan Telur 2 unit Baik
8. Bak inkubasi 2 unit. Baik
9. Bak Pemeliharaan Larva 26 unit. Baik

3.6 Kondisi Yang Di Kembangkan


Beberapa komoditas yang dikembangkan di BBIL Bangkinang adalah
1. Komoditas Ikan Patin
2. Komoditas Ikan Bawal
3. Komoditas Ikan Nila
1.Waktu dan tempat
Adapun praktek kerja industry (prakerin) ini telah dilaksanakan selama
kurang lebih 4 bulan terhitung dari tanggsal 06 januari 2021 sampai dengan
05 mei april 2021 lokasi kegiatan prakerin ini terletak di balai benih ikan lokal
(BBIL) Bangkinang Kabupaten kampar

9
1. Alat dan Bahan
-Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam kegiatan praktik kerja industri (prakerin)
ini
2. Tabel alat

No Alat Fungsi
Berok Memepermudah proses seleksi induk
Tanggok Mempermudah proses mengambil induk
Keramba jaring Untuk menaruh induk ikan
Ember Untuk wadah ikan
Seser Mempermudah menganmbil benih ikan

3.9.2 Tabel bahan

No Bahan Fungsi
1 Indukan ikan nila Untuk pemijahan secara alami
2 Pakan indukan Kebutuhan ikan nila
3 Kolam Tempat induk ikan nila
4 Air Media utama bagi kehidupan ikan

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Pemijahan alami adalah teknik pemijahan yang dilakukan secara konvesional,
yaiu ikan memijah sendiri tanpa melibatkan banyak campur tangan manusia. Pada
saat terjadi pemijahan, induknya mengeluarkan telurnya ke dalam air, dan pada
saat hampir bersamaan induk jantan mengeluarkan sperma dan membuahinya.
4.1.1 Pemeliharaan induk jantan maupun betina yang siap di pijah
dipisahkan .sebelum dimasukkan ke kolam pemeliharaan indukan nila harus
di periksa kesehatannya, diamati fisiknya apakah terdapat cacat atau luka,
gerakannya lincah ketika dimasukkan kedalam wadah. Indukan dimasukkan
kedamam kolam yang berbeda antara jantan dan betina guna untuk mencegah
terjadinya perkawinan liar.
4.1.2 Seleksi Induk
Induk nila yang sudah matang gonad baik jantan maupun betina
dipisahkan.Timbang indukan nila menggunakan timbangan berat induk jantan
yang akan di pijahkan 186 gr dengan induk betina yakni 215 gr dengan umur
induk 5-6 bulan.apabila berat badan induk nila kurang berat yang sudah di
tentukan , maka kembalikan ke dalam kolam. Dan proses pematangan gonad
dilakukan selama 10-15 hari.

4.2. Pembahasan
Panen sebagian dilakukan tanpa pengeringan kolam dan biasanya benih dipilih
dengan ukuran tertentu. Sedangkan panen total dilakukan dengan cara memasang
jaring pada pipa pengeluaran air (outlet) mengurangi air dikolam hingga
ketinggian mencapai 30cm setelah itu dilakukan penyerokan dari (outlet).
Menghitung jumlah benih sesuai pemesanan menggunakan serokan, memasukkan
benih kedalam kantong plastik yang didalamnya telah diberi air, memasukkan
oksigen kedalam plastic packing kemudian mengikat menggunakan karet secara
kuat.

11
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Kegiatan yang dilakukan selama pembenihan ikan nila gesit (Genetically
Supermale Indonesian of Tilapia) yaitu persiapan kolam, seleksi induk, proses
pemijahan, monitoring kualitas air, pengontrolan hama dan penyakit hingga
proses pemanenan.faktor yang mempengaruhi proses pembenihan berupa kualitas
air, manajemen pakan dan peralatan yang digunakan.

5.2. Saran
Untuk mencapai target permintaan pasar, kegiatan pembenihan lebih
dioptimalkan denagn pengaadan induk berkualitas. pengadaan kelengkapan
parameter kualitas air dan pengontrolan kualitas air dilakukan secara rutin
sehingga apabila terjadi perubahan kualitas air yang tidak normal dapat diketahui
dan ditindak lanjuti .manajemen pemberian pakan untuk ikan nila lebih
dioptimalkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, E dan E Liviawaty. (2005). Pakan Ikan. Kanasius. Yogyakarta.


Amir, K dan Khairuman (2013). Budidaya Ikan Nila Secara intesif . Jakarta: PT
Agro Media Pustaka.

BSNI. 2009. SNI No.7550(2009) Produksi Ikan Nila (Oreochromis niloticus


Bleeker) Kelas Pembesaran di Kolam Air Tenang. Badan Standardisasi
Nasional, Jakarta.

Effendie, H. (2003). Telah Kualitas Air. Kanisius. Yogyakarta.

Effendie, M. 2002 Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta.


116 hal .

Frandy Ombong, Indra R. N Salindeho (2016) Aplikasi Teknologi Bioflok (BFT)


Pada Kultur Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Budidaya Perairan,4(2) :
16-25

https://www.ikannila.com,( 2016) Pertumbuhan ikan Nila (Oreochromis


Niloticus)

http://e-journal.uajy.ac.id/ (2021), Siklus Hidup Ikan Nila (Oreochromis


Niloticus)

Kordi K. 2009. Budi Daya Perairan. PT Citra Aditya Bakti. Bandung.

Manurung V. 2018. Pemeliharaan Ikan Nila Merah (Oreochromis niloticus)


dengan Jenis Filter Yang Berbeda Pada Sistem Resirkulasi.
Skripsi.Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Riau. 74 hal.

Muhammad Mulqan., Sayyid A E R., dan Irma D. (2017). Pertumbuhan dan


kelangsungan hidup benih ikan nila gesit (Oreochromis niloticus) Pada
sistem Akuaponik dengan jenis tanaman yang berbeda , Jurnal ilmia
Mahasiswah kelautan dan perikanan Unsyiah, 2(1) : 183-193

Mukti A T., M Arief., dan W H Satyantini.( 2015). Dasar- Dasar Akuakultur,


Universitas Airlangga, Surabaya.Sekripsi

Salsabila M dan Suprapto H. (2018). Teknik Pembesaran ikan Nila (Oreochromos


Niloticus ) di instansi Budidaya Air Tawar Pandaan. Jawa Timur, Journal
Of Aquaqultur and Fish Health vol. 7(3)

13
LAMPIRAN

14
15

Anda mungkin juga menyukai