Anda di halaman 1dari 24

PROSEDUR PENERBITAN SURAT IZIN PEMBELIAN

BAHAN BAKAR MINYAK UNTUK PERIKANAN


TANGKAP DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI)
MEUREUDU, KABUPATEN PIDIE JAYA

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna


menyelesaikan mata kuliah Praktek Kerja Lapangan

Dilaksanakan pada:
Dinas Kelautan dan Perikanan Pidie Jaya

Oleh :

M. IRFAN HIDAYATULLAH
1911103010044

JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
DESEMBER, 2022
LEMBARAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Dilaksanakan pada :

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN


KABUPATEN PIDIE JAYA
Oleh :

M. IRFAN HIDAYATULLAH
1911103010044

Disetujui oleh :

Pembimbing Jurusan, Pembimbing Lapangan,

Ilham Zulfahmi, S.Kel., M.Si Yulizar, S.Pi


NIP. 198807162020121002 NIP. 197501092000121001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Fakultas Kelautan dan Perikanan
Universitas Syiah Kuala

Rizwan, ST., MT
NIP. 197609062008011008

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
penulis telah menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan yang berjudul "Prosedur
Penerbitan Surat Izin Pembelian Bahan Bakar Minyak Untuk Perikanan Tangkap di
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya". Atas bimbingan dan
ilmu yang diberikan dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, maka penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Rizwan, ST., MT selaku Ketua Prodi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan;
2. Bapak Ilham Zulfahmi, S.Kel., M.Si selaku dosen pembimbing jurusan, yang
memberikan dorongan atau masukan dalam penyusunan laporan ini;
3. Bapak Zulkarnaini S.Pi selaku kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pidie Jaya yang
telah menerima, membimbing dan mengarahkan dalam proses Praktek Kerja
Lapangan ini;
4. Bapak Yulizar, S.Pi selaku pembimbing lapangan dan sebagai Kepala bidang
Perikanan Laut;
5. Bapak Rezal Munaldi, S.H selaku Kepala bidang Perikanan Darat;
6. Seluruh keluarga dan teman-teman yang selalu mendukung dan mendoakan dalam
penulisan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun untuk
menyempurnakan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini sangat dibutuhkan.

Banda Aceh, 15 Desember 2022

M. Irfan Hidayatullah

ii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBARAN PENGESAHAN .............................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan............................................................................... 2
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan............................................................................. 2
BAB II STRUKTUR ORGANISASI.................................................................................. 3
2.1 Sejarah Singkat Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Meureudu ................................. 3
2.2 Bidang dan Skala Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Pidie Jaya ......................... 3
2.3 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pidie Jaya ........................ …………………………………………………………………4
BAB III METODE KERJA ................................................................................................. 7
3.1 Waktu dan tempat .................................................................................................... 7
3.2 Alat dan Bahan ......................................................................................................... 8
3.3 Metode dan Proses Kerja ......................................................................................... 8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................. 9
4.1 Hasil Pengamatan ..................................................................................................... 9
4.2 Pembahasan ............................................................................................................ 10
BAB V PENUTUP............................................................................................................... 14
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 14
5.2 Saran ....................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 15
LAMPIRAN ........................................................................................................................ 16

iii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.2 Alat dan Bahan……………………………………………………………..8

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Pidie Jaya…………………... 5


2.2 Struktur Organisasi Bidang Perikanan Darat…………………………………….. 6
2.3 Struktur Organisasi Bidang Perikanan Laut………………….…………………... 6
3.1 Peta Lokasi Praktek Kerja Lapangan…………………………………………….. 7
4.1 Skema proses penerbitan Surat Izin Pembelian Bahan Bakar Minyak di Dinas
Kelautan dan Perikanan Pidie Jaya…………………………………………………... 9

v
vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan
pengalaman belajar bagi mahasiswa untuk berpartisipasi dengan tugas langsung. Praktek
Kerja Lapangan memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengabdikan ilmu-ilmu
yang telah diperoleh dikampus.
Kabupaten Pidie Jaya dengan ibukota Kabupaten adalah Kecamatan Meureudu,
merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Aceh dan memiliki wilayah pesisir
yang berhadapan langsung dengan perairan Selat Malaka dengan garis pantai sepanjang 38,9
km2 dan luas wilayah pengelolaan laut 210,84 km2. hal ini dapat memberikan peluang untuk
pengembangan perikanan tangkap serta kesejahteraan masyarakat pesisir Meureudu (BPS
Pidie Jaya, 2013).
Meureudu merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi sumberdaya perikanan
tangkap yang cukup besar, sehingga dapat memberikan peluang untuk pengembangan
perikanan tangkap kawasan pesisir Meureudu. Kegiatan Perikanan tangkap kawasan pesisir
Meureudu masih bersifat tradisional yaitu nelayan banyak menggunakan alat tangkap Purse
seine dibandingkan dengan alat tangkap pancing ulur dalam pengoperasiannya (BPS Pidie
Jaya, 2013). Kabupaten Pidie Jaya memiliki dua Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yaitu, PPI
Meureudu dan PPI Pante Raja, selain itu masih termasuk Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
Praktek Kerja Lapangan ini saya berfokus pada pembuatan atau penerbitan Surat Izin
Pembelian Bahan Bakar Minyak, Nelayan yang hendak berlayar terlebih dahulu harus
melapor kepada pihak Pengawas perikanan dan nelayan juga harus melengkapi dokumen
persyaratan untuk penerbitan Surat Izin Pembelian Bahan Bakar Minyak, karena sebelum
kapal-kapal pergi melaut nelayan harus datang untuk membuat Surat Izin Pembelian Bahan
Bakar Minyak sebelum kapalnya akan berlayar. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan sistem
pengawasan yang dilakukan dari pihak Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.
Pelaksanaan mengenai pembuatan atau penerbitan Surat Izin Pembelian Bahan Bakar

1
Minyak merupakan hal yang penting dalam pengembangan perikanan tangkap di PPI
Meureudu, Pidie Jaya.
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Tujuan dilakukannya praktek kerja lapangan di Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) ini
yaitu:
1. Mengetahui persyaratan penerbitan Surat Izin Pembelian Bahan Bakar Minyak;
2. Mengetahui proses penerbitan Surat Izin Pembelian Bahan Bakar Minyak.
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan
Manfaat yang diperoleh secara umum dari praktek kerja lapangan ini adalah sebagai
sarana menambah wawasan, pengalaman dan dapat memberi informasi kepada pembaca
tentang bagaimana persyaratan penerbitan surat izin pembelian bahan bakar minyak bagi
setiap nelayan yang hendak melaut.

2
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI

2.1 Sejarah Singkat Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Meureudu


Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Meureudu terletak di Desa Meunasah Balek,
Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya. Lokasi PPI ini berjarak ± 2 Km dari pusat kota.
PPI ini letaknya juga sangat dekat dengan Dinas Kelautan dan Perikanan. Fasilitas-fasilitas
yang terdapat di Pangkalan Pendaratan Ikan Meureudu meliputi TPI, dermaga, pabrik es,
SPBN dan warung. Tetapi, fasilitas-fasilitas tersebut ada sebagian yang tidak dioperasikan di
karenakan adanya berbagai kerusakan pada fasilitas tersebut.
Tahun 2004 terjadi tsunami yang sangat dahsyat sehingga mengakibatkan kerusakan
yang sangat parah terhadap fasilitas-fasilitas yang terdapat di PPI tersebut. Kuala tempat
pendaratan ikan terus dangkal akibat gempa tsunami dulu dan penumpukan sedimen.
Pembangunan kembali PPI tersebut dilakukan secara bertahap. Pangkalan Pendaratan Ikan
(PPI) Meureudu merupakan salah satu Pangkalan Pendaratan Ikan yang dimiliki oleh
masyarakat sebagai tempat bongkar muat hasil tangkapan para nelayan yang melakukan
penangkapan di wilayah tersebut.
Pangkalan pendaratan ini juga memudahkan para nelayan untuk mendaratkan hasil
tangkapan dengan mudah. Keberadaannya yang sangat dekat dengan Dinas Kelautan dan
Perikanan memudahkan nelayan untuk mengurus atau melapor jadwal keberangkatannya
untuk berlayar atau melaporkan hasil tangkapannya. Dinas Kelautan dan Perikanan ini juga
dapat memantau kegiatan yang dilakukan para nelayan pada saat membongkar hasil
tangkapan secara langsung.

2.2 Bidang dan Skala Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Pidie Jaya
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan berdasarkan Qanun
Nomor 14 Tahun 2008 tentang susunan organisasi dan tata kerja dinas dan lembaga teknis
daerah kabupaten Pidie Jaya pada dinas kelautan dan perikanan pasal 9 disebutkan susunan
dan kedudukan struktur organisasi dan tata kerja dinas kelautan dan perikanan kabupaten
pidie jaya terdiri dari :

3
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
c. Bidang Pengelolaan Perikanan Tangkap dan Pesisir Pantai;
d. Bidang Perikanan Budidaya;
e. Bidang Pengawasan, Pengendalian Mutu dan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan;
f. UPTD;
g. Kelompok Jabatan Fungsional;

2.3 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pidie Jaya
Bidang perikanan laut terdiri dari beberapa subbidang yaitu : prasarana dan sarana
penangkapan, pengembangan usaha dan pengelolaan pesisir pantai dan pengawasan
sumberdaya kelautan dan perikanan. Sedangkan bidang perikanan darat terdiri dari beberapa
subbidang yaitu : produksi dan pembenihan, perikanan budidaya dan penguatan daya saing
hasil perikanan. Kedua bidang tersebut saling berkaitan, dikarenakan dua bidang tersebut
merupakan bentuk dari kepedulian pemerintah terhadap sumberdaya kelautan dan perikanan
yang ada di perairan, sehingga sumberdaya tersebut akan tetap berkelanjutan untuk generasi
yang akan datang.

4
Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pidie Jaya sebagai berikut:

Plt. Kepala Dinas Kelautan


dan Perikanan
Zulkarnaini, S. Pi

Kelompok Jabatan Unit Pelaksana


Fungsional Tugas Dinas

Sekretaris
Zulkarnaini, S. Pi

Kepala Subbag Penyusunan Kepala Subbag Umum


Program dan Keuangan dan Kepegawaian
Deky Haryadi, SE Misria, A. Md

Khairiah, A.Md Goestie Randa, A. Md

Fathia Salsabila, S.Pi Miftahul Jannah, S.Tr. Pi


Gambar 2 1

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Pidie Jaya
Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Pidie Jaya secara umum terdiri dari
kepala dinas kelautan dan perikanan, unit pelaksanaan tugas dinas, kelompok jabatan,
sekretaris, kepala subbag penyusunan program dan keuangan dan kepala subbag umum dan
kepegawaian.

5
Kepala Bidang
Perikanan Darat
Rezal Munaldi, S. H

Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Penguatan


Produksi dan Perikanan Daya Saing Hasil
Pembenihan Budidaya Perikanan
Rajul Munir, S. Kel Darlin Alfaridzi, S. St.Pi

Husaini Azwar, A. Md Fahmi Hidayah, S.Pi

T. Naufal Azhar
Trisyahdar, S.Pi

Mukhtar
Khairunnisa, S.Kel

Gambar 2. 2 Struktur Organisasi Bidang Perikanan Darat

Kepala Bidang
Perikanan Laut
Yulizar, S.Pi

Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Pengawasan


Prasarana dan Sarana Pengembangan Usaha dan Sumber Daya Kelautan dan
Penangkapan Pengelolaan Pesisir Pantai Perikanan
Abdullah, S.Pi
ah, S.Pi ah, S.Pi

Muhammad Robby Khairul Umam, Busyra, A.Md. Pel


Irwansyah, SE S.Tr.Pi

Aris Munandar, S.Pi


M. Rizki Fazillah, S.Kel

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Bidang Perikanan Laut

6
BAB III
METODE KERJA

3.1 Waktu dan tempat


Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan mulai tanggal 11 Juli 2022 sampai tanggal 06
Agustus 2022 yang bertempat di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pidie Jaya.

Gambar 3.1 Peta lokasi PKL

7
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan Bahan yang digunakan selama Praktek Kerja Lapangan di Dinas Kelautan dan
Perikanan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Alat dan Bahan

No Alat dan Bahan Jumlah


1. Laptop 1 unit
2. Kamera 1 unit
3. Alat tulis Seperlunya

3.3 Metode dan Proses Kerja


Metode dan proses kerja yang dilakukan pada kegiatan prosedur penerbitan surat izin
pembelian bahan bakar minyak dalam Praktek Kerja Lapangan ini adalah metode observasi
dan praktek lapangan. Metode observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung
mengenai kegiatan di Dinas Kelautan dan Perikanan bidang perikanan laut bagian penerbitan
Surat izin pembelian bahan bakar minyak serta melakukan wawancara kepada pihak-pihak
yang terlibat di dalam penerbitan surat tersebut. Proses wawancara dilakukan dengan staf-
staf di Dinas Kelautan dan Perikanan dan pembimbing lapangan.

8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Data yang diamati selama Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan pada bulan Juli
2022, yaitu tentang persyaratan administratif berupa dokumen yang harus di penuhi atau
dilampirkan untuk penerbitan Surat Izin Pembelian Bahan Bakar Minyak dan tatacara alur
penerbitan Surat Izin Pembelian Bahan Bakar Minyak secara administratif.
Persyaratan administratif atau persyaratan berupa dokumen yang harus di penuhi atau
dilampirkan nelayan untuk mengurus Surat Izin Pembelian Bahan Bakar Minyak yaitu :
1. Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) asli;
2. Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP);
3. Surat Izin Tempat Usaha (SITU);
4. Membawa KTP atau Kartu KUSUKA;
5. Surat rekomendasi Abu Laot setempat.

Nelayan Surat dicetak dan


diserahkan kepada
Kepala Bidang
Perikanan Laut
Membawa Dokumen
Kapal, KTP atau Kartu
KUSUKA, Surat
Rekomendasi Abu Laot Surat izin pembelian
bahan bakar minyak
ditanda tangani oleh
Kepala Bidang
Petugas Memeriksa
Perikanan Laut
Dokumen yang dibawa

Petugas membuat Petugas menerbitkan


surat izin pembelian Surat Izin Pembelian
bahan bakar minyak Bahan Bakar Minyak

Gambar 4.1 Skema proses penerbitan Surat Izin Pembelian Bahan Bakar Minyak di Dinas
Kelautan dan Perikanan Pidie Jaya.

9
4.2 Pembahasan

Bahan bakar minyak (BBM) merupakan bagian khusus untuk penangkapan ikan skala
kecil mengandung komponen penting dalam kegiatan penangkapan ikan. Biaya bahan bakar
dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti lama tinggal di laut, jarak ke tempat penangkapan
ikan, ukuran kapal, jenis alat yang digunakan, kendaraan yang digunakan dan bahan bakar
yang digunakan. Dengan demikian saat ini nelayan biasanya tidak dekat, tetapi jauh dari
daerah penangkapan ikan. Jumlah bahan bakar yang dibutuhkan meningkat. Hal ini tentunya
diperlukannya surat rekomendasi dalam mendapatkan BBM yang sesuai dengan ukuran
kapal serta jarak tempuh melaut.
Berdasarkan PER.13/MEN/KP/2015 menyatakan bahwa surat rekomendasi pembelian
jenis bahan bakar minyak tertentu merupakan rekomendasi yang diterbitkan oleh Kepala
Pelabuhan Perikanan atau Satuan Kerja Perangkat Daerah provinsi/kabupaten/kota kepada
Konsumen Pengguna Jenis BBM tertentu untuk melakukan pembelian BBM jenis tertentu.
Pemberian subsidi BBM kepada masyarakat hendaknya dapat dimanfaatkan oleh pemerintah
daerah untuk mendistribusikan manfaat secara merata, sehingga harga BBM dapat lebih
terjangkau oleh masyarakat menengah kebawah. Ada beberapa kendala yang harus dihadapi
saat mendistribusikan BBM bersubsidi kepada nelayan. Misalnya, kurangnya data kapal dan
operasional yang andal membuat sulit untuk menentukan jumlah pasti bahan bakar yang
dibutuhkan untuk kapal penangkap ikan, dan distribusi SPBN sering berakhir dengan
sulitnya menentukan sebaran yang tetap di suatu wilayah/kota tertentu karena adanya
pertengahan Mei (atau sebaliknya) musim penangkapan dan shift (musiman) kelompok
nelayan.
Bahan bakar minyak (BBM) termasuk komponen penting bagi aktivitas dalam usaha
produksi ikan, khususnya untuk usaha perikanan kecil di Palabuhan ratu. Jumlah besar atau
kecilnya pengeluaran untuk BBM dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain seperti lama
waktu melaut, jarak ke daerah penangkapan, ukuran kapal, jenis alat tangkap yang
digunakan, mesin yang digunakan, dan bahan bakar yang digunakan. Saat ini umumnya
jarak nelayan menuju fishing ground semakin jauh, bukan semakin dekat. Sehingga
jumlah BBM yang dibutuhkan akan semakin meningkat (Luhur dan Sari 2012).

10
Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan input produksi vital bagi kegiatan usaha
produksi ikan di sektor kelautan dan perikanan, baik pada usaha-usaha perikanan tangkap,
budidaya maupun pengolahan. Pada usaha perikanan tangkap, pengeluaran untuk pembelian
BBM mencapai 50 - 70% dari total biaya operasional melaut. Beberapa hal yang
mempengaruhi besar kecilnya pengeluaran BBM diantaranya adalah besaran ukuran kapal,
jenis peralatan tangkap yang digunakan, jangka waktu melaut, banyaknya trip penangkapan
dalam suatu periode, jarak ke lokasi tangkapan, dan lain sebagainya. Kondisi saat ini, usaha
nelayan untuk melakukan penangkapan ikan semakin bertambah besar karena sumberdaya
perikanan semakin sulit ditemukan. Nelayan harus menambah hari dan jarak melaut untuk
menangkap ikan yang ketersediaannya semakin langka dan berkurang (Kinseng, 2007).
Pelayanan tentang penerbitan Surat Izin Pembelian Bahan Bakar Minyak di PPI
Meureudu dilakukan di Dinas Kelautan dan Perikanan. Pengurusan dilakukan di bidang
Perikanan Laut di Satwa SDKP (Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan).
Penerbitan Surat Izin Pembelian Bahan Bakar Minyak di urus oleh nelayan atau pemilik
kapal perikanan. Surat Izin Pembelian Bahan Bakar Minyak ini digunakan untuk pembelian
BBM di SPBU.

4.1.1 Nelayan membawa Dokumen Kapal, KTP atau Kartu KUSUKA, Surat
Rekomendasi Abu Laot dan petugas Memeriksa Dokumen yang dibawa

Langkah pertama yang harus dilakukan oleh nelayan untuk membuat surat izin
pembelian bahan bakar minyak yaitu membawa dokumen kapal, dokumen kapal diantaranya
Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) asli, Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP), Surat Izin
Tempat Usaha (SITU).
Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) adalah surat izin yang harus dimiliki setiap kapal
perikanan berbendera Indonesia yang melakukan kegiatan penangkapan ikan diperairan
Indonesia dan atau Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari IUP yang selanjutnya disebut SPI. Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP)
adalah izin tertulis yang harus dimiliki perusahaan perikanan untuk melakukan usaha
perikanan dengan menggunakan sarana produksi yang tercantum dalam izin tersebut. SIUP
wajib dimiliki oleh setiap orang yang melakukan usaha perikanan tangkap di laut lepas. Surat

11
Izin Tempat Usaha atau disingkat (SITU) adalah surat resmi yang dikeluarkan oleh badan
atau lembaga hukum setempat. Fungsi surat ini adalah untuk memperoleh izin atas pendirian
suatu tempat usaha, perusahaan, atau perkantoran. Tujuannya agar terhindar dari gangguan
pihak lain yang dapat menimbulkan kerugian.
Selanjutnya nelayan harus membawa KTP atau kartu KUSUKA sebagai tanda pengenal
nelayan. KUSUKA singkatan dari Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan. Kartu ini
dapat digunakan sebagai identitas tunggal pelaku usaha kelautan dan perikanan. Yang berhak
memiliki kartu ini adalah nelayan, pembudidaya ikan, petambak garam, pemasar ikan,
pengolah ikan dan pengusaha jasa pengiriman hasil perikanan. Selama menjadi pelaku usaha
kelautan dan perikanan kartu ini berlaku di seluruh Indonesia dan dapat diperpanjang setiap
5 tahun. Surat rekomendasi Abu Laot berfungsi sebagai surat untuk mengetahui berapa
banyak BBM yang dibutuhkan oleh nelayan untuk melaut.
Setelah nelayan menyerahkan dokumen-dokumen persyaratan administratif, petugas
akan memeriksa dokumen yang dibawa. Apabila dokumen yang dibawa sudah lengkap, maka
petugas akan membuat Surat Izin Pembelian Bahan Bakar Minyak.
4.1.2 Petugas membuat surat izin pembelian bahan bakar minyak
Surat izin pembelian bahan bakar minyak dibuat oleh petugas bidang Perikanan Laut di
Satwa SDKP (Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan). Apabila surat sudah
dibuat, selanjutnya akan diserahkan kepada Kepala bidang Perikanan Laut.
4.1.3 Surat dicetak dan diserahkan kepada Kepala Bidang Perikanan Laut dan Surat
izin pembelian bahan bakar minyak ditanda tangani oleh Kepala Bidang Perikanan
Laut

Setelah petugas membuat surat izin pembelian bahan bakar minyak, maka akan
diserahkan kepada Kepala Bidang Perikanan Laut. Selanjutnya surat akan ditandatangani
oleh Kepala Bidang Perikanan Laut. Apabila surat sudah ditandatangani, petugas akan
menerbitkan surat izin pembelian bahan bakar minyak kepada nelayan.
4.1.4 Petugas menerbitkan Surat Izin Pembelian Bahan Bakar Minyak
Surat izin pembelian bahan bakar minyak diterbitkan oleh petugas bidang Perikanan Laut
di Satwa SDKP (Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan). Penerbitan surat izin
pembelian bahan bakar minyak ini dilakukan apabila semua persyaratan administratif sudah

12
lengkap sesuai prosedur. Petugas tidak akan menerbitkan surat izin pembelian bahan bakar
minyak apabila nelayan tidak melengkapi persyaratan administarif yang telah ditetapkan.

13
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari praktek kerja lapangan ini yaitu :


1. Persyaratan penerbitan Surat Izin Pembelian Bahan Bakar Minyak meliputi
persyaratan administrasi Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) asli, Surat Izin Usaha
Perikanan (SIUP) dan Surat Izin Tempat Usaha (SITU), Membawa KTP atau Kartu
KUSUKA dan Surat rekomendasi Abu Laot setempat.
2. Proses penerbitan Surat Izin Pembelian Bahan Bakar Minyak yaitu nelayan datang
dengan membawa dokumen kapal perikanan, petugas memeriksa dokumen kapal
perikanan tersebut, Petugas membuat surat izin pembelian bahan bakar minyak, Surat
dicetak dan diserahkan kepada Kepala Bidang Perikanan Laut, Surat izin pembelian
bahan bakar minyak ditanda tangani oleh Kepala Bidang Perikanan Laut dan Petugas
menerbitkan Surat Izin Pembelian Bahan Bakar Minyak.

5.2 Saran

Diharapkan dengan adanya praktek kerja lapangan ini, dapat mengedukasikan kepada
nelayan mengenai pentingnya kepatuhan terhadap persyaratan administrasi penerbitan Surat
Izin Pembelian Bahan Bakar Minyak.

14
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten Pidie Jaya. 2015. Pidie jaya dalam Angka 2015. BPS. Pidie
Jaya. Meureudu.
Kinseng, R. A. 2007. Konflik-Konflik Sumberdaya Alam di Kalangan Nelayan di Indonesia.
SODALITY; Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi dan Ekologi Manusia Vol 1
tahun 2007. Institut Pertanian Bogor.
Luhur, E. S., Sari,Y. D. 2012. Dampak subsidi solar terhadap keberlanjutan usaha perikanan
tangkap di Bitung dan Pelabuhan ratu. J. Sosek KP 7(2): 139-151.
Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 13/PERMEN-
KP/2015, Petunjuk Pelaksanaan Penerbitan Surat Rekomendasi Pembelian Jenis Bahan
Bakar Minyak Tertentu Untuk Usaha Perikanan Tangkap,
http://jdih.kkp.go.id/peraturan/13- permen-kp-2015.pdf, diakses tgl . 26 Feb 2021.

15
LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi PKL

Lembaran Surat Izin Pembelian BBM Lembaran Rekomendasi Abu Laot

Rekapitulasi Surat Izin Pembelian BBM Kegiatan apel pagi

16
Kegiatan membantu staff Foto bersama pembimbing lapangan

Aktivitas nelayan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Meureudu

17

Anda mungkin juga menyukai