Dilaksanakan pada:
Dinas Kelautan dan Perikanan Pidie Jaya
Oleh :
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunianya
penulis telah menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan yang berjudul
"Identifikasi Fasilitas Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Meureudu, Pidie Jaya". Atas
bimbingan dan ilmu yang diberikan dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja
Lapangan ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Rizwan, S.T, M.T selaku Ketua Prodi Pemanfaatan Sumberdaya
Perikanan;
2. Bapak Rizwan, S.T, M. selaku dosen pembimbing jurusan, yang memberikan
dorongan atau masukan dalam penyusunan laporan ini;
3. Bapak Zulkarnain, S.Pi selaku kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pidie Jaya
yang telah menerima, membimbing dan mengarahkan dalam proses Praktek
Kerja Lapangan ini;
4. Bapak Yulizar, S.Pi selaku pembimbing lapangan dalam kepala bidang
perikanan laut;
5. Bapak Rezal Munaldi, S.H Selaku Kepala bidang Perikanan Darat;
6. Senior-senior FKP USK di ruang lingkup DKP Pidie Jaya yang ikut serta
membimbing dan mengarahkan dalam proses Prakter Kerja Lapangan ini;
7. Seluruh keluarga dan teman-teman yang selalu mendukung dan mendoakan
dalam penulisan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun untuk
menyempurnakan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini sangat dibutuhkan.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Pidie Jaya .................................. 7
2.2 Struktur Organisasi Bidang Perikanan Darat .............................................................. 7
2.2 Struktur Organisasi Bidang Perikanan Laut ............................................................... 7
3.1 Peta Lokasi Dinas Kelautan dan Perikanan Pidie Jaya ............................................... 7
1. Dermaga ...................................................................................................................... 12
2. Kolam Pelabuhan ........................................................................................................ 12
3. Breakwater .................................................................................................................. 13
4. Drainase ...................................................................................................................... 13
5. Alur Pelayaran ............................................................................................................ 14
6. Jalan ............................................................................................................................ 14
7.TPI ............................................................................................................................... 15
8.Cold Storage ................................................................................................................ 15
9. Pabrik Es ..................................................................................................................... 16
10. Tempat Jaring ........................................................................................................... 16
11. Kantor DKP .............................................................................................................. 17
12. Kantor PPI................................................................................................................. 18
13. Mushala ..................................................................................................................... 18
14. Tempat Wudhu ......................................................................................................... 18
15. MCK ......................................................................................................................... 19
16. Warung Nelayan ....................................................................................................... 19
17. Wawancara Nelayan ................................................................................................. 23
18. Mendata Hasil ........................................................................................................... 23
19.Konsultasi Pembimbing ............................................................................................. 23
20. Pemasangan Bendera ................................................................................................ 23
21.Pengamatan Tempat Jaring ........................................................................................ 24
22.Mengikuti APEL Pagi ................................................................................................ 24
23.Seminar Laporan PKL ............................................................................................... 24
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1.Dokumentasi Kegiatan PKL. ....................................................................................... 23
2.Dokumentasi Log Book PKL. ..................................................................................... 25
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
melumpuhkan aktivitas di suatu pelabuhan perikanan. Fasilitas pelabuhan perikanan
atau pangkalan pendaratan ikan menentukan keberhasilan dalam memanfaatkan
sumberdaya perikanan tangkap. Fasilitas diperlukan mulai saat persiapan sebelum
sampai pasca kegiatan operasi penangkapan yang memerlukan penanganan yang baik.
Belum lengkapnya fasilitas yang memadai akan mempengaruhi pelaksanaan fungsi-
fungsi pelabuhan perikanan.
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Meureudu merupakan salah satu PPI yang
terletak di Kabupaten Pidie Jaya. PPI Meureudu memiliki potensi yang cukup baik
untuk pengelolaan usaha perikanan yang terdapat di Kabupaten Pidie Jaya. Hal ini
diindikasikan dari banyaknya kapal yang merapat untuk melakukan bongkar muat hasil
tangkapan. Seiring berkembannya perikanan di suatu wilayah, berbagai permasalahan
telah terjadi, diantaranya penyediaan fasilitas pelabuhan perikanan. Sehubungan dengan
hal tersebut, ketersediaan dan kondisi fasilitas menjadi penting untuk dikaji dan menjadi
perhatian di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Meureudu terhadap perkembangan
perikanan tangkapnya.
2
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI
2.2 Bidang dan Skala Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Pidie Jaya
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan berdasarkan
Qanun Nomor 14 Tahun 2008 tentang susunan organisasi dan tata kerja dinas dan
lembaga teknis daerah kabupaten Pidie Jaya pada dinas kelautan dan perikanan pasal 9
disebutkan susunan dan kedudukan struktur organisasi dan tata kerja dinas kelautan dan
perikanan kabupaten pidie jaya terdiri dari :
3
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
c. Bidang Pengelolaan Perikanan Tangkap dan Pesisir Pantai;
d. Bidang Perikanan Budidaya;
e. Bidang Pengawasan, Pengendalian Mutu dan Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan;
f. UPTD;
g. Kelompok Jabatan Fungsional;
2.3 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pidie Jaya
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pidie Jaya memiliki dua bidang, yaitu
bidang perikanan darat dan bidang perikanan laut. Praktek Kerja Lapangan hanya
dilaksanakan di bidang perikanan darat saja, dikarenakan di bidang ini hanya perlu
mengidentifikasikan tentang fasilitas pelabuhan PPI Meureudu.
Bidang perikanan laut terdiri dari beberapa subbidang yaitu : prasarana dan sarana
penangkapan, pengembangan usaha dan pengelolaan pesisir pantai dan pengawasan
sumberdaya kelautan dan perikanan. Sedangkan bidang perikanan darat terdiri dari
beberapa subbidang yaitu : produksi dan pembenihan, perikanan budidaya dan
penguatan daya saing hasil perikanan. Kedua bidang tersebut saling berkaitan,
dikarenakan dua bidang tersebut merupakan bentuk dari kepedulian pemerintah
terhadap sumberdaya kelautan dan perikanan yang ada di perairan, sehingga
sumberdaya tersebut akan tetap berkelanjutan untuk generasi yang akan datang.
4
Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pidie Jaya sebagai
berikut :
Sekretaris
Zulkarnaini, S. Pi
5
Kepala Bidang
Perikanan Darat
Rezal Munaldi, S. H
Kepala Bidang
Perikanan Laut
Yulizar, S.Pi
6
BAB III
METODE KERJA
Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan mulai tanggal 11 Juli 2022 sampai
tanggal 06 Agustus 2022 yang bertempat di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pidie Jaya. Lokasi Praktek Kerja Lapangan dapat dilihat pada Gambar 3.3 berikut ini.
Praktek Kerja Lapangan ini difokuskan pada bidang ketersediaan dan kondisi
fasilitas pelabuhan meliputi fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas penunjang
di Pangkalan Pendatan Ikan (PPI) Meureudu, Pidie Jaya, Provinsi Aceh.
7
3.4 Metode dan Proses Kerja
Prosedur kerja selama praktek kerja lapangan (PKL) di Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Pidie Jaya yaitu pada hari pertama melakukan pengenalan
terhadap staf-staf yang ada dan diberi arahan oleh Kepala bidang Perikanan Laut,
kemudian selanjutnya di perkenalkan dengan pembimbing lapangan yang akan
membimbing saya selama melakukan praktek kerja lapangan di dinas tersebut.
Pembimbing menjelaskan kepada saya mengenai pembagian bidang dalam dinas
kelautan dan perikanan tersebut. Pembimbing juga menanyakan tentang tujuan saya
yang selanjutnya bisa diarahkan sesuai dengan bidang yang saya inginkan. Aktivitas
utama saya yaitu mengidentifikasi fasilitas pelabuhan yang ada pada PPI Meureudu
serta mengambil data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang saya ambil
langsung ke lapangan sedangkan data sekunder yaitu data yang saya ambil di Dinas
Kelautan dan Perikanan Pidie Jaya.
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan pada bulan Juli – Agustus 2022
dilakukan pengamatan terhadap ketersediaan dan kondisi fasilitas pelabuhan di
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Meureudu. Hasil pengamatan ketersediaan dan
kondisi fasilitas pelabuhan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Meureudu dicantumkan
pada Tabel 4.1.1 berikut ini.
Tabel 4.1.1. Ketersediaan dan Kondisi Fasilitas di PPI Meureudu
NO FASILITAS KAPASITAS PEMANFAATAN KONDISI
A. Pokok
1. Dermaga 150 x 6 m Dimanfaatkan Rusak ringan
2. Kolam 100 m Dimanfaatkan Rusak sedang
pelabuhan
3. Breakwater 20 x 1,5 m Dimanfaatkan Rusak ringan
4. Drainase 190 x 70 m Dimanfaatkan Baik
5. Alur pelayaran Dimanfaatkan Baik
6. Jalan 200 m Dimanfaatkan Rusak sedang
7. Lahan 1,5 ha Dimanfaatkan Baik
B. Fungsional
1. TPI 20 x 15 m Dimanfaatkan Rusak ringan
2. Cold storage Dimanfaatkan Baik
3. Pabrik es Dimanfaatkan Baik
4. Instalasi air 3 x 3 m Dimanfaatkan
bersih
5. Tempat jaring 20 x 6 m Dimanfaatkan Rusak ringan
6. Instalasi listrik Dimanfaatkan Baik
C. Penunjang
1. Kantor DKP Dimanfaatkan Baik
2. Kantor PPI Dimanfaatkan Baik
9
3. Mushala, Dimanfaatkan Rusak sedang
tempat wudhu
MCK
4. Warung 15 x 5 m Dimanfaatkan Baik
nelayan
4.2 Pembahasan
Menurut Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No: PER.08/MEN/2012
Pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di sekitarnya
dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan sistem
bisnis perikanan yang digunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh,
dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan
kegiatan penunjang perikanan. Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) merupakan lingkungan
kerja kegiatan ekonomi perikanan yang meliputi area perairan dan daratan, sesuai
fungsinya diperuntukkan bagi pelayanan masyarakat nelayan, khususnya nelayan
dengan kapal-kapal ukuran kecil dengan jangkauan penangkapan di sekitar pantai
(DKP, 2008).
Kriteria PPI berdasarkan kriteria teknis dan operasional sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 huruf d, yang meliputi:
1. Mampu melayani kapal perikanan yang melakukan kegiatan perikanan di
perairan Indonesia;
2. Memiliki fasilitas tambat labuh untuk kapal perikanan berukuran sekurang
kurangnya 5 GT;
3. Panjang dermaga sekurang-kurangnya 50 m, dengan kedalaman kolam sekurang
kurangnya minus 1 m;
4. Mampu menampung kapal perikanan sekurang kurangnya 15 unit atau jumlah
keseluruhan sekurang kurangnya 75 GT; dan
5. Memanfaatkan dan mengelola lahan sekurang kurangnya 1 ha. Kriteria
operasional yaitu terdapat aktivitas bongkar muat ikan dan pemasaran hasil
perikanan rata-rata 2 ton per hari.
Fasilitas berperan penting dalam menunjang kelancaran aktivitas pelabuhan
perikanan. Keterbatasan kapasitas fasilitas akan berpengaruh terhadap kelancaran
aktivitas kepelabuhanan sehingga fungsinya tidak tercapai secara optimal. Hal tersebut
10
pada akhirnya akan berpengaruh terhadap perkembangan perikanan tangkapnya
(Merdekawati, et all, 2019). Jika keberadaan dan kondisi fasilitas terus diabaikan, maka
akan dapat melumpuhkan aktivitas di suatu pelabuhan perikanan. Fasilitas pelabuhan
perikanan atau pangkalan pendaratan ikan menentukan keberhasilan dalam
memanfaatkan sumberdaya perikanan tangkap. Fasilitas diperlukan mulai saat sebelum
persiapan sampai pasca kegiatan operasi penangkapan yang memerlukan penanganan
yang baik. Belum lengkapnya fasilitas yang memadai akan mempengaruhi pelaksanaan
fungsi-fungsi pelabuhan perikanan.
Pelabuhan Perikanan Meureudu merupakan pelabuhan yang berlokasi di MNS
Balek Kec. Meureudu Kab. Pidie Jaya. Pelabuhan ini termasuk kedalam pelabuhan tipe
D sehingga disebut dengan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI). Saat ini PPI Meureudu
berada dibawah pengawasan DKP provinsi terhitung sejak tanggal 1 Februari 2022.
Sebelumnya pengelolaan PPI Meureudu dibawah DKP Pidie Jaya. Hasil pengamatan
lapangan menunjukkan bahwa pelabuhan perikanan di PPI Meureudu telah dilengkapi
dengan berbagai fasilitas. Fasilitas tersebut terbagi menjadi tiga bagian yaitu fasilitas
pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas penunjang. Pada dasarnya fasilitas yang ada di
PPI Meureudu sudah ada walaupun belum berjalan dengan optimal sesuai dengan
fungsinya.
1. Fasilitas Pokok
Fasilitas pokok adalah fasilitas dasar atau utama yang diperlukan dalam
melakukan aktivitas perikanan di pelabuhan. Fasilitas ini berfungsi untuk menjamin
keamanan dan kelancaran kapal sewaktu berlayar, keluar masuk maupun hendak
tambat labuh di area pelabuhan. Fasilitas pokok yang terdapat di PPI Meureudu
antara lain terdiri dari Dermaga, Kolam Pelabuhan, Breakwater, Drainase, Alur
Pelayaran, Jalan dan Lahan.
a) Dermaga
Dermaga merupakan tempat tambatnya kapal pelabuhan atau tempat
berlangsungnya kegiatan bongkar muat hasil tangkapan. Dermaga di PPI Meureudu
terbuat dari beton diperoleh tahun 2000 dari DKP Aceh, dengan panjang 150 m dan
lebar 6 m dengan kedalaman kolam -2 m. Dermaga PPI Meureudu dalam kondisi
rusak ringan. Dermaga tersebut digunakan kapal untuk melakukan bongkar muat
atau hanya melakukan tambat labuh. Kapal-kapal yang berlabuh di PPI Meureudu
11
terdiri dari armada motor temple dan kapal motor hingga berukuran 50-100 GT.
Setiap harinya kapal yang melakukan tambat lebih dari 15 kapal. Merujuk pada
kriteria teknis klasifikasi pelabuhan perikanan menurut PERMEN/KP No 08 Tahun
2012 bahwa dermaga bongkar pelabuhan perikanan tipe D memiliki fasilitas tambat
labuh untuk kapal perikanan berukuran sekurang-kurangnya 5 GT, panjang
dermaga sekurang-kurangnya 50 m, dengan kedalaman kolam sekurang-kurangnya
minus 1 m; serta mampu menampung kapal perikanan sekurang-kurangnya 15 unit
atau jumlah keseluruhan sekurang-kurangnya 75 GT. Berdasarkan hal tersebut,
dermaga PPI Meureudu saat ini sudah memenuhi standar kriteria.
Gambar 1. Dermaga
b) Kolam Pelabuhan
Kolam pelabuhan adalah lokasi tempat dimana kapal berlabuh, bngkar muat,
mengisi perbekalan dari yang terlindung dari ombak. Kolam pelabuhan PPI
Meureudu memiliki luas 100 m. Kedalaman kolam PPI Meureudu hanya 1,5 m
karena terjadi pendangkalann sehingga saat air laut surut proses bongkar hasil
tangkapan dilakukan langsung di laut kemudian kapal Labi-labi yang menjemput
hasil tangkapan ke laut. Kapal berukuran 10-50 GT sulit bertambat dan berlabuh di
kolam pelabuhan. Kondisi kolam pelabuhan di PPI Meureudu yang sempit dan
kurang dalam disebabkan karena pendangkalan muara.
12
c) Breakwater
Breakwater yaitu pemecah gelombang atau dibangun untuk menyerap energy
gelombang. Breakwater PPI Meureudu diperoleh tahun 2009 dari APBN. Fasilitas ini
memiliki panjang 20 m dan lebar 1,5 m. Breakwater ini terbuat dari tumpukan batu-batu
dan berfungsi untuk melindungi daerah sekitar pantai pelabuhan dari pengaruh
gelombang laut sehingga arus air yang tercipta di kolam pelabuhan menjadi lebih
tenang. Kondisi arus yang tenang ini diperlukan untuk mencegah terjadinya tabrakan
antar kapal yang sedang melakukan tambat labuh di area kolam pelabuhan. Kondisi
breakwater di PPI Meureudu dalam keadaan rusak ringan.
Gambar 3. Breakwater
d) Drainase
Drainase merupakan saluran yang digunakan untuk menyalurkan massa air
berlebih dari sebuah kawasan. System saluran ini memiliki peran penting untuk
menghindari terjadinya genangan air di permukaan. Drainase PPI Meureudu
diperoleh tahun 2000 dari DKP Aceh. Fasilitas ini memiliki panjang 190 m dan
lebar 70 cm dengan kondisi baik.
Gambar 4. Drainase
13
e) Alur Pelayaran
Alur pelayaran merupakan perairan yang dari segi kedalaman, lebardan bebas
hambatan pelayaran yang di anggap aman untuk di layari oleh kapal. Alur
pelayaran PPI Meureudu yaitu alur pelayaran lepas pantai, hal ini dikarenakan
breakwater yang tersedia belum memenuhi.
Gambar 6. Jalan
g) Lahan
Luas komplek PPI Meureudu di perkirakan sekitar 1,5 ha. Semua lahan di PPI
Meureudu dimanfaatkan dengan baik.
14
2. Fasilitas Fungsional
Fasilitas fungsional adalah fasilitas yang berfungsi meninggikan nilai guna dari
fasilitas pokok sehingga dapat menunjang aktivitas di pelabuhan (Lubis, 2006).
Fasilitas fungsional yang terdapat di PPI Meureudu antara lain TPI, Cold Storage,
Pabrik Es, Instalasi Air Bersih, Tempat Jaring dan Instalasi Listrik.
a) TPI
Tempat Pelelangan Ikan (PPI) merupakan sebuah pasar yang biasanya terletak
dalam pelabuhan atau PPI dan di tempat tersebut terjadi transaksi penjualan ikan
dan hasil laut lainnya. Gedung TPI diperoleh tahun 2000 dari DKP Aceh dengan
luas bangunan 20 x 15 m. Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa kondisi TPI
dalam keadaan rusak ringan dan dimanfaatkan dengan baik. Walaupun TPI ini
dalam keadaan rusak ringan tetapi tetap dimanfaatkan sesuai fungsinya.
Gambar 7. TPI
b) Cold Storage
Cold storage merupakan ruang yang di rancang khusus dengan kondisi suhu
tertentu yangb fungsinya mempertahankan mutunikan. Gedung Cold Storage PPI
Meureudu diperoleh dari DKP Aceh. Gedung cold storage difungsikan dengan baik
dan dalam kondisi baik.
15
c) Pabrik Es
Gedung pabrik es PPI Meureudu diperoleh dari DKP Aceh 2000. Saat ini
gedung ini difungsikan dan dalam kondisi baik.
Gambar 9. Pabrik Es
16
f) Instalasi listrik
Fasilitas ini berfungsi sebagai penerang untuk mendukung kegiatan dalam
lingkup pelabuhan. Listrik yang ada di PPI Meureudu bersumber dari Perusahaan
Listrik Negara (PLN). Kondisi instalasi listrik dalam keadaan baik.
3. Fasilitas Penunjang
Fasilitas penunjang merupakan fasilitas yang memiliki peran yang secara tidak
langsung meningkatkan peranan pelabuhan atau para pelaku mendapatkan
kenyamanan melakukan aktivitas di pelabuhan. Fasilitas penunjang yang terdapat
di PPI Meureudu antara lain DKP, Kantor PPI, Mushala, Tempat Wudhu, MCK
dan Warung Nelayan.
a) Kantor DKP
Fasilitas kantor DKP digunakan untuk pelayanan kepada pemilik kapal untuk
melakukan administrasi seperti surat minyak dan ada juga tentang pembaruan data
base. Kantor DKP dalam kondisi yang baik. Kantor DKP diperoleh dari DKP Aceh
tahun 2000.
17
Gambar 12. Kantor PPI
c) Mushala, Tempat Wudhu, MCK
PPI Meureudu memiliki Mushala, tempat wudhu dan MCK diperoleh tahun
2000 dari DKP Aceh. Kondisi Mushala berfungsi dan kondisinya dalam keadaan
baik. Kondisi MCK berfungsi tetapi dalam kondisi rusak sedang dikarenakan pintu
yang tidak memadai.
18
Gambar 15. MCK
d) Warung Nelayan
Warung nelayan diperoleh dari OTSU Kab. Pidie Jaya tahun 2009 dengan luas
15 x 5 m. Warung nelayan di PPI Meureudu sebanyak 6 ruko tetapi yang
dimanfaatkan hanya sekitar 4 ruko dengan kondisi baik.
19
yang rusak. Salah satu upaya pengembangan pelabuhan perikanan adalah melalui
kegiatan perluasan dan penambahan fasilitas prasarana dan sarana pelabuhan perikanan
(Tambunan, 1990). Menurut Lubis (2004) ada tiga alternatif untuk pengembangan
fasilitas pelabuhan yaitu meliputi: 1) Memperluas fasilitas yang ada; 2) Menambah jenis
fasilitas yang ada; dan 3) Menambah jenis dan memperluas fasilitas yang ada.
Pengembangan PPI dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan perkembangan
pasar, jumlah nelayan dan hasil tangkapan ikan.
20
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Fasilitas di PPI Meureudu terdiri dari fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan
fasilitas penunjang. Fasilitas pokok terdiri dari dermaga, kolam pelabuhan,
breakwater, drainase, alur pelayaran, jalan dan lahan. Fasilitas fungsional terdiri
dari TPI, cold storage, pabrik es, instalasi air bersih, tempat jaring dan instalasi
listrik. Fasilitas penunjang terdiri dari DKP, kantor PPI, mushala, tempat
wudhu, MCK dan warung nelayan.
2. Kondisi fasilitas yang tersedia di PPI Meureudu pada umumnya sudah
melengkapi untuk menunjang aktifitas perikanan. Namun ketersediaan fasilitas
rata-rata dalam kondisi baik, rusak ringan, dan rusak sedang. Kondisi fasilitas
pelabuhan perikanan di PPI Meureudu dibutuhkan beberapa perbaikan untuk
dapat dipergunakan dengan optimal.
5.2 Saran
Diperlukan upaya perbaikan dan pembenahan fasilitas yang ada di PPI
Meureudu. Upaya tersebut untuk menunjang kegiatan perikanan dipelabuhan.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
LAMPIRAN
23
Gambar 21. Pengamatan Tempat Jaring Gambar 22. Mengikuti APEL pagi
24
Lampiran 2. Dokumentasi Log Book
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44