Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)


PEMBUATAN STIK RUMPUT LAUT

Oleh:
Mila Aminarti
NIS:5179

BIDANG KEAHLIAN AGRITEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


PROGRAM KEAHLIAN AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 ALAS
SUMBAWA – NUSA TENGGARA BARAT
2022

i
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Pembuatan Stik Rumput Laut

Nama Siswa : Mila Aminarti

NIS : 5179

Kompetensi Keahlian : Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian

Bidang Keahlian : Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan

Telah di tetapkan pada tanggal : …………………………………

Pembimbing Perusahaan / Instansi Pembimbing Sekolah

Baiq Siti Suryani Nurul Hudayah, S.P

Mengetahui,

Kepala SMK Negeri 1 Alas Ketua Program Keahlian

Budi Susilo, S.Pd,M.M.Inov Ayu Diana, S.pd


NIP.19770520200604 1027 NIP.19830420200803 2002

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis mampu memyelesaikan Laporan
Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini dengan lancar.
Dalam kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Budi Susilo, S.Pd.,M.M.Inov selaku Kepala SMK Negeri 1 Alas
2. Ibu Ayu Diana, S.Pd selaku Ketua Program Keahlian Agribisnis Pengolahan
Hasil Perikanan (APHPi).
3. Ibu Nurul Hudayah, S.P selaku Guru Produktif APHPi sekaligus Pembimbing
Laporan Prakerin
4. Ibu Wahyudianti, selaku Pemilik UD. Ramadhan yang telah membimbing dan
memberikan banyak pengalaman kepada penulis.
5. Bapak/Ibu Kepala Bengkel APHPi, Guru Produktif APHPi dan Tenaga
Administrasi APHPi SMK Negeri 1 Alas
6. Teman-teman seangkatan, adik-adik kelas x dan xi APHPi, terimakasih suport
dan bantuannya kepada penulis
7. Orang tua dan Kerabat yang selalu mendoakan dan mendukung penulis

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih sangat jauh dari
sempurna, masih banyak terdapat kekeliruan. Sehingga besar harapan penulis akan
adanya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Akhirnya penulis
berharap semoga laporan Prakerin ini dapat bermanfaat.

Alas, 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i


HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................ii
KATA PENGANTAR ..........................................................................................iii
DAFTAR ISI .........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Tujuan Pelaksanaan Prakerin ................................................................3
1.2.1 Tujuan Umum .............................................................................3
1.2.2 Tujuan Khusus .............................................................................3
1.3 Manfaat ..................................................................................................3
1.3.1 Peserta Didik ...............................................................................3
1.3.2 Sekolah ........................................................................................4
1.3.3 Dunia Kerja .................................................................................4
1.4 Sejarah Industri ......................................................................................5
1.5 Profil Umum Perusahaan .......................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................14
2.1 Bolu Hongkong ..................................................................................14
2.2 Bahan Pembuatan Bolu Hongkong......................................................16
2.3 Tahap pembuatan Bolu Hongkong ......................................................18
BAB III METODOLOGI ...................................................................................25
3.1 Waktu dan Tempat ..............................................................................25
3.2 Alat dan Bahan ....................................................................................25
3.3 Prosedur Kerja .....................................................................................25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................27
4.1 Hasil .....................................................................................................27
4.2 Pembahasan .........................................................................................29

iv
BAB V PENUTUP ...............................................................................................31
5.1 Kesimpulan ..........................................................................................35
5.2 Saran ....................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................36
LAMPIRAN

v
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1.1 (1) Asumsi Alat ..................................................................................18


Tabel 4.1.1 (2) Asumsi Bahan ...............................................................................19
Tabel 4.1.1 (3) Biaya Tetap ...................................................................................20
Tabel 4.1.1 (4) Biaya Tidak Tetap ........................................................................20

DAFTAR GAMBAR

6
Gambar 2.1 Bolu Hongkong ...................................................................................7
Gambar 2.2 (a) Pengemasan Bolu Hongkong........................................................24
Gambar 2.4 (b) proses pencampuran bahan (di mixer)..........................................24

7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran di dunia kerja DU/DI adalah program PKL yaitu kegiatan

pembelajaran praktik untuk menerapkan, memantapkan, dan meningkatkan

kompetensi peserta didik. Pelaksanaan PKL melibatkan praktisi ahli yang

berpengalaman di bidangnya untuk memperkuat pembelajaran praktik dengan cara

pembibimbingan.

Program PKL sangat penting untuk memberikan bekal kemampuan bagi

peserta didik, maka perlu dibuat suatu pedoman, sesuai dengan pernyataan pada Pasal

4 tentang Standar Proses (SP) yang dinyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran

praktik di DU/DI berupa PKL yang diatur lebih lanjut oleh Direktorat Jendral terkait.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Alas sebagai Lembaga

Pendidikan formal yang materi kurikulumnya berorientasi pada penyiapan sumber

daya manusia yang religius, memiliki sikap mental disiplin, tanggungjawab dan

professional di bidang kelautan dan perikanan, yang salah satu misinya adalah

membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan (kompetensi),

memiliki komitmen yang tinggi untuk mendidik, melatih dan membina peserta didik

secara terstruktur, terintegrasi antara pembinaan mental, pengembangan wawasan

serta keterampilan sehingga kelak dimasa yang akan dapat dijadikan sebagai bekal

untuk hidup dan berkembang secara mandiri dan layak di tengah-tengah masyarakat.

8
Stik rumput laut adalah makanan ringan yang berbahan dasar rumput laut,

tepung terigu, tepung tapioka, dan telur, yang berbentuk pipih panjang dengan cara

penyelesaiannya dengan cara digoreng, mempunyai rasa gurih serta bertekstur renyah

sehingga banyak disukai masyarakat yang menjadikan stik rumput laut ini salah satu

produk yang paling laris. Pemasaran ke seluruh toko oleh-oleh yang ada di Lombok.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis menyusun laporan hasil

prakerin di UKM Sasak Maiq mengenai pembuatan Stik Rumput Laut.

9
1.2 Tujuan Pelaksanaan Prakerin

1.2.1 Tujuan Umum

1. Memfasilitasi Taruna/i untuk mendapatkan informasi, pengetahuan,

maupun manfaat dari Industri yang meliputi proses produksi hingga

penerapan sistem pada industri.

2. Memberikan kesempatan pada Taruna/i untuk menerapkan pengetahuan

yang didapatkan dari Sekolah ke dalam seluk beluk dunia industri

sesungguhnya yang didapatkan pada saat prakerin.

3. Memberikan Taruna/i pengalaman kerja secara langsung di dunia

industri.

4. Melatih dan meningkatkan kemampuan Taruna/i dalam menganalisis

masalah-masalah yang terjadi di suatu industri.

1.2.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini adalah

Taruna/i mengetahui proses produksi Bolu Hongkong di UKM Sasak Maiq, Lombok

Barat.

1.3 Manfaat

1.3.1 Peserta Didik

1. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di Sekolah.

2. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di Sekolah.

10
3. Menambah wawasan mengenai Dunia kerja khususnya berupa pengalaman

kerja langsung dalam rangka menenamkan iklim kerja yang berorientasi

pada peduli mutu proses dan hasil kerja.

4. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta dapat menanamkan etos

kerja yang tinggi.

5. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian yang

dipelajari.

6. Mengembangkan kemampuan sesuai dengan bimbingan atau arahan

pembimbing industri dan dapat berkontribusi kepada dunia kerja.

1.3.2 Sekolah

1. Terjalinnya hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara

sekolah dengan DU/DI.

2. Meningkatkan kualitas lulusan melalui pengalaman kerja selama Prakerin.

3. Mengembangkan program sekolah melalui sinkronisasi kurikulum,

teaching factory, dan pengembangan sarana dan prasarana praktik

berdasarkan hasil pengamatan di tempat Prakerin.

1.3.3 Dunia Kerja

1. DU/DI lebih dikenal olehmasyarakat khususnya masyarakat sekolah

sehingga dapat membantu promosi produk.

2. Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK untuk

perkembangan DU/DI.

11
3. DU/DI dapat mengembangkan proses dan atau produk melalui

optimalisasi peserta Prakerin.

4. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan

kebutuhannya.

5. Meningkatkan citra positif DU/DI karena dapat berkontribusi terhadap

dunia pendidikan sekaligus sebagai implementasi dan Inpres No.9 Tahun

2016.

1.4 Sejarah Industri

Sasak Maiq adalah nama sebuah tempat pengolahan makanan yang

beralamat di Jl. Altis No. 1 BTN Griya Asri, Desa Senteluk, KecamatanBatu Layar,

Kabupaten Lombok Barat. Sasak Maiq didirikan pada tanggal 2 Februari 2013. Sasak

Maiq dibangun oleh ibu Baiq Siti Suriani. Tempat pengolahan makanan ini menjual

makanan yang berbahan dasar rumput laut seperti stik rumput laut, tortilla rumput

laut, kopi rumput laut, permen rumput laut, dodol rumput laut dan produk olahan

lainnya.

1.5 Visi dan Misi Industri

1.5.1 Visi

Meningkatkan taraf hidup masyarakat yang berada dalam masalah

kesejahteraan ekonomi dan sosial agar memiliki kualitas dan kemampuan untuk

mandiri.

12
1.5.2 Misi

1. Melakukan pemberdayaan masyarakat yang belum memiliki pekerjaan

2. Melakukan pelatihan untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan

3. Memfokuskan pengembangan untuk meningkatkan kemandirian

1.6 Struktur Organisasi

Gambar 1.6 Struktur Organisasi

13
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Stik

Gambar 2.1 Stik

Stik merupakan salah satu makanan ringan atau jenis kue kering dengan bahan

dasar tepung terigu, tepung tapioka atau tepung sagu, dan telur, yang berbentuk pipih

panjang dan cara penyelesaiannya dengan cara digoreng, mempunyai rasa gurih serta

bertekstur renyah sehingga banyak disukai masyarakat. Stik tergolong dalam

makanan ringan (snack) yaitu makanan yang dikonsumsi di antara waktu makan

maupun pada saat santai, yang dibuat dengan berbagai bentuk. Stik merupakan kata

serapan dari bahasa Inggris yakni stick yang artinya tongkat atau sesuatu yang

berbentuk seperti batang (Pratiwi, 2013).

14
a) Tepung terigu

Gambar 2.1 Tepung terigu

Tepung terigu yang digunakan dalam pembuatan stik rumput laut adalah

tepung terigu cakra kembar. Tepung terigu cakra kembar termasuk jenis tepung

berprotein tinggi karena bahannya dibuat dari gandum hard wheat. Tepung terigu ini

memiliki kandungan yang cukup lengkap, seperti vitamin B1, B2, asam folat, seng,

hingga zat besi.

b) Tepung tapioka

Gambar 2.2 Tepung tapioka

Tepung tapioka yang digunakan dalam pembuatan stik rumput laut adalah

rose brand. Tepung tapioka mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan

15
tekstur dan kenampakan stik. Penambahan tepung tapioca memberikan pengaruh

berbeda nyata terhadap mutu organoleptik stik rumput laut seperti tekstur, tetapi tidak

memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap warna, aroma dan rasa stik

rumput laut.

c) Telur

Gambar 2.3 Telur

Telur yang digunakan dalam pembuatan stik ini adalah telur ayam. Menurut

Kirana (2018), telur utuh mengandung lemak dan protein, telur yang digunakan

secara utuh bertindak sebagai lem atau bahan pengikat yang menyatukan adonan

bahkan memberikan kelembapan pada kue dan makanan yang dipanggang.

Stik biasanya tidak langsung habis dikonsumsi, konsumen akan melakukan

penyimpanan untuk konsumsi berikutnya. Pada umumnya penyimpanan stik

dilakukan pada suhu ruang dan dibiarkan dalam keadaan terbuka dan penyimpanan

tersebut akan terus berlangsung sampai stik habis dikonsumsi. Kandungan gizi stik

mudah mengalami penurunan mutu, apabila dibiarkan terbuka atau tanpa kemasan

pada kondisi suhu ruang yang mengakibatkan perubahan tekstur stik akibat

penyerapan uap air dan ketengikan yang disebabkan reaksi oksidasi komponen lemak.

16
Untuk menjaga mutu dari produk stik maka dilakukan pengemasan. Menurut

Triyanto, dkk., (2013), kemasan dapat mencegah atau mengurangi kerusakan,

melindungi bahan yang ada di dalamnya dari pencemaran serta gangguan fisik seperti

gesekan dan benturan. Selain itu Siagian (2013), menyatakan kemasan pangan dapat

digunakan untuk mewadahi atau membungkus pangan, baik yang bersentuhan

langsung maupun tidak langsung dengan pangan.

Kemasan yang digunakan dalam penelitian ini yakni kemasan plastic

polipropilen dan polietien. Kedua kemasan tersebut merupakan kemasan yang mudah

ditemukan di pasaran dan juga memiliki harga yang cukup murah. Kemasan plastik

saat inimendominasi industri makanan di Indonesia, menggeser penggunaan kemasan

logam, gelas dan kertas. Kelemahan kertas adalah mudah robek dan terbakar, tidak

dapat untuk mengemas cairan, dan tidak dapat dipanaskan (Junaedi, 2003).

2.2 Rumput Laut

Rumput laut atau seaweed, secara ilmiah dikenal dengan istilah algae atau

ganggang. Rumput laut merupakan tumbuhan berklorofil dan digolongkan sebagai

tanaman tingkat rendah karena tidak memiliki akar, batang maupun daun sejati,

melainkan hanya menyerupai batang, yang disebut thallus.

Jenis rumput laut yang digunakan dalam pembuatan stik rumput laut adalah

Eucheuma cottoni yang merupakan salah satu carragaenophtytes yaitu rumput laut

penghasil karaginan, yang berupa senyawa polisakarida. Karaginan dalam rumput

laut mengandung serat (dietary fiber) yang sangat tinggi.

17
Gambar 2.4 Rumput laut (Eucheuma cottoni)

Rumput laut merupakan ganggang yang bisa dikonsumsi manusia karena

memiliki kandungan nutrisi yang cukup lengkap. Sehingga tanaman ini dapat menjadi

makanan yang baik untuk kesehatan.

Kandungan nutrisi dalam rumput laut cukup beragam. Berdasarkan Data

Komposisi Pangan Indonesia, diketahui dalam 100 g rumput laut mentah terdapat

beberapa nutrisi, seperti berikut ini:

Komponen Kandungan

Air 87 g

Energi 41 kal

Protein 1,4 g

Lemak 0,3 g

Karbohidrat 8,1 g

Serat 2,2 g

Abu 3,2 g

Kalsium 80 mg

18
Fosfor 20 mg

Besi 1,6 mg

Natrium 250 mg

Kalium 380 mg

Tembaga 0,20 mg

Seng 0,4 mg

Beta-karoten 1,958 mcg

Vitamin B2 0,20 mg

Vitamin B2 0,00 mg

Niasin 0,1 mg

Vitamin C 7 mg

Tabel 2.1Kandungan Rumput Laut

Menurut sebuah penelitan disebutkan bahwa rumput laut memiliki berbagai

khasiat bagi kesehatan. Melansir dari hellosehat.com, berikut ini manfaat rumput laut

untuk kesehatan.

1. Menurunkan berat badan

Manfaat rumput laut yang pertama yaitu bisa membantu menurunkan berat

badan. Misalnya saja pada rumput laut cokelat yang mengandung pigmen

fucoxanthin diketahui bisa melancarkan metabolisme. Kandungan dalam

tanaman tersebut juga bisa mengubah lemak menjadi energi.

Serat alami yang ada dalam rumput laut juga dipercaya bisa menghalangi

penyerapan lemak pada usus dan bisa memberikan efek kenyang lebih lama.

Sehingga saat mengkonsumsi rumput laut, Anda bisa menunda rasa lapar dan

menjaga berat badan ideal.

19
2. Dapat menyembuhkan luka

Manfaat lainnya dari seaweed yaitu bisa membantu menyembuhkan luka dengan

cepat. Kandungan vitamin K yang terdapat dalam rumput laut diketahui dapat

bekerja sama dengan trombosit. Hal tersebut dapat mempercepat proses

pembekuan darah saat luka.

3. Menguatkan tulang dan gigi

Rumput laut diketahui memiliki kandungan kalsium yang dapat menguatkan

tulang dan gigi. Selain itu, kalsium juga baik untuk menjaga kesehatan fungsi

jantung, otot, dan sistem saraf.

4. Menambah energi

Manfaat rumput laut kering juga bisa menambah energi. Hal tersebut

dikarenakan rumput laut mengandung zat besi yang dapat membantu tubuh

memproduksi energi lebih banyak. dengan demikian, Anda bisa tetap fit dan

aktif.

Kandungan zat besi dalam seaweed juga berperan penting dalam pembentukan

hemoglobin yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Sehingga tubuh bisa

terhindar dari risiko anemia.

5. Mencegah risiko diabetes

Khasiat lainnya dari seaweed yaitu bisa membantu mencegah risiko diabetes.

Kandungan fucoxanthin bisa meningkatkan keseimbangan gula darah. Selain itu,

kandungan lainnya yakni alginate juga bisa bisa membantu mencegah

peningkatan gula dalam darah.

6. Mencegah pembengkakan kelenjar tiroid

20
Kandungan yodium pada ganggang ini dapat menjaga kesehatan tiroid. Kondisi

tiroid yang sehat dapat menghindarkan tubuh dari berbagai masalah kesehatan

seperti otot melemah hingga kolesterol tinggi. Selain itu, pada kondisi yang

sudah parah, tiroid yang bermasalah dapat menyebabkan penyakit gondok,

jantung berdebar, dan gangguan pada memori pengingat.

7. Melawan radikal bebas

Kandungan dalam rumput laut cukup lengkap mulai dari vitamin, mineral, dan

berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Kandungan tersebut berperan

sebagai antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari kerusakan sel.

Senyawa anti oksidan ini bisa membantu mencegah tubuh dari berbagai

gangguan kesehatan, misalnya penyakit jantung dan diabetes.

8. Memelihara kesehatan jantung

Rumput laut juga berperan dalam menjaga kesehatan jantung. Kandungan

antioksidan berperan penting dalam mencegah kerusakan sel tubuh yang memicu

penyakit jantung. Selain itu, kalium dan fucan dalam rumput laut juga bisa

mengurangi risiko penyakit jantung.

21
BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) dilaksanakan mulai tanggal 15 Juni -15

September 2022 di UKM Sasak Maiq yang berlokasi di Jl. Altis No. 1 BTN

Griya Asri, Desa Senteluk, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat,

Provinsi Nusa Tenggara Barat.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

 Blender

 Kompor gas

22
 Wajan

 Pisau

 Baskom

23
 Sendok sayur

 Saringan besar

 Nampan

24
 Box besar

 Timbangan digital

 Mesin pengaduk

25
 Mesin penggiling

 Tabung gas

 Mesin hand sealer

26
3.2.2 Bahan

 1 kg rumput laut Eucheuma cottoni

 6 kg tepung terigu (protein rendah)

 300 g tepung tapioka

27
 50 g bawang merah (digoreng)

 50g bawang putih (digoreng)

 8 butir telur

28
 200g margarin blue band (yg sudah dicairkan)

 50g garam

29
 200g gulapasir

 100g kaldu bubuk/ masako

 2 liter minyak goreng

30
3.1 Prosedur Kerja

1. Rumput laut yang sudah disiapkan harus dibersihkan bertujuan untuk

menghilangkan kotoran-kotoran yang lengket maupun tercampur

diantara sela-sela ranting rumput laut.

2. Perebusan bertujuan untuk melunakkan rumput laut untuk

mempermudah proses penghancuran pada saat di blender selama +- 15

menit.

3. Pencampuran I

Bubur rumput laut yang sudah ditimbang kemudian dicampur dengan

bumbu-bumbu.

4. Pencampuran II

Bubur rumput laut yang sudah dicampur dengan bumbu kemudian

dicampur dengan tepung terigu dan tepung tapioka sesuai takaran resep.

5. Setelah tercampur rata kemudianadonan diaduk sampai halus untuk

memperoleh hasil yang maksimal.

31
6. Kemudian dicetak/dibentuk dengan menggunakan alat pembuatan

stik/pasta maker dengan ketebalan ¾ mm, kemudiandisusun pada wadah

yang sudah disiapkan.

7. Setelah stik rumput laut dibentuk dan disusun dengan baik kemudian

disiapkan wajan dan digoreng selama 2-5 menit hingga matang.

8. Stik rumput laut yang sudah matang kemudian diangkat dan ditiriskan.

9. Stik rumput laut siap untuk dikemas dan dipasarkan.

32
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Usaha

4.1.1 Asumsi

Hasil yang didapatkan dari prakerin pembuatan brownies coklat keju disajikan

dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.1.1 (1) Asumsi Alat


No. Uraian Harga (Rp) Ket

1. Oven Gas Rp. 3.000.000 5Tahun

2. Timbangan Rp. 175.000 5 Tahun

3. Kompor gas Rp. 350.000 5 Tahun

4. Mixer Rp. 400.000 3 Tahun

5. Loyang Rp. 30.000 2 Tahun

6. Spatula Rp. 12.500 1 Tahun

7. Baskom Rp. 35.000 1 Tahun

8. Saringan Rp. 20.000 1 Tahun

9. Sendok Rp. 5.000 1 Tahun

10. Parutan Keju Rp. 10.000 1 Tahun

11. Pisau Rp. 5.000 1 Tahun

12. Listrik Rp. 10.000 Perhari

13. Air Rp. 5.000 Perhari

14. Tenaga Kerja Rp. 60.000 Perhari

33
Tabel 4.1.1 (2) Asumsi Bahan
No. Uraian Harga (Rp)

1. Tepung terigu Rp. 9.000

2. Telur Rp. 8.000

3. Gula pasir Rp. 8.000

4. Keju Rp. 20.000

5. SP Rp. 5.000

6. Baking Powder Rp. 5.000

7. Vanili bubuk Rp. 3.500

8. Susu cair Rp. 9.000

9. Margarine Rp. 9.000

10. Abon Rp. 20.000

11. SKM Rp. 3.000

12. Lemon Rp. 3.000

13. Garam Rp. 1.000

14. Maizena Rp. 7.000

Tabel 4.1.1 (3) Biaya Tetap


No. Uraian Harga (Rp)* Ket Kebutuhan Total Biaya

1. Oven Gas Rp. 50.000 Per bulan 1 Rp. 3.833

2. Timbangan Rp. 2.916 Per bulan 1 Rp. 2.108

3. Kompor gas Rp. 5.833 Per bulan 1 Rp. 4.267

4. Mixer Rp. 6.666 Per bulan 1 Rp. 2.361

5. Loyang Rp. 1.250 Per bulan 2 Rp. 2.500

6. Spatula Rp. 1.041 Per bulan 1 Rp. 1.041

7. Baskom Rp. 2.916 Per bulan 1 Rp. 2.916

34
8. Saringan Rp. 1.666 Per bulan 1 Rp. 1.666

9. Sendok Rp. 416 Per bulan 1 Rp. 416

10. Parutan Keju Rp. 833 Per bulan 1 Rp. 833

11. Pisau Rp. 416 Per bulan 1 Rp 416

12. Listrik Rp. 120.000 Per bulan 1 Rp. 120.000

13. Air Rp. 125.000 Per bulan 1 Rp. 125.000

14. Tenaga Kerja Rp. 1.500.000 Per bulan 2 Rp. 3.000.000

Total Rp. 3.267.357


*= harga barang / masa pakai (bulan)

Tabel 4.1.1 (4) Biaya Tidak Tetap


No. Bahan Harga Jumlah Jumlah Harga Total
(Rp)/kg (kg)/hari (kg)/bulan
1. Tepung terigu Rp. 9.000 2 50 Rp 450.000

2. Telur Rp. 8.000 64 1600 Rp 12.800.000

3. Gula pasir Rp. 8.000 2 50 Rp 400.000

4. Keju Rp. 20.000 5 125 Rp 2.500.000

5. SP Rp. 5.000 3 75 Rp 375.000

6. Baking Powder Rp. 5.000 2 50 Rp 250.000

7. Vanili bubuk Rp. 3.500 2 50 Rp 175.000

8. Susu cair Rp. 9.000 2 50 Rp 450.000

9. Margarine Rp. 9.000 5 125 Rp 1.125.000

10. Abon Rp. 20.000 3 75 Rp 1.500.000

11. SKM Rp. 3.000 1 25 Rp 75.000

12. Lemon Rp. 3.000 5 125 Rp 375.000

35
13. Garam Rp. 1.000 1 25 Rp 25.000

14. Maizena Rp. 7.000 2 50 Rp 350.000

Total Rp 20.850.000
Biaya Tidak tetap
Asumsi 1 Bulan = 25 hari kerja

4.1.2 Biaya Produksi

Biaya Produksi = Biaya Tetap + Biaya Tidak Tetap

= 3.257.367 + 20.850.000

= 24.107.367

4.1.3 Harga Jual

Keuntungan 30% = Biaya Produksi x 30%

= 24.107.367 x 30%

= 7.232.210

Jumlah Produksi/bulan = 360* 25 = 9.000

Biaya P roduksi + Keuntungan


Harga jual=
Jumlah Produksi

24.107 .367+7.232.210
Harga jual=
9.000

¿ 3.482

Dibulatkan menjadi Rp 3.500

4.1.4 Harga Pokok Produksi

Harga Pokok Produksi = Biaya Produksi : Jumlah Produksi

= 24.107.367 : 9000

= 2.678

36
Dibulatkan menjadi Rp 3000

4.1.5 Kelayakan Usaha

Total Penjualan = Jumlah Produksi * Harga Jual

= 9000 * 3000

= 27.000.000

R/C ratio = Total Penjualan : Biaya Produksi

= 27.000.000 : 24.107.367

= 1,12

Usaha Kue kering kelapa ini layak dikembangkan.

4.1.6 Titik Impas

BEP (Unit) = Biaya Tetap : (Harga Jual – Biaya Tidak Tetap Perunit)

Biaya tidak tetap perunit = biaya tidak tetap : Jumlah produksi

= 20.850.000 : 9.000

= 2.316

BEP = Biaya Tetap : (Harga Jual – Biaya Tidak Tetap Perunit)

= 3.257.367 : (3000 – 2.316)

= 3.444.427 : 684

= 5.035

Jadi, usaha mengalami titik impas pada 5.035

37
4.2 Pembahasan

a. Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan selama usaha

dijalankan, yang dibedakan atas biaya tetap dan biaya tidak tetap.

1) Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang tetap dikeluarkan meskipun

perusahaan/industri tidak melakukan proses produksi. Biaya tetap terdiri atas

biaya usaha, dana sosial amortisasi, dan biaya penyusutan alat. Biaya tetap

produksi Bolu Hongkong adalah Rp 3.257.367

2) Biaya Tidak Tetap

Biaya tidak tetap merupakan biaya yang dikeluarkan hanya jika

melakukan proses produksi. Biaya tidak tetap terdiri dari biaya bahan baku,

pebantu dan kemasan, biaya bahan bakar/energi, biaya tenaga kerja dan

biaya perawatan dan perbaikan. Biaya tidak tetap pada pembuatan Bolu

Hongkong setiap bulan adalah Rp 20.850.000

b. Kapasitas Produksi

Kapasitas Produksi merupakan jumlah/besarnya produk yang dapat

dihasilkan oleh perusahaan / industri selama kurun waktu tertentu. Kapasitas

produksi Bolu Hongkong setiap bulan adalah 9000 buah

c. Harga Pokok Produksi

Harga Pokok Penjualan merupakan harga minimal yang harus diberikan

pada produk untuk menghindari kerugian. Harga pokok berasal dari biaya

produksi (biaya tetap dan biaya tidak tetap) dibagi dengan jumlah produk yang

38
dihasilkan (kapasitas produksi). Harga pokok penjualan Bolu Hongkong adalah

Rp 2.678 kemudian dibulatkan menjadi Rp. 3000

d. Harga Jual

Harga Jual adalah harga yang diberikan pada produk setelah ditambah

keuntungan sesuai yang diinginkan oleh perusahaan atau industri

mengacu/berdasarkan harga pokok, sehingga untuk memperoleh keuntungan

maka harga jual harus lebih tinggi dari harga pokok. Harga jual Bolu Hongkong

adalah Rp 3.482 kemudian dibulatkan menjadi R. 3.500

e. Biaya Tidak Tetap per unit

Biaya tidak tetap per pcs/ per unit adalah merupakan biaya tidak tetap

dalam proses produksi dibagi kapasitas produksi. Harga biaya tidak tetap dalam

satu pcs/unit Bolu Hongkong adalah Rp 2.316

f. BEP (Break Event Point)

BEP (Break Event Point) merupakan titik keseimbangan dimana pada titik

tersebut pendapatan sama dengan biaya yang dikeluarkan, artinya titik impas

diman perusahaan/industri tidak mengalami kerugian dan tidak mendapatkan

keuntungan. Produksi Bolu Hongkong mencapai titik impas pada tingkat

produksi 5.035 pcs/unit dari kapasitas 9.000 pcs setiap bulannya. Jadi selisih

antara kapasitas produksi dan titik impas merupakan keuntungan yang diperoleh

perusahaan/industri. Oleh karena itu, produksi Bolu Hongkong ini tetap dapat

berjalan.

39
g. Kelayakan Usaha (R/C ratio)

R/C ratio (Return Cost Ratio) adalah sebuah konsep untuk melihat

keuntugan relatif yang nantinya akan diperoleh dari suatu usaha. Sebuah usaha

dikatakan layak dijalankan bila nilai R/C rationya lebih besar dari 1, bila nilai

R/C ratio semakin besar maka tingkat keuntungan yang diperoleh akan semakin

tinggi. R/C ratio pada pembuatan Bolu Hongkong ini adalah 1,12 artinya usaha

Bolu Hongkong layak untuk dikembangkan.

40
BAB V

PENUTUP

a. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari Prakerin dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1) Keuntungan yang diperoleh dalam menjalankan usaha bolu hongkong

sangat menggiurkan apabila ditekuni dengan baik

2) Tingkat kesukaan terhadap Bolu Hongkong di wilayah Sumbawa

Khususnya sangat tinggi, dan masih sedikit orang yang memproduksinya

3) Kue Bolu Hongkong dapat dijadikan sebagai oleh-oleh, cemilan pagi dan

sore karena rasanya yang enak dan gurih serta mengenyangkan tentunya.

4) Daya simpan Bolu Hongkong tidak bisa bertahan lama

b. Saran

Berdasarkan hasil prakerin, penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Pemilihan bahan yang berkualitas baik akan menghasilkan produk Bolu

Hongkong yang baik juga

2. Sebaiknya Wadah untuk mengocok telur dan gula dibersihkan dlu sebelum

digunakan.

3. Penggunaan tepung terigu tidak terlalu banyak dan mengikuti resep yang ada

untuk menghindari tekstur kue bolu hongkong menjadi bantat.

4. Suhu oven yang digunakan sebaiknya tidak lebih dari 1800C

41
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-tridinanti/management/bolu-
kelompok-999999999999-jaiaiouaawqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqkajakjsa-
kajkaka-asahsahsahlsqppqjo-ksahdakkhkiwyeaj-ajsaska/21245655

https://archive.netralnews.com/news/kuliner/read/140533/ini-dia-kreasi-bolu-
hongkong-yang-tak-lekang-oleh-waktu

https://www.google.com/search?
q=bab+5+penutup+brownies+coklat&hl=en&biw=1366&bih=643&ei=z2C5YSxEvSe
3LUPx7yY4Ag&oq=bab+5+penutup+brownies+&gs_lcp=Cgxnd3Mtd2l6LXNlcnAQA
RgDMgUIIRCgATIFCCEQoAEyBQghEKABMgUIIRCgATIFCCEQoAE6CAgAEKIEELADOg
gIIRAWEB4QHUoECEEYAUoECEYYAFC4BljYHWChPWgBcAB4AIABkQGIAaEIkgEDMC
45mAEAoAEByAEEwAEB&sclient=gws-wiz-serp

https://www.studocu.com/id/document/universitas-hasanuddin/teknologi-dan-keamanan-
pangan/5-brownies/29019514

https://www.merdeka.com/jateng/resep-bolu-hongkong-berbagai-varian-empuk-dan-
lembut-kln.html

Riza, M. F., Nikmah, N., Hidayah, S. N. L., Anggraeni, V. D., Jannah, R. K., Afiyah,
N., & Malichatin, H. 2021. Peningkatan Literasi Keluarga dalam Konten
Edukatif Pembuatan Brownies Kukus Melalui Youtube. Berdikari: Jurnal
Inovasi Dan Penerapan Ipteks, 9(1), 23–37.

Zainal, Z., Laga, A., & Rahmatiah, R. 2018. Studi Pembuatan Brownies Kukus
Dengan Substitusi Tepung Daun Singkong (Mannihot Utilissima). Canrea
Journal: Food Technology, Nutritions, and Culinary Journal, 0, 11–22.

42
43
1. Kegiatan Prakerin

44
45
2. Time Table

46

Anda mungkin juga menyukai