Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

SISTEM PELAPORAN PPN


MENGGUNAKAN E-FAKTUR

PT. PACIFIC INDOPALM INDUSTRIES

Disusun oleh:

Nama : Uci Nuraisa


Jurusan : Akuntansi dan keuangan
Nis :

SMK NEGERI 4 DUMAI


Jl. Pesantren RT.003
Kel. Tanjung penyembal
Kec. Sungai Sembilan, kota dumai
Tahun Pelajaran: 2022-2023
LEMBAR PENGESAHAN

i
Disetujui untuk dilaporkan dihadapan Tim Penguji Prestasi
Akademik Program Studi Akuntansi dan Keuangan
SMK NEGERI 4 DUMAI

Pada tanggal : 10 NOV. 2022 Pada tanggal : 10 NOV. 2022


Pembimbing Lapangan, Pembimbing Sekolah,

EKO PUDJO FETTY UMARNI S,E


Cashier -

Mengetahui

Rade Melinda
(Asisten Manager Finance & Accounting)

LEMBAR PENGUJIAN

ii
Tempat:
Pt Pacific Indopalm Industries

Pada Tanggal.................................Bulan.........................................Tahun2022.

Dewan Penguji

1. ………………………………… ( )

2. ………………………………… ( )

Mengetahui
Kepala SMK Negeri 4 Dumai

ZULKARNAEN NASUTION, S.PD,M.T


NIP. 19691204 1995121 001

Kata Pengantar
iii
Puji Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat, rahmat dan
kehadiratnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja
Industri ini dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya. Praktek Kerja
Industri ini memberikan banyak manfaat bagi penulis, baik dari segi Akademik
maupun pengalaman yang sangat berharga yang dapat menjadi pelajaran untuk
penulis. Laporan Praktek Kerja Industri ini disusun berdasarkan apa yang telah
dilakukan oleh penulis pada saat melaksanakan Praktek Kerja Industri di PT.
Pacific Indopam Industries.
Dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Industri ini penulis tidak lepas
dari bimbingan, kritik, saran, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih, kepada:

1. Kedua Orang Tua tercinta yang selalu memberikan dukungan dan motivasi
selama Prakerin.
2. Ibu Rade Melinda sebagai Assisten Manager Finance & Accounting.
3. Bapak Eko pudjo yang telah membimbing penulis selama melaksanakan kegiatan
praktek di PT. PACIFIC INDOPALM INDUSTRIES .
4. Kepada karyawan / karyawati di PT. PACIFIC INDOPALM INDUSTRIES.
5. Bapak Zulakrnen Nasution, s.pd selaku Kepala Sekolah SMK NEGERI 4 DUMAI.
6. Ibu Fetty umarni S,E selaku Ketua Prakerin SMK NEGERI 4 DUMAI.
7. Staff dan Tata Usaha SMK NEGERI 4 DUMAI.

Namun demikian penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna,
untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan sarannya yang membangun supaya
menjadi lebih baik dimasa mendatang. Semoga Laporan Praktek Kerja Industri ini dapat
memberikan manfaat maupun ilmu pengetahuan bagi pembaca. Atas perhatian dan
kerjasamannya saya ucapkan, Terima Kasih yang sebesar-besarnya.

Dumai, 10 November 2022

Uci nuraisa

DAFTAR ISI

iv
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................. ii

LEMBAR PENGUJIAN....................................................................................... iii

KATA PENGANTAR.......................................................................................... iv

DAFTAR ISI......................................................................................................... v

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL)..................................... 1

1.2 Tujuan Praktik Kerja Industri....................................................................... 1

1.2.1 Tujuan Umum.......................................................................................... 1

1.2.2 Tujuan Khusus........................................................................................ 1

1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan Industri(PKL)................................... 1

1.3.1 Manfaat bagi siswa................................................................................................... 2

1.3.2 Manfaat bagi Dunia Usaha /Dunia Industri (DU/DI)............................... 1

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Defenisi e-Faktur................................................................................................................ 3

2.2 Penggunaan e-Faktur Pajak dalam Pelaporan SPT Masa PPN........... 4

2.2.1 Fungsi dan Jenis Faktur Pajak………………………………………………… ........... 4

2.2.2 Pilihan Pembuatan e-Faktur…………………………………………………............. 6

2.2.3 Kehadiran e- Faktur Pajak Makin Memudahkan Wajib Pajak……........... 6

BAB III HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

v
3.1 Profil Perusahaan.................................................................................................... 7

3.2 Keadaan Karyawan ............................................................................................... 7

3.3 Struktur Organisasi................................................................................................................ 8

3.4 Pekerjaan Yang Di Lakukan ............................................................................................. 8

3.5 Prosedur Kerja............................................................................................................................ 9

3.6 Permasalahan Yang Di Hadapi......................................................................... 9

3.7 Pemecahan Masalah............................................................................................. 9

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan............................................................................................................... 10

4.2 Saran .......................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................11

DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................12

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

     Menyadari akan pentingnya mengadakan program Praktik Kerja Industri


(PRAKERIN) sebagai faktor yang mendasar dalam bidang pendidikan untuk terjun
secara langsung dalam dunia kerja dengan menambah wawasan sekaligus pengalaman
untuk siswa/siswi sebagai kontribusi secara langsung mengenal sistem kerja dengan
konkrit.

1.2. Tujuan Praktik Kerja Industri

     Kegiatan Praktik Kerja Industri yang telah dilaksanakan oleh setiap siswa/siswi SMK
NEGERI 4 DUMAI merupakan program keahlian yang tentunya mempunyai tujuan yang
telah direncanakan dan diharapkan dapat dicapai oleh siswa/siswi. Adapun tujuan
penyelenggaraan Praktik Kerja Industri ini adalah sebagai berikut:

1.2.1 Tujuan Umum

Keahlian profesi adalah andalan utama untuk menentukan keunggulan keahlian


profesional tenaga kerja dan yang terlibat di dalamnya. Dalam proses produksi di
Indonesia memerlukan tenaga kerja yang ahli dan profesional untuk menghadapi
perkembangan ekonomi global di masa kini.
Maka dimulai dari tahun 1994 di Indonesia dilakukan sistem “Magang” yang bertujuan
untuk saling mengisi dan melengkapi antara pendidikan sekolah dengan keahlian
produktif yang didapat melalui kegiatan Praktik Kerja Industri, sehingga kegiatan
PRAKERIN menjadi salah satu modal pendidikan yang efektif.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan-pelatihan tenaga kerja


yang berkualitas dan profesional.
2. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian proses pendidikan.
3. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional dengan tingkat
pengetahuan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
4. Memperkokoh link dan match antara dunia pendidikan dengan dunia kerja.
5. Memperluas pandangan dan wawasan siswa/siswi terhadap jenis-jenis
pekerjaan yang ada di bidang berkaitan dan di tempat praktik dengan segala
persyaratan.
6. Untuk merealisasikan pengetahuan yang didapat dari sekolah dengan pekerjaan
yang sebenarnya di perusahaan.
7. Menyiapkan siswa/siswi agar mampu mengaplikasikan kemampuan,
berkompetensi tinggi, dan mengembangkan diri.

1
1.3. Manfaat Prakerin

     Dengan adanya kegiatan Praktik Kerja Industri ini memberikan manfaat yang baik
bagi para siswa/siswi SMK. Ada beberapa point manfaat yang penulis dapatkan setelah
melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Industri di PT. Pacific Indopalm Industries,
diantaranya adalah sebagai berikut :

1.3.1. Manfaat bagi Siswa


a. Siswa/siswa mendapatkan kompetensi yang tidak meraka peroleh di
sekolah.
b. Memberi motivasi dan meningkatkan etos kerja bagi siswa.
c. Menjalin kerja sama baik antara sekolah dan perusahaan terkait baik
dalam dunia usaha maupun dunia industry.

1.3.2. Manfaat bagi Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI):

Merupakan sarana komunikasi langsung antara pihak Sekolah


dengan Masyarakat. Sekolah akan lebih siap dalam proses pendidikan untuk
berintegrasi antara siswa dengan para praktisi di lapangan sehingga kurikulum
pelajaran dapat di sesuaikan dengan kebutuhan.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Defenisi e-Faktur

Pengertian secara global E-Faktur adalah faktur pajak berbentuk elektronik,  jika lebih
didefinisikan E-Faktur adalah faktur pajak yang dibuat melalui aplikasi atau system
elektronik  yang ditentukan dan disediakan oleh direktorat jendral pajak. Pada umumnya e-
faktur dikhususkan untuk pengusaha yang berstatus PKP (Pengusaha Kena Pajak). Faktur
pajak yang merupakan bukti pungutan pajak (PPN) akan dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak
(PKP) lalu akan diserahkan kepada penerima BKP (Barang Kena Pajak) dan JKP (Jasa Kena
Pajak) .

Manfaat yang dapat dirasakan bagi pengusaha kena pajak dan bagi direktoran jendral pajak:

a.       Bagi pengusaha kena pajak :

         Kenyamanan pengusaha


                                                               i.      Tanda tangan elektronik
                                                             ii.      Tidak perlu print out
                                                            iii.      Satu kesatuan dengan pelaporan SPT

         Proteksi dari penyalahgunaan pihak yang tidak bertanggung jawab


                                                               i.      Approval DJP
                                                             ii.      Validasi FP dapat diketahui oleh pihakpembeli

b.      Bagi Direktorat Jendral Pajak :

         Mempermudah Pengawasan


                                                               i.      Validasi PK-PM
                                                             ii.      Data lengkap FP

         Mempermudah Pelayanan


                                                               i.      Mempercepat pemeriksaan
                                                             ii.      Mempercepat pelaporan
                                                            iii.      Mempercepat pemberian nomor seri  FP

E-faktur juga sudah lama diimplementasikan mulai 1 juli 2014.  Bagi PKP yang
terdaftar di kpp di wilayah pulau jawa dan bali telah menerapkan sistem tersebut dan yang
terakhir  mulai 1 juli 2016 seluruh PKP wajib menerapkan sistem yang ditentukan. Tentunya
ada kekurangan dari sistem tersebut yaitu setiap PKP wajib memiliki jaringan internet sesuai
aplikasi E-Faktur yang membutuhkan internet dalam upload data pajak.

2.1.1 Syarat Menggunakan Aplikasi e-Faktur

Untuk menggunakan aplikasi e-Faktur, terdapat sejumlah syarat yang harus dipenuhi PKP,
antara lain:

3
1. Pengguna merupakan wajib pajak yang dikukuhkan dan telah memiliki Akun PKP

Akun PKP adalah otorisasi khusus yang diberikan DJP kepada PKP tertentu yang
memenuhi prasyarat tertentu. Otorisasi tersebut diberikan DJP dalam bentuk kode aktivasi
yang dikirimkan melalui jasa pengiriman ke alamat PKP terdaftar serta password yang
dikirimkan melalui email PKP.

2. Memiliki sertifikat elektronik yang diberikan DJP  

Sertifikat elektronik ini nantinya digunakan untuk memperoleh layanan perpajakan secara
elektronik seperti:

 Meminta Nomor Seri Faktur Pajak melalui e-Nofa.


 Penggunaan aplikasi atau sistem elektronik yang ditentukan dan/atau disediakan DJP
untuk membuat faktur pajak elektronik.

3. Memiliki komputer yang dapat menjalankan aplikasi e-Faktur

Perlu diingat, tidak semua komputer dapat menjalankan aplikasi e-Faktur milik Ditjen
pajak. Untuk dapat menggunakan aplikasi ini, pengguna harus memiliki komputer dengan
spesifikasi sebagai berikut:

 Processor Dual Core.


 RAM 3GB.
 Kapasitas hard disk 50 GB.
 VGA dengan minimal resolusi layar 1024×768.
 Perangkat lunak berupa sistem operasi Linux/Mac OS/Microsoft Windows, Java versi
1.7, dan Adobe Reader.
 Terhubung dengan jaringan internet baik direct connection ataupun proxy.

2.2 Penggunaan e-Faktur Pajak dalam Pelaporan SPT Masa PPN

2.2.1 Fungsi dan Jenis Faktur Pajak

Dengan adanya faktur perpajakan, maka Pengusaha Kena Pajak (PKP) memiliki bukti
taat hukum dengan telah melakukan penyetoran, pemungutan hingga pelaporan SPT masa
PPN sesuai dengan peraturan perundang-undangan PPN yang berlaku. Faktur pajak juga
sebagai alat bantu ketika auditor memeriksa pajak yang dibayarkan PKP.

Bukti pungutan pajak ini menjadi bagian dari tanggungan PKP yang harus ditunaikan
agar terjadi transparansi perpajakan. Saat ini pemerintah telah meluncurkan e-faktur untuk
menghindari penerbitan faktur pajak fiktif. Berikut jenis-jenis faktur pajak dan fungsinya:

a. Standar

Bukti pungutan pajak ini berbentuk kuarto yang dibuat sesuai dengan aturan yang
berlaku dan memenuhi syarat formal maupun material.

4
Faktur pajak standar paling sedikit harus memuat:

 Nama, Alamat, dan NPWP yang melakukan penyerahan atau pembelian BKP atau
JKP.
 Informasi jenis Barang atau Jasa, jumlah harga jual atau penggantian, dan
potongan harga.
 PPN dan PPnBM yang dipungut.
 Kode, Nomor seri dan tanggal pembuatan faktur pajak, dan
 Nama, Jabatan, dan tanda tangan yang berhak.

b. Gabungan

Faktur Pajak buatan PKP meliputi semua penyerahan BKP atau JKP selama satu
bulan terakhir kepada pembeli atau penerima barang kena pajak yang sama.

JIka pembayaran dilakukan sebelum penyerahan BKP/JKP atau pembuatan faktur pajak
gabungan, maka pada saat diterima pembayaran dicatat di faktur pajak. Jadi selama satu
bulan, dapat diketahui barang apa saja yang dijual ke konsumen dengan dicatat secara
gabungan ke dalam faktur pajak.

c. Sederhana

Dokumen yang secara fungsional, memang disamakan dengan faktur pajak. Faktur ini
diterbitkan PKP yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak/ Jasa Kena Pajak kepada
pembeli Barang Kena Pajak/ Jasa Kena Pajak yang tidak diketahui secara lengkap
identitasnya atas penyerahan BKP/JKP. Faktur jenis ini diserahkan dalam bentuk sobekan
kecil seperti karcis, bon kontan atau faktur bukti penjualan.

Salah satu jenis bukti pungutan ini tidak dapat digunakan pembeli BKP atau penerima JKP
sebagai dasar untuk pengkreditan Pajak Masukan.

Di dalam faktur ini, paling sedikit harus memuat:

 Nama, alamat, dan NPWP yang menyerahkan BKP atau JKP.


 Jenis dan kuantum BKP atau JKP yang diserahkan.
 Jumlah Harga Jual atau Penggantian yang sudah termasuk pajak atau besarnya
pajak dicantumkan secara terpisah.
 Tanggal pembuatan Faktur Pajak Sederhana.

d. Cacat

Bukti pungutan pajak yang tidak diisi dengan lengkap dan jelas atau terdapat
kesalahan dalam pengisian kode dan nomor seri. Faktur ini dapat dibetulkan dengan faktur
pajak pengganti.

5
e. Pengganti

Jenis faktur ini sebagai pengganti untuk mengoreksi apabila terjadi ketidak sesuaian
laporan dengan kenyataan. Misalnya jumlah barang lebih banyak sehingga nominal pajak
yang harus dibayarkan juga berubah.

f. Batal

Sebuah bukti pungutan pajak yang telah diterbitkan juga bisa dibatalkan. Penyebab
utamanya karena kesalahan NPWP yang diisikan atau ketika konsumen membatalkan
transaksi dengan Anda.

2.2.2 Pilihan Pembuatan e-Faktur

Sebelum menerbitkan faktur pajak, berikut adalah pembuatan elektronik faktur yang dapat
Anda pilih sesuai transaksi yang Anda lakukan.

 Pajak Keluaran: Pembuatan e-Faktur Pajak ketika Anda menjual BKP/JKP yang


tergolong mewah.
 Pajak Masukan: Pembuatan eFaktur Pajak ketika Anda membeli barang.
Contoh, ketika Anda membeli barang dari pemasok sebelum menjual kembali.
 Retur Pajak Keluaran: Untuk pembatalan e-Faktur Pajak Pembelian barang
yang dikembalikan
 Retur Pajak Masukan: Untuk pembatalan e-Faktur Pajak Penjualan Barang
yang dikembalikan.

2.2.3 Kehadiran e-Faktur Pajak Makin Memudahkan Wajib Pajak

Kini pemerintah telah menghadirkan e-faktur atau faktur elektronik untuk memudahkan para
pengusaha dalam membayarkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sehingga menjadi tertib
pajak. Perlu diingat bahwa untuk dapat memungut dan membayarkan PPN konsumen, Anda
harus terlebih dahulu dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak oleh Direktorat Jenderal
Pajak (DJP).

Penyampaian faktur pajak melalui e-Faktur merupakan terobosan dari DJP untuk
memberikan kemudahan pelayanan bagi Pengusaha Kena Pajak (PKP) dalam melaporkan
jumlah pajak yang harus dibayarkan. Anda tidak perlu lagi mengantri untuk membuat faktur
pajak dan melakukan pelaporan SPT Masa PPN. Tata cara pembuatan faktur pajak elektronik
dan pembuatan SPT Masa PPN secara prosedur sama dengan tata cara pembuatan faktur
pajak dan SPT Masa PPN manual. Secara umum, tahapan yang harus dilalui adalah: Register
Aplikasi, Registrasi User, Administrasi Faktur dan Pembuatan SPT Masa PPN.

Segala kemudahan membayar pajak menggunakan e-faktur, kini tidak lagi menjadi alasan
keterlambatan dalam melakukan pembayaran pajak. Pajak sebagai pilar untuk membangun
perekonomian bangsa terus digemborkan. Segala bentuk kriminal penggelapan atau
kecurangan pajak lainnya pun akan hilang seiring tingginya pengetahuan pajak dan kesadaran
membayar pajak oleh Pengusaha Kena Pajak. Pembayaran dan pelaporan Pajak Pertambahan

6
Nilai (PPN). Layanan Perpajakan membantu para Pengusaha Kena Pajak memenuhi
kewajiban perpajakan secara mudah, cepat, dan praktis.

BAB III

HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN

3.1 Profil Perusahaan


HSA GROUP
Sebuah perusahaan multi-nasional terpecaya, HSA Group secara global diakui
untuk portofolio investasi yang seimbang, sistem produksi yang efisiensi dan berbagai
produk terkemuka yang memperkaya kehidupan pelanggan. Dari awal berdiri di Aden
pada tahun 1938, Perusahaan ini tumbuh pesat menjadi kekuatan terkemuka di yaman
dan ekonomi internasional, dan terus berekspansi ke Timur Tengah, Eropa, Afrika dan
Asia.
Dengan track record prestasi yang luar biasa sepanjang sejarah 75 tahun, HSA
Group sekarang memperkerjakan lebih dari 35.000 orang diseluruh dunia. HSA Group
beroprasi di berbagai sektor bisnis di bidang manufaktur, perdagangan dan jasa.
Kegiatan bisnis utama Grup menjadi sentral dari pertumbuhan berkelanjutan
perusahaan, termasuk minyak nabati, produk susu, biskuit dan gula-gula, penggilingan
tepung, permurnian gula, percetakan dan kemasan.
Selain itu, investasi strategis perusahaan yang lain fokus pada bahan kimia petro,
minyak dan gas, pertambangan mineral dan produk semen. Mengekspor ke lebih dari
80 negara dalam bisnis FMCG, HSA Group memiliki keunggulan pada portofolio yang
bagus dari merek yang memimpin di pasar.
INDONESIA
HSA Grup memulai bisnis di indonesia pada 1999 dan sekarang ini focus pada
bisnis utama pada perdagangan minyak dan produk-produk berkualitas tinggi lainnya
dengan harga yang terjangkau.
Saat ini HSA Grup memiliki 6 perusahaan di indonesia sebagai berikut :

1. Pacific Palmindo Industri, Medan (Manufakur)


2. Pacific Medan Industri, Medan (Manufakur)
3. Oleochmen & Soap Industri, Medan (Manufakur)
4. Pacific Indopalm Industri, Dumai (Manufakur)
5. Pacific Indomas , Jakarta (Perdagangan)
6. Megakarya Jayaraya, Jakarta, papua (Perkebunan Kelapa Sawit)

3.2 Keadaan Karyawan

7
PT. Pacific Indopalm Industries memiliki kurang lebih 226 karyawan di tahun 2019,
yang mana karyawan tersebut terbagi pada setiap bagian sesuai dengan bidang dan
keahlian masing-masing , proses pembagian tugas karyawan bertujuan untuk
mempermudah bagian-bagian dalam melaksanakan pekerjaannya masing-masing
sehingga setiap bagian dapat bekerja sama dengan baik untuk mencapai tujuan
perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya. PT. Pacific Indopalm Industries harus mampu meletakkan


sumber daya manusia pada bidangnya masing-masing sehingga tujuan PT. Pacific
Indopalm Industries dapat terlaksana dengan baik .

3.3 Struktur Organisasi

3.4 Pekerjaan Yang Dilakukan


1. Menginput Faktur Pajak ke e-faktur

2. Mengcopy dokumen Account Payable Voucher

3. Membantu mengarsipkan faktur pajak

4. Mengcopy dokumen Bpv

5. Mengurutkan dokumen Account Payable Voucher

6. Miro( invoice) cangkang

8
7. Fotocopy Dokumen Cpo

8. Fotocopy slip advance petty cash

9. Cek kontrak Cpo

10. Cek DasarPengenaan Pajak PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)

3.5 Prosedur kerja


HARI MASUK ISTIRAHAT PULANG
SENIN 08.15 WIB 12.00–13.00 WIB 16.30 WIB
SELASA 08.15 WIB 12.00–13.00 WIB 16.30 WIB
RABU 08.15 WIB 12.00–13.00 WIB 16.30 WIB
KAMIS 08.15 WIB 12.00–13.00 WIB 16.30 WIB
JUMAT 08.15 WIB 12.00–13.30 WIB 16.30 WIB
SABTU 08.15 WIB - 12.00 WIB

3.6 Permasalahan yang di hadapi


1. Salah saat menginput faktur pajak ke dalam e-faktur.

2. Kurang teliti saat mengcopy faktur pajak, menyebabkan faktur pajak terlewatkan
dan belum terinput ke dalam e-faktur.

3.7 Pemecahan Masalah


Harus teliti saat menginput faktur pajak ke dalam e-faktur, sebelum e-faktur di
Approve di haruskan penulis memeriksanya kembali. Dari Nama suplair, nomor seri
faktur pajak, tanggal faktur pajak, dan Dpp faktur pajak. Jika terdapat file yang salah
penulis dapat mengubahnya saat e-faktur belum di Approve.
Mengecek seluruh dokumen yang diberikan, bila ada faktur pajak dipisahkan
agar tidak ada dokumen yang terlewatkan untuk di copy.

9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Simpulan Analisis mengenai penerapan e-Faktur yang berkaitan dengan PPN


dilakukan dengan memeriksa kesesuaian data sebelum melakukan penginputan di e-
Faktur serta menganalis kelebihan dan kekurangan dalam menggunakan aplikasi e-
Faktur bagi perusahaan. Setelah melakukan analisis Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
khususnya dengan menggunakan aplikasi e-Faktur dari transaksi-transaksi pembelian
dan penjualan yang terjadi pada PT Pacific Indopalm Industries, maka penulis dapat
menarik kesimpulan dan diharapkan hal ini dapat memberikan manfaat bagi
perusahaan. Berikut kesimpulan yang dapat dijabarkan oleh penulis adalah sebagai
berikut:

1. Penerapan mengenai penerbitan, penggantian, dan pembatalan faktur pajak yang


dilakukan PT. Pacific Indopalm Industries telah sesuai dengan peraturan perpajakan
yang berlaku yaitu Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER –24/PJ/2012 tentang
bentuk, ukuran, tata cara pengisian keterangan, prosedur pemberitahuan dalam rangka
pembuatan, tata cara pembetulan atau penggantian, dan tata cara pembatalan faktur
pajak.
2. Mengenai penyusunan SPT Masa PPN pada aplikasi e-Faktur telah diterapkan PT.
Pacific infopalm industries dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku
yaitu Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2014 tentang Tata Cara
Pembuatan dan Pelaporan Faktur Pajak Berbentuk Elektronik.
5. Mengenai batas waktu dalam melakukan kewajiban pelaporan SPT Masa PPN,
PT.Pacific Indopalm Industries telah melakukan pelaporan SPT Masa PPN dengan tepat
waktu sehingga tidak pernah terkena sanksi keterlambatan pelaporan dan telah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu Undang-Undang No. 42
Tahun 2009 pasal 15Adan PMK No. 80/PMK.03/2010.

4.2 Saran

Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai
berikut:
1. Dalam hal transaksi pembelian yang dilakukan PT. Pacific Indopalm Industries,
sebaiknya dilakukan dengan pemasok yang telah menjadi PKP sehingga akan lebih

10
efisien dan efektif karena adanya faktur masukan yang dapat dikreditkan. Jika
dilakukan dengan pengusaha yang tidak memungut PPN akan kurang efisien.
2 PT. Pacific Indopalm Industries sebaiknya harus selalu update atau mengikuti
dan mengetahui perkembangan mengenai peraturan-peraturan perpajakan yang setiap
kali terdapat perubahan. Hal tersebut dimaksudkan supaya pelaksanaan kewajiban
dapat berjalan sesuai dengan perkembangan peraturan yang berlaku.
3 Pemerintah sebaiknya lebih memperhatikan pelaksanaan aplikasi e-faktur
dikarenakan ketangguhan dari server DJP yang menyebabkan bayak faktur tidak bisa
diupload atau harus terpending dahulu menunggu approval dari DJP.
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.Peraturan Menteri Keuangan Nomor:
197/PMK.03/2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
68/PMK.03/2010 Tentang Batasan Pengusaha Kecil Pajak Pertambahan Nilai.Peraturan
Dirjen Pajak Nomor PER-44/PJ/2010Tentang Bentuk, Isi, dan Tata Cara Pengisian serta
Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT Masa
PPN).Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 80/PMK.03/2010 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.03/2007 Tentang Penentuan Tanggal
Jatuh Tempo Pembayaran dan Penyetoran Pajak, Penentuan Tempat Pembayaran Pajak,
dan Tata Cara Pembayaran, Penyetoran dan Pelaporan Pajak, Serta Tata Cara
Pengangsuran dan Penundaan Pembayaran Pajak.Peraturan Menteri Keuangan Nomor
11/PMK.03/2007 Tentang Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai yang Dibebaskan Atas
Impor dan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang Bersifat
Strategis.Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 371/KMK.03/2003
Tentang Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai yang Dibebaskan Atas Impor dan Atau
Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang Bersifat Strategis.

11
LAMPIRAN

1. E-FAKTUR

12
2. FAKTUR PAJAK

13

Anda mungkin juga menyukai