Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) SEMESTER V


ANALISA USAHA PEMBUATAN KERUPUK IKAN TENGGIRI (
Scomberomorini ) DI HOME INDUSTRY ”SYARIFAH HALIMAH”
JL H.M. TAHER KECAMATAN KUMAI KABUPATEN KOTAWARINGIN
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Oleh :
Nama : Ana Apriliana
Nis : N.300.4.19.168
Program Keahlian : Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan
Tahun Pelajaran : 2022/2023

KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


BADAN RISET SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN
SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI
PONTIANAK
2022
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) SEMESTER V
ANALISA USAHA PEMBUATAN KERUPUK IKAN TENGGIRI (
Scomberomorini) DI HOME INDUSTRY ”SYARIFAH HALIMAH”
JL H.M TAHER KECAMATAN KUMAI KABUPATEN KOTAWARINGIN
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

OLEH:

NAMA : ANA APRILIANA


NIS : N.300.4.19.168
KOMPETENSI KEAHLIAN : AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
TAHUN AJARAN : 2021/2022

Diajukan sebagai syarat untuk mendapatkan nilai raport semester V Sekolah Usaha
Perikanan Menengah (SUPM) Pontianak.
Telah di periksa dan disahkan
Di : Pontianak
Pada tanggal : Oktober 2022

Pembimbing Intern dan K. Program Studi

Misnawati, S.st
NIP. 19720525 199903 2 002

Mengetahui :
Plt. Kepala SUPM Pontianak

Fuad Fudoli, S. Pi
NIP. 19630804 198803 1 004

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
karuniah-nya, sehingga Praktik Kerja Lapangan (PKL) Analisa Usaha Pembuatan Kerupuk
Ikan Lencam (l Scomberomorini) ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Dalam Penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Analisa Usaha


Pembuatan Kerupuk Ikan Tenggiri (Scomberomorini) ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada :

1. Bapak Fuad Fudoli, S.Pi, selaku kepala Sekolah SUPM Negeri Pontianak.
2. Ibu Misnawati,S.St, selaku ketua jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan.
3. Bapak Miftahul Arifin, S.ST selaku wali kelas Agribisnis Pengolahan Hasil
Perikanan (APHP).
4. Ibu Misnawati,S.St, selaku Guru pembimbing intern.
5. Ibu Syarifah , selaku pimpinan yang juga banyak memberikan bimbingan, sehingga
dapat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dengan baik dan lancar.
Penulis menyadari bahwa Praktik Kerja Lapangan ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini.

Pontianak, Oktoberr 2022

Penulis,

II
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................... I

KATA PENGANTAR..............................................................................................II

DAFTAR ISI ............................................................................................................III

DAFTAR TABEL.....................................................................................................IV

DAFTAR GAMBAR................................................................................................V

I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
I.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
I.2 Tujuan................................................................................................... 1
I.3 Batasan Masalah................................................................................... 2
I.4 Manfaat................................................................................................. 3
II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 4

2.1 Karakteristik Ikan Tenggiri................................................................... 3


2.2 Deskrispi Produk................................................................................... 5
2.3 Analisa Usaha....................................................................................... 6

III. PELAKSANAAN....................................................................................... 8

3.1 Waktu dan Tempat................................................................................ 8


3.2 Jadwal Kegiatan.................................................................................... 8

IV. PEMBAHASAN.........................................................................................10

4.1 Alur Proses pembuatan Bakso Ikan Tenggiri (Scomberomorini) .......10


4.2 Tahapan Proses Pengolahan..................................................................11
4.3 Analisa Usaha.......................................................................................18

V. PENUTUP...................................................................................................24

5.1 Kesimpulan...........................................................................................24
5.2 Saran.....................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................25

III
DAFTAR TABEL

1. Tabel Jadwal Kegiatan................................................................................... 8


2. Tabel Biaya Investasi.....................................................................................18
3. Tabel Biaya Tidak Tetap................................................................................19
4. Tabel Biaya Tetap..........................................................................................20
5. Tabel Hasil Produksi dan Pendapatan............................................................20
6. Tabel Biaya Perproduksi................................................................................21

IV
DAFTAR GAMBAR

1. Gambar Ikan Tenggiri(Scomberomorus)....................................................... 4


2. Gambar Kerupuk Ikan Lencam (Scomberomorus)........................................ 6
3. Gambar Bagan Alur Proses............................................................................10
4. Gambar Penyiangan dan Pencucian...............................................................12
5. Gambar Pengilingan.......................................................................................13
6. Gambar Pengadonan dan Pencetakan............................................................13
7. Gambar Penimbangan....................................................................................14
8. Gambar Pembentukan....................................................................................14

9. Gambar Pematangan .....................................................................................15


10. Gambar Pendinginan......................................................................................15
11. Gambar Pemotongan......................................................................................16
12. Gambar Penjemuran.......................................................................................16
13. Gambar Pengemasan......................................................................................16

V
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara maritim karna memliki daerah yang sangat luas, yaitu sekitar

2/3 dari keseluruhan luas wilayah negara ini. Potensi perikanan di Indonesia pun sangat

bagus. Hal ini di pengaruhi oleh posisinya yang masuk ke dalam segitiga karang dunia

sehingga Indonesia memiliki biodiversitas sangat tinggi. Dengan luasnya perairan dan

tingginya potensi prokduksi perikanan yang di anugerahkan Tuhan ini, maka Indonesia

dapat di katakan memiliki potensi yang tingkat perikanan yang tinggi sehingga ikan yang

terdapat di perairan Indonesia pun sangatlah, beraneka ragam, terutama rumput laut

(Irianto, 2007). Ikan tenggiri (Scomberomorus commersoni) adalah jenis ikan air laut

yang merupakan kelompok ikan laut pelagis yang memiliki cita rasa khas sehingga di

gemari oleh masyarakat. Ikan tenggiri di gemari oleh masyarakat karena rasa dagingnya

yang gurih dan tidak amis bila dibandingkan dengan jenis ikan lainnya. Ikan tenggiri

banyak di temukan di perairan Indonesia seperti di pantai Utara Jawa, Sumatra,

Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian Jaya (Meolyono, 2001)

Daging ikan tenggiri merupakan salah satu ikan pelagis. Semua jenis ikan palagis

mempunyai persamaan yang umum yaitu mempunyai kandungan lemak yang tinggi

komposisi lemak yang unik dari ikan pelagis untuk di komsumsi yaitu nutrisi esensial

dari hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang makan ikannya banyak, jarang

ditemukan penyakit koroner. Daging ikan mengandung protein berkualitas tinggi dan

vitamin yang sangat berguna untuk pertumbuhan dan ketahanan tubuh. Semua ikan

pelagis mengandung omega 3. Daging ikan dikategorikan sebagai white meat (daging

putih). Daging ikan merupakan salah satu produk pangan hewani yang konstribusinya

penting sebagai sumber protein (Meolyono, 2001)

1
Kerupuk adalah makanan ringan yang terbuat dari bahan-bahan yang mengandung

pati cukup tinggi, mengalami pengembangan volume membentuk produk yang porus dan

mempunyai densitas rendah selama proses penggorengan (Koswara,2009). Kerupuk pada

umumnya dibuat dari tepung tapioka sebagai sumber pati dengan penambahan bumbu

dan air untuk membentuk adonan. Bahan pengikat yang biasa digunakan dalam

pembuatan kerupuk selain tepung tapioka adalah tepung terigu, tepung beras, tepung

jagung, tepung ubi jalar dan tepung sagu (Kusumaningrum, 2016). Bahan-bahan tersebut

dapat dicampur dengan bahan tambahan sehingga menjadi kerupuk udang, kerupuk ikan,

maupun kerupuk-kerupuk dengan rasa yang lain (Wahyono dan Marzuki, 2010)

Pada semester V siswa SUPM untuk diwajibkan melaksanaan Praktik Kerja

Lapangan di unit-unit usaha di Kalimantan Barat. Tujuan dari adanya PKL ini yaitu untuk

mengetahui kondisi usaha kecil beserta dengan analisis usahanya. Dengan alasan tersebut

maka kami memilih usaha pembuatan Kerupuk Ikan Tenggiri di Home Industri Syarifah

Halimah

I.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Semester

V Tahun Pelajaran 2022 / 2023 dalam Pengolahan Kerupuk Ikan Tenggiri

(Scomberomorini) adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui Alur Proses Pembuatan Kerupuk Ikan Tenggiri (Scomberomorini ).

2. Mengetahui Analisa Usaha Pembuatan Kerupuk Ikan Tenggiri (l Scomberomorini).

I.3 Manfaat

Adapun Manfaat dari pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Semester V Tahun Pelajaran 2022 / 2023 dalam Pengolahan Kerupuk Ikan adalah sebagai

berikut :

2
1. Meningkatkan kreatifitas bagi siswa/i tentang Pembuatan Kerupuk Ikan Tenggiri.

2. Meningkatkan pengetahuan siswa/i dalam proses memproduksi dan cara pemasaran

produk Kerupuk Ikan Tenggiri.

3. Mampu memahami cara menganalisis kelayakan usaha dari suatu unit usaha.

I.4 Batasan Masalah

Adapun Batasan Masalah dari pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan

(PKL) Semester V Tahun Pelajaran 2022 / 2023 dalam Pengolahan Kerupuk Ikan adalah

sebagai berikut :

1. Alur Proses dari Penerimaan Bahan Baku sampai Distribusi Kerupuk Ikan Tenggiri

di Home Industry Syarifah Halimah.

2. Analisa Usaha (Harga Pokok Produksi Analisa Usaha Laba / Rugi, BEP, B/C

Ration, Pemasaran), Kerupuk Ikan Tenggiri Scomberomorini) di Home Industri

Syarifah Halimah

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karakteristik Ikan Tenggiri (Swastawati et al, 2013)


Ikan tenggiri merupakan ikan pelagis dan merupakan salah satu ikan bernilai

ekonomis tinggi di Indonesia bahkan dunia karena kandungan lemaknya yang tinggi

dan bagus untuk pertumbuhan. Tenggiri merupakan ikan karnivora dan predator serta

merupakan ikan perenang yang cepat. Ikan tenggiri merupakan ikan pelagis besar yang

merupakan karnivora yang memakan ikan

Gambar 1. Ikan Tenggiri (Scomberomorus commerson)

Ciri-ciri ikan tenggiri (Scomberomorus commerson) adalah mempunyai tubuh

yang panjang, berbentuk torpedo dan merupakan perenang cepat. Tenggiri memiliki

mulut yang lebar dengan ujung runcing, gigi pada rahang gepeng dan tajam.

Mempunyai dua sirip punggung pertama berjari-jari keras 14-17 buah, sedangkan sirip

punggung kedua berjari-jari lunak 14-19 buah yang diikuti 8-10 sirip tambahan

(finlet). Sirip dubur berjari-jari lunak 17-18 buah yang diikuti 8-10 sirip tambahan.

Garis rusuk lurus kemudian membengkok tajam di bawah jari-jari sirip tambahan dan

melurus sampai batang ekor (Mutakin, 2001). Ditambahkan oleh Hadiwiyoto (1983),
4
ikan tenggiri memiliki tubuh lunak tidak bersisik dan warna punggung kebiru-biruan

tetapi perutnya berwarna perak.

ekspansi tiba-tiba dari uap air dalam struktur adonan sehingga diperoleh produk

yang volumenya mengembang dan porus. Pada dasarnya kerupuk mentah diproduksi

dengan gelatinisasi pati adonan pada tahap pengukusan, selanjutnya adonan dicetak dan

dikeringkan. Pada proses penggorengan akan terjadi penguapan air yang terikat dalam

gel pati akibat peningkatan suhu dan dihasilkan tekanan uap yang mendesak gel pati

sehingga terjadi pengembangan dan sekaligus terbentuk rongga-rongga udara pada

kerupuk yang telah digoreng (Koswara, 2009).

2.2 Dskripsi Produk

Kerupuk Tengiri adalah krupuk khas dari daerah Cilacap yang terbuat dari ikan

tengiri. Berbentuk bulat kecil dan berwarna kecoklatan. Kerupuk tengiri merupakan

makanan khas Cilacap yang mengandung banyak protein, sehingga dapat memenuhi

kebutuhan gizi pada tubuh kita. Baik untuk cemilan maupun teman makan, digoreng

menggunakan pasir, kerupuk tengiri tidak banyak mengandung lemak jahat yang dapat

menimbulkan obesitas pada tubuh.

Ikan tengiri juga tidak mengandung formalin atau boraks atau semacam zat

berbahaya, karena ikan tengiri olahan nelayan Cilacap, menggunakan bahan-bahan

yang alami, yaitu ikan tengiri segar, dan bumbu-bumbu lainnya.

Selain enak, kerupuk ikan rupanya juga memiliki nilai tambah berupa kandungan

zat-zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Protein dan karbohidrat, yang merupakan zat-

zat penting untuk kesehatan, mendominasi produk olahan ikan ini. Di samping itu,

kerupuk ikan masih mempunyai kandungan zat gizi lain seperti vitamin (A dan B1),

mineral (fosfor, kalsium, besi), serta lemak.

Zat-zat ini sebagian besar bersumber pada ikan yang memang tergolong produk

pangan dengan kandungan gizi tinggi.


5
Gambar 2. Kerupuk Ikan Tenggiri

2.3 Analisa Usaha (Kang Mousir,2014).

Analisa atau Analisis adalah suatu usaha untuk mengamati secara detail sesuatu

benda dengan cara menguraikan komponen komponen pembentuknya atau penyusunan

untuk di kaji lebih lanjut. Analisa berasal dari kata yunani kuno Analisis yang artinya

melepaskan. Analisis terbentuk dari dua kata yaitu ana yang berarti kembali, dan luein

yang berarti melepas sehingga jika digabungkan maka artinya adalah melepas kembali

atau menguraikan. Kata Analisis ini di serap kedalam Bahasa Inggris menjadi Analisis

yang kemudian diserap juga kedalam Bahasa Indonesia menjadi Analisis. (Kang

Mousir,2014).

1. Harga Pokok Produksi

Harga Pokok adalah jumlah yang dapat di ukur dengan satuan dalam

bentuk kas yang di bayarkan, atau nilai aktivitas yang lainnya yang dapat

diserahkan atau di korbankan dan jasa yang di serahkan atau dikorbankan.

Berdasarkan uraian di atas dapat di artikan bahwa harga pokok produksi

6
adalah akumulasi biaya yang dikeluarkan persahaan untuk menghasilkan

produk.

2. Laporan Analisa Laba Rugi

Laporan / Analisa adalah laba rugi yang dibuat oleh bagian akutansi tentu

memiliki tujuan, karena laporan ini akandiberikan ke beberapa pihak terkait

membutuhkan laporan perusahaan. Berikut ini adalah beberapa tujuan laporan

Laba Rugi perusahaan :

a) Menginformasikan jumlah total pajak yang harus di bayarkan oleh

perusahaan.

b) Memberikan informasi dari perolehan Laba Rugi atau rugi semua

periode.

c) Menjadi referensi evaluasi bagi manajemen perusahaan untuk

menetapkan langkah – langkah apa saja yang harus di ambil di periode

yang akan datang.

7
BAB III
PELAKSANAAN

3.1 Waktu Dan Tempat

a. Waktu

Waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Tahun Ajaran 2022 /

2023 dilaksanakan berlangsung selama 2 bulan yang terhitung dari tanggal 22

Agustus s/d 21 Oktober 2022

b. Tempat

Praktik Kerja Lapangan (PKL) Tahun Pelajaran 2022 / 2023 dilaksanakan

di Home Industry Syarifah halimah yang bertempat Kalimatan Tengah

3.2 Jadwal Kegiatan

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) semester V Tahun Pelajaran 2022 /

2023 untuk lebih rinci dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 1. Jadwal Kegiatan

No. Kegiatan Tanggal Tempat


Senin 22 Agustus
1. Penyerahan Lembar nilai Di Home Industry
2022
Selasa 23 Agustus
2. Produksi Keurpuk Ikan tenggiri Di Home Industry
2022
Rabu 24 Agustus
3. Pemotongan dan Penjemuran Di Home Industry
2022
Kamis 25 Agustus
4. Penjemuran Di Home Industry
2022
Jumat 26 Agustus
5. Libur Produksi Rumah
2022

8
6. Sabtu 27 Agustus
Penjemuran dan Pengemasan Di Home Industry
2022
7. Minggu 28
Libur Produksi Di Rumah
Agustus 2022
8. Senin 29 Agustus
Penyianga Ikan (Surimi) Di Home Industry
2022
9. Selasa 30 Agustus
Pengantaran ke reseller Di Home Industry
2022
10. Rabu 31 Agustus
Libur Produksi 2022- Jumat 2 Dirumah
September 2022
11. Sabtu 3
Penyiangan ikan (Surimi) Di Home Industry
September – 2022
12. Minggu 4
Libur produksi Di rumah
september 2022
13. Senin 5
Pengemasan Kerupuk Di Home Industry
September 2022
14. Selasa 6
Libur Produksi Di Rumah
September 2022
15. Produksi kerupuk ikan Rabu 7
Di Home Industry
tenggiri September 2022
16. Kamis 8
Pemotongan kerupuk Di Home Industry
September 2022
17 Jumat 9
Penjemuran Kerupuk Di Home Industry
september 2022
18 Sabtu 10
Penjemuran Kerupuk Di Home Industry
September 2022
19 Minggu 11
Libur Priduksi Di rumah
September 2022
20 Senin 12
Pengemasan Kerupuk Di Home Industry
September 2022
21 Selasa 13 Sep –
Libur produksi Dirumah
15 sep 2022

9
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Alur Proses Pembuatan Kerupuk Ikan Tenggiri

Adapun proses pembuatan Bakso Ikan Tenggiri dapat dilihat lebih rinci

pada ( gambar 3. Bagan Alur Proses Pembuatan Kerupuk Ikan Tenggiri

(Scomberomorini) ) :

PENERIMAAN BAHAN PENYIANGAN DAN


ssss PENGGILINGAN
BAKU PENCUCIAN

PEMBENTUKAN PENIMBANGAN PENGADONAN

PEMATANGAN PENDINGINAN PEMOTONGAN

PENGEMASAN PENJEMURAN

Gambar 3. Bagan Alur Proses Pembuatan Kerupuk Ikan Tenggiri (Scomberomorini)

10
4.2 Tahapan Proses Pengolahan

1. Persiapan alat dan bahan

a. Alat :

Adapun Peralatan yang di gunakan saat melakukan produksi adalah

sebagai berikut :

 Frizer

 Baskom

 Timbangan

 Mesin adon Mixer

 Kompor

 Panci

 Mesin Pemotong

b. Bahan :

Adapun bahan-bahan yang digunakan saat melakukan produksi

adalah sebagai berikut :

 Ikan

 Tepung Tapioka

 Garam

 Msg

 Bawang putih

 Gula

 Telur

 Soda kue

 Pewarna

11
2. Penerimaan Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan adalah Ikan Tenggiri ( Scomberomorini)

segar yang diperoleh dari agen penampung Ikan di daerah wor . Dengan harga

kisaran Rp. 60.000 / kilonya.

Gambar 4. Bahan baku

3. Penyiangan dan Pencucian

Penyiangan dan pencucian dilalukan agar Ikan yang akan di gunakan

bersih. penyiangan di lakukan dengan cara membuang sisik dan isi peruk Ikan

dengan menggunakan pisau, kemudian Ikan dibelah memanjang dan dicuci

menggunakan Air bersih hingga bersih.

12
Gambar 5. Penyiangan dan Pencucian

4. Penggilingan
Ikan yang sudah diambil dagingnya kemudian dihaluskan menggunakan

Gilingan hingga halus.

Gambar 6. Penggilingan
5. Pengadonan dan Pencetakan

Proses pengadonan adalah dengan mencampurkan tepung tapioka, Ikan

yang sudah dihaluskan tadi, bawang putih dan jahe yang sudah dihaluskan,

garam, msg, dan air. Kemudian campurkan bahan-bahan tersebut dan adon

hingga adonan kalis dan mudah dibentuk. Setelah itu adonan di bentuk bulat

memanjang.

13
Gambar 7. Pengadonan dan Pencetakan
6. Penimbangan

Adonan yang telah di cetak langkah selanjutnya ialah melakukan

timbangan ,.adonan ditimbang dengan takaran seperempat atau 2 ons setengah

Gambar 8. Penimbangan
7. Pembentukan

Adonan yang telah ditimbang kemudian dilakukanlah pembentukan pada

bahan , dengan membentuk adonan berbentuk bulat panjang . hal ini dilakukan

agar mempermudah saat pemotongan.

Gambar 9. Pembentukan

14
8. Pematangan

adonan tersebut di cetak, adonan tersebut di rebus di dalam air yang telah

di panas kan terlebih dahulu. Perebusan di lakukan selama kurang 2 jam.

Tujuan perebusan adalah memadatkan dan mematangkan adonan.

Gambar 10. Perebusan


9. Pendinginan dan Penirisan

Pada proses pendinginan, Kerupuk Ikan tenggiri diletakkan didalam

Pendingin (kulkas) selama ±15 Menit. Proses ini bertujuan untuk mengurangi

kadar air dan mendinginkan olahan Kerupuk Ikan Tenggiri yang sudah matang.

15
Gambar 11. Pendinginan

10. Pemotongan

Setelah semua adonan di rebus dan di dinginkan selanjutnya dilakukan

pemotongan dengan dengan alat pemotong dengan bentuk bulat pipih

Gambar 12. Pemotongan


11. Pejemuran
Kerupuk yang sudah di potong kemudian di jemur dengan lama
penjemuran kurang lebih 8 jam

Gambar 13. Penjemuran

16
12. Pengemasan
Produk yang sudah di kemas, kemudian di pasarkan didaerah Worowingin
dan sekitar nya, ada juga pembeli yang langsung menuju ke rumah produksi.

Gambar 14. Pengemasan

17
4.3 Analisa Usaha

Produksi dilakukan 6 kali produksi dalam satu minggu, jadi di dalam di satu

bulan ada 24 kali produksi, di dalam satu tahun terdapat 288 kali produksi.

1. Biaya Investasi

Biaya Investasi adalah biaya awal yang sebelum sebuah kegiatan

oprasional di lakukan. Adapun biaya investasi dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 2. Biaya Investasi

Umur  
N Jenis Harga
Jumlah Total ekono Penyusutan
o. investasi satuan
mis  
Rp Rp 10 Rp
1. Frizer 2
3.500.000 7.000.000 Tahun 700.000
Rp 5
2. Baskom 2 Rp 90.000 Rp 9.000
45.000 Tahun
Timbang Rp 10
3. 1 Rp 375.000 Rp 37.000
an 375.000 Tahun
Mesin
Rp Rp 10 Rp
4. adon 1
5.900.000 11.800.000 Tahun 1.080.000
Mixer
Rp Rp 10 Rp
5. Kompor 2
6.050.000 12.100.000 Tahun 1.200.000
Rp 10
6. Panci 2 Rp 600.000 Rp 60.000
300.000 Tahun
Mesin
Rp Rp 10 Rp
7. Pemoton 1.
35.000.000 35.000.000 Tahun 3.500.000
g
Rp
Jumlah Penyusutan Pertahun
6.586.000
Rp
Total Penyusutan Perbulan ( : 12)
586.800
Rp
Perproduksi (Perbulan : 4)
137.200

18
2. Biaya Tidak Tetap

Biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan

yang secara berubah ubah atau tidak tetap. Adapun biaya tidak tetap dapat kita

lihat sebagai berikut:

Tabel 3. Biaya tidak tetap

Harga
No Jenis Satuan Perhari Perbulan Pertahun
satuan
Rp Rp
Rp
1. Ikan 3 kg Rp 180.00 17.280.00 207.360.000
432.000
0
Tepung Rp Rp Rp Rp
2. 25 kg
Tapioka 265.000 530.000 1.060.000 12.720.000
Rp Rp Rp 576.000
3. Garam 1 pcs Rp 3000
12.000 48.000
Rp Rp Rp
4. Msg 1 pcs Rp 1000
36.000 144.000 1.728.000
Bawang Rp Rp Rp 672.000
5. 1 ons Rp 3000
putih 14.000 56.000
Rp Rp 384.000
6. Gula 10 ons Rp 16.000 Rp 8000
32.000
Rp
Rp 2.500 3.600.000
Rp Rp
8. Telur 30 butir
75.000 300.000

9. Soda kue 1 pcs Rp 2000 Rp 2000 Rp. 8000 Rp.96.000

10. Pewarna ½ ons Rp 60.000 Rp 6000 Rp. 24.000 Rp. 288.000


Rp Rp 18. Rp
JUMLAH
863.000 952.000 227.424.000

19
3. Biaya Tetap

Biaya tetap adalah pengeluaran bisnis yang tidak tergantung pada tingkat

barang atau jasa yang dihasilkan oleh bisnis tersebut. Adapun Biaya tetap dapat

kita lihat sebagai berikut :

Tabel 4. Biaya Tetap

No. Jenis Perhari Perbulan Pertahun

1. Upah karyawan (1 org) Rp 75.000 Rp 225.000 Rp 8.100.000

2. Penyusutan Rp 137.200 Rp 586.800 Rp 6.586.000


Rp Rp
Total Rp 14.686.000
212.2000 811.800

4. Hasil produksi dan pendapatan

Tabel 5. Hasil produksi dan pendapatan

     
Hasil Harga
Produksi Produksi jual (Rp) Perhari Perbulan Pertahun
(kg) /bungkus (RP) (RP) (Rp)

Kerupuk
Rp Rp Rp Rp
ikan 60 kg
25.000 1.500.000 45.000.000 540.000.000
tenggiri

20
4.3 Total biaya produksi perhari / persatu kali produksi

Tabel 6. Total Biaya Per Produksi


No. Nama Jumlah

1. Biaya Tidak Tetap Rp 863.000

2. Biaya Tetap Rp 212.200

Total Biaya Produksi Rp 1.075.200

Harga pokok produksi

Harga pokok produksi = Total biaya produksi

Hasil produksi

= Rp. 1.075.200

60 kg

= Rp. 17.916

Jadi, biaya produksi yang di perlukan untuk 1 kg Kerupuk ikan tenggiri adalah

senilai Rp. 17.916.

4.4 Perkiraan keuntungan Produksi kerupuk Ikan tenggiri

 Jika perbulan dilakukan 4 kali produksi yaitu dari 3 kg Ikan tenggiri mentah

menjadi 60 kg kerupuk Ikan Tenggiri (Scomberomorini) / satu kali

produksi. Maka, dalam satu bulan mendapatkan 240 kg kerupuk Ikan.

 Laba kotor /hari

Laba : (Harga kerupuk ikan /kg Rp. 25.000)

= Harga satu kg kerupuk

21
Ikan * Hasil produksi /hari

= Rp. 25.000 * 60 kg

= Rp. 1.500.000

Jadi, laba kotor perhari yang didapat dari setiap kali produksi adalah senilai

Rp. 1.500.000

 Laba bersih /hari (keuntungan)

= Laba kotor – Total biaya produksi

= Rp. 1.5000.000 – Rp. 1.075.200

= Rp. 424.800

Jadi, laba bersih atau keuntungan yang di dapat dari setiap kali produksi

adalah senilai Rp. 424. 800

 Persentase keuntungan

= Keuntungan *100%

Total biaya produksi

= Rp. 424.800*100%

Rp. 1.075.200

= 40%

Jadi pembuatan Kerupuk Ikan di home industry Syarifah Halimah

memiliki keuntungan produksi sebesar Rp. 424.800 dan persentasi

keuntungan 40 % persatu kali produksi.

 BEP (break even point)

BEP titik impas dimana posisi jumlah pendapatan dan biaya sama atau

seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan atau kerugian dalam suatu

perusahaan
22
Break efen point ini digunakan untuk menganalisis proyeksi sejauh

mana banyaknya jumlah yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang

diterima untuk mendapatkan titik impas atau kembali modal.

Adapun BEP dari produk kerupuk ikan lencam sebagai berikut :

 BEP rupiah (Rp) = biaya produksi : hasil produk

= Rp. 1.075.200 : 60 kg

=Rp. 17.916

 BEP unit = biaya produksi : harga jual per unit

= 1.075.200 : 25.000

= 43 Unit

Usaha pengolahan kerupuk Ikan Tenggiri dikatakan impas apabila

mencapai nilai penjualan per kg Rp. 17.916, atau menghasilkan 43 unit kg

( pada harga jual Rp. 25.000 /kg).

 B/C Ration

B/C Ration (Benetif Cost Ration) merupakan suatu ukuran

perbandingan antara pendapatan dengan total biaya produksi (Cost=C). B

yaitu Benetif, kemudian untuk C berarti Cost.Untuk perhitungan b/c ration

ini dihitung dari tingkat suku bunga.

Adapun rumus B/C Ration = jumlah dari hasil analisis diatas seperti

berikut:

B/C Ration = jumlah pendapatan (b) : total biaya produksi (tc)

= 1.500.000 : 17.916

23
= 83.7

Jadi,Produk Kerupuk Ikan Tenggiri sangat layak untuk dijadikan usaha

karena >1 yaitu 83.7.

24
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di home industry Syarifah

Halimah , jl h.m. taher kecamatan kumai kabupaten kotawaringin provinsi

kalimantan tengah

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Proses pembuatan Kerupuk Ikan meliputi Penerimaan Bahan Baku,

Penyiangan dan Pencucian, Pengerokan, Pengadonan dan Pencetakan,

Pemasakan, Pengemasan dan Pemasaran.

2. Adapun keuntungan dari usahan kerupuk adalah sebesar Rp, 424.800 dengan

persentase 40% perbulannya, B/C Ration = 83,7 BEP ( break even point )

Rupiah = Rp. 17.916, BEP unit 43 unit . Sehingga dapat di simpulkan bahwa

usaha ini layak untuk di kembangankan.

5.2 Saran

Adapun, saran yang di sampaikan penulis adalah sebagai berikut :

1. Kepada Home Industry lebih menerapkan sanitasi dan kebersihan seperti

memakai masker, sarung tangan, dan celemek.

2. Menjaga kebersihan lingkungan agar mencegah terjadi kontaminasi .

25
DAFTAR PUSTAKA

Gathut Melek Perikanan. (2020) Karakteristik Ikan Tenggiri


https://www.melekperikanan.com/2020/02/habitat-morfologi-dan-klasifikasi-
ikan_44.html (Diakses 25 pada tanggal September 2021).

Mousir, Kang. (2014). Pengertian Analisa Usaha


http://repository.pip-semarang.ac.id/1708/2/51145240%20N_Open_Access.pdf
(Diakses pada tanggal 11 November 2014).
Standar Nasional Indonesia. (2020) Deskripsi Bakso Ikan
http://repository.wima.ac.id/id/eprint/10984/2/Bab%201.pdf. (Diakses Pada tanggal
11 November 2021).

26

Anda mungkin juga menyukai