Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS NERACA MASSA PADA PENGOLAHAN PRODUK UDANG

(Litopenaeus vannamei) BENTUK PEELED DEVEINED TAIL ON (PDTO)


MASAK BEKU DI PT PANCA MITRA MULTI PERDANA SITUBONDO

PROPOSAL KERJA PRAKTIK AKHIR


PROGRAM STUDI PENGOLAHAN HASIL LAUT

NESI QURROTUL AINI

POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN JEMBRANA


BALI
2024
ANALISIS NERACA MASSA PADA PENGOLAHAN PRODUK UDANG
(Litopenaeus vannamei) BENTUK PEELED DEVEINED TAIL ON (PDTO)
MASAK BEKU DI PT PANCA MITRA MULTI PERDANA SITUBONDO

NESI QURROTUL AINI


20.4.07.110

Proposal Kerja Praktik Akhir


Program Studi Pengolahan Hasil Laut

PROGRAM STUDI PENGOLAHAN HASIL LAUT


POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN JEMBRANA
BALI
2024

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Proposal : Analisis Neraca Massa pada Proses Pengolahan Produk


Udang (Litopenaeus vannamei) Bentuk Peeled Deveined
Tail On (PDTO) Masak Beku di PT Panca Mitra Multi
Perdana Situbondo
Nama : Nesi Qurrotul Aini
NIT : 21.4.07.110
Program Studi : Pengolahan Hasil Laut (PHL)

Disetujui oleh

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

Anis Khairunnisa, A.Md., S.TP., M.Si. Mahaldika Cesrany, S.Si., M.Si.


NIP. 19920601 202012 2 005 NIP. 19911212 202012 2 001

Diketahui Oleh

Ketua Program Studi


Pengolahan Hasil Laut

Siluh Putu Sri Dia Utari, S.Pi, M.Si.


NIP. 19900115 201801 2 003

Tanggal Pengesahan :

iii
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan penyusunan dan
menyelesaikan Proposal Kerja Praktik Akhir ini dengan baik. Dalam penyusunan
Proposal ini penulis menyadari bahwa selesainya Proposal Kerja Praktik Akhir ini
tidak lepas dari dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Ilham, S.St.Pi., M.Sc., M.Aq., Ph.D., selaku Direktur Politeknik
Kelautan dan Perikanan Jembrana.
2. Ibu Siluh Putu Sri Dia Utari, S.Pi., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Pengolahan Hasil Laut.
3. Ibu Anis Khairunnisa, A.Md., S.TP., M.Si., selaku dosen Pembimbing 1 Kerja
Praktik Akhir.
4. Ibu Mahaldika Cesrany, S.Si., M.Si., selaku dosen Pembimbing 2 Kerja
Praktik Akhir.
5. PT. Panca Mitra Multi Perdana Situbondo yang telah bersedia menyediakan
tempat untuk melaksanakan kegiatan Kerja Praktik Akhir.
6. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan material dan
moral.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Proposal Kerja Praktik Akhir


ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi
di masa mendatang.

Banyuwangi, 15 Januari 2024

Nesi Qurrotul Aini

iv
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................... v


DAFTAR TABEL ................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN ............................................................................................... 7
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 7
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 8
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 9
1.4 Manfaat ..................................................................................................... 9
II. METODOLOGI .............................................................................................. 10
2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan .............................................. 10
2.2 Alat dan Bahan........................................................................................ 10
2.3 Metode Pengambilan Sampel.................................................................. 11
2.4 Metode Perhitungan Neraca Masa .......................................................... 11
2.5 Metode Perhitungan Rendemen .............................................................. 12
2.6 Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 12
2.8 Metode Analisis Data .............................................................................. 13
PENUTUP ......................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15
LAMPIRAN ........................................................................................................ 17

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Alat dan Bahan ..................................................................................... 10

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Lokasi KPA .............................................................................. 10

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Diagram Alir Proses Penanganan Udang Beku ............................... 18


Lampiran 2 Perhitungan Rendemen Udang ....................................................... 19
Lampiran 3 Tabel Rekapitulasi Neraca Massa Pembekuan Udang .................... 20
Lampiran 4 Tabel Rencana Kegiatan Kerja Praktik Akhir ................................... 21

vi
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Udang vannamei (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu komoditas
perikanan laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi baik di pasar domestik maupun
global, di mana 77% diantaranya diproduksi oleh negara-negara Asia termasuk
Indonesia. Salah satu keunggulan dari udang vanamei adalah harga jual tinggi,
mudah dibudidayakan dan tahan terhadap penyakit. Udang ekspor Indonesia
secara umum dibedakan atas dua jenis meliputi udang segar dan udang beku.
Kondisi ini telah mengakibatkan banyak negara atau masyarakat menyediakan
bahan baku udang tidak hanya tergantung pada penangkapan di laut, tetapi juga
melakukan budidaya udang secara intensif dan cenderung besar-besaran dan
kurang terkontrol (Suryanto dan Sipahutar 2020).
Peningkatan ekspor udang beku memerlukan perhatian masalah mutu.
Penanganan yang kurang baik, kontaminasi dan kerusakan fisik pada udang
adalah salah satu penurunanan mutu udang. Volume ekspor udang naik 0,53%
dibanding tahun sebelumnya sekitar 136,3 ribu ton, sedangkan nilai ekspor udang
naik 23,9 % dibanding tahun sebelumnya, yaitu sekitar US$ 1,13 miliar. Komoditas
udang yang diekspor yaitu udang beku, udang segar, dan udang olahan. Ekspor
udang Indonesia mencapai 137,1 ribu ton dengan nilai US$ 1,4 miliar sepanjang
Januari hingga November 2017. (Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2018).
Banyak permintaan produk berupa udang segar baik di Indonesia maupun diluar
negeri maka dari itu cara penanganannya harus diperhatikan supaya udang tidak
rusak maupun busuk pada saat di kirim, maka dari itu salah satu penanganannya
dengan cara pembekuan.
Menurut sumarto dan syahrul (2012), Pembekuan adalah proses
penggunaan suhu rendah dibawah 0°C, dimana selama proses pembekuan
berlangsung, terjadi perpindahan panas dari tubuh udang yang bersuhu lebih
tinggi ke refrigerant yang bersuhu rendah. Dengan demikian kandungan air dalam
tubuh udang berubah bentuk menjadi Kristal. Proses pembekuan bertujuan
mengawetkan sifat-sifat alami dengan cara menghambat aktivitas bakteri maupun
aktivitas enzim (suparmi dan sumarto 2011).
Proses pembekuan udang akan melewati tahapan-tahapan dari tiap tahapan
proses tentunya akan ada hasil pembuangan dan bahan tambahan yang masuk.
Oleh karena itu perlunya dilakukan analisis menggunakan neraca massa agar

7
jumlah pembuangan dan penambahan bahan akan terhitung secara akurat dan
jelas untuk mengetahui berapa jumlah yang keluar dan jumlah yang masuk pada
tiap tahapan proses.
Neraca massa digunakan untuk melihat jumlah bahan yang masuk dengan
bahan yang keluar dari suatu proses berdasarkan hukum kekekalan massa, yaitu
jumlah aliran masuk sama dengan jumlah aliran keluar. Prinsip dasar yang
digunakan apabila dalam suatu proses tidak ada akumulasi dalam peralatan
prosessing, maka jumlah bahan yang masuk akan sama dengan jumlah bahan
keluaran. Hal ini berarti bahwa tidak ada bahan yang hilang dan tidak ada
penambahan bahan dari luar. Suatu sistem apapun, jumlah materi akan tetap
walaupun terjadi perubahan bentuk ataupun keadaan fisik. Oleh sebab itu, dalam
suatu proses pengolahan akan terjadi jumlah bahan yang masuk akan sama
dengan jumlah bahan yang keluar sebagai produk yang dikehendaki ditambah
dengan jumlah yang hilang atau produk samping (Mustafa A, 2015).
Perhitungan neraca massa yang ada menghasilkan nilai efisiensi, rendemen
dan susut bobot pada setiap prosesnya. Prinsip dasar neraca massa yaitu bahan
yang masuk sama dengan bahan yang keluar (Ritonga, 2021). Tujuan dari
perhitungan neraca massa yaitu untuk menentukan efisiensi input dan output pada
suatu proses. Oleh karena itu, pentingnya penerapan neraca massa agar dapat
mengetahui pengaruh rendemen dan dapat berpengaruh terhadap nilai ekonomi
perusahaan serta pada produk tersebut.
Berdasarkan urairan latar belakang diatas hal tersebut yang mendasari
dilakukannya kegiatan KPA dengan judul Analisis Neraca Massa pada Proses
Pengolahan Produk Udang (Litopenaeus vannamei) Bentuk Peeled Deveined Tail
On (PDTO) Masak Beku di PT Panca Mitra Multi Perdana Situbondo.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah dari pelaksanaan Kerja
Praktik Akhir (KPA) yaitu:

1. Bagaimana menganalisis alur proses pembekuan udang Bentuk Peeled


Deveined Tail On (PDTO) Masak Beku di PT Panca Mitra Multi Perdana
Situbondo
2. Bagaimana menganalisis neraca massa pada alur proses pembekuan udang
Bentuk Peeled Deveined Tail On (PDTO) Masak Beku di PT Panca Mitra Multi
Perdana

8
3. Bagaimana menganalisis rendemen udang di PT Panca Mitra Multi Perdana
Situbondo

1.3 Tujuan
Dari latar belakang di atas maka tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktik Akhir
(KPA) yaitu:
1. Untuk menganalisis alur proses pembekuan udang Bentuk Peeled Deveined
Tail On (PDTO) Masak Beku di PT Panca Mitra Multi Perdana Situbondo
2. Untuk menganalisis neraca massa pada alur proses pembekuan udang
Bentuk Peeled Deveined Tail On (PDTO) Masak Beku di PT Panca Mitra
Multi Perdana Situbondo
3. Untuk menganalisis rendemen udang di PT Panca Mitra Multi Perdana
Situbondo.
1.4 Manfaat
Dari tujuan di atas maka manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan
Kerja Praktik Akhir (KPA) yaitu:
1. Dapat menganalisis alur proses pembekuan udang Bentuk Peeled Deveined
Tail On (PDTO) Masak Beku di PT Panca Mitra Multi Perdana Situbondo
2. Dapat menganalisis neraca massa pada alur proses pembekuan udang
Bentuk Peeled Deveined Tail On (PDTO) Masak Beku di PT Panca Mitra
Multi Perdana Situbondo
3. Dapat menganalisis rendemen udang di PT Panca Mitra Multi Perdana
Situbondo.

9
II. METODOLOGI

2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan


Karya Ilmiah Praktik Akhir dilaksanakan pada tanggal 29 Januari - 05 April
2024 yang bertempat di PT Panca Mitra Multi Perdana Situbondo JL. Raya
Banyuwangi Km.10, Landangan, Kapongan, Arca Timur, Kec. Kapongan,
Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Lokasi Kerja Praktik Akhir dapat dilihat pada
Gambar 1. Peta lokasi KIPA.

Gambar 1. Peta Lokasi KPA


2.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Kerja
Praktik Akhir di PT Panca Mitra Multi Perdana Situbondo yaitu:

Tabel 1. alat dan bahan

No Alat Fungsi
1 Alat tulis Alat tulis digunakan untuk mencatat segala
informasi yang didapatkan dalam kegiatan KPA
sebagai bahan pembuatan sebuah laporan.
Alat tulis tersebut antara lain pensil, pena dan
buku tulis.
2 Handphone Handphone digunakan sebagai alat
dokumentasi untuk kegiatan KPA, yang
menghasilkan sebuah gambar. Gambar
tersebut untuk dijadikan sebuah bukti kegiatan
yang dilaksanakan dan bahan pembuatan
laporan.
3 Timbangan digital Untuk mengukur berat dan jumlah rendemen
udang pada saat alur proses pembekuan
No. Bahan Fungsi
1 Udang Sebagai objek penelitian yang akan diamati
selama alur proses pembekuan udang

10
2.3 Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel dalam Kerja Praktik Akhir ini yaitu yang
berkaitan dengan pengamatan alur proses pengolahan produk udang
(Litopenaeus vannamei) Bentuk Peeled Deveined Tail On (PDTO) Masak Beku di
PT Panca Mitra Multi Perdana Situbondo, dilakukan untuk menganalisis neraca
massa proses pembekuan udang dan untuk menganalisis berat rendemen udang
pada tahapan pemotongan kepala, pengupasan dan pemasakan (cooking).
Pengambilan sampel untuk menganaisis neraca massa dilakukan dengan
menimbang seluruh bahan baku yang akan digunakan. Penimbangan dilakukan
pada setiap langkah proses pembekuan udang di awal maupun di akhir proses
untuk mengetahui berat awal dan berat akhir, sehingga dapat diketahui
kesetimbangan neraca massa pada suatu sistem dilakukan dengan mengetahui
jumlah input dan output pada tiap tahapan proses pembekuan udang.
Sedangkan pengambilan sampel rendemen dilakukan dengan cara
mengambil sampel berupa udang sebanyak 1 Kg perhari untuk 10 kali
pengulangan data guna menghitung rendemen udang. Perhitungan rendemen
dilakukan dengan cara menimbang satu keranjang udang utuh sebanyak 1 kg
untuk mengetahui berat awal, kemudian dilakukan penimbangan ke dua pada
udang yang telah melalui proses pemotongan kepala dan pembuangan usus
dilakukan untuk mengetahui hasil rendemen (Lestari et al., 2023).

2.4 Metode Perhitungan Neraca Masa


Perhitungan neraca massa dilakukan dengan menimbang seluruh bahan
baku yang akan digunakan. Penimbangan dilakukan pada setiap langkah proses
pembekuan udang di awal maupun di akhir proses untuk mengetahui berat awal
dan berat akhir, sehingga dapat diketahui kesetimbangan neraca massa pada
suatu sistem. Perhitungan neraca massa juga membantu dalam menentukan nilai
rendemen dan weight loss (susut bobot) pada setiap proses (Adhamatika et al.,
2023).
Pada kegiatan Praktik Kerja Akhir (KPA) ini penimbangan bahan baku
dilakukan pada seluruh alur proses pembekuan udang setiap sebelum dan
sesudah proses berlangsung. Berat yang hilang selama proses akan diasumsikan
sebagai susut bobot. Susut bobot merupakan jumlah massa yang hilang selama
proses produksi berlangsung. Kehilangan ini dapat disebabkan oleh beberapa hal

11
seperti membuang bagian yang rusak, pengotor, hingga terjadi penguapan air dari
bahan. Adapun rumus perhitungan susut bobot dapat dilihat pada persamaan 1.

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡−𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 (𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘)


........................................(Persamaan 1)
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑥 100%

2.5 Metode Perhitungan Rendemen


Rendemen merupakan perbandingan antara berat akhir produk yang
diinginkan dengan berat semula Rendemen merupakan rasio berat antara daging
dan berat udang utuh. Perhitungan rendemen digunakan untuk memperkirakan
berapa banyak dari tubuh udang yang dapat digunakan sebagai bahan makanan.
(modifikasi dari Suryanto & Sipahutar 2020).
Menurut (Afrianto & Liviawati, 2010), ada beberapa hal yang dapat
mempengaruhi rendemen salah satunya adalah mutu bahan baku (faktor
kesegaran udang sangat berpengaruh terhadap rendemen yang dihasilkan),
sarana dan prasarana, tenaga kerja, ukuran dan jenis bahan baku. Adapun
Perhitungan rendemen dapat dilihat pada Persamaan 2.

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙
𝑥 100%......................................................................(Persamaan 2)

2.6 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yaitu diperoleh dari hasil kegiatan yang telah
dilakukan di dalam PT Panca Mitra Multi Perdana selama melakukan praktik
digunakan sebagai informasi. Pengumpulan data pada kegiatan ini menggunakan
metode pengumpulan data primer dan sekunder. Metode pengumpulan data
primer merupakan jenis data yang dilakukan secara langsung sesuai dengan tema
judul yang telah ditentukan, data primer yang diperoleh yaitu alur proses
pembekuan gurita. Adapun data Sekunder merupakan jenis data yang diperoleh
secara tidak langsung dan bersumber dari PT. Panca Mitra Multi Perdana dan dari
beberapa studi literatur sebagai refrensi. Adapun pengambilan Data Primer dan
sekunder dalam KPA ini yaitu menggunakan cara:
1. Wawancara
Wawancara diberikan kepada karyawan atau pihak yang berkompeten di
bidang alur proses pembekuan gurita untuk mengamati alur proses produk udang
beku di PT Panca Mitra Multi Perdana Situbondo.

12
2. Observasi
Mengamati atau melihat secara langsung seluruh kegiatan yang di lakukan
perusahaan khususnya dalam alur proses pembekuan udang, melakukan analisis
perhitungan nerca massa pada seluruh tahapan proses pembekuan udang dan
melakukan analisis perhitungan berat rendemen sebagai sumber data informasi
mengenai pengamatan alur proses pengolahan produk udang beku di PT Panca
Mitra Multi Perdana Situbondo.
3. Dokumentasi
Mendokumentasikan kegiatan atau data-data yang diperoleh selama praktik
kerja lapang yang dilakukan di PT Panca Mitra Multi Perdana Situbondo.

2.7 Metode Pengolahan Data


Metode pengolahan data yang dilakukan adalah mengolah data dari semua
data yang telah diperoleh pada metode pengumpulan data dengan cara observasi,
wawancara, partisipasi dan dokumentasi. Metode pengolahan data dapat diolah
dengan menganalisis data secara informatif. Pengolahan data ini menggunakan
microsoft excel dapat mengolah data secara kuantitatif, diperoleh data kuantitatif
yang berupa angka dalam bar maupun grafik. Data kuantitatif adalah jenis data
yang dapat diukur dan dihitung secara langsung dengan variabel angka.

2.8 Metode Analisis Data


Metode analisis data diperoleh melalui metode pengolahan data, di dalam
pengolahan data telah disebutkan data yang diperoleh akan dianalisis secara
deskriptif dan kuantitatif dimana data tersebut disajikan secara informatif dan jelas.
Data secara deskriptif dalam kegiatan KPA yaitu disajikan dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan tentang bagaimana menganalisis neraca
massa pada proses pembekuan udang dan menganalsi rendemen udang yang
dilakukan oleh PT Panca Mitra Multi Perdana Situbondo. Data secara kuantitatif
disajikan berupa angka dengan bentuk bar ataupun grafik pada data yang
diperoleh selama kegiatan Kerja Praktik Akhir (KPA) di PT Panca Mitra Multi
Perdana Situbondo.

13
PENUTUP

Demikian proposal Kerja Praktik Akhir (KPA) ini disusun dengan harapan
kegiatan praktik ini dapat meningkatkan keterampilan dan kompetensi taruna
khususnya dalam bidang mutu dan keamanan pangan. Selain itu, dengan kegiatan
praktik yang dilakukan ini direncanakan dapat menjelaskan secara rinci yang
berkaitan dengan judul Analisis Neraca Massa pada Proses Pengolahan Produk
Udang (Litopenaeus vannamei) Bentuk Peeled Deveined Tail On (PDTO) Masak
Beku di PT Panca Mitra Multi Perdana Situbondo Jawa Timur. Dengan demikian,
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang industri pengolahan produk
perikanan.
Penulis menyadari bahwa proposal KPA ini masih memiliki kekurangan
dalam berbagai aspek baik dari substansi maupun Teknik penulisnya. Oleh karena
itu, masukan dan tanggapan serta arahan untuk penyempurnaan proposal ini
sangat dibutuhkan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Adhamatika, A., Brilliantina, A., Sari, E. K. N., Wijaya, R., Triardianto, D., & Sucipto,
A. (2023). Analisis Neraca Massa dan Energi Pembuatan Keripik Kentang
(Solanum tuberosum L). JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan, 2(1), 69-76.

Afrianto, E., & Liviawati, E. (2010). Penanganan Ikan Segar. Widya Pajajaran.

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2006.SNI 01-2728.1-2006 Spesifikasi


Udang Segar. Jakarta (ID) : Badan Standardisasi Nasional.

Kementrian Kelautan dan Perikanan. (2018). Menengok Peluang Besar Ekspor


Komoditas Udang Indonesia. KKP.

Lestari, R. A., Patadjai, A. B., & Azis, M. A. (2023). Pengaruh Konsentrasi Dan
Lama Perendaman Dengan Menggunakan Sodium Tripolyphosphate
Terhadap Karakteristik Mutu Produk Udang Kupas Mentah Beku Peeled
And Deveined : Pengaruh Konsentrasi Dan Lama Perendaman Dengan
Menggunakan Sodium Tripolyphosphate Terhadap Karakteristik Mutu
Produk Udang Kupas Mentah Beku Peeled And Deveined. JSIPi (Jurnal
Sains dan InovasiI Perikanan). (Journal of Fishery Science and Innovation),
7(1), 63-72.

Mustafa, A. (2015). Analisis proses pembuatan pati ubi kayu (tapioka) berbasis
neraca massa. Agrointek: Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 9(2), 118-
124.

Pramleonita, M., Yuliani, N., Arizal, R., & Wardoyo, S. E. (2018). Parameter fisika
dan kimia air kolam ikan nila hitam (Oreochromis niloticus). Jurnal Sains
Natural, 8 (1), 24-34.

Ritonga, M. H. M., Mira I. L. N., Erwan A. S. (2021). Analisis Neraca Massa Pada
Pembuatan Pati dari Kulit Sukun. Seminar Nasional Teknik Kimia
Soebardjo Brotohardjono. Suparmi dan Sumarto, 2011. Pengantar
Teknologi Hasil Perikanan. Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas
Riau. Pekanbaru.

Suparmi, dkk., 2012. Dasar Teknologi Hasil Perikanan. Pusat Pengembangan


Pendidikan Universitas Riau. Pekanbaru.

15
Suryanto, M. R., & Sipahutar, Y. H. (2020, November). Penerapan GMP dan SSOP
pada pengolahan udang putih (Litopenaeus vannamei) peeled deveined
tail on (PDTO) masak beku di unit pengolahan ikan Banyuwangi.
In Prosiding Seminar Kelautan Dan Perikanan Ke VII P (pp. 204-222).

16
LAMPIRAN

17
Lampiran 1 Diagram Alir Proses Penanganan Udang Beku

SNI 2705:2015
Penerimaan bahan baku

Pencucian 1 Penerimaan kemasan & label

Pencucian 2

Sortasi

Penimbangan

Pencucian 3

Penyusunan

Pembekuan

Penggelasan

Pengemasan dan pelabelan 1

Pendeteksian logam

Pengemasan dan pelabelan 2

Penyimpanan beku

Pemuatan

18
Lampiran 2 Perhitungan Rendemen Udang

Tahapan

Tanggal
Pemotongan Rendemen Rata-rata
Pengupasan Cooking
kepala (%) rendemen

19
Lampiran 3 Tabel Rekapitulasi Neraca Massa Pembekuan Udang
No Proses Input Output

20
Lampiran 4 Tabel Rencana Kegiatan Kerja Praktik Akhir
Bulan
Jenis Kegiatan
Januari Februari Maret April

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengenalan keadaan perusahaan

Pengenalan alat dan bahan

Mengamati dan mencatat alur proses


pembekuan udang dan melakukan
pengujian organoleptik
Mengamati dan mengukur
berat dan jumlah
rendemen udang

Mengolah data dan


menganalisis alur
pembekuan udang beku
serta data-data yang telah
diperoleh selama KPA

Menyusun laporan KPA

Seminar hasil KPA

21

Anda mungkin juga menyukai