OLEH:
SADAM B
NIT. 20.4.01.138
Menyetujui:
Mengetahui :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga proposal Kerja Praktik Akhir (KPA) pada Politeknik Kelautan dan
terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah terlibat dalam penyusunan proposal
2. Ibu Nova M. Tumanduk, S.Pi., M.Si., selaku Ketua Program Studi Teknik
proposal ini.
Penulis tentu menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca agar
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Contents
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
Bitung, 6 Februari 2023.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................................v
I. PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................
1.2 Tujuan....................................................................................................................................
2.1 Deskripsi Ikan Tuna...............................................................................................................
2.1.1 Klasifikasi Ikan Tuna.............................................................................................................
2.1.2 Morfologi Ikan Tuna..............................................................................................................
2.1.3 Kandungan Gizi Ikan Tuna....................................................................................................
2.1.4 Kualitas Mutu Ikan...............................................................................................................
2.2 Alur Proses Pengolahan Tuna Loin........................................................................................
2.3 Penerpaan GMP dan SSOP pada pembekuan Tuna Loin....................................................
2.3.1 GMP (Good Manufacturing Practice).................................................................................
2.3.2 SSOP (Sanitation Standard Operation Prosedures)........................................................
III. METODE PRAKTIK.................................................................................................19
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan KPA.................................................................................
3.2 Alat dan Bahan Praktik........................................................................................................
3.3 Metode Pengambilan Data dan Jenis Data...........................................................................
3.4 Prosedur Kerja.....................................................................................................................
3.5 Jadwal Rencana Kegiatan (KPA).............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................22
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3. Prosedur Kerja.............................................................................................................20
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran halaman
1. WORKSHEET..................................................................................................24
5. Jurnal kegiatan
vi
I. PENDAHULUAN
pulau dengan Panjang garis pantai 18.000 km dan luas perairannya terdiri dari laut
territorial, perairan kepulauan dan perairan pedalaman seluas 2,7 juta km atau
70% dari luas wilayah NKRI. Sumber daya kelautan dan perikanan merupakan
salah satu potensi sumber daya alam yang sangat besar dan mendapatkan
perhatian yang serius di Indonesia. Salah satu jenis sumber daya ikan yang
memiliki potensi besar di Indonesia adalah dari kelompok ikan pelagis besar
Sulawesi utaran khususnya Kota bitung merupakan salah satu penghasil ikan
tuna, cakalang dan tongkol karena berdasarkan data KKP, total produksi
pada tahun 2019 yakni 48,89 ribu ton. Ekspor komiditas perikanan via pelabuhan
laut bitung mencapai 23,02 ribu ton pada tahun 2020 atau senilai US$118,83 juta.
Bitung untuk kebutuhan pasar luar negeri, sedangkan sisanya untuk kebutuhan
Ikan tuna merupakan jenis ikan dengan kandungan protein tinggi, berkasiat
antara 22,6 -26,2 g/100 g daging dan lemak yang rendah berkisaran antara0,2 –
2,7 g/100 g daging, mineral kalsium, fosfor, besi dan sodium, vitamin A (retiol),
dan vitamin B. ikan ini memiliki nilai jual tinggi, dan termasuk jenis ikan yang
paling banyak di cari dan dicuri laut Indonesia. Selama ini konsumsi ikan tuna
untuk kualitas ekspor adalah dalam bentuk utuh. Namun, karena tingginya
1
permintaan permintaan produk olahan ikan dalam bentuk tuna saku dan loin dari
negara importir, sehingga menciptakan peluang usaha pengolahan ikan tuna dalam
bentuk tersebut.
PT. Benteng Laut Sejahtera merupakan salah satu unit pengolahan ikan (UPI)
yang salah satu produknya adalah tuna loin beku. Sebelum di ekspor, ikan tuna
harus mengikuti setiap tahapan proses pada perusahaan agar tidak mengurangi
nilai dan gizi pada ikan tersebut. Untuk lebih memahami proses pembekuan di PT.
1.2 Tujuan
Sejahtera.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
Ikan tuna merupakan salah satu jenis ikan ekonomis penting dalam
perdagangan perikanan dunia dan termasuk golongan ikan pelagis. Oleh karena
itu, metode penangkapan tuna sangat penting untuk mendapatkan nilai jual ikan
tuna yang tinggi. Untuk mendapatkan kualitas tuna yang baik maka cara
pengolahan dan penanganannya harus di lakukan secara cepat dan tepat di mulai
pada saat ikan itu di tangkap. Ikan juga termasuk dalam bahan pangan yang
mudah rusak sehingga perlu adanya perlakuan khusus seperti pengawetan dengan
metode pembekuan dan penyimpanan produk beku (Foeh & Tuera, 2014).
dunia dan termasuk golongan ikan pelagis. Ikan tuna dapat hidup di air yang lebih
dan bertahan dalam kondisi yang beragam. Ikan tuna memiliki kebiasaan untuk
oleh sistem metabolisme ikan tuna yang dapat mengatur jumlah panas yang ada di
dalam tubuh untuk mencapai kondisi biologis yang efektif (Akbar et al., 2014).
dua sirip punggung, sirip depan yang biasanya pendek dan terpisah dari sirip
dan sirip dubur. Sirip dada terletak agak ke atas, sirip perut kecil, sirip ekor
berbentuk bulan sabit (Saanin 1984).Tuna digunakan sebagai nama grup dari
beberapa jenis ikan yang terdiri dari, tuna besar (yellowfin tuna, bigeye, southern
3
bluefin tuna, albacore) dan ikan mirip tuna (tuna-like species), yaitu marlin,
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Teleosteri
Subclass : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Subordo : Scombroide
Family : Scombridae
Genus : Thunnus
Tuna memiliki bentuk tubuh yang sedikit banyak mirip dengan torpedo,
Sirip punggung ( dorsal) dua berkas, sirip punggung pertama mempunyai ukuran
relatif kecil dan terpisah dari sirip punggung kedua. Di belakang sirip pinggung
dan sirip dubur (anal) tersapat sederetan sirip-sirip kecil tambahan yang dikata
finlet. Sirip ekor bercabang dalam (bercagak) dengan jari-jari penyokong menutup
seluruh ujung hipural. Di kedua bidang batang ekor masing-masing terdapat dua
lunas samping mempunyai ukuran kecil, yang pada beberapa spesiesnya mengapit
satu lunas samping yang lebih besar. Tubuh biasanya dengan wilayah barut badan
(corselet), yakni bidang di belakang kepala dan di sekitar sirip dada yang di tutupi
4
oleh sisik-sisik yang tebal dan lebih kurang akbar. Bidang tubuh sisanya bersisik
Secara umum bagian tuna yang dapat di makan (edible portion) berkisar
antara 50-60% dari tubuh ikan. Kadar protein dalam daging putih ikan tuna lebih
tinggi dari pada daging merah. Daging merah ikan tuna kaya akan lemak, suplai
adalah komposisi nilai pada gizi pada beberapa jenis ikan tuna per 100 gr daging
5
Tabel 1. Komposisi gizi dari Beberapa Jenis Ikan Tuna.
Jenis Ikan
Tuna
Sumber . Departemen of health Edukation and walfare, 1972 dalam Riadi, 2020.
berkualitas. Penentuan ranking/ grade yaitu di lihat dari warna daging tuna yang
diambil dengan alat tertentu. Kualitas mutu ikan tuna dibedakan menjadi empat
dilakukan dengan cara menusukan corung tube yaitu suatu alat berbentuk batang,
tajam, dan terbuat dari besi. Corung tube dimasukkan pada kedua sisi ikan (bagian
belakang sirip atau ekor kanan dan kiri, sehingga di dapatkan potongan daging
ikan tuna. Ciri-ciri untuk masing-masing grade tuna segar adalah sebgai berikut
6
1. Mutu I (A); Ciri-ciri ikan tuna grade A adalah sebagai berikut :
c. Kondisi ikan tidak utuh atau cacat, biasanya pada bagian punggung/
dada.
a. Warna daging agak kurang merah dan cenderung berwarna coklat dan
pudar.
7
d. Terjadi kerusakan pada tubuh.
Salah satu cara yang sering di lakukan adalah dengan teknik pemotongan
loin. Istilah tuna loin adalah produk yang di buat dari tuna segar yang mengalami
cepat, dan selalu menjaga dalam rantai dingin. Hal tersebut dikarenakan daging
ikan tuna memiliki kandungan asam amino histidine yang relatif tinggi. Setelah
ikan mati, enzim-enzim yang berasal dari bakteri akan mengurangi histidine
Pada proses pembekuan tuna loin harus di tangani dan diolah dengan baik
serta karyawan harus tetap menjaga kebersihan dan hygiene selama proses
produksi mulai dari penerimaan bahan baku sampai menjadi produk akhir. Berikut
penanganan dan pengolahan ikan tuna mulai dari penerimaan bahan baku sampai
Suhu pusat bahan baku tuna segar pada saat penerimaan dan penanganan
8
2. Bahan baku tuna beku
Suhu pusat bahan baku tuna beku pada saat penerimaan adalah -18 oC dan
mempertahankan mutunya.
3. Pencucian
b) Potensi cacat mutu: Kontamunasi benda asing, daging rusak dan tidak
ikan.
4. Penyianagan
b) Potensi cacat mutu: Kontamunasi benda asing, daging rusak dan tidak
c) Tujuan: Mendapatkan ikan yang bersih, tanpa kepala dan isi perut serta
d) Petunjuk: Ikan di siangi dengan cara membuang kepala dan isi perut,
yang mengalir.
5. Pembuatan loin
9
a) Potensi bahaya: Kontaminasi bakteri patogen.
ditentukan.
c) Tujian: Mendapatkan loin yang rapi dan bebas dari tulang, daging hitam
dan kulit.
d) Petunjuk: tulang, daging hitam dan kulit yang ada pada loin di buang
7. Sortir mutu
10
a) Potensi bahaya: Pembungkus kurang sempurna dan kontaminasi bakteri
patogen.
vakum dan tidak vakum secara cepat dan timbangan sesuai dengan
9. Pendeteksi logam
(logam).
saniter.
10. Pembekuan
11
c) Tujuan: Membekukan produk hingga mencapai suhu pusat maksimum -
produk.
maksimum 4 jam.
11. Penimbangan 2
bakteri patogen.
c) Tujuan: mendaoatkan berat loin yang sesuai dengan ukuran yang telah
spesifikasi.
12
13. Penyimpanan beku
penyimpanan.
memudahkan pembongkaran.
Penerimaan Penerimaan
bahan baku Bahan kemasan dan label
Pencucian
Penyiangan
Pembuatan Loin
Sortasi mutu
Pendeteksian Logam
Pembekuan
Penimbangan 2
Pengemasan
13 dan pelabelan
Penyimpanan Beku
Gambar 2. Alir proses pengolahan ikan tuna
Sumber : SNI 4104;2015 Tuna Loin Beku
Manufacturing Practice atau biasa di sebut cara berproduksi makanan yang baik
merupakan acuan untuk memproduksi makanan yang baik dan benar, untuk
1. Peneraopan bahan baku; bahan baku Tuna yang diterima harus dalam
3. Bahan pembantu; Air yang digunakan pada proses produksi adalah air
air bor.
4. Bahan Kimia;
14
a. Chlorin: Chlorin merupakan zat kimia yang sering digunakan
dengan media air. Secara umum berbentuk padatan dan ada juga
yang terbuat dari plastik yang bernama IVP (individual vacuum page).
air.
Container harus dipastikan dalam keadaan bersih serta bebas dari bau.
pelaksanaan sanitasi yang dipenuhi oleh suatu unit pengolahan ikan untuk
15
mencegah terjadinya kontaminasi terhadap produk yang diolah (FDA 2019 dalam
maroef, sipahuter, Hidayah 2021). SSOP merupakan bagian penting dari program
Prinsip dasar sanitasi meliputi dua hal, yaitu membersihkan dan sanitasi.
1. Keamanan air dan es; keamanan air mencakup petugas dan prosedur
minum, untuk air yang kontak dengan produk dan untuk pembuatan es,
sehingga tidak ada kontaminasi silang antara air yang siap minum dan
16
mentah, pengemas, dan permukaan yang kontak dengan produk. Di
4. Fasilitas toilet dan tempat cuci tangan; setiap karyawan yang bekerja di
17
7. Pengendalian kesehatan dan hygiene karyawan; mencakup
18
III. METODE PRAKTIK
Kegiatan Kerja Praktik Akhir akan di laksanakan 48 hari yaitu mulai pada
tanggal 06 Maret s/d 14 April- 1 Mei s/d 09 Juni 2023, bertempat di PT Benteng
Laut Sejahtera Bitung, dengan alamat JL.Nangka GPI, Kec. Aertembaga, Kota
Alat dan bahan praktik yang di gunakan untuk penunjang dan untuk
Alat :
19
3.3 Metode Pengambilan Data dan Jenis Data
Menurut (Achmad & Ida, 2018) pengambilan data dapat dilakukan dengan 3
cara yaitu:
1. Data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpulan data.
2. Data sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.
20
Gambar 3. Prosedur Kerja
Adapun jadwal rencana kegiatan Kerja Pratik Akhir (KPA), dapat dilihan
dibawah ini.
No. Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags
1 Penyususunan
dan perbaikan
proposal
2 Seminar
proposal
3 Pelaksanaan
KPA
4 Penarikan KPA
5 Pembuatan dan
perbaikan
laporan
6 Seminar
laporan KPA
21
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Z. A., & Ida, R. (2018). Etnografi Virtual Sebagai Teknik Pengumpulan
Data Dan Metode Penelitian. The Journal of Society & Media, 2(2), 130.
https://doi.org/10.26740/jsm.v2n2.p130-145
Akbar, N., Zamani, N. P., & Madduppa, H. H. (2014). Keragaman genetik ikan
tuna sirip kuning ( Thunnus albacares ) dari dua populasi di Laut Maluku ,
Indonesia Genetic diversity of yellowfin tuna ( Thunnus albacares ) from two
populations in the Moluccas Sea , Indonesia. 3(April), 65–73.
Ardian, I. L., Puspareni, L. D., Fauziyah, A., & Ilmi, I. M. B. (2022). Analisis
Kandungan Gizi Dan Daya Terima Cookies Berbahan Dasar Tepung Bekatul
Dan Tepung Ikan Tuna Untuk Balita Gizi Kurang. Journal of Nutrition
College, 11(1), 42–50. https://doi.org/10.14710/jnc.v11i1.31177
Bawinto, A. S., Mongi, E., & Kaseger, B. (2015). The Analysis of Moisture, pH,
Sensory, and Mold Value of Smoked Tuna (Thunnus sp.) at Girian Bawah
District, Bitung City, North Sulawesi. Media Teknologi Hasil Perikanan,
3(2), 55–65.
Foeh, J. E. H. J., & Tuera, R. T. (2014). Investasi Penangkapan Ikan Tuna Semi
Modern oleh PT Serena Marine di Perairan Sulawesi Utara. MANAJEMEN
IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah, 9(1), 38–
53. https://doi.org/10.29244/mikm.9.1.38-53
Pawening, R. E., Arifin, A. Z., & Yuniarti, A. (2016). Ekstraksi Fitur Berdasarkan
Deskriptor Bentuk dan Titik Salien Untuk Klasifikasi Citra Ikan Tuna.
22
Jurnal Buana Informatika, 7(3), 215–224.
https://doi.org/10.24002/jbi.v7i3.660
Sipahutar, Y. H., Masengi, S., & Wenang, V. (2017). Kajian Penerapan Good
Manufacturing Practices dan Sanitation Standar Operation Procedure pada
Produk Pindang Air Garam Ikan Tongkol TONGKOL (Euthynnus affinis)
dalam Upaya Meningkatkan Keamanan Pangan di Kabupaten Kendal, Jawa
Tengah. Prosiding Simposium Nasional Ikan Dan Perikanan, Masyarakat
Iktiologi Indonesia, 2017, 1063–1075.
Sulistiyati, T. D., Tambunan, J. E., Suprayitno, E., Budi, B., Chamidah, A.,
Alfanov, M., Panjaitan, P., Djamaludin, H., Frida, H., Putri, N., Rifka, Z.,
Kusuma, A., Technology, F. P., Science, M., Brawijaya, U., & Pisang, J.
(2022). KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK ABON IKAN TUNA ( Thunnus
sp .) DENGAN Tuna adalah ikan laut yang terdiri dari beberapa spesies
dari famili Scombridae , Kandungan gizi yang tinggi membuat tuna sangat
efektif untuk menyembuhkan berbagai penyakit . Salah satu man.
Sutresni, N., Sudiana Mahendra, M., & Redi Aryanta, I. W. (2016). Penerapan
Hazard Analysis Critical Control Point (Haccp) Pada Proses Pengolahan
Produk Ikan Tuna Beku Di Unit Pengolahan Ikanpelabuhan Benoa – Bali.
ECOTROPHIC : Jurnal Ilmu Lingkungan (Journal of Environmental
Science), 10(1), 41. https://doi.org/10.24843/ejes.2016.v10.i01.p07
23
Lampiran 1. WORKSHEET
WORKSHEET
PROGRAM STUDI TEKNIK PENGOLAHAN PRODUK PERIKANAN
Nama :SADAM B
NIT :20.4.01.138
Nama Perusahaan : PT. Benteng Laut Sejahtera
Alamat Perusahaan : JL Nangka GPI
Tanggal Mulai : 06 Maret
Tanggal Selesai : 09 Juni
Bitung………………………..
2023
Instruktur/ surpevisor
(…………………………………
………….)
24
Lampiran 2. Deskripsi bahan baku
DESKRIPSI BAHAN BAKU
2 Nama spesies
7 Tipe pengemasan
8 Suppiler
25
Lampiran 3. Deskripsi produk akhir
DESKRIPSI PRODUK AKHIR
2 Nama Spesies
3 Tahapan Proses
4 Tahapan Pengemasan
5 Penyimpanan
6 Umur penyimpanan
7 Spesifikasi Label
8 Penggunaan Produk
9 Tujuan Pemasaran
10 Konsumen
26
Lampiran 4. Jurnal kegiatan
Nama :
Program studi :
27
8
1 Nama Perusahaan
2 Alamat
3 No. Telepon
4 No. SKP/Tanggal
5 Nama Pemilik
6 Nama Direktur
8 Daerah Pemasaran
9 Informasi Lain
28
29