OLEH :
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Gelar Sarjana pada Fakultas
Perikanan dan Kelautan
Universitas Riau
Disetujui Oleh
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
“Teknik Analisis Kualitas Air Pada Kolam Pembenihan Ikan Lele (Clarias
Provinsi Jambi.
berperan baik berupa dorongan, dukungan, bimbingan, saran dan kritik sehingga
Usulan Praktek Magang dapat terselesaikan tepat pada waktunya, antara lain
kepada Dr. Ir. Adriman, M.Si selaku dosen pembimbing, rekan-rekan yang
terlibat serta orang tua yang senantiasa memberikan doa serta dukungannya.
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan Usulan Praktek Magang ini. Semoga Usulan Praktek Magang ini
dapat berguna bagi penulis dalam melaksanakannya. Akhir kata penulis ucapkan
terima kasih.
hayati ataupun non hayati dimana keanekaragaman ini dapat memberi pengaruh
bahkan negara (Utami et al., 2018). Perairan yang memiliki kualitas air yang baik
memiliki komoditas ikan yang beragam dimana dapat memenuhi kebutuhan hidup
suatu daerah atau bahnkan negara. Salah satu jenis ikan yang diharapkan mampu
untuk memenuhi kebutuhan hidup suatu daerah maupun untuk kebutuhan ekspor
memiliki potensi besar. Hasil dari subsektor perikanan dan kelautan di Indonesia
tidak hanya diperoleh dari laut dan tambak, tetapi juga dari daratan yang lebih
mampu menyediakan kondisi yang optimal bagi kehidupan ikan, sehingga pada
masa pemeliharaan induk diperoleh proses produksi benih yang unggul ini dapat
Maka dari itu, akan dilakukan Praktek Magang mengenai Teknik Analisis
Kualitas Air pada kolam Pembenihan Ikan Lele (Clarias sp.) di Balai Perikanan
Budidaya Air Tawar (BPBAT) Sungai Gelam, Muaro Jambi, Provinsi Jambi.
Tujuan dari kegiatan praktek magang yang akan dilakukan adalah untuk
Adapun manfaat yang akan diperoleh dalam praktek magang ini adalah
cara melakukan analisis kualitas air yang baik dan benar, sehingga para
Permintaan ikan lele mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini
Produksi ikan lele nasional selama 2010-2014 rata-rata meningkat sebesar 35%
per tahun yakni pada tahun 2010 sebesar 270.600 ton dan meningkat pada tahun
2014 sebesar 900.000 ton (Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, 2014 dalam
Rica, 2015).
Ikan lele sudah banyak dibudidayakan oleh petani saat ini. Ikan lele
mengandung kadar air 78,5 gr, kalori 90 gr, protein 18,7 gr, lemak 1,1 gr,
Kalsiium (Ca) 15 gr, Fosfor (p) 260 gr, Zat Besi (Fe) 2 gr, Natrium 150 gr,
Thiamin 0,10gr, riboflavin 0,05 gr, Niashin 2,0 gr per 100 gram (Djatmiko
Kingdom : Animalia
Sub-kingdom : Metazoa
Filum : Chordata
Sub-filum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Sub-kelas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Sub-ordo : Siluroidea
Familia : Clariidae
Genus : Clarias
Karakteristik dari ikan lele (Clarias sp.) yaitu memiliki kepala yang
cembung dengan tulang kepala yang keras dan memiliki struktur jelas yang
tertutupi oleh kulit yang tebal, berbentuk dorsal, di bagian dorsolaterali kepalanya
terdapat sepasang mata kecil berbentuk bulat ovoid. Selain itu, ikan ini memiliki
68-79 sirip punggung, 5-6 sirip perut, 9-10 sirip dada, 50-60 sirip anal dan 4
pasang sungut dengan 1 pasang di antaranya memiliki ukuran yang lebih besar
dan panjang. Terdapat alat pernafasan tambahan pada ikan lele, alat pernafasan ini
berwarna merah dan bentuknya menyerupai tajuk pohon rimbun yang dipenuhi
dengan kapiler darah. Alat ini terletak di bagian belakang rongga insang dan
Morfologi ikan lele pada bagian kepala atas dan bawah ditutupi oleh
tulang pelat, tulang ini berbentuk seperti rongga di atas insang yang di dalamnya
dengan busur antara insang kedua dan insang keempat. Mulut pada ikan lele
terletak pada ujung moncong (terminal) kepala lele dan ada tambahan 4 sungut di
sekitar moncong. Sirip ikan lele terpisah antara sirip punggung dannsirip analnya,
sirip di bagain perut bahkan memiliki panjang hingga mencapai sirip anal, dengan
bentuk sirip yang membulat. Terdapat dua tempat lubang hidung pada tubuh ikan
lele, lubang pertama yaitu lubang hidung yang terletak di bagian depan berupa
tabung pendek di daerah belakang bibir atas, lubang hidung kedua terdapat di
bagian belakang sulut nasal berupa celah yang berbrntuk lingkaran (Kordi dan
Ghufron, 2010).
Habitat ikan lele biasanya ditemukan di air tawar dengan arus lambat atau
stagnan, seperti rawa, danau, waduk, bahkan persawahan. Berkat sifatnya yang
mudah beradaptasi ikan lele dapat hidup di kondisi lingkungan yang sangat
berbeda, ikan ini juga dapat hidup di lingkungan yang kondisi airnya kurang baik
tetapi masih dalam keadaan yang dapat ditoleransi. Hal ini membuat ikan lele
banyak dibudidayakan di berbagai media, mulai dari kolam tanah liat, kolam
semen hingga kolam yang ditutup dengan plastik atau kanvas, hal ini
menunjukkan bahwa budidaya ikan lele relatif mudah dan tidak membutuhkan
Untuk menciptakan hasil panen, bibit, atau benih yang sehat dan
berkualitas, kegiatan budidaya ikan lele harus melibatkan analisis kualitas air yang
baik dan benar selama kegiatan budidaya ikan lele tersebut berlangsung
nutrisi yang tinggi dimana nutrisi tersebut dimanfaatkan sebagai sumber energi
air yang optimal bagi benih adalah suhu berkisar antara 25-30 oC, pH 6,5-8,8,
Kualitas air yang optimal dapat terjadi karena dilakukan penyiponan dan
pergantian air yang rutin. Pergantian air dilakukan sebanyak 20-50% setiap wadah
dan pergantian air dilakukan sehari sekali (Hariati et al., 2017). Kemampuan ikan
lele bertahan hidup termasuk tinggi karena ikan lele mampu untuk mengatur
termasuk pada media yang memiliki salinitas tinggi dan dapat mempengaruhi
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan induk yaitu persiapan kolam,
Induk lele yang dipijahkan adalah hasil sampling dari beberapa calon induk yaitu
memiliki organ tubuh lengkap, pergerakan aktif, umur induk betina mencapai 1,5
tahun sedangkan induk jantan mencapai 1 tahun dan bobot induk minimal 1 kg.
Ciri-ciri induk betina yang telah matang gonad yaitu bagian perut besar
induk jantan yang telah matang gonad yaitu aktif bergerak, bagian tubuh memerah
dan lebih cerah organ seks agak kemerahan, membengkak dan berbintik putih.
Induk yang telah matang gonad ditimbang terlebih dahulu untuk mengetahui dosis
Suhu
Karbondioksida
pH
Dalam budidaya ikan lele, kondisi pertumbuhan ikan akan optimal jika pH
berada di kisaran 6–9 dan suhu 26℃-30℃. Kondisi pH dan perubahan suhu yang
tidak stabil dapat menyebabkan penurunan kualitas air, bahkan pada proses
pembenihan dan pendederan dapat mengakibatkan benih ikan mati. Oleh karena
itu perlu dilakukan monitoring secara berkala untuk menjaga kestabilan kadar pH
dan suhu air. Untuk menjaga kestabilan kadar pH dapat dilakukan dengan
penggantian air baru jika nilai pH diluar batas normal (Imaduddin dan Saprizal,
2017)..
Pengukuran kadar keasaman larutan (pH) dan suhu air merupakan proses
yang sangat penting dalam budidaya ikan lele. Sebagai contoh pada pembenihan
dan pendederan ikan lele, agar benih ikan tidak mudah mati dan mempunyai
kualitas yang bagus, kestabilan kadar keasaman (pH) dan suhu air kolam perlu
dijaga. Kondisi keasaman (pH) dan suhu air kolam dapat berubah sewaktu-waktu.
Perubahan kualitas keasaman larutan (pH) dan suhu pada kolam, dipengaruhi oleh
faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam seperti hujan yang terus-menerus,
panas yang ekstrem dan perubahan cuaca ekstrem. Sedangkan dari faktor manusia
pada proses pemberian pakan yang terlalu banyak akan merubah kadar keasaman
Nitrat
III. METODE PRAKTEK MAGANG
Praktek magang ini akan dilaksanakan selama satu bulan dalam rentang
waktu bulan Januari sampai Februari 2022 di Kecamatan Sungai gelam, Balai
Metode yang akan digunakan dalam praktek magang ini adalah metode
mentorial berupa pengenalan lingkungan dan lokasi magang serta pengarahan dan
lapangan dengan pengumpulan data yang terdiri atas data primer dan data
wawancara bersama pihak balai serta turun langsung ke lapangan. Sedangkan data
Kordi, H. Dan Ghufron, M. K. 2010. Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal. Lily
Publisher, Yogyakarta.
Hariati, M., Friska., Jubaedah. D dan M, Syaifudin. 2017. Kelulushidupan dan
Pertumbuhan Benih Ikan Lele (Claris sp) pada Salinitas Media yang
Berbeda. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Universitas Sriwijaya.
Palembang. 5(1): 83-96.
Fauzia, S. R. dan Suseno, S. H. 2017. Resirkulasi Air Untuk Optimalisasi Kualitas
Air Budidaya Ikan Nila Nirwana (Oreochromis niloticus). Jurnal Pusat
Inovasi Masyarakat 2(5): 887-892.
Afifi, I. M. 2014. Pemanfaatan Bioflok pada Budidaya Ikan Lele Dumbo (Clarias
sp.) dengan Padat Tebar Berbeda terhadap Laju Pertumbuhan dan Survival
Rate (SR). Skripsi. Universitas Airlangga, Surabaya.
Apriyani, I. 2014. Pengaruh Penambahan Tepung Kepala Ikan Lele (Clarias sp.)
Dalam Pembuatan Cilok Terhadap Kadar Protein Dan Sifat
Organoleptiknya. Journal of Public Health. 3(2): 1-9.
Hastuti, S., Studi, P., & Perairan, B. 2015. Kondisi Kesehatan Ikan Lele Dumbo
(Clarias gariepinus, Burch) Yang Dipelihara Dengan Teknologi Biofloc
(Health conditions of catfish (Clarias gariepinus, burch) were rearing
with biofloc technology). Saintek Perikanan : Indonesian Journal of
Fisheries Science and Technology, 10(2), 74–79.
Utami, R., Rismawati, W., dan Sapanli, K. 2018. Pemanfaatan Mangrove Untuk
Mengurangi Logam Berat Di Perairan Utilization of Mangroves To
Reduce Heavy Metals in The Waters. Prosiding Seminar Nasional Hari
Air Dunia, 2(1): 141–153.
Rica A. 2015. Variasi Bagian Telur dan Persentasenya dengan Daging Ikan pada
Proses Pengolahan Amplang Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus),
Skripsi. Universitas Jember, Jember.
Sari, M. A., Murniati, K., dan Sayekti, D. W. 2017. Analisis Permintaan Ikan Lele
(Clarias sp.) Oleh Pedagang Pecel Lele Di Kota Bandar Lampung. Jurnal
Ilmu Ilmu Agribisnis. 5(2): 149-155.
Soares T. 2011. Kajian Usaha Benih Ikan Lele Dumbo Di Desa Tulungrejo,
Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Skripsi. Universitas Pembangunan
Nasional Veteran Jawa Timur, Surabaya.
Sitio, M. H. F., Jubaedah, D. dan Syaifudin, M. 2017. Kelangsungan Hidup Dan
Pertumbuhan Benih Ikan Lele (Clarias sp.) Pada Salinitas Media Yang
Berbeda. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia. 5(1): 83-96.
Suhaimi. 2021. Pengaruh Pemberian Kombinasi Pelet Dan Kiambang (Salvinia
molesta) Terhadap Kelulushidupan Dan Pertumbuhan Benih Ikan Lele
Dumbo (Clarias gariepinus). Skripsi. Universtas Islam Riau, Pekanbaru.
Setiaji, A. 2009. Efektifitas Ekstrak Daun Pepaya Carica papaya L. Untuk
Pencegahan dan Pengobatan Ikan lele dumbo Clarias sp. yang Diinfeksi
Bakteri Aeromonas hydrophila. Departemen Budidaya Perairan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Imaduddin, G. dan Saprizal, A. 2017. Otomatisasi Monitoring Dan Pengaturan
Keasaman Larutan Dan Suhu Air Kolam Ikan Pada Pembenihan Ikan Lele.
Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Informatika dan Komputer. 7(2).
LAMPIRAN
Lampiran 1. Peta Lokasi Tempat Praktek Magang
Lampiran 2. Anggaran Biaya Magang
Juta Empat Ratus Sepuluh Ribu Rupiah. Kebutuhan biaya tersebut sebagai bahan
habis pakai, biaya transportasi dan akomodasi, biaya penulisan laporan dan
seminar, serta biaya tak terduga. Adapun rincian yang akan dikeluarkan adalah
sebagai berikut :
1. Biaya Persiapan
2. Biaya Pelaksanaan
1. Pelaksana Praktek
NIM : 2004112239
2. Dosen Pembimbing
NIP : 196401011991031009