UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2022
PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN KITOSAN TERHADAP MUTU
DAN LAMA PENYIMPANAN DALAM SUHU RENDAH PADA SURIMI
IKAN KURISI (NEMIPTERUS Spp.)
Oleh
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Dzat yang hanya
kepada-Nya memohon pertolongan. Alhamdulillah atas segala pertolongan,
rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
proposal penelitian Metodolgi Riset dan Penulisan Ilmiah yang berjudul
“Pengaruh Penambahan Larutan Kitosan Terhadap Mutu dan Lama
Penyimpanan dalam Suhu Rendah pada Surimi Ikan Kurisi (Nemipterus Spp.)”.
Shalawat serta salam kepada Rasulullah SAW yang senantiasa menjadi sumber
inspirasi dan teladan terbaik bagi umat manusia.
Proposal penelitian yang berjudul “Pengaruh Penambahan Larutan
Kitosan Terhadap Mutu dan Lama Penyimpanan dalam Suhu Rendah pada
Surimi Ikan Kurisi (Nemipterus Spp.)” dibuat untuk memenuhi tugas Ujian
Tengah Semester mata kuliah Metodologi Riset dan Penulisan Ilmiah pada
Program Studi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Padjadjaran.
Penulis menyadari banyak pihak yang telah memberikan dukungan dan
batuan selama penulis menyelesaikan tugas proposal penelitian ini. Oleh karena
itu, dengan penuh hormat penulis mengucapkan terimakasih dan mendoakan
semoga Allah SWT memberikan balasan terbaik kepada :
1. Dr.Asep Agus Handaka Suryana, S.Pi., selaku dosen pengampu
mata kuliah Metodologi Riset dan Penulisan Ilmiah.
2. Teman-teman Pondok Harmoni yang telah memberikan dukungan
dan semangat selama proses penyusunan proposal ini.
3. Vira Lestari yang telah menjadi teman bertukar pikiran dan
pendapat dalam proses penyusunan proposal penelitian.
Akhir kata, penyusun berharap semoga proposal penelitian ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan referensi demi pengembangan ke
arah yang lebih baik.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Kegunaan Penelitian
1.5 Kerangka Pemikiran
IIKAJIAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Ikan Kurisi (Nemipterus Spp.)
2.2 Surimi
2.3 Kitosan
2.4 Penyimpanan Beku
IIIMETODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
3.2 Metode Pengambilan Data
3.3 Metode Analisis data
3.3.1 Analisi Penyimpanan Beku
3.3.2 Kadar Air
3.3.3 pH
3.3.4 Uji lipat
3.3.5 Kekuatan Gel
3.3.6 Keelmbapan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2.3 Kitosan
Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki potensi untuk memproduksi
kitin dan turunannya. Kitonase yang diproduksi secara lokal dapat memungkinkan
negara bersaing untuk memproduksi turunan kitin yang memiliki nilai dan
kualitas tinggi. Kitonase dapat dikalsifikasikan kedalam tiga kelas jika
dikelompokkan berdasar spesefisitas enzim. Kelas pertama adalah enzim yang
memisahkan ikatan ÿ-1,4 antara N-acetyl glu cosamine (GlcNAc) dan glukosamin
(GlcN) dan antara GlcN–GlcN. Kelas kedua adalah enzim yang hanya membagi
GlcN–GlcN. Dan kelas terakhir adalah enzim yang memisahkan GlcN–GlcNAc
dan GlcN–GlcN.
Kitosan merupaka polimer karbohidrat alami yang telah dimodifikasi dan
berasal dari kitin (Tolamite et al. 2000). Menurut Knorr 1984, kitosan umumnya
berasal dari cangkang krustasea yang terdiri dari 30-40% protein, 30-50% kalsium
karbonat dan kalsium fosfat, dan 20-30% kitin. Kitin merupakan biopolimer alami
terbanyak kedua yang ada di alam setelah selulosa (No dan Meyers 1989).
Kitosan merupakan zat menyerupai serat dan homopolimer dari ß-(1ÿ4)-
linked N-acetyl-D-glucosamine. Kitin terdiri atas rantai linier gugus
asetilglukosamin sedangkan kitosan berasal dari proses menghilangkan gugus
asetil (CH3-CO) secukupnya untuk mendapatkan molekuk yang larut dalam
sebagian besar asam encer.
Kitosan merupakan polimer biodegradable yang tidak beracun dan sangat
mirip dengan selulosa. Perbedaan antara kiotsan dan selulosan adalah gugus
amina (-NH2). Kitosan memiliki ionik positif yang mampu mengikat lemak, lipid,
kolesterol, ion logam, protein dan makromolekul bermuatan negatif secara
kimiawi (Li et al. 1992). Kitosan sudah terbukti sebagai agen kaogulasi yang
efektif untuk menghilangkan padatan tersuspensi dari berbagai limbah pengolahan
makanan yang telah dipelajari potensi penggunaannya dalam aplikasi pengolahan
makanan.
Kitosan memiliki manfaat yang luas dalam pengaplikasiannya di berbagai
bidang seperti farmasi, biokimia, bioteknologi, kosmetik dan lain-lain (Muzzarelli
1985). Menurut Shahidi et al. 1999 pengaplikasian kitosan dapat digunakan untuk
produksi makanan yang memiliki nilai tambah, sebagai pengawet alami akbiat
mikroba dalam makanan, pembentukkan film biodegradable, dan untuk
pemurnian air.
Kitosan yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari kulit udang yang
sudah di proses sesuai dengan prosedur yang dijelaskan oleh Almeida dan
Arancibia 2005. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah merendam bahan
baku di dalam larutan NaOH 0,5% dalam suhu 8oC selama 10 menit. Tujuan dari
perendaman ini adalah untuk menghilangkan protein yang terkandung di dalam
kulit udang. Padatan endapan ini merupakan immersed dalam laritan HCl 7,3%
pada suhu kamar selama 60 menit dengan tujuan untuk menghilangkan mineral
yang menjadikan kitin sebagai produk utama. Untuk langkah terakhir terdiri dari
deasetilasi alkali yang dilakukan dengan perendaman dalam larutan NaOH 50%
pada 100 CC dalam waktu 60 menit, yang selanjutnya diikuti dengan pencucian
air yang banyak dan pengeringan dilakukan pada suhu 5oC dilakukan selama 6
jam.
3.3.6 Kelembapan
Kelembapan dapat diukur dalam rangkap tiga sesuai dengan metode
yang ditetapkan oleh Park dan Lin 2005, gel surimi diiris dengan ketebalan 5
mm dan berat (Z). Kemudian sampel akan disimpan di antara 2 lembar kertas
Whatman No.1 yang sudah ditumbang sebelumnya. Irisan gel ditekan
menggunakan berat standar 5 kg selama 2 menit. Kertas akan dikeluarkan dan
ditimbang kembali.
DAFTAR PUSTAKA
Babji, A.S., Mukhlis, I., Gna, S.K.,Seri Chempaka, M.Y., Norhaliza, M. and
Eraou, B. 1995. Processing efficiency and physico-chemical properties of
surimi type materials. Malaysian Journal of Animal Science 1: 52-58.
Campo-Deano, L.C., Tovar, C.A., Pombo, M.J., Solas, M.T. and Borderias, A.J.
2009. Rheological study of giant squid surimi (Dosicus gigas) made by
two methods with different cryoprotectants added. Journal of Food
Engineering 94: 26-33.
Erlina. 2021. Aplikasi kitosan sebagai pengawet pada produk bakso ikan
kambing-kambing (Abalistes stellaris) [Application of chitosan as a
preservative in goat-goat fish meatball products (Abalistes stellaris)].
Arwana Jurnal Ilmiah Program Studi Perairan. Vol. 3(1), 52-59.
Knorr, D. 1984. Use of chitinous polymers in food- A challenge for food research
and development. Food Technol. 38(1):85-97.
Li, Q., Dunn, E.T., Grandmaison, E.W. and Goosen, M.F.A. 1992. Applications
and properties of chitosan. J. Bioactive and Compatible Polym. 7:370-397.
Nurkhoeyati, N., et al.. 2011. Gelation Properties of Spent Duck Meat Surimi-
Like Material Produced Using Acid–Alkaline Solubilization Methods.
Vol. 76.
Nopianti, R., et al.. 2012. Effect of different types of low sweetness sugar on
physicochemical properties of threadfin bream surimi (Nemipterus spp.)
during frozen storage. International Food Research Journal. Vol. 19 (3):
1011-1021.
Okada, M. 1992. History of surimi technology in Japan. In Lanier, T.C and Lee,
C.M. (Eds). Surimi Technology, p. 3-21. New York: Marcel Dekker Inc.
Rawdkuen, S., Sai-Ut, S., Khamsorn, S., Chaijan, M. and Benjakul, S. 2009.
Biochemical and gelling properties of tilapia surimi and protein recovered
using an acidalkaline process. Journal of Food Chemistry 112: 112- 119.
Sallam, K. I. 2007. Antimicrobial and antioxidant effects of sodium acetate,
sodium lactate and sodium citrate in refrigerated sliced salmon. Food
Control, 18, 566–575.
Shahidi, F., Arachchi, J. and Jeon, Y. -J. 1999. Food applications of chitin and
chitosans. Trends in Food Science and Technology. 10:37–51.
Tina, N., et al.. 2010. Surimi-like material: challenges and prospects. International
Food Research Journal 17: 509-517.
Tolaimate, A., Desbrières, J., Rhazi, M., Alagui, M., Vincendon, M. and Vottero,
P. 2000. The influence of deacetylation process on the physicochemical
characteristics of chitosan from squid chitin. Polymer. 41: 2463-9.
Toynbe, S.J, et al.. 2015. Pengaruh Aplikasi Kitosan sebagai Coating Terhadap
Mutu dan Umur Simpan Daging Giling Ikan Gabus (Channa striata).
Jurnal Teknologi Hasil Perikanan. Vol. 4, No.1: 67-74.
Wibowo, S., et al.. 2021. Current (2021) status of surimi industry in Indonesia and
possible solutions: A review. Conf. Series: Earth and Environmental
Science.
Wibowo, S., et al.. 2007. Effect of chitosan type on protein and water recovery
efficiency from surimi wash water treated with chitosan–alginate
complexes. Bioresource Technology. Vol. 98,539-545.
Wibowo, S., et al.. 2005. Evaluation as a Peed Ingredient of Surimi Wash Water
Protein Recovered Using. a Chitosan- Alginate Complex. Journal of
Aquatic Food Product Technology.
Wibowo, S., et al.. 2005. Surimi wash water treatment for protein recovery: effect
of chitosan–alginate complex concentration and treatment time on protein
adsorption. Bioresource Technology 96, 665-671.
Zhou, A., Benjakul, S., Pan, K., Gong, J. and Liu, X. 2006. Cryoprotective effects
of trehalose and sodium lactate of tilapia (Sarotherodon nilotica) surimi
during frozen storage. Journal of Food Chemistry 96:96-103.