NRP : 53173111871
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan paper ini dengan baik.
Paper dengan judul “ Kolagen dari Sisik Ikan Kakap Merah” bertujuan untuk
menambah wawasan, meningkatkan kemampuan taruna-taruni dalam memahami
literature tentang kolagn dan merupakan salah satu persyaratan mengikuti ujian
semester IV di Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta.
Dengan Segala kerendahan hati, atas selesainya Paper ini saya mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. Mochammad Heri Eddy MS. Selaku Ketua Sekolah Tinggi
Perikanan.
2. Ibu Randi B.S Salampessy, A.Pi, M.Si. Selaku Ketua Jurusan Teknologi
Pengolahan Hasil Perikanan.
3. Ibu Sujuliyani, S.St.Pi, M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pengolahan Hasil
Perikanan dan Selaku dosen pembimbing.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I. PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
2.2. Klasifikasi
2.2.1. Morfologi
Ikan kakap merah (Lutjanus sp.) mempunyai ciri tubuh yang memanjang dan
melebar, gepeng atau lonjong, kepala cembung atau sedikit cekung. Jenis ikan ini
umumnya bermulut lebar dan agak menjorok ke muka, gigi konikel pada taring-
taringnya tersusun dalam satu atau dua baris dengan serangkaian gigi canin-nya
yang berada pada bagian depan. Ikan ini mengalami pembesaran dengan bentuk
segitiga maupun bentuk“V”dengan atau tanpa penambahan pada bagian ujung
maupun penajaman. Bagian bawah pra penutup insang bergerigi dengan ujung
berbentuk tonjolan yang tajam. Sirip punggung dan sirip duburnya terdiri dari
jarijari keras dan jari-jari lunak. Sirip punggung umumnya ada yang
berkesinambungan dan berlekuk pada bagian antara yang berduri keras dan bagian
yang berduri lunak. Batas belakang ekornya agak cekung dengan kedua
ujungsedikit tumpul. Ikan kakap merah mempunyai bagian bawah penutup insang
yang berduri kuat dan bagian atas penutup insang terdapat cuping bergerigi (Ditjen
Perikanan, 1990). Warna ikan kakap merah sangat bervariasi, mulai dari yang
kemerahan, kekuningan, kelabu hingga kecoklatan. Mempunyai garis-garis
berwarna gelap dan terkadang dijumpai adanya bercak kehitaman pada sisi tubuh
sebelah atas tepat di bawah awal sirip punggung berjari lunak. Umumnya berukuran
panjang antara 25–50 cm, walaupun tidak jarang mencapai 90 cm (Gunarso, 1995)
Produksi ikan kakap di Indonesia pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2005
mengalami rata-rata peningkatan sebesar 11,41%. Produksi ikan kakap merah
Indonesia tahun 2002-2005 disajikan pada Tabel 2.
2.3. Sisik Ikan Kakap Merah
Permintaan produksi ikan laut menyebabkan meningkatnya limbah yang
dihasilkan dari pengolahannya. Limbah yang biasanya dihasilkan antara lain sisik,
kulit, tulang, insang, dan semua organ dalam seperti pankreas, hati, jantung, gonad,
gelembung renang, dan usus. Sisik ikan merupakan salah satu limbah yang belum
dimanfaatkan secara optimal. Setelah ditinjau lebih lanjut, sisik ikan dapat
dimanfaatkan sebagai sumber bahan baku kolagen. Berat sisik yang terdapat pada
ikan bergantung pada jenis masing-masing ikan. Namun Muthumari dkk (2016)
menyebutkan bahwa umumnya sisik pada ikan berjumlah kurang lebih sekitar 2%
dari total berat ikan.13 Secara garis besar kandungan yang terdapat pada sisik ikan
terdiri dari calcium-deficient hydroxyapatite (Ca10(OH)2(PO4)6) dan kolagen tipe
I yang membentuk struktur tiga dimensi yang sangat teratur. 14 Komponen kimia
dari sisik ikan juga bergantung pada masing-masing jenis ikan itu sendiri. Pada
penelitian ini yang menjadi fokus pembahasan adalah sisik ikan kakap merah
sebagai sumber dari bahan baku ekstraksi kolagen. Presentase bagian tubuh ikan
kakap merah adalah daging 39%, tulang 45%, jeroan 12% dan sisik 4%.15 Menurut
Anggun (2016) menyebutkan bahwa komponen kimia yang terdapat pada sisik ikan
kakap merah antara lain adalah 10.78% air; 28.49% protein; 5.37% lemak; 43.54%
abu; dan 11.83 karbohidrat by differences.16 Karakteristik sisik ikan dapat
dibedakan menjadi lima jenis, yaitu Placoid, Cosmoid, Ganoid, Cycloid dan
Ctenoid. Sisik ikan kakap merah memiliki bentuk sisik ctenoid yang memiliki ciri-
ciri bergerigi di bagian tepi luarnya, sisik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu
lapisan tulang yang terdiri dari struktur organik jenuh dengan kalsium phosphat dan
lapisan yang lebih dalam terdiri dari kolagen.17 Bentuk dari sisik ikan kakap merah
dapat dilihat pada gambar 2.
Ekstraksi dalam larutan CH3COOH 0,5 M (1:10 Persipitas dengan NaCl HINGGA
w/v) 40 C selama 3 hari 0,9 m
Penyaringan dengan nylon 300 mesh Dialysis dengan asam asetat 0,1 M
selama 12 jam
Sisik ikan kakap merah dapat di olah menjadi kolagen yang dapat
meningkatkan nilai tambah ikan kakap merah dan mengurangi limbah hasil
pengolahan. Ekstraksi kolagen di lakukan memalui perendaman dalam asam asetat
dengan dua variasi konsentrasi yaitu 0,5 dan 1,5 M. parameter yang di amati yaitu
gugus fungsi, komposisi asam amino, suhu denaturasi, dan kemampuan
mengembang kolagen.
Hasil penelitian bahwa perlakuan asam asetat 0,5 M memiliki komposisi
asam amino dan suhu denaturasi yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan asam
asetat 1,5 M. Namun demikian, kolagen pada perlakuan asam asetat 1,5 ternyata
memiliki kemampuan mengembang lebih cepat (15 menit) di bandingkan perlakuan
asam asetat 0,5 M (60 menit). Sementara itu, spectra FTIR menunjukkan kolagen
yang di peroleh dari kedua perlakuan memiliki karakteristik yang sama.
Berdasarkan karekteristik kolagen yang di peroleh dengan dua perlakuan ekstraksi,
perlakuan asam asetat 0,5 M.
Karakterisasi gugus fungsi kolagen di lakukan menggunakan FTIR (Fourier
Transform Infra-red) perkin Elmer Spectrum One. Gugus-gugus fungsi yang
diperlihatkan pada spectrum kolagen di gunakan untuk menentukan pola ikatan
silang (cross-linking) yang terjadi sehingga perubahan pada struktur skunder
kolagen dapat di pelajari (Muyogna et al., 2004).
Glisin pada rantai yang satu dengan grub CO pada rantai lainya. Cicncin
polidin, prolin, dan hidroksipolin membantu pembentukan rantai polipeptida dan
memperkuat tripel heliks (Tika,2007.)
Pada beberapa kolagen, ketiga rantai mengandung deret asam amino yang
identic, tetapi ada pula kolagen yang memiliki dua rantai yang bersifat identic dan
yang ketiga berbeda. Deret asam amino penyusun kolagen mengikuti pola gli-x-pro
atau gli-x-hip. X merupakan residu asam amino lainya. Deret yang sering muncul
adalah gli-pro-hip (Tika,2007).
Dari hasil ringkasan beberapa literature terkait tentang kolagen maka dalam
penulisan paper ini dapat di simpulkan bahwa :
1. Kolagen berasal dari bahasa yunani yaitu kola yang mempunyai arti “
bahan pembentuk pelekat”. Kolagen protein yang tersebar pada hewan,
terdiri dari 30% dari total protein hewan.
2. Kolagen ini memiliki struktur serabut, tetapi kolagen ikan juga memiliki
perbedaan dengan kolagen mamalia. Kolagen ikan mempunyai kandungan
total asam amino dan duhu denaturasi yang lebih kecil di banding mamalia.
3. Sisik ikan kakap merah mengandung air 10,78 % abu 43,54% lemak
5,37% protein 28,49 % karbohidrat 11,83%.
4. Kolagen dapat di aplikasikan dalam bidang pangan (edible casing),
kosmetik (krim kulit, shampoo, produk-produk perawatan rambut, cat
kuku), dan medis (perbanyakan plasma, plasma pemekar, agen hemostatic,
material benang bedah, perbaikan katup prostensi, perbaikan selaput mata,
hemodialysis, tulang buatan, pembentukan oksigen membrane, dan
pemulihan operasi organ-organ yang rusak (esophagus,trakea).
5. Kolagen memiliki keuntungan sebagai pembawa (drug carrier) adalah
sebagai berikut : bahan baku melimpah dan mudah pemurnianya dari
organisme hidup, nonantigenik,boidegrasabel dan bioreabsorpabel, tidak
toksik dan biokompatibel, dapat di kombinasi dengan komponen bioaktif.
DAFTAR PUSTAKA
Ali M, Noor NM, Leksono YS. Ekstraksi kolagen dari sisik ikan kakap merah
(Lutjanus sp.). Prosiding Seminar Nasional Pengolahan Produk dan
Bioteknologi Kelautan dan Perikanan II; 9 Agustus 2010. 24
Bianti VW. Penanganan bahan baku kolagen dari sisik ikan nila dan ikan kakap
merah di CV Totale karya desa gresik sari [skripsi]. Semarang(ID):
Universitas Diponegoro. 2012
Chi, H.I., Anuj, S., and yungyung, I. 2001 Review Biomedical Aplication of
collagen, International Journal of Pharamaceutics 221: 1-22
Lydiawati TR. Optimasi pembuatan gelatin dari limbah sisik ikan kakap merah
(Lutjanus sp.) dengan menggunakan konsentrasi asam asetat yang berbeda
[tesis]. Surabaya(ID): Universitas Airlangga. 2016.
Ramdhani G, Ariani A. Pengambilan kolagen pada sisik ikan dari limbah pabrik
fillet ikan menggunakan metode ekstraksi asam [skripsi]. Surabaya(ID):
Institut Teknologi Sepuluh Nopember. 2015.
Talumepa ACN. Ekstraksi kitin dan kolagen dari sisik ikan laut [skripsi].
Manado(ID): Universitas Sam Ratulangi. 2016.