Anda di halaman 1dari 7

Nama : Irwanto Karikan

Nim : 1111419025

Kelas :B

Mk : Metodologi Penelitian
Pemanfaatan Limbah Sisik Ikan Menjadi Produk Kreatif Bernilai Ekonomi Tinggi Bagi Kelompok Nelayan Buruh

Judul Pengolahan Dan Pemanfaatan Limbah Sisik Ikan Kakap Pemanfaatan Sisik Ikan Bandeng Sebagai Bahan Baku Kitosan
(Lutjanus sp.) Menjadi Gelatin Dengan Metode Hidrolis Dengan Metode Sonikasi Dan Aplikasinya Untuk Pengawet
Makanan
Latar Yang melatar belakangi penulis menulis skripsi ini yaitu Yang melatar belakangi penulis menulis skripsi ini yaitu ingin
belakang ingin menganalisis limbah sisik ikan. Ikan kakap seringkali mengetahui pemanfaatan limbah sisik ikan sebagai sumber
dimanfaatkan menjadi produk fillet. Pada produk ini hanya kitosan. Ikan bandeng miliki banyak sekali tulang namun dalam
memanfaatkan dagingnya saja. Sedangkan sisik ikan hanya pengolahan ikan bandeng hanya memanfaatkan dagingnya dan
menjadi limbah, untuk meningkatkan hasil dari sisiknya hanya menjadi limbah. Padahal sisik tersebut dapat
pemanfaatan perlu adanya pengolahan terhadap sisik limbah dimanfaatkan menjadi kitin dan kitosan. Kitosan diproduksi
ikan tersebut. Pada sisik ikan kakap mengandung senyawa melalui urutan proses ekstraksi, serta pemanfaatan kitosan
organik yaitu protein yang berupa kolagen. Sehingga sisik adalah sebagai anti mikroba,karena mengandung enzim lizozim
ikan ini dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku glatin. yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Jika ditinjau
Gelatin adalah produk dari kolagen yang dapat dari segi kimiawi prosesnya kitosan cukup dilarutkan dengan
dimanfaatkan sebagai bahan makann, film, lem, pelembab, asam asetat encer (1%) hingga membentuk larutan kitosan
emulator, penstabil suspense. homogen yang relative lebih aman.
Tinjauan Pada bagian tinjauan pustaka, penulis membahas Pada bagian tinjauan pustaka, penulis membahas produksi
pustaka pemanfaatan limbah sisik ikan kakap. Pertama ikan kakap kitosan. Penelitian tentang ekstraksi kitosan telah banyak
(Lutjanus sp.) memiliki badan bulat pipih memanjang. Pada dilakukan. Produksi secara kimiawi telah dilakukan telah
sisik ikan kakap terdapat sumber kolagen yang berada pada dilakukan oleh Swastawati, dkk (2008), kemudian kitosan
kulit dan sisiknya. Sumber kolagen sangat terbatas karena dihasilkan dari transformasi kitin yang diekstraksi dari limbah
didapatkan dari hewan ternak dan kulit/ tulang babi. udang melalui proses deasetilasi meggunakan alkali kuat pada
Sehingga perlu ditemukan sumber alternative bahan baku konsentrasi tinggi, suhu tinggi, dan waktu yang cukup lama.
kolagen seperti dari sisik ikan.
Metodologi Pada penelitian ini akan dilakukan pembuatan gelatin dari Metode yang digunakan dalam penelitian in adalah metode
penelitian sisik ikan kakap dengan proses hidrolisis asam dan experiment. Dimana penelitian ini diawali dengan proses
hidrolisis basa, diharapkan pada penelitian ini mampu ektraksi kitin dari sisik ikan bandeng. Sejumlah 60 gram bubuk
menghasilkan gelatin yang lebih optimal, baik itu dari pH, sisik ikan bandeng di deproteinasi menggunakan NaOH 3%
warna, bau, rendemen, viskositas, kadar air, dan kadar abu. pada suhu 70OC selama 1 jam, dengan metode sonikasi.
Setelah melalui berbagai proses kitosan yang dihasilkan
kemudian diaplikasikan sebagai pengawet pada bakso.
Judul Pemanfaatan Ekstrak Kitosan dari Limbah Sisik Ikan Pengaruh Asam, Basa, Metode Ekstraksi Dan Metode
Bandeng di Selat Makassar pada Pembuatan Bioplastik Pengeringan Terhadap Viskositas Gelatin Dari Sisik Ikan
Ramah Lingkungan Bandeng (Chanos Chanos)
Latar Yang melatar belakangi penulis menulis skripsi ini yaitu Yang melatar belakangi penulis menulis skripsi ini yaitu
belakang ingin mengetahui pemanfatan limbah menjadi produk Pemanfaatan ikan sebagai sumber gelatin. Limbah ikan yang
bernilai jual. Kita dapat memanfaatkan limbah ikan menjadi tadinya terbuang percuma kini dapat di manfaatkan sebagai
produk yang bernilai jual seperti tas dan bros dari sisik ikan, sumber gelatin tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan gelatin,
serta masih banyak lagi. Sisik ikan sendiri memiliki tetapi menjadi salah satu cara untuk meningkatkan nilai\
kandungan kitin di samping beberapa logam esensial yang ekonomisnya, melalui pemanfaatan produk sampingan ikan
merupakan bahan mentah dari kitosan yang dapat diolah yang berupa limbah sisik ikan. Sisik ikan bandeng merupakan
menjadi bioplastik. Sisik memiliki bentuk dan ukuran yang limbah perikanan yang belum dimanfaatkan secara maksimal,
beraneka macam dan dibedakan menjadi 4 jenis secara garis jumlah limbah sisik ikan bandeng adalah 14.488 ton dari total
besar, yaitu ganoid, cycloid, ctenoid, dan placoid. keseluruhan produksi sebesar 482.930 ton maka dari itu perlu
adanya pengolahan limbah.
Tinjauan Pemanfaatan limbah sisik ikan menjadi bioplastik kuntuk Pada bagian tinjauan pustaka, penulis membahas tentang ikan
pustaka pembuatan alat makan sekali pakai ramah lingkungan, bandeng dan bentuk sisiknya. Ikan bandeng (Chanos chanos)
diharapakan dapat menjadi solusi cerdas dalam upaya memiliki tubuh memanjang tergolong ikan pemakan segalanya
mengurangi dampak dari pencemaran limbah sisik ikan. (omnivora). Ikan bandeng memiliki jenis sisik cycloid . Sisik
Walaupun terbilang kecil, diharapkan upaya ini dapat cycloid merupakan perkembangan dari sisik ganoid tetapi
memberikan perubahan yang berarti apabila dilakukan kehilangan kandungan ganoine sehingga sisik mengalami
secara berterusan dan ditingkatkan dari segi kemutakhiran. penipisan. Sisik cycloid tidak memiliki lapisan enamel dan
Selain itu dapat menjadi produk alat makan sekali pakai tidak bergerigi. Limbah sisik ikan ini dapat dibuat kerajinan
yang bernilai jual. tangan seperti bros untuk meningkatkan perekonomian.
Metodologi Pada penelitian yang dilakukan kali ini dilakukan dilakukan Jenis penelitian yang di lakukan dalam penelitian ini adalah
penelitian dalam beberapa tahapan. Bahan utama yang digunakan pada penelitian experiment. Proses Degreasing pada proses ini
penelitian ini adalah limbah sisik ikan bandeng. Selain itu dilakukan pencucian terhadap sisik ikan bandeng yang telah
digunakan sorbitol dan aquades. Sebagai penunjang, alat dikumpulkan Kemudian sampel dihaluskan menggunakan
yang digunakan pada penelitian berupa hotplate, gelas-gelas blender, pada proses kedua yaitu Demineralisasi,
kimia, labu ukur, pengaduk kaca, kertas saring, indicator pH Demineralisasi merupakan proses penghilangan kalsium, dan
dan kertas aluminium. Pada prosedur penelitian terdapat garam –garam mineral yang ada dalam sampel bertujuan untuk
langkah-langkah yaitu pengumpulan, persiapan, memperoleh sampel yang lebih lunak dan terdapat kolagen
pengisolasian, preparasi, pemuatan. didalamnya atau disebut ossein.
Judul Kajian Sifat Fisik-Mekanik Dan Antibakteri Plastik Kitosan Perbandingan Produksi Kolagen Dari Sisik Dan Tulang Ikan
Termodifikasi Kolagen Limbah Sisik Ikan Kakap Merah Gurami (Osphronemus Gouramy) Secara Kimia Dan Enzimatis
Latar Yang melatar belakangi penulis menulis skripsi ini yaitu Yang melatar belakangi penulis menulis skripsi ini yaitu
belakang pemanfaatan sisik ikan menjadi kolagen yang memiliki nilai pemanfaatan limbah sisik dan tulang ikan. Sisik dan tulang ikan
jual. Ikan kakap merah memiliki sisik yang keras sehingga merupakan salah satu sumber alternatif dalam pembuatan
kandungan kolagen didalamnya cukup besar. Sisik ikan kolagen. Penelitian ini lebih difokuskan pada ikan air tawar
kakap merah mengandung kolagen sekitar 20%, oleh karena yaitu gurami. Sisik dan tulang yang digunakan berasal dari ikan
itu banyak penelitian terdahulu mengungkapkan bahwa sisik gurami karena sisik dari ikan gurami mempunyai jumlah yang
ikan kakap merah berpotensi untuk digunakan sebagai lebih banyak pada permukaan badan ikan daripada ikan tawar
alternatif bahan baku kolagen. yang lain. Selain itu sisik dan tulang ikan gurami mempunyai
komposisi kimia yang tinggi yaitu protein dibandingkan dengan
sisik ikan lainnya.
Tinjauan Pada bagian tinjauan pustaka, penulis membahas sumber Pada bagian tinjauan pustaka, penulis membahas
pustaka dan mutu kitosan yang diperoleh dari limbah sisik ikan. bahanbakudalam pembuatan gelatin. Ikan dapat digunakan
Kitosan memiliki keunggulan sebagai antibakteri karena sebagai bahan baku pembuatan gelatin. Hal ini dikarenakan
ketersediaannya di alam, biaya produksi yang murah, sifat pada bagian tertentu dari ikan, misalnya tulang dan kulit,
biodegradibilitas, biokompatibilitas, dan bioresobsibilitas terdapat kolagen yang dengan penambahan perlakuan asam atau
yang baik, serta modifikasi kimia yang cukup mudah. alkali serta proses pemanasan menyebabkan kolagen tersebut
Kitosan dapat diperoleh dari limbah sisik ikan. dapat dikonversi menjadi gelatin. Kandungan kolagen dari ikan
keras (Teleostei) berkisar dari 15-17 %, sedangkan pada ikan
bertulang rawan (Elasmobranchi) berkisar antara 22-24 %
Metodologi Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimental Pada Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimen yang
penelitian laboratorium, dimana penelitian ini mengungkapkan di lakukan dengan dua tahap. Tahap pertama dilakukan untuk
pengaruh atau suatu gejala yang timbul, dengan ciri khusus, menentukan konsentrasi enzim protease dan asam asetat terbaik
yaitu dengan melakukan percobaan. Skripsi ini dibuat pada dan tahap ke dua dilakukan untuk menentukan ekstraksi yang
tahu Pada prosedur kerja Proses pengerjaan dibagi kedalam terbaik antara menggunakan enzim dan asam asetat.
11 kelompok yakni Kelompok asam, basa, kelompok
ekstraksi yang menggunakan bantuan alat, dan kelompok
yang menggunakan pengeringan berbeda, Secara umum
prosedur kerja ekstraksi gelatin dari sisik ikan bandeng.
Judul Kekuatan Tekan Semen Ionomer Kaca Modifikasi Resin Setelah Aplikasi Gelatin Sisik Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)
Penambahan Hidroksiapatit Dari Sisik Ikan Nila Sebagai Pengental Sirup Nanas
(Oreochromis Niloticus)
Latar Yang melatar belakangi penulis menulis skripsi ini yaitu limbah Yang melatar belakangi penulis menulis skripsi ini yaitu
belakang tulang dan sisik ikan sebagai sumber kalsium. Limbah sisik ikan pemanfaatan limbah sisiik ikan menjadi gelatin.
dalam dalam industri perikanan saat ini hanya dimanfaatkan Sisik ikan banyak mengandung senyawa organic antara
sebagai kerajinan tangan atau tepung ikan, Sisik ikan nila dapat lain protein sebesar 41-84% dari total protein jaringan
digunakan untuk mensintesis hidroksiapatit karena sisik ikan nila organ tubuh ikan berupa kolagen. komponen yang terdapat
memiliki struktur kristal yang mirip dengan apatit gigi. Proses pada sisik ikan antara lain adalah 70% air, 27% protein,
pembentukan sisik ikan memiliki mekanisme yang sama seperti 1% lemak, dan 2% abu. Senyawa organik terdiri dari 40-
dalam pembentukan gigi dan tulang. 90% pada sisik ikan dan selebihnya merupakan kolagen.
Tinjauan Sisik ikan merupakan limbah yang belum dimamfaatkan dengan Pada bagian tinjauan pustaka, penulis membahas tetang
pustaka optimal. Sisik ikan dalam skala industri dapat dimanfaatkan manfaat dari gelatin. Gelatin dapat dimanfaatkan sebagai
sebagai sumber kolagen, sedangkan dalam skala rumah tangga bahan penstabil (stabilizer), pembentuk gel (gelling agent),
biasanya hanya dibuang. Padahal sisik ikan yang terbuang masih pengikat (binder), pengental (thickener), pengemulsi
dapat dimanfaatkan karena banyak senyawa kimia yang (emulsifier), perekat (adhesive), dan pembungkus makanan
terkandung dalam sisik ikan, antara lain adalah komponen organik yang bersifat dapat dimakan (edible coating), pembentuk
sekitar 40%-55%, termasuk kolagen, scleroprotein, lesitin, lemak busa, menghindari sineresis, pemerkaya gizi, dan
dan berbagai vitamin, dll. Persentase komponen anorganik adalah pengawet. Aplikasi gelatin pada makanan salah satunya
7%-25%, termasuk hidroksiapatit dan kalsium fosfat. Klasifikasi pada sirup buah.
ilmiah ikan nila hitam:15,29.
Metodologi Pada penelitian yang dilakukan kali ini merupakan penelitian Pada penelitian yang dilakukan kali ini merupakan
penelitian experimental. Penelitian dilakukan mulai Februari 2018 - Februari penelitian experiment. Bahan yang digunakan dalam
2019, definisi operasional 1. Semen ionomer kaca modifikasi resin penelitian ini adalah Sisik ikan Nila, NaOH, HCL,
adalah bahan tambalan yang terdiri dari bubuk dan cairan yang Aquades, buah nanas, Gula, Air. Alat yang digunakan
bubuknya berisi fluoroaluminosilicate dan cairannya mengandung dalam penelitian ini antara lain water bath, thermometer,
air, Hydroxyethylmethacrylate, Urethanedimethacrylate yang oven listrik, gelas beker, timbangan analitik, neraca ohaus,
reaksi pengerasannya reaksi asam-basa dan polimerisasi dengan loyang, kertas pH, texture analyzer, viscometer ostwald.
sinar.
2. Kekuatan tekan adalah kemampuan suatu benda untuk menahan
tekanan yang dapat memperkecil ukuran benda tersebut sampai
fraktur dan dapat diukur dengan Universal Testing Machine.
Judul Pemanfaatan Limbah Hasil Perikanan: Lem Ikan Berbahan Baku Pembuatan Kitosan Dari Sisik Ikan Kakap Merah
Sisik Ikan yang Berbeda
Latar Yang melatar belakangi penulis menulis skripsi ini yaitu inovasi Yang melatar belakangi penulis menulis skripsi ini yaitu
belakang pembuatan lem berbahan baku sisik ikan. Inovasi pengolahan sisik pemanfaatan limbah sisik ikan. Limbah sisik ikan cukup
ikan berupa lem ikan masih sangat jarang, padahal limbah sisik melimpah dan menumpuk dapat menimbulkan pencemaran
sangat melimpah, terutama ikan yang banyak dikonsumsi oleh lingkungan seperti bebauan tidak sedap yang dapat
masyarakat seperti ikan Kakap Putih, Bandeng, dan Nila. Lem mengganggu aktivitas serta penduduk sekitar, menurunnya
berasal dari penguraian kolagen yaitu sebuah protein berantai keindahan lingkungan, serta menurunnya kualitas air yang
panjang yang banyak. Kolagen tidak larut dalam air, tetapi dapat bisa mencemari lingkungan dan menggangu kesehatan
diuraikan dengan pemanasan di dalam air, serta bahan kimia lain masyarakat. Sisik ikan memiliki kandungan kitin di
(zat asam atau basa). Komposisi lem ikan dipengaruhi oleh jenis- samping beberapa logam esensial yang merupakan bahan
jenis ikan. Sisik ikan merupakan alternatif dalam rangka mentah dari kitosan yang dapat diolah menjadi bioplastik
mengurangi limbah dari olahan perikanan sekaligus sebagai Kitosan dapat diperoleh dari kitin yang merupakan zat
informasi bahan produk lem juga dapat dibuat dari bahan alami, pembentuk sisik ikan.
tidak seperti lem komersial pada umumnya.
Tinjauan Pada bagian tinjauan pustaka, penulis membahas tentang lem yang Pada bagian tinjauan pustaka, penulis membahas tentang
pustaka dibuat melalui limbah sisik ikan. Nilai keteguhan rekat yang senyawa kitosan. Kitosan (C6H11NO4)n adalah senyawa
didapat dari lem ikan dari tiga jenis sisik yang berbeda ini yang berbentuk padatan amorf berwarna putih kekuningan,
dipengaruhi oleh nilai protein kolagen yang terdapat pada sisik. bersifat polielektrolit. Umumnya larut dalam asam organik,
Tiap ikan akan memiliki nilai protein yang berbeda, walupun tidak pH sekitar 4–6,5, tidak larut pada pH yang lebih rendah
terlalu signifikan bedanya. Kandungan utama pada kolagen terdiri atau lebih tinggi. Kitosan merupakan biopolimer alami
dari glisin, alanin, prolin, dan hidroksiprolin. Seperti hasil yang dengan kelimpahan terbesar kedua setelah selulosa,
didapatkan, daya rekat yang dihasilkan oleh lem dari sisik ikan merupakan produk deasetilasi kitin baik melalui proses
Kakap Putih, Bandeng dan Nila berbeda karena kandungan protein reaksi kimia maupun reaksi enzimatis. Senyawa ini dapat
kolagen yang berbeda. Selain kandungan protein kolagen yang ditemukan pada cangkang udang, sisik ikan, kepiting,
berbeda, habitat dan makanan ikan juga akan mempengaruhi kerang, serangga, annelida serta beberapa dinding sel
jumlah protein yangterbentuk. perbedaan keteguhan rekat tulang jamur dan alga.
ikan selain dipengaruhi oleh kandungan protein kolagen yang
berbeda, juga dipengaruhi oleh kandungan mineral (fosfor dan
kalsium) yang terdapat didalam bahan baku yang digunakan.
Metodologi Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah experimental Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian laboratories. Penelitian ini di awali dengan tahapan pencucian experimental dimana alat utama yang digunakan pada
sisik ikan, kemudian sisik ditimbang sebanyak 500 g lalu penelitian ini adalah labu leher tiga yang dilengkapi
dilakukanlah proses pre-treatment, yaitu dengan melakukan dengan pengaduk, kondesor dan termometer. Objek dalam
perendaman dengan larutan NaOH 0.1 M. perbandingan sisik penelitian ini adalah kandungan kitosan dalam sisik ikan
ikan : larutan NaOH 0.1 M (1:8). Perendaman dilakukan selama 6 kakap merah. Bahan yang digunakan pada penilitan ini
jam dan setiap 3 jam larutan di NaOH diganti. Setelah perendaman adalah NaOH 3,5 %, 40 %, 50 %, dan 60 %dan HCl 1 N.
sisik di cuci hingga pH netral. dengan modifikasi, yang di awali Prosedur penelitian sebagai berikut: sisik ikan yang telah
dengan ekstraksi sisik ikan menggunakan larutan asam asetat 5 % dihaluskan, ditimbang untuk mengetahui massa awal sisik
selama 4 jam dengan suhu 65 – 70 OC. hasil ekstraksi di saring ikan. Tahap berikutnya adalah melakukan pengujian
dan didinginkan sampai suhu ruang, kemudian dilakukan dengan penghilangan mineral, penghilangan protein, dan
pemekatan dengan rotary evaporator sampai pekat. penghilangan senyawa asetil. Limbah sisik ikan kakap
merah yang berasal dari limbah rumah tangga,
dikumpulkam dan disortir. Sisik ikan yang masih baik
dipisahkan dengan sisik ikan yang telah mangalami
denaturasi (pembusukan) agar kitosan yang dihasilkan
baik.

Anda mungkin juga menyukai