Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

MK. REKAYASA AKUAKULTUR

DOSEN : DR BETHSY J PATTIASINA

BENTUK TUGAS : MANDIRI

TEMA UTAMA : JENIS AKUAKULTUR SPESIFIK

PEDOMAN TUGAS : MEMBUAT POWER POINT DARI MATERI YANG DIPEROLEH SECARA ON LINE,
INTERNET, DLL. DENGAN MENGIKUTI PANDUAN DI BAWAH INI,

1. TUGAS DIBUAT OLEH MASING-MASING MAHASISWA PESERTA MATA KULIAH

 Slide 1: Halaman judul (harus menyertakan Nama dan Nim, gambar/foto jenis biota yang dipilih,
dan jenis Akuakultur yang dipilih: air tawar, payau/laut)

 Slide 2-4: Deskripsi Spesies / Biota akuakultur yang dipilih (termasuk gambar biota)

 Slide 5-8: Rekayasa Teknologi budidaya/ bahan dan alat yang digunakan (Praktik Manajemen
Terbaik/ best management practices-BMPs) untuk budidaya biota yang dipilih.
 Slide 9: Kelebihan/ kelemahan dari jenis biota dan rekayasa metode akuakultur yang digunakan

 Slide 9: Pentingnya aspek ekonomi (jika perlu)

 Slide 10: Dampak ekologis (jika perlu)

 Slide 11: Karier terkait (dan pendidikan) atau capaian hasil-hasil penelitian tentang budidaya
biota tersebut (jika ada)

 Slide 12: Artikel berita terkini tentang biota

 Slide 13: Rekomendasi yang akan anda buat

2. TUGAS DIBUAT SELAMA 1 MINGGU (dari sekarang) DAN DIKIRIMKAN KE EMAIL:


bpattiasina@yahoo.com Pada tanggal 1 April 2020, sampai pukul: 23.59 wit

3. TUGAS DAPAT BERPEDOMAN PADA BAHAN KULIAH SEPERTI DIBAWAH INI:

Catatan Kuliah:

Desain dan Operasi Sistem Produksi Akuakultur:

JENIS-JENIS SISTEM PRODUKSI AKUAKULTUR

I. Akuakultur dapat dikategorikan berdasarkan metode budidaya


a. Menentukan ruang, peralatan, tenaga kerja, dan input lainnya

b. Dibagi menjadi tiga kategori, masing-masing dengan karakteristik unik

i. Extensive

ii. Semi-intensive

iii. Intensive

II. Extensive

a. Ditandai dengan input/modal yang sangat terbatas oleh kulturist/pembudidaya

b. Sering dilakukan di perairan terbuka

c. Sebagian besar budidaya tradisional dilakukan di negara-negara berkembang di seluruh


dunia akan menerapkan sistem ekstensiv

d. Karakteristik

i. Petani /pembudidaya memiliki sedikit kontrol/ kurang pengawasan terhadap lingkungan

1. Dengan pengecualian predator

ii. Petani /pembudidaya tidak menyediakan makanan untuk biota budidaya

1. Mereka mengonsumsi makanan alami atau mereka adalah golongan filter feeder

(kerang, tiram, dan kerang).

iii. Karena makanan terbatas pada produksi alami, kepadatan tebar jauh lebih rendah
daripada di sistem yang lebih intensif dan harus disesuaikan dengan produksi pakan

iv. Pertumbuhan, produksi, dan hasil panen biasanya lebih rendah daripada dengan sistem
yang lebih intensif

v. Karena keterbatasan input (terutama makanan), biaya produksi jauh lebih rendah daripada
sistem yang lebih intensif

III.Semi intensif

a. Ditandai dengan kepadatan penebaran/stocking yang lebih tinggi

b. Tingkat kontrol lingkungan terbatas

c. Melibatkan pemberian pakan tambahan


d. Contohnya termasuk budidaya tambak ikan dan udang

e. Karakteristik

i. Petani memiliki kendali atas lingkungan, biasanya dalam bentuk pertukaran air (memompa
air melalui kolam air deras) dan aerasi

ii. Petani menyediakan pakan tambahan tetapi seperti di kolam (sering dipupuk untuk
meningkatkan produktivitas pakan alami) sebagian besar nutrisi biota berasal dari produksi
alami

iii. Kontrol lingkungan yang lebih baik dan pemberian makanan tambahan memungkinkan
untuk kepadatan stocking yang lebih tinggi

iv. Kondisi lingkungan yang membaik dan penambahan pakan biasanya meningkatkan tingkat
pertumbuhan, kelangsungan hidup, dan hasil panen

v. Kontrol lingkungan (mis. memompa air dan aerasi), penggunaan pakan formulasi, atau
pemupukan tambak semua akan menambah modal dan biaya produksi, tetapi jika dilakukan
dengan benar, hasil produksi akan lebih dari mengimbangi input tambahan

IV. Intensif

a. Ditandai dengan kepadatan tebar sangat tinggi (jauh lebih tinggi dari yang ditemukan
dalam sistem alami)

b. Kontrol lingkungan yang substansial (mis. Suhu, oksigen terlarut, pencahayaan,


persyaratan

kualitas air)

c. Biasanya diberi pakan yang diformulasikan secara eksklusif

d. Sistem akuakultur resiskulasi (RAS), memanfaatkan serangkaian tangki, dan proses


pengolahan air (dengan sangat terbatasnya pembuangan efluen ke lingkungan)

e. Karakteristik

i. Petani memiliki kendali penuh atas lingkungan kondisi dalam sistem

ii. Dalam kebanyakan kasus, sistem intensif berada di dalam ruangan sehingga kontrol iklim
tidak harus dipertahankan untuk setiap individu sistem (mis. tank atau sistem air
mengalir/raceway)
iii. Karena tingkat kontrol yang tinggi maka diperlukan sistem aerasi dan sistem perawatan
yang canggih (membutuhkan keterampilan teknisi untuk memantau dan memeliharanya) dan
mahal

iv. Untuk menghindari patogen penyebab penyakit yang melekat di dalamnya budaya
kepadatan tinggi, sistem akuakultur intensif membutuhkan air bersih dan fasilitas penahanan

v. Kepadatan tebar sangat tinggi dalam budidaya sistem intensif, menghasilkan hasil tertinggi
per meter persegi area produksi

1. Namun, input pakan diperlukan, yang dibeli dari pemasok pakan daripada produksi alami,
secara dramatis meningkatkan biaya produksi

vi. Sistem akuakultur intensif, jika dikelola dengan benar, menyediakan kondisi lingkungan
optimal (mis. suhu, kualitas air, penyinaran, arus) yang akan memastikan pertumbuhan
cepat, kelangsungan hidup tinggi, dan hasil produksi yang optimal

1. Namun, sistem ini secara inheren berisiko dalam hal apa pun kerusakan sistem dapat
memiliki efek negatif yang cepat dan dramatis

2. Sebagian besar sistem intensif dilengkapi dengan sistem monitor yang mahal, ketersediaan
oksigen cair, dan sistem alarm (ini adalah komponen yang diperlukan karena kerusakan
sistem dapat menyebabkan hilangnya panen total di waktu yang singkat)

vii. Akuakultur intensif yang dirancang dan dipelihara dengan sistem yang baik dapat
memberikan hasil tertinggi per satuan volume atau ruang sistem akuakultur

viii. Pengendalian kondisi lingkungan dapat memberikan produk yang seragam (dalam hal
ukuran dan berat), ia dapat menggelar produksinya untuk mencapai permintaan pasar, dan
dapat mewujudkan nilai tertinggi untuk produk berdasarkan permintaan pasar (mis. ritel
langsung, pasar produk langsung, dan pasar bernilai tambah)

AKUKULTUR YANG LUAR BIASA

I. Latar Belakang

a. Budidaya kerang (moluska) bisa dibilang bentuk paling murni dari "Akuakultur ekstensiv"
karena bivalvia, sebagai pemakan filter feeder, yang berasal dari semua nutrisi di lingkungan
alam

b. Pertimbangan terpenting bagi pembudidaya kerang adalah memilih tempat/lokasi yang


menyediakan makanan yang memadai (mikroalga yang disebut fitoplankton), kondisi
lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup (mis. suhu, salinitas,
oksigen terlarut),

Anda mungkin juga menyukai