Anda di halaman 1dari 3

Fahrul Latingara

Kelas B,Teknik Geologi


(471420049)
Resensi Buku

 Judul buku : GUS DUR jejak bijak sang guru bangsa


 Penulis : Anom Whani Wicaksana
 Penerbit : C-Klik media
 ISBN : 978-602-5448-32-4
 Cetakan : I, 2018
 Halaman : iii-vi + 163
 Editor : Odilia
 Layout : Rustam Setting
 Desain cover : Ndaru

#Sinopsis
Sebagai penerus bangsa kita harus tau akan ilmu pendidikan dan harus gemar
membaca buku, sosok Abdurrahman Wahid patut di teladani sebagai seseorang yang
sangat brilian dan banyak memberi kontribusi bagi perkembangan keilmuan di tanah
air Indonesia. Gus Dur adalah tokoh intelektual yang punya cakrawala yang luas. ia
sangat gigih mempromosikan pluarisme. Untuk upayanya menggiurkan dialog antar
agama, ia menerima banyak penghargaan internasional. Pada buku ini kita bisa
membayangkan apa yang dirasakan, dipikirkan, dan di ucapkan Gus Dur di kancah
politik. Dan banyak amanat-amanat yang dapat kita petik dari buku ini.
Buku dengan inspirasi tak terbatas yang di ulas dalam cerita perjalanan hidup
sang guru bangsa bapak Gus Dur.buku dengan judul “GUS DUR jejak bijak sang guru
bangsa” memiliki inspirasi yang menyatu dengan kaum milenial maupun kaum
terdahulu.keterbukaan dalam pembentukan alur cerita menambah kesan tersendiri
untuk buku ini.

#Isi Buku
Buku ini berisikan perjalan hidup bapak Abdul Rahman Wahid atau lebih kita
kenal dengan nama Gus Dur. tentang bagaimana pendidikan yang ia tempuh dari kecil
hingga besar dan prestasi yang di dapatkan di sekolahnya, hingga pendidikan agama
yang ia tempuh.Buku ini juga menceritakan tentang akhir hayat sang guru bangsa,
tentang kesederhanaan yang yang selalu ia tampilkan hingga akhir hayatnya, dan
selalu mempertahankan sifat humorisnya dalam berbagai situasi dan keadaan.

KH. Abdurrahman Wahid atau yang akrab dengan panggilan Gus Dur lahir
dari keluarga kyai di Jombang, Jawa Timur. Ia adalah sosok yang fenomenal. Ia
dikenal sebagai tokoh yang langka, unik dan dikagumi oleh banyak kalangan dari
dalam maupun luar negeri. Ia tidak hanya dikenal di kalangan NU dan para politikus
melainkan juga oleh masyarakat luas. Ia juga dikenal sebagai sosok yang
kontroversial lantaran pemikiran-pemikirannya.
Bagaimana Gus Dur selalu menunjukkan sikap anti-kekerasan, menunjukan
keberanian dalam menhadapi rezim orde baru, berkomitmen pada persatuan bangsa,
dan konsisten dalam membela kepentingan rakyat. Sikapnya tersebut ia praktikan
melalui perjuangan yang panjang demi masyarakat Indonesia. Dan juga pada masa
kepemimpinannya ia selalu bersentuhan dengan kultur pesantren yang sangat
hierarkis, tertutup, dan penuh dengan etika yang serba formal. Gus Dur
juga menjunjung tinggi nilai toleransi, karena keberagaman yang kita milikilah yang
harus dijaga dan dipertahankan. Seperti kata beliau "Indonesia bukan negara agama,
tapi negara beragama".
Dalam salah satu paragraf di buku ini, Gus Dur dikenal sebagai sosok yang
unik, humanis, dan juga humoris. Saat berbicara, beliau selalu menyelipkan joke,
cerita-cerita lucu, yang membuat pendengarnya tertawa. Di dalam buku ini terdapat
guyonan-guyonan yang di lontarkan oleh Gus Dur, “gitu saja kok repot” itulah salah
satu guyonan yang akrab di telinga kita. Namun, ungkapan tersebut mempunyai
makna yang cukup dalam. Ungkapan tersebut berasal fikih Islam, Yasir Wa La Tu
Asir yang artinya permudah dan jangan di persulit. Dengan buku ini, kita bisa
mengenang seseorang yang begitu tinggi tingkat moralitasnya dalam memandang
kehidupan secara tulus, sederhana, jujur dan penuh kebersahajaan. Dari beliau,
semoga kita mengemban cita-cita dan meneruskan perjuangannya.

Bagaimana Gus Dur selalu menunjukkan sikap anti-kekerasan, menunjukan


keberanian dalam menhadapi rezim orde baru, berkomitmen pada persatuan bangsa,
dan konsisten dalam membela kepentingan rakyat. Sikapnya tersebut ia praktikan
melalui perjuangan yang panjang demi masyarakat Indonesia. Dan juga pada masa
kepemimpinannya ia selalu bersentuhan dengan kultur pesantren yang sangat
hierarkis, tertutup, dan penuh dengan etika yang serba formal.
Setelah membaca buku ini, pembaca akan merasa lebih termotivasi dan
mendapatkan pengetahuan tentang kisah hidup Gus Dur beserta ilmu-ilmu politik
yang mungkin bagi siswa pelajar hal yang baru. Meskipun tidak terlepas dari
beberapa kata yang sulit untuk dimengerti. Buku ini disarankan di baca mulai dari
usia remaja karena terdapat beberapa pesan moral yang dapat di terapkan.

#Kelebihan buku
Buku ini mengandung motifasi hidup menuju tak terbatas.menjadika
pembacanya memiliki target tersendiri dalam hidupnya,sebagaimana banyaknya
amanat-amanat dari bapak Abdul Rahman Wahid yang dapat menjadi garis putih
untuk menjalani alur kehidupan sehari-hari. dan banyak sekali amanat yang dapat di
contoh generasi muda mulai dari hal positif hingga negatif. Penulis menyampaikan
nya dengan kata-kata yang mudah dipahami.selain dari segi manfaat,buku ini juga
sangat praktis dan dengan desain elegand dapat menambah gaira membaca para
pembaca.

#Kekurangan buku
Tulisan pada buku sedikit meluas dalam arti sering menjelaskan secara
terulang dengan kalimat selanjutnya yang berbeda penulisan namun makna yang
hampir sama.

Anda mungkin juga menyukai