Anda di halaman 1dari 17

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 46%

Date: Thursday, December 26, 2019


Statistics: 1838 words Plagiarized / 4029 Total words
Remarks: High Plagiarism Detected - Your Document needs Critical Improvement.
-------------------------------------------------------------------------------------------

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR PADA PENDEDERAN IKAN NILA


PROPOSAL SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Strata 1 (S.1) Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Nahdlatul Ulama Jepara Disusun oleh BIMARA MAULANA RAMADHAN NIM.
161280000113 PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS SAINS DAN
TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA 2019HALAMAN
PERSETUJUAN Nama : BIMARA MAULANA RAMADHAN NIM : 161280000113 Program
Studi : Budidaya Perairan Judul : PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR PADA
PENDEDERAN IKAN NILA Lama Penelitian : 30 Hari Tempat : Balai Besar Perikanan
Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara Menyetujui : Pembimbing I Muhammad Zainuddin,
S.Kel., M.Si.

NIDN : 0604048602 Pembimbing II Desti Setyowati, S.Pi., M.Si. NIDN : 0630128403


Mengetahui : Ketua Program Studi Budidaya Perairan Drs. Nurcahyo Kursistiyanto, M.Si.
NIDN. 0013046213 DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN ii DAFTAR ISI iii DAFTAR
TABEL v DAFTAR GAMBAR vi BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB
II TINJAUAN PUSTAKA 12 2.1 Klasifikasi Ikan Nila ( 12 2.2 Morfologi Ikan Nila 12 2.4 Sifat
Hidup Ikan Nila 13 2.5

Laju Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Nila 13 2.6 Daun Kelor 15 2.7
Pakan 16 2.8 Hasil Penelitian Terdahulu 16 BAB III 21 METODOLOGI PENELITIAN 21 3.1.
Waktu dan tempat 21 3.2. Materi 21 3.3. Alat 21 3.4. Bahan 22 3.5. Metode Penelitian 22
3.6. Diagram Alir 24 3.7. Prosedur Penelitian 25 3.7.1. Persiapan Wadah 25 3.7.2.
Persiapan Media 25 3.7.3. Persiapan Ikan Uji 25 3.7.4. Persiapan Daun Kelor 25 3.7.5.

Persiapan Pakan 26 3.7.6. Pemeliharaan 26 3.8. Pengambilan Data 26 3.9. Parameter


Penelitian 26 3.9.1. FCR (Feeding Convertion Ratio) 26 3.9.2. EPP (Efisiensi Pemanfaatan
Pakan) 27 3.9.3. Pertumbuhan Mutlak 27 3.9.4. Laju Pertumbuhan (SGR) 28 3.10. Analisis
Data 28 BAB IV 29 JADWAL KEGIATAN 29 4.1. Jadwal Penelitian 29 DAFTAR PUSTAKA 30
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 16 Tabel 3.1 Alat Penelitian 20 Tabel
3.2

Jadwal Perencanaan Penelitian 26 DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar


Belakang Masalah Padat penebaran ikan merupakan jumlah ikan yang ditebar dalam
wadah budidaya per satuan luas atau volume. Menurut Yuliati et al. (2013) padat tebar
optimal untuk ikan nila di dalam jaring untuk benih dengan ukuran 5-6 cm adalah 100
ekor/m2 atau 0,1 ekor/liter.

Ikan nila ini mampu mencapai bobot 8,68 g dalam waktu empat minggu. Ikan nila
dengan ukuran 4-5 cm yang dipelihara dengan kepadatan 1,3 ekor/liter dalam waktu 28
hari dapat mencapai bobot 4-5 g. Padat penebaran yang dipakai pada penelitian
sebelumnya masih jauh dibawah Standar Nasional Indonesia.

Menurut Standar Nasional Indonesia No 6141:2009 tentang produksi benih ikan nila
kelas benih sebar, dinyatakan bahwa padat tebar ikan nila pada saat ukuran 3-5 cm atau
pada pendederan ke-2 di dalam hapa adalah 1.500 ekor/m2 atau 2 ekor/liter. Kelor
merupakan salah satu tanaman sayuran yang multiguna. Hampir semua bagian dari
tanaman kelor ini dapat dijadikan sumber makanan karena mengandung senyawa aktif
dan gizi lengkap.

Daun kelor juga kaya vitamin A dan C, khususnya Betakaroten. Para ahli menganjurkan
untuk mengkonsumsi betakaroten sebanyak 15.000-25.000 IU per hari (Astawan, 2014).
Kandungan Vitamin C-nya setara dengan 6 kali vitamin C buah jeruk, sangat bermanfaat
untuk mencegah berbagai macam penyakit termasuk flu dan demam. Begitu dahsyatnya
khasiat daun kelor mengatasi aneka penyakit. Beberapa senyawa aktif dalam daun kelor
adalah arginin, leusin, dan metionin.

Tubuh memang memproduksi arginin, tetapi sangat terbatas. Oleh karena itu, perlu
asupan dari luar seperti daun kelor. Kandungan arginin pada daun kelor segar mencapai
406,6 mg (Anwar, 2017) Adanya beberapa sifat unggul pada penambahan ekstrak daun
kelor pada pembenihan ikan nila ini, memungkinkan ikan ini dipelihara dengan
kepadatan yang lebih tinggi daripada ketentuan Standar Nasional Indonesia dengan
pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan ikan nila yang diteliti oleh Yuliati et al.

(2013) Sebagai upaya mendapatkan produktivitas yang optimal maka perlu diketahui
hubungan kepadatan dengan ditambahan ekstrak daun kelor pada saat pembenihan
supaya pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila bisa semakin cepat. Berdasarkan
uraian penjelasan di atas, maka peneliti ingin mengembangkan tugas akhir (TA) maka
peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul "Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun
Kelor Pada Pendederan Ikan Nila". 1.2.

Tujuan Berdasarkan permasalahan dari rumusan masalah penelitian ini, maka dari itu
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut, yaitu : 1. Untuk menguji pengaruh
pemberian ekstrak daun kelor saat pendederan ikan nila. 2. Untuk mengetahui
konsentrasi yang optimal pemberian ekstrak daun kelor saat pendederan ikan nila 1.3.
Manfaat Penelitian 1.3.1.

Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini supaya bisa diharapkan sehingga dapat menambah
pengetahuan bagi peneliti mengenai pengaruh pemberian ekstrak daun kelor saat
pendederan ikan nila di BBPBAP dan dapat meningkatkan kemampuan untuk
menerapkan teori yang diperoleh semasa perkuliahan, khususnya konsentrasi teknik
perikanan. 1.3.2.

Manfaat Praktisi Penelitian supaya dapat diharapkan dan bisa bermanfaat bagi peneliti,
instansi, masyarakat dan universitas : a) Bagi Instansi Hasil penelitian ini diharapkan
dapat menambah sumbangan perancangan mengenai pengaruh pemberian ekstrak
daun kelor saat pendederan ikan nila dan bisa dijadikan rujukan oleh pihak instansi lain
apabila ingin meleiti lebih lanjut pengaruh pemberian ekstrak daun kelor saat
pendederan ikan nila.

b) Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi


tambahan atau gambaran dalam pengambilan keputusan masyarakat dalam pemberian
ekstrak daun kelor saat pendederan ikan nila. c) Bagi Kampus Hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai referensi dan informasi bagi kampus untuk dijadikan referensi
mahasiswa lain, Dan harapannya penelitian ini digunakan bahan pedoman untuk
penelitian selanjutnya 1.4.

Hipotesa Hipotesis yang digunakan dalam penelitian adalah: H0 : ?i =0 ; Tidak ada


pengaruh pemberian ekstrak daun kelor yang berbeda terhadap pendederan ikan nila.
H1 : ?i ? 0 ; Ada pengaruh pemberian ekstrak daun kelor yang berbeda terhadap
pendederan ikan nila. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Ikan Nila ( Menurut
Saanin (1984), ikan nila (Oreochromis niloticus) mempunyai klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom : Animalia Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Osteichtyes Subkelas :
Acanthopterygii Ordo : Percomorphi Subordo : Percoidea Famili : Cichlidae Genus :
Oreochromis Spesies : Oreochromis niloticus 2.2
Morfologi Ikan Nila Morfologi ikan nila (Oreochromis niloticus) menurut Saanin (1968),
mempunyai ciri-ciri bentuk tubuh bulat pipih, punggung lebih tinggi, pada badan dan
sirip ekor (caundal fin) ditemukan garis lurus (vertikal). Pada sirip punggung ditemukan
garis lurus memanjang. Nila memiliki lima buah Sirip, yaitu sirip punggung (dorsal fin),
sirip data (pectoral fin) sirip perut (ventral fin), sirip anal (anal fin), dan sirip ekor (caudal
fin). Sirip punggungnya memanjang dari bagian atas tutup ingsang sampai bagian atas
sirip ekor.

Terdapat juga sepasang sirip dada dan sirip perut yang berukuran kecil dan sirip anus
yang hanya satu buah berbentuk agak panjang. Sementara itu, jumlah sirip ekornya
hanya satu buah dengan bentuk bulat. 2.3 Habitat Ikan Nila Ikan nila yang masih kecil
lebih tahan terhadap perubahan lingkungan perairan dibandingkan dengan ikan yang
sudah besar.

Nilai pH air untuk ikan nila berkisar antara 6-8,5. Akan tetapi pertumbuhan optimal ikan
nila terjadi di nilai pH 7-8 dan kadar oksigen terlarut 4-7 ppm. Suhu optimal 25-33 C.
Ikan nila juga dapat hidup di sungai, waduk, danau, rawa, sawah, kolam air deras,
tambak air payau atau jaring apung di laut. 2.4 Sifat Hidup Ikan Nila Ikan nila merupakan
hewan elative yang memakan tumbuhan dan hewan lainnya.

Ikan nila yang masih berbentuk benih biasanya memakan zooplankton (plankton
hewani) seperti elativ sp dan Daphnia sp. Selain itu, benih ikan nila juga memakan alga
atau lumut yang menempel dibebatuan yang ada dihabitatnya. Saat dibudidayakan, ikan
nila juga memakan tanaman air yang tumbuh dikolam.

Jika telah mencapai ukuran dewasa, ikan ini bisa diberi berbagai pakan tambahan
seperti elati (Amri, 2012). Ikan nila dapat hidup dilingkungan air tawar, air payau dan air
asin dengan kadar garam antara 0-35 per mil. Ikan nila juga dapat dibudidayakan
dikolam-kolam pekarangan rumah yang elative sempit dari dataran rendah sampai
daaran tinggi (Suyanto, 2012).

Untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan, ikan nila memerlukan suhu yang optimum
yaitu sekitar 25-30 C. Salinitas atau kadar garam sangat mempengaruhi kehidupan ikan
nila. Ikan nila dapat tumbuh dan berkembang biak diperairan dengan salinitas 0-29%
(promil) dan masih dapat tumbuh pada salinitas 29-35% tetapi tidak dapat
bereproduksi.

Ikan nila yang masih kecil atau benih biasanya lebih cepat menyesuaikan diri terhadap
kenaikan salinitas dibandingkan dengan ikan nila yang berukuran besar. 2.5 Laju
Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Nila Kelangsungan hidup (survival
rate) adalah persentase ikan yang hidup dari jumlah ikan yang dipelihara selama masa
pemeliharaan tertentu dalam suatu wadah pemeliharaan.

Kelangsungan hidup ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kualitas air,
ketersediaan pakan yang sesuai dengan kebutuhan ikan, kemampuan untuk beradaptasi
dan padat penebaran. Tingkat kelangsungan hidup dapat digunakan dalam mengetahui
toleransi dan kemampuan ikan untuk hidup. Kelangsungan hidup sebagai salah satu
parameter uji kualitas benih.

Menurut Wulandari (2016), peluang hidup suatu individu dalam waktu tertentu,
sedangkan mortalitas adalah kematian yang terjadi pada suatu populasi organisme yang
dapat menyebabkan turunnya populasi (Wulandari, 2016). Ikan yang berukuran kecil
(benih) akan lebih rentan terhadap parasit, penyakit dan penanganan yang kurang
hati-hati.

Kelangsungan hidup larva ditentukan oleh kualitas induk, telur, kualitas air, serta rasio
antara jumlah makanan dan kepadatan larva (Effendi 2012). Salinitas mempunyai
peranan penting untuk kelangsungan hidup dan metabolisme ikan, di samping faktor
lingkungan maupun faktor genetik spesies ikan tersebut. Kelangsungan hidup ikan air
tawar di dalam lingkungan berkadar garam bergantung pada jaringan insang, laju
konsumsi oksigen, daya tahan (toleransi) jaringan terhadap garam-garam dan kontrol
permeabilitas (Wulandari, 2016).

Peningkatan padat tebar akan mengganggu proses fisiologi dan tingkah laku ikan
terhadap ruang gerak yang pada akhirnya dapat menurunkan kondisi kesehatan dan
fisiologis sehingga pemanfaatan makanan, pertumbuhan dan kelangsungan hidup
mengalami penurunan (Darmawangsa, 2015). Respon stres terjadi dalam tiga tahap
yaitu tanda adanya stres, bertahan, dan kelelahan.

Proses adaptasi ikan pada tahap awal akan mulai mengeluarkan energinya untuk
bertahan dari stress. Selama proses bertahan ini pertumbuhan akan menurun. Dampak
dari stress ini mengakibatkan daya tahan tubuh ikan menurun dan selanjutnya terjadi
kematian. Gejala ikan sebelum mati yaitu warna tubuh menghitam, pergerakan tidak
berorientasi, dan mengeluarkan lendir pada permukaan kulitnya (Darmawangsa, 2015)
2.6

Daun Kelor Moringa oleifera Lamk atau biasa dikenal dengan sebutan daun kelor
merupakan tanaman perdu dengan tinggi batang 7-11 meter. Batang berkayu getas
(mudah patah), cabang jarang, tetapi mempunyai akar yang kuat. Bunga berbau
semerbak, berwarna putih kekuningan, dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau,
sedangkan, buahnya berbentuk segitiga (Widowati, 2014).

Daun Moringa oleifera L mempunyai 8-10 pasang anak daun dengan arah yang
berlawanan terhadap sumbu utama. Anak daun memiliki warna hijau dan berbentuk
elips (tumpul pada apex dan runcing pada pangkal). Bunga kelor merupakan bunga
biseksual (memiliki benang sari dan putik), berwarna putih dan terletak pada ketiak
daun dengan panjang 10-25 cm dan lebar 4 cm.

Bunga kelor berwarna cokelat ketika matang dan memiliki tiga lobus dengan panjang
20-60 cm setiap buah berisi 12-35 biji (Rahman, 2015). Tanaman Moringa oleifera L
dapat bertahan dalam musim kering yang panjang dan tumbuh dengan baik di daerah
dengan curah hujan tahunan berkisar antara 250-1500 mm. Meskipun lebih suka tanah
kering lempung berpasir atau lempung, tetapi dapat hidup di tanah yang didominasi
tanah liat.

Secara umum, parameter lingkungan yang dibutuhkan tanaman kelor untuk tumbuh
dengan baik adalah iklimtropis atau sub-tropis, ketinggian 0-2000 meter dpl, suhu
25-35°C, pH tanah 5-9 (Widowati, 2014). Moringa oleifera L di Indonesia dikenal dengan
berbagai nama. Masyarakat Sulawesi menyebutnya kero, wori, kelo atau keloro. Orang
Madura menyebutnya maronggih. Di Sunda dan Melayu disebut kelor. Di Aceh disebut
murong. Di Ternate dikenal sebagai kelo. Di Sumbawa disebut kawona.

Sedangkan orang-orang Minang mengenalnya dengan namamunggai (Hardiyanthi,


2015). Zat-zat yang terkandung dalam daun Moringa oleifera L sangat berguna bagi
tubuh manusia. Menurut hasil penelitian, daun kelor ternyata mengandung vitamin A,
vitamin C, vitamin B, kalsium, kalium, besi dan protein dalam jumlah sangat tinggi yang
mudah dicerna dan diasimilasi oleh tubuh manusia (Radiyanthi, 2015).

Daun Moringa oleifera L memiliki kandungan kalsium yang lebih banyak daripada susu,
lebih banyak zat besi daripada bayam, lebih banyak protein daripada telur dan lebih
banyak kalium daripada pisang. Zat lain yang sudah diidentifikasi dalam daun kelor
antara lain: senyawa polifenol (asam galat, asam klorogenat, asam elegat, asam ferulat,
kuersetin, kaempferol, proantosianidin dan anillin), vitamin E, ?-karoten, zink dan
selenium (Rahman, 2015) 2.7

Pakan Pakan merupakan unsur terpenting dalam menunjang pertumbuhan dan


kelangsungan hidup ikan. Pakan ikan diproses dalam tubuh ikan dan unsur-unsur nutrisi
atau gizinya akan diserap untuk dimamfaatkan membangun jaringan dan daging
sehingga pertumbuhan ikan akan terjamin. Kecepatan laju pertumbuhan ikan sangat
dipengaruhi oleh jenis ikan dan kualitas pakan yang diberikan serta kondisi lingkungan
hidupnya.

Pakan yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a) Pakan harus dapat
dimakan oleh ikan, maksudnya kondisi pakan harus baik dan ukuran pakan harus sesuai
dengan mulut ikan. b) Pakan harus memiliki nilai biologis c) Pakan harus dapat diserap
oleh tubuh ikanApabila ketiga persyratan diatas dapat dipenuhi, pemberian pakan akan
memberi mamfaat yang optimal bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan.
(Khairuman,2012). Pakan untuk ikan terdiri dari pakan alami dan pakan buatan.

Pakan alami dapat disediakan dengan cara mengambil langsung dialam, seperti ikan,
siput, daun-daunan dan lain-lain, selain itu juga dapat dikultur, seperti kultur rotifera,
artemia dan lain-lain. Sedangkan pakan buatan adalah pakan yang dibua t dengan
formula tertentu, seperti pelet. 2.8 Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu
sangat penting sebagai dasar pijakan dalam rangka menyusun skripsi ini.

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang akan mengarahkan penelitian ini. Adapun
penelitian sebelumnya dapat anda lihat pada Tabel 2.1 sebagai berikut : Tabel 2.1 Hasil
Penelitian Terdahulu No Judul dan Peneliti Variabel Penelitian Hasil Independen
Dependen 1 Ketahanan ikan lele sangkuriang, Clarias gariepinus Burchell 1822 terhadap
Aeromonas hydrophila pasca pemberian ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.)

melalui pakan dibuat oleh Rosidah (2018) Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun
kelor efektif untuk menginduksi ketahanan tubuh lele sangkuriang. Konsentrasi 150
ppm menghasilkan rata-rata jumlah sel darah putih tertinggi 23,46±6,46% dan setelah
diuji tantang tidak menunjukkan gejala klinis, serta tingkat sintasan yang tertinggi
sebesar 80,0±5,00%.

Berdasarkan analisis regresi konsentrasi ekstrak daun kelor memberikan pengaruh


sebesar 95,62% dengan konsentrasi optimum sebesar 153,95 ppm terhadap sintasan
ikan lele sangkuriang setelah di uji tantang dengan Aeromonas hydrophila 2 Potensi
Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera) Terhadap Penurunan Kadar Histamin Pada
Ikan Lemuru (Sardinella longiceps) dibuat oleh Febryna Aurora Valent (2017) Hasil
penelitian menunjukkan bahwa variasi konsentrasi ekstrak dan lama perendaman
memiliki perbedaan yang nyata (P<0,05) dan konsentrasi minimum ekstrak yang dapat
menurunkan kadar histamin adalah 8%.

Kadar total flavonoid pada ekstrak etanol daun kelor yang digunakan adalah 3177,11
mg/100 g QE 3 Subtitusi Pakan Tepung Daun Kelor Terhadap Pertumbuhan Sintasan
Dan Konversi Pakan Benih Ikan Nila dibuat oleh Maslang (2018) Hasil penelitian
menunjukkan penggunaan subtitusi tepung daun kelor 75% diperoleh nilai tertinggi
untuk sintasan (99%) dan terendah pada konversi pakan (1,22 g).

Penggunaan subtitusi tepung daun kelor memberi hasil terbaik untuk sintasan dan
konversi pakan benih ikan Nila yaitu dengan kandungan tepung daun kelor sebesar
75%. Disarankan untuk tidak melebih batas penggunaan subtitusi tepung daun kelor
agar memberikan pertumbuhan yang baik pada benih ikan Nila 4 Efektivitas
Penggunaan Daun Kelor Sebagai Bahan Baku Pakan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
dibuat oleh Buana Basir (2018) Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan daun
kelor sebagai bahan baku pada pakan sebesar 20% (perlakuan D) menghasilkan
pertumbuhan bobot tertinggi pada ikan nila (Oreochromis niloticus), dengan nilai
sintasan tertinggi pada penggunaan tepung daun kelor sebesar 15 % (perlakuan C).

Penggunaan daun kelor sebagai bahan baku pada pakan efektif meningkatkan bobot
pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus) dengan dosis 20% di dalam pakan 5
Aplikasi larutan EMOVA daun kelor (Moringa oleifera) dan daun afrika (Vernonia
amygdalina) dalam menekan mortalitas ikan nila (Oreochromis niloticus) pada simulasi
transportasi dibuat oleh Sunarno Sunarno (2019) ekstrak daun kelor dan tanaman afrika
rasio (1:1) dengan konsentrasi 30% pada model simulasi transportasi dapat
meningkatkan nilai viabilitas dan menekan mortalitas.

Hasil penelitian ini dapat direkomendasikan sebagai solusi untuk mengatasi mortalitas
pada ikan akibat stres dan penanganan ikan berdasarkan prinsip kesejahteraan hewan
(animal welfare) selama transportasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan
tempat Penelitian ini akan dilaksanakan pada 1 Maret 2020 sampai 30 Maret 2020.

Penelitian ini, akan dilakukan di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP)
Jepara. 3.2. Materi Materi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah ikan Nila
Salin yang didapatkan dari unit nila Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP)
Jepara. Materi lain berupa daun kelor dan pakan komersil merek PRIMA FEED PF 800
yang memiliki kandungan nutrisi protein 39-41%, lemak 5%, serat 6%, kadar abu 12%
dan kadar air 10%. 3.3. Alat Alat yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah sebagai berikut : Tabel 1. Alat NO. ALAT KEGUNAAN 1. DO Meter Mengukur DO
2.

Termometer Mengukur suhu 3. pH Meter Mengukur kadar pH 4. Kamera Dokumentasi


5. Alat Tulis Mencatat Data 6. Penggaris Mengukur panjang ikan 7. Timbangan Digital
Menimbang ikan dan daun kelor 8. Panci dan Kompor Ekstraksi Bahan 9. Semprotan
Penyemprot Ekstrak 10. Box kontainer Wadah Media Penelitian 11. Refractometer
Megukur Salinitas 13. Sistem Aerasi Suplai Oksigen 14. Kertas saring Menyaring larutan
15. Oven Mengeringkan daun kelor 16. Botol Wadah larutan 3.4.
Bahan Bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai
berikut: Tabel 2. Bahan NO. BAHAN KEGUNAAN 1. Aquades Pelarut ekstrak, pencucian
alat 2. Detergen Membersihkan peralatan 3. Air Payau Media Pemeliharaan 3.5. Metode
Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode eksperimental.

Penelitian eksperimental merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara


memanipulasi objek penelitian dengan adanya kontrol. Dalam kondisi manipulasi ini,
dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (Nazir, 2013),. Pada
kelompok perlakuan dilakukan treatment tertentu sesuai tujuan dari penelitian.
Kemudian hasil dari kedua kelompok diperbandingkan.

Rancangan percobaan yang akan digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL).
Ikan yang akan digunakan adalah benih ikan nila salin dari BBPBAP Jepara dengan berat
rata-rata + 100 g dan dipelihara di Balai Benih Ikan (BBI) Pecangaan dengan pemberian
pakan yang mengandung ekstrak daun kelor dengan dossis yang berbeda.

Perlakuan yang akan digunakan secara berturut turut adalah 0 g/kg, 4 g/kg, 8 g/kg, 12
g/kg dan masing-masing perlakuan dilakukan ulangan sebanyak 3 kali, Sehingga
terdapat 12 unit eksperimen (Prabowo, et al., 2017). Tabel perlakuan disajikan dalam
Tabel 3, tabel unit eksperimen disajikan dalam tabel 4, dan tabel rancangan acak
lengkap disajikan dalam Tabel 5. Tabel 3.

Perlakuan No Kode Daun Kelor 1 A 0 g/kg 2 B 4 g/kg 3 C 8 g/kg 4 D 12 g/kg Tabel 4.


Unit Eksperimen Perlakuan Ulangan 1 2 3 A A1 A2 A3 B B1 B2 B3 C C1 C2 C3 D D1 D2
D3 Tabel 5. Rancangan Acak Lengkap D3 A3 C1 A1 A2 B1 D1 C2 B2 B3 C3 D2 3.6.
Diagram Alir 3.7. Prosedur Penelitian 3.7.1. Persiapan Wadah Wadah yang akan
digunakan adalah box kontainer berukuran 30 liter dan diisi air sebanyak 15 liter.

Box yang akan digunakan berjumlah 12 buah sesuai dari jumlah unit eksperimen.
Sebelum digunakan, box dicuci terlebih dahulu dengan menggunakan detergen dan
dibilas hingga bersih. Seteleh dicuci, ember dijemur dibawah sinar matahari hingga
kering (Insana & Wahyu, 2015). 3.7.2.

Persiapan Media Sebelum air media digunakan, air media terlebih dahulu dilakukan
sterilisasi. Setelah dilakukan sterilisasi air media dialirkan ke box yang sudah disiapkan.
Wadah media kemudian diberi aerasi yang terhubung dengan Blower untuk suplay
oksigen. 3.7.3.

Persiapan Ikan Uji Ikan yang akan diuji, sebelum dilakukan perlakuan diaklimatisasikan
terlebih dahulu selama 5 hari agar dapat beradaptasi dengan lingkungan dan pakan
(Sabrina, et al, 2018). Ikan uji kemudian disortir dengan ukuran rata-rata 5 cm dan jenis
yang sama (Prabowo, et al, 2017). Ikan yang akan diuji ditebar dengan kepadatan 1
ekor/l (Insana & Wahyu, 2015). 3.7.4.

Persiapan Daun Kelor Daun kelor yang akan digunakan di rendam dalam bak berisiair
selama 2-3 jam, selanjutnya dicuci dengan air bersih mengalir sambil disortasi (Arifah,
2018). Sebagian daun kelor dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 500C selama
3-4 hari (Manalu dkk , 2012). Selanjutnya daun kelor di ekstraksi menguunakan aquades
dengan suhu 900C dalam panci infusa dengan sesekali diaduk. Rebusan dipekatkan
hingga 50% b/v.

Berat daun kelor adalah 100 g dalam aquades sebanyak 1lt serta volume penjenuhan
10% dari total volume aquades direbus hingga volume 500 mL. Rebusan kemudian
disaring menggunakan kertas saring (Arifah dkk,2018). 3.7.5. Persiapan Pakan Pakan
yang akan digunakan yaitu pakan komersil, pakan yang akan digunakan ditimbang
sebanyak 1 kg untuk setiap dosis ekstrak daun kelor.

Pakan yang sudah ditimbang, kemudian diletakkan dalam nampan kemudian disemprot
menggunakan larutan ekstrak daun kelor. Pakan yang diberikan sebanyak 5% dari total
Biomassa ikan uji (Prabowo, et al, 2017). 3.7.6. Pemeliharaan Pemeliharaan ikan uji
dilakukan dengan pemberian pakan 3 kali sehari pada pukul 07.00, 12.00, dan 16.00.

Pengukuran kualitas air dilakukan setiap 3 hari sekali dan dilakukan sirkulasi air
sebanyak 50% dari volume air (Putri, et al, 2016). 3.8. Pengambilan Data Dalam
penelitian yang akan dilakukan ini, ada beberapa parameter yang diukur, diantaranya :
suhu, pH, DO, panjang dan bobot. Pengukuran suhu, pH dilakukan setiap hari pada
waktu pagi, siang dan sore hari (Insana & Wahyu, 2015). .

Sampling pertumbuhan panjang dan bobot ikan uji dilakukan setiap 1 minggu sekali.
Pemberian pakan dilakukan sebanyak 5% dari biomassa ikan uji (Putri, et al, 2016). 3.9.
Parameter Penelitian 3.9.1. FCR (Feeding Convertion Ratio) Menurut Effendi, (2004),
konversi pakan atau Feeding Conversion Ratio adalah kemampuan suatu spesies dalam
membuat pakan menjadi daging.

Semakin rendah nilai FCR, maka semakin sedikit pakan yang dibutuhkan untuk diubah
menjadi 1 kg daging. FCR dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya spesies yang
dipelihara, pakan, dan kualitas air. Konversi pakan dihitung dengan rumus Iskandar &
Elrifadah (2015), yaitu: Keterangan : F = Jumlah pakan yang dikonsumsi (g) F1 = Jumlah
pakan awal (g) F2 = Jumlah pakan akhir (g) FCR = Feed Convertion Ratio.
Wo = Bobot hewan uji pada awal penelitian (g) Wt = Bobot hewan uji pada akhir
penelitian (g) D = Jumlah ikan yang mati (g) 3.9.2. EPP (Efisiensi Pemanfaatan Pakan)
Menurut Iskandar & Elrifadah (2015), Efisiensi Pemanfaatan Pakan (EPP) adalah
kemampuan pakan yang dapat diserap dan diubah menjadi daging oleh suatu spesies.
EPP memiliki keterkaitan dengan FCR, apabila nilai EPP tinggi maka nilai FCR akan
rendah.

Sebaliknya apabila EPP rendah maka nilai FCR akan tinggi. Efisiensi pemanfaatan pakan
dihitung melalui rumus Iskandar & Elrifadah (2015), yaitu : x 100% Keterangan: EP =
Efisiensi Pemanfaatan Pakan (%) Wo = Bobot hewan uji pada awal penelitian (g) Wt =
Bobot hewan uji pada akhir penelitian (g) D = Jumlah ikan yang mati (g) F = Jumlah
pakan yang dikonsumsi (g) 3.9.3.

Pertumbuhan Mutlak Menurut Insana & Wahyu (2015), Pertumbuhan mutlak adalah
selisih antara berat basah pada akhir penelitian dengan berat basah pada awal
penelitian. Pertumbuhan mutlak atau pertambahan bobot dihitung dengan rumus
Iskandar & Elrifadah (2015), yaitu: Keterangan: H = Pertumbuhan mutlak (g) Wt = Bobot
total ikan uji pada akhir percobaan (g) Wo = Bobot total ikan uji pada awal
percobaan(g) 3.9.4.

Laju Pertumbuhan (SGR) Laju pertumbuhan dihitung dengan menggunakan rumus


Rachmawati & Samidjan (2014), yaitu: Keterangan : SGR = Laju pertumbuhan harian (
%/hari) Wt = Bobot hewan uji pada akhir penelitian (gr) Wo = Bobot hewan uji pada
awal penelitian (gr) ?t = Lama penelitian (hari) 3.10. Analisis Data Data parameter
pertumbuhan, FCR dan EPP dari penelitian dilakukan secara deskriptif menggunakan
Microsoft Excel.

Data dilakukan uji normalitas, homogenitas, dan aditivitas dengan menggunakan


program SPSS. Jika dari hasil ketiga analisis data terpenuhi, maka selanjutnya dilakukan
sidik ragam analisis oneway anova (?= 0.05). Apabila dari hasil analisis oneway anova
menunjukkan antar perlakuan berpengaruh terhadap pertumbuhan , maka dapat
ditentukan perlakuan terbaik dengan uji lanjut Tukey (?= 0.05) (Andriyanto, 2019). BAB
IV JADWAL KEGIATAN 4.1. Jadwal Penelitian NO. Kegiatan BULAN Mar Apr Mei Jun Jul
Aug Sep Okt 1. Persiapan Alat & Bahan 2.

Persiapan Penelitian 3. Adaptasi Ikan Uji 4. Pemeliharaan Ikan Uji 5. Pengambilan Data 6.
Analisis Data 7. Penyusunan Skripsi ,DAFTAR PUSTAKA Darmawan, Deni. 2013. Metode
Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Dendawijaya, Lukman. 2015.
Manajemen Perbankan Edisi Kedua. Ghalia Indonesia : Jakarta Firdaus,
Rachmat,Manajemen Kredit Bank, (Bandung: PT. Purna Sarana LinggaUtama, 2015).
Ghozali, Imam. 2016.

“Aplikasi Analisis Multivariste dengan Program SPSS”. Edisi 5. Semarang : Badan Penerbit
Universitas Diponegoro Hasibuan, Malayu. 2016. Dasar-Dasar Perbankan. Cetakan
Kelima. Jakarta:PT Bumi Aksara Ida Ayu Aishwarya Rai. 2017. Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Kredit Pada Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Devisa. Skripsi.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Bali Indonesia. Vol. 6, No. 11, ISSN :
2302-8912 Ismail. 2013. Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi.

Jakarta : Kencana Ismiyati. 2017. Pengaruh Prinsip 5c Kredit Terhadap Kualitas Kredit
Pada Bpr Di Kabupaten Magelang. Skripsi. Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Purworejo. Jusuf, Jopie,Analisis Kredit Untuk Credit
(Account) Officer,(Jakarta : PT.GramediaPustaka Utama, 2014). Kasmir. 2014. Bank Dan
Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Kotler, P. & Keller, K.L.

(2012), Manajemen Pemasaran Jilid I Edisi ke 12. Jakarta: Erlangga Nopirin. 2015.
Ekonomi Moneter Buku I. Edisi Ke 4. Yogyakarta: BPFE. Rini Gusfita. 2017. Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Kredit Macet Pada Koperasi Simpan Pinjam Di Kota Padang.
Skripsi. Siamat, Dahlan.2015. Manajemen Lembaga Keuangan : Kebijakan Moneter dan
Perbankan.Jakarta : FE UI. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung:
Alfabeta Sugiyono. 2014.

Metode Peneltian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif. Bandung: Alfabeta Supriyono, Maryono. 2014. Buku Pintar
Perbankan,(Yogyakarta : Penerbit Andi) Suyanto, Bagong. (2014).Metode Penelitian
Sosial: Bergabai Alternatif Pendekatan. Jakarta : Prenada Media Wijaya, Toni. 2013.
Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu Efendie MI. 1979.
Metode Biologi Perikanan.

Bogor: Yayasan Dewi Sri. Yuliati P, Tutik K, Rusmaedi, Siti S. 2003. Pengaruh Padat
Penebaran terhadap Pertumbuhan dan Dederan Ikan Nila GIFT (Oreochromis niloticus)
di Kolam. Jurnal Iktiologi Indonesia, vol 3. Wahyu. 2014. Buku Pintar Budi Daya dan
Bisnis Ikan Nila.

Jakarta: Agromedia Pustaka

INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
<1% - http://digilib.uin-suka.ac.id/view/year/2013.default.html
<1% - http://ti.stmikbpn.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/Template-PROPOSAL.doc
<1% - https://media.unpad.ac.id/thesis/230110/2009/230110090071_2_5745.pdf
<1% -
https://nindary91.blogspot.com/2013/06/laporan-praktikum-manajemen-pemberian_29.
html
<1% - http://eprints.umm.ac.id/40970/4/BAB%203.pdf
<1% -
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/9479/heru%20burning.pdf?sequen
ce=1&isAllowed=y
<1% -
https://dlhk.bantenprov.go.id/upload/article-pdf/Pulau%20Panjang%20laporan%20akhir
.pdf
<1% -
https://elfianpermana010.wordpress.com/2016/12/04/proposal-pembenihan-ikan-mas/
<1% - https://nitikaryo.wordpress.com/
<1% -
https://dwiani87.blogspot.com/2015/06/prambanan-klaten-jawa-tengah-29-mei-2015.h
tml
<1% - https://gudangilmufaz.blogspot.com/2018/01/
<1% - http://eprints.ums.ac.id/42565/6/3%20BAB%20I.pdf
1% - http://repositori.uin-alauddin.ac.id/6962/1/Nurfaila%20Sakir.pdf
1% - http://eprints.ums.ac.id/35917/4/BAB%20I.pdf
<1% - https://id.scribd.com/doc/141101292/Daftar-Pemenang-PKM-2012-Copy1
<1% - http://eprints.unram.ac.id/5200/1/jurnal.pdf
<1% - http://eprints.ums.ac.id/41886/3/BAB%20I.pdf
<1% -
https://makalahbarataanpba.blogspot.com/2009/10/pengertian-rumusan-masalah.html
<1% -
https://id.123dok.com/document/rz3lp88z-uji-efektivitas-ekstrak-buah-mahkota-dewa-
phaleria-macrocarpa-scheff-boerl-sebagai-larvasida-terhadap-larva-aedes-aegypti-insta
r-iii.html
<1% - http://eprints.ums.ac.id/44524/5/BAB%20I.pdf
<1% - http://repository.upi.edu/4756/4/S_SDT_0805349_Chapter1.pdf
<1% -
https://www.scribd.com/document/333628260/Prosiding-Seminar-Limnologi-VI-Tahun-
2012
<1% -
https://deeadeeul.blogspot.com/2012/05/laporan-praktikum-ikhtiologi-pengenalan.htm
l
<1% - http://repository.ump.ac.id/2657/3/BAB%20II.pdf
3% - http://digilib.unila.ac.id/5715/16/BAB%202.pdf
<1% - http://digilib.unila.ac.id/2028/8/BAB%20II.pdf
1% - http://repository.unpas.ac.id/33109/5/BAB%20II.pdf
<1% - http://digilib.unila.ac.id/3862/14/BAB%20II.pdf
<1% - https://tegal30.blogspot.com/2016/04/ikan-nila-salin.html
<1% - https://www.superperikanan.com/2016/02/pola-pertumbuhan-ikan-nila.html
<1% - https://blog-terdalam.blogspot.com/2009/11/
<1% - https://bppbapmaros.kkp.go.id/wp-content/uploads/2016/07/pRB-05.pdf
<1% - http://digilib.unila.ac.id/6880/10/BAB%20II.pdf
<1% -
https://adelaidearsenal.blogspot.com/2011/11/laporan-praktikum-mata-kuliah-teknolog
i.html
<1% - https://ediraflisansimelue.blogspot.com/2011/03/teknik-pemijahan-ikan-nila.html
<1% - https://ojs.unida.ac.id/index.php/jp/article/download/24/pdf
5% - http://media.unpad.ac.id/thesis/230110/2009/230110090131_2_2450.pdf
<1% - https://jefry-bp09.blogspot.com/2011/06/manajemen-kualitas-air.html
1% -
https://widiindrakesuma.blogspot.com/2013/10/pengamatan-parameter-kualitas-air-pa
da.html
8% - http://eprints.umm.ac.id/35062/3/jiptummpp-gdl-artantidia-47842-3-babii.pdf
<1% -
https://www.simplyasep.com/2019/10/jika-anda-tidak-makan-pisang-setiap-hari.html
<1% - http://repository.unair.ac.id/26161/2/FULLTEXT%20WULAN.pdf
<1% -
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/63156/Chapter%20II.pdf?seque
nce=4&isAllowed=y
2% -
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/63156/Chapter%20II.pdf;sequen
ce=4
<1% - https://infotani14.blogspot.com/2016/12/mengenal-pakan-alami-untuk-ikan.html
<1% - https://id.scribd.com/doc/37964561/Buku-Budidaya-Ikan
<1% - http://eprints.umm.ac.id/40270/3/BAB%20II.pdf
<1% -
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01556-HM%20Bab2001.pdf
1% -
https://www.researchgate.net/publication/335208532_Effectiveness_of_potassium_difor
mate_addition_to_feed_to_improve_immune_system_of_Pangasius_Pangasianodon_hypo
phthalmus_that_challenged_by_Aeromonas_hydrophila
<1% - http://jurnal-iktiologi.org/index.php/jii/article/download/435/358
<1% - https://jurnal-iktiologi.org/index.php/jii/article/download/435/358
<1% - http://jurnal-iktiologi.org/index.php/jii/article/view/435
<1% -
https://caridokumen.com/download/lampiran-pemenang-pemenang-pkm-tahun-angga
ran-_5a45d062b7d7bc7b7ad72586_pdf
<1% -
https://docobook.com/potensi-ekstrak-etanol-daun-kelor-moringa-oleifera-terhadap.ht
ml
<1% -
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2150/SKRIPSI%20BENAR%20
NOPIANTI%20PANDI.docx?sequence=2
<1% -
https://www.scribd.com/document/374942153/3-Isi-Prosiding-KNAPPPTM-KE-6-Jilid-Ti
ga
<1% -
https://mafiadoc.com/pengumuman-pkm-didanai-2010pdf_59c0319e1723dd6f1085486
9.html
1% - https://journal.unismuh.ac.id/index.php/octopus/article/view/2466
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/306103942_PEMBERIAN_PAKAN_KOMERSIL_D
ENGAN_PENAMBAHAN_PROBIOTIK_YANG_MENGANDUNG_Lactobacillus_sp_TERHADA
P_KECERNAAN_DAN_PERTUMBUHAN_IKAN_NILA_Oreochromis_niloticus_THE_ADDITIO
N_OF_PROBIOTICS_CONTAINING_Lactobaci
<1% - https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jbt/issue/view/408
1% - https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jbt/article/download/5026/2650
<1% -
https://id.scribd.com/doc/314869228/Peran-International-Whaling-Comission-Copy
<1% -
https://www.uksw.edu/id.php/buletinsenin/download/files/f61d6947467ccd3aa5af24db3
20235dd
<1% -
http://digilib.unila.ac.id/24539/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf
<1% - https://kkp.go.id/artikel/11782-faq-pembangunan-perikanan-budidaya
<1% - http://media.unpad.ac.id/thesis/230110/2009/230110090131_3_5658.pdf
<1% - http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0704705_chapter3.pdf
<1% - http://repository.upi.edu/32357/6/S_KOR_1203950_Chapter3.pdf
<1% -
https://harkipratama003.blogspot.com/2014/04/rancangan-acak-lengkap-non-faktorial_
17.html
<1% -
https://www.scribd.com/document/414445706/Laptah-BBPBAP-Jepara-2017-4april19
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/326350932_PENGARUH_PEMBERIAN_EKSTRA
K_DAUN_KELOR_Moringa_oleifera_lam_TERHADAP_SEL_KARDIOMIOSIT_PADA_TIKUS_P
UTIH_Rattus_novergicus_strain_wistar_DENGAN_DIET_ATEROGENIK
<1% -
https://yunias19ocean.blogspot.com/2011/10/pembenihan-ikan-mas-koki-di-bbpbat.ht
ml
<1% -
https://id.123dok.com/document/7qvo9pry-rekayasa-salinitas-dan-kalsium-pada-media
-pemeliharaan-untuk-meningkatkan-produksi-pendederan-benih-ikan-tengadak-barbo
nymus-schwanenfeldii.html
<1% - https://blog.elevenia.co.id/10-manfaat-daun-kelor-yang-jarang-diketahui/
<1% - https://jpsmipaunsri.files.wordpress.com/2015/07/v17-no2-12-susi-72-77.pdf
<1% - https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jari/article/download/4432/2268
<1% - https://atammahendra.blogspot.com/2008/12/budidaya-udang-vaname.html
<1% - https://e-journal.unair.ac.id/JIPK/article/download/11309/6376
<1% - http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jra/article/download/6905/5953
<1% - http://eprints.undip.ac.id/62359/4/BAB_III.pdf
<1% - http://digilib.unila.ac.id/12066/8/HASIL%20DAN%20PEMBAHASAN.pdf
<1% -
https://elfianpermana010.wordpress.com/2015/11/22/laporan-laju-pertumbuhan-ikan-n
ila/
<1% -
http://repository.umrah.ac.id/296/1/JURNAL%3BARTIKEL%20YOGA%20TRI%20PRASTYA.
pdf
<1% - https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/sat/article/download/3140/pdf
1% - https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/ziraah/article/download/93/88
<1% - https://jurnal.unikal.ac.id/index.php/akuatika/article/download/812/660
<1% - https://www.peralatankandangayam.com/
<1% - http://jim.unsyiah.ac.id/fkp/article/download/3/pdf
<1% - http://eprints.unram.ac.id/8225/1/JURNAL%20VIQRAN.pdf
<1% - https://jurnal.unikal.ac.id/index.php/akuatika/article/download/818/658
<1% -
https://www.researchgate.net/profile/Dedi_Jusadi/publication/293807946_The_growth_a
nd_physiology_responses_of_tambaqui_Colossoma_macropomum_fed_on_the_high_dos
e_of_clove_oil-supplemented_diet/links/56f2812008aee034d8c58c88/The-growth-and-p
hysiology-responses-of-tambaqui-Colossoma-macropomum-fed-on-the-high-dose-of-
clove-oil-supplemented-diet.pdf
<1% - http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/equilibrium/article/view/4784
<1% -
http://repository.unair.ac.id/84142/3/KKB%20KK-2%20PDSKU%20A.16-19%20Jan%20p
%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
<1% -
https://id.123dok.com/document/q7l3xooy-pengaruh-dana-pihak-ketiga-capital-adequ
acy-ratio-car-dan-non-performing-financing-npf-terhadap-alokasi-pembiayaan-usaha-
mikro-kecil-dan-menengah-umkm-pada-bank-umum-syariah-periode-2015-2017-skrips
i-raden-intan-repository.html
<1% - http://repository.unpas.ac.id/42753/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
<1% - https://docobook.com/pemberdayaan-lembaga-keuangan-mikro-untuk.html
<1% - https://core.ac.uk/download/pdf/33337998.pdf
<1% - https://koleksidapus.blogspot.com/2015/
<1% - http://media.unpad.ac.id/thesis/230110/2009/230110097015_k_6381.pdf
<1% - https://agromedia.net/sukses-menjadi-pengusaha-ikan-nila-2/

Anda mungkin juga menyukai