Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

BIOTEKNOLOGI PERIKANAN

Disusun oleh :
Kelompok 8 / Perikanan A
Velda Syifa Septiningsih 230110170005
Riva Hafida 2301101700
Melda Nurul W. S 2301101700
Dealitabela 2301101700
Dinda Aulia Febrisya 2301101700

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR

2019
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan

1.2.1 Pengenalan Alat

1.2.2 Sterilisasi

1.2.3 Isolasi DNA

1.2.4 PCR

1.2.5 Elektroforesis

1.2.6 Bioinformatika

1.3 Prinsip Kerja

1.3.1 Pengenalan Alat

1.3.2 Sterilisasi

1.3.3 Isolasi DNA


1.3.4 PCR

1.3.5 Elektroforesis

1.3.6 Bioinformatika
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Uji


2.1.1 Ikan Mas
Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan jenis ikan tawar yang memiliki
beberapa keunggulan yaitu memiliki laju pertumbuhan yang relatif cepat dan
tingkat kelangsungan hidup tinggi. Sifat ikan mas adalah omnivora atau pemakan
segala. Ikan mas adalah salah satu jenis ikan air tawar yang sangat disukai oleh
masyarakat, karena rasa dagingnya yang enak dan bergizi tinggi. seiring
berkembangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya sumber protein yang
baik bagi kesehatan adalah yang berasal dari ikan. Ikan mas adalah ikan air tawar
bernilai ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia dan mulai dipelihara
dekitar 1920-an (Himagizi 2009).
Pada ikan mas, jenis kelamin betina memiliki pertumbuhan yang relatif cukup
cepat dibandingkan pada ikan jenis kelamin jantan, maka sangat menguntungkan
jika diterapkan feminisasi (diferensiasi kelamin dari jenis kelamin jantan fenotip
menjadi betina fenotip) pada ikan mas untuk memperoleh persentase betina dengan
pertumbuhan yang relatif cepat sehingga dapat mempersingkat proses pemanenan
(Kurniasih 2004).
Klasifikasi ikan mas menurut Saanin (1984) adalah sebagai berikut :
Filum : Chordata
Kelas : Osteichthyes
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprynidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio L.
Ikan mas hidup pada perairan tertutup, seperti kolam-kolam air tawar dan
perairan terbuka, seperti danau, sungai, rawa dan waduk. Namun, ikan ini juga
pernah ditemukan di muara sungai berair payau (Susanto, 1999). Ikan ini hidup
pada tempat yang tidak terlalu dalam dan aliran air cenderung tidak terlalu deras.
Ketinggian tempat optimal untuk ikan mas adalah 150-600 m dpl pada suhu 25oC-
30oC (Suseno 2000).
2.1.2 Ikan Koi

2.1.3 Ikan Nilem

2.1.4 Ikan Nila

2.2 Materi Genetik

2.3 Elektroforesis

2.4 Polymerase Chain Reaction (PCR)


2.4.1 Teknik PCR

2.4.2 Prinsip Kerja PCR

2.5 Marka DNA

2.6 Keragaman Genetik


BAB III
METODOLOGU PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat Praktikum

3.2 Alat dan Bahan Praktikum

3.2.1 Alat Praktikum

3.2.2 Bahan Praktikum

3.3 Prosedur Praktikum

3.3.1 Pengambilan Sampel

3.3.2 Proses Isolasi/Ekstraksi DNA

3.3.3 Amplifikasi DNA dengan Teknik RAPD-PCR

3.4 Elektroforesis

3.5 Analisis Data


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Isolasi/Ekstraksi DNA Genom

4.2 Amplifikasi dan Deteksi Polimorfisme

4.3 Analisis Kekerabatan Genetika Ikan Uji


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Alat yang digunakan pada Praktikum
Lampiran 2. Bahan yang digunakan pada Praktikum
Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan Praktikum

Anda mungkin juga menyukai