Anda di halaman 1dari 10

PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE

Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
ANGGOTA : 1. Muhamad Zuhril Haq
2. Bunga Lestari
3. Putri Nirmala Ayu
4. Yuntari Claudia
5. Zahra Salsabila
6. Rediyansah Rizki Pratama (-)

KELAS : XI IPA 1
TUGAS : PRAKARYA
GURU PEMBIMBING : Dwi Pala Sri Ayu, S.pd

MAN 1 KOTA PRABUMULIH


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
Rahmat, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan tugas kelompok ketiga wawancara tentang budidaya ikan Lele.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini di waktu yang akan datang.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang budidaya ikan ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Prabumulih,03 November 2023

Penyusun
Kelompok 3/XI IPA 1
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………................i
Daftar Isi………………………………………………………...............................ii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang……………………. ……………………………................ 1
1.2 Tujuan dan Manfaat……………………………………………................. 1
1.3 Pertanyaan Untuk Narasumber…………………………………............... 1
Bab II Kajian Teori
2.1 Ikan Lele………………………………………………………..................... 2
A.Klasifikasi Ikan Lele………………………………………........................
2
B.Proses Budidaya Ikan Lele…………………………………......................
3
Bab III Pelaksanaan Wawancara
3.1 Tempat…………………………………………………………....................
3.2 Waktu…………………………………………………………......................
3.3 Lama……………………………………………………………....................
3.4 Hasil Wawancara…………………………………………………………...
Bab IV Foto Dokumentasi, Caption, serta Video
4.1 Foto Kelompok…………………………………………………...................
4.2 Foto Kelompok dan Narasumber……………………………….................
4.3 Biodata Narasumber…………………………………………….................
Bab V Penutup
5.1 Kesimpulan……………………………………………………....................
5.2 Saran..............................................................................................................
Daftar Pustaka
6.1 Link................................................................................................................
Ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Ikan lele merupakan salah satu ikan yang diminati untuk kegiatan budidaya karena memiliki daya serap pasar yang tinggi, gizi

yang cukup, dan pemeliharaan yang relatif mudah. Kegiatan pemeliharaan akan sukses jika memperhatikan indukan, pemberian

pakan yang cukup, kualitas air yang sesuai, dan aspek reproduksi induk. Reproduksi induk yang baik dapat menghasilkan benih

yang sehat. Aspek reproduksi dapat dilihat dari tingkat kematangan gonad induk dan penetasan telur. Benih yang baik dapat dilihat

dari pertumbuhan dan kelangsungan hidup.

1.2 TUJUAN DAN MANFAAT

penulisan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Prakarya yang terkait dengan materi pembudidayaan ikan Lele.

Selain itu penulisan laporan ini juga bertujuan untuk mengetahui teknik pembesaran ikan bandeng dan udang ditempat orang yang

mempunyai kolam budidaya ikan bandeng dan udang. Dalam hasil laporan dari wawancara yang kami lakukan, kita mendapat

pengalaman cara berbudidaya ikan Lele dengan teknik pembesaran.

1.3 PERTANYAAN UNTUK NARASUMBER

1. Apa latar belakang Ibu mendirikan usaha ini ?

2. Sejak kapan Ibu melakukan usaha ini ?

3. Apakah usaha ini menjadi usaha pokok atau usaha sampingan ?

4. Berapakah modal awal yang Ibu keluarkan ?

5. Jenis ikan apa yang Ibu budidayakan ?

6. Jenis kolam apa yang Ibu gunakan untuk memelihara ikan tersebut ?

7. Menurut Ibu jenis ikan apa yang sulit dibudidayakan ?

8. Apa saja yang harus disiapkan sebelum melakukan pembudidayaan ?

9. Bagaimana dengan proses pemeliharaan ikan tersebut ?

10.Bagaimana proses pembenihan berlangsung ?


11.Dimana saja ikan tersebut akan dipasarkan ?

12.Apa harapan Ibu untuk usaha ini kedepannya ?

13.Apa hambatan Ibu dalam melakukan proses budidaya?

BAB 2
KAJIAN TEORI
2.1 Ikan Lele
A. Klasifikasi ikan lele

Ikan Lele adalah salah satu jenis ikan air tawar yang termasuk kedalam ordo Siluriformes dan digolongkan ke dalam

ikan bertulang sejati. Jenis ikan lele jawa (Clarias Batrachus) juga dalam tingkatan produktifitasnya sangat tinggi yang

sudah dibudidayakan secara luas di negara Indonesia ini. Teknologi yang digunakan juga sudah pada tingkatan cukup

tinggi.

Klasifikasi ikan lele berdasarkan Saanin (1984) dalam Hilwa (2004) yaitu

sebagai berikut:

Filum : Chordata

Kelas : Pisces

Subkelas : Teleostei

Ordo : Ostarophysi

Subordo : Siluroidae

Famili : Clariidae

Genus : Clarias

Species :Clarias batrachus

Secara anatomi ikan lele memiliki alat pernafasan tambahan (arborescent organ) yang terletak di bagian depan rongga

insang, yang memungkinkan ikan untuk mengambil oksigen langsung dari udara. Alat pernapasan ini berwarna

kemerahan dan berbentuk seperti tajuk pohon rimbun yang penuh kapiler-kapiler darah. Oleh karena itu, ikan lele dapat

hidup dalam kondisi perairan yang mengandung sedikit kadar oksigen.

Sebagai alat bantu renang, lele memiliki tiga buah sirip tunggal yaitu sirip punggung , sirip ekor , sirip dubur. Lele juga

memiliki sirip berpasangan yaitu sirip dada dan sirip perut. Sirip dada dilengkapi dengan sirip yang keras dan runcing
yang disebut dengan patil. Patil ini berguna sebagai senjata dan alat bantu untuk bergerak (Khairuman dan Amri, 2002

dalam Fitriah 2004).

B. Proses Budidaya Ikan Lele


1. Penyiapan Kolam Tempat Budidaya Ikan Lele

Ada berbagai macam tipe kolam yang bisa digunakan untuk tempat budidaya ikan lele. Setiap tipe
kolam memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing bila ditinjau dari segi usaha
budidaya. Untuk memutuskan kolam apa yang cocok, harap pertimbangkan kondisi lingkungan,
ketersediaan tenaga kerja dan sumber dana ada. Tipe-tipe kolam yang umum digunakan dalam budidaya
ikan lele adalah kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, jaring apung dan keramba.

a. Pengeringan dan pengolahan tanah

Sebelum benih ikan lele ditebarkan, kolam harus dikeringkan terlebih dahulu. Lama pengeringan
berkisar 3-7 hari atau bergantung pada teriknya sinar matahari. Sebagai patokan, apabila permukaan
tanah sudah retak-retak, kolam bisa dianggap sudah cukup kering. Pengeringan kolam bertujuan untuk
memutus keberadaan mikroorganisme jahat yang menyebabkan bibit penyakit.

b. Pengapuran dan pemupukan

Pengapuran berfungsi untuk menyeimbangkan keasaman kolam dan membantu memberantas


mikroorganisme patogen. Jenis kapur yang digunakan adalah dolomit atau kapur tohor.

c. Pengaturan Air kolam

Ketinggian air yang ideal untuk budidaya ikan lele adalah 100-120 cm. Pengisian kolam
dilakukan secara bertahap. Setelah kolam dipupuk, isi dengan air sampai batas 30-40 cm. Biarkan
kolam tersinari matahari selama satu minggu. Dengan kedalaman seperti itu, sinar matahari masih
bisa tembus hingga dasar kolam dan memungkinkan biota dasar kolam seperti fitoplankton
tumbuh dengan baik. Air kolam yang sudah ditumbuhi fitoplankton berwarna kehijauan. Setelah
satu minggu, benih ikan lele siap ditebar. Selanjutnya, air kolam ditambah secara berkala sesuai
dengan pertumbuhan ikan lele sampai pada ketinggian ideal.

2. Pemilihan Benih Ikan Lele

Benih ikan lele bisa kita dapatkan dengan cara membeli atau melakukan pembenihan ikan lele sendiri.
Untuk membuat pembenihan sendiri silahkan baca cara pembenihan ikan lele dan teknik pemijahan ikan
lele.

a. Syarat benih unggul

Benih yang ditebar harus benih yang benar-benar sehat. Ciri-ciri benih yang sehat gerakannya
lincah, tidak terdapat cacat atau luka dipermukaan tubuhnya, bebas dari bibit penyakit dan
gerakan renangnya normal.
b. Cara menebar benih

Sebelum benih ditebar, lakukan penyesuaian iklim terlebih dahulu. Caranya, masukan benih
dengan wadahnya (ember/jeriken) ke dalam kolam. Biarkan selama 15 menit agar terjadi
penyesuaian suhu tempat benih dengan suhu kolam sebagai lingkungan barunya. Miringkan
wadah dan biarkan benih keluar dengan sendirinya. Metode ini bermanfaat mencegah stres pada
benih. Tebarkan benih ikan lele ke dalam kolam dengan kepadatan 200-400 ekor per meter
persegi. Semakin baik kualitas air kolam, semakin tinggi jumlah benih yang bisa ditampung.
Hendaknya tinggi air tidak lebih dari 40 cm saat benih ditebar. Hal ini menjaga agar benih ikan
bisa menjangkau permukaan air untuk mengambil pakan atau bernapas. Pengisian kolam
berikutnya disesuaikan dengan ukuran tubuh ikan sampai mencapai ketinggian air yang ideal.

c. Menentukan kapasitas kolam

Berikut ini cara menghitung kapasitas kolam untuk budidaya ikan lele secara intensif. Asumsi
kedalaman kolam 1-1,5 meter (kedalaman yang dianjurkan). Maka kepadatan tebar bibit lele yang
dianjurkan adalah 200-400 ekor per meter persegi. Contoh, untuk kolam berukuran 3 x 4 meter
maka jumlah bibit ikannya minimal (3×4) x 200 = 2400 ekor, maksimal (3×4) x 400 = 4800 ekor.

3. Pakan Untuk Budidaya Ikan Lele

Anjuran pakan ikan lele berdasarkan umurnya dengan asumsi benih 1000 tersaji dalam Tabel berikut :

Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam budidaya ikan lele. Ada banyak sekali merek dan
ragam pakan di pasaran. Pakan ikan lele yang baik adalah pakan yang menawarkan Food Convertion
Ratio (FCR) lebih kecil dari satu. FCR adalah rasio jumlah pakan berbanding pertumbuhan daging.
Semakin kecil nilai FCR, semakin baik kualitas pakan. Untuk mencapai hasil maksimal dengan biaya
yang minimal, terapkan pemberian pakan utama dan pakan tambahan secara berimbang. Bila pakan
pabrik terasa mahal, silahkan coba membuat sendiri pakan lele alternatif.

a. Pemberian pakan utama

Sebagai ikan karnivora, pakan ikan lele harus banyak mengandung protein hewani. Secara umum
kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan lele adalah protein (minimal 30%), lemak (4-16%),
karbohidrat (15-20%), vitamin dan mineral.

b. Pemberian pakan tambahan


Pemberian pakan tambahan sangat menolong menghemat biaya pengeluaran pakan yang menguras kantong.
Apabila kolam kita dekat dengan pelelangan ikan, bisa dipertimbangkan pemberian ikan rucah segar. Ikan rucah
adalah hasil ikan tangkapan dari laut yang tidak layak dikonsumsi manusia karena ukuran atau cacat dalam
penangkapannya. Bisa juga dengan membuat belatung dari campuran ampas tahu. Keong mas dan limbah ayam
bisa diberikan dengan pengolahan terlebih dahulu. Pengolahannya bisa dilakukan dengan perebusan. Kemudian
pisahkan daging keong mas dengan cangkangnya, lalu dicincang. Untuk limbah ayam bersihkan bulu-bulunya
sebelum diumpankan pada lele.

4. Pengelolaan Air

Hal penting lain dalam budidaya ikan lele adalah pengelolaan air kolam. Untuk mendapatkan hasil
maksimal kualitas dan kuantitas air harus tetap terjaga. Awasi kualitas air dari timbunan sisa pakan yang
tidak habis di dasar kolam. Timbunan tersebut akan menimbulkan gas amonia atau hidrogen sulfida
yang dicirikan dengan adanya bau busuk. Apabila sudah muncul bau busuk, buang sepertiga air bagian
bawah kemudian isi lagi dengan air baru.

5. Pengendalian Hama Dan Penyakit

Hama yang paling umum dalam budidaya ikan lele antara lain hama predator seperti linsang, ular, sero,
musang air dan burung. Sedangkan hama yang menjadi pesaing antara lain ikan mujair. Untuk
mencegahnya yaitu dengan memasang saringan pada jalan masuk dan keluar air atau memasang pagar di
sekeliling kolam. Penyakit pada budidaya ikan lele bisa datang dari protozoa, bakteri dan virus. Ketiga
mikroorganisme ini menyebabkan berbagai penyakit yang mematikan. Beberapa diantaranya adalah
bintik putih, kembung perut dan luka di kepala dan ekor. Untuk mencegah timbulnya penyakit infeksi
adalah dengan menjaga kualitas air, mengontrol kelebihan pakan, menjaga kebersihan kolam, dan
mempertahankan suhu kolam pada kisaran 28oC. Selain penyakit infeksi, ikan lele juga bisa terserang
penyakit non-infeksi seperti kuning, kekurangan vitamin dan lain-lain. Untuk mengetahui lebih jauh
tentang pengendalian penyakit silahkan baca pengendalian hama dan penyakit ikan lele.

6. Panen Budidaya Ikan Lele

Ikan lele bisa dipanen setelah mencapai ukuran 9-12 ekor per kg. Ukuran sebesar itu bisa dicapai dalam
tempo 2,5-3,5 bulan dari benih berukuran 5-7 cm. Berbeda dengan konsumsi domestik, ikan lele untuk
tujuan ekspor biasanya mencapai ukuran 500 gram per ekor. Satu hari (24 jam) sebelum panen,
sebaiknya ikan lele tidak diberi pakan agar tidak buang kotoran saat diangkut. Pada saat ikan lele
dipanen lakukan sortasi untuk misahkan lele berdasarkan ukurannya karena ini akan meningkatkan
pendapatan bagi peternak.
BAB 3
3.1 Tempat :

3.2 Waktu :

3.3 Lama :

3.4 Hasil Wawancara :


BAB 4
FOTO KEGIATAN + CAPTION VIDEO

4. 1 Foto Kelompok :

4.2 Foto kelompok + Narasumber :

Anda mungkin juga menyukai